Anda di halaman 1dari 11

38

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini akan menggunakan jenis analytic yang bersifat

cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel

dimana variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)

diidentifikasi pada satu satuan waktu (Sugiyono, 2016).

4.2. Populasi Dan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diamati dalam suatu

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes

melitus yang berkunjung ke Puskesmas Langsa Baro Tahun 2020

sebanyak 233 orang.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Besar sampel pada

penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin dalam Setiadi

(2013), yaitu sebagai berikut ini :

233
1+ 233 ( 0,1 )2 ¿
¿

233
=
1+ 233(0,01)
39

233
=
1+ 2,33

233
= = 70 responden
3,33

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,1)

4.2.3. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil responden

yang kebetulan ada disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian

(Notoatmodjo, 2010),

4.2.4. Kriteria Sampel

4.2.4.1. Kriteri Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukan

atau layak diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Pasien diabetes mellitus yang berkunjung ke Puskesmas Langsa Baro

b. Pasien yang terdiagnosa DM

c. Mampu berkomunikasi dengan baik

4.2.4.2. Kriteri Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat

dimasukan atau tidak layak untuk diteliti sebagai berikut:

a. Pasien yang tidak koperatif


40

b. Tidak bersedia menjadi responden

c. Disabilitas

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Langsa Baro.

4.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni sampai 24 Agustus

2020.

4.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dikutip dari beberapa sumber. Adapun

instrument dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu :

a. Bagian I terdiri dari data demografi yang memuat data-data mengenai

diri peribadi responden, antara lain : nama (inisial), usia, jenis kelamin,

pendidikan, suku, agama dan alamat.

b. Bagian II yaitu kuesioner insomnia menggunakan skala baku Insomnia

Screening Questionnaire (ISQ), berjumlah 17 pertanyaan setiap item

bernilai 1,2,3,4 dan 5 dengan skor terendah 17 dan tertinggi sebanyak

85. Total nilai yang diperoleh menunjukkan tingkat keparahan, yaitu :

Insomnia Ringan : Skor 17-28

Insomnia Sedang : Skor 29-56

Insomnia Berat : Skor 57-85

c. Bagian III yaitu merupakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales

(DASS), dimana peneliti hanya mengukur tingkat stres pasien DM yang


41

terdiri dari 14 pertanyaan. Adapun penilaian pada masing-masing soal

yaitu untuk jawaban tidak pernah diberi skor 0, kadang-kadang diberi

skor 1, sering diberi skor 2 dan sering atau hampir setiap hari diberikan

skor 3. Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan

tingkatan stres sebagai berikut :

Stres Ringan : Jika total skor 0-14

Stres Sedang : Jika total skor 15-28

Stres Berat : Jika total skor 29-42

4.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

4.5.1. Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010), dan

kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas akan dilakukan di Puskesmas Langsa Lama dengan

20 orang responden. Uji validitas dapat menggunakan aplikasi computer

dengan rumus Pearson Product Moment.

Keputusan uji :

Bila r hitung ≥ r tabel artinya variabel valid

Bila r hitung < r tabel artinya variabel tidak valid

Hasil uji validitas ditemukan bahwa nilai r-hitung pada kuesioner

stres antara 0,442-0,882 dimana sebagian besar pertanyaan memiliki nilai

r-hitung lebih besar dari r-tabel (>0,468) sehingga sebagian besar soal
42

dinyatakan valid dan hanya 2 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 12

dan 14.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini, perhitungan reliabilitas kuesioner dilakukan

dengan menyebarkan kuesioner yang sama kepada sekelompok responden

yang memiliki karakteristik yang sama. Sehubungan dengan penelitian ini,

maka uji coba yang digunakan adalah aplikasi komputer menggunakan

rumus Uji Cronbach (Cronbach Alpha).

Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan uji

Cronbach Alpha, dengan keputusan uji :

Bila Cronbach Alpha ≥ 0,6 maka artinya variabel reliabel

Bila Cronbach Alpha < 0,6 maka artinya tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas pada kuesioner stres memiliki nilai Cronbach

Alpha 0,933 dimana nilainya >0,6 sehingga kuesioner sudah reliabel.

4.6. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut :

4.6.1. Prosedur Administrasi

Setelah dinyatakan lulus pada ujian proposal dan uji etik,

maka peneliti mengajukan izin melakukan penelitian ke Program


43

Studi Keperawatan Pendidikan Sarjana (PSKPS) ditujukan ke Dinas

Kesehatan Kota Langsa dan Puskesmas Langsa Baro untuk menunggu

surat balasan yang menandakan bahwa puskesmas sudah memberikan

izin untuk melakukan penelitian.

4.6.2. Prosedur Penelitian

Peneliti mulai melakukan penelitian dengan cara mencari

pasien yang terdiagnosa DM yang sesuai dengan kriteria dan setelah

responden ditemukan sebelumnya peneliti menjelaskan prosedur

penelitian dan meminta persetujuan responden agar bersedia

berpartisipasi dalam penelitian, jika responden setuju peneliti meminta

responden menandatangani lembar persetujuan di lembar informed

consent, peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan

wawancara sesuai yang tercantum didalam kuesioner penelitian yaitu

kuesioner, jika ada pertanyaan yang tidak jelas maka peneliti akan

menjelaskan kembali menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh

responden.

4.6.3. Tahap Akhir

Melakukan pengecekan kelengkapan kuesioner,

mengucapkan terima kasih dan melakukan pengolahan terhadap data

yang telah dikumpulkan.

4.7. Etika Penelitian

Menurut Setiadi (2013), etika yang harus diterapkan dalam penelitian

sebagai berikut :
44

4.7.1. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang di sajikan atau di

laporkan sebagai hasil riset yaitu identitas, usia, pendidikan, jenis

kelamin, kejadian insomnia dan tingkat stres.

4.7.2. Self Determiation

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

responden yang menolak atau menerima menjadi responden

penelitian.

4.7.3. Privacy

Setiap informasi yang didapat dari responden dirahasiakan oleh

peneliti, dan hanya untuk kepentingan penelitian dimana peneliti tidak

akan membeberkan kepada orang lain mengenai kerahasiaan pribadi

responden.

4.7.4. Protectional From Discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menekankan bahwa

apabila responden merasa tidak aman dan nyaman selama penelitian

berlangsung yang dapat menimbulkan gejala psikologis seperti malu,

gemetar dan reaksi menolak maka responden diajukan untuk memilih

menghentikan partisipasinya atau terus melanjutkan, dan untuk

menjaga rasa aman dan nyaman, peneliti menerapkan protokol


45

kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1

meter dengan responden.

4.8. Pengolahan dan Analisa Data

4.6.1. Pengolahan Data

Setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan, data dianalisa

dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif (Notoatmodjo, 2010),

dalam pengolahan data dilakukan melalui tahap- tahap sebagai berikut :

4.6.1.1. Editing (Pengeditan)

Editing adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner. Kuesioner yang dikembalikan

responden diperiksa kelengkapan pengisian terutama identitas

responden beserta jawaban yang diberikan. Peneliti melakukan

editing di lapangan sehingga apabila terjadi kesalahan data dapat

segera dilakukan perbaikan pada isian kuesioner insomnia dan

tingkat stres.

4.6.1.2. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada

variabel-variabel yang diteliti, misalnya nama responden menjadi

nomor, misalnya ringan : 1, sedang : 2 dan berat : 3.

4.6.1.3. Entri

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf)


46

dimasukkan kedalam program komputer yang digunakan peneliti

yaitu program komputerisasi.

4.6.1.4. Data Processing

Semua data yang telah di input kedalam aplikasi komputer akan

diolah sesuai dengan kebutuhan dari penelitian.

4.6.2. Analisa Data

4.6.2.1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk melihat gambaran

distribusi frekuensi dari setiap variabel yang di teliti meliputi

variabel independen terhadap variabel dependen. Menghitung

persentase dari tiap tabel dari setiap pertanyaan dengan rumus

dalam Setiadi (2013) :

f
P= x 100%
n
Keterangan :
P : Presentase
f : Frekuensi teramati
n : Jumlah responden

4.6.2.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui adanya

hubungan antara masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square. Uji ini

dilakukan untuk memutuskan apakah ada hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat, maka menggunakan p value


47

yang dibandingkan dengan tingkat kesalahan (Alpha) yaitu

sebesar 5% atau 0,05. Apabila p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak,

yang berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel

dependen dan variabel independen, apabila p value >0,05 maka

Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna

antara variabel dependen dan independen.

Data yang akan diperoleh dari penelitian ini

dikategorikan. Keseluruhan metode pengolahan data yang telah

diperoleh dilakukan dengan menggunakan program

komputerisasi SPSS dengan derajat kemaknaan α = 5% (0,05).

Proses pengujian chi square adalah membandingkan frekuensi

yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi).

Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan

sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna

(signifikan). Sebaliknya, nilai frekuensi observasi dan nilai

harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna

(signifikan). Pembuktian dengan uji chi square dengan

menggunakan formula:

( O+ E )2
X 2 =∑
E

f = (k-1) (n-1)

Keterangan :

O = nilai Observasi

E = nilai Ekspektasi (harapan)


48

k = jumlah kolom

b = jumlah baris

Uji chi square sangat baik untuk tabel dengan derajat

kebebasan (df) yang besar. Sedangkan khusus untuk tabel 2 x 2

(df – nya adalah 1) sebaiknya digunakan uji chi square yang

sudah dikoreksi (Yate Corrected atau Yate’s correction). Formula

kai kuadarat Yate’s Correction adalah sbb:

X 2 =¿ ¿

atau
2
N

X2=
{
N Iad −bcI −
2
2
( )}
( a+c )( b +d ) ( a+b ) ( c +d )

Aturan yang berlaku pada Chi-Square adalah sebagai berikut:

a) Bila pada 2x2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5,

maka yang digunakan adalah “Fisher’s Exact Test”.

b) Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai E<5, maka uji yang dipakai

sebaiknya “Continuity Correction (α)”.

c) Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3, dsb, maka

digunakan uji “Pearson Chi Square”(Hastono, 2011).

Anda mungkin juga menyukai