oleh:
1
Daftar isi
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
A. Pendahuluan 4
B. Alasan Bahan Organik Kotoran Sapi Perlu Dikomposkan 5
C. Kandungan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi 5
D. Manfaat Kompos Bagi Tanaman 6
E. Cara Pembuatan Kompos (Bokasi) 7
F. Cara Memulai Bisnis Kompos 9
G. Kesimpulan 14
2
KATA PENGANTAR
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
3
A. Pendahuluan
Kotoran hewan adalah sumber nutrisi yang baik untuk menambah kesuburan dan
kegemburan lahan pertanian. Untuk membuat kotoran hewan bisa dipakai dengan maksimal,
maka kotoran hewan tersebut perlu diolah menjadi pupuk kompos terlebih dulu. Pengolahan
kotoran sapi menjadi pupuk kompos dapat dilakukan oleh peternak atau petani secara
individu karena caranya yang sederhana, mudah dan bahannya bisa ditemukan di sekitar
lingkungan peternak atau petani.
Pengolahan kotoran sapi yang memiliki kandungan N, P dan K tinggi sebagai pupuk
kompos bisa memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memperbaiki struktur
tanah agar menjadi lebih baik.Tanah yang baik atau sehat, kelarutan unsur-unsur anorganik
akan meningkat. Ketersediaan asam amino, vitamin, zat gula dan zat-zat bioaktif hasil dari
aktivitas mikroorganisme efektif pada tanah akan bertambah, menyebabkan pertumbuhan
tanaman menjadi semakin maksimal.
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik. Pembuatan pupuk
kompos ini tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan
banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
4
harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton
dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik.
Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk
mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).
Aspek Lingkungan :
- Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari
sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan
sampah
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
6
- Meningkatkan kesuburan tanahMemperbaiki struktur dan karakteristik tanah
- Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah - Meningkatkan aktivitas
mikroba tanah
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen). -
Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman - Menekan pertumbuhan/serangan
penyakit tanaman - Meningkatkan retensi/ketersediaan hara.
Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman, kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, tetapi juga dapat memperbaiki struktur tanah terutama
tanah kering dan lading serta menjaga fungsi tanah sehingga menjaga tanaman dapat tumbuh
dengan baik.
7
tanah. Dengan demikian tanah yang semula keras atau teguh dan sulit ditembus air
maupun udara kini menjadi gembur kembali karena aktivitas mikroorganisme.
Struktur tanah yang gembur seperti ini sangat baik bagi tanaman.
3. Kompos Meningkatkan Kemampuan Tanah Untuk Menahan Air
Suatu bagian yang tidak terisi bahan padat pada tanah dinamakan pori-pori.
Bagian yang tidak berisi ini akan diisi oleh air dan udara. Pori-pori dibedakan menjadi
dua, yaitu pori-pori halus dan pori-pori kasar, pori-pori kasar berisi air gravitasi atau
udara. Pori-pori kasar ini sulit menahan air karena gaya gravitasi, sehingga air hanya
merembes masuk dan lewat begitu saja. Contohnya adalah tanah pasir. Tanah yang
bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan rekat
yang lebih baik, sehingga mampu mengikat dan menahan ketersediaan air di dalam
tanah.
Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan adanya kompos pada tanah.
Hujan yang turun begitu deras akan mengkikis tanah, sehingga unsur hara akan
terkikis habis terbawa hujan, dengan adanya kompos, tanah terlapisi secara fisik
sehingga tidak mudah terkikis dan akar tanaman terlindungi. Kompos juga
meningkatkan daya ikat terhadap unsur hara sehingga unsur hara yang terdapat di
dalam tanah tidak mudah tercuci oleh air.
4. Kompos Meningkatkan Aktivitas Biologi Tanah
Pada kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Jika
berada di dalam tanah, kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme di dalam
tanah. Selain berisi bakteri dan jamur pengurai, keberadaan kompos akan membuat
tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering. Keadaan seperti itu
sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing tanah akan
lebih suka tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi dari pada tanah yang keras
atau berpasir. Cacing tanah juga dapat menjadi pupuk alami berupa kascing, yang
bermanfaat bagi tanaman, jenis-jenis serangga yang hidup dalam tanah juga dapat
memperbaiki tata udara di dalam tanah dengan cara membuat lubang-lubang kecil.
5. Kompos Merupakan Pupuk Ramah Lingkungan
Penggunaan pupuk kimia ternyata berpengaruh buruk, tidak hanya meracuni
tanah dan iar saja, tetapi juga dapat meracauni produk yang dihasilkan. Sebagai
contoh pupuk urea terbuat dari senyawa hidrokarbon yang juga digunkan untuk
kendaraan bermotor. Senyawa ini akan berubah menjadi nitrit. Nitrit ini dapat muncul
dalam produk makanan apabila pupuk masuk ke tata ruang air tanah. Senyawa inilah
8
yang kemudian menjadi radikal bebas yang dapat menimbulkan efek jangka panjang
berupa kanker atau keracunan langsung. Karena menginginkan hasil yang berlimpah,
para petani seringkali tidak menghitung lagi jumlah pupuk yang diberikan dan
cenderung boros. Pada saat terjadi pencucian tanah, pupuk kimia yang tidak
terkonsumsi tanaman akan berkumpul, mengendap dan bertumpuk di dalam tanah
sehingga kelak mengakibatkan tanah tersebut keracunan dan tidak produktif lagi.
Bahan
- Kotoran sapi setengah nnatang atau yang masih mentah (tidak terlalu basah)
- Sekam padi
- 2 L starter atau rnikrooa pertgurai
- 1 liter larutan molase
- 50 liter air bersih di dalam wadah drum plastic
-
- Gambar bahan baku kompos bokasi
Proses Pembuatan
1. Larutkan gula atau larutan molase di dalam drum plastik lalu masukkan
starter ke dalamnya sambil diaduk aduk selama 10 menit. Diamkan larutan
selama 30 menit, sisihkan.
9
2. Campur kotoran ayam, kotoran sapi, dan sekam hingga merata, lalu ambil
seperempat campuran bahan baku dan ratakan di permukaan lantai berukuran
2,5 x 2,5 meter.
3. Ambil 12,5 liter larutan starter, lalu siram ke dalam campuran bahan baku
secara merata sambil diaduk-aduk.
4. Tambahkan dan ratakan kembali seperempat campuran bahan baku di atas
tumpukan pertama, lalu siram dengan larutan starter sambil diaduk-aduk
hingga rata.
5. Lakukan terus langkah di atas hingga terdapat empat lapis tumpukan, yang
tingginya sekitar 75-90 cm.
6. Setiap kali mengaduk tiap lapisan campuran, lakukan kontrol kelembapan
bahan baku dengan cara menggenggam dan meremasnya. Jika genggaman
dibuka dan bahan baku pecah berurai, tandanya terlalu kering. Karena itu,
slram dengan air bersih secukupnya hingga ketika digenggam dan diremas
lagi, campuran bahan tampak tidak pecah, tetapi tidak sampai meneteskan air.
Kelembapan bahan baku sangat mempengaruhi aktivitas mikroba pengurai.
7. Tutup permukaan atas tumpukan dengan lembaran plastic atau terpal.
8. Pada hari ke-3, lakukan pengukuran suhu bahan baku. Caranya, buat lubang
di tengah tumpukan dengan sepotong kayu, masukkan thermometer yang
telah diberi tali ke dalam lubang, lalu tutup kembali lubang tersebut.
9. Setelah satu menit, tarik termometer, angka yang ditunjukkannya merupakan
suhu bahan baku saat itu. Jika suhunya di atas 65" C, buka plastik atau terpal.
Namun, tutup kembali plastik atau terpal. jika suhunya kurang dari 50" C,
10. Pada hari ke-7, lakukan pengadukan pertama pada bahan baku dengan
menggunakan cangkul, lalu susun lagi menjadi tumpukan setinggi 75-90 cm.
Pengadukan kedua dikerjakan pada hari ke-14, sedangkan pengadukan ketiga
dikerjakan pada hari ke-21. Caranya sama seperti pengadukan pertama.
10
11
F. Cara Memulai Bisnis Kompos
Peluang Usaha Kompos Kemasan Dengan Modal kecil
Dalam Pembuatan kompos harus memerlukan sampah dan sayuran merupakan
bahan utama dalam pembuatan kompos yang bagus sebagian besar masyarakat tidak
memanfaat kan sebagai sumber penghasilan yang luar biasa karena sampah ini bisa
di jadikan sampah organik. Bisnis ini yang paling mudah dan tidak memerlukan
modal.
1. Persiapan awal
Belilah bahan – bahan yang di gunakan untuk persiapan awal pembuatan kompos
Beli lah tempat untuk pembuatan kompos misalanya wadah , ember dan juga botol
untuk kemasan
Mulai mengumpulakan sampah organik dan juga anorganik .
Lakukan hal ini agar tidak ada pencemaran pada lingkungan sekitar
Persiapan Alat
Komposter
Pengaduk
Pipa PVC
Plastik Transparan
Pisau dan tali rafia panjang
Persiapan bahan
semua sampah yang bisa di giling seperti sayuran , sisa makanan dan limbah kebun
dan Industri
kemudian tambahkan semua kotoran ternak ruminansia dan non rumanansia
kapur tohor ( zat pengurai )
12
Tambahkan air
Potong sampah atau di giling hingga halus sehingga dapat dengan mudah
mempercepat pembuatan kompos .
Masukan Gilingan sampah tersebut kedalam komposter 40 L dengan ketinggian 30
cm
Tambahkan Sampah dengan air 250 ml air
Taburkan kotoran ternak dan juga kapur tohor hingga merata
Lalu masukan pipa PVC tegak kedalam komposter
Kemudian tutup komposter dengan plastik transparan yang di berilubang di tengah
dengan laus pada pipa PVC
Lalukan pengaduk 1 minggu 2 kali secara merata
Setelah itu panen dan keringkan atau cairkan lalu di kemas di dalam botol dan siap
untuk di pasarkan .
8. Pendapat
13
G. Kesimpulan
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik. Pembuatan pupuk
kompos ini tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan
banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
Pengolahan kotoran sapi yang memiliki kandungan N, P dan K tinggi sebagai pupuk kompos
bisa memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memperbaiki struktur tanah agar
menjadi lebih baik
14
DAFTAR PUSTAKA
Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah
prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
15
BIODATA PENELITI
16