Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA MATA

PELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 1 RAMBAH HILIR


Rudi Akbar1), Nurul Afifah2), Rena Lestari3)

1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: rudiyakbar@gmail.com
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: nurulafifah.upp@gmail.com
3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: rena nasution@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to findout students motivation on the subjects at class XI IPA Biology of
SMAN 1 Rambah Hilir. Qualitative descriptive. The samples were grader XI IPA1 and XI
IPA2 SMAN 1 Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu, they amouting ara to 48 people, and 1
subject Teacher Biology. The sampling techique in this study us total sampling. Based on the
research of this study concluded that students motivation at class XI IPA1 80,25% with high
criteria and class XI IPA2 75%,60% with higt criteria, obtain an average 77,92% with high
criteria, and questionnaires comparison were filed by teacher 82% with high criteria.
Keywords : Analysis, Motivation, Biology.

1. PENDAHULUAN Berdasarkan wawancara yang


dilakukan, maka penulis tertarik untuk
Pembelajaran merupakan suatu mengadakan penelitian, guna memperoleh
proses yang dilakukan oleh guru dan siswa kebenaran tentang motivasi belajaar siswa
dalam kondisi dan suasana keilmuan baik terhadap mata pelajara biologi dengan
di sekolah maupun di tempat-tempat lain. judul : “Analisis Motivasi Belajar Siswa
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk Kelas XI IPA Pada Mata Pelajaran Biologi
menyebarluaskan informasi pengetahuan di SMAN 1 Rambah Hilir tahun pelajaran
kepada khalayak ramai yang sesuai dan 2015/2016.
memerlukan informasi tersebut. Hamalik Hal ini juga didukung oleh
(2014: 57) menyatakan pembelajaran penelitian yang dilakukan oleh Agustina
adalah suatu kombinasi yang tersusun dan Hamdu (2011: 85) menyatakan nilai
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, motivasi belajar siswa sangat baik, hasil
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang penelitian ini juga menginformasikan
saling mempengaruhi mencapai tujuannya terdapat pengaruh yang signifikan antara
pembelajaran. motivasi terhadap prestasi belajar siswa.
Dalam pembelajaran, motivasi Tujuan penelitian ini adalah untuk
sangat berfungsi untuk mendorong siswa mengetahui motivasi belajar siswa kelas
untuk berbuat, menentukan arah XI IPA pada pembelajaran biologi SMAN
perbuatan, yakni kearah tujuan yang 1 Rambah Hilir.
hendak dicapai dan menyeleksi
perbuatanya yang harus dikerjakan. Hasil 2. METODE PENELITIAN
belajar akan menjadi optimal, kalau ada Jenis penelitian ini adalah
motivasi. Makin tepat motivasi yang penelitian deskriptif. Populasi penelitian
diberikan, makin berhasil pula adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN
pembelajaran tersebut ( Sardiman, 2014: 1 Rambah Hilir yang berjumlah 2 kelas
85.) dan ditambah 1 guru mata pelajaran
e-mail: rudiyakbar@gmail.com 1
biologi sebagai perbandingannya. Sampel prestasinya dan begitu sebaliknya. Untuk
penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN meraih prestasi selain rajin dan ulet dalam
1 Rambah Hilir dan ditambah 1 guru mata menghadapi tugas siswa juga harus tekun
pelajaran biologi dengan teknik dalam belajar. Suardi (2015: 32)
pengambilan sampel jenuh di ambil dari menyatakanguru berusaha untuk
seluruh anggota populasi dijadikan sampel. menciptakan kondisi belajar mengajar yang
dapat mengantarkan anak didiknya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ketujuan. Disini tugas guru berusaha
menciptakan suasana belajar yang
Setelah kuesioner dikumpulkan dan
menggairahkan dan menyenangkan bagi
diolah, didapatkan data yang disajikan
semua siswa, sehingga siswa bisa tekun
dalam bentuk tabel
dalam belajarnya. Hal ini sesuai dengan
Tabel 4. Hasil indikator Motivasi Belajar angket yang diberikan kepada guru
Siswa. menyatakan 85% siswa tekun dalam
Kelas Guru Rata Krit menghadapi tugas dengan kriteria sangat
N IPA1 IPA2 rata eria
o
Indikator tinggi.
1 Tekun dalam 72,20 80,80 Ting
80,21% 85%
2
menghadapi tugas
Ulet dalam
% % gi 3.2 Ulet dalam menghadapi kesulitan
79,37 81,87 Ting
3
menghadapi
kesulitan
86,24%
%
80%
% gi Siswa harus ulet dalam menghadapi
4
5
Menunjukan minat
Senang bekerja 81,66%
77,28
%
85%
81,31
%
Ting
gi
kesulitan belajar, agar siswa mudah
6
mandiri
Cepat bosan pada 72,49%
76,36
%
80%
76,28
%
Ting
gi
menghadapi dalam proses pembelajaran
7
tugas-tugas rutin
Dapat 84,37%
75,41
%
80%
79,92
%
Ting
gi
yang diberikan oleh guru. Setelah data
8
mempertahan
pendapatnya 73,12%
69,65
80%
74,25 Ren dikumpulkan maka dapat diperoleh hasil
% % dah
Dapat
mempertahan 74,58 79,99 Ting
indikator ulet dalam menghadapi kesulitan
keyakinan
Senang mencari
75,41%
%
90%
% gi kelas XI IPA1 bahwa sebanyak 86,24%
dan memecahkan
jawaban soal-soal 88,53% 75%
79,51 Ting dengan kriteria sangat tinggi, dan kelas XI
biologi 75% % gi
IPA2 sebanyak 79,37% dengan kriteria
Rata-rata 80,25% 75,60 81,87 79,24 Tin tinggi. Hal ini dapat dibuktikan ketika ada
% % % ggi
soal biologi yang sulit siswa tetap berusaha
untuk mengerjakannya dan siswa juga bisa
3.1 Tekun dalam menghadapi tugas menanyakan kepada teman kalau kesulitan
Ulet dalam menghadapi tugas, siswa menjawab soal, ini dikarenakan siswa
sangatlah penting dalam proses sangat serius dalam proses pembelajaran
menghadapi tugas, supaya siswa tersebut sehingga mudah dalam menghadapi
bisa menghadapi tugas yang diberikan guru masalah pelajaran. Hal ini sejalan dengan
dengan serius. Setelah data dikumpulkan penelitian Ngazizah, Sriyonodan Ngatiqoh
maka dapat diperoleh hasil indikator tekun (2011: 26) menyatakan bahwa siswa yang
dalam menghadapi tugas, kelas XI IPA1 ulet dalam menghadapi kesulitan dalam
sebanyak 80,21% dengan kriteria tinggidan belajar akan memperoleh nilai yang baik.
kelas XI IPA2 sebanyak 77,20% dengan Siswa juga memerlukan kreativitas berpikir
kriteria tinggi.Hal ini dapat dilihat bahwa sehingga siswa mampu memecahkan
siswa yang tekun dalam menghadapi tugas masalahnya sendiri dan tidak terlalu
yang diberikan oleh guru di sekolah, maka tergantung kepada guru. Setiap individu
siswa tersebut akan tekun dalam siswa memiliki potensi kreatif yang
mengerjakannya, meskipun tugas yang berbeda-beda. Sedangkan Syahniar,
diberikan dalam jumlah banyak. Sejalan Erlamsah dan Solina (2013: 298)
dengan penelitian Syahniar, Erlamsah dan menyatakan ulet berarti tidak mudah putus
Solina (2013: 292) menyatakan jika siswa asa yang disertai dengan kemauan keras
tidak tekun dalam menghadapi tugas maka dan usaha dalam mencapai tujuan. Apabila
siswa akan terkendala dalam meraih kita berusaha keras dalam belajar maka kita

e-mail: rudiyakbar@gmail.com 2
akan mudah untuk menghadapi kesulitan dibuktikan masih kurangnya siswa kelas XI
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan angket IPA1 bekerja mandiri, siswa tidak memiliki
yang diberikan kepada guru menyatakan kebiasaan belajar sendiri, karena siswa
80% siswa ulet dalam menghadapi tidak pernah belajar saat di rumah.
kesulitan dengan kriteria tinggi. Sulistianingrum (2011: 61) menyatakan
bahwa data dari jawaban angket yang
3.3 Menunjukan minat ditunjukkan kepada siswa mengenai
Siswa harus mempunyai minat kebiasaan belajar mereka, ditemukan
untuk belajar, supaya siswa dalam mayoritas siswa tidak memiliki kebiasaan
menghadapi proses pembelajaran tidak belajar mandiri, karenasiswa tidak pernah
terganggu. Setelah data dikumpulkan maka mengulang kembali pelajaran yang
dapat diperoleh hasil indikator menunjukan disampaikan oleh guru di rumah.Siswaakan
minat kelas XI IPA1 sebanyak 81,66% belajar mandiri ketika akan dilakukannya
dengan kriteria tinggi, dan kelas XI IPA2 tes atau ujian. Sementara pada kelasXI
sebanyak 77,28% dengan kriteria tinggi. IPA2 sebanyak 76,36% dengan kriteria
Hal ini dibuktikan siswa harus benar-benar tinggi. Ini dapat dibuktikan pada saat ada
mempersiapkan minat dari rumah untuk ulangan dan tugas, siswa tidak akan
belajar, supaya dapat memperoleh nilai mencontoh dan bekerja mandiri. Hal ini
yang baik, ketika guru melakukan ulangan sejalan dengan pendapat Ashari,
agar dapat memperoleh nilai baik, Fatmaryanti dan Desy (2011: 17)
seandainya siswa tidak mempunyai minat menyatakan dalam proses kemandirian
maka akan memperoleh nilai jelek. Hal ini belajar siswa diperlukan aktivitas, siswa
sejalan dengan penelitian Herlina, Habibah bukan hanya jadi obyek tapi subyek didik
dan Mualimin (2013: 109) menyatakan dan harus aktif agar proses kemandirian
minat sangat berpengaruh terhadap siswa dapat tercapai.Hal ini sesuai dengan
aktivitas belajar siswa, oleh karena itu guru angket yang diberikan kepada guru
sangat berguna untuk membangkitkan menyatakan 80% siswa senang bekerja
motivasi belajar siswa. Adanya motivasi mandiri dengan kriteria tinggi.
yang tinggi dalam diri siswa akan
menjadikan mereka berusaha memperoleh 3.5 Cepat bosan dengan tugas-tugas
prestasi belajar setinggi-tingginya. rutin
Sedangkan Isnaini dan Putri (2015: 123) Siswa harus mempunyai minat
menyatakan minat sangat besar tinggi dalam tekun menghadapi tugas-tugas
pengaruhnya terhadap hasil belajar, jika yang diberikan oleh guru, agar siswa
bahan pelajaran siswa tidak sesuai dengan mudah dalam menjawab soal-soal yang
minat siswa, siswa tidak akan belajar diberikan oleh guru. Setelah data
dengan sebaik-sebainya. Hal ini sesuai dikumpulkan maka indikator cepat bosan
dengan angket yang diberikan kepada guru dengan tugas-tugas rutin kelas XI IPA1
menyatakan 90% siswa menunjukan minat sebanyak 84,37% dengan kriteria tinggidan
dengan kriteria sangat tinggi. kelas XI IPA2 sebanyak 75,41% dengan
kriteria tinggi. Ini dapat dibuktikan siswa
3.4 Senang bekerja mandiri sangat senang saat pembelajaran biologi
Senang bekerja mandiri siswa harus karena saat guru menjelas menggunakan
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi berbagai banyak metode yang bervariasi
agar mudah dalam proses pembelajaran dan sehingga siswa tidak cepat bosan, sehingga
menjawab soal tidak mudah terpengaruh menarik perhatian siswa untuk menjadi
dengan temannya. Setelah data siswa terdorong untuk belajar. Hal ini
dikumpulkan maka indikator senang sejalan dengan penelitian Purwanto (2011:
bekerja mandiri kelas XI IPA1sebanyak 7) menyatakan dalam proses pembelajaran
72,49% dengan kriteria rendah. Hal ini guru terlebih dahulu seperti penyususnan
e-mail: rudiyakbar@gmail.com 3
pengembangan silabus dan rencana pembelajaran akan menyebabkan siswa
pelaksanan pembelajaran dan guru tidak sulit dalam mempertahankan pendapatnya.
terpaku dengan mengunakan satu metode Hal ini tidak sebanding dengan angket yang
saja, sebaiknya guru menggunakan metode diberikan kepada guru, menyatakan 80%
yang bervariasi, agar siswa tidak siswa dapat mempertahankan pendapatnya
membosankan, tetapi menarik perhatian dengan kriteria tinggi. Padahal siswa kelas
siswa untuk belajar.Sedangkan Alfianis XI IPA1 dapat mempertahankan
(2015: 43) menyatakan dalam kegiatan pendapatnya sebannyak 73,21% dengan
belajar mengajar, guru tidak harus terpaku kriteria rendah dan kelas XI IPA2 dapat
dengan menggunakan satu metode, tetapi mempertahankan pendapatnya sebanyak
guru sebaiknya menggunakan metode yang 69,65% dengan kriteria rendah. Disini guru
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak dituntut lebih giat atau lebih kreatif
membosankan, tetapi menarik perhatian melakukan pembelajaran demi
siswa yang untuk jadi siswa terdorong memperkuatkan rasa percaya diri siswa,
untuk belajar. Hal ini sesuai angket yang sehingga siswa tidak ragu-ragu
diberikan kepada guru menyatakan 80% mengeluarkan pendapatnya saat
siswa cepat bosan dengan tugas-rutin pembelajaran maupun diskusi.
dengan kriteria tinggi.
3.7 Dapat mempertahankan
3.6 Dapat mempertahankan keyakinannya
pendapatnya Siswa harus bisa mempertahankan
Siswa harus dapat mempertahankan keyakinannya, agar mudah dalam diskusi
pendapatnya sendiri dalam proses kelompok. Setelah data dikumpulkan maka
pembelajaran, apabila keyakinan siswa indikator dapat mempertahankan
tinggi maka siswa tidak mudah terpengaruh keyakinannya kelas XI IPA1 sebanyak
oleh temannya. Setelah data dikumpulkan 75,45% dengan kriteria tinggi,ini
maka indikator dapat mempertahankan dibuktikan siswa yang rajin belajar akan
pendapatnya kelas XI IPA1 sebanyak memperoleh nilai yang tinggi, karena
73,21% dengan kriteria rendah dan kelas tugas-tugas biologi dikerjakan dengan baik,
XI IPA2 sebanyak 69,65% dengan kriteria sehinga mereka yakin dengan pendapatnya
rendah. Ini dibuktikan siswa pada saat sendiri. Slameto (2010: 83) menyatakan
diskusi kurang mengeluarkan pendapatnya, kebiasaan belajar akan mempengaruhi
siswa yang memiliki kebiasan bertanya dan belajar itu sendiri, yang bertujuan untuk
memberi respon dari pertanyaan akan mendapatkan pengetahuan,
memperoleh informasi yang lebih banyak sikap,keterampilan dan membuat catatan
dari pada siswa yang tidak aktif atau siswa kecil. Siswa yang memiliki kebiasaan
yang tidak mau bertanya. Siswa yang belajar cendrung hidup dengan penuh
memiliki pengetahuan yang sedikit akan disiplin dan tanggung jawab dalam setiap
sulit mempertahankan pendapatnya hal ini tindakan. Belajar berusaha untuk mencapai
sejalan dengan pendapat Nasution (2015: prestasi dan hasil belajar yang tinggi akan
125) menyatakan siswa kurang mempunyai mudah menjawab pertanyaan atau pun soal-
rasa percaya diri yang tinggi sehingga soal yang diberikan oleh guru. Sementara
mereka canggung untuk mempertahankan pada kelas XI IPA2 sebanyak 74,58%
pendapatnya sendiri. Nisa (2011: 38) dengan kriteria rendah, ini dibuktikan siswa
menyatakan dengan hasil penelitiannya yang tidak mau untuk belajar dan bertannya
menunjukan bahwa siswa yang kepada gurunya tidak akan mendapatkan
berpartisipasi aktif dan kreatif untuk informasi, dibandingkan dari pada siswa
membangun pikiran mereka dalam yang rajin, otomatis mereka mudah dapat
pembelajaran akan mempunyai wawasan mempertahankan pendapatnya dari pada
yang luas. Jika siswa tidak aktif dalam siswa yang malas belajar. Hal ini sejalan
e-mail: rudiyakbar@gmail.com 4
dengan penelitian Nisa (2011: 38) siswa pendidikan dijadikan sebagai alat motivasi.
yang belajar kreatif akan meningkatkan Dalam hal ini siswa semakin memiliki rasa
keyakinan siswa tersebut, sehingga siswa tanggung jawab untuk mengerjakan tugas-
tidak mudah akan terpengaruh dengan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini
teman lainnya dan guru harus mampu untuk sesuai dengan angket yang diberikan oleh
membaca situasi dan memonitor serta guru menyatakan 80% siswa senang
mengevaluasi peristiwa-peristiwa serta mencari dan memecahkan jawaban soal-
sanggup memberi resiko untuk melakukan soal biologi dengan kriteria tinggi.
inovasi terhdap siswa. Hal ini tidak
sebanding dengan angket yang diberikan
kepada guru menyatakan 90% siswa dapat
4. KESIMPILAN
mempertahankan keyakinannya dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
kriteria sangat tinggi. Padahal kelas XI
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
IPA2 dapat mempertahankan keyakinannya
kelas XI IPA pada mata pelajaran Biologi
sebanyak 74,58% dengan kriteria rendah,
di SMAN 1 Rambah Hilir memperoleh
disini guru lebih memperhatikan keadaan
nilai kelas XI IPA1 80,25% dengan kriteria
siswa kelas XI IPA2 dan guru dituntut lebih
tinggi dan kelas XI IPA275,60% dengan
kreatif melakukan pembelajaran terhadap
kriteria tinggi, dengan rata-rata 77,92%
siswa kelas XI IPA2 demi meningkatkan
dengan kriteria tinggidan angket
keyakinan siswa. perbandingannya yang diisi oleh guru 82%
3.8 Senang mencari dan memecahkan dengan kriteria tinggi.
jawaban soal-soal biologi
Siswa harus senang dalam mencari
dan memecahkan jawaban soal-soal, agar 5. DAFTAR PUSTAKA
siswa mudah menjawab soal-soal yang 6.
diberikan oleh guru. Setelah data Agustina, L. dan Hamdu, G. 2011.
dikumpulkan maka indikator senang Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
mencari dan memecahkan jawaban soal- Terhadap Prestasi Belajar IPA di
soal biologi kelas XI IPA1 sebanyak Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
88,53% dengan kriteria sangat tinggi dan Pendidikan 12(1): 81-86.
kelas XI IPA2 sebanyak 75% dengan
kriteria tinggi. Hal ini dibuktikan siswa Alfianis. 2015. Upaya Kepala Sekolah
yang senang belajar biologi, sehingga dalam Meningkatkan Motivasi Guru
mudah untuk mencari dan memecahkan Dalam Mengajar di Sekolah. Jurnal
soal-soal biologi, siswa semakin senang Pendidikan 2(1): 40-831.
jika harus mengerjakan soal karena siswa
yang paling cepat dan dapat menjawab Ashari, Fatmaryanti, S.D. dan Desy. 2011.
dengan benar akan mendapatkan hadiah. Peningkatan Kemandirian Belajar
Mudjiono dan Dimyati (2013: 189) IPA Melalui Pembelajaran
menyatakan setiap siswa ingin mengetahui Kooperatif Tipe Group
hasil evaluasinya supaya mengetahui Investigation (GI) di Kelas VII SMP
kemampuan yang dilakunya, berkeinginan Negri 33 Purworejo. Jurnal
mengetahui baik atau buruknya Radiasi1(1): 15-18.
kegiatannya. Sedangkan Kurniawan dan Hamalik, O. 2014. Kurikulum dan
Ryna (2015: 61) menyatakan siswa Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
semakin senang jika harus mengerjakan Aksara.
soal, karena siswa yang paling cepat dan
dapat menjawab dengan benar akan Herlina, L., Habibah, N.A. dan Mualimin.
mendapat kan hadiah. Hadiah dalam dunia 2013. Korelasi Motivasi Berprestasi
e-mail: rudiyakbar@gmail.com 5
dan Minat Berorganisasi Terhadap Sulistianingrum, S. 2011. Analisis
IPK Mahasiswa Bidikmisi Biologi. Permasalahan Siswa dalam
Jurnal Unnes of Biology Memahami Pelajaran IPA Biologi
Education2(1): 108-113. Kelas VII Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Keragaman pada
Isnaini, G. dan Putri, D.T.N. 2015. Sistem Organisasi Kehidupan Mulai
Pengaruh Minat dan Motivasi dari Tingkat Sel Sampai Organisme
Terhadap Hasil Belajar Pada Mata di SMP At-Thohiriyyah Semarang
Pelajaran Pengantar Administrasi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi.
Perkantoran. Jurnal Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi
Bisnis dan Manajemen. 1(2): 118- Fakultas Tarbiyah IAIN. Semarang.
124.
Syahniar, Erlamsah dan Solin, W. 2013.
Nasution. 2015. Berbagai Pendekatan Hubungan Antar Prilakuan Orang
dalam Proses Pembelajaran Tua dengan Motivasi Belajar Siswa
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. di Sekolah. Jurnal Ilmiah Konseling
2(1): 289-294.

Nisa, T.F. 2011. Pembelajaran Matematika


dengan Setting Model Treffinger
untuk Mengembangkan Kreativitas
Siswa. Jurnal Pedagogia 1(1): 35-
50.
Ngazizah, N., Sriyonodan Ngatiqoh, S.
2011. Pengaruh Motivasi
Berprestasi dan Kreativitas Berfikir
Terhadap Prestasi Belajar IPA
(Fisika) Kelas VIII SMP Negri se-
Kabupaten Purworejo Tahun
Pelajaran 2011/2012. Jurnal Radiasi
1(1): 1-4.
Purwanto, R. 2011. Peningkatan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa pada
Kompetensi Sistem Koordinasi
Melalui Metode Pembelajaran
Teaching Games Team Terhadap
Siswa Kelas XI IPA SMA Smart
Ekselensia Indonesia. Jurnal
Pendidikan Dompet Dhuafa 1(1): 1-
14.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Suardi, M. 2015. Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: CV Budi
Utama.

e-mail: rudiyakbar@gmail.com 6

Anda mungkin juga menyukai