PENDAHULUAN
berupa suara serak, berdeham, sekret di belakang hidung, kesulitan dalam proses
menelan, batuk setelah makan atau saat berdiri, tersedak, batuk kronik, dan
perasaan menggajal di tenggorok. Lebih dari 50% pasien dengan keluhan LPR
tidak mengalami keluhan rasa terbakar di dada dan regurgitasi, keluhan tersebut
karena kedua mekanismenya berbeda, pada GERD kejadian refluks terjadi pada
malam hari, adanya nyeri pada epigastrium, periode terpapar cairan asam
lambung lebih lama, serta adanya gangguan dismotilitas esophagus, juga terdapat
defek di LES (Lower Esophageal Spinchter). Pada pasien LPR kejadian refluks
terjadi siang hari, tidak terdapat nyeri epigastrium, periode terpapar cairan asam
lambung lebih singkat serta tidak adanya gangguan dismotilitas esophagus, defek
karena mekanisme dan pola gejala serta manifestasi yang berbeda sehingga
beberapa pasien LPR tidak mempunyai gejala GERD atau beberapa pasien
yang lebih sering daripada gastroesophageal reflux disease (GERD). Keadaan ini
dilaporkan sebanyak 10% dari pasien yang datang ke tempat praktek ahli THT,
1
dan lebih dari 50% pasien dengan suara serak didapatkan penyakit yang
menyebabkan biaya pengobatan yang tidak perlu, dan kesalahan diagnosis, yang
overdiagnosis dikarenakan gejala-gejala LPR antara lain; batuk, suara serak, dan
juga dapat disebabkan karena infeksi, vocal abuse, alergi, merokok, iritasi dari
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
terletak inferior dari epiglotis dan melebar hingga lokasi di mana jalur ini
3
Gambar 2.2 Anatomi Faring
4
2.2 Definisi
asam lambung ke daerah laring dan faring yang menimbulkan kontak dengan
jaringan pada traktus aerodigestif atas dan jejas pada laringofaring serta
silent reflux, atypical reflux disease. Diduga LPR berperan pada patogenesis
laring, laryngeal contact ulcers, laringospasme, dan vokal nodul pada pita
suara.14
daerah laring adalah asam, pepsin, asam empedu dan tripsin. Pepsin dengan
berhubungan erat dengan kejadian lesi di daerah laring. Pada percobaan pada
trauma pada sel-sel laring sampai pH 6. Refluks dapat berbentuk gas, cair ,
yang sama pada orang normal dan pasien laringitis. Refluks yang berbentuk
5
campuran gas dan cairan, serta refluks yang berbentuk gas dengan
laringofaring.1
melalui fungsi motorik dan esofagus dan gaya gravitasi, resistensi mukosa
esofagus dan lambung yang dibentuk oleh epitel skuamus dan kolumnar.
Lamina propria merupakan jaringan ikat yang terdiri dari serat kolagen dan
elastin serta pembuluh darah dan saraf. Mukosa muskularis adalah lapisan
tipis otot polos yang terdapat pada seluruh bagian esofagus, semakin ke
6
dan ekstrasel. Esofagus sebagai bentuk mekanisme pertahanan, kemudian
esofagus akan mengaktifkan pompa ion bikarbonat ke ruang ekstra sel untuk
katalisator isoenzym yang berbeda cara kerja, kerentanan dan letak maupun
epitel esofagus.7,10,11
refluks dari asam lambung sebesar 2,5 poin mendekati nilai normal. Sekresi
ion bikarbonat pada keadaan normal tidak ditemukan pada epitel laring, oleh
karena ekspresi karbonik anhidrase III dengan kadar tinggi tidak didapat
disebabkan oleh karena epitel korda vokalis dan komisura posterior berbeda
7
2.5 Epidemiologi
sampai 20%. Dan diperkirakan hampir 15% dari pasien yang mengunjungi
nilai rata-rata RFS 11,5±5,2 dan nilai rata-rata RSI 19,3±8,9. Carrau et al.
tahun dimana 66,7% adalah wanita. Belafsky et al. (2002) mendapatkan rata-
rata umur penderita refluks laringofaring 57 tahun, dimana 56% adalah pria,
2.6 Etiologi
8
2.7 Gejala klinis
1) Suara serak
2) Batuk
3) Globus faringeus
4) Throat clearing
5) Disfagia
6) Nyeri tenggorokan
7) Laringospasme
8) Halitosis
9) Wheezing
GERD LPR
Heartburn + -
Esofagitis + Jarang
Laringitis - (kecuali sangat parah) Selalu laringitis posterior
Perubahan suara - +
Abnormalitas spincter LES UES
Refluks Nokturnal/saat berbaring Siang hari/saat berdiri
9
Beberapa faktor risiko yang potensial untuk terjadinya LPR antara
lain usia, jenis kelamin, gaya hidup seperti kebiasaan mengkomsumsi teh,
kopi, coklat dan riwayat merokok. Indeks massa tubuh (BMI), serta
dan GERD, bila dibandingkan dengan orang yang tidak overweight dan
tidak obesitas, gejala LPR lebih banyak dialami oleh orang yang overweight.
seseorang semakin besar proporsi gejala LPR, tingginya gejala refluks pada
meningkatnya obesitas.8,12
2.9 Patofisiologi
Berbeda dari GERD, pada LPR sering tidak terdapat gejala rasa
10
sistem pertahanan fisiologis yang dapat mencegah masuknya cairan asam
2.10 Diagnosis
2.10.1 Anamnesis
11
Untuk penilaian atas gejala pasien dengan penyakit refluks
dengan indeks gejala refluks (Reflux Symptom Index = RSI). RSI mudah
diselesaikan dalam waktu kurang dari satu menit. Skala untuk setiap
nilai 5 (keluhan berat) dengan skor total maksimum 45 dan RSI dengan nilai
4 Kesukaran menelan 0 1 2 3 4 5
12
asam
dari nilai 0 (tidak ada kelainan) sampai dengan nilai maksimum 26 ( nilai
yang terburuk) dan RFS > 7 yang dianggap tidak normal. RFS merupakan
13
2 = hanya aritenoid
Eritema / hyperemia
4 = difus
1 = ringan
Edema pita suara 2 = moderat
3 = berat
1 = ringan
2 = moderat
Edema laring difus
3 = berat
4 = obstructing
1 = ringan
2 = moderat
Hipertrofi komisura posterior
3 = berat
4 = obstructing
0 = tidak ada
Granula / jaringan granulasi
2 = ada
0 = tidak ada
Mukus kental endolaring
2 = ada
2.10.3.1 Laringoskopi
Tidak ada tanda khas yang spesifik dari iritasi laring dan
tepi tengah dari pita suara dan juga terdapat edema infraglotis.13
2.10.3.2 Pemeriksaan pH
14
Dengan pemeriksaan ambulatory 24 hour double-probe
ini.2
simpel dan juga dapat memberikan efek terapi. Tes PPI dengan
metri 24 jam.15
15
2.10.3.4 Deteksi pepsin pada laring
laring, tetapi tidak dijumpai pada pasien tanpa gejala klinik dari
16
bentuk perubahan warna dalam substrat, konsentrasi pepsin dalam
2.11 Penatalaksanaan
dengan perubahan diet dan gaya hidup sehat. Misalnya pola diet yang
gorengan, kopi, soda, alkohol, mint, coklat buahan dan jus yang asam,
cuka, mustard dan tomat menganjurkan pola diet bebas asam atau
rendah asam (A strict low acid or acid free) dalam penelitiannya ada
manfaat yang nyata pada perbaikan RSI dan RFS pada populasi yang
diteliti. Anjuran lain seperti menurunkan berat badan jika berat badan
2.11.2 Medikamentosa
17
Omeprazole, esomeprazole, lansoprazole, pantoprazole dan
Proton pump inhibitor merupakan obat anti refluks paling efektif yang
dijalur akhir produksi asam dari sel parietal. Rangsangan pada sel
parietal dan kanalikulus, sehingga kerja PPI pada daerah ini dapat
18
mengurangi tingginya kadar pH lambung. Omeprazole bersifat
lipofilik dan basa lemah yang berarti dapat dengan mudah penetrasi ke
refluks seluruh isi gaster kearah esofagus. Keadaan ini dianjurkan pada
pasien yang harus terus menerus minum obat atau dengan dosis yang
makin lama makin tinggi untuk menekan asam lambung. Sekarang ini
19
Gambar 2.5 Algoritma penilaian dan penatalaksanaan penyakit refluks
2.12 Komplikasi
dan keganasan laring. Salah satu komplikasi yang patut diwaspadai dan
20
2.13 Prognosis
dengan catatan terapi harus diikuti dengan modifikasi diet yang ketat dan
pada pasien dengan laringitis posterior berat sekitar 83% setelah diberikan
BAB III
KESIMPULAN
21
Refluks laringofaring dapat memberikan gejala dengan karakteristik suara
serak, throat clearing, secret di belakang hidung, sulit menelan, batuk setelah
antara 15-20%
22