Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

RANGKUMAN ETIKA BISNIS DAN FAKTOR X

DOSEN: Dr. Siti Roskina Mas, MM, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Isti Wardani Ibrahim

Nim : 131419080

Kelas : 1’C

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2019/2020
ETIKA BISNIS

Etika bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip


etika untuk mengkaji dan memecahkan maslah-masalah moral yang
kompleks. Etika bisnis merupakan etika khusus ( terapan ) yang pada
awalnya berkembang di amerika serikat. Sebagai cabang filsafat terapan,
etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-
peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh
karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan
menerapkan prinsip-prinsip etika di bidang hubungan ekonomi antar
manusia. Secara terperinci Richard T.de George menyebutkan bahwa etika
bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
1. Menerapkan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan
prinsip-prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah
suatu keputusan atau tindakan yang diambila dalam dunia bisnis secara
moral dapat dibenarkan atau tidak.
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika
pada dunia bisnis. Tetapi etika bisnis menyoroti apakah perusahaan
mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
3. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan-pandangan
mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem
ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya,
misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multi nasional, jaringan konglomerat internasional, dan
lain-lain.

Prinsip-prinsip etika bisnis


a. Prinsip otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya
baik untuk dilakukan.
b. Prinsip kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pengeluhan syarat-
syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran
barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
c. Prinsip keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
d. Prinsip saling menguntungkan ( Mutual Benefit Princple )
Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak.
e. Prinsip integritas moral
Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Tujuan etika bisnis


a. Tujuan memberikan kesadaran akan moral dan memberikan batasan
kepada para pelaku bisnis supaya dalam menjalakan bisnisnya dengan
bersikap baik, sehingga tidak berperilaku yang dapat merugikan
banyak pihak yang ada hubungannya dengan bisnis tersebut.
b. Etika bisnis dapat mengatur dan mengarahkan para pelaku bisnis untuk
mewujudkan manajemen maupun citra yang baik dalam berbisnis,
sehingga bisnis tersebut dapat diikuti oleh semua orang yang
mempercayai adanya bahwa bisnis itu memiliki etika yang baik.
c. Etika bisnis juga dapat jauh dari citra buruk seperti citra yang kotor,
licik, dan penuh dengan penipuan. Ciri-ciri bisnis yang memiliki etika
baik diantaranya seperti tidak merugikan pebisnis atau usaha orang
lain, tidak melanggar aturan atau hukum yang berlaku, tidak membuat
suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya dan memiliki ijin
usaha yang sah serta jelas.

Manfaat etika bisnis untuk perusahaan


a. Dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan
Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan, terutama perusahaan besar
yang dimana memiliki banyak sekali karyawan yang tidak saling
mengenal. Setiap karyawan pada perusahaan akan terikat pada
peraturan standar etis yang sama, maka jika ada suatu kasus yang
timbul maka akan mengambil keputusan yang sama.
b. Perusahaan dapat menjelaskan bagaimana menilai tanggung jawab
sosialnya
Dengan biasa menjelaskan tanggung jawab sosial atau dengan
menggunakan pendekatan sosial perusahaan tidak hanya mendapatkan
keuntungan dari segi ekonomi saja, tapi mendapatkan keuntungan dari
segi sosial juga. Jika perusahaan telah bertanggung jawab dari segi
sosial maka usaha akan berjalannya secara baik, sehingga secara tidak
langsung perusahaan akan terhindar dari konflik sosial yang dapat
merugikan.
c. Dapat menyediakan perusahaan atau dunia bisnis kemungkinan untuk
mengatur dirinya sendiri
Hal ini disebutkan juga dengan “self regulation” merupakan suatu
proses dimana individu dapat mengatur pencapaiannya sendiri. Dapat
menentukan target mereka, melakukan evaluasi terhadap kesuksesan
mereka ketika telah tercapainya target tersebut dan memberikan
penghargaan kepada diri mereka sendiri karena mereka telah mencapai
target yang diinginkannya.
d. Dapat membantu menghilangkan grey area pada bidang etika
Misalnya kesetaraan penerimaan gaji, penggunaan tenaga kerja
dibawah umur dan kewajiban perusahaan dalam menjaga lingkungan
hidup, sehingga perusahaan memiliki batasan-batasan dalam
menjalankan bisnisnya.
e. Dapat meningkatkan daya saing perusahaan
Memiliki daya saing saat ini sudah menjadi keharusan bagi setiap
perusahaan, karena jika suatu perusahaan tidak memiliki daya saing,
usahanya tidak akan bertahan lama. Jika suatu usaha dan bisnis
memiliki etika yang baik, maka bisnisnya akan mengalami
perkembangan dan semakin meningkatkan daya saing maupun
kemampuannya untuk bersaing dipasaran dengan perusahaan atau
pembisnis lain.
f. Dapat meningkatkan kepercayaan investor pada perusahaan
Bagi perusahaan yang sudah go pulik maka akan mendapatkan manfaat
berupa meningkatnya kepercayaan para investor untuk berinvestasi,
jika terjadi kenaikan harga saham maka biasanya akan menarik minat
investor untuk berinvestasi atau membeli saham perusahaan
g. Dapat membangun citra positif perusahaan
Etika bisnis juga dapat membangun citra yang baik tentang perusahaan
dimata para mitra bisnis maupun para konsumen. Maka dengan citra
yang baik akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

FAKTOR X

Setiap orang di dunia ini pasti memiliki perbedaan.Masing-masing


memiliki potensi dan bakat yang berlainan dan mungkin bersifat
unik.Terdapat beberapa orang yang dengan baik mampu mengenali dan
mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya. Namun tidak sedikit
juga orang yang bahkan belum menyadari akan potensi dan bakat yang
dimilikinya.
Sama hal nya dengan bakat dan potensi, faktor “X” melekat pada diri
manusia.Masing-masing manusia memiliki faktor “X” yang berbeda dalam
faktor ukuran.Terkadang ada manusia atau orang yang memiliki faktor
“X” yang kecil, terkadang ada pula manusia atau orang yang memiliki
faktor “X” yang cukup besar.Besar kecilnya ukuran faktor “X” ini
ditentukan oleh seberapa jauh seseorang menggali dan mengembangkan
faktor “X” tersebut.
Dalam wirausaha, faktor “X” yang melekat pada diri manusia ini
memiliki pengaruh terhadap suatu usaha. Namun, tanpa penggalian dan
pencarian akan faktor “X” itu sendiri, semua sia-sia. Faktor “X” dapat
dikatakan berpengaruh pada usaha apabila seseorang yang memilikinya
telah menemukan kunci atau pintunya.
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak
berwujud benda namun dapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur
faktor X sangat mempengaruhi geraknya dalam menjalankan usaha.
Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali, namun apabila kita
tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup.
Karena ia hidup, ia pun dapat mati.
Dalam bisnis, faktor x dapat diartikan sebagai kesempatan atau
permasalahan jika anda ubah, eliminasi atau selesaikan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih dari pesaing anda.
Dalam istilah lain, faktor x dapat juga disebut sebagai bakat, kerja
keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik, sikap serta
pendidikan
Pendapat mengenai faktor X menurut :
 Larry Brauner menyebutkan bahwa ada enam cara untuk
memperkuat faktor x anda melalui komitmen, kepercayaan,
produksi, diversifikasi, analisis, dan perencanaan.
 Darren Hardy menyebutkan bahwa faktor x orang yang sukses
adalah mampu menerima tanggung jawab pribadi.
Cara menemukan dan menggali faktor X
Cara menemukan dan menggali faktor “X” yang dimiliki, ada
bermacam-macam.Namun menurut kelompok kami, yang terpenting
dalam menemukan dan menggali faktor “X” itu sendiri adalah rasa tidak
cepat puas.Rasa tidak cepat puas disertai dengan keingintahuan yang besar
membuat kita berusaha untuk mencari yang lebih lagi.Dengan demikian,
kita dapat menemukan faktor “X” yang kita miliki. Orang dengan
keingintahuan yang besar dan sikap yang tidak cepat puas ini akan
mendorong dirinya untuk menemukan hal-hal baru dan bahkan
memecahkan tantangan baru dan semakin mengembangkan faktor “X”
yang dimiliki. Terdapat beberapa tips untuk menemukan dan menggali
faktor X tersebut, yaitu :
a. Kenali diri anda sendiri dan mulailah menimbulkan “X” pada diri
anda.
b. Carilah pintu yang mampu membuat “X” anda tumbuh. Datangi dan
ketuklah masing-masing pintu itu.
c. Pintu yang bagus adalah pintu yang didalamnya terdapat ruang besar
bagi anda untuk berkembang dan didalamnya terdapat pintu-pintu lain
yang dapat anda buka.
Karakteristik dari faktor “X” adalah sebagai berikut :
a)      Merupakan penentu keberhasilan
b)      Merekat pada diri manusia
c)      Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
d)     Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
e)      Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar
diri
f)       Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya
Faktor X yang mendukung berwirausaha :
 Niat dan keinginan untuk berwirausaha
 Adanya peluang untuk melakukan usaha
 Agar bisa mengurangi tingkat pengangguran di sekitar kita
 Mengeluarkan kemampuan yang kita punyai
 Menerapkan dan meningkatkan kreativitas
 Memanfaatkan kesempatan yang ada
 Adanya modal usaha yang mendukung
 Memanfaatkan sesuatu menjadi lebih baik/bermanfaat
 Tingginya minat/ketertarikan konsumen/pasar terhadap usaha yang
akan kta lakukan
 Enaknya/nyamannya menjadi wirausahawan atau business man
Faktor X yang menghalangi berwirausaha :
 Tidak mempunyai niat untuk menjadi wirausahawan/berwirausaha
 Kurangnya kreativitas
 Tidak percaya diri atas usaha yang dilakukan
 Banyaknya saingan
 Susahnya pemasaran/memasarkan
 Minimnya minat pasar
 Takut gagal dan rugi

Anda mungkin juga menyukai