Anda di halaman 1dari 6

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan terhadap daerah penelitian dilakukan secara purposive atau

secara sengaja yaitu di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan

pertimbangan daerah tersebut terdapat pengolahan pisang nugget dari bahan baku

pisang kepok yang rata-rata telah di usahakan ± 1 tahun yang lalu oleh

masyarakat sehingga daerah ini dianggap potensial memenuhi syarat sesuai

dengan tujuan penelitian.

3.2 Metode Penentuan sampel

Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah pengolahan pisang nugget

yaitu berjumlah 17 pengusaha. Arikunto (2009), yang menyatakan jika subjek

penelitiannya sedikit, maka seluruh subjek dijadikan sampel dalam penelitian.

Metode penentuan sampel di lakukan dengan menggunakan metode sensus.

Tabel 3 Jumlah Pengusaha Pisang Nugget

No Kecamatan Jumlah Pengusaha Pisang


Nugget
1 Medan Helvetia 4
2 Medan Selayang 6
3 Medan Sunggal 1
4 Medan Petisah 5
5 Medan Baru 1
Jumlah 17
Sumber : Prasurvei, 2017
23

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada para

responden dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari publikasi yang diterbitkan oleh Dinas Pertanian Pangan

dan Hortikutura Sumatera Utara dan studi literatur yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian terlebih dahulu ditabulasi kemudian

diolah secara manual, lalu dijabarkan dan di analisis dengan metode analisis yang

sesuai.

Untuk rumusan masalah 1 dan 4 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu data

primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengolah pisang kepok

menjadi pisang nugget.

Untuk rumusan masalah 2 dianalisis dengan menggunakan perhitungan nilai

tambah metode Hayami dengan rumus :

NT = NP – (NBB + NBP + NPP)

Keterangan :

NT = Nilai Tambah

NP = Nilai Produk

NBB = Nilai Bahan Baku

NBP = Nilai Bahan Penunjang

NPP = Nilai Penyusutan Peralatan


24

Selanjutnya, setelah diperoleh nilai tambah pengolahan pisang nugget,

maka perlu dilakukan perhitungan rasio nilai tambah dengan rumus sebagai

berikut :

Rasio Nilai Tambah = Nilai Tambah X 100 %

Nilai Produk

Kriteria pengujian :

Rasio nilai tambah > 50%, maka nilai tambah tergolong tinggi

Rasio nilai tambah < 50%, maka nilai tambah tergolong rendah (Sudiyono, 2004).

Untuk rumusan masalah 3 menghitung pendapatan bersih terlebih dahulu harus

diketahui tingkat penerimaan dan biaya total, sebagai berikut :

TR = P x Q

Keterangan :

TR : Total Revenue (Penerimaan)

P : Price (Harga Pokok)

Q : Quantitas (Jumlah Produk yang Dihasilkan)

Pendapatan bersih petani diperoleh dengan rumus sebagai baerikut :

Π : TR - TC

TR :PxQ

TC : TFC + TVC

Keterangan :

Π    : Pendapatan bersih yang diperoleh petani dengan mengurangi pendapatan           

total dengan biaya total.

TR : Pendapatan total dari penjualan jumlah produk yang dihasilkan (Jumlah          

produk dikalikan dengan harga yang berlaku)


25

TFC : Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap)

TVC : Total Variabel Cost (Biaya Variabel total) (Soekarwati, 1991).

Untuk rumusan masalah 3 dianalisis dengan perhitungan R/C (Return Cost Ratio)

atau dikenal perbandingan antara penerimaan dan biaya.

R Penerimaan
Ratio=
C Total Biaya Produksi

Kriteria pengujian:

R/C = 1 (Usaha tidak untung dan tidak rugi)

R/C < 1 (Usaha tidak layak diusahakan)

R/C > 1 (Usaha layak diusahakan)

(Mesra, 2016).

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi penelitian ini

maka diberikan beberapa defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Defenisi

1. Pisang nugget adalah salah satu bentuk produk olahan pisang yang terbuat dari

pisang yang di goreng, diberi bumbu dan di cetak dalam bentuk potongan

empat persegi. Potongan ini kemudian dilapisi tepung berbumbu (battered dan

breaded), lalu diikuti dengan proses penggorengan dengan metode

penggorengan rendam/ deep fat frying.

2. Agroindustri pisang nugget adalah usaha pengolahan bahan baku utama berupa

pisang menjadi pisang nugget.


26

3. Nilai Tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai bahan baku dan

nilai bahan penunjang dengan satuan Rp/Kg.

4. Bahan baku adalah segala sesuatu atau bahan-bahan dasar yang dipakai untuk

memulai suatu produksi yang akan menghasilkan produk yang baru.

5. Buah pisang adalah bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan

pisang nugget yaitu jenis pisang kepok.

6. Rasio nilai tambah adalah perbandingan antara nilai tambah dengan nilai

produk diukur dalam satuan persen (%).

7. Pengusaha pisang nugget adalah orang yang melakukan kegiatan pengolahan

pengolahan bahan baku buah pisang dan tepung berbumbu menjadi pisang

nugget.

8. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi

pisang nugget berlangsung, yang terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) dan

biaya variabel (Variabel Cost).

9. Tenaga kerja ialah orang yang bekerja dalam menjalankan proses produksi

pengolahan pisang kepok menjadi pisang nugget baik dalam bentuk tenaga

fisik maupun pikiran.

10. Penyusutan alat adalah harga beli alat dibagi umur tahun pakai.

11. Penerimaan adalah jumlah produksi pisang nugget dikalikan dengan harga jual

pisang nugget yang belum dikurangi dengan biaya produksi.

12. Pendapatan usaha pisang nugget adalah hasil penjualan pisang nugget yang

diterima pengusaha setelah dikurangi dengan biaya produksi.

13. Harga Penjualan Output adalah harga rata-rata harga jual output (pisang

nugget) di daerah penelitian.


27

14. Harga pembelian input adalah rata-rata harga beli bahan baku ( pisang kepok)

di daerah penelitian.

15. Skala rumah tangga adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1- 4 orang.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah Kota Medan Sumatera Utara.

2. Analisis penelitian hanya membahas proses pengolahan pisang nugget, nilai

tambah, pendapatan dan masalah-masalah yang terdapat dalam usaha

pengolahan pisang menjadi pisang nugget di Kota Medan, Provinsi Sumatera

Utara.

3. Sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha pisang nugget yang ada di

daerah penelitian.

4. Waktu penelitian dilakukan pada bulan maret tahun 2018

5. Data yang digunakan adalah produksi dan penjualan pisang nugget dalam

satu kali produksi.

Anda mungkin juga menyukai