Al-Qur'an Dan Bahasa Sunda Populer: Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan Al-Qur'an Bahasa Sunda
Al-Qur'an Dan Bahasa Sunda Populer: Respons Generasi Milenial Terhadap Terjemahan Al-Qur'an Bahasa Sunda
net/publication/340684090
CITATIONS READS
0 531
1 author:
Jajang A Rohmana
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
39 PUBLICATIONS 35 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Jajang A Rohmana on 17 April 2020.
JAJANG A.ROHMANA
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: jajangarohmana@uinsgd.ac.id
_________________________
Abstract
The article focuses on the response of millennial generation to the Sundanese translation of the Qur‘ān, Al-Qur’an
Miwah Tarjamahna dina Basa Sunda(2002), published by the Provincial Government and the Regional Office of the
Ministry of Religious Affairs of West Java. The research subjects are Sundanese students at Qur‘ānic Studies and
Tafsir Department (IAT), Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung who was born after 1995. This
case study research uses the assignment techniques for students to read, respond and propose Sundanese words in
the translation. This study confirms the importance of Qur‘ānic translatorto consider the needs of the Sundanese
millennial generation who live in the digital lifestyles. In the context of translation of Q.Al-fa>tih}ah[1]:1-7 and Q.Al-
Baqarah[2]:1-286, the majority of the students do not understand the characteristics of Sundanese in the translation,
such as the use of language levels, idiomatic expressions and old Sundanese vocabulary. They then propose
alternative translations that are more popular, such as simple language levels, loan words and more
popularSundanese vocabulary. It is a response that shows the dynamics of the use of Sundanese language among the
young generation and its gap between the reader and the Qur‘ānic translation which produced by the local
government in Indonesia.
Keywords:
the Qur’ān, translation, Sundanese, students, millenial generation.
__________________________
Abstrak
Kajian ini memfokuskan pada respons generasi milenial Sunda terhadap karya terjemah Alquran bahasa Sunda,Al-
Qur’an Miwah Tarjamahna dina Basa Sunda, terbitan Pemda Provinsidan Kanwil Depag Jawa Barat tahun 2002.
Subjek penelitiannya adalah mahasiswa Sunda pada Prodi IAT Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
Bandung yang lahir sesudah tahun 1995. Penelitian dilakukan dengan teknik penugasan untuk membaca, memberi
tanggapan dan mengusulkan kosakata Sunda dalam terjemahan. Melalui analisis teori terjemahan,kajian ini
menegaskan pentingnya penerjemah Alquran untuk mempertimbangkan kebutuhan generasi milenial Sunda yang
hidup dalam gaya hidup digital. Dalam kasus terjemahan surah al-fa>tih}ah dan Al-Baqarah (Juz 1-3) misalnya,
mayoritas mahasiswa kurang paham dengankarakteristik bahasa Sunda dalam terjemahan tersebut, terutama terkait
dengan penggunaan tingkatan bahasa, ungkapan idiomatik dankosakatalama. Mereka kemudian mengusulkan
alternatif terjemahan yang lebih populer, seperti tingkatan bahasa yang sederhana, kosakataserapan dari bahasa lain
dankosakatayang lebih kekinian. Sebuah tanggapan yang tidak saja menunjukkan dinamika penggunaan bahasa
Sunda di kalangan generasi muda, tetapi juga adanya kesenjangan antara pembaca dengan teks terjemahan Alquran
yang diproduksi oleh pemerintah daerah di Indonesia.
Keywords :
Alquran. terjemah, bahasa Sunda, mahasiswa, generasi milenial
__________________________
Sunda, yakni Tarjamah Al-Qur’äan Bahasa pengguna bahasa non-Sunda7.Hal ini tidak
Sunda (1974/1975) dan Al-Qur’an Miwah hanya berdampak pada penggunaan
Tarjamahna dina Basa Sunda (2002)3. bahasanyamenjadi simpel, populer dan
Namun, terjemahan versi pemerintah lokal dipenuhi serapan8,tetapi juga membuat
tersebut boleh jadi disusun dan dikonsumsi literatur bahasa Sunda lama menjadi
oleh ―generasi lama‖yang lahir dan tumbuh kurangbisa dipahami, termasuk di dalamnya
dalam alam teknologi manual, bukan digital. literatur keagamaan seperti terjemahan
Penggunaan bahasa Sundanya juga cenderung Alquran bahasa Sunda.Oleh karena itu, untuk
didominasi bahasa lama (buhun). Ini berbeda mengetahui pemahamangenerasi milenial
dengan generasi yang lahir sesudah tahun Sunda tentang terjemahan Alquran tersebut
1990-an (25 tahun terakhir) atau dikenal diperlukan kajian tentang tanggapan mereka
dengan generasi milenial4. Merekalahir dan terhadapliteraturterjemahan sebelumnya, yaitu
tumbuh di tengah frekuensi penggunaan Al-Qur’an Miwah Tarjamahna (2002).
bahasa Sunda yang semakin memudar. Studi Kajian ini penting mengingat sebelumnya
Sobarna dkk. misalnya, sudah membuktikan hampir tidak ada terjemahan Alquran bahasa
penurunan penggunaan bahasa Sunda tersebut Sunda yang mempertimbangkan kebutuhan
sejak lama setidaknya di lingkungan remaja generasi milenial Sunda sebagai pewaris
Kota Bandung. Salah satu penyebabnya adalah penjaga kelestarian bahasa Sunda yang
karenapengaruh bahasa lainnya. Pola pikir semakin terancam9.Padahal mereka sangat
penggunaannya diawali dari bahasa Indonesia membutuhkan terjemahan Sunda yang sesuai
lalu diterjemahkan ke bahasa Sunda, sehingga dengan kebutuhan zamannya. Selain itu, posisi
sistem gramatika bahasa Indonesiasemakin generasi milenial yang sangat tergantung pada
dominan5.Dominasi tersebut juga tampak di budaya digital melalui smartphone dengan
berbagai media massa6.Akibatnya, bahasa pola konsumsi dan gaya hidup instan10,sangat
Sunda semakin jarang digunakan, karena rentan terhadap berbagai pengaruh, termasuk
didesak keperluan komunikasi dengan paham dan ajaran radikal yang bersumber dari
website, media sosial, pengajaran agama,
literatur keagamaan dan organisasi siswa
(OSIS)sebagaimana ditunjukkan dalam hasil
3 penelitian Convey Indonesia 11.Karenanya,
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Tarjamah Al-Quräan Basa Sunda, Dikaluarkeun Ku
terjemahan Alquran bahasa Sunda yang
Proyek Penerbitan Al-Qur’än Bahasa Sunda Jawa disusun berdasarkan paham moderat, baik
Barat (Bandung: Pemda Provinsi dan Kanwil Depag dalam terjemahan ayat-ayat teologi, fiqih,
Jawa Barat, n.d.); Pemda Provinsi dan Kanwil Depag
Jawa Barat, Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa
Sunda, Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa
7
Barat, MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat. Sobarna, ―Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Pintu
(Bandung: Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Kematiankah?,‖ 13.
8
Barat, 2002). T. Fatimah Djajasudarma, ―Kecap Anteuran Basa
4
Noorhaidi Hassan, “Menuju Islamisme Populer,” Sunda: Satu Kajian Semantik Dan Struktur‖
Dalam Noorhaidi Hassan Ed., Literatur Keislaman (Universitas Indonesia, n.d.), 3.
9
Generasi Milenial: Transmisi, Apropriasi, Dan Ajip Rosidi, ―Mengapa Bahasa Sunda Bisa Mati?,‖
Kontestasi (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Cupumanik 11, Juni (2004): 11.
10
Kalijaga Press, 2018), 10. Hassan, “Menuju Islamisme Populer,” Dalam
5
Cece Sobarna, ―Bahasa Sunda Sudah Di Ambang Noorhaidi Hassan Ed., Literatur Keislaman Generasi
Pintu Kematiankah?,‖ Jurnal Makara, Sosial Milenial: Transmisi, Apropriasi, Dan Kontestasi, 11.
11
Humaniora 11, no. 1 (n.d.): 78–79. Tim Penyusun., Ringkasan Eksekutif Program
6
Tim Pelaksana, Kosa Kata Bahasa Sunda Dalam Convey Indonesia (Jakarta: Enhancing the Role of
Media Massa (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Religious Education in Countering Violent Extremism
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan in Indonesia, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat
Kebudayaan, 1984), 1. (PPIM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).
sosial, politik, maupun ekonomi, disertai mengkaji masalah terjemahan bahasa lokal
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh bagi kalangan generasi milenial, selain karena
mereka sangat dibutuhkan. Dengan demikian, isu generasi milenial relatif masih baru, juga
untuk memenuhi kebutuhan itu, sebagai keterbatasan terjemahan Sunda untuk bisa
langkah awal diperlukan terlebih dulu kajian diakses oleh sarjana non-Sunda.Karenanya,
tentang pandangan generasi milenial terhadap kajian tentang pandangan generasi milenial
terjemahan Alquran bahasa Sunda Sunda terhadap terjemahan Alquran sangat
sebelumnya. penting dilakukan. Kajian ini diharapkan bisa
Sejumlah kajian terdahulu tentang menjadi masukan bagi penyusun terjemahan
terjemahan Alquran bahasa Indonesia maupun Alquran bahasa Sunda untuk
bahasa daerah belum banyak yang menyentuh mempertimbangkan kebutuhan generasi
masalah terjemahan bagi generasi milenial. milenial. Kajian diharapkan memiliki
Umumnya para sarjana membahas terjemahan kontribusi bagi pengembangan kajian
Alquran yang terkait dengan politik terjemahan Alquran di Nusantara. Sebuah
pemerintah era Orde Baru, kepentingan upaya penguatan kajian lokal dalam studi
teologi yang dianut mayoritas,koreksi atas Alquran dan terjemahan sebagai bagian dari
terjemahan versi pemerintah, pelarangan kekayaan khazanah keislaman di Indonesia.
terjemahan dan polemik terjemahan puitis di Kajian ini merupakan studi kasus
Indonesia12. Kajian Zimmer dan Rohmana tanggapan generasi milenial Sunda tehadap
sebelumnya juga lebih banyak mengkaji terjemahan Alquran bahasa Sunda.
tentang tafsir Alquran bahasa Sunda dan Pengumpulan data dilakukan dengan
terjemahan puitis Alquran bahasa menggunakan teknik penugasan pada
13
Sunda .Sedikitnya minat para sarjana untuk mahasiswa Sunda angkatan 2015 (semester
VI) pada Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT)
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung
12
Moch. Nur.Ichwan, Negara, Kitab Suci, Dan Djati Bandung antara bulan Februari-Mei
Politik: Terjemah Resmi Alquran Di Indonesia, Dalam 2018. Jumlahnya sekitar 177
Sadur, Sejarah Terjemahan Di Indonesia Dan mahasiswadaritotal 203 mahasiswa yang
Malaysia, Ed. Henri Chambert-Loir, (Jakarta: KPG-
EFEO-Pusat Bahasa Unpad, 2009); Johanna Pink, terbagi ke dalam lima kelas (masing-masing
―Literal Meaning or Correct ‗Aqīda? The Reflection of enam juz‘). Mahasiswa yang dipilih adalah
Theological Controversy in Indonesian Qur‘an mahasiswaSunda, yakni mereka yang
Translations,‖ Journal of Qur’anic Studies 17, no. 3 mengaku dirinya sebagai orang Sunda dan
(2015): 100–120; Ismail Lubis, Falsifikasi Terjemahan diakui oleh orang lain sebagai orang Sunda 14.
Alquran Departemen Agama, 1990th ed. (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 2001); Munirul Ikhwan, ―Fī Taḥaddī Al- Pilihan juga didasarkan pada kemampuan
Dawlah: Al-Tarjamah Al-Tafsīriyyah Fī Muwäjahah dalam memahami teks terjemahan Sundadan
Al-Khiṭäb Al-Dīnī Al-Rasmī Li Al-Dawlah Al- statusnya sebagai mahasiswa Prodi IAT yang
Indunīsiyyah,‖ Journal of Qur’anic Studies 17, no. 3 mendapatkan Mata Kuliah Tafsir Sunda.
(2015): 121–157; Moh.Zuhri, Terjemah Puitis Al-
Qur’an, Kritik Ilmu Ma’ani Terhadap Al-Qur’anul
Karim Bacaan Mulia Karya H.B. Jassin (Yogyakarta:
Lintang-PPs IAIN Walisongo, 2012). A.Rohmana, ―Metrical Verse as a Rule of Qur‘anic
13
Benjamin G.Zimmer, ―Al-‗Arabiyyah and Basa Translation: Some Reflections on R.A.A.
Sunda: Ideologies of Tranlation and Interpretation Wiranatakoesoema‘sSoerat Al-Baqarah(1888-1965),‖
among the Muslims of West Java,‖ Studia Islamika, Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies 53, no. 2 (2015):
Indonesian Journal for Islamic Studies 7, no. 3 (2000): 439–67.
14
31–65.A.Rohmana, Sejarah Tafsir Alquran Di Tatar Suwarsih Warnaen Dkk, Pandangan Hidup
Sunda.Jajang A.Rohmana, ―Memahami Alquran Orang Sunda Seperti Tercermin Dalam Tradisi Lisan
Dengan Kearifan Lokal: Nuansa Budaya Sunda Dalam Dan Sastra Sunda (Bandung: Bagian Proyek Penelitian
Tafsir Alquran Berbahasa Sunda,‖ Journal of Qur’än dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi)
and Hadīth Studies 3, no. 1 (2014): 79–99.Jajang Dirjen Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987), 1.
Penugasan yang diberikan pada mereka adalah Perkawinan antara seni kaligrafi dan ragam
memberikan tanggapan berupa komentar hias tersebut kemudian menjelma dalamkarya
atasterjemahan dalam al-Qur’an Miwah terjemahan ini. Sebuah karya yang diakui
Tarjamahna (2002). Komentar yang diminta merupakan buktieratnya orang Sunda dengan
adalah tentang kata atau kalimat yang kurang Al-Qur‘an. Dari sisirujukan, terjemahan ini
dipahami dan usulan kosakataalternatif dari merujuk pada proyek terjemahanbahasa Sunda
mereka.Peneliti juga mewawancaraibeberapa sebelumnya dan Alquran dan terjemahannya
mahasiswa IAT untuk mengkonfirmasi berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
kekurangpahamannya terhadap kosakata Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir
Sunda Al-Qur‘an, Depag RI tahun 1989/1990.
B. PEMBAHASAN Terjemahan ini dicetak oleh pemerintah Saudi
1. Tentang Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Arabia dan dibagikan pada seluruh jemaah
Terjemahan Alquran bahasa Sunda ini haji sehingga dikenal dengan edisi Saudi
merupakan terjemahan resmi kedua yang Arabia (1990) 16. Salah satu ciri menonjolal-
diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Qur’an Miwah Tarjamahna adalah beberapa
(disingkat Pemda Provinsi) dan Kantor penyelasaran bahasa Sunda yang lebihhalus.
Wilayah Departemen Agama (disingkat Meski demikian, beberapa kekeliruan masih
Kanwil Depag) JawaBarat. Sebelumnya, didapatkan menggunakan bahasa Indonesia
Pemda Provinsi sudah menerbitkan Tarjamah dan penjelasan tentang ayat sajdah yang tidak
Alquran Bahasa Sundadalam proyek dirinci secara jelas tempatnyasehingga sangat
Pembangunan Lima Tahun (PELITA) 1974- menyulitkan bagi orang awam17.
1979. Al-Qur’an Miwah Tarjamahnayang 2. Karakteristik Bahasa Sunda dalam Al-
terbit tahun 2002 ini termasuk cukup eksklusif Qur’an Miwah Tarjamahna
dalam tampilannya, karena menggunakan Karakteristik ini merupakan bentuk
MushafSundawi. Sebuah jenis mushaf yang kekhasan bahasa Sunda yang membedakan
disusun 1995-2000 dan dirancang khusus dengan bahasa lainnya yang seringkali kurang
dengan menggabungkan seni kaligrafi yang dipahami oleh generasi muda sekarang. Ini
berbasis kepada Alquran Standar Depag juga diyakini sebagai ―keunggulan‖ bahasa
dengan kekayaan ragam hias dan budaya Jawa Sunda dibanding bahasa lain, terutama bahasa
Barat15. Indonesia. Karakteristik bahasa ini nanti akan
Penyusunan Al-Qur’an Miwah Tarjamahna dijadikan dasar untuk mengukur tanggapan
dilaksanakeun oleh Pemda Provinsi Jawa generasi milenial Sunda itu di bagian
Barat melalui SK Gubernur Jawa Barat, berikutnya. Terdapat sedikitnya tiga
Danny Setiawan. Pelaksananya adalah karakteristik bahasa Sunda dalam Al-Qur’an
Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Miwah Tarjamahna, yaitu tingkatan bahasa,
(LPTQ) Provinsi Jawa Barat dengan ungkapan idiomatik dan ragam kosakata
melibatkan Dewan Panasehat dari para tokoh Sunda.
MUI Jabar, ormas Islam, tim ahli naskah, para
sarjana dan pakar Alquran dari beberapa
perguruan tinggi Islamdan melibatkan para 16
Raja Kerajaan Saudi Arabia Khädim al Ḥaramain
ahli bahasa, sejarah, budaya, dan sastra Sunda. asy Syarīfain (Pelayan kedua Tanah Suci) Fahd ibn
‗Abd al ‗Azīz Al Sa‘ūd, Alquran Dan Terjemahnya
(Saudi Arabia: hädim al Ḥaramain asy Syarīfain
(Pelayan kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz Al
Sa‘ūd, Raja Kerajaan Arab Saudi, 1990).
15 17
Tim Pelaksana Penulisan Alquran Mushaf Usep Romli, ―Tarjamah Quran Basa Sunda Ti
Sundawi, Alquran Al-Karim Mushaf Sundawi Jaman Ka Jaman,‖ in Konferensi Internasional Budaya
(Bandung: Tim Pelaksana Penulisan Alquran Mushaf Sunda II, Gedung Merdeka, 19-22 Desember, 2011, 3–
Sundawi, 1997), 3. 4.
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang Berikut daftar beberapa kata dari dua surah
pandangan generasi milenial Sundaterhadap tersebut yang kurang bisa dipahami oleh
terjemahan Sunda dalam Al-Qur’an Miwah mereka. Beberapa kata yang disebut berulang-
Tarjamahna. Peneliti melakukan teknik ulang hanya akan dicantumkan satu kali.
penugasan kepada mahasiswa angkatan 2015
(semester VI) pada Prodi IAT Fakultas No Nama Kata yang kurang
Ushuluddin UIN Bandung untuk mengisi Surah dipahami
kolom tanggapan berupa kata atau kalimat 1. Al- murbéng, ngagem,
yang kurang dipahami. Terdapat lima kelas fa>tih}a wawales, neda
mahasiswa IAT.Setiap kelas mendapatkan h
tugas enam juz‘yang didistribusikan pada 2. Al- satemenna, wawadian,
setiap mahasiswa.Tidak semua mahasiswa Baqarah poma, satemen-temen,
dilibatkan untuk tugas tersebut mengingat beber, hamo,
tidak semuanya orang Sunda. Sebagian kecil ngalimpudan, méh,
mahasiswa berasal dari etnis Jawa, Aceh, ngaharintul,
Padang, Betawi, dan lainnya. Dari total 203 patinggulidag, lingsem,
mahasiswa, terdapat sekitar 177 mahasiswa nyasabkeun, pati-pati,
Sunda.Berikut tabel penugasan sesuai dengan pasék, ngaludar,
jumlah kelas dan mahasiswa: dipaheutkeun, sapuratina,
neja, hidep, unjukan,
Kela Jumlah Penugasan kendat, ngawuruk,
s Mahasiswa rumaos, kajabi,
A 44 Juz‘ 1—5 ngadawuh,
B 43 Juz‘ 6—10 nalika,mungpung,
C 45 Juz‘ 11—20 dikusrukkeun, satruna,
D 34 Juz‘ 21—25 padumukan, saéstuna,
E 37 Juz‘ 26—30 pituduh, tanwandé,
Tabel 1: Penugasan Mahasiswa IAT Angkatan 2015 pinanggih,
kasalempangan, nohonan,
Penugasan yang diberikan berupa kolom nyamunikeun, adegkeun,
terjemahan dari Al-Qur’an Miwah baris jonghok, sagara,
Tarjamahna, kolom isian ―kata yang kurang pasini, meredih,
dipahami‖ dan kolom ―usulan.‖Kolom isian rumbahna, kungsi,
―kata yang kurang dipahami‖dibuat untuk wangkelang jeung
mengetahui struktur kata yang asing dan sulit ngarempak wates,
dimengerti. Kata tersebut boleh jadi tidak lagi milampah, da cacak,
mereka temukan dalam percakapan sehari- cegahan, pieunteungeun,
hari. Setelah dikumpulkan, hasil penugasan nimbalan, ngawuluku,
tersebut kemudian diidentifikasi dan sidem-sidem, mintonkeun,
dikelompokkan. Tidak semua data hasil ajrih, sangkaku, akon,
penugasan mahasiswa IAT berupa tanggapan maléngos, diténgténgkeun,
atas terjemahan Al-Qur’an Miwah sapagodos, bebendon,
Tarjamahna (30 Juz atau 114 surah)tersebut pohara, maténi,
ditampilkan di sini, karena terlampau banyak. mungguhing, diajangkeun,
Penulis hanya akan menampilkan data hasil saniskara, sawatara,
penugasan mahasiswa IAT tersebut dari Surah culangung, cawiskeun,
Al-fa>tih}ah dan Al-Baqarah (Juz 1-3). dinasakh, medal, écés,
mengandung makna perintah yang pasti dan Selain tingkatan bahasa dan ungkapan
spontan untuk segera dan tidak menunggu idiomatik, mahasiswa IAT juga kurang bisa
waktu lama untuk memulai. Kata ini bukan memahami sejumlahkosakata lama yang sudah
hanya digunakan untuk peperangan, tetapi sangat jarang digunakan dalam percakapan
juga permainan atau tontonan, seperti prung sehari-hari. Tidak mudah menentukan batasan
maén (mulailah bermain). 38 Karenanya, kata kosakatalama atau tidak dalam bahasa Sunda,
prung geura perang menunjukkan ungkapan karena sangat tergantung pengetahuan setiap
spontan untuk segera memulai berperang mahasiswa. Tetapi, penulis mengukurnya
tanpa menunggu lama. Ini berbeda dengan dengan mengkonfirmasi pada beberapa
ungkapan geura perangan yang tidak penulis Sunda dan karangan berbahasa Sunda,
menunjukkan makna pasti kapan penyegeraan seperti kamus, buku, kumpulan
itu dimulai. carpon(cerpen) dan majalah.Beberapa
Hal yang sama juga tampak pada kata prak kosakata yang tidak lagi digunakan dalam
geura sampurnakeun danbral geura mariang. karangan tersebut dikategorikan sebagai
Kata prak sebetulnya merupakan ungkapan bahasa Sunda lama. Sebaliknya, kosakata yang
idiomatik untuk berbagai perbuatan, seperti masih digunakan berarti tidak termasuk lama.
prak geura pigawéatau prak geura Berikut beberapa contoh ragam kosakata lama
lakukeun(segeralah kerjakan). 39 Kata prak dalam Al-Qur’an Miwah Tarjamahna yang
geura sampurnakeunpada terjemahan di atas kurang dipahami oleh mahasiswa IAT:
menunjukkan ucapan spontan dan pasti agar
segera menyempurnakan ibadah haji itu tanpa Q.S. Terjemahan dalam Kata yang
menunggu waktu lama. Begitu juga kata bral Al-Qur’an Miwah kurangdipaha
geura mariang berarti segeralah berangkat (ke Tarjamahna mi
Arafah). Awalnya kata bral khusus untuk 2: 26 Saenyana Allah lingsem (malu)
berangkat dengan berjalan kaki, tetapi henteu lingsem teu
sekarang digunakan untuk keberangkatan sing ngadamel
apapun, baik berjalan atau berkendaraan. 40 misil
Sedang kata pék datangan menunjukkan (babandingan)
ungkapan pasti dan spontan kunaon baé oge..42
untuk―mendatangi‖istri sekehendakmu.41 2: 36 ... jeung Kami satruna(musuh
Semua terjemahan dengan ungkapan ngadawuh kieu, nya),padumuk
idiomatik tersebut menunjukkan bahwa Al- “Jung geura indit an(tempat
Qur’an Miwah Tarjamahna sudah dengan turun aranjeun, tinggal)
cukup baik menggunakan struktur bahasa bari sawaréh ti
Sunda, sehingga terasa sangat nyunda. aranjeun jadi
Tetapi,hal ini ternyata berbeda dengan satruna nu
tanggapan mahasiswa IAT yang kurang paham sawaréhna deui,
dengan kosakata tersebut, karena boleh jadi jeung keur
jarang mereka temui dalam percakapan sehari- aranjeun di éta
hari. bumi disadiakeun
c. Ragam Kosakata Lama tempat padumukan
38 42
Satjadibrata, Kamus Basa Sunda, 307. Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
39
Satjadibrata, 306. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda,
40
Satjadibrata, 79. Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat,
41
Satjadibrata, 289. MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 11.
51
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
50
Oyon Sofyan Sobarna, Cece., Djajasudarma, T. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina Basa Sunda,
Fatimah.,Umsari, Kehidupan Bahasa Sunda Di Bandung: Kerjasama Pemda Provinsi Jawa Barat,
Lingkungan Remaja Kodya Bandung (Jakarta: Pusat MUI, LPTQ, Kanwil Depag Jawa Barat., 3–4.
52
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,
Pendidikan dan Kebudayaan, 1997), 76–79. 11.
61
J. C. Catford, A Linguistic Theory of Translation,
60
Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat, An Essay in Applied Linguistics (Oxford University
53. Press: Oxford, 1965), 88–89.
meningkatkan kemampuan bahasa Sunda bagi Basa Sunda: Ideologies of Tranlation and
generasi milenial dan menyempurnakan Interpretation among the Muslims of West
kembali terjemahan Alquran bahasa Sunda Java.‖ Studia Islamika, Indonesian Journal
agar sesuai dengan kebutuhan mereka. for Islamic Studies 7, no. 3 (2000): 31–65.
Hassan, Noorhaidi. “Menuju Islamisme
DAFTAR PUSTAKA Populer,” Dalam Noorhaidi Hassan Ed.,
Literatur Keislaman Generasi Milenial:
A.Rohmana, Jajang. ―Memahami Alquran Transmisi, Apropriasi, Dan Kontestasi.
Dengan Kearifan Lokal: Nuansa Budaya Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan
Sunda Dalam Tafsir Alquran Berbahasa Kalijaga Press, 2018.
Sunda.‖ Journal of Qur’än and Hadīth Ikhwan, Munirul. ―Fī Taḥaddī Al-Dawlah: Al-
Studies 3, no. 1 (2014): 79–99. Tarjamah Al-Tafsīriyyah Fī Muwäjahah Al-
———. ―Metrical Verse as a Rule of Qur‘anic Khiṭäb Al-Dīnī Al-Rasmī Li Al-Dawlah Al-
Translation: Some Reflections on R.A.A. Indunīsiyyah.‖ Journal of Qur’anic Studies
Wiranatakoesoema‘sSoerat Al- 17, no. 3 (2015): 121–157.
Baqarah(1888-1965).‖ Al-Jami’ah Journal Khädim al Ḥaramain asy Syarīfain (Pelayan
of Islamic Studies 53, no. 2 (2015): 439–67. kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz
———. Sejarah Tafsir Alquran Di Tatar Al Sa‘ūd, Raja Kerajaan Saudi Arabia.
Sunda. Bandung: Mujahid Press, 2017. Alquran Dan Terjemahnya. Saudi Arabia:
———. Wawancara dengan NF, mahasiswa hädim al Ḥaramain asy Syarīfain (Pelayan
IAT Semester VI D (2019). kedua Tanah Suci) Fahd ibn ‗Abd al ‗Azīz
Anderson, Edmund A. n.d. ―Speech Levels: Al Sa‘ūd, Raja Kerajaan Arab Saudi, 1990.
The Case of Sundanese.‖ Pragmatics Lubis, Ismail. Falsifikasi Terjemahan Alquran
International Pragmatics Association 3, no. Departemen Agama. 1990th ed.
2 (n.d.). Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Catford, J. C. A Linguistic Theory of Moh.Zuhri. Terjemah Puitis Al-Qur’an, Kritik
Translation, An Essay in Applied Ilmu Ma’ani Terhadap Al-Qur’anul Karim
Linguistics. Oxford University Press: Bacaan Mulia Karya H.B. Jassin.
Oxford, 1965. Yogyakarta: Lintang-PPs IAIN Walisongo,
Djajasudarma, T. Fatimah. ―Kecap Anteuran 2012.
Basa Sunda: Satu Kajian Semantik Dan Nur.Ichwan, Moch. Negara, Kitab Suci, Dan
Struktur.‖ Universitas Indonesia, n.d. Politik: Terjemah Resmi Alquran Di
———. ―Panalungtikan Basa Sunda Di Indonesia, Dalam Sadur, Sejarah
Lingkungan Kodya Bandung (Program Terjemahan Di Indonesia Dan Malaysia,
Panalungtikan Basa Sunda Rumaja.‖ In Ed. Henri Chambert-Loir,. Jakarta: KPG-
Kongres Basa Sunda VIII, Subang, 28-30 EFEO-Pusat Bahasa Unpad, 2009.
Juni., 2005. Pelaksana, Tim. Kosa Kata Bahasa Sunda
Dkk, Karna Yudibrata. Bagbagan Makéna Dalam Media Massa. Jakarta: Pusat
Basa Sunda. Bandung: Rahmat Cijulang, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
1990. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Dkk, Suwarsih Warnaen. Pandangan Hidup 1984.
Orang Sunda Seperti Tercermin Dalam Pemda Provinsi dan Kanwil Depag Jawa
Tradisi Lisan Dan Sastra Sunda. Bandung: Barat. Al-Qur’an Miwah Tarjamahna Dina
Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Basa Sunda, Bandung: Kerjasama Pemda
Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Dirjen Provinsi Jawa Barat, MUI, LPTQ, Kanwil
Kebudayaan Depdikbud Bandung, 1987. Depag Jawa Barat. Bandung: Pemda
G.Zimmer, Benjamin. ―Al-‗Arabiyyah and Provinsi dan Kanwil Depag Jawa Barat,