Disusun Oleh:
Nama : Elwindri Rameko
NIM : P05120218067
Kelas : 3B D III Keperawatan
A. Pengertian
Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat tempat,
tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran, berdasarkan skala
prioritas dan standard pelayanan.
Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas di lapangan, baik melalui
darat, laut, sungai, danau maupun udara.
Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara penyampaian yang khusus
karena keterbatasan transportasi, penyebaran kejadian, keterisolasian ketika terjadi
bencana.
Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai dengan
pertanggungan jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena bencana
memerlukan system manajemen khusus.
Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban bencana.
Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas.
Dalam penanggulangan bencana, logistik memainkan peran penting. Logistik
memberikan layanan antara kesiapsiagaan dengan penanggulangan bencana, antara
pengadaan dan distribusi bantuan kemanusiaan dengan peralatan, antara BNPB dengan
BPBD, dan logistik juga memainkan peran penting dalam efektivitas dan tanggap dalam
hampir semua program bantuan kemanusiaan, seperti: kesehatan, makanan, shelter, air,
dan sanitasi.
B. Peralatan
Dalam upaya menanggulangi bencana alam yang terjadi di negeri ini tentunya akan
membutuhkan berbagai peralatan logistic,berikut ini beberapa kebutuhan logistic yang
dibutuhkan dan siap pakai saat bencana terjadi:
Peralatan diatas merupakan suatu yang vital karena tanpa adanya peralatan-
peralatan tersebut, penanggulangan bencana akan sangat sulit dilakukan.
C. Logistik bantuan
Logistik bantuan kemanusiaan mencakup beberapa aktivitas dan melibatkan banyak
pihak, mulai dari aktivitas persiapan, perencanaan, pengadaan, transportasi & distribusi,
penyimpanan, tracking, dan pelalubeaan (customs clearance). Umumnya para pihak yang
terlibat dalam serangkaian aktivitas rantai pasok bantuan kemanusian, antara lain:
1. Donor dari dalam negeri maupun luar negeri, donor dari pemerintah, perusahaan,
warga, maupun NGO.
2. NGO nasional, PMI, dan BNPB/BPBD.
3. Penyedia jasa transportasi: darat, udara, laut, sungai, dan kereta api.
4. Penyedia jasa pergudangan.
5. Perusahaan pengurusan jasa transportasi (freight forwarding).
6. Bea cukai.
7. Penerima bantuan.
Tingkat Nasional,
Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota.
Dengan melibatkan banyak kelembagaan ini berbagai konsekuensi akan terjadi
termasuk di dalamnya adalah sistem manajemen yang mengikuti fungsinya, sistem
komando, sistem operasi, sistem perencanaan, system administrasi dan keuangan, sistem
komunikasi dan sistem transportasi. Masing-masing tingkat kelembagaan dalam
melaksanakan manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana menggunakan
pedoman delapan tahapan manajemen logistik dan peralatan, yang pada masingmasing
tingkat lembaga penyelenggara memiliki ciri-ciri khusus sebagai konsekuensi sesuai
dengan tingkat kewenangannya.
A. Pengertian bencana
B. Mitigasi bencana
1. Tujuan mitigasi bencana