Anda di halaman 1dari 15

MAPPING PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FIQH

KONTEMPORER KEUANGAN DAN PERBANKAN

Muhammad Yusuf
Institut agama Islam Negeri (IAIN) Mataram

Abstrak
Pada tataran konseptual pemikiran fiqih keuangan dan perbankan
memuculkan sebuah perdebatan bahwasanya kedua konsep tersebut
terlahir sebagai sesuatu yang baru dalam kajian keislaman ataukah
suatu konsep lama yang mengalami pembaharuan daban atau temuan
baru dalam kajian kekinian sebagai bentuk ijtihad ummat islam masa
kini. Perjalanan sejarah mengarahkan kepada kita untuk mengetahui
bahwa ekonomi Islam yang didalamnya terdapat konsep keuangan
dan perbankan, telah kehilangan pengakuan selama masa kemunduran
hingga masa modernis. Begitu juga permasalahan-permasalahan yang
terkait dengan ikhtilaf para ulama terkait dengan keberadaan lembaga-
lembaga keuangan Islam modern saat ini, yang terus menuai kritik
dikalangan masyarakat banyak. Kendati demikian, sistem ekonomi
Islam setidaknya mempunyai ciri khas dibanding sistem ekonomi
lainnya (kapitalis-sosialis).
Kata Kunci: Keuangan. Bank. Ekonomi Islam.

A. Pendahuluan plagiatisme terhadap banyak segi


Perjalanan sejarah mengarahkan keilmuannya. Menurut Umer Chapra,
kepada kita untuk mengetahui bahwa meskipun sebagian kesalahan terletak
ekonomi Islam yang didalamnya di tangan umat Islam karena tidak
terdapat konsep keuangan dan mengartikulasikan secara memadai
perbankan, telah kehilangan kontribusi kaum muslimin, namun
pengakuan selama masa kemunduran Barat memiliki andil dalam hal ini,
hingga masa modernis. Hingga tiba karena tidak memberikan penghargaan
saatnya terjadi upaya pengakuan yang layak atas kontribusi peradaban
kembali, setelah adanya pernyataan lain bagi kemajuan pengetahuan
para kaum cendekiawan bahwa konsep manusia.1 Kontribusi kaum
rumusan ekonomi Islam yang telah muslimin yang sangat besar terhadap
digagas para ulama’ masa keemasan
ketika Islam mengalami zaman Chapra, Umar, 2004, “The Future of Ec -
1

kemunduran telah dilakukan tindak nomic: An islamic Perspective”, STEI SEBI, Jakarta,
hal. 10

156 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


kelangsungan dan perkembangan hak-hak kemanusiaan dan bersifat
pemikiran ekonomi pada khususnya moderat.2
dan peradaban dunia pada umumnya,
B. Perkembangan Pemikiran
telah diabaikan oleh para ilmuwan
Fiqih Keuangan dan
Barat. Buku-buku teks ekonomi Barat Perbankan Perspektif
hampir tidak pernah menyebutkan Sejarah
peranan kaum muslimin didalamnya.
Cakupan ajaran Islam yang
Membicarakan ekonomi Islam meliputi seluruh aspek hidup
secara utuh dan terurai dengan rinci, manusia, yang didalamnya membahas
tidak cukup dikemukakan pada tulisan tentang institusi keuangan dan bank
yang sempit ini, karena sistem ekonomi walaupun di zaman Nabi SAW belum,
Islam mencakup beberapa dimensi tetapi ajaran Islam sudah memberikan
dari konsep ekonomi itu sendiri prinsip-prinsip dan filosofi dasar
dan mempunyai ketergantungan yang harus dijadikan pedoman
dengan beberapa disiplin ilmu lainnya dalam aktifitas perdagangan dan
sebagaimana juga yang ditemukan perekonomian. Menghadapi masalah
pada studi ekonomi umum. Persolan muamalah kontemporer yang harus
sistem bank syariah misalnya, dilakukan hanyalah mengidentifikasi
hanyalah sebagian kecil dari sederetan prinsip-prinsip dan filosofi dasar
masalah-masalah yang terdapat ajaran Islam dalam bidang ekonomi,
dalam studi ekonomi, keuangan dan kemudian mengidentifkasi semua
dan perbankan syariah. Begitu juga hal yang dilarang. Setelah kedua hal
permasalahan-permasalahan yang ini dilakukan, maka dapat dilakukan
terkait dengan ikhtilaf para ulama inovasi dan kreativitas (ijtihad) seluas-
terkait dengan keberadaan lembaga- luasnya untuk memecahkan segala
lembaga keuangan Islam modern persoalan muamalah kontemporer,
saat ini, yang terus menuai kritik termasuk persoalan keuangan dan
dikalangan masyarakat banyak. perbankan.
Kendati demikian, sistem ekonomi
Namun, sebelum “proses
Islam setidaknya mempunyai ciri
ijtihad” dalam persoalan perbankan
khas dibanding sistem ekonomi
ini dilakukan, ada baiknya meneliti
lainnya (kapitalis-sosialis). Dr. Yusuf
terlebih dahulu apakah persoalan
Qardhawi, mengemukakan dalam
keuangan dan perbankan ini benar-
karyanya “Daurul Qiyam wal akhlaq fil
benar merupakan suatu persoalan
iqtishad al-Islamy” menjelaskan empat
yang baru bagi umat Islam atau
ciri-ciri ekonomi Islam, yaitu ekonomi
bukan. Apakah konsep “bank”
robbani, ekonomi akhlaqy, ekonomi
merupakan konsep yang asing dalam
insani dan ekonomi wasati. Keempat
ciri tersebut mengandung pengertian 2
Qardhawi, Yusuf, 1995, Daurul Qiyam
bahwa ekonomi Islam bersifat robbani, wal akhlaq fil iqtishad al-Islamy, (Norma dan Etika
menjunjung tinggi etika, menghargai Ekonomi Islam) oleh Zainal Arifin dan Dahlia Hu-
sein, Gema Insani Press, Jakarta, hal. 33.

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 157


sejarah perekonomian umat Islam? modern yaitu menerima deposit,
Pertanyaan ini amat penting untuk menyalurkan dana, dan melakukan
dijawab karena akan menentukan transfer dana telah menjadi bagian
langkah kita selanjutnya. Bila konsep yang tidak terpisahkan dari kehidupan
keuangan dan bank adalah konsep umat Islam, bahkan sejak zaman
yang baru bagi umat Islam, maka Rasulullah saw.
harus di mulai langkah ijtihad dari Rasulullah SAW yang dikenal
nol. Namun, bila konsep keuangan dengan julukan al-Amin, dipercaya oleh
dan bank bukan konsep yang baru, masyarakat Mekah menerima simpanan
artinya umat Islam sudah mengenal harta, sehingga pada saat terakhir
bahkan mempraktekkan fungsi-fungsi sebelum Rasul hijrah ke Madinah,
keuangan dan perbankan dalam beliau meminta Sayyidina Ali ra untuk
kehidupan perekonomiannya, maka mengembalikan semua titipan itu kepada
proses ijtihad yang harus dilakukan yang memilikinya.3 Dalam konsep ini,
tentunya akan menjadi lebih mudah. yang dititipi tidak dapat memanfaatkan
Hal ini akan memberikan jawaban harta titipan tersebut. Seorang sahabat
atas pertanyaan di atas, dengan Rasulullah, Zubair bin al Awwam,
menelusuri secara singkat praktek- memilih tidak menerima titipan harta.
praktek keuangan dan perbankan Beliau lebih suka menerimanya dalam
yang dilakukan oleh umat muslim bentuk pinjaman. Tindakan Zubair ini
sepanjang sejarah. menimbulkan implikasi yang berbeda:
1. Praktek Keuangan dan Perbankan pertama, dengan mengambil uang itu
Di Zaman Nabi Saw Dan Sahabat sebagai pinjaman, beliau mempunyai
hak untuk memanfaatkannya; kedua,
Keuangan dan perbankan adalah
karena bentuknya pinjaman, maka
salah satu lembaga yang melaksanakan
ia berkewajiban mengambalikannya
tiga fungsi utama, yaitu menerima
utuh.4 Sahabat lain, Ibnu Abbas tercatat
simpanan uang, meminjamkan uang,
melakukan pengiriman uang ke Kufah.
dan memberikan jasa pengiriman
Juga tercatat Abdullah bin Zubair di
uang. Di dalam sejarah perekonomian
Mekah juga melakukan pengiriman
kaum muslimin, pembiayaan yang
uang ke adiknya Misab bin Zubair yang
dilakukan dengan akad yang sesuai
tinggal di Irak. Pemberian modal untuk
syariah telah menjadi bagian dari
modal kerja berbasis bagi hasil, seperti
tradisi umat Islam sejak zaman
mudharabah, musyarakah, muzara’ah,
Rasulullah saw. Praktek-praktek
musaqah, telah dikenal sejak awal
seperti menerima titipan harta,
meminjamkan uang untuk keperluan
konsumsi dan untuk keperluan bisnis,
serta melakukan pengiriman uang, 3
Sami Hamoud, 1985, Islamic Banking, Ar -
telah lazim dilakukan sejak zaman bian Information Ltd, London.
Rasulullah. Dengan demikian, fungsi- 4
Sudin Haron, 1996, Prinsip dan Operasi
Perbankan Islam, Berita Publishing Sdn Bhd, Kuala
fungsi utama keuangan dan perbankan Lumpur.

158 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


diantara kaum Muhajirin dan kaum menyalurkan dana telah lazim
Anshar.5 dilakukan, tentunya dengan akad yang
Jelasnya bahwa ada individu- sesuai syariah.
individu yang telah melaksanakan fungsi Di zaman Rasulullah saw
keuangan dan perbankan di zaman fungsi-fungsi tersebut dilakukan oleh
Rasulullah saw, meskipun individu perorangan, dan biasanya satu orang
tersebut tidak melaksanakan seluruh hanya melakukan satu fungsi saja. Baru
fungsi keuangan dan perbankan. Ada kemudian, di zaman Bani Abbasiyah,
sahabat yang melaksanakan fungsi ketiga fungsi keuangan dan perbankan
menerima titipan harta, ada sahabat yang dilakukan oleh satu individu. Fungsi-
melaksanakan fungsi pinjam-meminjam fungsi keuangan dan perbankan yang
uang, ada yang melaksanakan fungsi dilakukan oleh satu individu, dalam
pengiriman uang, dan ada pula yang sejarah Islam telah dikenal sejak zaman
memberikan modal kerja. Abbasiyah.6 Keuangan dan perbankan
Beberapa istilah keuangan dan mulai berkembang pesat ketika beredar
perbankan modern bahkan berasal dari banyak jenis mata uang pada zaman itu,
khazanah ilmu fiqih, seperti istilah kredit sehingga perlu keahlian khusus untuk
(Inggris: credit; Romawi: credo) yang membedakan antara satu mata uang
diambildariistilahqard.Creditdalambahasa dengan mata uang lainnya. Ini diperlukan
Inggris berarti meminjamkan uang; karena setiap mata uang mempunyai
credo berarti kepercayaan; sedangkan kandungan logam mulia yang berlainan
qard dalam fiqih berarti meminjamkan sehingga mempunyai nilai yang
uang atas dasar kepercayaan. Begitu pula berbeda pula. Orang yang mempunyai
istilah cek (Inggris: check; Perancis: cheque) keahlian khusus ini disebut naqid, sarraf,
yang diambil dari istilah saq (suquq). dan jihbiz. Hal ini merupakan cikal-
Suquq dalam bahasa Arab berarti pasar, bakal praktek penukaran mata uang
sedangkan cek adalah alat bayar yang (money changer). Istilah jihbiz mulai
biasa digunakan di pasar. dikenal sejak zaman Muawwiyah (661-
680M) yang sebenarnya dipinjam dari
2. Praktek Keuangan dan bahasa Persia, kahbad atau kihbud.
Perbankan Di Zaman Bani Pada masa pemerintahan Sasanid,
Umayyah Dan Bani Abbasiyah istilah ini dipergunakan untuk orang
Institusi keuangan dan bank tidak yang ditugaskan mengumpulkan pajak
dikenal dalam kosa kata fikih Islam, tanah.
karena memang institusi ini tidak Peranan institusi keuangan dan
dikenal oleh masyarakat Islam di masa perbankan pada zaman Abbasiyah mulai
Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Bani populer pada pemerintahan Muqtadir
Umayyah, maupun Bani Abbasiyah.
Namun fungsi-fungsi keuangan dan 6
Adiwarman Karim, 2001, “Bankir Yahudi
perbankan yaitu menerima deposit, pada Zaman Abbasiyah”, Ekonomi Islam Suatu Ka-
jian Kontemporer, Gema Insani Press, Jakarta, hal.
5
ibid 20

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 159


(908-932M). Saat itu, hampir setiap wazir perkembangan fiqh keuangan dan
mempunyai bankir sendiri. Misalnya, perbankan perspektif sejarah dapat
Ibnu Furat menunjuk Harun ibnu Imran digambarkan sebagai berikut:
dan Joseph ibnu wahab sebagai bankirnya. Fase Perkembangan Pemikiran
Lalu Ibnu Abi Isa menunjuk Ali ibn Isa, Ekonomi, Keuangan dan
Hamid ibnu Wahab menunjuk Ibrahim Perbankan
ibn Yuhana, bahkan Abdullah al-Baridi Fase I Zaid bin
 Keabsahan

mempunyai tiga orang bankir sekaligus: Ali jual beli
(Abad secara
dua Yahudi dan satu Kristen.7 11 M/ (80 H/738 tangguh
Kemajuan praktek keuangan dan 5 H) M) dengan
perbankan pada zaman itu ditandai dengan harga yang
beredarnya saq (cek) dengan luas sebagai lebih tinggi
daripada jual
media pembayaran. Bahkan, peranan bankir beli secara
telah meliputi tiga aspek, yakni menerima tunai.
deposit, menyalurkannya, dan mentransfer Abu
 Jual beli

uang. Dalam hal yang terakhir ini, uang Hanifah salam
dapat ditransfer dari satu negeri ke negeri
(150 Pembelaan

lainnya tanpa perlu memindahkan fisik uang H/767 M) hak-hak
tersebut. Para pelaku money changer yang ekonomi
telah mendirikan kantor-kantor di banyak kaum lemah.
negeri telah memulai penggunaan cek Abu Yusuf
 Keuangan

sebagai media transfer uang dan kegiatan Publik
(182
pembayaran lainnya. Dalam sejarah H/798 M) Pembentukan

keuangan dan perbankan, adalah Sayf al- dan
Dawlah al-Hamdani yang tercatat sebagai pengendalian
harga
orang pertama yang menerbitkan cek untuk
Asy-
 Konsep kerja

keperluan kliring antara Baghdad (Irak) dan Syaibani
Aleppo (Spanyol sekarang).8 Perilaku

Uraian tersebut memberikan (189 konsumen
H/804 M) dan produsen
gambaran bahwa pada dasarnya
praktik-praktik riil terkait dengan Spesialisasi

aktivitas keuangan dan perbankan dan distribusi
pekerjaan
memang telah dianggap menjadi
Ibn
 Konsep uang

bagian hidup masyarakat muslim pada Maska-
saat itu. Berdasarkan uraian terkait waih
(421
7
Ibid hal. 31 H/1030
8
Sudin Haron, 1997, Islamic Banking: Rules
M)
and Regulations, Pelanduk Publications, Petaling
Jaya, hal. 2. Lihat dalam Sami Hassan Homoud,
1994, Progress of Islamic Banking: The Aspirations and
the Realities. Islamic Economic Studies, Vol. 2 No. 1,
December, hal. 71-80.

160 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


Fase II 
Al-Ghazali  Perilaku C. Analisis dan Mapping
konsumen Perkembangan Pemikiran
(Abad (505 Fiqh Mu’asir Keuangan
11 – 15 H/1111  Evolusi pasar
dan Perbankan
M) M)
 Konsep uang Perkembangan fiqh kontemporer
 Pajak keuangan dan perbankan selanjutnya
Ibnu
  Konsep adalah kegiatan yang dilakukan
Taimiyah harga oleh perorangan jihbiz kemudian
dilakukan oleh institusi yang saat ini
(728  Hisbah
H/1328 dikenal sebagai institusi keuangan
M)  Keuangan dan bank. Ketika bangsa Eropa mulai
negara menjalankan praktek keuangan dan
 Konsep uang perbankan, persoalan mulai muncul
Ibnu
  Keuangan karena transaksi yang dilakukan
Khaldun publik menggunakan instrumen bunga yang
dalam pandangan fikih adalah riba,
(808  Konsep
H/1406 harga dan oleh karenanya haram. Transaksi
M) berbasis bunga ini semakin merebak
 Konsep uang ketika Raja Henry VIII pada tahun
 Teori 1545 membolehkan bunga (interest)
produksi meskipun tetap mengharamkan
Al-Maqrizi  Konsep uang
 riba (usury) dengan syarat bunganya
(845  Teori inflasi tidak boleh berlipat ganda (excessive).
H/1441 Ketika Raja Henry VIII wafat, ia
M) digantikan oleh Raja Edward VI yang
Dengan demikian mapping membatalkan kebolehan bunga uang.
Ini tidak berlangsung lama. Ketika
perkembangan fiqh keuangan dan
wafat, ia digantikan oleh Ratu Elizabeth
perbankan pada awal sejarahnya I yang kembali membolehkan bunga
telah muncul di masa awal Islam, uang.9
klasik hingga masa pertengahan, hal Selanjutnya, bangsa Eropa mulai
ini membantu untuk mengurai peta bangkit dari keterbelakangannya dan
mengalami renaissance. Penjelajahan
perkembangan fiqh mu’asir keuangan
dan penjajahan mulai dilakukan ke
dan perbankan pada masa modern seluruh penjuru dunia, sehingga
sampai pada saat ini. kegiatan perekonomian dunia mulai
didominasi oleh bangsa-bangsa Eropa.
Pada saat yang sama, peradaban muslim
mengalami kemerosotan dan negara-

9
Adiwarman Karim, 2001, “Ketika Riba Me -
jadi Bunga”, Gema Insani Press, Jakarta, hal. 46

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 161


negara muslim satu per satu jatuh terhadap persoalan-persoalan sosio-
ke dalam cengkeraman penjajahan ekonomi pada masa itu, mencoba
bangsa-bangsa Eropa. Akibatnya, untuk menuntaskan persoalan
institusi-institusi perekonomian umat bunga. Mereka berpendapat bahwa
muslim runtuh dan digantikan oleh bunga bank itu haram dan kaum
institusi ekonomi bangsa Eropa. muslimin harus meninggalkan
Keadaan ini berlangsung terus sampai hubungan apapun dengan perbankan
zaman modern kini. Karena itu, konvensional. Masa ini dimulai kira-
institusi keuangan dan perbankan kira pada pertengahan dekade 1930-an
yang ada sekarang di mayoritas negara- dan mengalami puncak kemajuannya
negara muslim merupakan warisan pada akhir dekade 1950-an dan awal
dari bangsa Eropa, yang notabene dekade 1960-an. Pada masa itu di
berbasis bunga. Pakistan didirikan bank Islam lokal
Sistem ekonomi Islam yang yang beroperasi bukan pada bunga.
didalamnya terdapat unsur keuangan Sementara itu di Mesir juga didirikan
dan perbankan bukanlah hal baru lembaga keuangan yang beroperasi
sama sekali. Namun patut diakui bukan pada bunga bernama Mit
bahwa sistem yang pernah berjaya ini Ghomir Local Saving. Tahapan ini
pernah tenggelam dalam masa yang memang masih bersifat prematur dan
cukup lama, dan sempat dilupakan coba-coba sehingga dampaknya masih
oleh sementara pihak, karena kuatnya sangat terbatas. Meskipun demikian
dua sistem yang pernah berebut tahapan ini telah membuka pintu lebar
simpati dunia yaitu sistem kapitalisme bagi perkembangan selanjutnya.
dan sosialisme. Sistem ekonomi Namun sayang, karena terjadi
Islam mengalami perkembangan kekacauan politik di Mesir maka Mit
sejarah baru pada era kontemporer. Ghamr mulai mengalami kemunduran,
Menurut Khurshid Ahmad, ada sehingga operasionalnya diambil
empat tahapan perkembangan dalam alih oleh National Bank of Egypt
wacana pemikiran ekonomi Islam dan bank sentral Mesir pada 1967.
kontemporer10, yaitu: Pengambilalihan ini menyebabkan
prinsip nirbunga pada Mit Ghamr
1. Tahapan Pertama,
mulai ditinggalkan, sehingga bank
Tahap perkembangan pertama ini kembali beroperasi berdasarkan
dimulai ketika sebagian ulama, bunga. Pada 1971 akhirnya konsep
yang tidak memiliki pendidikan nir-bunga kembali dibangkitkan pada
formal dalam bidang ilmu ekonomi masa rezim Sadat melalui pendirian
namun memiliki pemahaman Nasser Social Bank. Tujuan bank ini
adalah untuk menjalankan kembali
10
Ahmad, Khursid. 2001. ”Kata Pengantar” bisnis yang berdasarkan konsep yang
dalam Umer Chapra (2001), Masa Depan Ilmu Ekono-
mi: Sebuah Tinjauan Islam/The Future of Economics: telah dipraktekkan oleh Mit Ghamr.11
An Islamic Perspective. Ikhwan Abidin Basri (terj.) Ja-
karta: Gema Insani Press, hal.30 11
Ibid, hal. 31-34.

162 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


Kesuksesan Mit Ghamr kali dengan mengundang para pakar,
ini memberi inspirasi bagi umat ulama, ekonom baik muslim maupun
muslim di seluruh dunia, sehingga non-muslim. Konferensi internasional
muncullah kesadaran bahwa prinsip- pertama tentang ekonomi Islam digelar
prinsip Islam ternyata masih dapat di Makkah al-Mukarromah pada tahun
diaplikasikan dalam bisnis modern. 1976 yang disusul kemudian dengan
Ketika OKI akhirnya terbentuk, konferensi internasional tentang Islam
serangkaian konferensi internasional dan Tata Ekonomi Internasional yang
mulai dilangsungkan, di mana salah baru di London pada tahun 1977.
satu agenda ekonominya adalah Setelah itu digelar berbagai seminar
pendirian bank Islam. Akhirnya tentang Ekonomi Moneter dan Fiskal
terbentuklah Islamic Development serta Perbankan Islam di berbagai
Bank (IDB) pada bulan Oktober 1975 negara.
yang beranggotakan 22 negara Islam Pada tahapan kedua ini, yang
pendiri. Bank ini menyediakan bantuan dalam gambaran perkembangan
finansial untuk pembangunan negara- pemikiran Islam terkait dengan
negara anggotanya, membantu perkembangan ekonomi masuk dalam
mereka untuk mendirikan bank Islam fase ke III, muncul nama-nama ekonom
di negaranya masing-masing, dan muslim terkenal di seluruh dunia
memainkan peranan penting dalam Islam antara lain Prof. Dr. Khurshid
penelitian ilmu ekonomi, perbankan Ahmad yang dinobatkan sebagai
dan keuangan Islam. Kini, bank yang bapak ekonomi Islam, Dr. M. Umer
berpusat di Jeddah-Arab Saudi itu Chapra, Dr. M. A. Mannan, Dr. Omar
telah memiliki lebih dari 43 negara Zubair, Dr. Ahmad An-Najjar, Dr. M.
anggota. Nejatullah Siddiqi, Dr. Fahim Khan,
2. Tahapan kedua Dr. Munawar Iqbal, Dr. Muhammad
Ariff, Dr. Anas Zarqa dan lain-lain.
Tahap perkembangan kedua
Mereka adalah ekonom muslim yang
dimulai pada akhir dasa warsa 1975-an.
dididik di Barat tetapi memahami
Pada tahapan ini para ekonom Muslim
sekali bahwa Islam sebagai way of
yang pada umumnya dididik dan
life yang integral dan komprehensif
dilatih di perguruan tinggi terkemuka
memiliki sistem ekonomi tersendiri
di Amerika Serika dan Eropa mulai
dan jika diterapkan dengan baik
mencoba mengembangkan aspek-
akan mampu membawa umat Islam
aspek tertentu dari sistem moneter
kepada kedudukan yang berwibawa di
Islam. Mereka melakukan analisis
mata dunia. Dengan demikian dapat
ekonomi terhadap larangan riba
digambarkan bahwa pemetaan tokoh
(bunga) dan mengajukan alternatif
pemikir Islam pada tahapan pertama
perbankan yang tidak berbasis bunga.
dan tahapan kedua merupakan fase ke
Serangkaian konferensi dan seminar
III dimulainya gerakan pembaharuan
internasional tentang ekonomi dan
atau kebangkitan kembali dunia Islam
keuangan Islam digelar beberapa

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 163


dalam bidang ekonomi, keuangan dan pengusaha dan para hartawan muslim
perbankan. yang memiliki kepedulian kepada
perkembangan ekonomi Islam. Pada
Perkembangan Pemikiran tahapan ini sudah mulai didirikan
Fas Ekonomi, Keuangan dan Perbankan
bank-bank Islam dan lembaga investasi
Shah Waliullah G e r a k a n berbasis non-riba dengan konsep yang
(1176H/1762M) pembaharu pada
dua abad terakhir
lebih jelas dan pemahaman ekonomi
J a m a l u d d i n yang menyeru yang lebih mapan. Bank Islam yang
(1446 M – 1938 M)

a l - A f g h a n i untuk kembali pertama kali didirikan adalah Islamic


(1315H/1897M) kepada Al-Quran
Development Bank (IDB) pada tahun
Fase III

dan al-Hadis
M u h a m m a d sebagai pedoman 1975 di Jeddah, Saudi Arabia.
A b d u h hidup. Pada perkembangan selanjutnya
(1320H/1905M)
di era 1970-an, usaha-usaha untuk
Muhammad Iqbal mendirikan bank Islam mulai
(1357 H/1938M) menyebar ke banyak negara. Beberapa
Anwar Iqbal Islam and the
negara seperti Pakistan, Iran dan
Quraeshi (1967 Theory of interest Sudan, bahkan mengubah seluruh
M) sistem keuangan di negara itu menjadi
A l - M a u d u d i The theory of
sistem nir-bunga, sehingga semua
(1967 M) interest lembaga keuangan di negara tersebut
beroperasi tanpa menggunakan
±(1950 M – 1980 M)

M u h a m m a d A Groundwork
Uzair (1967 M) for interest free
bunga. Di negara Islam lainnya
seperti Malaysia dan Indonesia, bank
Fase IV

banking
nir-bunga beroperasi berdampingan
Baqir Sadr (1973 Iqtishaduna
M) dengan bank-bank konvensional. Kini,
perbankan syariah telah mengalami
M. Nejatullah Ekonom Pakistan perkembangan yang cukup pesat dan
Siddiqi (1983) Islamic rural bank
mith ghamr local menyebar ke banyak negara, bahkan
Ahmad al-Najjar saving ke negara- negara Barat. The Islamic
(1985) Bank International of Denmark tercatat
sebagai bank syariah pertama yang
3. Tahapan ketiga beroperasi di Eropa, yakni pada tahun
Tahap perkembangan ketiga 1983 di Denmark.12 Kini, bank-bank
ditandai dengan upaya-upaya konkrit besar dari negara-negara Barat seperti
untuk mengembangkan perbankan Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan
dan lembaga-lembaga keuangan non- Bank dan Jardine Fleming telah pula
riba baik dalam sektor swasta maupun membuka Islamic window agar dapat
dalam sektor pemerintah. Tahapan
ini merupakan sinergi konkrit antara 12
Mr. Erik Trolle-Schultz, 1986, How the First
usaha intelektual dan material Islamic Bank was Established in Europe, dalam Islamic
para ekonom, pakar, banker, para Banking and Finance, Butterworths Editorial Staff,
London. hal. 43-52.

164 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


memberikan jasa-jasa perbankan yang ilmu teoritis maupun aplikatif.
sesuai dengan syariat Islam. Pembagian mazhab alur pemikiran
Ekonomi, keuangan dan perbankan
4. Tahapan keempat
muncul dalam tiga mazhab.
Tahap perkembangan keempat Mazhab Baqir As Sadr, Mainstream,
ditandai dengan pengembangan dan alternatif Kritis. Hal yang
pendekatan yang lebih integratif melatarbelakangi pembagian ketiga
dan sophisticated untuk membangun mazhab ini adalah adanya perbedaan
keseluruhan teori dan praktek pendapat akan adanya konsep apa dan
ekonomi Islam terutama lembaga bagaimana ekonomi, keuangan dan
keuangan dan perbankan yang menjadi perbankan. Akan tetapi, belum secara
indikator ekonomi umat. Dengan pasti dapat dibuktikan bahwa aplikasi
demikian jelas bahwa proses evolusi konsep dan teori ekonomi, keuangan
dan embrio kegiatan keuangan dan dan perbankan di masyarakat saat ini
perbankan dalam masyarakat Islam adalah sudah cukup dinaungi oleh
telah dilakukan oleh seorang individu ketiga mazhab tersebut diatas.
untuk satu fungsi keuangan dan
Dalam bahasan ekonomi,
perbankan. Kemudian berkembang
keuangan dan perbankan kontemporer,
menjadi profesi jihbiz, yaitu seorang
fase perkembangan modernis terbagi
individu melakukan ketiga fungsi
menjadi dua bagian, yaitu:
keuangan dan perbankan. Lalu
kegiatan tersebut diadopsi oleh a. Fase pertama (sebelum tahun 1970-
masyarakat Eropa abad pertengahan, an) kebanyakan sarjana ekonomi
dan pengelolaannya dilakukan oleh keuangan dan perbankan lebih
institusi, namun kegiatannya mulai condong pada pewacanaan
dilakukan dengan basis bunga. Karena pendekatan normatif dan teknis
mundurnya peradaban umat muslim kelembagaan.
dan penjajahan bangsa-bangsa Barat b. Fase kedua (tahun 1980) sarjana
terhadap negara-negara muslim, muslim lebih memfokuskan
maka evolusi praktek keuangan diri pada usaha merumuskan
dan perbankan yang sesuai syariah aspek filosofis dan metodologi
sempat terhenti beberapa abad. Baru ekonomi dan keuangan.13
pada abad 20 ketika bangsa muslim Upaya pemunculan kembali
mulai merdeka, terbentuklah bank ekonomi, keuangan dan perbankan
syariah modern di sejumlah negara ditengah masyarakat dunia dengan
dan insya Allah akan terus mengalami tawaran konseptual keilmuan dan
perkembangan. sistem ekonomi dan keuangan yang
Pada era modernis, konsep seolah nampak baru mulai diupayakan
keuangan dan perbankan syariah secara masif semenjak abad modernis,
yang tertuang dalam konsep ekonomi 13
Karim, Adiwarman. 2003. Sejarah P -
Islam mulai dirajut kembali untuk mikiran Ekonomi Islam, Edisi Kedua. Jakarta: IIIT
dimunculkan sebagai sebuah konsep Indonesia, hal. 26

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 165


khususnya yang telah terjadi di berdasarkan prinsip metodologi teori
Indonesia, ekonomi Islam telah terasa ekonomi, keuangan dan perbankan
masif semenjak munculnya kegiatan jika didapatkan sesuatu yang tidak
keuangan dan perbankan syariah salah dan dibolehkan atau dibenarkan
di Indonesia yang dipelopori oleh maka hal itu dilaksanakan, dan
Bank Muamalat Indonesia. Dalam apabila ada yang salah maka hal itu
perkembangannya ekonom-ekonom dihilangkan. Begitu juga sikapnya
muslim tidak menghadapi masalah terhadap permasalahan pangkal dari
perbedaan pendapat yang berarti. sebuah teori ekonomi berupa scrachity
Namun ketika mereka diminta untuk (kelangkaan) yang titik tolaknya
menjelaskan apa dan bagaimanakah pada dasarnya sama, melainkan
konsep ekonomi, keuangan dan lebih pada pola distribusinya. Hal
perbankan syariah itu, mulai ini berbeda sama sekali dengan As
muncullah perbedaan pendapat. Shadr, yang sampai tegasnya mazhab
Berdasarkan fenomena tersebut, ini berpendapat bahwa jika ingin
banyak para ekonom-ekonom dinamakan dengan ekonomi Islam,
muslim yang mencoba memberikan seharusnya tidak perlu pakai istilah
solusi dari permasalahan yang terjadi ekonomi melainkan dengan istilah
pada perkembangan pemikiran yang berubah total yakni iqtishaduna.15
fiqh keuangan dan perbankan, Permasalahan ini dikarenakan
yang kemudian memunculkan mazhab as Sadr tidak menyetujui
mazhab-mazhab dalam ekonomi jika permasalahan ekonomi adalah
Islam. Pemikiran ekonom-ekonom sama dengan konvensional, yakni
muslim kontemporer tersebut dapat pada kelangkaan sumber daya.
diklasifikasikan setidaknya menjadi Sebab menurut mazhab ini, pada
tiga mazhab14, yakni: dasarnya Allah telah menurunkan
a. Mazhab Baqir as-Sadr, Baqr As secara jelas ayat yang menegaskan
Shadr bahwa sumber daya yang ada itu
pada dasarnya sudah cukup, tinggal
b. Mazhab Mainstream; Umar
bagaimana manusia mengolahnya
Chapra, As Siddiqi, etc.
dan mendistribusikannya. Sedangkan
c. Mazhab Alternatif-kritis mazhab kritis, lebih pada analisa
Masing-masing dari ketiga mendalam mengenai hasil temuan-
mazhab tersebut telah memiliki ciri temuan sistem ekonomi yang ada
khas yang bisa saling berkonfrontasi, termasuk ekonomi Islam untuk dikritisi
seperti halnya mazhab mainstream kembali secara terus menerus.
yang terlihat paling moderat karena Diantara ketiga mazhab ini, jika
sikapnya terhadap teori ekonomi dikaji berdasarkan teori dialektika dan
konvensional yang tidak semata- sebuah kesatuan metodologi bukanlah
mata dihapus, melainkan dipilah
15
Baqr As Shadr, 2008, “Buku Induk Ekon -
14
Ibid, hal. 57 mi Islam Iqtishoduna”, Ziyad, Jakarta, hal. 103

166 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


tiga teori yang sebenarnya layak Islam yang pemikirannya lebih
untuk menimbulkan klaim, sehingga kepada aktualisasi fenomena yang
pada akhirnya memunculkan konflik terjadi di masyarakat dan cenderung
dialektika teori yang meruncing. Akan praktis dalam melihat ekonomi Islam
tetapi, dari ketiga mazhab ekonomi secara umum, pemikiran ekonomi
Islam tersebut, pada dasarnya memiliki Islam versi Indonesia ini di kenal
sebuah kesatuan dan mampu untuk dengan Foundamentalis-Intelektual-
saling mengisi satu sama lain yang Profesional16. Tokoh-tokoh dari
didasarkan dari peran teori yang aliran Foundamentalis-Intelektual-
diusung oleh masing-masing mazhab Profesional ini antara lain, Adiwarman
tersebut. Karim, A.M. Saefudin, Karnaen
Seperti halnya kekurangan pada Perwataatmaja, M. Amin Aziz,
mazhab mainstream yang cenderung Mohammad Syafi’i Antonio, Zainal
mudah disalah persepsikan sebagai Arifin, Mulya Siregar, Riawan Amin
ekonomi minus riba plus zakat dan sebagainya.
dapat untuk kemudian ditegaskan Di Indonesia, fundamentalis
kembali oleh mazhab As Sadr dan yang memperjuangkan tegaknya
dikoreksi secara terus menerus oleh ekonomi Islam dapat dibedakan
alternatif kritis. Teori pada dasarnya menjadi dua kelompok, yaitu
akan mengalami evolusi melalui kelompok professional dan kelompok
pelestarian, inovasi, dan kepunahan, intelektual. Kelompok fundamentalis
maka terdapat suatu proses evolusi professional berorientasi pada
dalam sejarah manusia. Proses ini praktek. Mereka merasa tidak perlu
ditandai dengan dua kecenderungan, menunggu perkembangan teori Islam
yakni adanya keanekaragaman dan menjadi mapan, serta mencukupkan
kemajuan. keanekaragaman mengacu diri dengan “piranti” teori yang
kepada kenyataan bahwa jumlah sudah ada, yaitu fiqh mu’amalah
dan aneka ragam masyarakat sangat setelah dikonseptulaisasi. Golongan
meningkat, dan pola-pola adaptasi professional inilah yang berada di
manusia semakin lama semakin balik pendirian BMI dan bank-bank
berbeda-beda. Sementara kemajuan Islam lainnya.
tidak mengacu kepada peningkatan Berbeda dengan fundamentalis
kebahagiaan atau moralitas tetapi professional, fundamentalis intelektual
kepada perkembangan teknologi justru berorientasi pada teori. Mereka
dan kepada perubahan organisasi berupaya menyediakan bangunan
dan ideologi yang terjadi bersamaan teori-teori ekonomi yang kokoh
dengan perkembangan teknologi. terlebih dahulu sebagai dasar pijakan
Dari ketiga madzhab yang bagi terlaksananya ekonomi islam
ada (Baqr as Sadr, Mainstream dan
alternatif kritis), di Indonesia muncul A. Dimyati, 2009, “Redefinisi Keillmuan
16

beberapa tokoh pemikir Ekonomi Ekonomi Islam di Indonesia” Tulisan pada Jurnal
Ekonomi Islam Iqtishady, Yogyakarta, hal. 5

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 167


secara baik dan benar serta dapat mengikuti madzhab yang telah mapan,
diterima secara luas oleh masyarakat akan tetapi memunculkan aliran atau
(ilmiah). Sekalipun demikian, dalam boleh juga disebut madzhab Ekonomi
upaya membangun teori tersebut Islam Indonesia menjadi landasan
kelompok fundamentalis intelektual dasar pemikiran para tokoh ekonomi
ini juga tidak sepaham, setidaknya Islam di Indonesia.
dalam memandang ekonomi Islam
mereka terpisah menjadi tiga corak D. Penutup
(mazhab), yaitu mazhab Baqir as- Keuangan dan perbankan
Sadr, mazhab Mainstream dan mazhab Islam bukanlah temuan dari gerakan
Alternatif. politik ekstrim Islam abad ini, namun
bersumber dari perintah yang ada
dalam al Quran dan sunnah. Keyakinan-
Fase Perkembangan Pemikiran keyakinan pokok hukum Islam yang
Ekonomi, Keuangan dan bersumber wahyu berkenaan dengan
Perbankan
urusan muamalah ini merupakan
Adiwarman Fouundamentalis- bagian dari agama yang sama nilainya
Karim Intelektual- dengan kajian fiqh lainnya. Hukum
A. M. Profesional. Islam telah mengambil serangkaian
Saefuddin
ketentuan yang saling terkait dari
Karnaen Foundamentalis kitab suci yang melarang pengambilan
(1990 M – Sekarang)

Perwatatmaja Profesional lebih bunga dan praktek spekulasi yang tidak


M. Amin Aziz kepada aktualisasi
wajar. Pada abad pertengahan, kedua
Fase V

Muhammad dalam praktik


Syafi’I Ekonomi Islam. praktek tersebut dianggap sebagai
Antonio perbuatan dosa sekaligus melanggar
Zainal Arifin Foundamentalis hukum, dan benar-benar dihindari.
Riawan Amin Intelektual lebih Praktek keuangan dalam bentuk Islam
Dan lain-lain kepada aktualisasi yang berumur ratusan tahun tersebut
dalam teori
Ekonomi Islam. sebagia besar mengalami kemunduran
selama kurun waktu kekaisaran
Dengan demikian dalam kolonial Eropa, keitka hampir
perkembangan pemikiran ekonomi seluruh dunia Islam berada di bawah
Islam, terutama madzhab-madzab kekuasaan Barat. Di bawah pengaruh
pemikiran ekonomi Islam sudah negara-negara Eropa, sebagain besar
menjadi wacana dan menjadi konsep negara mengadopsi sistem perbankan
dasar dalam setiap pemikiran dan model perusahaan yang terilhami
dan pendapat dalam melihat Barat serta meninggalkan praktek-
ekonomi Islam. Begitu juga yang praktek perdagangan Islam. Dengan
ada di Indonesia, perkembangan demikian, periode modern keuangan
pemikirannya pun menjadi sangat Islam dimulai ketika negara-negara
berkembang dan cenderung tidak

168 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah


Islam mendapatkan kemerdekaan Islam tidak mengenal kata “Bank”,
setelah Perang Dunia Kedua. namun sesungguhnya bukti-bukti
Gelombang jati diri Islam sejarah menyatakan bahwa fungsi-
yang lebih kuat telah memberikan fungsi keuangan dan perbankan
dorongan positif yang lain bagi modern telah dipraktekkan oleh umat
penerapan prinsip-prinsip Islam muslim sejak masa nabi Muhammad
dalam keuangan dan perbankan. saw sampai dengan masa modern.
Karena jenuh dengan politik dan Perkembangan praktek-praktek
kebudayaan Barat, dan diilhami oleh dari fungsi keuangan dan perbankan
kesalehan religius, sejumlah Muslim ini tentunya berkembang secara
taat yang terus bertambah jumlahnya berangsur-angsur dan mengalami
berusaha untuk menyesuaikan kemajuan dan kemunduran di masa-
kehidupan mereka di dunia modern masa tertentu, seiring dengan naik-
dengan ajaran agamanya. Berakhirnya turunnya peradaban umat muslim.
kolonialisme dan munculnya trend Dengan demikian, dapat dikatakan
keberagamaan telah merangsang bahwa konsep keuangan dan perbankan
kebangkitan kembali keuangan dan bukanlah suatu konsep yang asing bagi
perbankan Islam. umat muslim, sehingga proses ijtihad
Setelah menelusuri secara untuk merumuskan konsep bank
singkat sejarah praktek keuangan dan modern yang sesuai dengan syariah
perbankan yang dilakukan oleh umat tidak perlu dimulai dari nol. Jadi,
muslim, maka kita dapat mengambil upaya ijtihad yang dilakukan insya
kesimpulan meskipun kosa kata fikih Allah akan menjadi lebih mudah.

Muamalat Volume VIII, Nomor 2, Desember 2016 | 169


Daftar PUSTAKA Karim, Adiwarman. 2003. Sejarah
Adiwarman Karim, 2001, “Bankir Pemikiran Ekonomi Islam, Edisi
Yahudi pada Zaman Abbasiyah”, Kedua. Jakarta: IIIT Indonesia.
Ekonomi Islam Suatu Kajian Mr. Erik Trolle-Schultz, 1986, How the
Kontemporer, Gema Insani First Islamic Bank was Established
Press, Jakarta. in Europe, dalam Islamic Banking
Adiwarman Karim, 2001, “Ketika Riba and Finance, Butterworths
Menjadi Bunga”, Gema Insani Editorial Staff, London.
Press, Jakarta. Qardhawi, Yusuf, 1995, Daurul Qiyam
Ahmad, Khursid. 2001. ”Kata wal akhlaq fil iqtishad al-Islamy,
Pengantar” dalam Umer Chapra (Norma dan Etika Ekonomi
(2001), Masa Depan Ilmu Ekonomi: Islam) oleh Zainal Arifin dan
Sebuah Tinjauan Islam/The Dahlia Husein, Gema Insani
Future of Economics: An Islamic Press, Jakarta.
Perspective. Ikhwan Abidin Basri Sami Hamoud, 1985, Islamic Banking,
(terj.) Jakarta: Gema Insani Arabian Information Ltd,
Press. London.
As Shadr, Baqr, 2008, “Buku Induk Sudin Haron, 1996, Prinsip dan Operasi
Ekonomi Islam Iqtishoduna”, Perbankan Islam, Berita Publishing
Ziyad, Jakarta. Sdn Bhd, Kuala Lumpur.
Chapra, Umar, 2004, “The Future of Sudin Haron, 1997, Islamic Banking:
Economic: An islamic Perspective”, Rules and Regulations, Pelanduk
STEI SEBI, Jakarta. Publications, Petaling Jaya.

170 | Muamalat Jurnal Hukum Ekonomi Syariah

Anda mungkin juga menyukai