Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“DASAR – DASAR PELAYANAN KELUARGA”

OLEH
KELOMPOK 1

Gusti Ayu Putu Ega Apriliani (P07120017096)


Anak Agung Istri Edinta Christanti (P07120018160)
Ni Kadek Sumalini (P07120018175)
Ni Putu Ovitia Prapti Pramesti. (P07120018180)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat beliau penulis mampu
menyelesaikan tugas “Keperawatan keluarga” dengan membahas tentang “Dasar-
dasar keperawatan keluarga” dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu selaku pembimbing yang telah memberikan penulis tugas, serta
petunjuk kepada penulis. Sehingga penulis termotivasi untuk
menyelesaikan tugas.
2. Orang tua yang juga turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehinga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.Sekian dan terima kasih.
“Om Santi Santi Santi Om”
Denpasar, 1 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1

1.3 Tujuan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1 Dasar- dasar Pelayanan Keluarga.......................................................................2

2.2 Konsep pelayanan keperawatan keluarga...........................................................5

2.3 Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga........................................................7

BAB III..........................................................................................................................9

PENUTUP.....................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9

3.2 Saran...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, kelompok, keluarga ataupun masyarakat (Asrul Aswar, 1996).
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa saja Dasar-Dasar Pelayanan Keluarga?

2. Bagaimana Konsep Pelayanan Keperawatan Keluarga?

3. Bagaimana Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Sistim Kesehatan Nasional

2. Untuk mengetahui Konsep Pelayanan Keperawatan Keluarga

3. Untuk mengetahui Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Dasar- dasar Pelayanan Keluarga
A. Pengertian
a) Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Keadaan ini perlu
disadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan
dikeluarga juga samua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti
(Friedman 2010)
b) Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain. Mubarak, dkk (2009)
c) Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-
anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang
tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Menurut
Slameto (2006)
d) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu Sama lain, dan di dalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Menurut Silvicon G Bailon dan Aracelis Maglaya (2005),
B. Struktur Keluarga
a. Patrilineal: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
ayah
b. Matrilineal: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ibu
c. Matrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah ibu
d. Patrilokal: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
e. Keluarga kawinan: hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

C. Ciri-Ciri Struktur Keluarga


a. Terorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga
b. Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan: setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
a.       Suami sebagai pengambil keputusan
b.      Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c.       Berbentuk monogram
d.      Bertanggung jawab
e.       Pengambil keputusan
f.       Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
g.      Ikatan kekeluargaan sangat erat
h.      Mempunyai semangat gotong-royong
D. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif: Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
melalui keluarga yang bahagia.
2) Fungsi sosialisasi: Proses perkembangan dan perubahan yang dialami
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak individu dilahirkan dan
berakhir setelah meninggal. Keluarga merupakan tempat dimana individu
dan keluarga akan dicapai melalui interaksi atau hubungan yang
diwujudkan dalam sosialisasi.
3) Fungsi reproduksi: Kelurga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan
meningkatkan sumberdaya manusia. Dengan adanya program keluarga
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain
banyak kelahiranyang tidak diharapkan atau diluar ikatan perkawinan
sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orangtua (single parent).
4) Fungsi ekonomi: Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
makanan, pakaian dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber
keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis
kemiskinan.
5) Fungsi perawatan kesehatan: Selain menyediakan makanan, pakaian dan
rumah, keluarga juga berfungsi melalukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat
anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan memerlukan bantuan atau
pertolongan tenaga professional.
E. Pelayanan Kesehatan
1) Pelayanan kesehatan menurut Pohan (2007) merupakan suatu alat
organisasi untuk menjabarkan mutu layanan kesehatan kedalam
terminologi operasional, sehingga semua orang yang terlibat dalam
layanan kesehatan, akan terkait dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia
layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan ataupun manajemen
organisasi layanan kesehatan, dan akan bertanggung gugat dalam
melaksanakan tugas dan perannya masing-masing.
2) Pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan keluarga, kelompok, dan ataupun
masyarakat (Levey dan Loomba, 1973).
3) Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga ataupun
masyarakat (Asrul Aswar, 1996).

2.2 Konsep pelayanan keperawatan keluarga


A. Konsep pelayanan keperawatan keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran/penyalur.Untuk dapat mencapai tujuan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara
Perawat sebagai pelaksana keperawatan pada zaman dulu
dikatakan sebagai pekerjaan vokasional diman dalam melaksanakan
kegiatannya sebagai Tim kesehatan selalu bergantung pada profesi
kesehatan yang lain. Sejalan dengan berkembangnya ilmu dan tuntunan
kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu sejak tahun 1983,
PPNI dalam lokakarya nasional mengikarkan bahwa keperawatan adalah
professional.Sebagai suatu bentuk pelayanan professional ,asuhan dan
praktik keperawatan yang di lakukan harus di landasi prinsip-prinsip
,berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan bersifat komprehensif
,dituntukan pada individu,keluarga, dan masyarakat baik yang sehat
maupun yang sakit yang merupakan bagian integral pelayanan kesehatan
dan mencakup siklus hidup manusia.

Salah satu lingkup praktik keperawatan keluarga adalah asuhan


keperawatan keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dalam
masyarakat sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang tidak sehat
sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan


yang diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.

B. Karakteristik Perawatan Keluarga


Keperawatan keluarga secara historis mempunyai hubungan
dengan keperawatan kesehatan komunitas, hal inilah yang sering
membingungkan, apakah itu keperawatan kesehatan masyarakat atau
keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga. Fokus keperawatan
keluarga adalah keluarga sebagai target atau penerima perawatan.
Sedangkan target pelayanan kesehatan keluarga adalah kesehatan
komunitas, dan bukan kesehatan keluarga, melalui keluarga perawat,
kesehatan komunitas menjaga dan memperbaiki kesehatan komunitas.
Perbedaanya terletak pada tujuan akhir dan prioritas. Implikasi
perbedaanya adalah dalam memberikaan pelayanan kesehatan
perorangan pada sebuah keluarga misalnya pada keluarga dengan tiga
orang anak remaja dalam satu keluarga, perawat keluarga yang pertama
kali akan dihadapkan dengan masalah-masalah keluarga yang unik,
kedua perawat akan dihadapkan dengan masalah-masalah kesehatan
komunitas yang lazim terjadi pada keluarga.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pelayanan perawatan keluarga adalah memprioritaskan pada tindakan
preventif dan promotif tanpa mengabaikan kuartif dan rehabilitative,
Cara pelayananya pun terpadu dan berkesinambungan serta pendekatan
pelayanan yang holistic atau menyeluruh.

2.3 Tatanan Pelayanan Keperawatan Keluarga


Pembangunan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (UU kesehatan,
1992). Untuk mencapai tujuan kesehatan ini dan sesuai dengan visi
pemerintah “Indonesia sehat tahun 2010” Kementrian kesehatan telah
merubah paradigmanya menjadi paradigm sehat (Healthy Paradigm).
Fokusnya pada upaya promotive dan prefentif tanpa melupakan kuratif dan
rehabilitative, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu. Ini semua dapat tercipta
melalui pemberian pelayanan perawatan di keluarga atau di rumah.

Pelayanan keperawatan keluarga atau perawatan dirumah disebut dengan


home care (HC). HC merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah
pasien yang berupaya memberikan perawatan yang bermutu (Rice, 2001).
Perkembangan HC di Indonesia tidak banyak dicatat, namun sebenarnya telah
ada sejak dikenalkan konsep puskesmas sekitar tahun 1970-an, dimana public
health nursing (PHN) saat ini dijadikan kegiatan pokok puskesmas. Namun
karena saat ini tenaga kesehatan di Indonesia masih belum memadai, maka
perkembangan kegiatan HC melalui program PHN menjadi tidak optimal.
Pada saat ini seiring dengan perkembangan pendidikan tinggi keperawatan
dan perkembangan legislasi praktek keperawatan melalui SK Menkes No 123
tahun 2002 tentang registrasi dan praktik keperawatan, maka kegiatan HC
kedepan akan mengalami perkembangan yang pesat, apalagi banyak institusi
rumah sakit yang mulai menyadari peluang kedepan tentang kegiatan tersebut
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain. Mubarak, dkk (2009)
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga ataupun
masyarakat (Asrul Aswar, 1996).
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur.Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan
kesehatan para anggotanya dan saling memelihara

3.2 Saran
Semoga mahasiswa bisa lebih memahami materi tentang “Dasar-dasar
pelayanan keluarga”dan dapat meningkatkan keterampilan sebagai perawat
yang professional.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak.2009. Ilmu keperawatan komunitas.buku 1 & 2. Jakarta: ECG.

Asrul, Azwar.1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan.Jakarta: Pustaka sinar


harapan.

Effendi, Nasrul.2001. Dasar – dasar keperawatan kesehatan masyarakat edisi 2.


Jakarta: ECG.

Setiadi. (2008). Konsep Proses Keperawatan Keluarga (edisi 1).Yogyakarta:


Graha ilmu.

Slameto (2006). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya.Jakarta:


PT.Rineka Cipta.

Wahit iqbal Mubarak, Bambang Adi Santoso, Khoirul Rozikin, Siti Patonah,
(2006). Ilmu keperawatan komunitas 2. Jakarta: CV. Sagung seto.
15

Anda mungkin juga menyukai