Anda di halaman 1dari 2

8. Jelaskan peranan penting makrozoobentos pada ekosistem sungai!

Makrozoobentos merupakan salah satu kelompok terpenting dalam ekosistem perairan


sehubungan dengan peranannya sebagai organisme kunci dalam jaring makanan. Selain
itu, tingkat keanekaragaman yang terdapat di lingkungan perairan dapat digunakan
sebagai indikator pencemaran. Makrozoobentos memiliki beberapa peran penting pada
ekosistem sungai, yaitu:
a. Mendaur ulang bahan organic dan membantu proses mineralisasi
Makrozoobentos memiliki peran penting dalam mendaur ulang bahan organic,
sehingga dapat digunakan dalam menduga kesuburan perairan.
b. Memiliki kedudukan penting dalam rantai makanan
Makroozobentos memiliki kedudukan sebagai konsumen dalam rantai makananan dan
dapat berperan sebagai produsen baik primer maupun sekunder. Keberadaan
makrozoobentos merupakan komponen utama penyusun aktivitas diversitas biologi
sungai.
c. Sebagai bioindikator. apabila ekosistem sungai tersebut belum tercemar, maka akan
ditemui kelimpahan makrozoobentos. Sebaliknya jika ekosistem sungai tersebut
sudah tercemar, maka akan sedikit ditemukan makrozoobentos bahkan tidak dapat
ditemukan. Keberadaan makrozoobentos menandakan ekosistem sungai tersebut
belum tercemar dan lingkungan tersebut masih dapat dihuni oleh hewan air lainnya.
Karena hal inilah makrozoobentos dikategorikan sebagai spesies kunci dalam suatu
perairan, termasuk perairan sungai.

9. Sebutkan senyawa yang tergolong alelopat (min. 3) serta bagaimana senyawa tersebut
dapat menghambat pertumbuhan tanaman?
1. kopi arabika mengeluarkan senyawa alelopati yaitu kafein yang banyak ditemukan
disekitar akar tumbuhan tersebut. Senyawa tersebut dapat menghambat pertumbuhan
dirinya sendiri (autotoxicity) dan menghambat mitosis akar tanaman selada.
2. senyawa alelopati akasia yang berupa senyawa fenol, femenol, dan alkaloid yang
bersifat nonpolar, dapat menghambat perkecambahan biji jagung dan kacang tanah
dengan persentase toksisitas pada kontrol perlakuan masing-masing secara berurutan
yaitu sebesar 80% dan 60%.
3. Senyawa fenolat merupakan senyawa yang larut dalam air. Senyawa fenolat yang
terlarut dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman, bergantung kepada
konsentrasinya. Apabila konsentrasi fenolat dalam air tinggi, maka potensial
lingkungan akan naik sehingga menghambat difusi air dan oksigen ke dalam suatu
tanaman. Jika suplai air ke dalam tanaman terhambat, maka proses pembelahan dan
perbesaran sel juga akan terhambat, sehingga senyawa fenolat tergolong senyawa
alelopati pada tumbuhan.
4. Senyawa Asam kafeat dapat menghambat enzim α dan β-amilase yang aktif pada fase
pencernaan dalam proses perkecambahan, sehingga dapat menganggu proses
perkecambahan suatu tumbuhan dan senyawa tersebut tergolong senyawa alelopat.
5. Asam fenolat, 2. Koumarat, 3. Terpinoid, 4. Flafinoid, dan 5. Scopulaten
(penghambat fotosintesis). Sebagian besar senyawa alelopati yang dihasilkan melalui
eksudat akar adalah berupa asam fenolat.

Anda mungkin juga menyukai