OVERBURDEN DI QUARRY
DESA MARDINDING JULU
Oleh:
Zulma Baraddinul Palah Siregar
104117020
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.......................................
Fakultas : .............................................................
............................................................ .............................................................
. NIP
NIP
SURAT KETERANGAN
Nomor ...........................................................
Jakarta, ...................................................................
a.n. Dekan Fakultas ...........................................
Ketua Program Studi .....................................…
Gedung Rektorat
Kawasan Universitas Pertamina
Jl. Teuku Nyak Arief
Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220, Telp + 6221
29044308
BAB I
PENDAHULUAN
Kerja praktek merupakan program atau mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap mahasis
wa program studi teknik sipil universitas pertamina. Kerja praktek merupakan syarat kelulusan bag
i mahasiswa untuk naik kejenjang tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari kerja praktek ini ialah mel
atih mahasiswa agar dapat mengenal situasi dan kondisi dari dunia kerja dan pengaplikasian materi
kuliah mahasiswa di lapangan. Kerja praktek kali ini dilaksanakan pada proyek bendungan lausime
me Wika - Bumi Karsa.KSO yang berlokasi di desa Biru - biru, kecamatan Biru - biru, kabupaten
Deli serdang.
Bendungan lausimeme dibangun dengan tujuan sebagai penanggulangan banjir pada kota
medan. Pencemaran lingkungan menjadi faktor utama pemicu terjadinya banjir tersebut, yang dia
kibatkan oleh kepadatann penduduk yang meluap membuat pencemaran lingkungan terus bertamb
ah. Kota medan memiliki iklim yang ekstrim, dimana musim hujan akan terjadi lebih lama dari pa
da musim kemarau dan juga sebalikmya. Sehingga potensi banjir pada kota medan cukup besar terj
adi. Bendungan tersebut dibangun pada aliran inlet dari dush kota medan, sehingga dengan adanya
bendungan tersebut maka debit air sungai dapat lebih terkontrol dan banjir dapat dicegah.
Bendungan lausimeme merupakan bendungan yang memiliki tipe urugan, yaitu bendung
an yang terbuat dari lapisan-lapisan material bumi yaitu pasir, tanah liat dan batuan. Penentuan tip
e bendugan ini dipengaruhi karena faktor biaya yang relatif lebih murah dibandingakan tipe bendu
ngan lainnya. Dalam pembangunan bendungan ini dibutuhkan batu kompak dan keras yaitu batuan
beku sebagai pengisi lapisan rip-rap pada main dam. Dari hasil penelitian geologi didapat adanya d
aerah yang berpotensi memiliki batuan beku dengan jumlah yang cukup besar yaitu di desa mardin
ding kecamatan birubiru kabupaten deliserdang dengan jarak lokasi ke bendungan ialah ± 18 k
m. Batuaun beku tersebut berada ± 20 m dibawah permukaan tanah. Sehingga dibutuhkan peng
galian yang cukup besar dalam pengambilan batuan beku tersebut.
Penggalian tanah overburden tersebut sudah mulai dilaksanakan pada bulan juni 2020. na
mun dikarenakan keadaan cuaca yang cukup ekstrim sehingga banyak pekerjaan yang mengalami
keterlambatan. Dalam menanggulangi keterlambatan penggalian tanah overburden tersebut maka a
kan dilakukan penentuan metode yang tepat melalui biaya yang paling minimal. Yaitu biaya yang
paling minimal antara penambahan kapasitas alat berat dengan penambahan jam kerja dilapangan.
Biaya yang paling sedikit akan digunakan sebagai langkah awal dalam penanggulangan keterlamb
atan penggalian tanah overburden desa mardinding julu.
1.2 Tujuan
Tujuan kerja praktek terbagi kedalam dua kelompok yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum merupakan pencapain mengenai pengenalan mahasiswa dalam dunia kerja secara u
mum sedangkan tujuan khusus merupakan pencapain mahasiswa dalam menganalisis suatu masala
h sebagai tolak ukur dalam pengaplikasian materi pada perkuliahan.
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kerja praktek ini ialah sebagai berikut :
1. Mengenali suasana dunia kerja dan memahami etika bersosialisasi dengan
orang dilingkungan kerja.
2. Mengeimpetrasikan pengetahuan yang didapat dari universitas pada lingku
ngan kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktek ini ialah sebagai berikut :
Lokasi pelaksanaan kerja praktek ialah berada pada dua lokasi yang berbeda yaitu :
1. Kantor Wika-Bumikarsa di Desa Sibiru-Biru, Kecamatan Biru-Biru, kabup
aten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara
2. Quarry (daerah pengambilan batuan) di Desa Mardinding, Kecamatan Biru-
Biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara
Waktu pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan selama ___ bulan, yaitu dimulai pada tan
ggal 14 juli 2020 dan berakhir pada tangga ______2020. Intensitas jam kerja pada setiap harinya
mengikuti karyawan Wika-Bumi Karsa.KSO yaitu delapan jam pada hari senin hingga jumat dan e
nam jam pada hari sabtu.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek ini ialah :
1. Melihat dan Menganalisis produktivitas alat berat rencana yang telah ditentukan s
ebelumnya.
2. Melakukan observasi lapangan untuk mengamati dan mengumpulkan data secara l
angsung
3. Melakukan wawancara dengan para pekerja yang bersangkutan yaitu dengan mela
kukan sesi tanya jawab secara lisn dan tulisan.
MULAI
INPUT DATA :
- PRODUKTIVITAS GALIAN
-PRODUKTIVITAS ALAT
-TARGET KERJA
YA
PENAMBAHAN PENAMBAHAN
WAKTU KERJA ALAT BERAT
ANALISIS B
IAYA
PERBANDINGAN
BIAYA
FINISH
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
b. Dumtruck
Jenis : Hino FM 260 TI
3
Kapasitas Bak : 11 m
Kondisi : Baik
Fungsi : Mengangkut tanah galian ke daerah disposal
Jumlah : 4 unit
Gambar 4. 2 Dumtruck
c. Buldozer
Tipe : SD20-B5 Buldozer
Tipe blade : Semi-U blade
Dimensi blade : 3410 mm x 1425 mm
Engine Power : 241 HP
Kondisi : Baik
Fungsi : Meratakan tanah buangan pada disposal area
Jumlah : 1 unit
1. 8s 5s 4s 4s
2. 10 s 5s 3s 4s
3. 8s 6s 4s 6s
Waktu 9s 5s 4s 4s
Rata - Rata
DBP2 −DBP V 2 −V
=
DBP2−DBP 1 V 2−V 1
12.066−9.416 1,4−V
=
12.066−7.915 1,4−2.0
1,4−V
0,63=
−0,6
−0,38=1,4−V
V =1,4 +0,38
V =1,78 Mph
Kecepatan mundur
Dalam penentuan kecepatan maju buldozer dilakukan interpolasi data.
DBP1 = 4.650 kg
DBP2 = 10.750 kg
DBP = 9.416 kg
V1 = 3,4 Mph
V2 = 1,6 Mph
DBP2 −DBP V 2 −V
=
DBP2−DBP 1 V 2−V 1
10.750−9.416 1,6−V
=
10.750−4.650 1,6−3,4
1,6−V
0,22=
−1,8
−0,40=1,6−V
V =1,6 +0,40
V =2 Mph
Cycle time yang dibutuhkan buldozer dalam melakukan perataan tanah didapat dari kalkulasi
antara kecepatan maju dan mundur dengan jarak tempuh buldozer. Diasumsikan waktu tetap atau
pemindahan pondsterling ialah 0,10 menit.
Waktu dorong
Kecepatan dorng buldozer ialah 1,78 Mph (mile per hour) dengan jarak dorong S = 20 m.
S x 60
Waktu dorong=
V x 1609
20 m x 60
Waktu dorong=
1,78 Mph x 1609
Waktu dorong=0,42 menit
Waktu Mundur
Kecepatan mundur buldozer ialah 2,0 Mph dengan jarak mundur S = 20 m
S x 60
Waktu dorong=
V x 1609
20 m x 60
Waktu mundur=
2 Mph x 1609
Waktu mundur=0,37 menit
Waktu siklus yang dibutuhkan ialah waktu total dari penjumlahan waktu maju, waktu mundur dan
waktu tetap.
cycle time=waktu maju+ waktu mundur+ waktu tetap
cycle time=0,42menit +0,37 menit +0,10 menit
cycle time=0,89 menit
Dalam penentuan faktor koreksi dapat dilihat pada tabel __
1. Operator dengan kelas baik sekali = 1,0
2. Kodndisi lapangan berdebu = 0,80
3. Efisiensi kerja 50 meinit/jam = 0,84
4. Direct drive transmision = 0,80
5. U blade = 1,20
Faktor koreksi=1,0 x 0,80 x 0,84 x 0,80 x 1,20
Faktor koreksi=0,1 0
Dengan diperolehnya parameter diatas, sehingga dapat dilakukan perhitungan produktivitas alat
berat buldozer.
60
Banyaknyatrip per jam=
0,89menit
Banyaknyatrip per jam=67 trip
Kapasitas produksi per jam=banyaknya trip x kapasitas blade x faktor koreksi
Kapasitas produksi per jam=67 x 5,539 m 3 x 0,10
Kapasitas produksi per jam=37,11 m 3
BAB V
HASIL KERJA PRAKTEK
Menurut Ervianto (2003), produktivitas didefenisikan sebagai rasio antara out put dengan
in put atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Produktivitas alat
berat merupakan kemampuan alat berat dalam melakukan produksi dalam satuan waktu. Semakin
besar nilai produktivitas alat berat pada suatu proyek maka semakin besar juga kapasitas produksi
dari alat berat tersebut. Semakin kecil nilai produktivitas alat berat pada suatu proyek maka semaki
n kecil juga kapasitas produksi dari alat berat tersebut. Sehingga produktivitas alat berat tersebut m
erupakan parameter yang cukup penting dalam pelaksanaan konstruksi
Bendungan lausimeme merupakan bendungan yang memiliki tipe urugan. Sehingga dala
m pembangunannya dibutuhkan batuan beku sebagai lapisan rip-rap. Batuan beku merupakan batu
an alam yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses krista
lisasi. Lokasi batuan beku tersebut berada pada desa mardinding dengan kedalaman 20 m dari per
mukaan tanah. sehingga dibutuhkan proses penggalian yang cukup besar dalam pengambilan batua
n beku pada daerah quary tersebut.
Kb = Bucket faktor
Fk = Faktror koreksi
Ct = Cycle time
Cycle time merupakan waktu yang dibutuhkan excavator untuk melakukan satu sikl
us penggalian dan pemuatan, ialah sebagai berikut :
Dalam penentuan cycle time pada produktivitas excavator dapat ditentukan dengan
menggunakan tabel cycle time hydraulic excavator melalui swing angel.
Cycle time 16 s