Anda di halaman 1dari 26

145

MODUL ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN


MATERI INTI 4.c. SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

I. DESKRIPSI SINGKAT

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa yang banyak ditemukan.
Gejala gangguan ini, ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku seperti
sering tertawa sendiri, merasa mendengar sesuatu, dan berbicara sendiri tanpa ada
stimulus. Perubahan lain yang terjadi adalah penurunan kemampuan
memecahkan masalah, gangguan dalam orientasi baik waktu, tempat maupun
orang, gelisah serta terjadi perubahan pada fungsi sensoris

Modul ini membahasasuhan keperawatangangguan sensori persepsi halusinasi


agar pasien mampu mengontrol halusinasi dan keluarga mempuyai kemampuan
merawat pasien halusinasi dirumah dan dilingkungan sekitar.

Asuhan keperawatan pada pasien halusinasi terdiri dari pengkajian, penetapan


diagnosis keperawatan, tindakan keperawatan pada pasien dan keluarga/pelaku
rawat,evaluasi kemampuan pasien dan keluarga serta melakukan dokumentasi.

II.TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan asuhan
keperawatan gangguan sensori persepsi halusinasi
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
1. Menjelaskan konsep gangguan sensori persepsi halusinasi
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan pasien gangguan
sensori persepsihalusinasi
a. Melakukan pengkajian halusinasi
b. Menyusun diagnosis keperawatan halusinasi

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


146

c. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien halusinasi


d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien halusinasi
e. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
halusinasi
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien halusinasi
3. Mempraktekkan asuhan keperawatan gangguan sensori persepsi
halusinasi

III. POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan sebagai berikut:

Pokok bahasan A. Konsep gangguan sensori persepsi halusinasi


Pokok bahasan B. Proses keperawatan gangguan sensori persepsi halusinasi

IV. METODE

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah:


A. Brainstorming (curah pendapat)
B. Ceramah tanya jawab
C. Exercise/ latihan
D. Demonstrasi

V. MEDIA DAN ALAT BANTU

Media dan alat bantu yang digunakan selama proses pembelajaran adalah:
A. Liquid Crystal Display (LCD) dan laptop
B. Laser pointer
C. Spidol
D. Slide presentasi
E. Lembar diskusi (flip chart)
F. Form Latihan, Panduan Latihandan demonstrasi
G. Matrik Asuhan Keperawatan

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


147

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Agar proses pembelajaran dapat berhasil secara efektif, maka perlu disusun
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Langkah 1 : Penyiapan Proses Pembelajaran di Kelas
1. Kegiatan Fasilitator
a. Fasilitator memulai kegiatan dengan melakukan bina suasana dikelas
b. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat.
c. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas mulailah dengan
memperkenalkan diri, perkenalkan diri dengan menyebutkan nama
lengkap, instansi tempat bekerja serta materi yang akan disampaikan.
d. Menggali pendapat pembelajar (apersepsi) tentang apa yang dimaksud
dengan metode brainstorming.
e. Menyampaikan ruang lingkup bahasan dan tujuan pembelajaran
tentang asuhan keperawatan halusinasi dengan menggunakan bahan
tayang.
2. Kegiatan peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan
b. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
d. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator bila ada hal-hal yang belum
jelas dan perlu diklarifikasi.

B. Langkah 2: Penjelasan Proses Keperawatan Gangguan Sensori


Persepsi Halusinasi
Penjelasan tentang proses keperawatan gangguan sensori persepsi halusinasi
selama 1 JPL (45 menit) sebagai berikut :
1. Kegiatan Fasilitator
a. Menyampaikan pokok bahasan dan sub pokok bahasan: konsep
gangguan sensori persepsi halusinasi dan proses keperawatangangguan
sensori persepsi halusinasi. Saat penyampaian materi proses
keperawatan gangguan sensori persepsi halusinasi, peserta juga

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


148

melakukan latihan dan bermain peran dalam merawat gangguan sensori


persepsi halusinasi.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas
c. Memberikan jawaban jika ada pertanyaan yang diajukan peserta
2. Kegiatan Peserta
a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang dianggap
penting.
b. Melakukan latihan dan bermain peran dalam merawat pasien gangguan
sensori persepsi halusinasi.
c. Mengajukan pertanyaan kepada fasilitator sesuai dengan kesempatan
yang diberikan.
d. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan fasilitator.

C. Langkah3 : Praktik Laboratorium Asuhan Keperawatan Gangguan


Sensori Persepsi Halusinasi di Laboratorium
Kegiatan praktik laboratorium selama 1 JPL (45 menit) sebagai berikut :
1. Kegiatan Fasilitator
a. Memberi kesempatan pada peserta untuk bermain peran sebagai perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga
(pelaku rawat).
b. Mengamati peserta dan memberikan bimbingan pada proses latihan
(bermain peran).
c. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada peserta setelah
bermain peran dalam merawat pasien halusinasi terhadap pasien dan
keluarga (pelaku rawat).
2. Kegiatan Peserta
a. Mempersiapkan diri untuk bermain peran dalam melakukan asuhan
keperawatan terhadap pasien dan keluarga
b. Bermain peran dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien
dan keluarga
c. Mendengar dan mencatat tentang hasil evaluasi dari fasilitator.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


149

D. Kegiatan 4: Praktik lapangan Asuhan Keperawatan Gangguan Sensori


Persepsi Halusinasi
Kegiatan praktik lapangan selama 1 JPL (45 menit) sebagai berikut :

1. Kegiatan Fasilitator
a. Melakukan konferensi awal (pre conference)
b. Memberi kesempatan pada peserta untuk melakukan asuhan
keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat) melalui
kunjungan rumah
c. Mengamati peserta dan memberikan bimbingan pada saat peserta
melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku
rawat).
d. Melakukan evaluasi dan memberikan masukan kepada peserta setelah
melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga (pelaku
rawat).
e. Melakukan konferensi akhir (post conference)

2. Kegiatan Peserta
a. Membuat laporan pendahuluan (LP), strategi pelaksanaan tindakan (SP)
dan rencana harian.
b. Mengikuti konferensi awal (pre conference)
c. Melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dan keluarga
d. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan
e. Mengikuti konferensi akhir (post conference)

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


150

VII.URAIAN MATERI

POKOK BAHASAN A.
KONSEP GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

1. PENGERTIAN
Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya
rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart &Laraia, 2005; Laraia, 2009).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.

Halusinasi terbagi atas lima jenis yaitu halusinasi pendengaran, penglihatan,


penghidu, pengecapan dan perabaan. Dari lima jenis halusinasi yang dialami
oleh pasien gangguan jiwa halusinasi pendengaran merupakan jenis
halusinasi yang paling banyak ditemukan yaitu terjadi pada 70% pasien
selanjutnya 20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu,
pengecapan dan perabaan.

Pasien halusinasi merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.Perilaku


yang teramati pada klien yang sedang mengalami halusinasi pendengaran
adalahpasien merasa mendengarkan suara padahal tidak ada stimulus suara.
Sedangkan pada halusinasi penglihatan pasein mengatakan melihat bayangan
orang atau sesuatu yang menakutkan padahal tidak ada bayangan tersebut.
Pada halusinasi penghidu pasien mengatakan membaui bau-bauan tertentu
padahal orang lain tidak merasakan sensasi serupa. Mengecap sesuatu
padahal tidak sedang makan apapun merupakan perilaku yang tampak pada
pasien yang mengalami halusinasi pengecapan dan merasakan sensasi rabaan
padahal tidak ada apapun dalam permukaan kulit merupakan perilaku yang
tampak pada pasien yang sedang mengalami halusinasi perabaan.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


151

2. PROSES TERJADINYA HALUSINASI


Proses terjadinya halusinasi pada pasien akan dijelaskan dengan menggunakan
konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi
dan presipitasi,

a. Faktor Predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya halusinasi adalah:
1) Faktor Biologis :
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter
mengalami gangguan jiwa, adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit
atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA.

2) Faktor Psikologis
Pada pasien yang mengalami halusinasi, dapat ditemukan adanya
kegagalan yang berulang, korban kekerasan, kurangnya kasih sayang,
atau overprotektif.
3) Sosiobudaya dan lingkungan
Pasien dengan halusinasi didapatkan sosial ekonomi rendah,riwayat
penolakan lingkungan pada usia perkembangan anak, tingkat
pendidikan rendah dan kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian,
hidup sendiri), serta tidak bekerja.

b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi pada pasien dengan halusinasi ditemukan adanya
riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup,
kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang
sering tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat.

3. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap pasien serta
ungkapan pasien. Adapun tanda dan gejala pasien halusinasi adalah sebagai
berikut:

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


152

a. Data Subjektif:
Pasien mengatakan :
1) Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
2) Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.
3) Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
4) Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat
hantu atau monster
5) Mencium bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau
itu menyenangkan.
6) Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
7) Merasa takut atau senang dengan halusinasinya

b. Data Objektif:
a) Bicara atau tertawa sendiri
b) Marah-marah tanpa sebab
c) Mengarahkan telinga ke arah tertentu
d) Menutup telinga
e) Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
f) Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
g) Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
h) Menutup hidung.
i) Sering meludah
j) Muntah
k) Menggaruk-garuk permukaan kulit

POKOK BAHASAN B :
PROSES KEPERAWATAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI
HALUSINASI

1. PENGKAJIANGANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI


Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
keluarga(pelaku rawat).

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


153

Tanda dan gejala gangguan sensori persepsi halusinasi dapat ditemukan


dengan wawancara, melalui pertanyaan sebagai berikut
a.Apakah ibu/bapak mendengar suara-suara
b. Apakah bapak/ibu melihat bayangan-bayangan yang menakutkan
c. Apakah ibu/bapak mencium bau tertentu yang menjijikkan
d. Apakah ibu/bapak meraskan sesuatu yang menjalar ditubuhnya
e. Apakah ibu/bapak merasakan sesuatu yang menjijikkan dan tidak
mengenakkan
f. Seberapa sering bapak//ibu mendengar suara-suara atau melihat bayangan
tersebut.
g. Kapan bapak/ ibu mendengar suara atau melihat bayang-bayang
h. Pada situasi apa bapak/ibu mendengar suara atau melihat bayang-bayang
i. Bagaimana perasaaan bapak/ibu mendengar suara atau melihat bayangan
tersebut
j. Apa yang sudah bapak/ibu lakukan, ketika mendengar suara dan melihat
bayangan tersebut.

Tanda dan gejala halusinasi yang dapat ditemukan melalui observasi sebagai
berikut:
a. Pasien tampak bicara atau tertawa sendiri
b. Marah-marah tanpa sebab
c. Memiringkanatau mengarahkan telinga ke arah tertentu atau menutup
telinga.
d. Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
e. Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
f. Menghidu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
g. Menutup hidung.
h. Sering meludah
i. Muntah
j. Menggaruk permukaan kulit

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


154

Data hasil observasi dan wawancara diatas didokumentasikan pada kartu


berobat pasien di puskesmas. Contoh pendokumentasiannya sebagai berikut:

DataPasien mengatakan mendengar/suara/ melihat sesuatu, pasien tampak


komat-kamit, tampak tertawa sendiri, pandangan kesatu arah, marah tanpa
sebab.

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI


HALUSINASI
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala gangguan
sensori persepsi : halusinasi yang ditemukan. Jika hasil pengkajian
menunjukkan tanda dan gejala gangguan sensori persepsi : halusinasi, maka
diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah:
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI


HALUSINASI.
Tindakan keperawatan gangguan sensori persepsi : halusinasi dilakukan
terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di
Puskesmas dan kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat)
terlebih dahulu sebelum menemui pasien.Bersama keluarga (pelaku rawat),
perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan keluarga (pelaku
rawat). Setelah itu, perawat menemui pasien untuk melakukan pengkajian dan
melatih cara untuk mengatasi gangguan sensori persepsi : halusinasi yang
dialami pasien.

Jika pasien mendapatkan terapi psikofarmaka, maka hal pertama yang dilatih
perawat adalah tentang pentingnya kepatuhan minum obat.Setelah perawat
selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui keluarga (pelaku
rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat pasien, serta
menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien dan tugas
yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk mengingatkan pasien melatih
kemampuan mengatasi masalah yang telah diajarkan oleh perawat.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


155

Setelah perawat selesai melatih pasien, maka perawat kembali menemui


keluarga (pelaku rawat) dan melatih keluarga (pelaku rawat) untuk merawat
pasien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap
pasien dan tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing pasien
melatih kemampuan mengatasi gangguan sensori persepsi : halusinasi yang
telah diajarkan oleh perawat.

a. Tindakan Keperawatan Untuk PasienGangguan Persepsi Sensori


Halusinasi.
Tujuan: Pasien mampu:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan
menghardik
3) Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat
4) Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
5) Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari

Tindakan Keperawatan
1) Membina Hubungan Saling Percaya dengan cara:
a) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
b) Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan
yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang
disukai pasien
c) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
d) Buat kontrak asuhan apa yang perawat akan lakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana
e) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
f) Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
g) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Membantu pasien menyadari ganguan sensori persepsi halusinasi

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


156

a) Tanyakan pendapat pasien tentang halusinasi yang dialaminya:


tanpa mendukung, dan menyangkal halusinasinya.
b) Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu terjadinya, situasi pencetus,
perasaan, respon dan upaya yang sudah dilakukan pasien untuk
menghilangkan atau mengontrol halusinasi.

3) Melatih Pasien cara mengontrol halusinasi:


Secara rinci tahapan melatih pasien mengontrol halusinasi dapat
dilakukan sebagai berikut:
a) Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik,6(enam)
benar minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat tidur
serta mencuci baju.
b) Berikan contoh cara menghardik, 6(enam) benar minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan kegiatan dirumah seperti
membereskan kamar, merapihkan tempat tidur serta mencuci baju.
c) Berikan kesempatan pasien mempraktekkan cara menghardik,
6(enam) benar minum obat, bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan dirumah seperti membereskan kamar, merapihkan tempat
tidur serta mencuci baju yang dilakukan di hadapan Perawat
d) Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan
oleh pasien.
e) Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah melakukan
tindakan keperawatan untuk mengontrol halusinasi. Mungkin pasien
akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri
dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan
latihannya.

Tindakan keperawatan pada pasien dapat dilakukan minumum dalam 4


kali pertemuan dan dilanjutkan sampai pasien mampu mengontrol
halusinasinya. Berikut ini akan diuraikan strategi komunikasi untuk tiap
pertemuan.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


157

Latihan 1 Untuk Pasien: Pengkajian dan Mengenal Halusinasi

Mengkaji kesadaran pasien akan halusinasinya, dan pengenalan akan


halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
pasien,serta upaya yang telah dilakukan pasien untuk mengontrol
halusinasi, menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik,melatih
pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik, masukan pada
jadualkegiatan untuk latihan menghardik.
Orientasi
Assalamualaikum Tina, saya perawat yang akan merawat Tina. Nama
Saya ..., senang dipanggil... Seminggu sekali saya akan kemari”.Bagaimana
perasaan Tina hari ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
mengganggu dan cara mengontrol suara-suara tersebut?Di mana kita duduk? Di
ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30menit?
Kerja
Apakah Tina mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Tina dengar
dan saya sendiri tidak mendengarnya. Apakah terus-menerus terdengar atau
sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Tina dengar suara? berapa kali
sehari Tina alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu
sendiri? Apa yang Tina rasakan pada saat mendengar suara itu? Bagaimana
perasaan Tina saat mendengar suara itu? Kemudian... apa yang Tina lakukan?
Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Apa yang Tina alami itu
dinamakan Halusinasi.Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, minm obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas. Bagaimana
kalau kita latih satu cara dulu? Yaitu dengan menghardik?Bagaimana kalau kita
mulai ya! Begini suster akan mempraktekkan dahulu baru nanti Tina
mempraktekkan kembali apa yang suster telah lakukan.Begini Tina! Jika suara
itu muncul katakan dengan keras pergi kamu...pergi.... saya tidak mau dengar
kamu suara palsu sambil menutup kedua telinga Tina. Seperti ini ya Tina ! coba
sekarang Tina ulangi lagi seperti yang suster lakukan dan peragakan tadi.
Bagus sekali Tina
Terminasi
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita bercakap-cakap”?”Jadi suara-suara itu
mengejek Tina, terus-menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan Tina
merasa kesal”.”Seperti yang telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul Tina
katakan ”pergi....pergi.... saya tidak mau dengar itu suara palsu” lakukan itu
selama tiga kali sehari yaitu jam 09.00, 14.00 dan 20.00 sesuai dengan jadual
kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya? Baik Tina kita ketemu satu minggu
lagi, nantisuster akan melihat bagaimana Tina melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik. Dan Tina perhatikan apakah suara-suara itu
masih terjadi! Seminggu lagi kita akan bertemu untuk melatih cara ke dua yaitu
minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul. Mau jam berapa?

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


158

Bagaimana kalau seperti saat ini, jam 10.00? Sampai jumpa.


Wassalammualaikum”

Latihan 2 Untuk Pasien: Enam Benar Minum Obat


Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien
mengenal halusinasi yang dialami dan kemampuan pasien mengontrol
halusinasi dengan menghardik, berikan pujian, evaluasi manfaat
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik; latihcara mengontrol
halusinasi dengan patuh obat (jelaskan 6 benar: jenis, waktu, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat), masukkan pada jadual
kegiatanuntuk minum obat sesuai jadual.
Berikut ini tindakan keperawatan yang harus dilakukan agar pasien patuh
menggunakan obat:
 Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
 Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
 Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat,
benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)
Orientasi
“Asalamualaikum Tina! Bagaimana perasaan Tina hari ini?” Apakah
halusinasinya masih ada? “Apakah Tina telah melakukan apa yang telah kita
pelajari dua hari yang lalu?”Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara
yang Tina dengar berkurang? Bagus sekarang coba praktekkan pada suster
bagaimana Tina melakukannya bagus sekali. Coba sekarang perlihatkan pada
suster jadual kegiatan latihan menghardik yang Tina lakukan bagus sekali”
Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara kedua dari 4 cara mengendalikan
suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang benar. Kita akan berlatih
selama setengah jam disini setuju Tina”
Kerja
Tina, dokter memberikan obat untuk Tina. Sekarang saya akan menjelaskannya
pada Tina. Ini ada tiga macam obatnya: yang warna orang orange namanya
Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan
berkurang rasa marah dan mondar mandirnya.Yang putih namanya
triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya relaks dan tidak
kaku, satu lagi yang warnanya merah jambu namanya haloperidol (HP)
gunanya untuk menghilangkan suara-suara dimimum tiga kali sehari juga.
Ketiga obat tadi diminum pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


159

sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam
tubuh. Penurunan dosis atau penghentian obat ditentukan oleh dokter, kalau
obat tidak teratur, Tina dapat kambuh dan perlu waktu lagi untuk pemulihan.
Kalau obat habis Tina bisakontrol ke puskesmas untuk mendapatkan obat lagi.
Untuk itu dua hari sebelum obat habis diharapkan Tina sudah kontrol.” Tina
juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar,
pastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Tina. Jangan keliru dengan
obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada
waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat
jamnya.Tina juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum.Upayakan
minum 2 liter perhari agar manfaat obatnya optimal.“Bila nanti setelah minum
obat mulut Tina terasakering, untuk membantu mengatasinya Tina bisa
mengisap-isap es batu. Bila Tina merasa mata berkunang-kunang, Tina
sebaiknyaistirahat dan jangan beraktivitas dulu, dan harus cukup minum 10
gelas air putih sehari.Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam
jadual ya
Terminasi
“ Bagaimana perasaan Tina setelah kita bercakap-cakap tentang obat”sudah
berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan!
Bagus( jika benar) jadual minum obat sudah kita buat yaitu jam 07.00, 13.00
dan 19.30 pada jadual kegiatan Tina. Jangan lupa Tina minta obat pada
keluarga jika tiba waktu minum obat. Minggu depan kita akan bertemu lagi
untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol
suara-suara atau halusinasi Tina yaitu dengan bercakap-cakap dengan anggota
keluarga. Mau jam berapa? bagimana kalau jam 10.00? Sampai jumpa
Wassalammualaikum

Latihan 3Untuk Pasien: Bercakap-cakap


Evaluasi gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien dalam mengontrol
halusinasi dengan menghardik, minum obat, berikan pujian; evaluasi
manfaat mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat sesuai
jadual;latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi; masukkan pada jaduai kegiatan untuk latihan.

Orientasi
“Asalamualaikum Tina! Bagaimana perasaan Tina hari ini?” Apakah masih
muncul halusinasinya?Apakah Tina telah melakukan dua cara yang telah
dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?” Coba suster
liat jadual kegiatan harian Tina? Bagus sekali sekarang coba suster liat obatnya
oh ya bagus sekali Tina minum obat dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30
dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur.
Sekarang suster mau hitung jumlah obat Tina! Tina tiga hari lagi obat tina
akan habis Tina harus ke puskemas besok untuk minta obat lagi ya?. Sekarang
coba ceritakan pada suster apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang Tina

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


160

dengan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara


yang telah kita pelajari. Coba ceritakan perbedaan minum obat secara teratur
dengan yang dulu tidak teratur? dan jelaskan kembali pada suster 6 cara
minum obat dengan benar. Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan
belajar cara ketiga dari 4 cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu
bercakap-cakap dengan anggota keluarga. Kita akan berlatih selama setengah
jam disini setuju Tina”
Kerja
”Caranya jika Tina mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman
untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan Tina.
Contohnya begini; ... tolong , saya mulai dengar suara-suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya adek Tina
katakan” dek, ayo ngobrol dengan kakak Tina, kakak sedang dengan suara-
suara nih? Begitu Tina. Coba Tina lakukan seperti yang saya lakukan tadi. Ya
bagus begitu bagus!
Terminasi
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-
suara dengan bercakap-cakap” jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk
mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus(jika benar) mari sekarang kita
masukkan ke jadual harian Tina ya? Berapa kali Tina akan bercakap-cakap oh
dua kali? Jam berapa saja 09.00 dan 16.00. Jangan lupa Tina melakukan cara
ke tiga ini ya agar suara-suara yang Tina dengar tidak menganggu Tina lagi
ya? Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat bercakap-
cakap dan berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi
Tina yaitu dengan melakukan aktivitas di rumah? Apa yang akan kita lakukan
oh bagus membereskan kamar dan mencuci baju ya? Mau jam berapa?
bagimana kalau jam 10.00? Sampai jumpa Wassalammualaikum

Latihan 4 Untuk Pasien: Melakukan Aktivitas Sehari-hari


Pada tindakan keempat ini dapat diulang untuk beberapa kegiatan harian.
Semakin banyak kegiatan yang dilakukan semakin sedikit kemungkinan
berhalusinasi. Berikut beberapa kegiatan yang dapat dilatih.

a. Membereskan Kamar
Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien untuk
mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat dan bercakap-
cakap dengan orang lain, berikan pujian;latih cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan);masukkan pada
jaduai kegiatan untuk melakukan kegiatan harian.

Orientasi
“Asalamualaikum Tina! Bagaimana perasaan Tina hari ini?” Apakah masih
ada halusinasinya? “Apakah Tina telah melakukan tiga cara yang telah

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


161

dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?” Coba suster


liat jadual kegiatan harian Tina? Bagus sekali Tina minum obat dengan teratur
jam 07.00, 13.00 dan 19.30, latihan menghardik suara-suara dan bercakap-
cakap dengan anggota keluarga juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba
ceritakan pada suster apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang Tina
dengan berkurang? Bagus sekali dengan suara-suara itu sudah tidak
mengganggu Tina lagi ya. Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-
suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada suster 6 cara minum
obat dengan benar dan dengan siapa Tina biasa bercakap-cakap dirumah.
Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara terakhir
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu melakukan aktivitas dirumah
yaitu membereskan kamar, tujuannya kalau Tina sibuk maka kesempatan
muncul suara suara akan berkurang. Kita akan berlatih selama setengah jam
disini setuju Tina”

Kerja”
”Baiklah mari kita merapihkan tempat tidur. Tujuannya agar Tina dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur Tina? Nah kalau kita
akan merapihkan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan
selimutnya. Bagus sekarang kita angkat sepreinya dan mari kita balik
kasurnya.”Nah sekarang kita pasang sepreinya lagi, kita mulai dari arah atas
ya...Sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan. ”Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepala
selanjutnya kita lipat dan rapihkan selimutnya dan letakkan dibawah kaki.
Bagus! Sekali Tina dapat melakukannya dengan baik dan rapih. Sekarang mari
kita masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Tina akan melakukan
kegiatan ini oh jam 06.00 dan 15.00 setelah bagun tidur ya! Kalau sudah
dilakukan diberi tanda ya... bagus”.

Terminasi
”Bagaimana perasaan Tina setelah membereskan tempat tidur” apakah selama
kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan
suara-suara itu tidak ada ya ” jadi Tina dapat melakukan kegiatan untuk
menghilangkan suara-suara” Nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang
tadi telah kita lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual harian ya dan
buat cek list kalau sudah dilakukan”
”Tina minggu depan kita akan latihan mencuci baju jam berapa kita ketemu
bagaimana kalau jam sepuluh disini ya” Wassalammualaikum

b. Melakukan aktivitas sehari-hari : Mencuci Baju.


Orientasi
“Asalamualaikum Tina! Bagaimana perasaan Tina Hari ini?” “Apakah Tina
telah melakukan keempat cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Tina?
Bagus sekali Tina minum obat dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30,
latihan menghardik suara-suara dan bercakap-cakap dengan anggota keluarga
Tina juga melakukan kegiatan dirumah ya sesuai dengan jadual. Sekarang

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


162

coba ceritakan pada suster apakah dengan cara-cara tersebut suara-suara yang
Tina dengan berkurang? Bagus sekali dengan melakukan apa yang telah kita
pelajari suara-suara itu sudah tidak mengganggu Tina lagi ya. Coba sekarang
praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan
kembali pada suster 6 cara minum obat dengan benar dan bercakap-cakap
dengan siapa Tina biasa bercakap-cakap dirumah, selain itu Tina juga rajin ya
melakukan kegiatan membereskan kamar ya oh ya kamar dan rumah Tina jadi
rapih ya . Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara mencuci
baju untuk mengendalikan suara-suara yang muncul Kita akan berlatih
selama setengah jam dimana tempat mencuci baju oh ya disini ya Tina”

Kerja
”Baiklah mari kita mulai mencuci baju. Tujuannya agar Tina dapat
mengalihkan suara yang didengar. Ditempat cuci baju ya Tina? Nah kalau kita
akan mencuci terlebih dahulu kita pisahkan pakain berwarna dan putih supaya
yang putih tidak terkena lunturan pada saat di cuci, kemudian direndam dalam
air sabun selama 30 menit setelah itu dikucek bagian yang kotor. Setelah itu
dibilas dengan air bersih sampai busa sabun hilang lalu dijemur ditempat
jemuran tetapi sebelumnya diperas dulu supaya tidak ada air yang menetes dari
baju ya Tina?” Bagus! Sekali Tina dapat melakukannya dengan baik dan
bersih. Sekarang mari kita masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Tina
akan melakukan kegiatan ini oh jam 06.30”Bagus Kalau sudah dilakukan
diberi tanda ya... bagus
Terminasi
”Bagaimana perasaan Tina setelah mencuci baju” apakah selama kegiatan
berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan suara-suara
itu tidak ada ya ” jadi Tina dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan
suara-suara” Nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita
lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual harian ya dan buat cek list
kalau sudah dilakukan” ”jangan lupa Tina tetap harus melakukan latihan
mengontrol suara-suara yang telah kita latih yaitu apa saja Tina” Bagus sekali
jadi ada empat cara yaitu menghardik, minum obat dengan benar, bercakap-
cakap dan melakukan kegiatan” ”Baik Tina minggu depan saya akan datang
lagi untuk menilai kemampuan Tina mengontrol suara-suara.”Jam berapa kita
ketemu bagaimana kalau jam sepuluh disini ya” Wassalammualaikum

a. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Pasien Halusinasi


Tindakan keperawatan tidak hanya ditujukan untuk pasien tetapi juga
diberikan kepada keluarga, sehingga keluarga mampu mengarahkan pasien
dalam mengontrol halusinasi. Tindakan keperawatan dilakukan pada
keluarga, dilanjutkan kepada pasien dan dioperkan kembali kepada keluarga
untuk membimbing dan memantau kondisi pasien halusinasi.
Tujuan: Keluarga mampu:

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


163

1) Mengenal masalah halusinasi dan masalah yang dirasakan dalam


merawat pasien
2) Menjelaskanpengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
(menggunakan booklet)
3) Merawat pasien halusinasi
4) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan untuk mengontrol
halusinasi
5) Mengenal tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas kesehatan
6) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up pasien
secara teratur.

Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
(menggunakan bookleat)
3) Melatih keluarga cara merawat pasien halusinasi
4) Membimbing keluarga merawat pasien halusinasi
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan untuk
mengontrol halusinasi
6) Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala kekambuhan yang
memerlukan rujukan segera ke fasilitas kesehatan
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

Latihan 5 Untuk Keluarga: Mengenal Masalah dalam Merawat Pasien


Halusinasi dan Melatih Mengontrol Halusinasi pasien dengan
Menghardik
Secara rinci latihan kelima dengan keluarga di lakukan dengan tahapan
sebagai berikut:diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
jelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi (gunakan
booklet), jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan melatih cara

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


164

menghardik halusinasi, anjurkan membantu pasien sesuai jaduali dan


memberikan pujian.

Orientasi
” Selamat pagi ibu Ani, bagaimana perasaan hari ini? Bu, apa yang ibu temukan
masalah dan cara merawat Tina? Baiklah sekarang kita akan membicarakan
tenang suara-suara yang didengar Tina, dan cara merawatnya. Berapa lama kita
bicara bu? Bagaimana kalau 45 menit, saya akan bicara dengan Tina dulu dan
saya akan jlaskan pada ibu masalah dan cara merawat Tina. Dimana kita bicara
Bu”?
Kerja
”Selama ini apa yang dilakukan oleh Tina?” Oh jadi Tina sering tertawa dan
bercakap-cakap sendiri ya bu dan kadang-kadang marah tanpa sebab. Baik bu
gejala yang dialami oleh Tina itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya. ” Jadi jika Tina mengatakan
mendengar suara-suara, sebenarnya tidak ada” Kalau Tina mengatakan melihat
bayang-bayang sebenarnya bayangan itu tidak ada. Kalau Tina berada dalam
kondisi seperti itu, Ibu jangan menyetujui atau menyanggah apa yang diceritakan
oleh Tina!” dengarkan saja! Dan katakan pada Tina untuk tidak mendengar suara
atau melihat bayangan itu! Ingatkan Tina cara menghardik yang telah saya
ajarkan kepadanya. ”Caranya menutup mata dan katakan pergi kamu, kamu suara
palsu atau bayangan palsu” Bagus seperti itu ya Bu? Oh ya ibu dan keluarga
harus mengingatkan Tina untuk melatih mengontrol suara-suara yang didengar
sesuai dengan jadual yang telah dibuat Tina dan berikan pujian pada Tina bila
telah melakukannya dengan baik”
Terminasi”
Bagaimana perasaan ibu Ani setelah kita berdiskusi?” coba Ibu ulangi lagi apa
yang dihadapi Ibu dalam merawat Tina? ” Ibu Ani jika Tina mendengar suara-
suara atau melihat bayangan-bayangan, cobalah untuk menerapkan cara yang
telah kita pelajari yaitu dengan tidak menyokong atau menyanggah
halusinasinya!” dan minta Tina untuk mengatakan pergi kamu, kamu suara palsu.
” Minggu depan saya akan kemari lagi untuk berdiskusi tentang obat yang harus
diminum oleh Tina Wassalammualaikum

Latihan 6 Untuk Keluarga: Melatih Keluarga Merawat Pasien Halusinasi


dengan Enam Benar Minum Obat
Evaluasikemampuan keluarga mengidentifikasi gejala halusinasi pasien,
merawat pasien dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik, berikan
pujian;jelaskan 6 benar cara memberikan obat;latih cara
memberikan/membimbing minum obat dan anjurkan membantu pasien sesuai
jadual.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


165

Orientasi
“Assalamualaikum Ibu Ani” bagaimana perasaan ibu hari ini?” apakah Tina
masih terlihat bicara sendiri? Apakah ibu sudah melakukan apa yang kita telah
pelajari minggu lalu yaitu cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
apabila Tina terlihat sedang bercakap-cakap sendiri, Bagus!: sesuai dengan janji
kita minggu lalu, hari ini kita akan berdiskusi tentang 6 benar minum obat bagi
Tina Yaitu benar nama, dosis, waktu, obatnya, frekuensinya dan keteraturan
minum obat? Mau berapa lama? Dimana enaknya kita berdiskusi?” Bagaimana
kalau disini saja?”

Kerja
“Cara kedua untuk membantu Tina mengontrol halusinasi adalah dengan minum
obat baiklah saya akan jelaskan cara benar minum obat yaitu benar nama, dosis,
waktu, obat, frekuensi dan keteraturan minum obat. “Tina sudah mendapat obat
dari dokterpuskesmas dan Tinaharus minum obat ini secara teratur agar
pikirannya jadi tenang, sehingga tidurnya juga tenang. Obatnya ada tiga macam
ya bu, yang warnanya oranyenamanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan
yangmerah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus diminum Tina3 kali
sehari jam 07.00 pagi, jam 13.00 siang, danjam 19.30”.
“Bila nanti setelah minum obat Tina mengeluh mulutnya terasa kering, untuk
membantu mengatasinya Tina bisa diberikan es batu untuk diisap-isap. Bila Tina
mengeluh matanya berkunang-kunang, sebaiknyaTina disuruh istirahat dan
jangan beraktivitas dulu”
“Sebelum minum obat ini, ibu bantu Tinauntuk melihat dulu label di bungkus
obat apakah benar nama Tina tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,
jam berapa saja Tinaharus minum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar?”
“Jangan pernah menghentikan minum obat Tina, sebelum berkonsultasi dengan
dokter ya bu”Tolong Ibu Anni bisa membantu untuk memantau minum obat.
Berikan pujian dan dorongan untuk melaksanakannya! Bantu Tina minum obat
secara teratur”

Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu Ani setelah kita bercakap-cakap” Coba ibu ceritakan
dan sebutkan lagi enam benar minum obat untuk mengatasi halusinasi” dalam
seminggu ini cobalah untuk memantau Tina untuk tetap minum obat secara
teratur dan mengingatkan Tina untuk menghardik halusinasi bila Tina sedang
berhalusinasi.Minggu depan saya akan kemari untuk melatih cara ketiga
mengontrol halusinasi Tina dengan bercakap-cakap bersama-sama dengan
anggota keluarga. Saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi Wassalammualaikum

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


166

Latihan 7 Untuk Keluarga: Melatih Keluarga Merawat Pasien Halusinasi


dengan bercakap-cakap dan Melakukan Kegiatan
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi halusinasi pasien dan
merawat/melatih pasien menghardik, dan memberikan obat, berikan pujian
atas upaya yang telah dilakukan keluarga, Jelaskan cara bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi,Latih dan sediakan waktu
bercakap-cakap dengan pasien terutama saat halusinasi dan Anjurkan
membantu pasien sesuai jaduali dan memberikan pujian
Orientasi
”Assalammualaikum Ibu Ani! Bagaimana perasaan ibu Ani pagi ini? Apakah
Tina masih terlihat bicara sendiri? Apakah ibu sudah melakukan apa yang kita
telah pelajari minggu lalu? Bagus coba ibu praktekkan. ”sesuai dengan janji kita
minggu lalu, hari ini kita akan berdiskusi cara ke tiga menangani Tina yang
mengalami halusinasi? Berapa lama kita akan bidiskusi dan dimana kita akan
berdiskusi?

Kerja
”cara ketiga yang dilakukan untuk mengatasi halusinasi adalah dengan
mengajak Tina bercakap-cakap dengan anggota keluarga yang lain. Saya sudah
melatih Tina untuk menerapkan empat cara mengatasi halusinasi yaitu
menghardik, minum obat secara teratur dan bercakap-cakap dengan anggota
keluarga yang lain serta melakukan kegiatan dirumah. Bila ibu melihat Tina
sedang sendiri dan tampak sedang bercakap-cakap sendiri ibu katakan Tina mari
kita bercakap-cakap dengan ibu. Topiknya apa saja yang ibu dan Tina sukai.
Selain itu tolong ibu pantau Tina untuk melakukan aktivitas dirumah untuk
membantu mengontrol halusinasi. Saya sudah ajarkan dua cara yaitu
membereskan kamar tidur dan mencuci baju. Tolong ibu pantau keseluruhan
kegiatan yang telah saya latih kepada Tina agar suara-suara yang menganggu
tidak muncul lagi. Berikan pujian dan dorongan untuk melaksanakannya. Jangan
biarkan Tina melamun, karena kalau melamun halusinasinya akan muncul lagi.
Upayakan untuk membantu mengontrol halusinasi Tina dengan cara-cara yang
sudah saya latih yaitu mengharidik, minum obat dengan teratur, bercakap-cakap
dan melakukan aktivitas. Juga buat kegiatan keluarga bersama seperti makan
bersama atau beribadah bersama.
Terminasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Coba ibu sebutkan lagi
empat cara untuk membantu Tina mengatasi halusinasinya!” Dalam seminggu
ini cobalah pantau Tina menerapkan cara-cara tadi! Minggu depan saya kan
kemari untuk melatih Tina melakukan aktivitas dirumah untuk mengontrol
halusinasi Tina. Saya akan datang jam 10.00 Wassalammualaikum

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


167

Latihan 8 Untuk Keluarga:Melatih Keluarga Memanfaatkan Fasilitas


Kesehatan Untuk follow up Pasien Halusinasi
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala halusinasi pasien,
merawat/melatih pasien menghardik, memberikan obat dan bercakap-cakap,
Berikan pujian atas upaya yang telah dilakukan keluarga, Jelaskan follow up
ke PKM, tanda kambuh, rujukan danAnjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian
Orientasi
”Assalammualaikum” Bagaimana perasaan ibu Ani pagi ini? Apakah Tina sudah
melakukan seluruh latihan yang telah diajarkan untuk mengontrol suara-suara
yang muncul? Yaitu menghardik, bercakap-cakap dengan anggota keluarga dan
melakukan aktivitas dan bagaimana minum obatnya? Apakah halusinasinya
masih sering muncul? “Mari kita lihat jadualiTina, bagus ibu sudah membantu
Tina untuk melakukannya. Bagaimana keadaan Tina setelah teratur minum obat
dan berlatih mengontrol halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap dengan
anggota keluarga dan melakukan aktivitas? Bagaimana hasilnya? Baik, sudah
banyakperubahan yang terjadi ya bu”Pagi ini kita berdiskusi tentang fasilitas
kesehatan yang bisa ibu gunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
Tina. Mau dimana kita akan berbicara berapa lama kita akan bicara bagaimana
kalau 45 menit disini saja bu?
Kerja
” Ibu, saat ini Mba Tina sudah mampu untuk mengontrol halusinasi dengan
menghardik, minum obat secara teratur, bercakap-cakap dengan keluarga, dan
melakukan kegiatan dirumah. Untuk saat ini, kami perawat Puskesmas sudah
tidak lagi datang home visit sehingga diharapkan ibu dan keluarga dapat mandiri
merawat Tina dirumah dengan didampingi oleh bu Kader. Selama ini kemana
ibu biasanya membawa Tina pergi berobat? Ada beberapa fasilitas kesehatan
yang bisa Tina gunakan. Kalauberobat jalan Ibu bisa membawa Tina ke
puskesmas terdekat yang ada didekat sini. Jika perilaku Tina tidak terkendali
misalnya mengamuk, menolak minum obat, jika ini terjadi maka ibu habis segera
membawa Tina ke puskesmas walaupun belum jaduali kontrolatau ibu segera
telpon saya agar Tina segera dibawa kerumah sakit jiwa jika tidak ada ibu bisa
membawa kerumah sakit umum agar mendapatkan perawatan dan pengobatan
terbaik. Bagaimana ibu? Ada yang mau ditanyakan? Bagus
Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah mendapatkan penjelasan dari saya tadi? Coba
ibu sebutkan lagi fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa Tina gunakan untuk
mengatasi jika ada masalah pada Tina! Tetap jangan lupa membantu kegiatan
Tina sesuai jadual. Saya akan kembali minggu depan untuk mendiskusikan
masalah lain yang dihadapi oleh ibu Wassalammualaikum

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


168

4. EVALUASI KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM


GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI

Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Di lakukan untuk


pasien halusinasi adalah sebagai berikut
a. Pasien mampu:
1) Mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya
2) Menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialami.
3) Menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi
4) Menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi
5) Menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:
a) Menghardik halusinasi
b) Mematuhi program pengobatan
c) Bercakap dengan orang lain di sekitarnya bila timbul halusinasi
d) Menyusun jadual kegiatan dari bangun tidur di pagi hari sampai
mau tidur pada malam hari selama 7 hari dalam seminggu dan
melaksanakan jadual tersebut secara mandiri
6) Menilai manfaat cara mengontrol halusinasi dalam mengendalikan
halusinasi
b. Keluarga mampu:
1) Menjelaskan halusinasi yang dialami oleh pasien
2) Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi melalui empat cara
mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat,cakap-cakap
dan melakukan aktivitas di rumah
3) Mendemonstrasikan cara merawat pasien halusinasi
4) Menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pasien
5) Mnilai dan melaporkan keberhasilannnya merawat pasien

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


169

5. DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN


SENSORI PERSEPSI HALUSINASI
Pendokumentasian dilakukan setiap selesai melakukan pertemuan dengan
pasien dan keluarga (pelaku rawat). Berikut contoh pendokumentasian asuhan
keperawatan gangguan sesnsori persepsi halusinasi pada kunjungan ketiga.

IMPLEMENTASI EVALUASI

18 April 2012 pkl. 10.00


Data:
Data pasien dan kemampuan S :Pasien
Pasien mengatakan masih mendengar  Pasien mengatakan sudah
suara-suara tetapi sudah jarang dan tidak melakukan cara mengontrol
setiap hari datangnya. Pasien halusinasi 3 kali sehari, minum obat
mengatakan sudah melakukan cara secara teratur sesuai dengan
mengontrol halusinasi dengan petunjuk suster 3 kali sehari dan
menghardik halusinasi dan minum obat mengajak anggota keluarga yang
dengan benar. lain untuk bercakap-cakap bila
pasien sendirian dan bila suara-suara
Kemampuan pasien menghardik akan muncul.
halusinasi 3 kali sehari (mandiri) minum S : keluarga
obat 3 kali sehari (mandiri)  Keluarga mengatakan anaknya
dapat melakukan kegiatan sesuai
Data keluarga dan kemampuan jadual
Keluarga mengatakan sudah mengetahui  Keluarga mengatakan senang dapat
apa itu halusinasi tanda dan gejala serta membimbing dan merawat anaknya
proses terjadinya masalah. cara untuk mengontrol halusinasi.
Keluarga telah mengetahui cara  Keluarga mengatakan akan terus
merawat pasien halusinasi dengan memotivasi anaknya untuk
membantu klien menghardik halusinasi melakukan sesuai jadual
saat halusinasi muncul dan memantau
pasien minum obat O: Pasien
DK:  Pasien koopertif, tampak tenang,
Gangguan sensori persepsi halusinasi halusinasi.
Intervensi: O: keluarga
Tindakan ke pasien  Keluarga tampak melatih dan
1. Evaluasi kegiatan pasien dalam membimbing pasien dalam
mengontrol halusinasi dengan mengontrol halusinasi
menghardik dan minum obat. Beri
 Keluarga kooperatif
pujian
2. Jelaskan cara memulai percakapan
A:
dengan keluarga
Risiko Perilaku kekerasan
3. Memasukkan pada jaduali kegiatan
untuk latihan bercakap-cakap dengan
orang lain/keluarga

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat


170

Tindakan ke keluarga P:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam P untuk pasien
merawat pasien halusinasi yaitu Pasien berlatih mengontrol halusinasi
menghardik dan minum obat Beri dengan menghardik (3 kali per hari),
pujian. Minum obat (3 kali per hari), bercakap-
2. Bimbingdan motivasi keluarga untuk cakap dengan keluarga (2kali perhari)
mengajak anggota keluarga yang lain
bercakap-cakap dengan pasien jika P . Keluarga
melihat klein termenung atau Memotivasi dan membimbing sesuai
sendirian. dengan jadualimenghardik (3 kali
3. Anjurkan membantu pasien sesuai sehari), minum obat (3 kali sehari)
jadual dan memberikan pujian bercakap-cakap dengan keluarga dan
RTL: orang lain (2 kali sehari)
Pasien
Melakukan latihan mengontrol
halusinasi sesuai jadual
Keluarga
Memotivasi dan membimbing pasien Nurhalimah
untuk mengontrol halusinasi

VIII. REFERENSI

CMHN (2005).Modul basic course community mental health nursing. Jakarta


:WHO-FIK UI.

Herdman, T.H. (2012), NANDA International Nursing Diagnoses Definition &


Classification, 2012-2014.(Ed.). Oxford: Wiley-Blackwell

Stuart,G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing.


8thedition.Missouri: Mosby.

Modul Pelatihan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat

Anda mungkin juga menyukai