Anda di halaman 1dari 10

Vol. I No.

2 Juni 2018 Rang Teknik Journal


http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Sistem Pakar Metode Forward Chaining Dan Certainty Factor Untuk Mengidentifikasi
Penyakit Pertusis Pada Anak

Herman Susilo
Stikes Syedza Saintika, Jl. Prof. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang
e-mail : susilo4719@gmail.com

Abstract: One of the diseases belonging to infectious diseases is pertussis disease. This is
whooping cough or often also known as the cough of the day that often attacks children. This
disease is caused by bacteria Bordetella Pertussis. According to WHO data, this patient
ranges from 30 to 50 million cases per year. The impact of this disease can lead to death. To
be faster in analyzing these conditions, will enable the technology computer to be detected as
early as possible. The purpose of this early detection is to facilitate in finding information, one
of the right method is to use forward channeling and certainty factor, in this method is
diagnosed based on two factors, namely the key of an expert and user. Expert system that
allows to help doctors and patients to know the symptoms of disease in children and the
expected solution

Keywords: Expert system, pertussis, forward chaining, certainty factor.

Abstrak: Salah satu penyakit yang tergolong kedalam penyakit menular adalah penyakit
pertusis. Istilah lain dari penyakit ini adalah batuk rejan atau sering juga dikenal dengan
istilah batuk seratus hari yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini diakibatkan oleh
bakteri Bordetella Pertusis. Menurut data WHO, penderita penyakit ini berkisar sekitar 30
sampai 50 juta kasus per tahunnya. Dampak akhir dari penyakit ini dapat menyebabkan
kematian. Untuk lebih cepat dalam menganalisis penyakit ini diperlukan suatu teknologi
komputer agar dapat dideteksi sedini mungkin. Tujuan dari deteksi dini ini adalah agar
memudahkan dalam mengidentifikasi penyebarannya, salah satu metode yang tepat adalah
menggunakan metode forward chaning dan certainty factor, pada metode ini pengambilan
diagnosa berdasarkan dua faktor, perserntase keyanikan dari seorang pakar dan user. Sistem
pakar yang dikembangkan diharapkan dapat membantu para doktek dan pasian agar dapat
mengetahui gejala penyakit pertusis pada anak serta solusi yang diharapkan
Kata kunci: Sistem pakar, pertusis, forward chaining, certainty factor.

PENDAHULUAN dan Lestari, 2015). Untuk lebih cepat dalam


Menurut data WHO, penderita menganalisis penyakit ini diperlukan suatu
penyakit pertussis berkisar sekitar 30 sampai teknologi komputer agar dapat dideteksi
50 juta kasus per tahunnya. Dampak akhir sedini mungkin. Tujuan dari deteksi dini ini
dari penyakit ini dapat menyebabkan adalah agar memudahkan dalam
kematian. Penyakit Pertusis dapat diderita mengidentifikasi gejala, resiko dan
oleh semua orang tetapi penyakit ini lebih penyebarannya.
serius bila terjadi pada bayi. Penyakit Penerapan teknologi informasi
pertusis terlebih dahulu menyerang saluran dalam pelayanan sistem kesehatan sangat
pernapasan bagian atas melalui udara diperlukan (Puspita, Sanjaya dan Ummi,
ataupun percikan, kuman pathogen dapat 2015). Begitu juga teknologi informasi
mencapai saluran napas bagian bawah ketika pengolahan data penyakit pertusis. Tujuan
sistem pertahanan tubuh menurun (Sumiyati, dari penerapan teknologi informasi ini agar
2015). Pertusis dalam kondisi berat dapat dalam pemberian pelayanan yang lebih
menyebabkan komplikasi pneumonia, cepat, efektif dan efisien. Salah satu metode
terutama pada anak kurang gizi dan anak untuk memberikan penerapan sistem
dengan gangguan sistem imun (Monita, Yani informasi adalah dengan penerapan sistem

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 185


EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

pakar. Hasil sistem pakar nantinya akan Membangun sistem pakar berbasis WEB
dapat memberikan informasi yang benar dengan metode forward chaining dan
untuk mendiagnosis secara medis. certanty factor untuk mengidentifikasi
Sistem pakar merupakan sebuah penyakit pertusis pada anak, maka tidak
aplikasi berbasis komputer yang digunakan akan pernah didapat suatu solusi yang
untuk menyelesaikan masalah (Mutsaqof, terbaik dari masalah tersebut.
Wiharto dan Suryani, 2015). Sistem Pakar 2. Menganalisis Masalah
yang baik dirancang agar dapat Analisis masalah bertujuan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu memahami masalah yang telah
dengan meniru kerja dari para ahli, dengan ditentukan ruang lingkup atau
keberadaan Sistem Pakar, orang awam pun batasannya. Dari hasil analisis masalah,
dapat menyelesaikan masalah yang cukup maka diharapkan Sistem Pakar yang
rumit yang sebenarnya hanya dapat dibangun hendaknya mampu
diselesaikan dengan bantuan para ahli. memberikan solusi dalam
Forward Chaining merupakan mengidentifikasi penyakit pertusis pada
pencocokan fakta atau pernyataan dimulai anak.
dari bagian kiri (IF dulu), dengan kata lain 3. Menentukan Tujuan
penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu Setelah rumusan permasalahan
untuk menguji kebenaran hipotesis(Hariyadi, didapatkan, maka langkah selanjutnya
2016). adalah menetapkan tujuan. Manfaat dari
Metode Forward Chaining adalah menentukan tujuan ini yakni berguna
penalaran dari bawah ke atas karena untuk memperjelas kerangka, batasan,
penalaran dari evidence (fakta) pada level ruang lingkup, dan sasaran dari kegiatan
bawah menuju konklusi pada level atas di penelitian yang ingin dicapai dalam
dasarkan pada fakta. Pelacakan ke depan melakukan mengidentifikasi penyakit
adalah pendekatan yang dimotori data (data- penyakit pertusis.
driven), sedangkan Metode Certanty Factor 4. Mempelajari Literatur
menunjukkan ukuran kepastian terhadap Mempelajari literatur bertujuan untuk
suatu fakta atau aturan. jadi Pelacakan maju lebih mengetahui pengetahuan-
ini sangat baik digunakan dalam pengetahuan yang akan diterapkan
menidentifikasi penyakit pertusis pada anak dalam Sistem Pakar ini. Studi pustaka
serta didukung dengan ukuran kepastian meliputi, Sistem Pakar, penyakit
dalam mengidentifikasi penyakit pertusis pertusis, dan metode Forward Chainin,
pada anak yang mana nantinya bisa diakses merode Cerainty Factor. Literatur yang
secara online. akan dipelajari ini ada bersumber dari
buku-buku yang berhubungan dengan
METODE PENELITIAN laporan penelitian, jurnal-jurnal ilmiah
Untuk memberikan panduan dalam yang dipublikasikan di internet, majalah
penyusunan penelitian ini maka perlu adanya dan surat kabar.
susunan kerangka kerja yang jelas, yang 5. Mengumpulkan dan Analisa Data
dapat diuraikan sebagai berikut : Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
1. Mengidentifikasi Masalah data dan informasi untuk lebih
Pada tahap ini penulis melakukan mengetahui mengenai sistem yang
identifikasi terhadap ruang lingkup diteliti.
penelitian yang bertujuan untuk menjaga
konsistensi dari penelitian ini sehingga Berikut bentuk tabel keputusan yang
penelitian ini lebih terarah dan saling keterkaitan dalam setiap atributnya
tercapainya tujuan dari penelitian yang sebagai berikut:
diharapkan. Ruang lingkup masalah 1. Certainty factor rule.
yang akan diteliti harus ditentukan Untuk mendapatkan tingkat
terlebih dahulu, karena tanpa kepercayaan dapat dengan cara
menentukan serta mendefinisikan mewawancarai seorang seorang pakar
batasan masalah yang akan diteliti yaitu dengan aturan aturan CF(rule) , dilihat
186 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081
EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

dari certanity factor dengan 3.2. Bayi 0-1 tahun diberikan vaksin
berpedoman dari tabel in terpretasi DPT 3X, mulai umur 2 bulan
certainty factor. Adapun tabel dan selang minimal 1 bulan
interprestasi certainty factor dapat 3.3. Diulang pemberian
dilihat pada tabel 1: 4. Cara pengobatan Penyakit Pertusis
Tabel 1. Certainty Factor Rule pada anak
No Jawaban (User) CF Adapun cara pengobatan penyakit
1 Tidak Tahu 0.2 pertusis adalah sebagai berikut :
2 Mungkin 0.4 4.1. Diberikan aktibiotik
3 Kemungkinan Besar 0.6 Enitromicin/ penisiln/ azint
4 Hampir pasti 0.8 tronycin
5 Pasti 1.0 4.2. Diberikan Supourtif untuk
(sibagariang : 2015) mengencer batuk dan oksige O2
2. Gejala-gejala pada penyakit
menular pada penyakit pertusis 6. Desain Sistem
(batuk rejan) pada anak. Rancangan sistem yang akan dibangun
Data gejala ini diperoleh dari lapangan untuk sistem pakar berbasis WEB
setelah melakukan wawancara dengan dengan metode forward chaining dan
seorang pakar, terdapat satu gejala certanty factor untuk mengidentifikasi
utama dan tiga fase gejala penyakit penyakit pertusis pada anak yakni :
pertusis pada anak, adapun gejala- a. Perancangan Database
gejala serta pembobotan setiap gejala Dalam perancangan database untuk
dapat dilihat pada tabel 2: Sistem Pakar ini merupakan alat
Tabel 2. Gejala Penyakit bantu yang digunakan adalah context
Bobo diagram, data flow diagram dan juga
No Kode Gejala entity relationship diagram (ERD).
t
1 G1 Batuk terus 0.8 b. Penyusunan Basis Data
menerus yang Basis data merupakan suatu
berlangsung 1- pengorganisasian sekumpulan data
10 minggu yang saling berhubungan satu
2 G2 Kataralis (1-2 0.8 dengan lainnya sehingga
minggu) batuk memudahkan aktifitas untuk
apda mala hari memperoleh informasi. Basis data
dan filek dari sistem merupakan hasil
3 G3 Spasmodic 0.7 pencatatan input-input yang telah
dilakukan. Basis data sistem dapat
(Tegang otot)
dibaca dan diisi oleh user dan juga
2-4 minggu
admin pada saat menjalankan sistem.
dan batuk
Data penunjang yang didapatkan
semakin keras
diakhiri bunyi berupa suatu kesimpulan, fakta-fakta
dan aturan yang mengatur proses
whoop
pencarian data yang saling
4 G4 Konvacelled 0.6
berhubungan satu sama lain
(1-2 minggu)
disimpan ke dalam basis data
ditandai
sebagai media penyimpanan.
berhentinya
c. Perancangan Struktur Tabel
bunyi whoop
Setelah dilakukan perancangan basis
3. Pencegahan penyakit pertusis pada
data, kemudian dirancanglah struktur
anak
tabel yang berguna untuk
3.1. Pemberian imunisasi DPT pada
menentukan entitas-entitas dan
bayi dan DT pada anak SD.
atribut-atrubut yang dibutuhkan

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 187


EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

dalam merancang suatu aplikasi dari proses rule tersebut akan ditemukan
Sistem Pakar. hasil identifikasi berupa penyakit
d. Perancangan Interface pertusis pada anak. Berikut algoritma
Pada tahap ini, program tampilan secara umum dalam mengidentifikasi
antarmuka pemakai dirancang penyakit pertusis berdasarkan aturan
dengan menggunakan prinsip mudah Forward Chaining.
digunakan dan mudah dipahami oleh Algoritma proses rule pada forward
user. Untuk rancangan antarmuka chaining:
pembuatan program dilakukan 1. Data
dengan menggunakan bahasa 2. Menentukan gejala penyakit pertussis
pemrograman PHP dan database pada anak
MySQL, dengan berbasis WEB. 3. Menentukan rule berdasarkan data
yang telah ada
7. Implementasi Sistem 4. Jika rule sesuai maka ditemukan hasil
Implementasi sistem menggunakan 5. Rule belum ditemukan, sistem akan
bahasa pemrograman PHP dan database melakukan pelacakan kembali
MySQL. Adapun tujuan dalam berdasarkan rule yang ditelah
implementasi sistem adalah untuk ditetapkan
melihat keandalan sebuah sistem, apakah 6. Sistem akan menampilkan hasil
sistem yang kita buat sudah sesuai identifikasi, pencegahan dan
dengan ketentuan yang telah ada dan pengobatan
sesuai dengan keinginan yang
diharapkan. Pada tahapan selanjutnya untuk
8. Pengujian Sistem proses forward chaining pada sistem pakar
Pengujian sistem dilakukan untuk penyakit pertusis pada anak, akan dilakukan
memastikan apakah aplikasi Sistem alur proses kerja yang akan digambarkan
Pakar yang dirancang, sudah mencapai dalam bentuk flowchart
tujuan yang diinginkan dari penelitian.
Adapun mekanisme pengujian sistem Untuk lebih jelasnya tentang implementasi
sebagai berikut : forward chaining metode forward chaining
a. Pengujian sistem dilakukan dengan dapat dijelaskan sebagai berikut :
menggunakan bahasa pemrograman 1. Menentukan gejala penyakit pertusis
PHP dan database MySQL dengan pada anak.
berbasis WEB. Berdasarkan hasil wawancara dengan
b. Data yang digunakan dalam seorang pakar terdapat 4 gejala pada
pengujian hasil adalah penyakit penyakit pertusis sesuai dengan yang
pertusis. terdapat pada tabel 4.2 yang ditadai
c. Kriteria dalam menentukan dengan kode G1, G2, G3 dan G4, data
keberhasilan pengujian sistem gejala tersebut akan diinputkan kedalam
adalah hasil yang dikeluarkan sistem sistem.
sesuai dengan penyakit pertusis yang 2. Menentukan rule berdasarkan data yang
akan diidentifikasi diperoleh
9. Analisa Hasil Pada penyajian fakta berdasarkan
Pada tahap ini adalah kelanjutan dari representasi pengetahuan yang sudah
pengujian sistem, tujuan analisa hasil adalah dijelaskan di atas, untuk perencanaan
melihat sejauhmana fungsi sistem yang telah identifikasi penyakit pertusis, maka
dirancang bekerja pada responden. disusun daftar aturan (rule) yang sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan,
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk lebih jelasnya dapat seperti
A. Analisa inferensi Forward Chaining berikut :
Proses identifikasi dilakukan saat gejala
yang diinputkan sesuai dengan rule dan
aturan yang telah ditetapkan kemudian
188 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081
EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

IF Batuk terus menerus yang Berdasarkan data gejala dan data


berlangsung 1-10 minggu True penyakit yang ada didalam sistem, maka
AND Kataralis (1-2 minggu) batuk apda hasil yang akan ditampilkan didalam
mala hari dan filek True sistem tersebut.
AND Spasmodic (Tegang otot) 2-4
minggu dan batuk semakin keras B. Pengujian
diakhiri bunyi whoop True Metode Certainty Factor (Faktor
AND Konvacelled (1-2 minggu) Kepastian) diperkenalkan oleh Shortliffe
ditandai berhentinya bunyi whoop True Buchanan dalam pembuatan MYCIN.
THEN Penyakit Pertusis Certainty Factor adalah nilai parameter
klinis yang diberikan MYCIN untuk
3. Jika rule ditemukan maka akan menunjukan besar kepercayaan. Rumus
ditemukan hasil dasar factor kepastian (Sibagarian, 2015),
Pada tahap ini jika rule ditemukan akan Certainty Factor memperkenalkan konsep
menghasilkan tampilan berupa jenis keyakinan dan ketidakyakinan yang
penyakit berdasarkan terhadap gejala diformulasikan dalam rumus dasar sebagai
yang telah diinputkan. berikut :
a. Basis pengetahuan dari jenis CF[H,E]=MB[H,E]-0'>+ @«
penyakit serta kode penyakit,
dapat dijelaskan sebagai berikut : Keteranan :
Kode Penyakit : P001 = Penyakit CF [H,E] = Faktor Kepastian
Pertusis (batuk Rejan) MB [H,E] = Ukuran kepercayaan
b. Basis pengetahuan dari cara terhadap hipotesis H, jika
pengobatan serta kode diberikan evidence E
pengobatan dapat dilihat pada (antara 0 dan 1)
tabel berikut : MD [H,E] = Ukuran ketidakpercayaan
terhadap hipotesa H, jika
Tabel 3. Jenis penyakit, pencegahan dan
diberikan Evidence e
pengobatan
(antara 0 dan 1)
Penyaki Keterangan E = Evidence (peristiwa atau
t fakta)
pertusis H = Hipotesa (dugaan)
Pencega a. Pemberian imunisasi DPT pada
han bayi dan DT pada anak SD 4.3.2.1 Algoritma Proses Certainty
b. Bayi 0-1 tahun vaksin DPT Factor
3X, mulai umur 2 bulan dan 1. Data
selang mininal satu bulan 2. Inisialisasi gejala-gejala penyakit
c. Diulang pemberian pertusis pada anak
Pengoba a. Pembereian antibiotik 3. Tampilkan gejala penyakit pertusis
tan enitromisin/ penisilin/ azith dan nilai Certainty factor (CF)
tronycin 4. Proses gejala penyakit pertusis pada
b. Pemberian Suportif anak
(pengencer batuk), dan 5. CF kombinasi penyakit pertusis pada
Oksigen (O2) anak
6. Hasil nilai kombinasi CF (CF
4. Jika rule tidak ditemukan sistem akan Combine)
melakukan pelacakan kembali
berdasarkan aturan/ rule yang Algoritma Certainty Factor akan dijelaskan
ditetapkan. sebagai berikut :
5. Sistem akan menghasilkan identifikasi Analisa Data
penyakit pertusis 1. Data

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 189


EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

2. Inisialisasi gejala-gejala penyakit menular CF[H,E] = CF[pakar] * CF[user]


pada balita = 0.8*0.8
Pertanyaan yang dipilih user : = 0.64
1. Batuk terus menerus yang x CF Gejala 3 :
berlangsung 1-10 minggu CF[H,E] = CF[pakar] * CF[user]
2. Kataralis (1-2 minggu) batuk apda = 0.7*0.6
mala hari dan filek = 0.42
3. Spasmodic (Tegang otot) 2-4 minggu x CF Gejala 4 :
dan batuk semakin keras diakhiri CF[H,E] = CF[pakar] * CF[user]
bunyi whoop = 0.6*0.4
4. Konvacelled (1-2 minggu) ditandai = 0.24
berhentinya bunyi whoop
5. Tampilkan Kategori penyakit CF 4. CF kombinasi penyakit pertusis pada
Pakar dan CF User anak
Tabel 4. Kategori CF Pakar x CFcombine1( CFgejala1, CFgejala2) =
CFgejala1 + CFgejala2 * (1-CFgejala1)
Jawaban User Kode
Tidak Tahu CF1
Nilai
Mungkin CF2
Pertayaan CF
Pakar Kemungkinan Besar CF3
Hampir Pasti CF4
1. Batuk terus menerus yang 0.8
Pasti CF5
berlangsung 1-10 minggu
= 0.8 + 0.64
2. Kataralis (1-2 minggu) 0.8
CFold1 = 0.928
batuk apda mala hari dan
filek x CFcombine2(CFold1, CFgelala3) =
3. Spasmodic (Tegang otot) 0.7 CFold1 + CFgejala3 * (1-CFold1)
2-4 minggu dan batuk = 0.928 + 0.42
semakin keras diakhiri CFold2 = 0.95824
bunyi whoop x CFcombine3(CFold2, CFgejala4) =
4. Konvacelled (1-2 0.6 CFold2 + CFgejala4 (1- CFold2)
minggu) ditandai = 0.95824 + 0.24
berhentinya bunyi whoop CFold3 = 0.97
CFold3 merupakan CF penyakit,
Tabel 5. Nilai CF user berdasarkan hasil perhitungan CF diatas,
Jawaban User Kode Bobot maka nilai CF penyakit 0.97.
Tidak CF1 0.0 5. Hasil Nilai Kombinasi Nilai CF
Mungkin CF2 0.4 Setelah didapat didapat nilai CF penyakit
Kemungkinan CF3 0.6 selanjutnya menghitung persentase
Besar keyakinan terhadap penyakit dengan
Hampir Pasti CF4 0.8 persamaan :
Pasti CF5 1.0 Persentase = CF penyakit * 100
= 0.97 * 100
= 97 %
3. Proses kondisi penyakit pertusis pada
6. Hasil tingkat keyakinan CF Penyakit
anak
Untuk melihat tingkat keyakinan dari
Proses Hasil :
perhitungan nilai CF penyakit dapat
CF[H,E]=CF[H] x CF[E] ..(2)
dilihat dari ketentuan berikut :
x CF Gejala 1 :
1. Jika nilai CF penyait >=0 dan
CF[H,E] = CF[pakar] * CF[user]
<=0.35 : Tidak Tahu;
= 0.8*1.0
2. Jika nilai CF >0.35 dan <=0.55 :
= 0.8
Mungkin
x CF Gejala 2 :

190 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

3. Jika nilai CF >0.55 dan <=0.75 : terdapat beberapa menu, yaitu input data
Kemungkinan Besar user, input data penyakit, input data gejala,
4. JIka nilai CF >0.75 dan <=0.95 : indentifikasi penyakit dan logout, adapun
Hampir Pasti tampilan halam home dapat dilihat pada
5. JIka nilai CF >0.95 dan <=1.0 : Pasti gambar berikut :
Berdasarkan berdasarkan ketentuan
diatas dan jika dibandingkan dengan
nilai CF penyakit = 0.97, maka tingkat
keyakinan berdasarkan ketentusn adalah
PASTI.
C. Implementasi System
Setelah melakukan analisa sistem
pada proses perancangan Sistem pakar
penyakit petusis pada anak tahapan
selanjutnya implementasi sistem pakar. Pada
tahap implementasi sistem pakar ini Gambar. 2 Halaman Home
dijelaskan bagaimana langkah-langkah 3. Halaman data user
pengoperasian sistem pakar dalam Pada halaman ini aplikasi akan
melakukan indentifikasi penyakit pertusis menampilkan semua data user dari pengguna
pada anak. Implementasi serta pengujian sistem, yang mana dari ini yang nantinya
sistem ini menggunakan bahasa digunaka untuk proses login ke sistem,
pemrograman PHP (Hypertext adapun tampilan dari data user dapat dilihat
Preprocessor) yang berbasis website. pada gambar berikut :
Berikut ini adalah tampilan halaman dari
sistem pakar penyakit menular pada balita
yang telah dibuat.

1. Halaman Login
Halaman login adalah halam awal
dari sistem pakar ini, dimana user diminta
untuk menginutkan username dan password
yang valid, jika proses validasi sesuai user
akan menuju halam home. Tampilan
halaman login dapat dilihat pada gambar
berikut : Gambar. 3 fom data user
4. Halamn data penyakit
Halaman ini menampung semua data
penyakit, penyebab, pencegahan dan
pengobatan penyakit pertusis yang telah
diinputkan user kedalam sistem, adapun
tampilan halaman data penyakit dapat
dillihat pada gambar berikut :

Gambar. 1. Fom Login


2. Halaman home
Halaman home adalah halaman setelah Gambar. 4 Fom data penyakit
proses login selesai, halaman home ini
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 191
EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Jika ingin menambahkan data user diminta untuk menjawab tingkat


penyakit baru, sistem telah keyakinan yang terkait dengan gejala yang
menyediakan tombol Tambah timbul pada anak, adapun tampilan halaman
penyakit yang berfungsi untuk identifikasi penyakit dapat dilihat pada
menambahkan data penyakit baru, gambar berikut :
adapun tampilan tambah data
penyakit dapat dilihat dari gambar
berikkut :

Gambar. 7 form identifikasi penyakit


7. Form Hasil Proses Identifikasi
Hasil proses identifikasi didapat
apabila user telah memilih semua gejala dan
menjawab nilai keyakinan sesuai gejala yang
Gambar. 5 Form tambah data penyakit ada bayi anak, adapun tampilan porses hasil
5. Halaman data gejala identifikasi pada sistem ini dapat dilihat pada
Halaman data gejala berfungi gambarberikut.
menampilkan semua data gejala yang
terkait dengan penyakit pertusis, dimana
input data gejala dilengkapi dengan nilai
Certainty Factor pakar, adapun tampilan
data gejala dapat dilihat dari gambar
berikut :

Gambar. 8 Form hasil identifikasi


penyakit

SIMPULAN
Gambar. 6 Form data gejala Kesimpulan dapat diambil dari
Aksi tambah data gelaja dapat dilakukan penjelasan dan hasil penelitian yang sudah
dilakukan implementasi dan evaluasi di atas,
dengan mengklik tombol tambah gejala agar
data gejala baru dapat ditambahkan kedalam maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
system. berikut:
1. Hasil pengujian dengan
menggunakan metode Forward
6. Form Identifikasi
Halaman ini berisikan daftar gejala- Chaining dan certainty factor,
gejala penyakit pertusis sejumlah empat didapatkan nilai tingkat
gejala yang timbul pada balita, usr akan keyakinan penyakit pertusis pada
memilih semua gejala berdasarkan gejala- anak 97%.
2. Penerapan sistem pakar diagnosa
gejala yang tampak pada anak, kemudian
penyakit pertusis pada anak dapat
192 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081
EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

membantu user dalam Puspita. K, Sanjaya. A, Ummi. K. Sistem


penggunaan dan melakukan Pakar Penelusuran Bakteri Chlamydia
proses identifikasi penakit Trachomatis Menggunakan Forward
pertusis. Chaining. CSRID Journal. 2015;
3. Metode forward chaining pada Vol.7 No.2. Halaman. 124-134
sistem pakar yang telah dibangun Ramdhani. A, Isnanto. R, Windasar. I.P.
dapat memberikan hasil optimal Pengembangan Sistem Pakar Untuk
kepada pengguna dalam Diagnosis Penyakit Hepatitis
pengambilan suatu keputusan Berbasis Web Menggunakan Metode
berdasarkan output ditampilkan Certainty Factor. Jurnal Teknologi
sistem. dan Sistem Komputer. 2015;
Vol.3, No.1. Halaman : 58-64.
UCAPAN TERIMA KASIH Sumiyati. Hubungan Jenis Kelamin Dan
Terimakasih kepada Stikes Syedza Saintika Status Imunisasi Dpt
yang telah memberikan dorongan dan Denganpneumonia Pada Bayi Usia
masukan dalam penulisan penelitian ini, 0-12 Bulan, Jurnal Kesehatan Metro
serta kepada UPI YPTK Padang yang telah Sai Wawai. 2015; Volume VIII
banyak memberikan masukan dan bimbingan No.2. Halaman : 63-69
dalam penulisan ini. Sunarya. I.M.G, Wirawan. I.M.A,
Sukendry.N.M.N. Sistem Pakar
DAFTAR PUSTAKA Pendeteksi Gizi Balita dan Alternatif
Ghozali. M.F, Eviyanti. A. Sistem Pakar Pencegahan Menggunakan Metode
Dini Penyakit Leukemia dengan Certainty Factor. Jurnal Nasional
Metode Certanty Factor. Kineka. Pendidikan Teknik
2016; Vol.1 No. 3. Halaman : 135- Informatika.2017; Volume 6,
146. Nomor 1. Halaman : 50-59
Halim.S, Hansun. S. Penerapan Metode Saputra. D, Lestari.U, Sutanta. E. Sistem
Certainty Factor dalam Sistem Pakar Pakar Untuk Diagnosa Penyakit
Pendeteksi Resiko Osteoporosis dan Kucing Berbasis Web Menggunakan
Osteoarthritis. ULTIMA Frameworkcodeigniter Web Based
Computing. 2015; Vol. VII, No. 2. Expert System For Diagnosing Cat
Halaman : 59-69 Disease Using Codeigniter
Hariyadi, M. K. (2016). Pengembangan Framework. Jurnal SCRIPT.2015;
Sistem Pakar Berbasis Aturan Untuk Vol. 3 No. 1. Halaman : 29-38.
Menentukan Mata Kuliah Yang Akan Suparth. I.K.D.G, Sari.I.N. Sistem Pakar
Diambil Ulang (Remedial) Dengan Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada
Metode Forward Chaining. Menara Sapi Bali dengan Menggunakan
Ilmu, X(64), 62±74. Retrieved from MetodeForward chaining dan
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/me Certainty Factor. Jurnal Nasional
narailmu/article/view/96 Pendidikan Teknik
Monita. O, Yani. F.F, Lestari.Y. Profil Informatika.2014; Volume 3,
Pasien Pneumonia Komunitas di Nomor 3. Halaman : 110-117.
Bagian Anak RSUP DR. M. Djamil Sibagariang. B. Sistem Pakar Diagnosa
Padang Sumatera Barat. Jurnal Penyakit Sapi dengan Metode
Kesehatan Andalas. 2015; 4(1) : Certainty Factor Berbasis Android.
halaman : 218-226 Jurnal TIMES. 2015; Vol.IV. Nomor
Mutsaqof.A.A.N, Wiharto ,Suryani.E. : 2. Halaman : 35-39
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Verina. W. Penerapan Metode Forward
Penyakit Infeksi Menggunakan Chaining untuk Mendeteksi Penyakit
Forward Chaining. Jurnal THT. Jatisi. 2015; Vol. 1 No. 2.
ITSMART.2015. Vol 4. No 1. Halaman : 123-128.
Halman : 43-47
ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 193
EISSN 2599-2090
Vol. I No.2 Juni 2018 Rang Teknik Journal
http://joernal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Wijaya. E. Analisis Penggunaan Algoritma


Breadth First Search Dalam Konsep
Artificial Intellegencia. Jurnal
TIME.2013; Vol. II No 2.
Halaman : 18-26

194 Fakultas Teknik UMSB ISSN 2599-2081


EISSN 2599-2090

Anda mungkin juga menyukai