Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO NILAI DAN PRINSIP ANTIKORUPSI SESUAI

KODE ETIK PROFESI BIDAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

AINUN MARDIAH
EIYULISMA
FIKRIA ANDRIANI
MELLA HASDIAN
NADIA SOFYANI
OCFA ANDARITA
RAJUL AULIA
RIKA SAFIA DELLA
RISMAWATI

DOSEN PENGAJAR : HJ. RAHMI, SKM, M.KES

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

JURUSAN KEBIDANAN BANDA ACEH

PRODI D-IV KEBIDANAN

2020
ROLEPLAY
PERAN

Ainun Mardiah : Bidan

Eiyu Lisma : Asisten bidan

Fikria Andriani : Mertua

Kasriena : Suami

Mella Hasdian : IBI

Nadia Sofyani : Masyarakat 1

Ocfa Andarita : Polisi

Rajul Aulia : Masyarakat 2

Rika Safia Della : Istri

Rismawati : Narator

“INI KESALAHANKU”

Narator : Pada suatu hari ada seorang ibu hamil yang mengeluh perutnya sakit kepada
suaminya.

Istri : sayang, perutku kok sakit ya, perutku sakit sayang

Suami : loh kenapa sayang, ya udah kita ke bidan ya… mertua mertua , si ibu sakit

Mertua : kenapa, ayo ke bidan saja

Suami : ayo bu saya takut istri saya ini kenapa kenapa

Mertua : bu bidan bu bidan

Asisten bidan : silahkan masuk bu, pak, silahkan duduk ada yang bisa saya bantu

Suami : ini istri saya mengeluh perutnya sakit

Istri : saya sudah 9 bulan bu, apa saya akan melahirkan ya ?

Asisten bidan : mungkin bu, saya panggilkan bu bidannya, biar ibu di periksa, ibu silahkan
masuk keruang periksa, bapak dan ibu mertua silahkan tunggu di luar ya
Suami dan mertua : baik bu

Asisten bidan : bu itu ada pasien

Bidan : baiklah saya akan kesana

Narator : bidan melakukan pemeriksaan, setelah melakukan pemeriksaan bidan


memberikan penjelasan penjelasan

Bidan : bu, pak, saya sudah melakukan pemeriksaan, jadi hasil pemeriksaan ibu sudah
pembukaan 3, namun bagian terbawah janin itu bokong, jadi jika bapak tetap ingin melahirkan
disini boleh,dan dirujuk dirumah sakit di operasi secar juga boleh pak

Suami : tidak apa-apa jika melahirkan sungsang disini bu ?

Mertua : iya bu, apakah tidak apa-apa ?

Bidan : tidak apa-apa bu, pak, kalian tenang saja

Suami : jika tidak apa-apa, istri saya melahirkan disini saja bu

Narator : bidan pun melakukan pertolongan persalinan

Suami : bagaimana ini bu bidan kenapa bayinya seperti ini? ibu bilang bayinya baik-baik
saja.

Bidan : iya maaf pak

Suami : bagaimana ibu bidan ini, ibu harus bisa menolong anak saya.

Narator : ternyata kepala bayi tidak bisa keluar karena masih terjepit di dalam, itu bisa
mengakibatkan kematian dan ternyata benar anak dari pasangan ini tidak bisa tertolongkan.

Bidan : ibu, bapak maaf anak ini tidak bisa saya tolong (langsung menunduk
merasa bersalah).

Suami : bagaimana ini ibu harus bertanggung jawab.

Bidan : maaf pak, ini ada sedikit, saya mohon jangan ceritakan kepada siapa-siapa
(menyodorkan uang)

Istri : bagaimana ini mas bayinya masih terasa belum keluar

Bidan : ini untuk kamu, jangan ceritakan kepada siapapun (memberi kepada asisten)

Narator : Setelah kematian bayi itu , keluarga ibu menceritakan kepada masyarakat bahwa
bidan tidak professional
Mertua : eh ibu-ibu kalau kalian ingin melahirkan jangan melahirkan di bidan itu yaa,

Masyarakat 1 : emang kenapa bu?

Mertua : cucu saya dilahirkan di tempat bidan itu mati ibu-ibu, awas nanti bayi kalian
juga senasib sama kayak cucuku. Mmmhhh dasar memang bidan itu tidak professional

Masyarakat 1 : iyakah bu ??? duuuhh jadi takut nih ke bidan

Masyarakat 2 : ya ampuuun, duh turut berduka cita ya bu. Bidan itu kan seharusnya menjaga.
Kok malah bisa ya gitu. Hisssh jadi gemes aku

Masyarakat 1 : bagaimana kalau kita laporkan saja ke polisi

Masyarakat 2 : mmmhhh iya setuju. Ayok bagaimana kalau sekarang saja. Mal praktek itu
namanya

Masyarakat 1 : iya benar. Ntar kalo dibiarin bisa tambah korban lagi tuh.

Narator : Setelah itu masyarakat melaporkan ke polisi dan polisi pun segera datang ke
BPM tersebut untuk mencari keterangan. Disitu juga hadir ketua IBI untuk menyelidiki yang
sebenarnya. Dan bidan pun mulai menjelaskan apa yang terjadi serta menentukan apa yang salah

Polisi : jadi bagaimana kronologinya bu ?

Bidan : ini pak kemarin ibu yang ingin melahirkan ini datang bersama suami dan
mertuanya, dan ibu ini sudah pembukaan 3, namun janin letaknya sungsang, saya sudah
membuat kesalahan dengan tetap menolong persalinannya pak.

IBI : oh jadi begitu, berarti ibu sudah melanggar aturan bu

Bidan : maaf bu

IBI : jadi begini pak polisi, apabila bidan sudah melakukan tindakan sesuai prosedur
dan memiliki bukti penolakan rujukan dari keluarga yang menolak untuk dirujuk, maka apabila
terjadi sesuatu yang tidak di inginkan seperti ini, itu adalah tanggung jawab keluarga tersebut
bukan dari pihak bidannya, tetapi jika begini ceritanya berarti ibu bidannya memang yang
bersalah

Polisi : baiklah dari keterangan tadi sudah terbukti bahwa ibu bersalah, sekarang mari
ikut kami ke kantor

Narator : Setelah bidan melewati berbagai proses hukum sesuai dengan pasal Pasal 359
KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang mati : Barang siapa karena kealpaannya
menyebabkan mati-nya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
kurungan paling lama satu tahun. Pasal 1365 KUHS Setiap perbuatan melanggar hukum yang
mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya
mengakibatkan kerugian itu, harus menganti kerugian tersebut dan UU no 31 tahun 1999 pasal 5
ayat 1 : dipidana dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan
atau denda pidana paling sedikit rp. 50.000.000,- dan paling banyak Rp. 250.000.000,-.

Setelah bidan terbukti bersalah maka Kepala dinas kesehatan akan mencabut SIPB
setelah mendengar keputusan dari MPEB dan IBI dan

Anda mungkin juga menyukai