Anda di halaman 1dari 19

SOLUSI SAMPAH PADA KEHIDUPAN SEKITAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa.Indonesia


Dosen : Drs.Sri Haryatmo, M.Hum

i
DISUSUN OLEH :

1. MOCH. FAISAL HIDAYAT 12480048


2. LAELIYA MASRUROH 12480049
3. NURROQIM INDRASUMARNO 12480050
4. PUTRI MEGAWATI 12480051
5. MUH. AZMUL RIZA 12480052

PROGRAM STUDI PGMI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam senantiasa kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar” ini kami
susun untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah Bahasa Indonesia.
Tentu suksesnya hasil makalah ini berkat bimbingan dari semua pihak yang
membantu kami selama pembuatan makalah ini.Dengan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan kami karuniaNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberi kami doa dan dukungan.
3. Bapak Drs. Sri Haryatmo, M.Hum selaku pengampu dan pembimbing
kami pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

ii
4. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah ini.
Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami akan
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami semua dan umumnya bagi teman-teman yang
membutuhkan.

Yogyakarta, Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…….……………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………….....…………...1
C. Tujuan ………………………………………...……………………..2
D. Metode Pengumpulan Data...…………………………….………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah………..…………..……………….......................3

iii
B. Jenis-jenis Sampah..…………………….......…...………………..….3
C. Paradigma Masyarakat Tentang Sampah…..……….………………..6
D. Bahaya Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…………...7
E. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah.......9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………….……………………………………14
B. SARAN……………………...……………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah adalah hal yang tidak asing lagi bagi kita. Setiap harinya
kita bersentuhan dengan sampah. Sampah ialah material yang sudah
tidak diinginkan. Sampah yang kita hasilkan sangatlah bermacam-
macam. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah
alam,sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah
industri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan sifatnya yakni
sampah organik dan sampah anorganik.
Di kota-kota besar sampah sudah menjamur di mana-mana dan
hal ini sudah menjadi pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan
sampah tak diurus dan dibiarkan begitu saja. Bahkan, tidak sedikit pula
masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh. Kurangnya kepedulian
masyarakat akan kebersihan lingkungan pastilah memberikan dampak
negatif yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya, apakah masyarakat
tidak mengetahui bahwa berawal dari sampah itu akan menimbulkan
ancaman yang besar yang mana bisa mempengaruhi keberlangsungan
hidup mereka.
Untuk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan
membahas mengenai bahaya dari sampah, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya yang membutuhkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di
atas, maka pokok permasalahannya adalah:
(1) Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah?
(2) Apa saja dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia,
lingkungan hidup dan sosial ekonomi ?

1
(3) Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk
menanggulangi masalah sampah?

C. Tujuan
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka
makalah ini bertujuan untuk:
(1) Mengetahui tanggapan masyarakat tentang sampah.
(2) Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan
manusia,lingkungan hidup dan sosial ekonomi.
(3) Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah
sampah.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan makalah ini, penulis munggunakan metode
observasi. Yaitu, dengan menganalisa dan mengadakan pencatatan
secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung, ataupun dengan
artikel-artikel yang tersebar luas di internet sebagai referensi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.

B. Jenis-jenis Sampah
1. Berdasarkan sumbernya meliputi (1) Sampah alam, (2) Sampah manusia,
(3) Sampah konsumsi, (4) Sampah nuklir, (5) Sampah industri, dan (6)
Sampah pertambangan.
2. Berdasarkan sifatnya
a. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng,
kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

3
3. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan
lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,
urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah
ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-
potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka
dapat dibagi lagi menjadi:
1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna
oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur,
sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali
karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas,
pakaian dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
(1) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.

4
(2) Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas,
sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari
aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-
kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
c. Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
d. Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa
digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada
dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk
didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui
sistem urinoir tanpa air.

5
e. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh
(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang
dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan
manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
f. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir
yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi
lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir
disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau
dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

C. Paradigma Masyarakat Tentang Sampah

Masalah sampah tidak hanya sekedar bagaimana mengolah atau


mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya/sosiologi
masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah,
suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri.
Paradigma yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab kenapa
banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. Merubah paradigma
masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan
dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu.
Contoh sederhana saja. Di sebuah lahan terdapat patok dengan
pengumuman yang sangat mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI
SINI. Pada kenyataannya masih banyak orang yang membuang sampah di
tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti: DILARANG
MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA
TEMPATNYA, YANG BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-

6
pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan kosong tanpa arti, seperti
macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi
larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah
cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat
sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah
kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat
besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak
yang cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang,
apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan
tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya
sendiri tampa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang
sampah yang akan menghukum orang yang membuang sampah sembarangan.
Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk orang yang ketahuan membuang
sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah diberlakukan?
Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan?
Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di
atas kertas.

D. Bahaya Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian


maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi
diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali
peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. 

1. Dampak Sampah Bagi Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan


sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang
dapat menimbulkan penyakit.

7
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai
berikut:

(1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur
air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
(2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
(3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
(4) Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang
berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak
sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa
ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain
memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan
sistem saraf dan memicu depresi.
(5) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000
orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut
oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai


akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah

8
juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.

3. Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi


(1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang
tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana.
(2) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
(3) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah
meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati
orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk
kerja, rendahnya produktivitas).
(4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan
banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan
umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
(5) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah
yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau
tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di
jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan
dan diperbaiki.
E . Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Sampah

1. Reduce (Mengurangi Sampah)


(1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah
kantong plastik pembungkus barang belanja.
(2) Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada
membeli botol baru setiap kali habis.
(3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam

9
paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk
volume yang sama.
2. Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)
(1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
(2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
(3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan
tangan, perangkat  pembersih (lap), maupun berbagai keperluan
lainnya.
3. Recycle(Daur Ulang Sampah)
(1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di
daur ulang.
(2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur
ulang.
(3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya
hasil daur ulang.

Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan :

a.Membuat Bunga Plastik dari Sedotan

Alat : gunting, cutter dan lem

Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas
krep atau dapat diganti dengan kertas pita, bekas botol plastic sebagai
tambahan aksesoris

Cara Membuat :

(1) Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm


(2) Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian
(3) Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang
lebih mekar dan agak lemas

10
(4) Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip
menyerupai bentuk kelopak bunga asli
(5) Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut
kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang
mekar.
(6) Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas
krep/pita warna-warni.
(7) Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita
atau dari potongan bekas gelas plastik
(8) Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga
selanjutnya.
(9) Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi
spoon/ busa.

b. Membuat Pupuk Kompos

1) Kompos Jadi Siap Pakai

Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya


menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :

(1) Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah
seperti tanah.
(2) Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk.
(3) Jemur sampai kering, lalu ayak.
(4) Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.

Bahan:

(1) 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage).


(2) 6,5 m3 kulit buah kopi.
(3) 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter).
(4) 30 kg abu dapur atau abu kayu.

2) Cara Membuat :

11
(1) Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk
di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang
dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
(2) Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1
m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos
yang dihasilkan berair dan lunak.
(3) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak
pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme
aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas
tumpukan bahan tadi dengan abu.
(4) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk,
perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik
akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera
menurun lagi.
(5) Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan
campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat
proses pengomposan.
(6) 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah
2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.
(7) Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 %
saja.
(8) Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat
diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti
Iamtoro ataulainnya.

d. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas

Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah


kertas yang sudah tidak terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya
dengan baik, kertas - kertas itu dapat berubah menjadi suatu kerajinan tangan
unik dan menarik:

12
Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut :

(1) Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu.


(2) Sobek menjadi bagian - bagian kecil.
(3) Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika
tidak diblender, juga bisa dengan menumbuk sendiri)
(4) Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata.
(5) Bentuk bubur kertas itu sesuai keinginan.
(6) Tunggulah sampai kering.
(7) Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat
akrilik, cat emulsi, ataupun cat poster. Akan tetapi, biasanya yang
terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan warnanya bagus.
(8) Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap.
(9) Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri.

Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa
memakai cetakan pudding

BAB III
PENUTUP

13
A.Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sampah ialah
material yang sudah tidak diinginkan lagi. Sampah juga bermacam-macam
jenisnya mulai dari sumbernya,bentuknya maupun sifatnya. Menurut para ahli,
masalah sampah juga terkait dengan masalah budaya dan sosiologi masyarakat
Indonesia.
Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja
bagi kesehatan, sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan
kematian. Bagi lingkungan, sampah juga dapat mencemari air bersih dan dapat
menyebabkan banjir. Selain itu, sampah juga memberi dampak negatif
terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat.
Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak
manfaat. Bahkan sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi
aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang berguna seperti pupuk kompos.

B.Saran

Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan


berbahaya di atas, kita sebagai warga Indonesia yang baik dapat
mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di tempatnya, memilah-
milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan memanfaatkan
sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna.

DAFTAR PUSTAKA

14
Harmonis.2012.Bahaya Sampah-Sampah Bagi Manusia.disampaikan di
blogspot.com.
http://harmonish.blogspot.com/2012/02/bahaya-sampah-sampah-bagi-
manusia-dan.html.Diakses pada tanggal11 Desember 2012 pukul 09.12
WIB.

Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com.


http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah/.Diakses
pada tanggal 11 Desember 2012 pukul 09.00 WIB.

Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com.


http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-
sampah.html.Diakses pada tanggal 13 Desember 2012 pukul 09.15 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai