Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PRODUKTIVITAS GALIAN TANAH

OVERBURDEN DI QUARRY
DESA MARDINDING JULU

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh:
Zulma Baraddinul Palah Siregar
104117020

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
(Times New Roman, 14, tebal, tengah)
(Selanjutnya: Times New Roman, 12, rata kiri, spasi dobel)

Judul Kerja Praktik ; .............................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.......................................

Nama Mahasiswa : .............................................................

Nomor Induk Mahasiswa : .............................................................

Program Studi : .............................................................

Fakultas : .............................................................

Tanggal Seminar : .............................................................

(Selanjutnya: Times New Roman, 12, tengah, garis tabel dihilangkan)


Jakarta, .............................................................
MENYETUJUI,
Pembimbing Instansi Pembimbing Program Studi

............................................................ .............................................................
. NIP
NIP
SURAT KETERANGAN
Nomor ...........................................................

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Diisi Nama Ketua Program Studi Terkait
NIP : .....................................................................................
Jabatan : Ketua Program Studi .........................................

Menerangkan bahwa mahasiswa berikut:


Nama : .....................................................................................
NIM : .....................................................................................
Program Studi : .....................................................................................

Akan melaksanakan Kerja Praktik di: [disesuaikan dengan kondisi KP mahasiswa]


Instansi : ..................................................................................................................................
Alamat : ..............…................................................................................................................
........................….......................................................................................................
Tema : .................................................................................................................................
.................................................................................................................................
Demikian Surat Keterangan ini dikeluarkan untuk dapat dipergunakan dengan penuh
tanggung jawab.

Jakarta, ...................................................................
a.n. Dekan Fakultas ...........................................
Ketua Program Studi .....................................…

Nama Ketua Program Studi


NIP

Gedung Rektorat
Kawasan Universitas Pertamina
Jl. Teuku Nyak Arief
Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220, Telp + 6221
29044308
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktek merupakan program atau mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasis
wa program studi teknik sipil universitas pertamina. Kerja praktek merupakan syarat kelulusan bag
i mahasiswa untuk naik kejenjang tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari kerja praktek ini ialah mel
atih mahasiswa agar dapat mengenal situasi dan kondisi dari dunia kerja dan pengaplikasian materi
kuliah mahasiswa di lapangan. Kerja praktek kali ini dilaksanakan pada proyek bendungan lausime
me Wika - Bumi Karsa.KSO yang berlokasi di desa Biru - biru, kecamatan Biru - biru, kabupaten
Deli serdang.
Bendungan lausimeme dibangun dengan tujuan sebagai penanggulangan banjir pada kota
medan. Pencemaran lingkungan menjadi faktor utama pemicu terjadinya banjir tersebut, yang dia
kibatkan oleh kepadatann penduduk yang meluap membuat pencemaran lingkungan terus bertamb
ah. Kota medan memiliki iklim yang ekstrim, dimana musim hujan akan terjadi lebih lama dari pa
da musim kemarau dan juga sebalikmya. Sehingga potensi banjir pada kota medan cukup besar terj
adi. Bendungan tersebut dibangun pada aliran inlet dari dush kota medan, sehingga dengan adanya
bendungan tersebut maka debit air sungai dapat lebih terkontrol dan banjir dapat dicegah.
Bendungan lausimeme merupakan bendungan yang memiliki tipe urugan, yaitu bendung
an yang terbuat dari lapisan-lapisan material bumi yaitu pasir, tanah liat dan batuan. Penentuan tip
e bendugan ini dipengaruhi karena faktor biaya yang relatif lebih murah dibandingakan tipe bendu
ngan lainnya. Dalam pembangunan bendungan ini dibutuhkan batu kompak dan keras yaitu batuan
beku sebagai pengisi lapisan rip-rap pada main dam. Dari hasil penelitian geologi didapat adanya d
aerah yang berpotensi memiliki batuan beku dengan jumlah yang cukup besar yaitu di desa mardin
ding kecamatan birubiru kabupaten deliserdang dengan jarak lokasi ke bendungan ialah ± 18 k
m. Batuaun beku tersebut berada ± 20 m dibawah permukaan tanah. Sehingga dibutuhkan peng
galian yang cukup besar dalam pengambilan batuan beku tersebut.

Penggalian tanah overburden tersebut sudah mulai dilaksanakan pada bulan juni 2020. na
mun dikarenakan keadaan cuaca yang cukup ekstrim sehingga banyak pekerjaan yang mengalami
keterlambatan. Dalam menanggulangi keterlambatan penggalian tanah overburden tersebut maka a
kan dilakukan penentuan metode yang tepat melalui biaya yang paling minimal. Yaitu biaya yang
paling minimal antara penambahan kapasitas alat berat dengan penambahan jam kerja dilapangan.
Biaya yang paling sedikit akan digunakan sebagai langkah awal dalam penanggulangan keterlamb
atan penggalian tanah overburden desa mardinding julu.
1.2 Tujuan

Tujuan kerja praktek terbagi kedalam dua kelompok yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum merupakan pencapain mengenai pengenalan mahasiswa dalam dunia kerja secara u
mum sedangkan tujuan khusus merupakan pencapain mahasiswa dalam menganalisis suatu masala
h sebagai tolak ukur dalam pengaplikasian materi pada perkuliahan.
1.2.1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek ini ialah sebagai berikut :
1. Mengenali suasana dunia kerja dan memahami etika bersosialisasi dengan
orang dilingkungan kerja.
2. Mengeimpetrasikan pengetahuan yang didapat dari universitas pada lingku
ngan kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktek ini ialah sebagai berikut :

1. Menganalisis produktivitas galian tanah overburden pada daerah quarry Mardin


ding Julu Kabupaten Deli Serdang

2. Menentukan metode yang tepat terhadap keterlambatan galian tanah overburde


n di quarry Mardinding Julu Kabupaten Deli Serdang melalui analisis biaya yang palin
g minimal.

1.3 Lokasi Kerja praktek

Lokasi pelaksanaan kerja praktek ialah berada pada dua lokasi yang berbeda yaitu :
1. Kantor Wika-Bumikarsa di Desa Sibiru-Biru, Kecamatan Biru-Biru, kabup
aten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara
2. Quarry (daerah pengambilan batuan) di Desa Mardinding, Kecamatan Biru-
Biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara

1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan selama ___ bulan, yaitu dimulai pada tan
ggal 14 juli 2020 dan berakhir pada tangga ______2020. Intensitas jam kerja pada setiap harinya
mengikuti karyawan Wika-Bumi Karsa.KSO yaitu delapan jam pada hari senin hingga jumat dan e
nam jam pada hari sabtu.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek ini ialah :

1. Melihat dan Menganalisis produktivitas alat berat rencana yang telah ditentukan s
ebelumnya.
2. Melakukan observasi lapangan untuk mengamati dan mengumpulkan data secara l
angsung
3. Melakukan wawancara dengan para pekerja yang bersangkutan yaitu dengan mela
kukan sesi tanya jawab secara lisn dan tulisan.

MULAI

INPUT DATA :
- PRODUKTIVITAS GALIAN
-PRODUKTIVITAS ALAT
-TARGET KERJA

ANALISIS KETERL TIDAK


AMBATAN TARGE
T KERJA

YA

PENAMBAHAN PENAMBAHAN
WAKTU KERJA ALAT BERAT

ANALISIS B
IAYA

PERBANDINGAN
BIAYA

FINISH
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Latar Belakang Instansi


Proyek bendungan lasuimeme paket-1 dibangun oleh dua perusahaan yang saling bekerjasama
secara operasional atau konsorsium. yaitu PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk dan PT.Bumi Karsa.

2.2. PT.Wijaya Karya (Persero) Tbk

WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze


Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara
Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan
pipa air. Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk
terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui
jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama
Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian
berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting
seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya
Beton. Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel
kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU
Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian
diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi
Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan
Divisi Industri dan Perdagangan.
Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran
saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek
Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen
sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham,
sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management
Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).
Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan
Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini
proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan
tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk
menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini
diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih
optimal, sehat dan berkelanjuta
PT.Wijaya Karya (Persero)Tbk telah berdiri selama 50 tahun sebagai salah satu perusahaa
hn konstruksi terbaik di indonesia. Dalam mencapai integritas yang baik, PT. Wijaya Karya (poers
ero)Tbk memiliki visi dan misi. Visi dari PT.Wijaya Karya (Persero)Tbk ialah terdepan dalam inv
estasi dan EPC berkelanjutan untuk kualitas kehidupan yang lebih baik. Sedangkan misi dari PT.
Wijaya Karya (Persero)Tbk ialah sebagai berikut :
a. Menyediakan jasa dan produk EPC dan terintegrasi berlandaskan pada prinsip kualitas, kesela
matan, kesehatan dan lingkungan.
b. Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio investasi strategis.
c. Melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
d. Memberikan pelayanan kolaboratif yang melampaui ekspektasi/harapan pemangku kepenting
an.
e. Menciptakan rekam jejak dikancah global melalui inovasi dan teknologi termutakhir.
f. Mengimplementasikan budaya belajar dan berinovasi untuk memenuhi kompetensi global.
g. Menumbuhkembangkan kearifan lokal melalui praktik kepemimpinan untuk membangun kes
ejahteraaan yang menyeluruh.

2.3. PT.Bumi Karsa


Pada awalnya PT. Bumi Karsa bernama PT. Bumi Karya yang didirikan berdasarkan akta
No.41 tanggal 14 februari 1969 oleh notaris Sitske limowa,SH. Perubahan nama tersebut menjadi
PT. Bumi Karsa berdasarkan akta pembetulan NO. 70 tanggal 16 oktober 1973 oleh notaris Sitske
limowa,SH. Pada tanggal 11 september 2003 PT. Bumi Karsa menerapkan SMW - ISO 9001 : 200
0 dengan raung lingkup jasa pelaksana konstruksi, produk batu pecah, produk beton dan produk as
pal. Pada tanggal 22 agustus 2008 PT. Bumi Karsa menerapkan SMW - ISO - 14001 : 2004 penera
pan sistem manajemen lingkungan dengan ruang lingkup jasa pelaksana konstruksi, produk batu p
ecah, produk beton dan produk aspal beton. Pada 22 april 3013 PT. Bumi Karsa menerapkan SMK
3 sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh mentri tenaga kerja d
an transmigrasi, dengan raung lingkup sektor industri.
PT. Bumi Karsa tidak lepas dari prestasi dalam dunia konstruksi, pada tanggal 15 januari 2
014 PT. Bumi Karsa memperoleh penghargaan kecelakaan nihil dari bapak DR.Ir.H. Ilham Arief S
irajuddin, MM berdasarkan surat keputusan walikota makassar No. 566-05/235/KEP/I/2014. Pada
tanggal 27 januari 2015 PT. Bumi Karsa memperoleh penghargaan pemerduli prinsip K3 dari bapa
k Moh. Ramadhan pomantro berdasarkan surat keputusan walikota makassar NO. 800-566.05/KEP
/I/2015. dan masih banyak lagi penghargaan dan prestasi yang diperoleh oleh PT. Bumi Karsa dala
m dunia konstruksi, karena PT. Bumi Karsa telah lama merancah dunia konstruksi di indonesia.
Dalam mencapai prestasi dan penghargaan tersebut PT. Bumi Karsa tidak terlepas dari visi
dan mis. Visi dan misi tersebut sebagai faktor pemcacu PT. Bumi Karsa dalam mencapai perusaah
an konstrusksi terbaik secara nasional maupun internasional. Visi PT. Bumi Karsa ialah menjadi p
erusahaan infrastruktur berskala international yang berdaya saing dan inovatif sedangkan misi PT.
Bumi Karsa ialah membumi dan berkarya dengan mitra pelanggan.
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTEK
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK

4.1 Jenis Penggunaan Alat berat


Proses galian tanah overburden pada daerah quarry mardinding julu membutuhkan bebera
pa aktivitas alat berat dalam mencapai target waktu pekerjaan, berikut jenis dan spesifikasi alat ber
at yang digunakan dalam proses galian quarry mardinding julu :
a. Hydraulick Excavator
Jenis : Hitachi ZX110MF
3
Kapasitas Bucket :1 m
Kondisi : Baik
Fungsi : Penggali dan Pemuat tanah kedalam bak dumtruk
Jumlah : 3 Unit

Gambar 4. 1 Hydraulic excavator

b. Dumtruck
Jenis : Hino FM 260 TI
3
Kapasitas Bak : 11 m
Kondisi : Baik
Fungsi : Mengangkut tanah galian ke daerah disposal
Jumlah : 4 unit
Gambar 4. 2 Dumtruck

c. Buldozer
Tipe : SD20-B5 Buldozer
Tipe blade : Semi-U blade
Dimensi blade : 3410 mm x 1425 mm
Engine Power : 241 HP
Kondisi : Baik
Fungsi : Meratakan tanah buangan pada disposal area
Jumlah : 1 unit

Gambar 4.3 Bulldozer


4.2 Hydraulic excavator
Dalam pengukuran produktivitas hydraulic excavator dibutuhkan penentuan beberapa para
meter yaitu bucket factor, konversi tanah dan waktu siklus. Penentuan bucket factor dan konversi t
anah ditentukan melalui literatur dan pengukuran waktu siklus excavator dapat ditentukan langsun
g melalui pengukuran dilapangan.
4.2.1 Bucket Factor
Penentuan bucket factor dilihat melalui jenis material tanah pada galian ters
ebut. Jenis tanah pada daerah quarry mardinding julu apabila dilihat secara visual i
alah tanah clay berpasir. Oleh karena itu, penggalian tanah overburden pada quarry
mardinding julu cukup mudah dilakukan. Berikut tabel dalam menentukan bucket f
actor dari hydraulick excavator :

Tabel 4.1 Klasifikasi Bucket factor

Sumber : Rochmanhadi (1992)


Dari tabel 4.1 dapat kita lihat bahwa nilai bucket factor ialah pada rentang 1,
1-1,2. nilai bucket factor yang digunakan ialah 1,15.
4.2.2 Kapasitas Bucket
Volume tanah pada bucket dapat berubah dikarenakan adanya perubahan ko
ndisi tanah dari keadaan asli ( Bank) ke keadaan gembur (loose). hal tersebut terjadi
karena adanya perubahann rongga pori pada tanah. Dalam menentukan konversi ko
ndisi tanah tersebut dapat menggunakan tabel 4.2 melalui jenis material.

Tabel 4.2 Faktor Konversi Kondisi Tanah


Sumber : Rochmanhadi (1992)
Material galian tanah overburden quarry mardinding julu ialah tanah clay be
rpasir, sehingga jika dilihat pada tabel 4.2 faktor konversi tanah tersebut ialah 1,25.
3
Kapasitas Bucket =1 m x 1,25
3
= 1,25 m (LCM)

4.2.3 Cycle Time


Cycle time merupakan waktu yang dibutuhkan excavator dalam melakukan
satu siklus galian, siklus galian tersebut terdiri dari excavating time, swing time (teri
sis), dumping time, swing time (kosong). Berikut ini hasil pengukuran cycle time pa
da beberapa hydraulic excavator di lapangan.

Tabel 4.3 Data Pengukuran Cycle Time


Pengukuran Digging tim Swing time (t Dumping tim Swing time
e erisi) e (Kosong)

1. 8s 5s 4s 4s

2. 10 s 5s 3s 4s

3. 8s 6s 4s 6s

Waktu 9s 5s 4s 4s

Rata - Rata

4.2.4 Faktor Koreksi


a. Faktor Kondisi Kerja dan Tata Laksana
Kondisi kerja dan tata laksana berada pada kategori baik dikarenakan quarry
mardinding julu tepat berada pada jalan akses pedesaan, yang membuat para pe
kerja menjadi lebih sulit dalam manuver alat berat dilapangan. Ditambah lagi a
ktivitas masyarakat yang cukup padat membuat pekerja harus lebih extra berha
ti - hati. Kondisi cuaca di mardinding julu cukup ekstrim, intensitas hujan yang
terus meningkat membuat pekerja harus lebih berhati - hati karena akan memic
u terjadinya kelongsoran. Penentuan faktor koreksi kondisi kerja dan tata laksa
na dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Faktor Koreksi dan Tata Laksana

Sumber : Rochmanhadi (1992)


Dari kondis pekerjaan dan tata laksana tersebut sehingga diperoleh faktor ko
reksi dari tabel 4.4 ialah 0,75.
b. Faktor Pengisian Bucket
Fakrot pengisian bucket dipengaruhi oleh jenis material galian dilapangan.
Mateial galian quarry mardinding julu ialah tanah clay berpasir. Faktor pengisi
an bucket dapat dilihat dari tabel 4.5. Dari tebel tersebut diperoleh faktor korek
si pengisian bucket sebesar 0,55.

Tabel 4.5 Faktor Pengisian Bucket

Sumber : Rochmanhadi (1992)


Setelah didapat parameter perhitugnan produktivitas excavator diatas, sehingga dapat dilakukan pe
rhitugan produktivitas excavator pada galian tanah overburden quarry mardinding julu.
Bucket Factor = 1.15
3
Kapasitas bucket = 1,25 m
Digging time =9s
Swing time (terisi) =5s
Dumping time =4s
Swing time (terisi) =4s
Cycle time = 22 s
Faktor Koreksi = Faktor kondisi kerja dan tata letak x faktor pengisian bucket
= 0,75 x 0,55
= 0,41

Kb xBfx 3600 xFk


Kp=
Ct
1,25m3 x 1,15 x3600 x0,41
KP=
22s
3
kp=96,44 m / jam
4.3 Dumtruck
Pengukuran produktivitas dumtruk dipengaruhi oleh beberapa paramter yaitu kapasitas mu
at dumtruck, cycle time dan faktor koreksi.
4.3.1 Kapasitas Bak Dumtruck
Type dumtruck yang digunakan ialah Hino FM 260 JD (Mining) dengan GVWR da
n berat kosong masing - masing ialah 26.000 kg dan 7.500 kg. Sehingga kapasitas
muat dari dumtruk tersebut adalah sebagai berikut :
Kapasitas Muat = GVWR - Berat Kosong
= 26.000 kg - 7500 kg
= 18. 500 kg
3
= 18,5 m
Jumlah siklus yang dibutuhkan excavator dalam pemuatan pada dumtruck
c
n=
KbxBf
18,5m3
n= 3
1,25m x1,15
n=12,86
n≈13
Kapasitas produksi bak dumtruck pada setiap siklusnya
C=nxKbxBf
C=13 x1,25m3 x1,15
C=18,68m3
4.3.2 Cycle time
Waktu yang dibutuhkan excavator dalam loading material ke dumtruck ialah 0,36
menit. Jarak yang ditempuh dumtruck menuju disposal area ialah sejauh 50 m deng
an kecepatan 20km/jam pada saat dumping dan 30 km/jam pada saat returning. Wa
ktu yang dibutuhkan dumtruck untuk dumping ialah 0,83 menit dan waktu tunggu a
ntrian untuk loading ialah 0,33 menit.
J J
Ct=(nxC )+ + +t +t
V1 V 2 1 2
50 m 50 m
Ct=(13 x 0 , 36 menit )+ + +0 ,83 menit +0 , 33 menit
m 3 km
20 x 103 30 x 10
jam jam
50 m 50 m
Ct=(13 x 0 , 36 menit )+ + +0 , 83 menit +0 , 33 menit
m m
333 ,3 500
menit menit
Ct=6 ,09≈6 menit
4.3.3 Faktor Koreksi
Berikut faktor koreksi dari pengangkutan material tanah oleh dumtruck :
Faktor peralatan lama dalam keadaan baik = 0,90
Faktor operator kelas I = 1,00
Faktor material kohesif = 0,85
Faktor cuaca dalam keadaan sedang = 0,80
Faktor kondisi lapangan dalam keadaan sedang = 0,80

Faktor koreksi total = 0,90 x 1,00 x 0,85 x 0,80 x 0,80


= 0,49
Setelah didapat parameter diatas, sehigga dapat ditentukan kapasitas produksi dari dumtruck Hino
dengan type FM 260 JD (Mining) dengan persamaan berikut :
3
Kapasita produksi bak dumtruk per siklus (C) : 18,68 m
Cycle time (Ct) : 6 menit
Faktor Koreksi (FK) : 0,49
Cx 60 xFK
TP=
Ct
18,68m3 x60 x0 ,49
TP=
6menit
TP=91,53m3 / jam
4.4 Buldozer
Buldozer yang digunakan ialah Shantui SD20-B5 dengan menggunakan semi-u blade berukuran 3
3
410 mm x 1425 mm. Jenis tanah galian ialah clay berpasir dengan berat jenis 1.700 Kg/ m .
jarak dorong buldozer ialah 20 m.
lxhx(2 h )
Kapasitasblade=
2
3 , 41 mx 1 , 425 mx(2 x 1 , 425 m)
Kapasitasblade=
2
Kapasitasblade=6 , 924 m3 (LCM )
Dalam menentukan berat beban dibutuhkan kapasitas blade pada kondisi tanah bank. Faktor
konversi dapat ditentukan melalui tabel__.
Kapasitasblade(BCM )=Kapasitasblade ( LCM ) xFaktorkonversi
Kapasitasblade(BCM )=6 , 924 m 3 x 0,8
Kapasitasblade(BCM )=5 , 539 m3
Beratbeban=Kapasitasblade( BCM ) xBeratjenis
Beratbeban=5 , 539 m3 x1 .700 Kg/m3
Beratbeban=9. 416 Kg
Dalam penentuan kecepatan maju dan mundur buldozer untuk perataan tanah buangan pada
disposal area dapat ditentukan melalui tabel __. Kecepatan buldozer tersebut ditentukan melalui
berat beban dorongan pada blade.
 Kecepatan maju
Dalam penentuan kecepatan maju buldozer dilakukan interpolasi data.
DBP1 = 7.915 kg
DBP2 = 12.066 kg
DBP = 9.416 kg
V1 = 2,0 Mph
V2 = 1,4 Mph

DBP2 −DBP V 2 −V
=
DBP2−DBP 1 V 2−V 1
12.066−9.416 1,4−V
=
12.066−7.915 1,4−2.0
1,4−V
0,63=
−0,6
−0,38=1,4−V
V =1,4 +0,38
V =1,78 Mph
 Kecepatan mundur
Dalam penentuan kecepatan maju buldozer dilakukan interpolasi data.
DBP1 = 4.650 kg
DBP2 = 10.750 kg
DBP = 9.416 kg
V1 = 3,4 Mph
V2 = 1,6 Mph
DBP2 −DBP V 2 −V
=
DBP2−DBP 1 V 2−V 1
10.750−9.416 1,6−V
=
10.750−4.650 1,6−3,4
1,6−V
0,22=
−1,8
−0,40=1,6−V
V =1,6 +0,40
V =2 Mph

Cycle time yang dibutuhkan buldozer dalam melakukan perataan tanah didapat dari kalkulasi
antara kecepatan maju dan mundur dengan jarak tempuh buldozer. Diasumsikan waktu tetap atau
pemindahan pondsterling ialah 0,10 menit.
 Waktu dorong
Kecepatan dorng buldozer ialah 1,78 Mph (mile per hour) dengan jarak dorong S = 20 m.
S x 60
Waktu dorong=
V x 1609
20 m x 60
Waktu dorong=
1,78 Mph x 1609
Waktu dorong=0,42 menit
 Waktu Mundur
Kecepatan mundur buldozer ialah 2,0 Mph dengan jarak mundur S = 20 m
S x 60
Waktu dorong=
V x 1609
20 m x 60
Waktu mundur=
2 Mph x 1609
Waktu mundur=0,37 menit

Waktu siklus yang dibutuhkan ialah waktu total dari penjumlahan waktu maju, waktu mundur dan
waktu tetap.
cycle time=waktu maju+ waktu mundur+ waktu tetap
cycle time=0,42menit +0,37 menit +0,10 menit
cycle time=0,89 menit
Dalam penentuan faktor koreksi dapat dilihat pada tabel __
1. Operator dengan kelas baik sekali = 1,0
2. Kodndisi lapangan berdebu = 0,80
3. Efisiensi kerja 50 meinit/jam = 0,84
4. Direct drive transmision = 0,80
5. U blade = 1,20
Faktor koreksi=1,0 x 0,80 x 0,84 x 0,80 x 1,20
Faktor koreksi=0,1 0
Dengan diperolehnya parameter diatas, sehingga dapat dilakukan perhitungan produktivitas alat
berat buldozer.
60
Banyaknyatrip per jam=
0,89menit
Banyaknyatrip per jam=67 trip
Kapasitas produksi per jam=banyaknya trip x kapasitas blade x faktor koreksi
Kapasitas produksi per jam=67 x 5,539 m 3 x 0,10
Kapasitas produksi per jam=37,11 m 3
BAB V
HASIL KERJA PRAKTEK

1.6 Produktivitas Alat Berat

Menurut Ervianto (2003), produktivitas didefenisikan sebagai rasio antara out put dengan
in put atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Produktivitas alat
berat merupakan kemampuan alat berat dalam melakukan produksi dalam satuan waktu. Semakin
besar nilai produktivitas alat berat pada suatu proyek maka semakin besar juga kapasitas produksi
dari alat berat tersebut. Semakin kecil nilai produktivitas alat berat pada suatu proyek maka semaki
n kecil juga kapasitas produksi dari alat berat tersebut. Sehingga produktivitas alat berat tersebut m
erupakan parameter yang cukup penting dalam pelaksanaan konstruksi

Bendungan lausimeme merupakan bendungan yang memiliki tipe urugan. Sehingga dala
m pembangunannya dibutuhkan batuan beku sebagai lapisan rip-rap. Batuan beku merupakan batu
an alam yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses krista
lisasi. Lokasi batuan beku tersebut berada pada desa mardinding dengan kedalaman 20 m dari per
mukaan tanah. sehingga dibutuhkan proses penggalian yang cukup besar dalam pengambilan batua
n beku pada daerah quary tersebut.

1.2.3. Produktivitas Excavator

Excavator merupakan alat serbaguna yang d apat digunakan untuk menggali, m


emuat dan mengangkut material. Penggaliaan dan pemuatan tanah didaerah quarry
dilakukan dengan mengguankan excavator. Kapasitas produksi excavator sangat di
butuhkan dalam penggalian tanah overburden tersebut. Berikut persamaan yang dap
at digunakan dalam menentukan kapasitas produksi dari excavator :

Kb xBfx 3600 xFk


Kp=
Ct
Keterangan :
3
Kp = Kapasitas Produksi ( m /jam)

Kb = Bucket faktor

Fk = Faktror koreksi

Ct = Cycle time

Cycle time merupakan waktu yang dibutuhkan excavator untuk melakukan satu sikl
us penggalian dan pemuatan, ialah sebagai berikut :

a. Excavating time (Digging time)

b. Swing time (Loaded)


c. Dumping time

d. Swing time (Empty)

Dalam penentuan cycle time pada produktivitas excavator dapat ditentukan dengan
menggunakan tabel cycle time hydraulic excavator melalui swing angel.

Bucket faktor ditenrukan oleh jenis material yang digali

Type excavator Hitachi PC 200


3
Kapasitas Bucket 1 m

Jenis tanah Clay berpasir

Bucket factor 1.2

Faktor Koreksi 0.63

Swing Angel 90°

Cycle time 16 s

Anda mungkin juga menyukai