Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Masalah Relevansi Pendidikan

DOSEN: Sulkifly, S.E, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Isti Wardani Ibrahim

Nim : 131419080

Kelas : 1’C

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh…


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan
petunjuk untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami
sekelompok tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang


telah dititipkan kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi
berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “Masalah Relevansi Pendidikan”. Butuh


waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak


Dosen yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh
pembaca. Meski makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku
penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima kasih.

Gorontalo, 18 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Relevansi Pendidikan

2.2. Bentuk-bentuk Relevansi Pendidikan

2.3. Penyebab Ketidakrelevansian Pendidikan

2.4. Solusi Agar Terwujudnya Relevansi Pendidikan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah pendidikan bagi masyarakat pada saat ini bukan merupakan sesuatu
yang asing. Berkat kemajuan teknologi informasi tingkatan pendidikan formal
mulai dari playgroup hingga jenjang perguruan tinggi sudah sering terdengar
di telinga mereka. Selain dari pendidikan formal, pendidikan informal seperti
modeling, teater, sekolah sepak bola juga mulai menjamur di masyarakat.
Keanekaragaman pendidikan ditawarkan kepada masyarakat, tinggal mana
yang tepat untuk masa depan anak-anaknya. Selama tiga dasawarsa terakhir,
dunia pendidikan Indonesia secara kuantitatif telah berkembang dengan cepat.
Namun sayangnya, perkembangan pendidikan tersebut tidak diikuti dengan
peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan.
Berdasarkan survey United Nations Educational,Scientific  and Cultural
Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara
berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14
negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14
dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya relevansi pendidikan di Indonesia adalah
karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik
seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan,
minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita,
mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan
seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu
yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan
yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari relevansi pendidikan ?
2. Apa saja bentuk-bentuk relevansi pendidikan ?
3. Apa penyebab ketidakrelevansian pendidikan ?
4. Apa solusi agar terwujudnya  relevansi pendidikan ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari relevansi pendidikan 


2. Untuk membedakan bentuk-bentuk relevansi pendidikan 
3. Untuk menyelidiki penyebab ketidakrelevansian pendidikan 
4. Untuk memberikan solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Relevansi Pendidikan

Relevansi/re·le·van·si/ /rélevansi/ n hubungan; kaitan: setiap mata


pelajaran harus ada -- nya dengan keseluruhan tujuan pendidikan;
Pendidikan/pen·di·dik·an/ n proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik; (KBBI).
Relevansi pendidikan adalah hasil pendidikan sesuai dengan pembangunan
dan perkembangan zaman.

Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan


pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal
untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah yang
berhubungan dengan relevansi (kesesuaian) pemilikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan perkembangan zaman
dan pembangunan. Relevan berarti bersangkut paut, kait-mengait, dan berguna
secara langsung. 
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia
untuk pembangunan. derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama
dengan tuntunan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan
tantangan-tantangan baru yang sebagainya sering tidak diramalkan
sebelumnya. Relevansi pendidikan adalah sejauh mana sistem pendidikan
dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan,
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan
yang beraneka ragam seperti sektor produksi maka relevansi pendidikan
dianggap tinggi. Relevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur
input-proses-output.
2.2 Bentuk-bentuk Relevansi Pendidikan

1. Lembaga pendidikan
Merupakan suatu badan yang memandu jalannya proses pendidikan
2. Sistem pendidikan
Merupakan cara pendidikan untuk menghasilkan luaran yang berkualitas.
3. Proses pendidikan
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai
bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan seperti siswa harus mampu
menangkap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
4. Hasil  pendidikan
Masukan (input) dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode
tertentu akan membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek
(output) dan hasil jangka panjang (outcome).
- Input pendidikan terdiri atas kurikulum, siswa/peserta didik, guru/tenaga
pendidik, sarana-prasarana, dana, dan masukan lain.
- Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai
bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan.
- Hasil pendidikan (output) mencakup antara lain kemampuan peserta didik,
yang dapat diukur melalui prestasi belajar siswa.
- Outcome pendidikan antara lain peningkatan mutu lulusan, yang dapat
dilihat antara lain melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan yang dapat bekerja. Dengan
demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu mutu hasil,
baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang.

2.3 Penyebab Ketidakrelevansian Pendidikan

1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam-macam, lebih
tepatnya tidak merata. Ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota,
antar Jawa dan luar Jawa mengakibatkan mutu pendidikan yang kurang
berkualitas bagi daerah-daerah terluar dan terdepan.
2. Sistem pendidikan
Di indonesia yang ada ialah siap kembang. Indonesia memiliki mutu
pendidikan yang rendah, kurangnya kualitas pendidikan di tanah air karena
pembelajaran hanya pada buku paket kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
yang berlaku di Indonesia yang kini berubah menjadi kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP).
3. Proses pendidikan
Kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan
proses belajar menjadi kaku dan tidak menarik. Pelaksanaan pendidikan
seperti ini tidak mampu memupuk kreatifitas siswa untuk belajar secara
efektif. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu
membawa guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran serta pengelolaan
belajar menjadi lebih inovatif.
4. Hasil  pendidikan
Didikan yang dihasilkan dari sistem ini kurang inovatif pola pikirnya.
Keterampilannya kurang berkualitas. Sehingga tidak siap untuk mengikuti
perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan pembangunan.

2.4 Solusi Agar Terwujudnya Relevansi Pendidikan

1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Diperlukan proses seleksi


yang ketat dan tepat agar memperoleh tenaga pendidik yang benar-benar
berkualitas tinggi. Pendidik yang berkualitas tinggi membantu tercetaknya
peserta didik yang berkualitas pula.  
2. Sarana dan prasarana pendidikan yang cukup. Semua lembaga
pendidikan harus dicukupi sarana dan prasarananya agar proses pendidikan
berjalan dengan lancar dan baik.  
3. Sistem pendidikan yang tepat. Kurikulum 2013 yang sedang
berlangsung di beberapa sekolah harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi.
Seluruh sekolah di Indonesia harus menggunakan kurikulum 2013 karena di
kurikulum 2013 antara kognitif dan afektif diseimbangkan. Hal ini akan
membantu meningkatkan kualitas peserta didik. 
4. Tujuan dari pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat diganti dengan menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan perkembangan zaman dan pembangunan.
5. Agar semua solusi ini dapat terwujud, tentunya diperlukan
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa, jangan lupa berdo’a. Juga bantuan
dari pemerintah yang nyata. Dan kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia.
3.1Kesimpulan

Relavansi Pendidikan adalah masalah pendidikan mencangkup sejauh


mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang di gambarkan
dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Relevansi pendidikan dapat dilihat
dengan mengikuti alur input-proses-output. Masukan (input) dalam komposisi
tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan membuahkan dua macam
hasil, yaitu hasil jangka pendek (output) dan hasil jangka panjang (outcome).

Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia


kerja ini disebabkan Kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

Dampak yang di sebut dampak tidak relevannya pendidikan, yaitu:


1.    Bagi perusahaan-perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk
pendidikan atau pelatihan bagi calon karyawannya, karena mereka dinilai
belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan.
2.    Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara
kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di
atasnya.
3.    Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan
dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
4.    Jumlah angka pengangguran yang semakin meningkat di Indonesia.

3.2 Saran
1.    Perbanyaklah membaca.
2.    Tentukan terlebuh dahulu arah pendidikan yang akan dipilih.
3.    Pemerintah hendaknya membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan
lulusan yang banyak menganggur.
4.    Perbanyaklah membuka sekolah-sekolah yang di butuhkan lulusannya.
5.    Sebaiknya kurikulum tidak terlalu  sering di rubah.
6.    Tingkatkan peran serta guru dalam memantau peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Ø  Tirtarahardja, Umar. Dan Sulo La. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Ø  Fityan. 2012. Masalah Pendidikan Di Indonesia. Blogrol (Online). (http://blog.uin-
malang.ac.id/fityanku/masalah-pendidikan-di-indonesia/, Diakses 07 Januari
2013).
Ø  Idza ‘azamta. 2010. C. Masalah Relevansi Pendidikan. Blogspot (Online).
(http://eeeemboh.blogspot.com/2010/12/c-masalah-relevansi-pendidikan.html,
Diakses 07 Januari 2013)
Ø  Kuntjojo. 2009. Masalah Efisiensi, Efektivitas, Dan Relevansi Pendidikan Dalam
Perspektif Manajemen Pendidikan. Blog at Wordpress (Online).
(http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/14/masalah-efisiensi-efektivitas-dan-
relevansi-pendidikan-dalam-perspektif-manajemen-pendidikan/, Diakses 07
januari 2013).
Ø  Web Blog. 2012. Masalah Relevansi Pendidikan. Blogspot (Online).
(http://0900845.blogspot.com/2012/04/masalah-relevansi-pendidikan.html,
Diakses 07 Januari 2013).
Ø  nha’z active. 2012. Relevansi Pendidikan. Blogspot (Online). (http://nha-
active.blogspot.com/2012/01/relevansi-pendidikan.html, Diakses 07 Januari 2013.

Anda mungkin juga menyukai