Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PENGGUNAAN KOSMETIK HERBAL DAN PELATIHAN


PEMBUATAN MASKER TRADISIONAL TEMULAWAK DAN BENGKOANG DI
BONOREJO, NUSUKAN, BANJARSARI, SURAKARTA

Oleh:
Kelompok 4:

ISMA OKTADIANA (SBF181740380)


KHALIMATUS SA’DIYAH (SBF181740381)
SRI BINTANG SAHARA MPKN (SBF181740387)
HARUN EFENDI (SBF181740389)

PROGRAM STUDI S-2 ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
HALAMAN
PENGESAHAN

1. Judul : Penyuluhan Penggunaan Kosmetik Herbal dan Pelatihan


Pembuatan Masker Tradisional Temulawak dan
Bengkoang
2. Bidang : Di Bonorejo, Nusukan, Banjarsari, Surakarta.
Kesehatan
3. Pengusul
a. Nama Lengkap : Isma Oktadiana, dkk
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : SBF181740380
d. Disiplin Ilmu : Manajemen Farmasi
e. Fakultas/Jurusan : S2 Farmasi
f. Alamat : Jl. Letjend Sutoyo, Mojosongo, Surakarta
i. Telp/Fax : 0271852518
j. Alamat Rumah : Jl. Merbabu Timur II, Mojosono, Surakarta
k. Telp/Fax : 082359214723
l. E-mail : ismaoktadiana@gmail.com

4. Lokasi Kegiatan : a. Desa : Nusukan


b. Kecamatan : Banjarsari
c. Kota : Surakarta
5. Waktu Kegiatan : 21 September 2018
6. Biaya : Rp. 1.038.000,-
Menyetujui, Surakarta, Oktober 2018
Pembimbing Pengabdian, Pelaksana Pengabdian,
Ketua,

Dr. Titik Sunarni, M.Si.,Apt. Isma Oktadiana

Mengetahui,
Ketua Program Studi S-2 Farmasi
Universitas Setia Budi Surakarta,

Dr. Gunawan Pamudji Widoo, M.Si.,Apt.


A. PENDAHULUAN
Kosmetik dan kecantikan merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan dari wanita
sejak dahulu. Hal ini dikarenakan setiap wanita menginginkan untuk terlihat cantik dan
menarik di setiap kesempatan. Karena dengan terlihat cantik dan menarik seorang wanita
akan merasa lebih dapat diterima di kelompok sosialnya dan juga dapat meningkatkan rasa
kepercayaan diri dari seorang wanita tersebut. Selain karena tuntutan lingkungan sosial yang
menuntut seorang wanita untuk tampil cantik dan menarik,ada juga keinginan dari dirinya
sendiri sehingga setiap wanita mengupayakan segala cara untuk dapat terlihat cantik dan
menarik. Berbagai usaha yang dapat dilakukan mulai dari yang berbiaya murah dengan
menggunakan cara-cara tradisional yang dapat dapat dilakukan sendiri di rumah, sampai
perawatan yang berbiaya mahal yang menggunakan jasa para terapis di salon ataupun dokter
di klinik kecantikan. Perawatan yang dilakukan juga mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki, diantaranya dengan melakukan facial, masker, lulur, hingga pemakaian kosmetik.
Pemakaian kosmetik terutama bagi konsumen wanita merupakan salah satu kebutuhan yang
tidak dapat dihindari. Umumnya seorang wanita mulai menggunakan kosmetik ketika ia mulai
beranjak remaja dan dewasa karena telah timbul kesadaran untuk merawat diri dan ingin
terlihat cantik. Kebutuhan akan kosmetik yang selalu ada bahkan meningkat ini menyebabkan
meningkatnya persaingan antar produsen kosmetik. Para produsen kosmetik ini berlomba-
lomba untuk menghasilkan berbagai produk kosmetik dengan berbagai macam mutu dan
menjanjikan berbagai macam manfaat untuk menunjang kecantikan seseorang.
Pemakaian kosmetika merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang sejak usia
bayi sampai usia lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita dengan tujuan untuk
mendapatkan kulit yang sehat, wajah yang cantik, penampilan pribadi yang baik dan
kepercayaan pada diri sendiri. Kosmetik dikenal oleh manusia sejak berabad-abad yang lalu,
sehingga seiring berkembangnya ilmu tentang kosmetologi banyak ilmuan yang
menggembangkan tentang ilmu dermatologi agar dapat mengetahui efek dari suatu bahan
terhadap kulit, karena saat ini banyak kasus penyakit baru yang muncul karena pemilihan
bahan kosmetik yang ternyata dapat mengiritasi kulit seperti bercak merah, rasa panas dan
terbakar jika terkena paparan sinar matahari langsung.
Salah satu penggunaan kosmetik herbal untuk kecantikan yaitu dengan penggunaan
masker wajah. Masker wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan
serbuk yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah.
Secara sistematik, masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa,
merangsang dan memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan
nutrisi pada jaringan kulit. Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif
yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, atau rumput
laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah.
Masker wajah saat ini memiliki banyak bentuk seperti serbuk, pasta, ada juga yang
berbentuk gel. Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini banyak mengeluarkan produk
yang berbahan alami atau “back to nature”. Masyarakat saat ini banyak yang beralih pada
produk yang berbahan alami, keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak
menimbulkan iritasi dan efek samping. Karena produk yang terbuat dari bahan alamiah lebih
murah, aman, tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bagi kulit.
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6
September 1976 menyatakan bahwa: “Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan ke
dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah da ya tarik atau mengubah r upa da n t idak termasuk
golongan obat”.
Kosmetika wajah tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, salah satunya dalam bentuk
masker. Bentuk sediaan masker yang banyak terdapat di pasaran adalah bentuk pasta, gel dan
serbuk. Masker serbuk sudah ada sejak jaman nenek moyang karena cara pembuatannya yang
mudah dengan mengeringkan bahan hingga menjadi serbuk kemudian kemudian dapat
diaplikasikan dengan beberapa bahan lainnya sehingga dapat digunakan untuk wajah dengan
penambahan sedikit air.
Perkembangan industri kosmetik yang terus meningkat menyebabkan beragamnya
produk masker yang beredar di pasar, baik dari segi merk, fasilitas, jenis, harga, maupun
variasi yang terkandung dalam produk tersebut. Kenyataan ini membuat sebagian konsumen,
terutama yang kurang paham mengenai masker wajah menjadi kesulitan menemukan produk
masker yang sesuai dengan kondisi kulit. Menurut Adsense (2011) masker wajah dari berbagai
merk ternama saat ini mudah di dapatkan, namun tidak sedikit yang menyebabkan kulit
menjadi bermasalah. Berdasarkan evaluasi market yang dilakukan peneliti dapat diketahui
bahwa beberapa masker yang dijual dipasaran mengandung asam alfa hidroksi (AHA), asam
glikolat, lanolin, sitrun, ß-karoten, sinoksat, asam stearat, propilen gliko, Benzoyl peroxide,
stearat, Briliant lake red, magnesium karbonat dan sebagainya. Pada pembuatan kosmetika,
pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi ketentuan pembuatan kosmetika.
Oleh karena itu kami tertarik untuk melakukan penyuluhan mengenai penggunaan
kosmetik herbal dan pelatihan pembuatan masker tradisional dari temulawak dan bengkoang
untuk memberdayakan masyarakat setempat. Target penyuluhan kesehatan yang akan
dilakukan yaitu di Bonorejo RT 06 RW 16 Kecamatan Banjarsari, Nusukan, Surakarta.
Inovasi untuk memperkenalkan kosmetik herbal pada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti penggunaan masker yang mengandung beberapa bahan kimia, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pemilihan kosmetik yang baik dan benar, serta merubah pola
pikir (mindset) masyarakat akan penggunaan kosmetik membutuhkan proses dan bertahap.
Keunggulan kosmetik herbal pada pembuatan masker wajah yaitu temulawak dan
bengkoang yang diformulasikan ini untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
yang dapat merusak kulit wajah. Sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dan membuat
masker tersebut dalam kelompok kecil rumahan dan memberdayakan masyarakat untuk
mengolah tanaman temulawak dan bengkoang menjadi nilai tambah dan daya jual dalam
mengelolah menjadi sebuah masker wajah untuk kecantikan tanpa bahan-bahan kimia lainnya.
B. TUJUAN
KEGIATAN
1. Masyarakat m a m p u mengetahui tentang p e r b e d a a n kosmetik modern dan
kosmetik herbal.
2. Masyarakat mampu mengetahui pemilihan kosmetik yang baik dan yang benar.
3. Masyarakat mampu mengetahui cara pembuatan masker herbal/tradisional dari tanman
temulawak dan bengkoang.
4. Masyarakat mampu mengetahui manfaat dari penggunaan masker.

C. MANFAAT KEGIATAN
1. Dengan dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan kosmetik modern dan
herbal, masyarakat mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih untuk dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pembuatan masker dari tanaman temulawak dan bengkoang, dapat dimanfaatkan
masyarakat menjadi nilai tambah dan daya jual bagi masyarakat setempat.

D. SOLUSI YANG DITAWARKAN/ METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Sosialisasi tentang penggunaan kosmetik yang baik dan benar.
2. Sosialisasi berbagai macam sediaan kosmetik.
3. Sosialisasi mengenai tata cara pembuatan masker tradisional dari tanaman temulawak
dan bengkoang.

E. TARGET LUARAN
1. Ibu-ibu memahami tentang penggunaan kosmetik yang baik dan benar.
2. Ibu-ibu memahami tentang berbagai macam sediaan kosmetik.
3. Ibu-ibu memahami tata cara pembuatan masker tradisional dari tanaman
temulawak dan bengkoang.
F. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan dalam waktu 2 minggu dengan
perincian sebagai berikut :

NO KEGIATAN MINGGU KE-


1 2
1 Persiapan dan perijinan
2 Pembuatan Laporan
3 Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan
4 Door prize

G. RINCIAN BIAYA

NO URAIAN JUMLAH SATUAN(Rp.,- TOTAL(Rp.,-)


1. Print Proposal 300 lembar 5.00,- 150.000,-
2. Peralatan dan Bahan :
MMT 2mx2m 80.000,- 80.000,-
Temulawak 2 kg 6.000,- 12.000,-
Bengkoang 2 kg 8.000,- 16.000,-
Konsumsi 40 kotak 10.000,- 400.000,-
Brosur 40 lembar 2.500,- 100.000,-
Klip 40 lembar 5.00,- 20.000,-
Kuas Masker 3pcs 10.000 30.000,-
4. Doorprize 6 orang 30.000,- 180.000,-
5. Transportasi - 200.000,- 50.000,-
TOTAL ANGGARAN : 1.038.000,-
H. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum
Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Bonorejo, Nusukan, Banjarsari, Kota
Surakarta pada tanggal 21 September 2018 dengan cara penyuluhan secara langsung kepada
masyarakat dan pelatihan pembuatan masker tradisional dari tanaman temulawak dan
bengkoang. Masyarakat yang hadir merupakan Ibu-Ibu dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) yang berjumlah 35 orang di RW 16/ RT 06.
Berdasarkan hasil survei awal, bahwa di masyarakat setempat masih belum mengerti
tentang perbedaan antara kosmetik herbal dan modern serta pembuatan masker herbal
menggunakan tanaman-tanaman tradisional, sehingga berinisiatif dan inovasi melakukan
pembuatan produk yaitu masker tradisional. Disamping itu, dilakukan penyuluhan mengenai
cara memilih kosmetik yang baik, contoh kosmetik-kosmetik yang beredar dipasaran, dan
cara bagimana mendirikan usaha mikro obat tradisional.
Pada saat dilakukan penyuluhan, masyarakat sangat berantusias mengikuti acara mulai
dari awal sampi akhir acara. Banyak ditemukan berita-berita yang mengungkapkan perbuatan
jahat para pelaku usaha yang menimbulkan kerugian bagi pihak konsumen, diantaranya
seperti berita tentang ditemukannya kosmetik kadaluwarsa, kosmetik ilegal, kosmetik yang
mengandung zat aditif, kosmetik non-halal, kosmetik palsu dan sebagainya yang diperjual
belikan secara bebas kepada masyarakat dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat selaku
konsumen, baik itu kerugian materil maupun moril.
Masyarakat juga menjadi semakin khawatir dengan pemberitaan bahwa banyak
produk kosmetik yang beredar luas dan sering digunakan masyarakat yang tidak
mencantumkan keterangan bahan ataupun zat-zat apa saja yang terkandung di dalam kosmetik
tersebut yang ternyata kosmetik tersebut mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan,
seperti adanya kandungan zat-zat kimia yang berbahaya. Hal ini disebabkan oleh minimnya
pengawasan terhadap produk kosmetik yang beredar luas di Indonesia, sehingga produk
kosmetik tanpa perizinan, tanpa standar produk yang memadai dan tanpa adanya kepastian
aman atau tidaknya bagi kesehatan dapat dengan mudah diperjual belikan secara bebas.
Penjualan kosmetik impor di Indonesia juga membuat semakin banyak daftar
kosmetik yang dapat dipilih oleh masyarakat. Khusus untuk pasar Indonesia, beberapa tahun
belakangan ini peredaran kosmetik impor sangat gencar dan meluas sekali. Kosmetik impor
yang banyak beredar di Indonesia berasal dari berbagai negara, tetapi sekarang yang tengah
laris dipasaran dan banyak diminati masyarakat Indonesia ialah kosmetik impor yang berasal
dari negara Thailand, Korea Selatan dan Cina. Hal ini dikarenakan kosmetik yang berasal dari
ketiga negara tersebut dianggap lebih sesuai dengan jenis kulit wanita Indonesia yang
merupakan jenis kulit asia, disamping juga karena harga kosmetik impor dari ketiga negara
tersebut lebih murah dibandingkan dengan kosmetik impor dari negara Eropa.
Pembelian kosmetik pun dapat dilakukan dengan berbagai cara, langsung membeli di
pusat perbelanjaan seperti mall, swalayan, toko-toko yang menjual kosmetik ataupun
membelinya secara online via internet. Untuk pembelian secara online dengan menggunakan
jasa internet, hal ini dikarenakan kemajuan teknologi bagi banyak orang membawa
keuntungan dalam hal materil. Kegiatan bisnis perdagangan melalui internet yang dikenal
dengan istilah Electronic Commerce (e-commerce) merupakan suatu kegiatan yang banyak
dilakukan saat ini, karena transaksi jual beli secara elektronik dapat mengefektifkan dan
mengefesiansikan waktu sehingga orang dapat melakukan transaksi jual beli dengan setiap
orang dimanapun dan kapanpun. Transasksi elektronik atau e-commerce yang cepat, efektif
dan efesien, kini menjadi alternatif dalam melaksanakan jual beli.
Dengan banyaknya jenis kosmetik yang beredar di pasaran baik kosmetik lokal
maupun impor membuat semakin gencarnya bisnis kosmetik dikalangan para produsen, para
produsen pun mencari berbagai macam cara dan upaya agar produk kosmetik yang mereka
jual dapat menarik minat masyarakat untuk mau membeli dan menggunakan produk mereka.
Hal ini juga membuat beragamnya harga kosmetik yang ditawarkan oleh para produsen
kosmetik. Umumnya para konsumen lebih tertarik jika mendapatkan harga yang murah, hal
ini membuat produsen berlomba-lomba menyediakan produk kosmetik dengan manfaat yang
sama tetapi dengan harga yang berbeda atau lebih murah dari pasaran untuk menarik minat
konsumen.
Oleh karena itu diharapkan, baik pelaku usaha dan konsumen khusunya para pelaku
usaha harus memiliki ijin edar kosmetik yang sudah terdaftar di BPOM dan bagi konsumen
harus berhati-hati dalam memilih kosmetik yang baik dan benar. Jika tidak tertera nomor
regstrasi untuk kosmetik, sebaiknya tidak digunakan. Dan jika tertera nomor registrasi,
sebaiknya di cek online terlebih dahulu di webite resmi BPOM.
2. Penyuluhan Kosmetik
a. Definisi Kosmetik
Adalah bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia atau
gigi dan mukosa mulut untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan/atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi yang baik. Semua orang
menggunakan kosmetik mulai dari bayi sampai orang tua. Contoh kosmetik antara lain
Shampo, Pasta gigi, sabun, lipstik, bedak, parfum, dan lain-lain.
b. Penandaan Kosmetik
Setiap kosmetik wajib mencantumkan penandaan/label yang benar, meliputi:
 Nama Produk.
 Nomor Bets/kode produksi.
 Nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi.
 Nama dan Negara produsen (untuk kosmetika import).
 Netto.
 Komposisi.
 Tanggal Kedaluwarsa.
 Kegunaan dan cara penggunaan dalam Bahasa Indonesia, Kecuali untuk produk
yang sudah jelas penggunaanya.
c. 5 (lima) Langkah Memilih Kosmetik (KLIK)
1) Kemasan
 Pastikan kemasan kosmetik dalam keadaan baik (tidak rusak/cacat/jelek).
 Jangan memilih kosmetika yang kemasannya rusak
(menggelembung/penyok).
 Memiliki warna, bau dan konsistensi produk baik.
 Bentuk dan warna stabil serta tidak ada bercak kotoran.
 Pilih kosmetik dengan penandaan yang baik, tidak lepas atau terpisah dan
tidak luntur sehingga informasi dapat terbaca dengan jelas.
2) Label
Pastikan label tercantum jelas dan lengkap. Setiap kosmetik wajib
mencantumkan penandaan/label yang benar, meliputi:
 Nama kosmetika
 Kegunaan
 Cara penggunaan
 Komposisi
 Nama dan negara produsen
 Nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi
 Nomor bets
 Ukuran, isi atau berat bersih
 Tanggal kedaluwarsa
 Peringatan / perhatian dan keterangan lain yang dipersyaratkan;
 Nomor notifikasi.
3) Ijin Edar Berupa Notifikasi
Pilihlah kosmetika yang telah memiliki izin edar berupa notifikasi dari
Badan POM. Nomor notifikasi dari Badan POM ditandai dengan kode N
diikuti 1 huruf dan 11 digit angka, yaitu : (NX 1234567891011) X =
A/B/C/D/E.
4) Kegunaan dan Cara Penggunaan
Bacalah kegunaan dan cara penggunaan yang tercantum pada kemasan
sebelum memakai kosmetika. Kecuali untuk produk yang sudah jelas cara
penggunaannnya seperti sabun mandi, sampo dan lipstik. Pilihlah kosmetika
yang sesuai kebutuhan.
5) Kadaluwarsa
 Batas Kedaluwarsa jangan sampai lewat. Telitilah tanggal Kedaluwarsa
kosmetik sebelum membeli.
 Tanggal Kedaluwarsa ditulis dengan urutan tanggal bulan dan tahun
atau bulan dan tahun. Contoh exp. Date: Februari 2015 atau ed.
02.2015

3. Pembuatan Masker Temulawak dan Bengkoang


Masyarakat Bonorejo sangat berantusias pada saat dilakukan demo untuk pembuatan
masker yng berasal dari tanaman-tanaman seperti temulawak dan bengkoang. Banyak
masyarakat yang belum mengetahui proses pembuatan masker dari kedua tanaman tersebut.
Saat dilakukan tanya jawab, ternyata masyarakat setempat hanya mengetahui penggunaan
masker yang telah jadi dalam bentuk kemasan sehingga praktis digunakan dari pada harus
membuat sendiri. Akan tetapi, dari masker instan yang digunakan masyarakat tidak
mengetahui dampak atau proses pembuatan dari masker tersebut. Oleh karena itu pada saat
dilakukan demo sekalian penyuluhan, kami dari tim pengabdian memberikan tips-tips dan
cara pembuatan masker dari tanaman tradisional mulai dari pemilihan bahan baku sampai
proses pengeringan dan masker siap digunakan. Pada saat dilakukan pemilihan bahan baku,
hendaklah temulawak dan bengkoang dalam keadaan segar dan tidak berbusuk. Kemudian
selanjutnya dari bahan baku tersebut dilakukan pengolahan yaitu dengan cara harus dicuci
bersih, lalu dilakukan perajangan tipis-tipis dan dikeringkan pada suhu 50 oC atau dengan cara
tradisional dikering-anginkan atau ditutup dengan kain hitam diatasnya. Proses pengeringan
dengan oven membutuhkan waktu 1x24 jam, sedangkan dpengeringan dengan cara tradisional
yaitu membutuhkan waktu selama 2 hari. Proses pengeringan dengan matahari sangat
dihindari, karena zat aktif dari kurkumin dalam temulawak dan zat aktif dari bengkoang
sangat berpengaruh, karena dapat merusak zat aktif itu sendiri. Oleh karena itu yang sangat
penting dalam proses pembuatan masker yaitu pada saat pengeringan. Setelah proses
pengeringan berlangsung, dilakukan penghalusan dengan cara dibender sampai halus. Proses
pengoahan tanaman tersebut selesai dan disimpan dalam wadah yang tertutup dan terhidar
dari sinar matahari. Untuk penggunaannya, masker tersebut siap digunakan dalam 2 kali
seminggu. Untuk memberikan hasil yang maksimal masker dari temulawak dan bengkoang
tersebut gunakan secara rutin tap minggunya.
4. Manfaat Masker Temulawak dan Bengkoang
a. Masker Temulawak
Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman herbal asli Indonesia yang khasiatnya
telah dapat dipertanggungjawabkan secara medis, sebab herbal yang satu ini sudah diuji
secara ilmiah dan klinis serta terjamin keamanannya bagi tubuh. Dalam dunia fitotherapi,
rimpang temulawak digolongkan pada adaptogen, yaitu jenis bahan yang tidak berbahaya dan
juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau antibody untuk melawan racun yang masuk
ke dalam tubuh. Selain itu karena manfaatnya yang begitu banyak, tanaman yang bahan
utamanya adalah curcumin, minyak atsiri dan xanthorrhiza ini dijuluki sebagai wonder
healer atau sebagai obat penyembuh yang menakjubkan.
Selain mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, ternyata temulawak juga
bermanfaat bagi kecantikan wajah. Kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman
temulawak ternyata dapat berperan sebagai anti aging alias mampu menunda penuaan dini.
Selain itu, sudah banyak juga para wanita yang berhasil menghilangkan noda atau flek hitam
pada wajah mereka dengan tanaman temulawak ini.
Mafaat masker temulawak bagi kecantikan, sebaai berikut:
1) Menghaluskan Kulit
Salah satu manfaat temulawak dalam mempercantik diri adalah untuk
menghaluskan kulit. Kandungan alami yang terdapat dalam temulawak, membuat sel
kulit mati yang memicu kulit kusam hilang. Dengan pemakaian yang rutin, kulit akan
tampak lebih halus dan lembab. Penggunaan temulawak juga bisa dilakukan untuk
mengurangi pigmen serta mengubah warna kulit yang memiliki warna kontras dengan
warna kulit yang lain. Cara untuk menghaluskan kulit wajah menggunakan temulawak,
selain dengan cara dijadikan masker atau scrub pada malam hari juga dengan cara
dikonsumsi langsung dalam bentuk minuman.

2) Mengatasi Jerawat
Untuk mengatasi jerawat, kamu bisa menggunakan temulawak yang telah
diiris-iris dalam bentuk potongan kecil untuk kemudian digosokkan di bagian wajah.
Penggunaan temulawak bisa digunakan pula dalam bentuk masker.
3) Mencerahkan Wajah
Sama seperti manfaat kunyit bagi kecantikan, temulawak dapat diandalkan
untuk mencerahkan wajah. Caranya adalah dengan memarut temulawak, lalu
menggosokanya ke wajah kita, biarkan 15 menit, lalu bilas dengan air bersih.
4) Megencangkan Kulit
Tak hanya berkhasiat untuk mengobati jerawat secara alami, minyak atsiri
dalam temulawak juga baik untuk mencegah tanda penuaan dini. Tak hanya di wajah,
tapi untuk tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya, saat mulai muncul kerutan halus
atau kulit terasa kendur, maka bisa memanfaatkan masker temulawak untuk kerutan
dan mengencangkan kulit kembali
5) Meyamarkan Flek Hitam dan Bekas Luka
Flek hitam yang muncul di wajah kita, pasti akan membuat kita kurang percaya
diri. Buat kamu yang memiliki flek hitam atau noda bekas luka di wajah maupun
bagian tubuh yang lain, cobalah atasi keluhan tersebut dengan rutin menggunakan
masker temulawak maupun mengkonsumsinya dengan teratur.
6) Mencegah Kanker Kulit
Paparan sinar ultraviolet, penggunaan kosmetik berbahaya, atau kadaluarsa
merupakan sebagian hal yang memicu terjadinya kanker kulit. Kandungan zat alami
dalam temulawak bisa berfungi sebagai pencegahan dan perlindungan kulit wajah dari
ancaman kanker kulit.
b. Masker Bengkoang
5. Uji Iritasi Masker
Kelayakan penggunaan masker pada wajah diuji coba terlebih-dahulu pada kulit
tangan dan kulit dibelakang telinga probandus. Masker dioleskan padapunggung tangan dan
kulit dibelakang telinga, ditunggu selama 20-30 menit kemudian masker dihapus. Dilihat
hasilnya, apakah aman untuk digunakan atau tidak. Jika tidak menimbulkan iritasi pada
kulit, maka masker tersebut dapat digunakan untuk kulit wajah.
6. Cara Penggunaan Masker
Wajah dibersihkan dahulu (cuci muka) menggunakan sabun, kemudian dibilas
dengan air dingin. Dikeringkan dengan handuk halus atau tissue. Masker di oleskan pada
wajah hingga merata (kecuali mata dan sekitar bibir) menggunakan kuas masker dan
ditunggu selama 30-60 menit. Selanjutnya masker dihapus dengan air hangat menggunakan
handuk halus (waslap lembab dan hangat) sampai bersih. Selama penggunaan masker ini
probandus harus benar-benar dalam keadaan istirahat dan dengan posisi wajah agak
tengadah agar masker dapat berfungsi secara maksimal. Masker digunakan setiap 2 kali
dalam semingggu. Untuk pemakaian rutin setiap minggu memberikan hasil yang maksimal.
I. PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Masyarakat s u d a h m a m p u mengetahui p e r b e d a a n a n t a r a kosmetik modern
dan kosmetik herbal.
2. Masyarakat sudah mampu mengetahui pemilihan kosmetik yang baik dan yang benar.
3. Masyarakat sudah mampu mengetahui cara pembuatan masker herbal/tradisional dari
tanman temulawak dan bengkoang.
4. Masyarakat sudah mampu mengetahui manfaat dari penggunaan masker.
b. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu dengan adanya penyuluhan tentang kosmetik
dan pembuatan masker agar masyarakat setempat bisa berinovasi dan berkreasi untuk
meningkatkan kelompok berwirausaha khususnya Ibu-ibu PKK agar memiliki nilai daya
juang dan daya beli yang tinggi dari hasil usaha yang akan dijalankan.
LAMPIRAN
Survei tempat pengabdian
Surat ijin pengabdian masyarakat
Spanduk Penyuluhan dan Pembuatan Masker
Doorprize
Demo penggunaan masker
Bersama Pak RT ( Bapak Elias Sarwahno)
Kelompok 4 Pengabdian Masyarakat Semester 3
Pengeringan simplisia Bengkuang

Bahan Mentah Temulawak dan Bengkuang


Perajangan Simplisia

Anda mungkin juga menyukai