PENDAHULUAN
Iman kepada hari akhir rmerupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat
muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-
Qur’an sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya,
mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita bias selalu meningkatkan keimanan
kita kepada Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan
duniawi, yang hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia
akherat, inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Yaumul akhir atau hari akhir menurut bahasa adalah kehancuran atau kebangkitan.
Sedangkan menurut istilah hari akhir adalah hari kehancuran alam semesta beserta
seluruh isinya. Iman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang
kelima, tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim
sudah seharusnya kita untuk mengimani dan mempercayainya. Hari kiamat diawali dengan
tiupan sangkakala oleh malaikat isrofil, dimana tiupan sasangkala ini adalah untuk
mematikan semua makhluk yang ada di bumi beserta isinya. Dijelaskan bahwa pada hari
itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun
bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak
sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang
akhirnya semua kehidupan hancur dan mati.
Firman Allah swt dalam Q.S Al-Hajj ayat 7:
Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat,
sebagaimana tertuang dalam surah Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut.
Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”
2
B. Nama-nama lain Hari Akhir
Adapun nama-nama lain dari Hari Akhir adalah sebagai berikut:
1. Hari akhir : hari penghabisan
2. Yaumul hisab : hari perhitungan
3. Yaumul fashli : hari keputusan
4. Yaumul jami’ : hari berkumpul
5. Yaumul tholaq : hari pertemuan
6. Yaumul hasroh : hari penyesalan
7. Yaumul qooriah : hari peristiwa besar
8. Yaumul fath : hari kemenangan
9. Yaumul ba’ats : hari kebangkitan
10. Yaumul bukka’ : hari tangisan
2. Keluarnya suatu binatang yang sangat aneh. Binatang ini dapat bercakap-cakap kepada
semua orang dan menunjukkan kepada manusia bahwa kiamat sudah sangat dekat.
3. Datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena
itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW.
4. Munculnya Dajal. Dajal adalah seorang yang muncul sebagai tanda semakin dekat
datangnya kiamat. Dajal bermata buta sebelah dan mengaku sebagai “Tuhan”.
5. Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap
pulalah yang ada di dalam hati seseorang.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-tengah merajalela
pengaruh Dajal.
1. Alam barzah, yaitu batas antara alam dunia dengan alam akherat dan dapat disebut
dengan alam kubur. Di alam barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan
buruk. Firman Allah SWT :
3
ٌ ت ۚ َكاَّل ۚإَِّن َها َكلِ َمةٌ ُه َو قَائِلُ َها ۖ َو ِم ْن َو َرائِ ِه ْم َب ْر َز
خ إِلَ ٰى ُ يما َت َر ْكِ ِ لَعلِّي أَ ْعمل
َ صال ًحا ف
َ َُ َ
َي ْوِم ُي ْب َعثُو َن
Artinya :
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
barzah (dinding pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
2. Yaumul Ba’at, yaitu dibangkitkannya manusia dari alam kubur, setelah malaikat
Isrofil meniupkan sangkakala yang kedua.
Firman Allah SWT :
4. Yaumul hisab, yaitu dihitungnya amal manusia tentang kebaikan dan keburukannya.
Firman Allah SWT :
5. Yaumul mizan, yaitu hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan
manusia selama hidupnya.
Firman Allah SWT :
2. Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan, tempat ini
diperuntukkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang melanggar perintah
Allah. Di Neraka orang yang berbuat dosa melebihi amalnya akan mendapat siksa.
Di antara rangkaian peristiwa yang terjadi pada hari kiamat yang disebutkan di dalam
al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1. Matahari digulung
Allah berfirman (yang artinya): “Apabila matahari digulung.” (at-Takwir: 1)
Yakni dikumpulkan sebagiannya dengan bagian yang lain kemudian lenyap. Apabila hal
tersebut terjadi maka sinar matahari pun menghilang.
5
2. Langit terbelah dan bintang-bintang berjatuhan
Sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya),
Langit yang selama ini kokoh, teratur dan indah, menjadi pecah terbelah, kehilangan
keteraturan dan keindahannya. Bintang-bintang jatuh berserakan dari garis edarnya.
Cahayanya pun pudar dan lenyap.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah ‘Rabbku akan
menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka dia akan menjadikan (bekas)
gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu melihat padanya tempat
yang rendah dan yang tinggi’.”
Gunung-gunung yang semula kokoh dan menjulang tinggi tersebut dihancurkan dan dijadikan
seperti debu yang beterbangan dihembus angin kemudian hilang tak berbekas.
“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb mereka. Mereka berkata, ‘Aduhai celakalah kami! siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?’ Inilah yang dijanjikan (Allah) yang
Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(-Nya).” (Yasin: 51-52)
Demikian pula Allah berfirman (yang artinya),
5. Harta-harta ditinggalkan, tidak dipedulikan.
Allah berfirman (yang artinya),
Unta-unta hamil pada asalnya adalah harta yang dianggap berharga oleh manusia,
namun pada hari kiamat akan ditinggalkan tanpa ada yang mengurus, tidak digembalakan,
tidak pula diambil susunya. Ini disebabkan peristiwa yang mereka alami lebih
mencengangkan dan menyita perhatian dari mengurusi harta mereka.
Manusia yang melihat harta-harta tersebut bukan kemudian tertarik dan berlomba-
lomba mengambilnya, justru mereka merasa menyesal mengapa mereka dahulu berlomba-
lomba dalam mendapatkan harta, padahal pada hari kiamat harta itu tidaklah bermanfaat bagi
mereka.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak
ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah
seharusnya untuk mengimani dan mempercayainya. Hari kiamat diawali dengan tiupan
sangkakala oleh malaikat isrofil, dimana tiupan sasangkala ini adalah untuk mematikan
semua makhluk yang ada di bumi beserta isinya. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua
benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling
bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat
dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya
semua kehidupan hancur dan mati
.
Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya matahari dari arah barat dan
terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang sangat aneh, datangnya Al-Mahdi.
Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, beliau serupa benar
akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah SAW, munculnya Dajal, hilang dan
lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di
dalam hati seseorang, berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan,
perkawinan, ulang tahun, dll. Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-
perintah-Nya serta dijauhi larangan-Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi
ini di tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.
B. Saran
Kita harus selalu ingat (beriman) kepada Allah karena kita tidak akan tahu kapan akan
terjadi kiamat, entah itu kiamat sugrha (kematian) ataupun kiamat kubro (kiamat). Selalu
lakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya jangan hanya memikirkan materi di
dunia karena semua itu hanyalah titipan yang suatu saat nanti akan di kembalikan kepada-
Nya
8
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Yunahar. 1992. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan
Pengalaman Islam.
Qardhawi, Yusuf. Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan, terj. Ha. Abd Rahim Harits,
Pustaka Darul Hikmah Bima, cet.1.th.1987.
http://aditiyacpkingdom.blogspot.com/2013/01/makalah-aqidah-semester-1-iman-
kepada.html
http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html
http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/07/makalah-iman-kepada-hari-kiamat/
http://buletin-alilmu.net/2017/03/03/hari-kiamat-al-quran/