Anda di halaman 1dari 16

Psikoanalisis

Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang berasal dari kota Wina, Austria.
Freud dilahirkan dari kandungan seorang ibu yang bernama Amalie Nathanson yaitu
seorang yang cantik, tegas, masih muda, dau puluh tahun lebih muda dari suaminya dan
merupakan istri ketiga dari ayahnya Jacob Freud. Freud kemungkinan lahir pada tanggal 6
Maret atau Mei 1856 (para ahli berbeda pendapat tentang tanggal lahir Freud) di Freiberg
sebuah kota kecil yang didominasi penduduk asli Muravia, yang sekarang ini lebih dikenal
dengan sebutan Pribar, Cekoslowakia, Austria. Ia meninggal di London pada tanggal 23
September 1939. Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan
kota ketika Nazi menaklukkan Austria (Feist & Feist, 2008).
Psikoanalisis mempunyai beberapa prinsip (Komalasari & Wahyuni, 2011) yaitu:
1. Prinsip konstansi
Prinsip ini merupakan prinsip yang berasumsi bahwa hidup psikis pada dasarnya
berkecenderungan untuk mempertahankan kuantitas ketegangan psikis pada taraf
serendahmungkin atau setidak-tidaknya pada taraf yang sedapat mungkin stabil.
2. Prinsip kesenangan
Prinsip kesenangan pada awalnya dipresentasikan sebagai prinsip ketidaksenangan, mengikuti
keajegan hipotesis yang mengatakan bahwa “Piranti mental pada dasarnya berusaha keras untuk
mempertahankan kuantitas rangsangan serendah mungkin atau paling tidak menjaganya agar
tetap konstan”. Jadi, semua hal yang meningkatkan kuantitas rangsangan akan dirasakan tidak
menyenangkan dan apa pun yang menguranginya akan dirasakan menyenangkan.
1. Prinsip realitas
Prinsip realitas merupakan gratifikasi insting yang ditunda sampai kenyataan memungkinkan
seseorang untuk mendapatkan kesenangan maksimum dengan rasa sakit atau konsekuensi negatif
minimum. Misalnya dorongan seksual dalam id mungkin mendorong seseorang untuk
melakukan rayuan seksual orang terhadap yang disukai akan tetapi ego akan menghentikan untuk
bertindak secara impulsif, ego akan memonitor realitas, menilai apakah kesempatan akan benar-
benar berhasil dan menunda tindakan sampai dia mengembangkan strategi yang dapat membawa
kesuksesan.
Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan-tingkatan kehidupan mental
tersebut:
1. Alam Tidak Sadar (unconscious)
Alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting yang tak kita
sadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita.
1. Alam bawah sadar (preconscious)
Alam bawah sadar (preconscious) ini memuat semua elemen yang tidak
disadari, tetapi bisa muncul dalam kesadaran dengan cepat atau agak sukar. Isi alam
bawah sadar ini datang dari dua sumber yaitu:
a. Persepsi sadar (conscious perception)
Persepsi dari seseorang, secara sadar dalam waktu singkat akan segera masuk ke
dalam alam bawah sadar selagi focus perhatian beralih ke pemikiran lain.
b. Gambaran-gambaran bawah sadar adalah alam tidak sadar.
Freud meyakini bahwa pikiran bisa menyelinap dari sensor yang ketat dan masuk
ke alam bawah sadar dalam bentuk yang tersembunyi.
2. Alam Sadar (conscious)
Alam sadar (conscious) didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat
berada dalam kesadaran. Ini adalah satu-satunya tingkat kehidupan mental yang bisa
langsung kita raih.
a. Melalui system kesadaran perceptual (perceptual conscious), yaitu terbuka pada
dunia luar dan berfungsi sebagai perantara bagi persepsi kita tentang stimulus dari
luar.
b. Melalui struktur mental dan mencakup gagasan-gagasan tidak mengancam yang
datang dari alam bawah sadar maupun gambaran-gambaran yang membuat cemas,
tetapi terselubung dengan rapi yang berasal dari alam tidak sadar. Ketika gagasan
itu tiba di alam sadar,

dinamika atau prinsip motivasional untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang


mendorong tindakan manusia. Bagi Freud, manusia termotivasi untuk mencari kesenangan
serta menurunkan ketegangan dan kecemasan. Motivasi ini diperoleh dari energi psikis dan
fisik dari dorongan-dorongan dasar yang mereka miliki.
1. Dorongan-dorongan (Insting)
Freud menggunakan istilah dalam bahasa Jerman yaitu Trieb untuk menjelaskan
dorongan atau stimulus yang ada di dalam diri seseorang.
2. Seks
Tujuan dorongan seksual adalah kesenangan, tetapi kesenangan ini tidak terbatas
pada pemuasan genital. Freud meyakini bahwa seluruh tubuh dialiri oleh libido. Selain
genital, mulut dan anus juga mampu
3. Agresi
Akibat pengalaman yang tidak menyenangkan semasa Perang Dunia I dan
dampak dari kematian Sophie, anak perempuan yang ia cintai, Freud (Feist & Feist,
2008) menulis Melampaui Prinsip Kesenangan (Beyond the Pleasure Principle), buku
yang mengangkat agresi ke tingkat dorongan seksual.
4. Kecemasan
Seks dan agresi menduduki posisi sentral dalam teori dinamika Freud, bersama-
sama dengan kecemasan (anxiety). Dalam mendefmisikan kecemasan, Freud (dalam
Feist & Feist, 2008) menjelaskan bahwa
A. Mekanisme Pertahanan Ego
1. Represi
2. Pembentukan Reaksi
3. Pengalihan
4. Fiksasi
5. Regresi
6. Proyeksi
7. Introyeksi
8. Sublimasi

Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis (Corey, 2013), yaitu:
1. Asosiasi bebas
2. Analisis mimpi
3. Analisis transference
4. Analisis resistensi
5. Interpretasi
Adler
Alfred Adler (1870-1937) adalah anak ketiga dari sebuah keluarga yang terdiri dari
lima anak laki-laki dan dua nak perempuan. Alfred Adler lahir pada 7 February 1870 di
Rudolfsheim, Ayahnya adalah Leopold Adler dari Burgenland, dan ibunya berasal dari
Moravia. dan tumbuh di pinggiran kota Vienna, Austria. Adler berasal dari keluarga Jewish
kelas pertengahan. Dia berbangsa Yahudi, namun tidak dibesarkan dalam kebudayaan
masyarakat Yahudi dan mengganti kepercayaan menjadi protestan (Corey.1990).
A. Hakekat manusia.
1. Pandangan Tentang Sifat-sifat Manusia
a. Adler percaya bahwa apa yang terjadi pada diri seseorang individu dimasa dewasa
sangat dipengaruhi oleh enam tahun pertama kehidupan.
1) Adler tidaklah sekedar menggali peristiwa dimasa lalu melainkan ia tertarik pada
persepsi seseorang dimasa lalu dan bagai mana interpretasinya pada masa lalu itu
memiliki pengaruh yang berkelanjutan.
2) Manusia itu bermotifasi pertama-tama oleh dorongan sosial dan bukan oleh
dorongan seksual.
3) Perilaku itu memiliki suatu maksud dan terarah pada suatu sasaran.
4) Kesadaran dan bukan ketidak sadaran yang merupakan pusat dari kepribadian.
5) Memberikan tekanan pada penentuan suatu pilihan dan pertanggung jawaban,
makna hidup, dan perjuangan untuk mencapai sukses atau kesempurnaan.
b. Perasaan rendah diri bisa merupakan sumber dari kreatifitas:
1) Rasa rendah diri bisa memotifasi untuk mencapai penguasaan superioritas dan
kesempurnaan lebih-lebih dimasa usia dini.
2) Rada usia enam tahun sasaran hidup suadah terbentuk.
3) Sasaran hidup menyediakan sumber motofasi manusia dan diungkapkan dalam
bentuk perjuangan untuk mendapatkan rasa aman dan mengatasi perasaan rendah
diri.
c. Perspektif Adler, manusia tidaklah sekedar ditentukan oleh keturunan dan lingkungan,
melainkan kemampuan mereka untuk menginterpretasi, mempengaruhi serta
menciptakan peristiwa. Adler percaya bahwa isu sentralnya bukanlah apa yang kita
bawa pada saat lahir. Yang krusial adalah apa yang kita perbuat dengan kemampuan
yang kita miliki.
d. Penganut aliran Adler menaruhkan fokusnya pada redukasi individu dan masrakat.
Adler adalah seorang perintis pendekatan subtektif pada psikologi, yang memberi
tekanan pada determinan internal perilaku seperti:
1) Nilai, keyakinan, sikap, sasaran, minat serta persepsi individual pada realitas.
2) Dia adalah seorang perintis suatu pendekatan yaitu holistik, sosial, berorientasi
pada tujuan dan humanistik.
2. Persepsi Subyektif Tentang Realitas
a. Adlerian berusaha melihat dunia dari kerangka subyektif klien tentang referensi
subyektif siklien, suatu orientasi yang dinyatakan sebagai fenomenologis.
1) Realita subyektif yang mencakup persepsi keyakinan dan kesimpulan individual.
2) Perilaku dipahami dari segi yang menguntungkan dari perspektif komunitif.
3) Bagai mana hidup ini dalam realitas kurang penting kalau dibandingkan dengan apa
yang oleh seorang individu percaya tentang hidup ini.
b. Pendapat tentang pandangan klien tentang dunia yang bersifat subtektif sebagai faktor
dasar yang menjelaskan perilaku. Beberapa dari pendekatan yang memiliki perspektif
fenomenologis adalah:
1) Terapi ekstensial
2) Terapi berpusat pada orang seorang
3) Terapi gestal
4) Terapi kognitif behafioral
5) Terapi realitas.
3. Kesatuan Serta Pola Kepribadian Manusia.
a. Pendekatan Adler yang disebut sebagai psikologi individual adalah bahwa kepribadian
bisa dipahami sebagai suatu kesatuan yang tak bisa dibagi-bagi.
1) Manusia adalah suatu mahluk sosial, kreatif pengambil keputusan yang memiliki
maksud terpadu.
2) Manusia menjadi terpadu lewat tujuan hidup. Pikiran, kepercayaan, keyakinan,
sekap, watak, dan perbuatan merupakan ungkapan dari keunikan dirinya.
3) Implikasi dari pandangan holistik dari kepribadian manusia bahwa seseorang suatu
bagian integral dari sistem sosial.
b. Prilaku sebagai yang memiliki tujuan dan beroriantasi pada sasaran. Sikologi
individual berasumsi bahwa semua prilaku manusia itu memiliki maksud. Manusia
menentukan tujuannya sendiri dan perilaku menjadi suatu kesatuan dalam konteks
tujuan.
c. Penganut aliran Adler menggunakan istilah finalisme fiksional yang berarti sasaran
sentral yang ada dalam angan-angan yang membimbing perilaku seseorang. Istilah
finalisme berarti sifat akhir dari tijuan seseorang dan tedensi yang selalu ada untuk
bergerak kearah tertentu. Untuk itu tujuan akhir mempunyai kekuatan kreatif untuk
memilih apa yang akan bisa kami terima sebagai hal yang benar, bagai mana kita akan
berperilaku, dan bagai mana kita akan menginterpretasikan suatu peristiwa.
d. Perjuangan untuk menjadi penting dan superioritas. Adler menekankan bahwa
perjuangan untuk mendapatkan kesempurnaan dan menangani inferioritas dengan jalan
mendapatkan penguasaan adalah sifat bawaan (1979:29). Untuk bisa memahami
perilaku manusia haruslah bisa memahami arti inferioritas dan kompensasi. Tujan
untuk mendapatkan superioritas memberikan sumbangan nya pada perkembangan
masyarakat manusia. Superioritas adalah perjuangan dari derajat yang rendah ke yang
lebih tinggi.
e. Gaya hidup. Istilah gaya hidup dipakai untuk menyatakan orientasi dasar seorang
individu tentang hidup, kepribadian, dan tema yang mewarnai eksistensi si individu.
f. Menurut Adler untukbisa mencapai tujuan superioritas ada yang mengembangkan
inteleknya, bakat artistiknya, bakat atletiknya dan sebagainya.
4. Interest Sosial
a. Interes sosial yang berarti kesadaran individu akan kedudukannya sebagai bagian dari
masyarakat manusia dan akan sikap seseorang dalam menangani dusia sosial,
mencakup perjuangan untuk masa depan yang lebih baik.
1) Proses sosialisasi yang dimuali pada masa kanak-kanak, mencakup pencarian
tempat dalam masyarakat dan rasa memiliki serta wajib ikut memberi sumbangan
(Russell.J.M 1978)
2) Adler menyamakan interest sosial dengan rasa identifikasi dan empati dengan
orang lain. Mendengar dengan orang lain, melihat dengan kaca mata orang lain,
merasakan dengan perasaan hati orang lain (1972,42).
3) Tingkat seberapa kita sukses berbagi dengan orang lain merupakan ukuran
kesehatan mental (Sherman&Dink meyer 1987,12)
b. Psikologi individual bertumpu pada kepercayaan sentral bahwa kebahagian serta
sukses kita sebagian besar ada hubungannya dengan keterkaitan sosial. Manusia
mencari tempat dalam kalangan keluarga dan lingkungan sosial. Ada kebutuhan dasar
untuk merasa aman, diterima, dan bergua.
c. Mosac 1977 menekankan bahwa kita harus menghadapi dan menguasai lima tugas
hidup.
1) Hubungan dengan orang lain (persahabatan)
2) Membuat dan menyumbang karya.
3) Mendapat keakraban cinta kasih dan hubungan kekeluargaan
4) Berdamai dengan diri sendiri (menerima diri sendiri apa adanya).
5) Mengembangkan dimensi spriritual (nilai, makna, tujuan hidup, dan hubungan kita
dengan alam semesta atau kosmos).
5. Urutan Kelahiran Dan Hubungan Adik Kakak

Anak Sulung pada umumnya menerima perhatian baik, dan selama waktu tersebut dia adalah
satu-satunya anak, dia secara khusus manja karena menjadi pusat perhatian.
Anak kedua adalah dalam posisi berbeda. Dari saat dia lahir, dia berbagi perhatian dengan anak
lainnya. Perjuangan kompetitif antara anak pertama
Anak ditengah seringkali merasa tertekan. Anak ini mungkin yakin tentang ketidakadilan
kehidupan dan merasa dicurangi. Orang ini biasanya
Anak bungsu selalu menjadi bayi bagi keluarga dan cenderung paling manja. Dia mempunyai
peranan khusus untuk dimainkan, untuk seluruh anak-anak di atasnya. Anak termuda cenderung
melangkah sendiri. Mereka seringkali
Anak tunggal mempunyai masalah sendiri. Walaupun dia berbagai karakteristik dengan anak
tertua (yaitu prestasi tinggi), dia mungkin tidak belajar untuk berbagi atau bekerjasama dengan
anak lain.
B. Konsep Dasar Teori.
Bersama Freud dan Jung, Adler merupakan penyumbang utama dari pengembangan
pendekatan psikodinamika pada terapi. Setelah bekerja sama delapan sampai sepuluh tahun
Freud dan Adler berpisah. Freud menyatakan bahwa Adler seorang yang murtad dan telah
meninggalkannya. Adler meletakkan jabatan sebagai ketua masyarakat Psikoanalitik
individual. Freud kemuadian berketetapan bahwa ia tidak mungkin menunjang konsep Adler
dan tetap Berjaya sebagai psikoanalis.
Adler menekankan adanya kesatuan pada kepribadian, dengan penekanan pada
manusia itu bisa dipahami sebagai makhluk yang terintegrasi dan lengkap. Pandangan ini
menekankan sifat perilaku yang memiliki tujuan, dengan keyakinan bahwa arah yang kita tuju
jauh lebih penting daripada darimana kita berasal. Kita dilihat sebagai pelaku dan pencipta dari
kehidupan kita, dan kita mengembangkan gaya hidup yang unik sebagai suatu ungkapan dari
sasaran hidup kita. Kita menciptakan diri kita sendiri, dan bukan diciptakan oleh pengalaman

Menurut adler, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu mengatur diri dalam
hubungannya terhadap orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok :
a. Mau berkarya dan menyumbang, serta mau memberi dan menerima
b. Memandang baik diri sendiri dan orang lain (I’m OK, you are OK)
c. Signifikan dan berharga bagi orang lain
d. Memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus mengganggu atau mengorbankan orang lain.

Sedangkan pribadi yang tidak sehat menurut Adler, adalah pribadi yang tidak mampu
mengatur diri dalam hubungannya dengan orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok:
a. Egois dan tidak mau menyumbang dan lebih suka menerima
b. Memandang diri sendiri benar sedangkan orang lain tidak
c. Tidak konstruktif
d. Memenuhi kebutuhan sendiri dengan tidak peduli (merampas) hak orang lain

Menurut adler, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu mengatur diri dalam
hubungannya terhadap orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok :
e. Mau berkarya dan menyumbang, serta mau memberi dan menerima
f. Memandang baik diri sendiri dan orang lain (I’m OK, you are OK)
g. Signifikan dan berharga bagi orang lain
h. Memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus mengganggu atau mengorbankan orang lain.
Sedangkan pribadi yang tidak sehat menurut Adler, adalah pribadi yang tidak mampu
mengatur diri dalam hubungannya dengan orang lain memiliki ciri-ciri kepribadian pokok:
e. Egois dan tidak mau menyumbang dan lebih suka menerima
f. Memandang diri sendiri benar sedangkan orang lain tidak
g. Tidak konstruktif
h. Memenuhi kebutuhan sendiri dengan tidak peduli (merampas) hak orang lain

C. Tahapan Konseng Alderian


Pada bagian ini dibahas fase-fase proses terapi dan area aplikasi. Konseling Adlerian
terstruktur seputar empat sasaran sentral yang berhubungan dengan empat fase proses terapi
(Dreikurs, 1967). Fase-fase tersebut adalah :

1. Menetapkan hubungan terapi yang tepat


2. Menggali Dinamika Individual.
3. Mendorong mengembangkan pemahaman diri (pemahaman terhadap tujuan).

Membantu klien membuat pilihan baru (reorientasi dan reedukasi).

D. Teknik Konseling
Konselor terus memainkan peran aktif untuk mendorong konseli menggunakan
pemahamannya guna merumuskan tindakan-tindakan nyata yang mengarah pada perubahan
perilaku atau pemecahan masalah. Adler juga merekomondasikan konselor untuk bertindak
inovatif dan kreatif dalam memilih menggunakan teknik.
a) Tindakan langsung yaitu: melibatkan tindakan penanganan terhadap apa yang terjadi pada
saat konseling berlangsung,
b) Niat paradoks yaitu: memberi perhatian serta membesar-besarkan pikiran dan perilaku
yang merapuh,
c) berandai-andai yaitu menciptakan situasi bermain perang.
d) Meneuangkan tuba dimangkok suatu klien yaitu konselor berusaha dan berkonfrontasi
dengan sikap klien yang dianggap salah, dan
e) Menekan tombol yaitu: klien membayangkan pengalaman yang menyenangkan dan tidak
menaruh perhatian
Gestalt

Inti dari proses Gestalt Therapy ditingkatkan kesadaran sensasi,persepsi , perasaan tubuh,
emosi, dan perilaku, pada saat ini.Hubungan ditekankan, bersama dengan kontak antara diri,
lingkungannya, dan lainnya.
A. Konsep Dasar(key concept teori)
Corey (1995) mengatakan bahwa terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls
adalah bentuk terapi yang mengharuskan individu menemukan jalannya sendiri dan menerima
tanggung jawa x b pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan.
Psikoterapi Gestalt menitik beratkan pada semua yang timbul pada saat ini. Pendekatan ini
tidak memperhatikan masa lampau dan juga tidak memperhatikan yang akan datang. Jadi
pendekatan Gestalt lebih menekankan pada proses yang ada selama terapi berlangsung.
Pendekatan gestalt menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan
tanggung jawab pribadi, urusan yang tak terselesaikan, penghindaran,dan menyadari saat
sekarang.Bagi Perls, tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Karena masa lalu telah pergi dan
masa depan belum terjadi,maka saat sekaranglah yang terpenting.
Konsep dasar pendekatan Gestalt adalah Kesadaran, dan sasaran utama Gestalt adalah
pencapaian kesadaran. Kesadaran meliputi:
a) Kesadaran akan efektif apabila didasarkan pada dan disemangati oleh kebutuhan yang
ada saat ini yang dirasakan oleh individu
b) Kesadaran tidak komplit tanpa pengertian langsung tentang kenyataan suatu situasi dan
bagaimana seseorang berada di dalam situasi tersebut.
c) Kesadaran itu selalu ada di sini-dan-saat ini. Kesadaran adalah hasil penginderaan, bukan
sesuatu yang mustahil terjadi.
Hakikat manusia menurut Gestalt :
a) Manusia merupakan keseluruhan yang terdiri dari badan,emosi, pikiran, sensasi dan persepsi
yang semuanya mempunyai fungsi dan saling berhubungan.
b) Manusia Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya
dengan lingkungannya itu
c) Manusia adalah proaktif daripada reaktif. Ia menentukan responnya terhadap stimulus yang
dari lingkungannya.
d) Manusia Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan
pemikirannya
e) Manusia melalui kesadaran Dapat memilih dan bertanggung jawab terhadap tindakan
perilakunya.
f) Manusia mempunyai perlengkapan dan sumber – sumber untuk kehidupannya secara efektif
dan untuk mengembangkan diri melalui kemampuan yang dimilikinya sendiri.
g) Manusia hanya dapat mengalami sendiri dalam masa sekarang. Masa lalu dan masa yang
akan dating hanya dzapat dialami dengan melalui mengingat – ingat.
B. Tekhnik -Tekhnik Konseling
Corey (2013), Teknik-teknik yang biasanya dipakai yaitu:
a) Permainan Dialog
b) Berkeliling
Merupakan latihan Gestalt yang mencakup meminta seseorang dalam kelompok untuk
menuju ke orang lain dalam kelompok, baik untuk berbincang-bincang maupun saling
melakukan sesuatu untuk masing-masing.
c) Sayalah yang memikul tanggung jawab
Teknik ini merupakan rentangan dari kesadaran, dan didesain untuk menolong klien
mengenali dan mau menerima perasaan mereka dan bukan memproyeksikan perasaan
mereka pada orang lain.
d) Bermain Proyeksi
Memantulkan pada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat
atau menerimanya. Dinamika projeksi terdiri dari apa yang oleh
e) Teknik Pembalikan
Teori yang melandasi teknik pembalikan adalah teori bahwa klien terjun ke dalam suatu
yang ditakutinya karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan
dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau
f) Latihan geladi
Geladi internal banyak menyerap energi dan seringkali mencegah spontanitas serta
kemauan kita untuk bereksperimen dengan perilaku baru.
g) Latihan membesar – besarkan
Salah satu sasaran terapi Gestalt yang ingin dicapai adalah bahwa klien menjadi lebih
sadar akan pertanda serta petunjuk yang rumit yang dikirimkan
h) Tetap dengan Perasaan
Sebagian besar klien ingin sekali melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan
menghindari perasaan tidak enak. Terapis mungkin bisa
i) Pendekatan Gestalt pada kerja mimpi
Pendekatan Gestalt tidak menafsirkan mimpi tetapi bertujuan untuk membawa mimpi
itu kembali hidup dan menghidupkan kembali seolah-olah terjadi sekarang. Mimpi tidak
dikatakan sebagai peristiwa masa lalu melainkan

C. Tahap-tahap Konseling
1. Tahap I
Konselor mengembangkan pertemuan konseling, agar tercapai situasi yang
memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien.
2. Tahap II
Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan sesuai dengan kondisi klien.
3. Tahap III
Konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-perasaannya pada saat ini, klien
diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada masa lalu,
dalam situasi di sini dan saat ini.
4. Tahap IV
Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan
tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase akhir konseling. Pada fase ini
klien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan

Behavior
Burrhus Frederic skinner (B.F. Skinner) lahir di Susquehanna, Pennsylvania, pada tanggal 20
Maret 1904. Ia merupakan anak pertama dari pasangan William Skinner dan Grace Mange
Burrhus Skinner. Ayahnya adalah seorang pengacara dan seorang politisi, sedangkan Ibunya
adalah seorang Ibu rumah tangga. Skinner tumbuh dalam suasana dan lingkungan yang nyaman,
bahagia, dan dengan derajat ekonomi keluarga menengah ke atas.
A. Hakikat Manusia Menurut Teori Behavioristik
Dalam pandangan behavioral manusia pada hakikatnya bersifat mekanistik atau merespon
kepada lingkungan dengan kontrol yang terbatas, hidup dalam alam deterministik dan sedikit
peran aktifnya dalam memilih martabatnya.
B. Konsep Dasar
Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat ini.
Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada
tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Behaviorisme lahir sebagai
reaksi atas psikoanalisis yang berbicara tentang alam bawah yang tidak
tampak. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat
diukur, dilukiskan dan diramalkan. Terapi perilaku ini lebih mengkonsentrasikan pada
modifikasi tindakan, dan berfokus pada perilaku saat ini daripada masa lampau.
Belakangan kaum behavioris lebih dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka,
seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku
organisme sebagai pengaruh lingkungan ( Rakhmat, 1994:21).
Ciri-ciri utama behavioral conseling ini adalah
1. Proses pendidikan :Konseling membantu klien mempelajari tingkah laku baru
untuk memecahkan masalahnya.
2. Teknik rakit secara individual: Dalam proses konseling, menentukan tujuan konseling,
proses asesmen,dan teknik-teknik dibangun oleh klien dengan bantuan konselor.
3. Metodologi ilmiah: Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam
melakukan assesmen dan evaluasi konseling.
Konseling Behavior dilaksanakan melalui empat tahap (Komalasari,dkk,2011). Tahapan
tersebut diantaranya :
a. Assessment ( Penilaian Fungsional )
b. Goal Setting (Menetapkan Tujuan)
c. Technique Implementation (Implementasi Teknik)
d. Evaluation-Termination (Evaluasi dan Pengakhiran)
C. Teknik-Teknik Utama Terapi Tingkah Laku
a. Desensitisasi Sistematik
Desensitisasi Sistematik digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat
secara untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif, dan ia menyertakan
pemunculan tingkah laku atau respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang
hendak dihapuskan
b. Terapi Implosif dan Pembanjiran
Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa
pemberian perkuatan. Teknik pembajiran berbeda
c. Latihan Asertif
Pendekatan behavioral yang dengan cepat mencapai popularitas adalah latihan asertif yang
bisa diterapkan terutama pada situasi-situasi interpersonal di mana individu mengalami
kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa menyatakan atau menegaskan diri adalah
tindakan yang layak atau benar. Latihan asertif akan membantu bagi orang-orang yang
d. Terapi aversi
Teknik-teknik pengkondisian aversi, yang telah digunakan secara luas untuk meredakan
gangguan-gangguan behavioral yang spesifik, melibatkan pengasosiasian tingkah laku
simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak
diinginkan terhambat kemunculannya.

REBT

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) sebagai salah satu pendekatan dalam
konseling individu dan kelompok, dikembangkan oleh Alber Ellis sejak tahun 1955. Albert
Ellis lahir di Pittsburg, Pensylvania tahun 1913. Sebagai pakar psikologis klinis, ia memulai
karirnya di bidang konseling perkawinan, keluarga dan seks. Rational Emotive Behavior
Therapy lahir dari ketidakpuasan Ellis terhadap praktek konseling tradisional yang dinilai
kurang efisien, khususnya psikoanalitik klasik yang pernah ditekuni. Berdasarkan temuan-
temuan eksperimen dan klinisnya, Ellis memperkenalkan pendekatan baru yang lebih praktis,
yaitu Rational Emotive Behavior Therapy. Pendekatan ini menjadi popular bersamaan dengan
dipublikasian buku perdanya ”Reason an Emotion in Psychotherapy” pada tahun 1962. Albert
Ellis (2 September 1913-24 Juli 2007) adalah seorang psikolog Amerika, ia dilahirkan dari
keluarga Yahudi dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah Ellis adalah seorang
pengusaha yang sering melakukan perjalanan bisnis dan kurang memberikan kasih sayang
kepada anak-anaknya.
Menurut Corey (2013) Rational Emotive Behavior Therapy memandang manusia pada
dasarnya adalah memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Manusia
memiliki kecenderungan untuk self-preservation, kebahagiaan, berpikir dan mengucapkan
dengan kata-kata, mencintai, berkumpul dengan yang lain, tumbuh dan aktualisasi diri.
Landasan filososfis Rational Emotive Behavior Therapy tentang manusia tergambar dalam
quotation dari Epictetus yang dikutip oleh Ellis: “Men are disturbed not by thing, but by the
view which they take of them (Manusia terganggu bukan karena sesuatu, tetapi karena
pandangan terhadap sesuatu). (Komalasari, 2011)
Asumsi tentng hakikat manusi tentang REBT adalah sebagai berikut:
1. Pada dasarnya individu adalah unik, yang memiliki kecenderungan untuk berpikir
rasional dan irasional. ketika berpikir dan berperilaku rasional dia ektif, bahagia dan
kompeten. keika berpikir dan berperilaku irasional dia tidak efektif.
2. Reaksi “emosional” seseoang sebagian besar disebabkan oleh evaluasi, interpretasi dan
filosofi yang disadari maupun tidak disadari oeh individu.
3. Hambatan psikologis atau emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan
irasional.
4. Berpikir irasional diawali dengan belajar secara tdak logis yang diperoleh dari orang tua
dan kultur tempat dibesarkan. Alam proses pertumbuhannya, akan terus berpikir dan
merasakan dengan asti dengan dirinya dan tentang yang lain. “ini adalah baik“ dan yang
“itu adalah jelek”. pandangan ini terus membentuk cara panjangnya selanjutnya.
5. Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang digunakan. Verbalsasi yang
tidak logis menunjukan cara berpikir yang salah dan erblisasi yang tepat menunjukan cara
berpikirnya yang tepat. dalam kaitanya denga hal ini tujuan konseling adalah menunjukan
kepada klien bahwa verbalisasi diri telah menjadi sumber hambatan emosional,
membenarkan bahwa verbalisasi diri adalah tidak logis dan irrasional, membenarkan atau
meluruskan cara berfikir dengan verbalsasi diri yang logis dan efisien dan tidak
berhubungan dengan emoi negatif dan perilaku penolakan diri (self defeating).
6. Perasaan dan berpikir negatif dan penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang
rasional dan logis yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara
verbalisasi yang rasioanal.
A. KONSEP DASAR
Pengalaman aktif tidak langsung menyebabkan timbulnya gangguan emosional, hal
itu sangat bergantung dengan bagaimana cara seseorang memandang atau menghayati sesuatu
yang terjadi dari pengalaman aktif tersebut.
Uraian tersebut dapat diterangkan lebih jelas dengan melalui urutan teori A-B-C-D-E
yang dideskripsikan sebagai berikut:
1. A adalah kejadian atau pengalaman tertentu Activating Event ( kejadian di luar atau
sekitar individu), dan Activating Experience ( kejadian yang di alami individu), yang
ditanggapi dalam bentuk suatu interprestasi terhadap A atau suatu keyakinan tentang A.
2. B (Belief) adalah cara individu memahami suatu hal, dan dalam memahami hal tersebut
dapat rasional atau tidak rasional
3. C (Consequences) adalah akibat emosional atau reaksi individu yang dapat berupa reaksi
perasaan yang wajar atau tidak wajar dan prilaku yang sesuai atau tidak sesuai.
4. D (Dispute) yaitu kenyakinan- keyakinan irational dalam diri individu yang saling
bertentangan (disputing)
5. E (Effects) yaitu untuk menumbuhkan efek- efek yang diharapkan pada akhir konseling
yang terjadi dari pertentangan (disputing) dalam keyakinan- keyakinan irationalnya.
B. TEKNIK-TEKNIK KONSELING REBT
Teknik konseling dengan pendekatan Rational- Emotive Behavior Therapy (REBT)
dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu: teknik kognitif, teknik imageri, dan teknik
behavior (tingkah laku).
1. Teknik Kognitif
a. Mempertanyakan keyakinan irasional.
Pekerjaan rumah kognitif
b. Mengubah gaya berbahasa seseorang
c. Penggunaan humor
2. Teknik Emotif
a. Imaginasi
b. Penggunaan kuatan dan ketegaran
Kartu kontrol emosional
c. Proyeksi waktu
d. Teknik melebih-lebihkan
3. Teknik Behavioral
a. Teknik Reinforcement
b. Teknik Social modeling
c. Dispute tingkah laku (Behavioral Disputation)
d. Bermain peran (Role Playing)
e. Peran rasional terbalik (Rational Role Revesal)
f. Pengalaman langsung (Exposure)
g. Menyerang rasa malu
h. Teknik Imitasi

Anda mungkin juga menyukai