Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

 Dewa Ayu Made Rai Sukraeni (04/20106035)


 Ni Kadek Septiani (11/20106042)
 Ni Made Yuli Astiti (18/20106049)
 I Kadek Anggara Putra (25/20106056)
Prodi : MAH B/1
Mata Kuliah : Ekonomi Bisnis

FUNGSI PRODUKSI

A. Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk dapat
menciptakan/menghasilkan atau juga menambah nilai guna terhadap suatu barang
ataupun jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan oleh orang ataupun suatu badan
(produsen).
B. Faktor Produksi

Dalam aktivitas produksi, perusahaan  mengubah faktor produksi menjadi barang dan jasa.
Faktor produksi dibedakan menjadi dua berdasarkan hubungannya yaitu faktor produksi tetap (fixed
input) Faktor produksi tidak bergantung pada jumlah produksi. Ada tidaknya kegiatan produksi,
faktor produksi harus tetap tersedia. Sebagai contohnya mesin pabrik, sampai interval tertentu
mesin tidak perlu ditambah, bahkan sampai tidak berproduksi lagi pun mesin tidak bisa dikurangi.
Dan faktor produksi variabel (variable input), jumlah penggunaan faktor produksi variabel
tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkkat produksi, makin meningkat pula faktor
produksi yang digunakan. Contohnya buruh pabrik rokok, yang bisa ditambah dan bisa dikurangi

C. Tahap -Tahap Produksi

Industri modern telah mengembangkan beberapa tipe proses produksi yang berbeda, yaitu:
1.    Ekstraktif adalah pengambilan material seperi pertambangan, garam, batubara, tembaga, seng, dan
bahan tambang lainnya yang diambil dari laut maupun udara.
2.    Analisis adalah pemecahan material menjadi beberapa produk.
3.    Sintesis berarti menghimpun material menjadi satu hasil produksi.
4.    Fabricating yaitu merubah bahan baku menjadi bentuk yang berbeda atau produk baru.

D. Pengertian Fungsi Produksi

Menurut Oxford Dictionary, function artinya “purpose of thing or person, formal social


event, part of a program”. Yaitu function adalah tujuan dalam sesuatu atau bagian dari sebuah
program.

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan
mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun
akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya.

Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian, akan tetapi bersama-sama
dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh
karena itu haruslah diadakan koordinasi agar semua bagian dapat berjalan dengan lancar.

1
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan
secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi,
tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai
dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002).

Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh perusahaan, industri, atau
suatu perekonomian secara keseluruhan. Selain itu, fungsi produksi akan menggambarkan tentang
metode produksi yang efisien secara teknis. Metode produksi yang efisien merupakan hal yang
sangat diharapkan oleh produsen (Malahayati,2012).

Secara umum, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada
jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil produksi merupakan variable tidak bebas.

Fungsi produksi dapat di tulis sebagai berikut:

Q = (K,L,R,T)

Keterangan :
Q = Output
K = Kapital atau modal
L = Labour atau tenaga kerja
R = Resource atau sumber daya
T = Teknologi

Dari persamaan diatas berarti besar kecilnya tingkat produksi suatu barang tergantung pada
jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat. Jumlah produksi yang
berbeda-beda tentunya memerlukan factor produksi yang berbeda pula. Tetapi jumlah produksi
yang tidak sama akan dihasilkan oleh factor produksi yang tetap, biasanya factor produksi seperti
modal, mesin, peralatanya serta bangunan.

Sedangkan factor produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja.


Menurut Boediono (2000), fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dengan output yang dihasilkan. Fungsi produksi
dapat dituliskan sebagai berikut (Nicholson,1995):

Y = f (X1, X2, X3, … Xn)

Y = Output X1, X2,


X3 = Input ke-1,2,3
Xn = Input Ke-n

Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input) faktor produksi (factors of
production) menjadi keluaran (output). Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan input yang
mencakup tenaga kerja dan bahan baku seperti; terigu, gula dan modal yang telah diinvestasikan
untuk panggangan, mixer serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi
berjalan akan menghasilkan produk berupa roti.

2
Pyndick (Salvatore, 2006) menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses
produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan
keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk
menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Q = f{K, L}

De Neufville dan Stafford mendefinisikan fungsi produksi sebagai deskripsi matematis dari
output maksimum yang dapat diperoleh dari suatu himpunan beberapa sumber tertentu. Fungsi
produksi dapat dinyatakan secara umum sebagai berikut:

 h = g(fr , . . . , ft; pr , . . . pn)

Dimana:
g adalah fungsi yang mengandung satu atau lebih parameter, p dan h menunjukkan hasil, dan
f menunjukkan faktor produksi misalnya tenaga kerja, kapital, tanah, dan lainnya. Nilai berbagai
variabel fungsi produksi dikehendaki dalam bentuk indikator fisik. Hubungan yang melibatkan nilai
uang dinyatakan dalam fungsi lain yang dapat dirumuskan berdasarkan fungsi produksi. Sebagian
karakteristik fungsi produksi bergantung kepada nilai sumber yang diumpankan, dan sebagian lagi
bergantung kepada cara mengumpankan sumber tersebut (Taroepratjeka dan widiarto,1984).

Anda mungkin juga menyukai