3.1 Metode
3.1.1 Desain
Metode yang digunakan dalam kegiatan profesi ners komunitas adalah metode
survey dengan pendekatan cross sectional berdasarkan tahapan community diagnosis.
Community diagnosis diartikan sebagai sebuah deskripsi atau gambaran mengenai
kesehatan warga negara (masyarakat, penduduk) dan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan masyarakat setempat, baik secara kuantitatif dan kualitatif.
Community Diagnosis pada umumnya mengarah kepada identifikasi dan
kuantifikasi dari masalah-masalah kesehatan dalam komunitas secara menyeluruh
dalam terminologi angka kematian, angka kesakitan dan mengidentifikasi korelasi
atau hubungannya dengan tujuan untuk mengetahui faktor risiko atau keutuhan
komunitas akan pelayanan kesehatan. Pendekatan Cross Sectional yang merupakan
rancangan penelitian dimana variabel independen dan dependen diambil dalam
periode waktu yang sama. Dimana analisis data bersifat deskriptif (kualitatif dan atau
kuantitatif).
3.1.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam kegiatan profesi ners komunitas ini adalah semua 2358 kk di
Desa Jati Sari Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.
Sampel dalam kegiatan profesi ners komunitas adalah sebagian KK dari 20 RT
di desa Jati Sari, yaitu RT 04 sampai RT 23 sebesar 400 kk
Kriteria sampel pada kegiatan tersebut meliputi kriteria inklusi dan kriteria
ekslusi yaitu sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian adalah sebagai berikut:
a. Keluarga bersedia diwawancara
b. Keluarga dengan rumah yang tidak sehat
c. Keluarga dengan KK di tempat kegiatan
2. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi pada penelitian adalah sebagai berikut:
a. Keluarga yang tidak bersedia untuk dilakukan wawancara
29
b. Keluarga yang tidak memiliki KK di tempat kegiatan
c. Keluarga dengan rumah yang sehat
d. Keluarga dengan tempat tinggal tidak menetap
3.1.3 Tehnik sampling
Tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling menggunakan
rumus Slovin (Nursalam, 2016)
30
perkembangan masalah dengan menentukan skala nilai 1-5. Untuk lebih jelasnya
pengertian urgency, seriuosness, growth dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency : Mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi
urgensi masalah tersebut.
b. Seriuosness : Dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi.
Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti
produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana.
Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin
serius masalah tersebut.
c. Growth : pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut
maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat
berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut
(Kepner, 1981).
Langkah-langkah melakukan USG:
a. Buat kelompok diskusi,
b. Beri kesempatan kepada seluruh peserta diskusi,
c. Setiap orang diberi kesempatan untuk memberi nilai,
d. Mulailah dengan 1 masalah dulu diselesaikan dan urutkan dari U (Urgency),
S (Seriousness) dan G (Growth),
e. Menentukan tingkan urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1-5
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
1= Tidak Mendesak 1= Tidak Serius 1= Tidak Berkembang
2= Kurang Mendesak 2= Kurang Serius 2= Kurang Berkembang
3= Cukup Mendesak 3= Cukup Serius 3= Cukup Berkembang
4= Mendesak 4= Serius 4= Berkembang
5= Sangat Mendesak 5= Sangat Serius 5= Sangat Berkembang
31
resiko kejadian masalah tersebut. Metode yang dapat digunakan untuk
menentukan kerangka akar penyebab masalah yaitu dengan metode Fish-Bone
Analysis dengan pendekatan teori H.L Blum.
Genetika
Perilaku
32
sampah atau kotoran secara baik, minum air masak, saluran limbah terpelihara,
dan mandi setiap hari.
d. Pelayanan Kesehatan, faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan
kesehatan yang diberikan. Hal ini berhubungan dengan tersedianya sarana
prasarana institusi kesehatan antara lain, Rumah sakit, Puskesmas,
Laboratorium Kesehatan, Balai Pengobatan, serta tersedianya fasilitas pada
institusi tersebut (tenaga kesehatan, obat-obatan, alat kesehatan) yang
semuanya tersedia dalam kondisi baik, cukup dan siap pakai.
4. Alternatif Penyelesaian Masalah
Untuk penanggulangan dan pencegahan 3 prioritas masalah Kesehatan
Keluarga di Desa Jati sari, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan
menganalisis alternatif penyelesaian masalah Kesehatan Keluarga tersebut dengan
mempertimbangkan kondisi yang ada di masyarakat atau di lapangan. Metode
yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis alternatif penyelesaian
masalah adalah dengan cara MMD (Musyawarah Masyarakat Desa).
Brainstorming adalah tekhnik yang dikembang oleh Osborn yang dapat
diterapkan untuk memecahkan suatu masalah dalam kelompok kecil (sekitar 8-10
oarang) dengan menggali gagasan-gagasan sebanyak mungkin dari anggota
kelompok (Utami, 1999) dalam (Iis, 2008). Kemudian hasil brainstorming
digambarkan pada diagram pohon (how-how), diagram pohon adalah pendekatan
yang membantu merinci suatu masalah ke dalam komponen-komponen penyebab
utama dalam rangka menciptakan rencana kerja proyek (Miller, 2004) dalam
(Asmoko, 2013).
33
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1 Pengolahan
Pengolahan data adalah suatu proses pemasukan data (input), penyajian data
dan intepretasi data (baik secara deskriptif maupun inferensial). Pengolahan data
menggunakan beberapa tahapan, yaitu :
1. Editing data
Editing adalah suatu proses memeriksa kelengkapan kuesioner, urutan logis
pengisian kuesioner, konsistensi jawaban responden serta melakukan perbaikan
apabila ada kesalahan dalam pengisian. Editing setelah kuesioner sudah diisi,
setelah kegiatan pengambilan data di lapangan.
2. Coding atau Pemberian kode
Pemberian kode (coding) dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan
proses pemasukan data. Dengan memberikan kode maka petugas hanya
memasukkan kode-kode jawaban kuesioner yang sudah valid. Jadi petugas tidak
perlu memikirkan data apa yang dimasukkan. Misalnya apabila responden
menjawab “ya” akan diberi kode“1”, sedangkan bila menjawab “tidak” akan
diberi kode “0”. Jadi data yang dimasukkan hanya angka “1”, “0”.
3. Entry data ( Memasukkan Data )
Setelah kuisioner diteliti dan diberi kode maka proses pengolahan data yaitu
memasukkan data kedalam aplikasi komputer. Aplikasi komputer yang digunakan
yaitu Program Microsoft Excel.
4. Mendeskripsikan Data
Membaca hasil dan mengubahnya menjadi bentuk yang mudah dipahami
baik berupa tabel, grafik, dan persentase. Analisis langsung disajikan ataupun
diceritakan agar lebih mudah dipahami.
5. Interpretasi Data
Menghubungkan hasil data frekuensi terbesar dengan menggunakan teori
H.L. Blum (Lingkungan, Perilaku, Pelayanan Kesehatan, dan Genetika). Terlihat
adanya hubungan antara teori yang dikemukakan H.L. Blum dengan penyebab
yang ditemui di lapangan, untuk selanjutnya dapat direncanakan alternatif
penyelesaian.
34
3.4.2 Analisis data
Setelah mengolah data, proses selanjutnya yang dilakukan ialah menganalisis
data. Analisis data yang dilakukan ialah analisis deskriptif, dimana ditentukan
presentase dengan menggunakan alat bantu statistik yakni membuat tabel distribusi
frekuensi dan juga dilakukan analisis data primer yang diolah dengan menggunakan
Program Microsoft Excel dan SPSS untuk mendeskripsikan data yang telah
diperoleh. Selanjutnya memberikan gambaran tentang hubungan antara lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik dengan 3 prioritas masalah.
35
120
98.5
100
80
61
60
40 36.5 31.6
17.4 16.1
20 5.5 7.5 5.7
3.7 3.5 5.2
0
36