9. Sebutkan senyawa yang tergolong alelopat (min. 3) serta bagaimana senyawa tersebut
dapat menghambat pertumbuhan tanaman?
1. kopi arabika mengeluarkan senyawa alelopati yaitu kafein yang banyak ditemukan
disekitar akar tumbuhan tersebut. Senyawa tersebut dapat menghambat pertumbuhan
dirinya sendiri (autotoxicity) dan menghambat mitosis akar tanaman selada.
2. senyawa alelopati akasia yang berupa senyawa fenol, femenol, dan alkaloid yang
bersifat nonpolar, dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan kacang tanah
dengan persentase toksisitas pada kontrol perlakuan masing-masing secara berurutan
yaitu sebesar 80% dan 60%.
3. Senyawa fenolat merupakan senyawa yang larut dalam air. Senyawa fenolat yang
terlarut dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman, bergantung kepada
konsentrasinya. Apabila konsentrasi fenolat dalam air tinggi, maka potensial
lingkungan akan naik sehingga menghambat difusi air dan oksigen ke dalam suatu
tanaman. Jika suplai air ke dalam tanaman terhambat, maka proses pembelahan dan
perbesaran sel juga akan terhambat, sehingga senyawa fenolat tergolong senyawa
alelopati pada tumbuhan.
4. Senyawa Asam kafeat dapat menghambat enzim α dan β-amilase yang aktif pada fase
pencernaan dalam proses perkecambahan, sehingga dapat menganggu proses
perkecambahan suatu tumbuhan dan senyawa tersebut tergolong senyawa alelopat.
5. Asam fenolat, 2. Koumarat, 3. Terpinoid, 4. Flafinoid, dan 5. Scopulaten
(penghambat fotosintesis). Sebagian besar senyawa alelopati yang dihasilkan melalui
eksudat akar adalah berupa asam fenolat.