Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/340684090

Al-Qur’an dan Bahasa Sunda Populer: Respons Generasi Milenial terhadap


Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Sunda

Article · April 2019


DOI: 10.15575/al-bayan.v4i2.8008

CITATIONS READS

0 531

1 author:

Jajang A Rohmana
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
39 PUBLICATIONS   35 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Jajang A Rohmana on 17 April 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ALQURAN DAN BAHASA SUNDA POPULER:
RESPONS GENERASI MILENIAL TERHADAP TERJEMAHAN
ALQURAN BAHASA SUNDA

JAJANG A.ROHMANA
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: jajangarohmana@uinsgd.ac.id
_________________________

Abstract
The article focuses on the response of millennial generation to the Sundanese translation of the Qur‘ān, Al-Qur’an
Miwah Tarjamahna dina Basa Sunda(2002), published by the Provincial Government and the Regional Office of the
Ministry of Religious Affairs of West Java. The research subjects are Sundanese students at Qur‘ānic Studies and
Tafsir Department (IAT), Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung who was born after 1995. This
case study research uses the assignment techniques for students to read, respond and propose Sundanese words in
the translation. This study confirms the importance of Qur‘ānic translatorto consider the needs of the Sundanese
millennial generation who live in the digital lifestyles. In the context of translation of Q.Al-fa>tih}ah[1]:1-7 and Q.Al-
Baqarah[2]:1-286, the majority of the students do not understand the characteristics of Sundanese in the translation,
such as the use of language levels, idiomatic expressions and old Sundanese vocabulary. They then propose
alternative translations that are more popular, such as simple language levels, loan words and more
popularSundanese vocabulary. It is a response that shows the dynamics of the use of Sundanese language among the
young generation and its gap between the reader and the Qur‘ānic translation which produced by the local
government in Indonesia.
Keywords:
the Qur’ān, translation, Sundanese, students, millenial generation.
__________________________

Abstrak
Kajian ini memfokuskan pada respons generasi milenial Sunda terhadap karya terjemah Alquran bahasa Sunda,Al-
Qur’an Miwah Tarjamahna dina Basa Sunda, terbitan Pemda Provinsidan Kanwil Depag Jawa Barat tahun 2002.
Subjek penelitiannya adalah mahasiswa Sunda pada Prodi IAT Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
Bandung yang lahir sesudah tahun 1995. Penelitian dilakukan dengan teknik penugasan untuk membaca, memberi
tanggapan dan mengusulkan kosakata Sunda dalam terjemahan. Melalui analisis teori terjemahan,kajian ini
menegaskan pentingnya penerjemah Alquran untuk mempertimbangkan kebutuhan generasi milenial Sunda yang
hidup dalam gaya hidup digital. Dalam kasus terjemahan surah al-fa>tih}ah dan Al-Baqarah (Juz 1-3) misalnya,
mayoritas mahasiswa kurang paham dengankarakteristik bahasa Sunda dalam terjemahan tersebut, terutama terkait
dengan penggunaan tingkatan bahasa, ungkapan idiomatik dankosakatalama. Mereka kemudian mengusulkan
alternatif terjemahan yang lebih populer, seperti tingkatan bahasa yang sederhana, kosakataserapan dari bahasa lain
dankosakatayang lebih kekinian. Sebuah tanggapan yang tidak saja menunjukkan dinamika penggunaan bahasa
Sunda di kalangan generasi muda, tetapi juga adanya kesenjangan antara pembaca dengan teks terjemahan Alquran
yang diproduksi oleh pemerintah daerah di Indonesia.
Keywords :
Alquran. terjemah, bahasa Sunda, mahasiswa, generasi milenial
__________________________

belaspublikasi terjemah Alquran dalam bahasa


A. PENDAHULUAN Sunda yang terbit sejak era pra-kemerdekaan.
Terjemahan Alquran bahasa Sunda sudah Jenis terjemahannya menunjukkan keragaman,
banyak disusun. Penyusunnya adalah orang baik dari sisi aksara, sumber terjemahan,
Sunda, etnis terbesar setelah Jawa, tetapi bentuk, metode, latar penerjemah, cakupan,
merupakan penganut Muslim terbesar di maupun dialek terjemahannya 2.Dari sekian
Indonesia1.Hasil kajian sebelumnya banyak terjemahantersebut, PemdaProvinsi
menunjukkan bahwa terdapat sekitar lima dan Kanwil Departemen Agama (sekarang
Kementerian Agama) Jawa Barat sudah dua
kali menyusun terjemahan Alquran bahasa
1
Aris. Suryadinata, Leo., Arifin, Evi Nurvidya., dan
Ananta, Indonesia’s Population: Ethnicity and Religion
2
in a Changing Political Landscape (Singapore: Institute Jajang A.Rohmana, Sejarah Tafsir Alquran Di
of Southeast Asian Studies, 2003), 109. Tatar Sunda (Bandung: Mujahid Press, 2017), 7–8.
Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

Sunda, yakni Tarjamah Al-Qur’äan Bahasa pengguna bahasa non-Sunda7.Hal ini tidak
Sunda (1974/1975) dan Al-Qur’an Miwah hanya berdampak pada penggunaan
Tarjamahna dina Basa Sunda (2002)3. bahasanyamenjadi simpel, populer dan
Namun, terjemahan versi pemerintah lokal dipenuhi serapan8,tetapi juga membuat
tersebut boleh jadi disusun dan dikonsumsi literatur bahasa Sunda lama menjadi
oleh ―generasi lama‖yang lahir dan tumbuh kurangbisa dipahami, termasuk di dalamnya
dalam alam teknologi manual, bukan digital. literatur keagamaan seperti terjemahan
Penggunaan bahasa Sundanya juga cenderung Alquran bahasa Sunda.Oleh karena itu, untuk
didominasi bahasa lama (buhun). Ini berbeda mengetahui pemahamangenerasi milenial
dengan generasi yang lahir sesudah tahun Sunda tentang terjemahan Alquran tersebut
1990-an (25 tahun terakhir) atau dikenal diperlukan kajian tentang tanggapan mereka
dengan generasi milenial4. Merekalahir dan terhadapliteraturterjemahan sebelumnya, yaitu
tumbuh di tengah frekuensi penggunaan Al-Qur’an Miwah Tarjamahna (2002).
bahasa Sunda yang semakin memudar. Studi Kajian ini penting mengingat sebelumnya
Sobarna dkk. misalnya, sudah membuktikan hampir tidak ada terjemahan Alquran bahasa
penurunan penggunaan bahasa Sunda tersebut Sunda yang mempertimbangkan kebutuhan
sejak lama setidaknya di lingkungan remaja generasi milenial Sunda sebagai pewaris
Kota Bandung. Salah satu penyebabnya adalah penjaga kelestarian bahasa Sunda yang
karenapengaruh bahasa lainnya. Pola pikir semakin terancam9.Padahal mereka sangat
penggunaannya diawali dari bahasa Indonesia membutuhkan terjemahan Sunda yang sesuai
lalu diterjemahkan ke bahasa Sunda, sehingga dengan kebutuhan zamannya. Selain itu, posisi
sistem gramatika bahasa Indonesiasemakin generasi milenial yang sangat tergantung pada
dominan5.Dominasi tersebut juga tampak di budaya digital melalui smartphone dengan
berbagai media massa6.Akibatnya, bahasa pola konsumsi dan gaya hidup instan10,sangat
Sunda semakin jarang digunakan, karena rentan terhadap berbagai pengaruh, termasuk
didesak keperluan komunikasi dengan paham dan ajaran radikal yang bersumber dari
website, media sosial, pengajaran agama,
literatur keagamaan dan organisasi siswa
(OSIS)sebagaimana ditunjukkan dalam hasil
3 penelitian Convey Indonesia 11.Karenanya,
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Tarjamah Al-Quräan Basa Sunda, Dikaluarkeun Ku
terjemahan Alquran bahasa Sunda yang
Proyek Penerbitan Al-Qur’än Bahasa Sunda Jawa disusun berdasarkan paham moderat, baik
Barat (Bandung: Pemda Provinsi dan Kanwil Depag dalam terjemahan ayat-ayat teologi, fiqih,
Jawa Barat, n.d.); Pemda Provinsi dan Kanwil Depag
Jawa Barat, Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa
Sunda, Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa
7
Barat, MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat. Sobarna, ―Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Pintu
(Bandung: Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Kematiankah?,‖ 13.
8
Barat, 2002). T. Fatimah Djajasudarma, ―Kecap Anteuran Basa
4
Noorhaidi Hassan, “Menuju Islamisme Populer,” Sunda: Satu Kajian Semantik Dan Struktur‖
Dalam Noorhaidi Hassan Ed., Literatur Keislaman (Universitas Indonesia, n.d.), 3.
9
Generasi Milenial: Transmisi, Apropriasi, Dan Ajip Rosidi, ―Mengapa Bahasa Sunda Bisa Mati?,‖
Kontestasi (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Cupumanik 11, Juni (2004): 11.
10
Kalijaga Press, 2018), 10. Hassan, “Menuju Islamisme Populer,” Dalam
5
Cece Sobarna, ―Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Noorhaidi Hassan Ed., Literatur Keislaman Generasi
Pintu Kematiankah?,‖ Jurnal Makara, Sosial Milenial: Transmisi, Apropriasi, Dan Kontestasi, 11.
11
Humaniora 11, no. 1 (n.d.): 78–79. Tim Penyusun., Ringkasan Eksekutif Program
6
Tim Pelaksana, Kosa Kata Bahasa Sunda Dalam Convey Indonesia (Jakarta: Enhancing the Role of
Media Massa (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Religious Education in Countering Violent Extremism
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan in Indonesia, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat
Kebudayaan, 1984), 1. (PPIM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

94 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

sosial, politik, maupun ekonomi, disertai mengkaji masalah terjemahan bahasa lokal
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh bagi kalangan generasi milenial, selain karena
mereka sangat dibutuhkan. Dengan demikian, isu generasi milenial relatif masih baru, juga
untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagai keterbatasan terjemahan Sunda untuk bisa
langkah awal diperlukan terlebih dulu kajian diakses oleh sarjana non-Sunda.Karenanya,
tentang pandangan generasi milenial terhadap kajian tentang pandangan generasi milenial
terjemahan Alquran bahasa Sunda Sunda terhadap terjemahan Alquran sangat
sebelumnya. penting dilakukan. Kajian ini diharapkan bisa
Sejumlah kajian terdahulu tentang menjadi masukan bagi penyusun terjemahan
terjemahan Alquran bahasa Indonesia maupun Alquran bahasa Sunda untuk
bahasa daerah belum banyak yang menyentuh mempertimbangkan kebutuhan generasi
masalah terjemahan bagi generasi milenial. milenial. Kajian diharapkan memiliki
Umumnya para sarjana membahas terjemahan kontribusi bagi pengembangan kajian
Alquran yang terkait dengan politik terjemahan Alquran di Nusantara. Sebuah
pemerintah era Orde Baru, kepentingan upaya penguatan kajian lokal dalam studi
teologi yang dianut mayoritas,koreksi atas Alquran dan terjemahan sebagai bagian dari
terjemahan versi pemerintah, pelarangan kekayaan khazanah keislaman di Indonesia.
terjemahan dan polemik terjemahan puitis di Kajian ini merupakan studi kasus
Indonesia12. Kajian Zimmer dan Rohmana tanggapan generasi milenial Sunda tehadap
sebelumnya juga lebih banyak mengkaji terjemahan Alquran bahasa Sunda.
tentang tafsir Alquran bahasa Sunda dan Pengumpulan data dilakukan dengan
terjemahan puitis Alquran bahasa menggunakan teknik penugasan pada
13
Sunda .Sedikitnya minat para sarjana untuk mahasiswa Sunda angkatan 2015 (semester
VI) pada Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT)
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung
12
Moch. Nur.Ichwan, Negara, Kitab Suci, Dan Djati Bandung antara bulan Februari-Mei
Politik: Terjemah Resmi Alquran Di Indonesia, Dalam 2018. Jumlahnya sekitar 177
Sadur, Sejarah Terjemahan Di Indonesia Dan mahasiswadaritotal 203 mahasiswa yang
Malaysia, Ed. Henri Chambert-Loir, (Jakarta: KPG-
EFEO-Pusat Bahasa Unpad, 2009); Johanna Pink, terbagi ke dalam lima kelas (masing-masing
―Literal Meaning or Correct ‗Aqīda? The Reflection of enam juz‘). Mahasiswa yang dipilih adalah
Theological Controversy in Indonesian Qur‘an mahasiswaSunda, yakni mereka yang
Translations,‖ Journal of Qur’anic Studies 17, no. 3 mengaku dirinya sebagai orang Sunda dan
(2015): 100–120; Ismail Lubis, Falsifikasi Terjemahan diakui oleh orang lain sebagai orang Sunda 14.
Alquran Departemen Agama, 1990th ed. (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 2001); Munirul Ikhwan, ―Fī Taḥaddī Al- Pilihan juga didasarkan pada kemampuan
Dawlah: Al-Tarjamah Al-Tafsīriyyah Fī Muwäjahah dalam memahami teks terjemahan Sundadan
Al-Khiṭäb Al-Dīnī Al-Rasmī Li Al-Dawlah Al- statusnya sebagai mahasiswa Prodi IAT yang
Indunīsiyyah,‖ Journal of Qur’anic Studies 17, no. 3 mendapatkan Mata Kuliah Tafsir Sunda.
(2015): 121–157; Moh.Zuhri, Terjemah Puitis Al-
Qur’an, Kritik Ilmu Ma’ani Terhadap Al-Qur’anul
Karim Bacaan Mulia Karya H.B. Jassin (Yogyakarta:
Lintang-PPs IAIN Walisongo, 2012). A.Rohmana, ―Metrical Verse as a Rule of Qur‘anic
13
Benjamin G.Zimmer, ―Al-‗Arabiyyah and Basa Translation: Some Reflections on R.A.A.
Sunda: Ideologies of Tranlation and Interpretation Wiranatakoesoema‘sSoerat Al-Baqarah(1888-1965),‖
among the Muslims of West Java,‖ Studia Islamika, Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies 53, no. 2 (2015):
Indonesian Journal for Islamic Studies 7, no. 3 (2000): 439–67.
14
31–65.A.Rohmana, Sejarah Tafsir Alquran Di Tatar Suwarsih Warnaen Dkk, Pandangan Hidup
Sunda.Jajang A.Rohmana, ―Memahami Alquran Orang Sunda Seperti Tercermin Dalam Tradisi Lisan
Dengan Kearifan Lokal: Nuansa Budaya Sunda Dalam Dan Sastra Sunda (Bandung: Bagian Proyek Penelitian
Tafsir Alquran Berbahasa Sunda,‖ Journal of Qur’än dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi)
and Hadīth Studies 3, no. 1 (2014): 79–99.Jajang Dirjen Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987), 1.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 95


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

Penugasan yang diberikan pada mereka adalah Perkawinan antara seni kaligrafi dan ragam
memberikan tanggapan berupa komentar hias tersebut kemudian menjelma dalamkarya
atasterjemahan dalam al-Qur’an Miwah terjemahan ini. Sebuah karya yang diakui
Tarjamahna (2002). Komentar yang diminta merupakan buktieratnya orang Sunda dengan
adalah tentang kata atau kalimat yang kurang Al-Qur‘an. Dari sisirujukan, terjemahan ini
dipahami dan usulan kosakataalternatif dari merujuk pada proyek terjemahanbahasa Sunda
mereka.Peneliti juga mewawancaraibeberapa sebelumnya dan Alquran dan terjemahannya
mahasiswa IAT untuk mengkonfirmasi berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
kekurangpahamannya terhadap kosakata Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir
Sunda Al-Qur‘an, Depag RI tahun 1989/1990.
B. PEMBAHASAN Terjemahan ini dicetak oleh pemerintah Saudi
1. Tentang Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Arabia dan dibagikan pada seluruh jemaah
Terjemahan Alquran bahasa Sunda ini haji sehingga dikenal dengan edisi Saudi
merupakan terjemahan resmi kedua yang Arabia (1990) 16. Salah satu ciri menonjolal-
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Qur’an Miwah Tarjamahna adalah beberapa
(disingkat Pemda Provinsi) dan Kantor penyelasaran bahasa Sunda yang lebihhalus.
Wilayah Departemen Agama (disingkat Meski demikian, beberapa kekeliruan masih
Kanwil Depag) JawaBarat. Sebelumnya, didapatkan menggunakan bahasa Indonesia
Pemda Provinsi sudah menerbitkan Tarjamah dan penjelasan tentang ayat sajdah yang tidak
Alquran Bahasa Sundadalam proyek dirinci secara jelas tempatnyasehingga sangat
Pembangunan Lima Tahun (PELITA) 1974- menyulitkan bagi orang awam17.
1979. Al-Qur’an Miwah Tarjamahnayang 2. Karakteristik Bahasa Sunda dalam Al-
terbit tahun 2002 ini termasuk cukup eksklusif Qur’an Miwah Tarjamahna
dalam tampilannya, karena menggunakan Karakteristik ini merupakan bentuk
MushafSundawi. Sebuah jenis mushaf yang kekhasan bahasa Sunda yang membedakan
disusun 1995-2000 dan dirancang khusus dengan bahasa lainnya yang seringkali kurang
dengan menggabungkan seni kaligrafi yang dipahami oleh generasi muda sekarang. Ini
berbasis kepada Alquran Standar Depag juga diyakini sebagai ―keunggulan‖ bahasa
dengan kekayaan ragam hias dan budaya Jawa Sunda dibanding bahasa lain, terutama bahasa
Barat15. Indonesia. Karakteristik bahasa ini nanti akan
Penyusunan Al-Qur’an Miwah Tarjamahna dijadikan dasar untuk mengukur tanggapan
dilaksanakeun oleh Pemda Provinsi Jawa generasi milenial Sunda itu di bagian
Barat melalui SK Gubernur Jawa Barat, berikutnya. Terdapat sedikitnya tiga
Danny Setiawan. Pelaksananya adalah karakteristik bahasa Sunda dalam Al-Qur’an
Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Miwah Tarjamahna, yaitu tingkatan bahasa,
(LPTQ) Provinsi Jawa Barat dengan ungkapan idiomatik dan ragam kosakata
melibatkan Dewan Panasehat dari para tokoh Sunda.
MUI Jabar, ormas Islam, tim ahli naskah, para
sarjana dan pakar Alquran dari beberapa
perguruan tinggi Islamdan melibatkan para 16
Raja Kerajaan Saudi Arabia Khädim al Ḥaramain
ahli bahasa, sejarah, budaya, dan sastra Sunda. asy Syarīfain (Pelayan kedua Tanah Suci) Fahd ibn
‗Abd al ‗Azīz Al Sa‘ūd, Alquran Dan Terjemahnya
(Saudi Arabia: hädim al Ḥaramain asy Syarīfain
(Pelayan kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz Al
Sa‘ūd, Raja Kerajaan Arab Saudi, 1990).
15 17
Tim Pelaksana Penulisan Alquran Mushaf Usep Romli, ―Tarjamah Quran Basa Sunda Ti
Sundawi, Alquran Al-Karim Mushaf Sundawi Jaman Ka Jaman,‖ in Konferensi Internasional Budaya
(Bandung: Tim Pelaksana Penulisan Alquran Mushaf Sunda II, Gedung Merdeka, 19-22 Desember, 2011, 3–
Sundawi, 1997), 3. 4.

96 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

Pertama, tingkatanatau tatakrama bahasa 20. Anjeunna (Sulaéman) marios (pasukan)


(undak usuk basa, speech levels). Ia manuk, teras nyarios, “Naha kuring téh bet
merupakan sistem tingkatan tutur dalam henteu ningal Hudhud?Boa manéhna
bahasa Sunda menyangkut perbedaan- kaasup nuteu hadir?21. Tangtu baris
perbedaan dalam hal usia, kedudukan, sdihukum ku kuring ku hukuman nu beurat
pangkat, tingkat keakraban serta situasi di atawarékdipeuncit, kajaba lamun
antara yang disapa dan yang menyapa, atau manéhnadatang ka kuring bari mawa
antara pembicara, lawan bicara, dan yang alesan anu jelas.‖22. Henteu lila
dibicarakan. 18Dalam bahasa Sunda, sejak (jolmanukHudhudtéhdatang),
Kongres Basa Sunda tahun 1988 penggunaan tuluymanéhnanyarita,
tata krama bahasatidak lagi dimaksudkan “Abdiparantosterangkanaperkawisanu
sebagai pembedaan status sosial, tetapi tacankauningakuanjeun.Abdi
menjadi alat untuk saling menghargai dan téhnembédongkap ti
menghormati. Kini umumnya digunakan dua NagriSaba’baringabantunwartospenting
ketegori besar ragam bahasa: bahasa hormat tur yakin(leresna) kanggoanjeun20.
(halus) dan kurang hormat (loma/kasar), untuk Dialog Nabi Sulaiman dengan burung
diri sendiri maupun orang lain. 19 Hudhud pada terjemahan di atas menggunakan
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna ragam bahasa hormat dan kurang hormat.
menggunakan tata krama bahasa dengan Ketika Nabi Sulaiman berbicara sebagai orang
beragam penggunaan, baik bahasa hormat pertama (O1), maka penerjemah menggunakan
maupun kurang hormat. Penerjemah berupaya diksi bahasa kurang hormat atau loma (kuring,
menginterpretasikan bahasa Alquran yang manehna, kaasup),karena yang menjadi lawan
cenderung ―egaliter‖ untuk disesuaikan bicaranya (O2) adalah burung Hudhud. Tetapi,
dengan latar budaya Sunda. Penggunaan tata ketika Hudhud menjadi orang pertama (O1),
krama bahasa misalnya, tampak pada maka penerjemah menggunakan diksi bahasa
terjemahanQ.S. Al-Naml[27]: 20-22: hormat atau lemes(abdi, parantos, terang,
kauninga, anjeun, dongkap, ngabantun),
karena yang menjadi lawan bicaranya (O2)
adalah Nabi Sulaiman.Di sini menunjukkan
18 Undak usuk basa (undak = tahap, usuk = kayu bahwa latar penerjemah sebagai pengguna
yang biasanya digunakan sebagai penyangga atap bahasa Sunda memainkan peran sangat
rumah). Lihat Ajip Rosidi, ―Ngabina jeung penting dalam memilih ungkapan ragam
Ngamekarkeun Kabudayaan Sunda‖, dalam Ajip
Rosidi, Ngabina Jeung Ngamekarkeun Kabudayaan tingkatan bahasa yang tepat dalam
Sunda”, Dalam Ajip Rosidi Dkk., Polémik Undak Usuk menerjemah teks ayat.
Basa Sunda (Bandung: PT. Mangle Panglipur, 1987), Selain itu, bila dibandingkan dengan
19–24.Edmund A. n.d. Anderson, ―Speech Levels: The terjemahan Alquran versi pemerintah edisi
Case of Sundanese,‖ Pragmatics International sebelumnya tahun 1974/1975, maka
Pragmatics Association 3, no. 2 (n.d.): 107.
19 Terdapat enam bentuk dalam kedua ragam bahasa
penggunaan tingkatan bahasa Sunda dalam Al-
ini, yaitu basa kasar, basa sedeng, basa lemes, basa Qur’an Miwah Tarjamahna jauh lebih halus
lemes pisan, basa kasar pisan, dan basa panengah. dalam pemilihan diksi kosakatanya. Ini
Budi Rahayu Tamsyah, Kamus Undak Usuk Basa misalnya, tampak ketika menerjemahkan Q.S.
Sunda (Bandung: Geger Sunten, 2006), 9; Karna Al-fa>tih}ah/1: 5-6. Edisi 1974/1975
Yudibrata Dkk, Bagbagan Makéna Basa Sunda
(Bandung: Rahmat Cijulang, 1990), 46–47; Hidayat
Suryalaga, ―Ngungkulan Bangbaluh Ngagunakeun
Undak Usuk Basa,‖ in Kempelan Makalah Kongres 20
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Basa Sunda VIII, Subang 28-30 Juni, 2005, 149. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda,
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat,
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 489.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 97


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

menggunakan diksi kurang hormat, ―Mung ka lalaki kalawan rurusuhan... (QS.


26
Alloh urang sadaya ibadah, sareng mung ka Ya>si>n[36]: 20) .
Alloh urang sadaya neda pitulung.‖21 Ini Selain menunjukkan keunikan idiom bahasa
berbeda dengan al-Qur’an Miwah Sunda, penggunaan idiom kata berpengaruh
Tarjamahnayang menggunakan diksi sangat terhadap makna. Kata jol baé datang seperti
halus, Mung ka Gusti Allah abdi sadaya pada terjemah di atas misalnya, menunjukkan
ibadah, sareng mung ka Gusti Allah abdi durasi datang yang spontan hampir tanpa jeda
sadaya neda pitulung22.Perbedaan tingkatan dan terikat pada awal situasi. Berbeda dengan
bahasa ini tidak akan didapatkan dalam al- terjemah bahasa Indonesia yang menggunakan
Qur’an dan Terjemahnya23.Bahasa Indonesia kalimat ―dan telah datang‖ yang tidak
yang diterjemah menjadi: ―Hanya kepada menegaskan spontanitas27.
Engkaulah kami menyembah dan hanya Ketiga, keragaman kosakata. Dibanding
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.‖ bahasa Indonesia, bahasa Sunda memiliki
Kedua, ungkapan idiomatik(idiomatic lebih banyak pilihan kosakata yang memiliki
expressions) berupa kecap panganteuratau arti dekat atau sinonim dan boleh jadi jarang
anteuran, seperti pok nyarita, jol datang, trét digunakan dalam bahasa Sunda sehari-hari.
nulis, am dahar, dug saré, kuniang hudang, Pilihan kosakata sinonim yang kaya itu
gék diuk, dan lainnya.Umumnya ungkapan membuat antara satu kata dengan kata yang
idiomatik ini berfungsi untuk menunjukkan lain diterjemahkan secara berbeda-beda sesuai
keterikatan pembicara dengan awal situasi bahasa sumber. Misalnya, ra’ä (ningali
atau juga pada cara dan ragam tindakan /Q.6:76), naẓar (marelong/Q.9:127) dan baṣar
tersebut. Djajasudarma menyebutnya sebagai (nénjo/Q.2:17) yang dalam bahasa Indonesia
kecap anteuran atau pemarkah keaspekan diterjemahkan dengan ―melihat‖; khawf
inkonatif yang mencapai 421 kata dengan (kasalempang/Q.2:38) dan khashyah
verbalnya24.Penggunaan kecap panganteur (sieun/Q.36:11) berarti ―takut;‖ kämilah
―pok nyarita dan jol datang‖ misalnya, (sapuratina/Q.16:25) dan tamäm
tampak dalam terjemahan berikut: (nyampurnakeun/Q.6:154) berarti ―sempurna.‖
Pok caritakeun ku hidep Demikian beberapa karakteristik penting
(Muhammad)...(QS. Al-Baqarah[2]: 94)25. bahasa Sunda dalam Al-Qur’an Miwah
Jeung jol baédatang ti tungtung kota, hiji Tarjamahna.Penerjemah menyadari bentuk
kekhasan bahasa Sunda tersebut yang
membedakan dengan bahasa lainnya.Tetapi,
karakteristik bahasa Sunda tersebut
21
belakangan semakin kurang disadari dan
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, diketahui oleh generasi muda Sunda.
Tarjamah Al-Quräan Basa Sunda, Dikaluarkeun Ku
Proyek Penerbitan Al-Qur’än Bahasa Sunda Jawa Penjelasan berikutnya fokus pada tanggapan
Barat, 2. generasi milenial Sunda terhadap
22
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, terjemahandalam Al-Qur’an Miwah
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda, Tarjamahna yang didasarkan pada
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat, penggunaan beberapa karakteristik bahasa
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 3.
23
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, 6. Sundanya tersebut.
24
T. Fatimah Djajasudarma, ―Panalungtikan Basa 3. Tanggapan Generasi Milenial Sunda
Sunda Di Lingkungan Kodya Bandung (Program
Panalungtikan Basa Sunda Rumaja,‖ in Kongres Basa
Sunda VIII, Subang, 28-30 Juni., 2005, 277–98.
25 26
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda, 705.
27
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat, Djajasudarma, ―Kecap Anteuran Basa Sunda:
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 25. Satu Kajian Semantik Dan Struktur,‖ 17.

98 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang Berikut daftar beberapa kata dari dua surah
pandangan generasi milenial Sundaterhadap tersebut yang kurang bisa dipahami oleh
terjemahan Sunda dalam Al-Qur’an Miwah mereka. Beberapa kata yang disebut berulang-
Tarjamahna. Peneliti melakukan teknik ulang hanya akan dicantumkan satu kali.
penugasan kepada mahasiswa angkatan 2015
(semester VI) pada Prodi IAT Fakultas No Nama Kata yang kurang
Ushuluddin UIN Bandung untuk mengisi Surah dipahami
kolom tanggapan berupa kata atau kalimat 1. Al- murbéng, ngagem,
yang kurang dipahami. Terdapat lima kelas fa>tih}a wawales, neda
mahasiswa IAT.Setiap kelas mendapatkan h
tugas enam juz‘yang didistribusikan pada 2. Al- satemenna, wawadian,
setiap mahasiswa.Tidak semua mahasiswa Baqarah poma, satemen-temen,
dilibatkan untuk tugas tersebut mengingat beber, hamo,
tidak semuanya orang Sunda. Sebagian kecil ngalimpudan, méh,
mahasiswa berasal dari etnis Jawa, Aceh, ngaharintul,
Padang, Betawi, dan lainnya. Dari total 203 patinggulidag, lingsem,
mahasiswa, terdapat sekitar 177 mahasiswa nyasabkeun, pati-pati,
Sunda.Berikut tabel penugasan sesuai dengan pasék, ngaludar,
jumlah kelas dan mahasiswa: dipaheutkeun, sapuratina,
neja, hidep, unjukan,
Kela Jumlah Penugasan kendat, ngawuruk,
s Mahasiswa rumaos, kajabi,
A 44 Juz‘ 1—5 ngadawuh,
B 43 Juz‘ 6—10 nalika,mungpung,
C 45 Juz‘ 11—20 dikusrukkeun, satruna,
D 34 Juz‘ 21—25 padumukan, saéstuna,
E 37 Juz‘ 26—30 pituduh, tanwandé,
Tabel 1: Penugasan Mahasiswa IAT Angkatan 2015 pinanggih,
kasalempangan, nohonan,
Penugasan yang diberikan berupa kolom nyamunikeun, adegkeun,
terjemahan dari Al-Qur’an Miwah baris jonghok, sagara,
Tarjamahna, kolom isian ―kata yang kurang pasini, meredih,
dipahami‖ dan kolom ―usulan.‖Kolom isian rumbahna, kungsi,
―kata yang kurang dipahami‖dibuat untuk wangkelang jeung
mengetahui struktur kata yang asing dan sulit ngarempak wates,
dimengerti. Kata tersebut boleh jadi tidak lagi milampah, da cacak,
mereka temukan dalam percakapan sehari- cegahan, pieunteungeun,
hari. Setelah dikumpulkan, hasil penugasan nimbalan, ngawuluku,
tersebut kemudian diidentifikasi dan sidem-sidem, mintonkeun,
dikelompokkan. Tidak semua data hasil ajrih, sangkaku, akon,
penugasan mahasiswa IAT berupa tanggapan maléngos, diténgténgkeun,
atas terjemahan Al-Qur’an Miwah sapagodos, bebendon,
Tarjamahna (30 Juz atau 114 surah)tersebut pohara, maténi,
ditampilkan di sini, karena terlampau banyak. mungguhing, diajangkeun,
Penulis hanya akan menampilkan data hasil saniskara, sawatara,
penugasan mahasiswa IAT tersebut dari Surah culangung, cawiskeun,
Al-fa>tih}ah dan Al-Baqarah (Juz 1-3). dinasakh, medal, écés,

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 99


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

hojah, anu ngagem, bireungeuh, baris, dibulen,


angen-angen, pinanggih, petana, hateup-hateupna,
ageman, dipacogrégkeun, kantenan pisan, calukan,
réka perdaya, sugri nu ngadongdolékeun,
kumelip, sumujud, pinanggih, pengkuh,
ngayuga, nétélakeun, patinggolontor, mangsa
pangaweruh, biluk, kolot, ledis, ngébréhkeun,
panangtayungan, tinangtu, rerencepan, nyuprih,
nedunan, tansah, karisi, karémpan,
pamungkas, ceuceub, karanjingan, karerepet,
tinangtos, katut, pangwales, mumpang,
pacéngkadan, sibgah, saluyuan, diangkir,
celupan, maduan, panyaksén, crung-créng,
panyaksén, lalieun, satengahing, sawadina,
kumambang, angar, tendon, kumelip,
mintonkeun, satru satungkebing, ngabénten,
kabuyutan, tumiba, tuhu, pangwangsulan,
jembar, katarajang, sakur, anging, kenging,
sangkan, sapatemon, atra, kahadéan, dipilampah,
pacuan, wanci, pinanggih, midamel, nibankeun,
prung, mangkadé, prung momot, abot, saméméh,
baé ayonan, wawales, beungbeurat, kalayan,
eureun, ka taya, pananggeuhan, margi,
panarajangna, lubar, pitulung, sétan-sétanna,
nyarengan, waka, jeung nu moal téa
nyampak, manggih, maranéh teu pibisaeun
peunciteun, nyuprih, nyieun, maranéhna
kurnia, bral, micangcam, meredih deui,” pamugi
sinareng, balitunganana, anjeun naroskeun deui ka
mantenna, mincut, lumaku, pangéran anjeun, supaya
tutuwuhan, sasatoan, mantenna nerangkeun ka
adigungna, padumukan, kuring saréréa, nu kumaha
welas asih, tapaklacak, sabenerna éta sapi téh,
tétélan, tibatan, kalawan lantaran saéstuna masih
widi, sawarga, samar keur kuring saréréa
digénjlongkeun, kauninga, mah, ngiderkeun,
dipikaceuceub, lulubaran, jonghok, nénjo,
sabudereunna, kumbuh, neumbleuhkeun,
ngécéskeun, kareseban, pamohalan, bodo balilu,
ngadeuheusan, aris, dicalukan, ngadéngé,
lamun, séjén, gero, diancokeun, yén, tur,
kamudharatan, béak, prak, bral geura mariang,
weruh, numpurkeun, karuhun, kasaéan, kinten
kamampuhan, énggal balitunganana,
ditangtukeun, upama, pohara banget, pok, kieu,
nerangkeun, poék- tah, téh, pék, upami,
mongkléng, niténan, diumpamakeun,

100 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

picilakaeun, séép, uninga, pandangannya kurang dipahami, yakni kata


ngadagoan, ngantosan, murbéng(menguasai), ngagem(memegang),
pangabisa, ditangtoskeun, wawales(pembalasan) dan neda(memohon).
dupi, pananggeuhan. Keempat kata tersebut termasuk ke dalam
Tabel 2: Kosakata yang kurang dipahami oleh jenis ragam bahasa hormat dan sangat halus
mahasiswa (lemes), karena digunakan untuk objek atau
lawan bicara yang kedudukannya lebih tinggi,
Dari sejumlah daftar kata yang kurang yaitu Allah. 29Ragam bahasa hormat tersebut,
dipahami olehpara mahasiswa IAT tersebut, selain untuk Allah, digunakan juga untuk
penulis kemudian mengidentifikasi dan manusia (misalnya raja) dengan melihat dalam
mengelompokkannya ke dalam tigajenis, hal usia, kedudukan, pangkat, tingkat
yakni kata yang termasuk tatakrama bahasa, keakraban serta situasi di antara yang disapa
ungkapan idiomatik dan ragamkosakata lama. dan yang menyapa, atau antara pembicara,
Berikut beberapa contoh kata yang ditandai lawan bicara, dan yang dibicarakan30.Para
oleh merekaketika membacaAl-Qur’an Miwah
mahasiswa IAT tampak kurang begitu akrab
TarjamahnaSurah Al-fa>tih}ah dan Al- dengan tata krama bahasa hormat dan sangat
Baqarah (Juz 1-3): halus tersebut. Hal ini disebabkan karena
a. Tingkatan bahasa keempat kata tersebut jarang mereka temui
dalam percakapan sehari-hari.
Q.S. Terjemahan dalam Kata yang Kata murbéng misalnya, termasuk kata
Al-Qur’an Miwah kurangdipaha yang arkhais dan lama, berasal dari kata
Tarjamahna mi murba, akar katanya purba. Kata purba berarti
1: 2 Sadaya puji murbéng kawasa (kuasa).Misalnya, ungkapan Nu
kagungan Allah. (menguasai) Murba Wisésa (Gusti Allah yang Maha
Pangéran nu Kuasa). Kata ini sangat halus dan tidak
murbéng sakumna digunakan kecuali untuk Tuhan atau raja.
alam. Sedangkan kata kasar atau loma, biasanya
1: 4 Nu ngagem ngagem(meme digunakan kata kawasa. Begitu pun dengan
kakawasaan dina gang), kata ngagemyangberasal dari kata
dinten wawales wawales(pemb agem,berarti nyekel (memegang), seperti
(kiamat). alasan) ungkapan ngagem agama Islam (memegang
1: 5 Mung ka gusti abdi neda atau menganut agama Islam); ageman
sadaya ibadah, (memohon) (pegangan atau anutan). Kata ngagem dalam
sareng mung ka arti memegang kekuasaan sangat jarang
gusti sadaya neda digunakan dibanding dalam makna anutan
pitulung28. agama. Sedangkan kata wawales berasal dari
Tabel 3: Tatakrama bahasa yang kurang dipahami
kata bales (membalas), sehingga bermakna
oleh mahasiswa
balasan Gusti Allah. Terakhir, kata neda
Ketika membaca terjemahan QS. Al- mengandung dua makna, yakni makan dan
fa>tih}ah dalam Al-Qur’an Miwah
Tarjamahnatersebut, para mahasiswa IAT
menandai beberapa kata yang menurut 29Hasil Penugasan Terjemahan Al-Qur’an Basa

Sunda, Mahasiswa IAT Angkatan 2015 Semester VI


Kelas A, B, C, D, E periode Februari-Mei 2019, Prodi
28
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Ilmu Al-Qur‘an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, UIN
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda, Sunan Gunung Djati Bandung.
30
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat, Anderson, ―Speech Levels: The Case of
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 3–4. Sundanese,‖ 107.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 101


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

meminta. Keduanya merupakan kata yang sampurnakeun sampurnakeun(se


sangat halus bagi diri sendiri. Kata neda ku aranjeun mpurnakanlah)
kemudian berkembang menjadi neda-neda, ibadah haji
neneda (memohon moga-moga); peneneda jeung umrah
(permohonan); mangnedakeun (mendoakan); karana
kateda(diterima dengan senang hati) 31. Allah...35
b. Ungkapan Idiomatik 2: 199 Saenggeus bral geura
Para mahasiswa IAT yang lahir di era kitu bral geura mariang
milenial sekarang umumnya kesulitan untuk mariang ti
mengenali ungkapan idiomatik Sunda yang tempat
menunjukkan keterikatan pembicara dengan budalna
awal situasi dalam suatu tindakan. Salah jalma-jalma
seorang mahasiswa, NF misalnya, menyatakan anu loba
bahwa sebabnya adalah karena ungkapan (arafah), jeung
idiomatik itu jarang ditemukan dalam bahasa suhunkeun
lisan yang mereka pakai sehari-hari32.Berikut pangapunteun
beberapa contoh ungkapan idiomatik atau ka Allah...36
kecap anteuran yang kurang dipahami oleh 2: 223 Ari bojo-bojo pék datangan
mahasiswa IAT berdasarkan hasil penugasan aranjeun téh
terjemahan atas surah Al-Baqarah[2]:33 ibarat kebon
aranjeun ku
Q.S. Terjemahan Kata yang sabab kitu, pék
dalam Al- kurangdipahami datangan éta
Qur’an Miwah kebon-kebon
Tarjamahna aranjeun
2: 190 Prung geura prung geura téhkumaha
perangan ku perangan(perangi waé sakarep
aranjeun dina lah) aranjeun..37.
jalan Allah Tabel 4: Ungkapan idiomatik yang kurang dipahami
jalma-jalma oleh mahasiswa
anu merangan
ka Tabel di atas menunjukkan bahwa para
mahasiswa kurang memahami ungkapan
aranjeun...34
idiomatik dalam bahasa Sunda, seperti prung
2: 196 Prak geura prak geura
geura perangan(segeralah berperang), prak
geura sampurnakeun(segeralah sempurnakan),
31 bral geura mariang(segeralah berangkat), dan
R. Satjadibrata, Kamus Basa Sunda (Bandung:
Kiblat, 2005), 310,37,56,389.
pék datangan(datangilah). Padahal ia
32
Jajang A.Rohmana, Wawancara dengan NF, merupakan ciri yang memperkuat rasa bahasa
mahasiswa IAT Semester VI D (2019). Sunda dalam Al-Qur’an Miwah Tarjamahna.
33
Jajang A Rohmana, ―Hasil Penugasan Terjemahan Ungkapan idiomatik prung misalnya,
Alquran Basa Sunda, Mahasiswa IAT Angkatan 2015
Semester VI Kelas A, B, C, D, E (Periode Februari-Mei
2019), Prodi Ilmu Alquran Dan Tafsir, Fakultas
Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.‖ 35
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
(Bandung, 2019). 46.
34 36
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda, 47.
37
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat, Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 45. 53.

102 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

mengandung makna perintah yang pasti dan Selain tingkatan bahasa dan ungkapan
spontan untuk segera dan tidak menunggu idiomatik, mahasiswa IAT juga kurang bisa
waktu lama untuk memulai. Kata ini bukan memahami sejumlahkosakata lama yang sudah
hanya digunakan untuk peperangan, tetapi sangat jarang digunakan dalam percakapan
juga permainan atau tontonan, seperti prung sehari-hari. Tidak mudah menentukan batasan
maén (mulailah bermain). 38 Karenanya, kata kosakatalama atau tidak dalam bahasa Sunda,
prung geura perang menunjukkan ungkapan karena sangat tergantung pengetahuan setiap
spontan untuk segera memulai berperang mahasiswa. Tetapi, penulis mengukurnya
tanpa menunggu lama. Ini berbeda dengan dengan mengkonfirmasi pada beberapa
ungkapan geura perangan yang tidak penulis Sunda dan karangan berbahasa Sunda,
menunjukkan makna pasti kapan penyegeraan seperti kamus, buku, kumpulan
itu dimulai. carpon(cerpen) dan majalah.Beberapa
Hal yang sama juga tampak pada kata prak kosakata yang tidak lagi digunakan dalam
geura sampurnakeun danbral geura mariang. karangan tersebut dikategorikan sebagai
Kata prak sebetulnya merupakan ungkapan bahasa Sunda lama. Sebaliknya, kosakata yang
idiomatik untuk berbagai perbuatan, seperti masih digunakan berarti tidak termasuk lama.
prak geura pigawéatau prak geura Berikut beberapa contoh ragam kosakata lama
lakukeun(segeralah kerjakan). 39 Kata prak dalam Al-Qur’an Miwah Tarjamahna yang
geura sampurnakeunpada terjemahan di atas kurang dipahami oleh mahasiswa IAT:
menunjukkan ucapan spontan dan pasti agar
segera menyempurnakan ibadah haji itu tanpa Q.S. Terjemahan dalam Kata yang
menunggu waktu lama. Begitu juga kata bral Al-Qur’an Miwah kurangdipaha
geura mariang berarti segeralah berangkat (ke Tarjamahna mi
Arafah). Awalnya kata bral khusus untuk 2: 26 Saenyana Allah lingsem (malu)
berangkat dengan berjalan kaki, tetapi henteu lingsem teu
sekarang digunakan untuk keberangkatan sing ngadamel
apapun, baik berjalan atau berkendaraan. 40 misil
Sedang kata pék datangan menunjukkan (babandingan)
ungkapan pasti dan spontan kunaon baé oge..42
untuk―mendatangi‖istri sekehendakmu.41 2: 36 ... jeung Kami satruna(musuh
Semua terjemahan dengan ungkapan ngadawuh kieu, nya),padumuk
idiomatik tersebut menunjukkan bahwa Al- “Jung geura indit an(tempat
Qur’an Miwah Tarjamahna sudah dengan turun aranjeun, tinggal)
cukup baik menggunakan struktur bahasa bari sawaréh ti
Sunda, sehingga terasa sangat nyunda. aranjeun jadi
Tetapi,hal ini ternyata berbeda dengan satruna nu
tanggapan mahasiswa IAT yang kurang paham sawaréhna deui,
dengan kosakata tersebut, karena boleh jadi jeung keur
jarang mereka temui dalam percakapan sehari- aranjeun di éta
hari. bumi disadiakeun
c. Ragam Kosakata Lama tempat padumukan

38 42
Satjadibrata, Kamus Basa Sunda, 307. Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
39
Satjadibrata, 306. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda,
40
Satjadibrata, 79. Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat,
41
Satjadibrata, 289. MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 11.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 103


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

jeung kasenangan anu nukeurkeun


nepi ka hiji43 iman ku
mangsa (nu kakupuran,
44
ditangtukeun)!” satemenna
2: 38 ...saha-saha anu tanwande(pasti manéhna geus
nurut kana éta ), katalimbeng tina
pituduh Kami, pinanggih(men jalan anu
47
tanwandé dapatkan), lempeng.
maranéhna moal kasalempang(k Tabel 5: Ragam kosakata lama yang kurang
pinanggih jeung ekhawatiran) dipahami oleh mahasiswa
kasalempang jeung
kanalangsaan.”45 Tabel di atas menunjukkan bahwa
2: 104 Hé jalma-jalma poma mahasiswa IAT tersebut kurang memahami
anu iman, poma (hendaknya), ragam kosakata Sunda, sepertilingsem (malu),
aranjeun ulah rék dicawiskeun satruna (musuhnya), padumukan (tempat
ngucapkeun (ka (disediakan) tinggal), tanwandé(pasti), pinanggih
Muhammad) (mendapatkan), kasalempang (kekhawatiran),
“Rā’inā,” tapi pok poma (hendaknya), dicawiskeun (disediakan),
ucapkeun, meredih (memohon), bungkeuleukan
Unzurnā, jeung (kelihatan nyata) dan katalimbeng (bingung).48
regepkeun ku Salah satu sebabnya adalah karena kosakata
aranjeun. Jeung tersebut sudah jarang digunakan dalam
pikeun jalma-jalma percakapan mereka sehari-hari.
kapir mah Bagi mereka, beberapa kosakata tersebut
(dicawiskeun) boleh jadi dianggap sebagai kosakataSunda
siksaan anu lama yang digunakan oleh orang Sunda dulu.
pohara nyerina.46 Beberapa penulisdan karangan Sunda didapati
2: 108 Atawa naha meredih masih menggunakan kata-kata tersebut.
maranéhna boga (memohon), Misalnya, kamus,49 buku, kumpulan carpon
karep rék meredih bungkeuleukan dan majalah Sunda. Sehingga anggapan
ka Rasul maranéh (kelihatan mahasiswa tersebut terhadap kosakata Sunda
saperti Musa nyata), belum tentu sama dengan orang Sunda lainnya
diperedih ku Bani katalimbeng terutama generasi lama.Ini menunjukkan
Israil baheula (bingung), bahwa terdapat kesenjangan antara mahasiswa
(hayang nyaksian generasi milenial dengan orang Sunda lainnya
Allah dalam berbahasa.Mahasiswa sekarang
bungkeuleukan)? umumnya lebih sering berkomunikasi dengan
jeung sing saha
47
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Tarjamah Al-Quräan Basa Sunda, Dikaluarkeun Ku
43
Satjadibrata, Kamus Basa Sunda, 307. Proyek Penerbitan Al-Qur’än Bahasa Sunda Jawa
44
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Barat, 28.
Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda, 48
Rohmana, ―Hasil Penugasan Terjemahan Alquran
Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat, Basa Sunda, Mahasiswa IAT Angkatan 2015 Semester
MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 13. VI Kelas A, B, C, D, E (Periode Februari-Mei 2019),
45
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Prodi Ilmu Alquran Dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin,
13. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.‖
46 49
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Satjadibrata, Kamus Basa Sunda,
27. 231,348,117,382,280,339,304,94,294,83,377.

104 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

menggunakan bahasa Sunda populer yang aan dina ),


terpengaruh oleh bahasa lainnya50 dan dinten wawale
semakin jarang mengakses literatur Sunda. wawales s(pemb
Sehingga bisa dipahami bila mereka kurang (kiamat). alasan)
bisa memahami terjemahan bahasa Sunda 1: 5 Mung ka neda Nyuhunke
dalam Al-Qur’an Miwah Tarjamahna. Gusti (memo un
4. Usulan Kata dalam Terjemahan abdi hon)
Alquran Bahasa Sunda sadaya
Setelah para mahasiswa IAT memberikan ibadah,
tanggapan atas terjemahan yang kurang bisa sareng
dipahami dalam Al-Qur’an Miwah mung ka
Tarjamahna, kemudian mereka memberikan Gusti
usulan kosakata Sunda sebagai alternatif sadaya
terjemahan. Usulan ini penting untuk neda
memberikan ruang bagi mereka, sehingga bisa pitulung.
51
diketahuikosakataapa saja yang menurut
mereka lebih populer dan mudah dipahami. 2: 26 Saenyan lings Isin
Tidak semua usulan kata yang diberikan a Allah em
mahasiswa akan ditampilkan di sini. Berikut henteu (malu)
beberapa contoh usulan kosakatatersebut: lingsem
teu sing
Q.S. Terjema Kata Usulan kata ngadame
han yang populer l misil
dalam kurang (babandi
Al- dipaha ngan)
Qur’an mi kunaon
Miwah baé
Tarjama ogé...52
hna 2: 36 ...jeung satru musuhna,
1: 2 Sadaya mur ngawasa Kami na(mus tempat cicing
puji béng ngadawu uhnya),
kagunga (mengu h kieu, padumu
n Allah. asai) “Jung kan(te
Pangéra geura mpat
n nu indit tinggal)
murbéng turun
sakumna aranjeun
alam. , bari
1: 4 Nu ngag nyepeng, sawaréh
ngagem em(me pangbalesan ti
kakawas megang

51
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
50
Oyon Sofyan Sobarna, Cece., Djajasudarma, T. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda,
Fatimah.,Umsari, Kehidupan Bahasa Sunda Di Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat,
Lingkungan Remaja Kodya Bandung (Jakarta: Pusat MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 3–4.
52
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Pendidikan dan Kebudayaan, 1997), 76–79. 11.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 105


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

aranjeun 2: 104 Hé pom ulah,


jadi jalma- a disadiakeun.
satruna jalma (hendak
nu anu nya),
sawaréh iman, dicawis
na deui, poma keun
jeung aranjeun (disedia
keur ulah rék kan)
aranjeun ngucapk
di éta eun (ka
bumi Muham
disadiak mad)
eun “Rā’inā,
tempat ” tapi
padumuk pok
an jeung ucapkeu
kasenan n,
gan nepi Unzurnā
ka hiji , jeung
mangsa regepkeu
(nu n ku
ditangtu aranjeun
keun)!” . Jeung
53
pikeun
2: 38 ... saha- tanw pasti, jalma-
saha anu ande(pa panggih, jalma
nurut sti), kasieun. kapir
kana éta pinang mah
pituduh gih(me (dicawis
Kami, ndapatk keun)
tanwand an), siksaan
é kasale anu
maranéh mpang( pohara
na moal kekhaw nyerina.
55
pinanggi atiran)
h jeung 2: 108 Atawa meredi nyuhunkeu
kasalem naha h n, kalawan
pang maranéh (memo jelas,
jeung na boga hon), nyalahan.
kanalan karep bungke
gsaan.” rék uleukan
54
meredih (kelihat
ka Rasul an
maranéh nyata),
53
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
13.
54 55
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
13. 27.

106 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

saperti katalim aranjeun


Musa beng , tapi
diperedi (bingun mangkad
h ku g), é ulah
Bani ngeremp
Israil ak
baheula wates...57
(hayang 2: 196 Prak Prak geura
nyaksian geura geura sampurnakeu
Allah sampurn sampur n
bungkeul akeun ku nakeun
eukan)? aranjeun (sempu
Jeung ibadah rnakanl
sing haji ah)
saha anu jeung
nukeurke umrah
un iman karana
ku Allah...58
kakupur 2: 199 Saengge bral geura arindit
an, us kitu geura
satemen bral marian
na geura g(beran
manéhna mariang gkatlah
geus ti tempat )
katalimb budalna
eng tina jalma-
jalan jalma
anu anu loba
lempeng. (arafah),
56
jeung
2: 190 Prung Prung Geura suhunke
geura geura perangan un
peranga perang pangapu
n ku an nteun ka
aranjeun (perang Allah...59
dina ilah) 2: 223 Ari bojo- pék sok datangan
jalan bojo datang
Allah aranjeun an(data
jalma- téh ngilah)
jalma ibarat
anu
meranga
n ka 57
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
45.
58
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
46.
56 59
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
28. 47.

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 107


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

kebon dipahami. Bahasa Sunda dalam Al-Qur’an


aranjeun Miwah Tarjamahna yang disusun oleh para
ku sabab ahli Alquran dan ahli bahasa Sunda tahun
kitu, pék 2002 umumnya menggunakan bahasa Sunda
datanga yang baku dan sudah semakin jarang
néta digunakan oleh generasi muda dalam
kebon- kesehariannya. Sehingga bisa dipahami bila
kebon beberapa kosakata Sunda tertentu diusulkan
aranjeun untuk diganti dengan kosakataSunda yang
téh lebih populer dan kekinian.Karenanya, bagi
kumara generasi milenial Sunda yang lahir sesudah
waé tahun 1995 seperti mahasiswa IAT tersebut,
sakarep terjemahan Sunda dalamAl-Qur’an Miwah
aranjeun Tarjamahnadianggap kurang bisa memuaskan
...60 pemahaman mereka.
Tabel 6: Usulan Kosakatasunda Populer Dari Inilah yang dalam bahasa Catford disebut
Mahasiswa sebagai salah satu problem utama
penerjemahan, yaitu terkait dengan ragam
Tabel di atas menunjukkan kosakata yang bahasa yang lama (arkhais), baik dalam
kurang dipahami dan usulan bahasa sumber maupun bahasa sasaran.
kosakatapengganti dalam bahasa Sunda Bahasa arkhais memunculkan masalah
populer dari mahasiswa IAT. Sebagaimana bagaimana penerjemah harus mencari dan
sudah dijelaskan, beberapa kosakata yang memilih ragam variasi bahasa yang tepat
kurang dipahami itu jarang digunakan dalam dalam bahasa sasaran. 61 Pilihan variasi bahasa
percakapan sehari-hari. Sehingga bisa yang terus berkembang menjadi salah satu
dipahami bila mereka kemudian mengusulkan cara untuk menghindarkan diri dari masalah
untuk menggantinya dengan kosakataSunda tersebut, seperti ditunjukkan dalam kasus
populer yang biasa digunakan oleh mereka. tanggapan mahasiswa terhadap terjemahan
Meskipun, beberapa kosakata yang diusulkan Alquran bahasa Sunda.
tersebut cenderung kamalayon (kemelayu- C. PENUTUP
melayuan atau berbahasa Indonesia). Kata Pembahasan di atas menunjukkan bahwa
lingsem (malu) misalnya, termasuk bahasa generasi milenial Sunda yang diwakili
Sunda yang sangat halus dibanding kata mahasiswa IAT Fakultas Ushuluddin UIN
isin(malu). Kata terakhir lebih populer Bandung, mayoritas kurang memahami
digunakan oleh mahasiswa dibanding karakteristik bahasa Sunda dalam Al-Qur’an
lingsem.Begitu juga dengan kata wawales Miwah Tarjamahna. Hal ini misalnya, tampak
yang diusulkan diganti dengan pada tanggapan mereka terhadap penggunaan
pangbalesan(dari kata ―pembalasan‖) dan kosakata Sunda dalam terjemahan surah Al-
katalimbeng dengan nyalahan (―menyalahi‖). fa>tih}ah dan Al-Baqarah, terutama terkait
Usulan penggunaan bahasa Sunda populer dengan tingkatan bahasa, ungkapan idiomatik
yang biasa digunakan dalam percakapan
Karenanya, kajian ini merekomendasikan
sehari-hari menjadi salah satu faktor pentingnya pemerintah pusat dan Provinsi
pendorong para mahasiswa untuk untuk melakukan berbagai upaya
menggantikosakataSunda yang kurang bisa

61
J. C. Catford, A Linguistic Theory of Translation,
60
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, An Essay in Applied Linguistics (Oxford University
53. Press: Oxford, 1965), 88–89.

108 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110


Jajang A.Rohmana Alquran Dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

meningkatkan kemampuan bahasa Sunda bagi Basa Sunda: Ideologies of Tranlation and
generasi milenial dan menyempurnakan Interpretation among the Muslims of West
kembali terjemahan Alquran bahasa Sunda Java.‖ Studia Islamika, Indonesian Journal
agar sesuai dengan kebutuhan mereka. for Islamic Studies 7, no. 3 (2000): 31–65.
Hassan, Noorhaidi. “Menuju Islamisme
DAFTAR PUSTAKA Populer,” Dalam Noorhaidi Hassan Ed.,
Literatur Keislaman Generasi Milenial:
A.Rohmana, Jajang. ―Memahami Alquran Transmisi, Apropriasi, Dan Kontestasi.
Dengan Kearifan Lokal: Nuansa Budaya Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan
Sunda Dalam Tafsir Alquran Berbahasa Kalijaga Press, 2018.
Sunda.‖ Journal of Qur’än and Hadīth Ikhwan, Munirul. ―Fī Taḥaddī Al-Dawlah: Al-
Studies 3, no. 1 (2014): 79–99. Tarjamah Al-Tafsīriyyah Fī Muwäjahah Al-
———. ―Metrical Verse as a Rule of Qur‘anic Khiṭäb Al-Dīnī Al-Rasmī Li Al-Dawlah Al-
Translation: Some Reflections on R.A.A. Indunīsiyyah.‖ Journal of Qur’anic Studies
Wiranatakoesoema‘sSoerat Al- 17, no. 3 (2015): 121–157.
Baqarah(1888-1965).‖ Al-Jami’ah Journal Khädim al Ḥaramain asy Syarīfain (Pelayan
of Islamic Studies 53, no. 2 (2015): 439–67. kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz
———. Sejarah Tafsir Alquran Di Tatar Al Sa‘ūd, Raja Kerajaan Saudi Arabia.
Sunda. Bandung: Mujahid Press, 2017. Alquran Dan Terjemahnya. Saudi Arabia:
———. Wawancara dengan NF, mahasiswa hädim al Ḥaramain asy Syarīfain (Pelayan
IAT Semester VI D (2019). kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz
Anderson, Edmund A. n.d. ―Speech Levels: Al Sa‘ūd, Raja Kerajaan Arab Saudi, 1990.
The Case of Sundanese.‖ Pragmatics Lubis, Ismail. Falsifikasi Terjemahan Alquran
International Pragmatics Association 3, no. Departemen Agama. 1990th ed.
2 (n.d.). Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Catford, J. C. A Linguistic Theory of Moh.Zuhri. Terjemah Puitis Al-Qur’an, Kritik
Translation, An Essay in Applied Ilmu Ma’ani Terhadap Al-Qur’anul Karim
Linguistics. Oxford University Press: Bacaan Mulia Karya H.B. Jassin.
Oxford, 1965. Yogyakarta: Lintang-PPs IAIN Walisongo,
Djajasudarma, T. Fatimah. ―Kecap Anteuran 2012.
Basa Sunda: Satu Kajian Semantik Dan Nur.Ichwan, Moch. Negara, Kitab Suci, Dan
Struktur.‖ Universitas Indonesia, n.d. Politik: Terjemah Resmi Alquran Di
———. ―Panalungtikan Basa Sunda Di Indonesia, Dalam Sadur, Sejarah
Lingkungan Kodya Bandung (Program Terjemahan Di Indonesia Dan Malaysia,
Panalungtikan Basa Sunda Rumaja.‖ In Ed. Henri Chambert-Loir,. Jakarta: KPG-
Kongres Basa Sunda VIII, Subang, 28-30 EFEO-Pusat Bahasa Unpad, 2009.
Juni., 2005. Pelaksana, Tim. Kosa Kata Bahasa Sunda
Dkk, Karna Yudibrata. Bagbagan Makéna Dalam Media Massa. Jakarta: Pusat
Basa Sunda. Bandung: Rahmat Cijulang, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
1990. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Dkk, Suwarsih Warnaen. Pandangan Hidup 1984.
Orang Sunda Seperti Tercermin Dalam Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa
Tradisi Lisan Dan Sastra Sunda. Bandung: Barat. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina
Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Basa Sunda, Bandung: Kerjasama Pemda
Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Dirjen Provinsi Jawa Barat, MUI, LPTQ, Kanwil
Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987. Depag Jawa Barat. Bandung: Pemda
G.Zimmer, Benjamin. ―Al-‗Arabiyyah and Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,

Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-1110 109


Jajang A.Rohmana Alquran dan Bahasa Sunda Populer:
Respons Generasi Milenial terhadap Terjemahan
Alquran Bahasa Sunda

2002. Fatimah.,Umsari, Oyon Sofyan. Kehidupan


———. Tarjamah Al-Quräan Basa Sunda, Bahasa Sunda Di Lingkungan Remaja
Dikaluarkeun Ku Proyek Penerbitan Al- Kodya Bandung. Jakarta: Pusat Pembinaan
Qur’än Bahasa Sunda Jawa Barat. dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Bandung: Pemda Provinsi dan Kanwil Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
Depag Jawa Barat, n.d. Sobarna, Cece. ―Bahasa Sunda Sudah Di
Pink, Johanna. ―Literal Meaning or Correct Ambang Pintu Kematiankah?‖ Jurnal
‗Aqīda? The Reflection of Theological Makara, Sosial Humaniora 11, no. 1 (n.d.).
Controversy in Indonesian Qur‘an Suryadinata, Leo., Arifin, Evi Nurvidya., dan
Translations.‖ Journal of Qur’anic Studies Ananta, Aris. Indonesia’s Population:
17, no. 3 (2015): 100–120. Ethnicity and Religion in a Changing
Rohmana, Jajang A. ―Hasil Penugasan Political Landscape. Singapore: Institute of
Terjemahan Alquran Basa Sunda, Southeast Asian Studies, 2003.
Mahasiswa IAT Angkatan 2015 Semester Suryalaga, Hidayat. ―Ngungkulan Bangbaluh
VI Kelas A, B, C, D, E (Periode Februari- Ngagunakeun Undak Usuk Basa.‖ In
Mei 2019), Prodi Ilmu Alquran Dan Tafsir, Kempelan Makalah Kongres Basa Sunda
Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung VIII, Subang 28-30 Juni, 2005.
Djati Bandung.‖ Bandung, 2019. Tamsyah, Budi Rahayu. Kamus Undak Usuk
Romli, Usep. ―Tarjamah Quran Basa Sunda Ti Basa Sunda. Bandung: Geger Sunten, 2006.
Jaman Ka Jaman.‖ In Konferensi Tim Pelaksana Penulisan Alquran Mushaf
Internasional Budaya Sunda II, Gedung Sundawi. Alquran Al-Karim Mushaf
Merdeka, 19-22 Desember, 2011. Sundawi. Bandung: Tim Pelaksana
Rosidi, Ajip. ―Mengapa Bahasa Sunda Bisa Penulisan Alquran Mushaf Sundawi, 1997.
Mati?‖ Cupumanik 11, Juni (2004). Tim Penyusun. Ringkasan Eksekutif Program
———. Ngabina Jeung Ngamekarkeun Convey Indonesia. Jakarta: Enhancing the
Kabudayaan Sunda”, Dalam Ajip Rosidi Role of Religious Education in Countering
Dkk., Polémik Undak Usuk Basa Sunda. Violent Extremism in Indonesia, Pusat
Bandung: PT. Mangle Panglipur, 1987. Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM),
Satjadibrata, R. Kamus Basa Sunda. Bandung: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Kiblat, 2005.
Sobarna, Cece., Djajasudarma, T.

110 Al-Bayan: Studi Al-Qur‘an danTafsir4, 2 (Desember 2019): 93-110

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai