Anda di halaman 1dari 16

MODUL

PEMBUATAN KOMPOS SEBAGAI PELUANG USAHA

oleh:

Dr. Handayani, dr., M.Kes

1
Daftar isi

Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
A. Pendahuluan 4
B. Alasan Bahan Organik Kotoran Sapi Perlu Dikomposkan 5
C. Kandungan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi 5
D. Manfaat Kompos Bagi Tanaman 6
E. Cara Pembuatan Kompos (Bokasi) 7
F. Cara Memulai Bisnis Kompos 9
G. Kesimpulan 14

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pembuatan
Kompos Sebagai Peluang Usaha“. Shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau yang setia.
Modul ini disusun secara khusus untuk memenuhi Pembuatan PKM-K Spemanfaatan
Sayur Organik. Pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini. Penulis mengalami berbagai kendala diantaranya keterbatasan buku-buku yang
penulis jadikan sebagai tinjauan dan referensi. Meskipun demikian, penulis telah berusaha
mengumpulkan data-data dari berbagai referensi yang cukup untuk menyelesaikan tugas
makalah ini. Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
pembaca.
Akan tetapi, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Segala
kritik, koreksi, dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
demi perbaikan dimasa mendatang. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surabaya, 19 September 2017

Penulis

3
A. Pendahuluan
Kotoran hewan adalah sumber nutrisi yang baik untuk menambah kesuburan dan
kegemburan lahan pertanian. Untuk membuat kotoran hewan bisa dipakai dengan maksimal,
maka kotoran hewan tersebut perlu diolah menjadi pupuk kompos terlebih dulu. Pengolahan
kotoran sapi menjadi pupuk kompos dapat dilakukan oleh peternak atau petani secara
individu karena caranya yang sederhana, mudah dan bahannya bisa ditemukan di sekitar
lingkungan peternak atau petani.

Pengolahan kotoran sapi yang memiliki kandungan N, P dan K tinggi sebagai pupuk
kompos bisa memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memperbaiki struktur
tanah agar menjadi lebih baik.Tanah yang baik atau sehat, kelarutan unsur-unsur anorganik
akan meningkat. Ketersediaan asam amino, vitamin, zat gula dan zat-zat bioaktif hasil dari
aktivitas mikroorganisme efektif pada tanah akan bertambah, menyebabkan pertumbuhan
tanaman menjadi semakin maksimal.

Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat  dari sampah organik. Pembuatan pupuk
kompos ini tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan
banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan


organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H.
Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan
organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses
alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat
campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan
penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik
dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organic sampah mencapai ±80%, sehingga
pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi
untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke
tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana
ke udara. Salah satu contoh yaitu di DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap

4
harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton
dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik.
Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk
mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).

B. Alasan Bahan Organik Kotoran Sapi Perlu Dikomposkan


 Bahan kompos
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik
dapat dikomposkan, diantaranya:
- Seresah
- Daun-daunan
- Pangkasan rumput
- Ranting
- Sisa kayu dapat dikomposkan.
- Kotoran ternak
- Binatang dan lain-lain.
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah,
apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap
haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat
diserap haranya oleh tanaman. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh
masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik
demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).

C. Kandungan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi


Setiawan (2010) menyatakan bahwa pupuk organik dari kotoran sapi mempunyai
kandungan serat kasar tinggi seperti selulosa. Hal ini ditandai dengan tingginya rasio
C/N diatas 40. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan tanaman sehingga
pemberiannya harus dibatasi. Untuk menurunkan tingginya kandungan C, bisa dilakukan
dengan pengomposan. Limbah-limbah ternak merupakan bahan organik yang menarik
untuk dijadikan kompos bagi usaha pertanian. Pupuk kandang bisa digunakan untuk
berbagai jenis tanaman, seperti tanaman sayur, tanaman buah, tanaman palawija dan
tanaman pangan. Secara aplikasi, penggunaan pupuk kandang dibedakan menjadi
5
penggunaan di sawah dan penggunaan di lahan kering. Pupuk kandang mengandung 3
golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat)
dari binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari
komponen- komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang sangat berbeda,
tergantung dari jenis ternaknya, cara pemberian makanan dan pemeliharaannya. Sisa-sisa
tanaman dalam pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama
selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun mineral. Nitrogen dan mineral
terkandung tinggi pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan
ekscreta padat memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberikan suatu
media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisme. Pupuk kandang bisa
digunakan untuk berbagai jenis tanaman, seperti tanaman sayur, tanaman buah, tanaman
palawija dan tanaman pangan. Secara aplikasi penggunaan pupuk kandang dibedakan
menjadi penggunaan di sawah dan penggunaan di lahan kering. Penggunaan di sawah
lebih ditekankan pada tanaman padi, sedangkan penggunaan di lahan kering untuk
tanaman sayur dan tanaman buah.

D. Manfaat Kompos Bagi Tanaman


Manfaat kompos Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto
(2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah
menjadi lebih baik. Selain itu Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari
beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
- Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
- Mengurangi volume/ukuran limbah
- Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :
- Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari
sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan
sampah
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:

6
- Meningkatkan kesuburan tanahMemperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah - Meningkatkan aktivitas
mikroba tanah
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen). -
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman - Menekan pertumbuhan/serangan
penyakit tanaman - Meningkatkan retensi/ketersediaan hara.

Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman, kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, tetapi juga dapat memperbaiki struktur tanah terutama
tanah kering dan lading serta menjaga fungsi tanah sehingga menjaga tanaman dapat tumbuh
dengan baik.

1. Kompos Menyediakan Unsur Hara bagi Tanaman

Setiap tanaman membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tanah


yang baik mempunyai unsur hara yang dapat mencukupi kebutuhan tanaman.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman, unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dibagi menjadi tiga golongan. Yang pertama unsur hara makro primer, yaitu unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K). Selanjutnya unsur hara makro sekunder sedang, yaitu unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti sulfur/belerang (S), Kalsium (Ca), dan
magnesium (Mg). Dan yang terakhir adalah unsur hara mikro yaitu unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
klor (CI), boron (B), mangan (Mn), dan molobdenum (Mo).

2. Kompos Dapat Memperbaiki Struktur Tanah (Soil Conditioner)


Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Stuktur
gumpalan terjadi karena butir-butir debu, pasir, dan liat terikat satu sama lain oleh
suatu perekat, seperti bahan organik atau oksida besi. Tanah tergolong buruk apabila
butir-butir tanah tidak melekat, misalnya tanah pasir, atau saling merekat erat sangat
teguh (Tanah liat), tanah yang baik adalah tanah yang remah atau granuler. Tanah
seperti ini mempunyai tata ruang udara yang baik sehingga aliran udara dan air dapat
masuk dengan baik. Kompos merupkan perekat pada butir-butir tanah dan mampu
menjadi penyeimbang tingkat kerekatan tanah. Selain itu kehadiran kompos bagi
tanaman menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk melakukan aktifitas pada

7
tanah. Dengan demikian tanah yang semula keras atau teguh dan sulit ditembus air
maupun udara kini menjadi gembur kembali karena aktivitas mikroorganisme.
Struktur tanah yang gembur seperti ini sangat baik bagi tanaman.
3. Kompos Meningkatkan Kemampuan Tanah Untuk Menahan Air
Suatu bagian yang tidak terisi bahan padat pada tanah dinamakan pori-pori.
Bagian yang tidak berisi ini akan diisi oleh air dan udara. Pori-pori dibedakan menjadi
dua, yaitu pori-pori halus dan pori-pori kasar, pori-pori kasar berisi air gravitasi atau
udara. Pori-pori kasar ini sulit menahan air karena gaya gravitasi, sehingga air hanya
merembes masuk dan lewat begitu saja. Contohnya adalah tanah pasir. Tanah yang
bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan rekat
yang lebih baik, sehingga mampu mengikat dan menahan ketersediaan air di dalam
tanah.
Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan adanya kompos pada tanah.
Hujan yang turun begitu deras akan mengkikis tanah, sehingga unsur hara akan
terkikis habis terbawa hujan, dengan adanya kompos, tanah terlapisi secara fisik
sehingga tidak mudah terkikis dan akar tanaman terlindungi. Kompos juga
meningkatkan daya ikat terhadap unsur hara sehingga unsur hara yang terdapat di
dalam tanah tidak mudah tercuci oleh air.
4. Kompos Meningkatkan Aktivitas Biologi Tanah
Pada kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Jika
berada di dalam tanah, kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme di dalam
tanah. Selain berisi bakteri dan jamur pengurai, keberadaan kompos akan membuat
tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering. Keadaan seperti itu
sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing tanah akan
lebih suka tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi dari pada tanah yang keras
atau berpasir. Cacing tanah juga dapat menjadi pupuk alami berupa kascing, yang
bermanfaat bagi tanaman, jenis-jenis serangga yang hidup dalam tanah juga dapat
memperbaiki tata udara di dalam tanah dengan cara membuat lubang-lubang kecil.
5. Kompos Merupakan Pupuk Ramah Lingkungan
Penggunaan pupuk kimia ternyata berpengaruh buruk, tidak hanya meracuni
tanah dan iar saja, tetapi juga dapat meracauni produk yang dihasilkan. Sebagai
contoh pupuk urea terbuat dari senyawa hidrokarbon yang juga digunkan untuk
kendaraan bermotor. Senyawa ini akan berubah menjadi nitrit. Nitrit ini dapat muncul
dalam produk makanan apabila pupuk masuk ke tata ruang air tanah. Senyawa inilah
8
yang kemudian menjadi radikal bebas yang dapat menimbulkan efek jangka panjang
berupa kanker atau keracunan langsung. Karena menginginkan hasil yang berlimpah,
para petani seringkali tidak menghitung lagi jumlah pupuk yang diberikan dan
cenderung boros. Pada saat terjadi pencucian tanah, pupuk kimia yang tidak
terkonsumsi tanaman akan berkumpul, mengendap dan bertumpuk di dalam tanah
sehingga kelak mengakibatkan tanah tersebut keracunan dan tidak produktif lagi.

E. Cara Pembuatan Kompos (Bokasi)

Bahan
- Kotoran sapi setengah nnatang atau yang masih mentah (tidak terlalu basah)
- Sekam padi
- 2 L starter atau rnikrooa pertgurai
- 1 liter larutan molase
- 50 liter air bersih di dalam wadah drum plastic

-
- Gambar bahan baku kompos bokasi

Proses Pembuatan
1. Larutkan gula atau larutan molase di dalam drum plastik lalu masukkan
starter ke dalamnya sambil diaduk aduk selama 10 menit. Diamkan larutan
selama 30 menit, sisihkan.

9
2. Campur kotoran ayam, kotoran sapi, dan sekam hingga merata, lalu ambil
seperempat campuran bahan baku dan ratakan di permukaan lantai berukuran
2,5 x 2,5 meter.
3. Ambil 12,5 liter larutan starter, lalu siram ke dalam campuran bahan baku
secara merata sambil diaduk-aduk.
4. Tambahkan dan ratakan kembali seperempat campuran bahan baku di atas
tumpukan pertama, lalu siram dengan larutan starter sambil diaduk-aduk
hingga rata.
5. Lakukan terus langkah di atas hingga terdapat empat lapis tumpukan, yang
tingginya sekitar 75-90 cm.
6. Setiap kali mengaduk tiap lapisan campuran, lakukan kontrol kelembapan
bahan baku dengan cara menggenggam dan meremasnya. Jika genggaman
dibuka dan bahan baku pecah berurai, tandanya terlalu kering. Karena itu,
slram dengan air bersih secukupnya hingga ketika digenggam dan diremas
lagi, campuran bahan tampak tidak pecah, tetapi tidak sampai meneteskan air.
Kelembapan bahan baku sangat mempengaruhi aktivitas mikroba pengurai.
7. Tutup permukaan atas tumpukan dengan lembaran plastic atau terpal.
8. Pada hari ke-3, lakukan pengukuran suhu bahan baku. Caranya, buat lubang
di tengah tumpukan dengan sepotong kayu, masukkan thermometer yang
telah diberi tali ke dalam lubang, lalu tutup kembali lubang tersebut.
9. Setelah satu menit, tarik termometer, angka yang ditunjukkannya merupakan
suhu bahan baku saat itu. Jika suhunya di atas 65" C, buka plastik atau terpal.
Namun, tutup kembali plastik atau terpal. jika suhunya kurang dari 50" C,
10. Pada hari ke-7, lakukan pengadukan pertama pada bahan baku dengan
menggunakan cangkul, lalu susun lagi menjadi tumpukan setinggi 75-90 cm.
Pengadukan kedua dikerjakan pada hari ke-14, sedangkan pengadukan ketiga
dikerjakan pada hari ke-21. Caranya sama seperti pengadukan pertama.

10
11
F. Cara Memulai Bisnis Kompos
 Peluang Usaha Kompos Kemasan Dengan Modal kecil
Dalam Pembuatan kompos harus memerlukan sampah dan sayuran merupakan
bahan utama dalam pembuatan kompos yang bagus sebagian besar masyarakat tidak
memanfaat kan sebagai sumber penghasilan yang luar biasa karena sampah ini bisa
di jadikan sampah organik. Bisnis ini yang paling mudah dan tidak memerlukan
modal.

Contoh kemasan kompos

 Cara Memulai Bisnis Kompos

1. Persiapan awal

 Belilah bahan – bahan yang di gunakan untuk persiapan awal pembuatan kompos
 Beli lah tempat untuk pembuatan kompos misalanya wadah , ember dan juga botol
untuk kemasan
 Mulai mengumpulakan sampah organik dan juga anorganik .
 Lakukan hal ini agar tidak ada pencemaran pada lingkungan sekitar

2. Persiapan Alat Dan bahan

 Persiapan Alat
 Komposter
 Pengaduk
 Pipa PVC
 Plastik Transparan
 Pisau dan tali rafia panjang
 Persiapan bahan
 semua sampah yang bisa di giling seperti sayuran , sisa makanan dan limbah kebun
dan Industri
 kemudian tambahkan semua kotoran ternak ruminansia dan non rumanansia
 kapur tohor ( zat pengurai )

12
 Tambahkan air

3. Cara Pembuatan Kompos

 Potong sampah atau di giling hingga halus sehingga dapat dengan mudah
mempercepat pembuatan kompos .
 Masukan Gilingan sampah tersebut kedalam komposter 40 L dengan ketinggian 30
cm
 Tambahkan Sampah dengan air 250 ml air
 Taburkan kotoran ternak dan juga kapur tohor hingga merata
 Lalu masukan pipa PVC tegak kedalam komposter
 Kemudian tutup komposter dengan plastik transparan yang di berilubang di tengah
dengan laus pada pipa PVC
 Lalukan pengaduk 1 minggu 2 kali secara merata
 Setelah itu panen dan keringkan atau cairkan lalu di kemas di dalam botol dan siap
untuk di pasarkan .

4. Manfaat Pupuk Kompos

 Dapat meningkatkan unsur ph tanah


 Memperbaiki Struktur Tanah yang tidak stabil
 Membantu Penyerapan Zat yang Di butuhkan tanaman
 Mengambalikakan kelembapan pada tanah
 Menyuburkan tanah sehingga pertumbuhan tanah dan pertumbuhan tanaman cepat
berkembang

5. Kelebihan Usaha Kompos

 Bahan Mudah di dapatkan dan dimana saja


 Pembuatannya sangat lah sederhana dan bisa dilakukan dalam jumlah yang besar
 Modal yang di keluarkan sangatlah murah dan terampil
 Mengurangi pencemaranh lingkungan sekitar  anda

6. Modal Investasi awal

Bahan Dan alat Harga


Kapur tohor Rp 20.000
Pipa PVC Rp 5.000
Komposter Rp 30.000
Jumlah Total Rp 55.000

8. Pendapat

 Perharinya harga per/kg = Rp 2.000


 Perbulan harga per/kg = Rp 2.000 x 30 = Rp 50.000 x 20 orang pembeli / kg = Rp
1.000.000

13
G. Kesimpulan

Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat  dari sampah organik. Pembuatan pupuk
kompos ini tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan
banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
Pengolahan kotoran sapi yang memiliki kandungan N, P dan K tinggi sebagai pupuk kompos
bisa memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memperbaiki struktur tanah agar
menjadi lebih baik

14
DAFTAR PUSTAKA

Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah
prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan


Pengembangannya). Kanisius Yogyakarta

15
BIODATA PENELITI

Nama: Dr. Handayani dr. M.Kes


Tempat tgl lahir : Madiun 17 April 1965
Pendidikan :
 SD, SMP dan SMA di Madiun
 S1 Kedokteran
 S2 Ilmu Kedokteran Dasar
 S3 Ilmu Kedokteran
 Dosen FK Universitas Andalas 1996 sd 2012, dosen FK Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya 2013 sd sekarang.
 Melakukan penelitian di bidang farmakologi kedokteran dan obat herbal serta pengabdian
masyarakat dalam bidang yang sama.

16

Anda mungkin juga menyukai