Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya
gulma
SENIN, 29 DESEMBER 2014 TOTAL TAYANGAN LAMAN
Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
1,543
Tugas Makalah : KONTRIBUTOR
ILMU GULMA Dr Halim
DAN PENGELOLAANNYA
Fitrah Aulia
“Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau”
ARSIP BLOG
▼ 2014 (3)
▼ Desember (3)
Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan
Pupuk Hijau
Pengelolahan Gulma Sebagai Obat
Tradisional
Oleh : Ilmu Gulma dan Pengelolaannya
“Manfaat Gulma sebag...
Kelompok 4
Adrianto (D1B1 12 057)
Fitman (D1B1 12 067)
Sardiono (D1B1 12 045)
Dedi Rahmat (D1B1 12 049)
Hermansyah Tongasa (D1B1 12 055)
Asti Findayani (D1B1 12 069)
Sri Wahyuni Basoka (D1B1 12 063)
Diastin (D1B1 12 047)
Ld. Febriaddin MM (D1B1 10 075)
Muh. Khalifah AL (D1B1 10 065)
PEMBIMBING
Dr. Halim SP, MP
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
BAB. I
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 1/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu
dan tidak dikehendaki oleh manusia. Banyak spesies gulma yang tumbuh di lahan kering,
sehingga untuk mengenal dan menentukan cara pengendaliannya perlu diketahui sifat
sifat dan biologi gulma terutama cara berkembang biak. Disamping itu juga
penggolongan yang mencirikan berbagai sifat karakteristiknya. Assosiasi jenis gulma
tertentu dengan tanaman pokok dan habitat, perannya terhadap tanaman budidaya serta
penggolongan yang dikaitkan dengan responnya terhadap cara pengendalian Gulma tidak
dikehendaki karena bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dan dibutuhkan biaya
pengendalian yang cukup besar yaitu sekitar 2530% dari biaya produksi (Soerjani et al.
1996). Selain itu gulma juga merupakan tumbuhan yang merugikan dan tumbuh pada
tempat yang tidak dikehendaki. Karena sifat merugikan tersebut, maka di mana pun
gulma tumbuh selalu dicabut, disiang, dan bahkan dibakar. Sebenarnya bila dikelola
dengan benar dan optimal, gulma akan memberikan manfaat dan meningkatkan
produktivitas lahan. Di samping itu, beberapa jenis gulma dapat dimanfaatkan sebagai
mulsa atau untuk membuat kompos dengan status ketersediaan harasedang sampai tinggi.
Peningkatan efisiensi penggunaan pupuk yang didasarkan atas pengetahuan
kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara, jumlah hara dibutuhkan oleh tanaman
dan penambahan unsur hara yang diperlukan tanaman diharapkan memberikan dasar
anjuran yang lebih rasional dan bersifat spesifik lokasi (Meek dkk, 1979). Penyediaan
unsur hara yang cukup berasal dari pupuk anorganik belakangan ini terkendala dengan
semakin mahalnya harga pupuk, oleh karena itu perlunya pemikiran untuk mendapatkan
unsur hara yang berasal dari sumber daya alam yang tersedia seperti halnya biomasa
gulma yang berlimpah yang dimanfaatkan sebagai bahan organic sumber unsur hara yang
berguna bagi tanaman padi (Adhi, 1997). Salah satu upaya untuk meningkatkan
produktivitas lahan dapat dilakukan dengan cara memberikan pupuk berimbang,
pengelolaan lahan secara tepat dan pemberian bahan pupuk karena bahan organik masih
menjadi faktor utama dalam upaya peningkatan produksi.
Produktifitas tanaman dan kondisi lahan yang produktif serta berkelanjutan dapat
ditunjang dan dipertahankan dengan pemanfaatan biomassa gulma tithonia (Tithonia
diversifolia, L) dan Kirinyu (Eupatorium inulifolium kunth) sebagai sumber bahan
organik.
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk
menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga
membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Mulsa adalah material penutup tanaman,
khususnya pada tanaman budidaya, biasanya sering kita jumpai di perkebunan. Mulsa
adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan
tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan
menjaga kelembaban, struktur, kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma
(rumput liar).
Adapapun macammacam mulsa yaitu mulsa sisa tanaman, dan mulsa vertikal.
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 2/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
Jenisjenis mulsa antara lain mulsa organik, mulsa organik dan mulsa kimia sintetik.
Mulsa mempunyai kelebihan dan kerurangan. Kelebihan mulsa dapat di peroleh secara
bebas/gratis, Memiliki efek menurunkan suhu tanah, mengonservasi tanah dengan
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk Untuk mengetahui pemanfaatan
biomassa gulma Tithonia (Tithonia diversifolia, L) dan kirinyu (Eupatorium inulifolium
kunth) sebagai sumber pupuk organik dalam perbaikan sifat fisik tanah dan Peranan
Gulma terhadap mulsa untuk produksi sutu tanaman
Kegunaan dari makalah ini yaitu :
1. Menginformasikan kepada masyarakat tentang manfaat dari biomassa gulma Tithonia
dan kirinyu dalam perbaikan sifat fisik dan kimia tanah.
2. Biomassa gulma (Tithonia diversifolia, L) dan kirinyu (Eupatorium inulifolium kunth)
dan mulsa dari gulma dapat dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan pupuk organik
dalam meringankan biaya produksi dan peningkatan hasil pertanian.
BAB. II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mulsa
Menurut Buckman dan Brandy (1969) dalam Utomo (2007) bahwa mulsa adalah
semua bahan yang digunakan pada permukaan tanah terutama untuk menghalangi
hilangnya air karena penguapan atau untuk mematikan tanaman pengganggu. Mulsa
sering juga disebut sersah. Sersah atau mulsa sudah terbukti efektif sekali untuk
mengurangi penguapan dan menghindari tumbuhnya tanaman pengganggu, tetapi pada
umumnya tidak dapat digunakan pada tanaman yang memerlukan pengolahan tanah
susulan. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk
menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga
membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
contoh, gulma kirinyu yang tumbuh diantara tanaman budidaya dapat mengakibatkan
persaingan pengambilan air, unsur hara dan sinar matahari. Akan tetapi, biomassa gulma
bila dikelola dengan benar dan optimal akan meningkatkan produktifitas lahan. Pertanian
bahan organik yang berakibat pada pengerasan tanah, terjadinya kekahatan hara,
rendahnya daya ikat tanah terhadap air, rendahnya populasi dan aktifitas mikroba, tanah
mengalami kejenuhan dan secara umum pada rendahnya tingkat kesuburan dan
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 3/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
dapat mengurangi pengaruh negatif tersebut. Alternatif penggunaan pupuk organik yang
terdapat di sekitar lingkungan dapat membantu petani menaikan keuntungan karena biaya
produksi yang lebih rendah dan juga karena ramah lingkungan. Penggunaan bahan
organik dalam tanah dapat memperbaiki sifatsifat tanah (sifat fisik, kimia dan biologi)
sehingga kesehatan dan kelestarian tanah dapat terpelihara dengan baik untuk kegiatan
pertanian yang berkelanjutan (Sutanto, 2003).
B. MacamMacam Mulsa
Menurut (Alleyne, 1978) macammacam mulsa antara lain sebagai berikut:
1. Mulsa sisa tanaman
Mulsa ini terdiri dari bahan organik sisa tanaman (jerami padi, batang jagung),
pangkasan dari tanaman pagar, daundaun dan ranting tanaman. Bahan tersebut
disebarkan secara merata di atas permukaan tanah setebal 25 cm sehingga permukaan
tanah tertutup sempurna.
Mulsa sisa tanaman dapat memperbaiki kesuburan, struktur, dan cadangan air
tanah. Mulsa juga menghalangi pertumbuhan gulma, dan menyangga (buffer) suhu tanah
agar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Selain itu, sisa tanaman dapatmenarik
binatang tanah (seperti cacing), karena kelembaban tanah yang tinggi dan tersedianya
bahan organik sebagai makanan cacing. Adanya cacing dan bahan organik akan
membantu memperbaiki struktur tanah.
2. Mulsa Vertikal
Mulsa pada umumnya disebar secara merata di permukaan tanah. Tetapi mulsa
vertikal adalah mulsa sisa tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah secara vertikal
untuk mengisi retakretak dan rengkah pada penampang tanah. Mulsa vertikal cocok
untuk tanah yang sering mengalami rengkah di musim kemarau, seperti tanah Vertisols
(Grumusol) yang banyak dijumpai pada daerah beriklim kering. Tanah liat Grumusol
pada umumnya sulit dan berat diolah. Pada musim hujan tanah ini menjadi liat dan
lengket, dan pada musim kemarau mejadi keras dan retakretak. Cara lain untuk
pemberian mulsa vertikal adalah dengan menggali parit menurut garis kontur dan
membenamkan jerami atau sisa tanaman di dalamnya.
menambah bahan organik, meningkatkan peresapan air, mengurangi erosi, meningkatkan
kehidupan jasad mikro dan makro di dalam tanah dan meningkatkan kelembaban tanah.
3. Mulsa Anorganik
Mulsa Anorganik meliputi semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran
seperti batu kerikil, batu koral, pasir kasar, batu bata, dan batu gravel. Untuk tanaman
semusim, bahan mulsa ini jarang digunakan. Bahan mulsa ini lebih sering digunakan
untuk tanaman hias dalam pot. Kelebihannya mulsa anorganik dapat di peroleh secara
bahan organik tanah karena mudah lapuk setelah rentang waktu tertentu. Kekurangannya
tidak tersedia sepanjang musim tanam, tetapi hanya saat musim panen tadi, hanya
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 4/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
tersedia di sekitar sentra budidaya padi sehingga daerah yang jauh dari pusat budidaya
padi membutuhkan biya ekstra untuk transportasi dan tidak dapat digunakan lagi untuk
masa tanam berikutnya.
4. Mulsa Kimia Sintetis
Meliputi bahanbahan plastik dan bahan – bahan kimia lainnya. Bahan bahan
plastic berbentuk lembaran dengan daya tembus sinar matahari yang beragam. Bahan
plastik yang saat ini sering digunakan yang sering digunakan sebagai bahan mulsa adalah
plastik transparan, plastik hitam, palstik perak, dan plastik perak hitam.
a. Kelebihan
Dapat di peroleh setiap saat, memiliki sifat yang beragam terhadap suhu tanah
dari satu musim tanam tergantung perawatan bahan mulsa.
b. Kekurangan
Tidak memiliki efek menambah kesuburan tanah karena sifatnya sukar lapuk dan
harganya relative mahal.
C. Karakteristik Gulma Tithonia (Tithonia diversifolia, L)
Tithonia (Tithonia diversifolia, L) merupakan salah satu gulma liar yang memiliki
kandungan hara yang cukup tinggi dan baik untuk meningkatkan produksi tanaman.
Kandungan hara pada tithonia adalah N 1,76 %, P 0,82 % dan K 3,92 %
(Olabode, dkk 2007). Hasil analisis jaringan tanaman tithonia di BPTP Naibonat, daun
tithonia mengandung 2,18 % N, 0,08 % P dan 0,44 % K. Kandungan nitrogen pada
inulifolium kunth) juga dapat dimanfaatkan karena memiliki kandungan hara yang tinggi
pula.
Secara morfologi tanaman tithonia termasuk dalam bangsa gulma atau semak
seperti kirinyu (Eupatorium inulifolium kunth) bercabang banyak, berbatang lembut dan
agak besar. Pertumbuhan tanaman tithonia sangat cepat dan dalam jumlah banyak,
sehingga dalam waktu yang singkat dapat membentuk semak yang lebat. Tithonia dapat
diperbanyak secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif dapat tumbuh dari akar dan
stek batang atau tunasnya, dan dapat tumbuh cepat setelah dipangkas sedangkan secara
generative dapat diambil dari biji karena bunga tithonia dapat menghasilkan biji.
Tanaman ini dapat tumbuh baik pada ketinggian dua meter hingga lebih 1.000 meter dari
permukaan laut. Tithonia dapat tumbuh dengan baik di daerah yang kurang subur dan
miskin hara (Hartatik, 2007).
D. Karakteristik Gulma Kirinyu (Eupatorium inulifolium kunth)
Kirinyu (Eupatorium inulifolium kunth) merupakan gulma semak berkayu dengan
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 5/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
tinggi 23 m. Gulma kirinyu sangat berpotensi untuk dijadikan pupuk organik karena
kandungan unsur hara dalam jaringannya yang tinggi. Biomassa kirinyu memiliki
kandungan hara N 2.65 %, P 0.53 % dan K 1.9 % sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber bahan organik yang potensial untuk perbaikan kesuburan tanah (Chandrasekar
dan Gajanana, 1998). Hasil kajian kandungan hara pada kirinyu oleh Nguru dan Gandut
(2007) adalah: a) pada batang kandungan N 1.00 %, P 0.23 %, K 1.73 %, Ca 0.37 %, Mg
0.18 %, Na 0.01. b) pada daun N 5.89 %, P 0.74%, K 3.13%, Ca 3.30 %, Mg 0.83 %, Na
0.01 %. Dengan demikian pemanfaatan biomassa gulma tithonia dan kirinyu sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai sumber pupuk organik dalam perbaikan sifat fisik
dan kimia tanah.
Kirinyu adalah gulma semak berkayu, berbatang bulat tegak dengan ketinggian 2
3 m, tanpa duri dan bercabang banyak. Daunnya bercabang banyak, berhadapan, bentuk
daun segitiga hingga bulat telur dengan ujung lancip, tepinya bergerigi, permukaan daun
berbintik halus, panjang daun dewasa berkisar 616 cm dan lebar 317 cm. pembungaan
mengelompok pada ketiak daun, warna bunga ungu terang sampai biru keputihan,
panjang tangkai bunga 12 cm, berbentuk seperti cerobong asap. Buah berwarna hijau
dengan diameter 1 mm. bijinya kecil berwarna coklat kehitaman, panjang 45 mm, lebar
0.250.45 mm, berbulu kasar dengan panjang bulu sekitar 5 mm. berkembang biak
dengan biji/stek batang. Kecepatan perumbuhan bisa mencapai 20 mm/hari dengan sistem
perakaran serabut dan tumbuh menyebar ke dalam tanah (Hills, 1992 dalam Dot, 2003).
Menurut Syed dan Chandrasekhar (1998) gulma ini tidak tahan naungan sehingga
tidak ditemukan di hutanhutan yang tertutup, namun di Indonesia dan beberapa Negara
di Asia, kirinyu banyak ditemukan di perkebunanperkebunan seperti karet, kelapa sawit,
kelapa, jambu mente, da sebagainya (Muniappan dan Marutani, 1988). Daerah pedalaman
Timor BaratNTT, ditemukan ratarata luas wilayah yang terinvestasi kirinyu mencapai
73,13 %, dengan padat populasi 6,07 individu tiap m2 dan ratarata tinggi tegakan
mencapai 219 cm (Nguru dan Gandut, 2007).
E. Manfaat Gulma Tithonia (Tithonia diversifolia, L) dan Kirinyu (Eupatorium
inulifolium kunth) Sebagai Sumber Pupuk Organik.
Tanaman yang ada di sekitar kita pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik. Pemanfaatan biomassa tanamantanaman yang ada dilakukan setelah
melakukan penelitian dan percobaan terlebih dahulu untuk mengetahui kandungan hara
dan pengaruhnya terhadap jenis tanaman tertentu seperti sayuran. Tanamantanaman lokal
yang telah banyak dimanfaatkan sebagai pupuk organik baik pupuk hijau maupun pupuk
cair antara lain; kirinyu, lamtoro, gamal, rumput kacang dan kaliandra. Selain
pemanfaatan biomassa dari tanamantanaman hijau, pupuk organik juga dapat dibuat dari
kotorankotoran hewan, sisasisa tanaman saat panen seperti jerami padi dan tanaman
legum, serta dapat dicampur dengan bakteri dan gula (Purwendro dan Nurhidayat, 2007).
Hasil penelitian Fanggidae (2009) dan Meomanu (2009) mengenai pemanfaatan biomassa
tanaman lokal yakni Nitas dan Babonik dapat berpengaruh nyata terhadap sifat kimia
tanah dan hasil cabai rawit. Pemanfaatan tanaman lokal sebagai pupuk organik memiliki
kelebihan yakni tidak mengeluarkan biaya yang banyak, mudah didapat dan dapat
langsung digunakan.
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 6/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
hara yang cukup tinggi sehinggga mampu memenuhi kebutuhan tanaman, memperbaiki
kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi tanaman. Selain dapat memenuhi
kebutuhan tanaman dan tanah, pemanfaatan tanaman lokal sebagai sumber pupuk organik
dapat membantu petani dalam menekan biaya produksi. Dengan demikian kesejahteraan
petani dapat meningkat dan juga dapat menciptakan pertanian yang berkesinambungan.
Hasil penelitian Hartatik (2007) mengenai kandungan hara tithonia menunjukkan
bahwa kandungan hara N, P dan K pada tithonia sangat tinggi yaitu 3,5 % N; 0,38 % P
dan 4,1 % K. Kandungan hara tersebut dapat berfungsi untuk meningkatkan pH tanah,
meningkatkan kandungan P, Ca dan Mg tanah serta dapat meningkatkan kesuburan tanah
dan produktifitas lahan yakni meningkatkan bahan organik tanah.
Tithonia dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan juga untuk upaya
konservasi tanah pada daerah yang curam. Jenis pupuk organik yang dapat dibuat dari
biomassa Tithonia antara lain pupuk hijau, pupuk kompos dan pupuk cair. Bahan
organik yang berasal dari biomassa Tithonia dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang
agregat tanah dan berperan sebagai bahan perekat antarpartikel tanah untuk bersatu
menjadi agregat tanah serta dalam pembentukkan struktur tanah. Pada tanah berpasir,
pupuk hijau Tithonia dapat merubah struktur tanah dari berbutir tunggal menjadi bentuk
gumpal sehingga meningkatkan derajat struktur dan ukuran agregat atau meningkatkan
kelas struktur dari halus menjadi sedang atau kasar (Atmojo, 2003).
F. Manfaat Mulsa
Adapun maanfaat mulsa antra lain sebagai berikut :
1. Manfaat Terhadap Tanaman
Dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, benih gulma akan sangat
terhalang. Akibatnya tanaman yang ditanam akan bebas tumbuh tanpa kompetisi dengan
gulma dalam penyerapan hara mineral tanah. Tidak adanya kompetisi dengan gulma
tersebut merupakan salah satu penyebab keuntungan yaitu meningkatnya produksi
tanaman budidaya.
2. Manfaat Terhadap Kestabilan Agregat dan Kimia Tanah
a. Kestabilan agregat tanah
Dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, energi air hujan akan
ditanggung oleh bahan mulsa tersebut sehingga agregat tanah tetap stabil dan terhindar
dari proses penghancuran. Semua jenis mulsa dapat digunakan untuk tujuan
mengendalikan erosi.
b. Kimia tanah
Fungsi langsung mulsa terhadap sifat kimia tanah terjadi melalui pelapukan
bahanbahan mulsa. Fungsi ini hanya terjadi pada jenis mulsa yang mudah lapuk seperti
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 7/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
jerami padi, alangalang, rumputrumputan, dan sisasisa tanaman lainnya. Hal ini
merupakan salah satu keuntungan penggunaan mulsa sisasisa tanaman disbanding mulsa
plastic yang sukar lapuk.
3. Manfaat Terhadap Ketersediaan Air Tanah
Teknologi pemulsaan dapat mencegah evaporasi. Dalam hal ini air yang menguap
dari permukaan tanah akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuh kembali ke tanah.
Akibatnya lahan yang ditanam tidak kekurangan air karena penguapan air ke udara hanya
terjadi melalui proses transpirasi. Dari hasil penelitian diperoleh air tanah setebal 1,5 cm
ditanahtanah terbuka (Baron, 1981) tanpa mulsa akan menguap selama 35 hari,
sedangkan ditanahtanah yang diberi mulsa akan menguap 6 minggu dengan ketebalan
yang sama.
4. Manfaat Terhadap Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan – kegiatan dalam proses budidaya yang cukup menyita waktu, tenaga,
dan biaya antara lain pemupukan, penyiraman dan penyiangan. Namun dengan pemulsaan
dapat memperkecil perlakuan pemupukan kerena hanya dilakukan sekali saja yaitu
sebelum saat panen. Demikain juga dengan penyiraman perlakuannya hanya dilakukan
sekali saja. Selain itu kegiatan penyiangan tidak perlu dilakukan pada keseluruhan lahan,
melainkan hanya pada lubang tanam atau sekitar batang tanaman.
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas mengenai kajian kandungan hara dan
manfaat tithonia dan kirinyu terhadap peningkatan hasil produksi tanaman dan perbaikan
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 8/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
sifatsifat tanah, maka tithonia dan kirinyu sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai pupuk organik. Pupuk organik umumnya dibuat dalam bentuk padat dan
diaplikasikan dengan cara dibenamkan, akan tetapi pupuk organik dibuat dalam bentuk
cair. Alasan pembuatan pupuk organik dalam bentuk cair karena lebih cepat menyuplai
unsur hara dalam jumlah lebih besar . Pada beberapa jenis gulma mempunyai kandungan
yang sangat baik yang selain digunakan sebagai pupuk organic juga memiliki kandungan
hara sebagai mulsa untuk pertumbuan tanaman.
B. Saran
Saran kelompok kami pada makalah ini di mohon kepda pembaca, yang
membaca makalah ini di mohon kritik dan sarannya karena makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan .
DAFTAR PUSTAKA
Alleyne, E.H. and F.O. Morrison. 1978. The lettuce root aphid, Pemphigus bursaries L.
Homothera:Aphidoidae) in Cquebec Cananada. Ann. Soc. Ent. Quebec. 22:171
180.
Ardi, 1999. Potensi Alelopati Akar Rimpang Alang Alang (Imperata cylindrica ( L.)
Beauv. Terhadap Mimosa pudica L. Stigma., 7(1):6668.
Baron, J.J. and S.F. Gorske. 1981. Soil carbon dioxide level as affected by plastic
mulches. Proc. Natl. Agr. Plastic Congress. 16:149155.
Decoteau, D.R., M.J. Kasperbauer, D.D. Daniels and P.G. Hunt. 1988. Plastic mulch
color effects on reflected light and tomato plant growth. Scientia Hortic. 34:169
175.
Decoteau, D.R., M.J. Kasperbauer and P.G. Hunt. 1989. Mulch surface color affects yield
of fresh tomato. J. Amer. Soc.Hort. Sci 114:216219.
Meek. B.F., L.E. Graham., T.J. Donovan, and K.S. Mayberry. 1979. Phosphorus
avaibility in acalcareous soil after high loadinbg rates of animal manure. Soil Sci.,
Am. J. 43: p.741743.
Sasa, 2011.Www./http.//g ulma/gulma%201.htm.
Soerjani, M., M. Soendaru dan C. Anwar. 1996. Present Status of Weed Problems and
Their Control in Indonesia. Biotrop. Special Publication. No.24.
Sutanto, 2003. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 9/10
12/7/2015 Ilmu Gulma Dan Pengelolaannya: Manfaat Gulma Sebagai Mulsa dan Pupuk Hijau
Diposkan oleh Dr Halim di 11.29
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya
Beranda Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
UHO
Unhalu
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.
http://ilmugulmaagroteknologi.blogspot.co.id/2014/12/manfaatgulmasebagaimulsadanpupuk.html 10/10