Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rajul Aulia

NIM : PO7124419062

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengajar : Drs. Teuku Alamsyah, M. Pd

Pertemuan Ke-12

Tugas :

Terangkan pengertian menulis !


Tuliskan unsur-unsur menulis !
Jawab :

Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-
simbol tulis sebagai mediumnya.

Terdapat empat unsur yang terlibat dalam menulis, keempat unsur itu adalah :
Penulis sebagai penyampai pesan
Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis
saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti rangkaian huruf atau
kalimat dan tanda baca
Penerima pesan, yaitu pembaca sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis
Sumber : Modul 1 Hakikat Menulis, Dr. Mohamad Yunus, M.A.

Pertemuan ke-13

Topik : Keterampilan Menulis

1. Mengapa menulis penting dalam kehidupan?


Menulis sangat penting bagi kehidupan manusia karena kita bisa mencatat pengalaman-
pengalaman buruk di masa lalu seperti bencana alam, wabah penyakit, atau apapun dan
belajar dari catatan untuk mencegah terjadinya hal-hal serupa di masa depan
2. Apa sajakah manfaat menulis
- Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis harus mengikuti tata cara
penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik,
aturan/kaidah standar,disajikan teratur, runtut dan tertib.
- Menciptakan dokumentasi yang abadi, karena tulisan adalah sebuah karya cipta
yang mewakili penulisnya hingga bertahun-tahun kemudian saat sang penulis
tidak ada lagi di dunia.
- Mendapatkan manfaat ekonomi berupa upah dari hasil menulis. Bagi penulis yang
produktif dan disiplin, menulis bisa dijadikan sumber penghasilan utama.
- Menjadi terkenal sehingga menjadi tokoh panutan bagi publik yang lebih luas
3. Terangkan hubungan menulis dengan menyimak, hubungan menulis dengan berbicara,
dan hubungan menulis dengan membaca?
Hubungan Menulis dengan Menyimak
Seseorang akan dapat menulis setelah mendapat inspirasi, ide, gagasan dengan menyimak
dari berbagai sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara,
diskusi, dan obrolan. Hal yang pelru diperhatikan dalam keterampilan ini adalah :
Bahan informasi yang digunakan dalam menulis didapatkan melalui kegiatan menyimak.
Kegiatan menyimak ini dapat menimbulkan kreatifitas dalam kegiatan menulis. Kegitan
menulis dapat pula dilakukan dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik maka
seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas sehingga dengan mudah penyimak dapat
menulis dengan baik. Sehingga, keterampilan menulis mendorong seseorang untuk
menggunakan kaidah berfikir dalam kegiatan menyimak.
Dalam kegiatan pembelajaran menulis di kelas permulaan, siswa biasanya menyimak apa
yang dikatakan oleh gurunya setelah itu, guru menginstruksikan apa yang didapatkan oleh
siswa dalam kegiatan menyimak dengan kegiatan menulis. Oleh karena itu, kegiatan
menyimak akan lebih bermakna dengan menggunakan keterampilan menulis dalam
kegiatan pembelajaran di kelas permulaan.
  
  Hubungan Menulis dengan Berbicara
Berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Berbicara
merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis merupakan kegiatan berbahasa
ragam tulis. Menulis merupakan kegiatan berbahasa tak langsung sedangkan berbicara
merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat langsung. artinya penulis dan pembicara
berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Pesan yang
disampaikan melalui media tulisan dapat diperoleh dari hasil berbicara. Dan sebaliknya
seseorang berbicara dapat mengambil konsep atau informasi dari hasil tulisan sendiri atau
orang lain.
Dalam proses pembelajaran di kelas permulaan, kegiatan menulis dengan berbicara
berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Misalnya, ketika kegitan pembelajaran guru
mengisnturksikan kepada siswanya untuk menuliskan sebuah karangan tentang apa saja,
setelah siswa selesai mengerjakan karangannya guru menginstruksikan siswanya
berbicara di depan teman-temannya untuk menyampaikan hasil tulisannya dengan
berbicara.
Hubungan Menulis dengan Membaca
Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis
dan diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambing bahasa yang dituliskan.
Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai
pembaca dan pembca sebagai penulis. Seseorang akan mempu menulis setelah membaca
karya orang lain atau secara tidak langsung akan membaca karangannya sendiri. Ketika
seseorang membaca karangan orang lain ia akan berperan juga seperti penulis, ia akan
menemukan topik dan tujuan, gagasan, serta mengorganisasikan bacaan dari karangan
yang dibaca.
Dalam pembelajaran di kelas permulaan, menulis dan membaca sering dikaitkan dalam
setiap mata pelajaran tidak hanya pelajaran bahasa Indonesia saja, melainkan mata
pelajaran lain seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam. Siswa sering diinstruksikan
oleh guru untuk menuliskan sesuatu setelah siswa menulis, siswa biasanya diinstruksikan
guru untuk membaca dari apa yang telah dituliskannya tersebut.
4. Tuliskan 9 proses berpikir dalam menulis?
Terdapat sembilan proses berpikir dalam menulis.
a. Mengingat apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang
tersimpan
dalam rekaman ingatan seorang penulis berkenaan dengan apa yang ditulisnya.
b. Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang
berhubungan dengan sesuatu yang ditulis seseorang, sehingga berbagai informasi itu
satu sama lain saling terkait dan membentuk satu keutuhan. Mengingat dan
menghubungkan merupakan aktivitas berpikir yang tampaknya terjadi secara
bersamaan. Memang betul. Otak kita terlebih dahulu mengingat pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki, baru menghubungkan pengetahuan dan pengalaman baru
yang diperoleh dengan yang sudah ada.
c. Mengorganisasikan informasi/pengetahuan yang dimiliki sehingga mempermudah
penulis untuk mengingat dan menatanya dalam menulis.
d. Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui dan dialami sehingga
tulisan menjadi lebih hidup.
e. Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan selanjutnya, ketika menyusun bagian
tulisan sebelumnya. Perilaku berpikir ini akan menjadikan tulisan yang dihasilkan
mengalir dengan lancar, runtut, dan logis.
f. Memonitor atau memantau ketepatan tataan dan kaitan antarsatu bagian tulisan dengan
bagian tulisan lainnya.
g. Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis ke dalam sebuah
kesimpulan.
h. Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun ke dalam konteks
yang baru.
i. Mengevaluasi apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup
memadai, memiliki hubungan yang erat satu sama lain sehingga membentuk satu
kesatuan tulisan yang sistematis dan logis, serta dikemas dalam penataan dan
pembahasaan yang mudah dipahami dan menarik.

Tugas ke-14

Tahap-tahap menulis

1. Apakah yang dimaksud dengan menulis sebagai proses?


Menulis Sebagai Proses adalah Banyak pendekatan yang dilakukan para pendidik dalam
mengajarkan menulis atau mengarang. Di antaranya ialah Pendekatan Formal,
Pendekatan Gramatikal, Pendekatan Frekuensi, dan Pendekatan Koreksi. Masing-masing
pendekatan itu memiliki sisi kekuatan. Sayangnya, tidak menyentuh proses menulisnya
itu sendiri, sehingga muncullah Pendekatan Menulis sebagai Proses (PMP). Sebagai
proses,  Pendekatan ini memandang bahwa kemampuan dan kegiatan menulis atau
mengarang merupakan sebuah proses. Sebagai sebuah proses, kemampuan menulis
berkembang dan diperoleh secara bertahap melalui belajar, berlatih, serta pemberian
balikan, yang terus menerus.
2. Buat ringkasan tahap-tahap menulis?
a. Tahap Pratulis 
Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini
terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis.
Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap
pembaca.
b. Tahap Pembuatan 
Draf Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini
penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran,
gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
c. Tahap Revisi 
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau mengurangi
yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam perumusan
penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi
yang kurang relevan, dan lain sebagainya. penulis berusaha untuk menyempurnakan
draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus pada tujuan.
d. Tahap Penyuntingan 
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf. Tulisan
pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama tahap
penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf kasar
dengan melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon
pembaca, dan kriteria penerbitan.
e. Tahap Publikasi 
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam tahap ini
yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagai kemungkinan
misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan sebagainya. Dapat pula
dengan berbagi tulisan dengan berbagai pembaca.

Anda mungkin juga menyukai