Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Saat Tsunami
a) Pembangunan Sistem Peringatan Dini Tsunami.
b) Pembangunan tempat evakuasi (shelter) di sekitar daerah pemukiman, pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang berisiko, penanaman mangrove serta tanaman lainnya disepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami. c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat lokalkhususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang tsunami dan cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami. d) Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinyan tsunami kepada petugas yang berwenang : Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko Gunung Meletus
a) Pemantauan, aktivitas gunungapi dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat
gempa (seismograf).Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantorPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas Pos Pengamatan Gunungapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat. b) Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan ketika terjadi peningkatan aktivitas gunungapi antara lain mengevaluasi laporan dan data (PVMBG), membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, dan melakukan pemeriksaan secara terpadu. c) Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi menjelaskanjenis dan sifat bahaya gunungapi, daerah rawan bencana,arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pospenanggulangan bencana. d) Penyelidikan gunungapi menggunakan metoda berbagai ilmu kebumian. e) Sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat,terutama yang tinggal di sekitar gunungapi. Bentuksosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepadaPemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir
a) Secepatnya membersihkan rumah, gunakan antiseptik untuk membunuh kuman
penyakit.Cari dan siapkan air bersih untuk menghindariterjangkitnya penyakit diare.Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dansesuai fungsi lahan. b) Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaransungai serta di daerah banjir. c) Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendahdari pemukiman laut. d) Program penghijauan daerah hulu sungai harus selaludilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagiansungai rawan banjir Upaya Pengurangan Risiko Bencana Longsor
a) Hindarkan daerah rawan bencana untukpembangunan pemukiman dan fasilitas utama
lainnya b) Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaanmaupun air tanah. (Fungsi drainase adalah untukmenjauhkan air dari lereng, menghindari air meresapke dalam lereng atau menguras air ke dalam lerengke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah). c) Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling d) Terasering dengan sistem drainase yang tepat(drainase pada teras - teras dijaga jangan sampaimenjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah. e) Penghijauan dengan tanaman yang sistemperakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat(khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebihdari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanamantidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengantanaman yang lebih pendek dan ringan, di bagian dasar ditanam rumput). f) Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat. g) Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan.Pengenalan daerah rawan longsor. h) Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall). i) Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah. j) Pondasi tiang pancang sangat disarankan untukmenghindari bahaya liquefaction (infeksi cairan). k) Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel. l) Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan m) Menanami kawasan yang gersang dengan tanamanyang memiliki akar kuat, banyak dan dalam sepertinangka, durian, pete, kaliandra dan sebagainya. n) Tidak mendirikan bangunan permanen di daerahtebing dan tanah yang tidak stabil (tanah gerak). o) Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.Waspada ketika curah hujan tinggi.Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon sembarangan
Upaya Pengurangan Risiko Bencana Gelombang Pasang
a) Peningkatan kewaspadaaan dan kesiapsiagaanterhadap bahaya gelombang pasang.
b) Pembangunan tembok penahan air pasang pada garispantai yang berisiko. c) Penanaman mangrove serta tanaman lainnyasepanjang garis pantai untuk meredam gelombang pasang. d) Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang amandi sekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi danmudah dilalui. e) Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnyayang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalantanda-tanda gelombang pasang cara-carapenyelamatan diri terhadap bahaya gelombang pasang. f) Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahayagelombang pasang. g) Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tandaakan terjadinya gelombang pasang kepada petugasyang berwenang : Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio,SATLAK PB maupun institusi terkait.Melengkapi diri dengan alat komunikasi
Sumber : BNPB Buku Saku TANGGAP TANGKAS TANGGUH Menghadapi bencana Edisi 2012