61 192 1 PB PDF
61 192 1 PB PDF
Abstrak
Biji kopi (coffea robusta) merupakan komoditas pertanian Indonesia yang memiliki nilai ekonomis
yang tinggi. Minyak kopi adalah salah satu produk olahan biji kopi yang bermanfaat untuk aromatisasi.
Salah satu metode pembuatan minyak kopi ialah metode sokhelet ekstraksi, yaitu suatu metode pemisahan
yang digunakan untuk mengeluarkan satu atau beberapa komponen dari suatu padatan atau cairan dengan
bantuan pelarut. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi bubuk kopi, dimana dilakukan analisa berat
jenis, persen rendemen, dan bilangan penyabunan dari hasil ekstraksi minyak kopi. Salah satu tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel proses terhadap hasil ekstraksi minyak kopi. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa kuantitas minyak kopi yang terbentuk berbanding lurus dengan kenaikan
variabel volume pelarut (ml), dan waktu ekstraksi (menit) dimana pelarut heksana menghasilkan minyak kopi
lebih banyak dibandingkan pelarut etanol. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persen rendemen minyak
kopi terbesar yaitu 8,165% dihasilkan dari ekstraksi minyak kopi menggunakan pelarut heksana 600ml
selama 120 menit.
Abstract
Coffee bean ( robusta coffea) is Indonesian agriculture commodity that has high economic value. Coffee oil
is one of the coffee bean product that used for aromatization. One of method making of coffee oil is soxhlet
extraction method, that is a dissociation method used to release one or some component from a dilution or
solid with helping of solvent. At this research, there are coffee powder extraction process, where the density,
rendement percent, and saponification number are analyzed from the result of coffee oil extraction. One of
the intention of this research is knowing how the influence of variable process to coffee oil. Result of the
research indicate that amount of coffee oil extracted is equivalent with increase of solvent volume variable
(ml), and extraction time ( minute) where hexane solvent produce more coffee oil than ethanol solvent. The
biggest coffee oil rendement percent is 8,165% that producd from coffee oil extraction used hexane 600mlas
a solvent during 120 minute.
I. PENDAHULUAN
Dalam Biji Kopi terkandung 10-15% adalah untuk aromatisasi kopi dengan
minyak kopi yang tersusun dari senyawa kafein, menyemprotkannya pada kopi bubuk terutama
asam palmitic, asam linoleat, asam stearik,dll. pada kopi instant. Selain itu, minyak kopi juga
Minyak kopi memiliki peranan penting baik ditambahkan dalam beberapa produk kosmetik
dalam industri kopi itu sendiri maupun di bidang seperti lulur karena bermanfaat untuk kesehatan
industri lainnya. Salah satu manfaat minyak kopi kulit .
Jurnal Teknik Kimia, No. 1, Vol. 16, Januari 2009 1
Pengambilan minyak dari biji kopi dapat ekstraksi terhadap jumlah minyak kopi yang
dilakukan dengan berbagi metode, yaitu metode dihasilkan.
sokhelet ekstraksi, metode ekstraksi dengan fluida Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
superkritis,dan metode pengepresan. adalah menambah wawasan mahasiswa khususnya
Dalam penelitian ini metode yang mahasiswa teknik kimia mengenai teknik
digunakan ialah metode sokhelet ekstraksi yaitu pengolahan kopi lainya. Selain itu, masyarakat
memisahkan satu atau beberapa komponen dari dapat mengetahui proses pembuatan minyak kopi
suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut beserta kegunaannya dan memberikan informasi
yang disebut ekstraksi. Pemisahan tejadi atas kepada industri kopi tentang kegunaan minyak
dasar kemampuan larut yang berbeda dari kopi sehingga dapat diaplikasikan secara nyata.
komponen – komponen dalam campuran. Dalam penelitian ini, bahan utama yang
Ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu digunakan adalah bubuk kopi jenis robusta.
tertentu dengan menggunakan pelarut. Pelarut Metode yang digunakan ialah metode ekstraksi,
akan berpenetrasi ke dalam kopi dan yang menggunakan serangkaian alat berupa
menghasilkan minyak kopi. Minyak hasil condenser, sokhelet/ekstrkator, dan
ekstraksi dengan pelarut mempunyai keunggulan waterbath/pemanas.
yaitu mempunyai bau yang mirip bau alamiah. Variabel-variabel yang ingin diamati
(Guenther, 1987). pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Seperti ekstraksi minyak tumbuhan pada 1. Pelarut
umumnya, ekstraksi minyak biji kopi Heksana dan etanol 96%
menggunakan pelarut organik seperti heksana. 2. Volume pelarut
Pelarut ini bersifat inert, memiliki titik didih yang Heksana : 400ml, 500ml, dan 600ml
rendah serta dapat melarutkan dengan cepat dan Etanol : 400ml, 500ml, dan 600ml
sempurna. Namun, penggunaan pelarut organik 3. Waktu ekstraksi
beracun dalam proses pengolahan makanan harus 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit
dibatasi. Oleh karena itu,subtitusi pelarut heksana
ke etanol sangat dianjurkan. II. Fundamental
Dalam prosesnya, minyak kopi Minyak kopi (coffee bean oil)
diekstraksi dari biji kopi yang telah disangrai dan merupakan suatu senyawa yang sebagian besar
digiling halus menjadi bubuk. Adapun mengandung triasigliserol dengan sejumlah
penggunaan pelarut etanol dan heksana dalam konstituen senyawa aromatik. Biji Kopi
ekstraksi minyak kopi ini dipengaruhi oleh mengandung 10-15% minyak kopi dimana
beberapa variabel bebas seperti volume pelarut minyak ini dihasilkan dari biji kopi yang telah
dan waktu ekstraksi. disangrai. Adapun kandungan senyawa dan asam
Dalam penelititan ini ada beberapa lemak total pada minyak kopi :
permasalahan yang timbul, yaitu bagaimana
kondisi optimum proses ektraksi minyak kopi Tabel. 2.1 Senyawa Yang Terkandung
dengan menggunakan pelarut heksan dan Dalam Minyak Kopi, Diidentifikasi Oleh
etanol96% sehingga dihasilkan produk berupa Kromatografi Gas
minyak kopi dengan jumlah yang optimum? Lalu senyawa
bagaimana pengaruh jumlah pelarut heksana dan caffeine
etanol 96% terhadap jumlah minyak kopi yang diphenylsulfone
dihasilkan?. Dan juga bagaimana pengaruh waktu hexadecanoic acid (Palmitic acid)
proses ekstraksi terhadap jumlah minyak kopi cis-9, cis-12-octadecadienoic acid (Linoleic
yang dihasilkan?. acid)
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk octadecanoic acid (Stearic acid)
mengetahui kondisi optimun yang dapat
2-vinyl-2,3-dihydrobenzofuran
digunakan dalam proses ekstraksi minyak biji
2,3-dimethylbenzofuran
kopi dengan menggunakan pelarut heksana dan
etanol. Untuk mengetahui pengaruh jumlah 3-buten-2-none, 4-phenyl
pelarut terhadap jumlah minyak kopi yang 2-phenyl-3-(4-methoxyphenyl)indene
dihasilkan. Serta ntuk mengetahui pengaruh waktu 2-[1-(2,4-dimethoxyphenyl)vinyl]phenol
12-methoxy-3-methylcholanthrene