Skripsi Reskiyel D33113008 PDF
Skripsi Reskiyel D33113008 PDF
SKRIPSI
HALAMAN SAMPUL
OLEH:
RESKIYEL GERALDI TODINGBUA
D331 13 008
i
ABSTRAK
Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode AHP
(Analytical Hierarchy Process), sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja
yang paling berpengaruh dalam kebakaran kapal dan juga dapat diketahui
seberapa besar faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam menimbulkan korban
jiwa. Dari hasil analisis, diketahui bahwa penyebab kebakaran kapal yang paling
berpengaruh dalam kebakaran kapal adalah faktor permesinan dengan nilai
0.350 atau 35% dan sub-kriteria dari faktor permesinan yang tertinggi adalah
ledakan mesin/generator kapal dengan nilai 0.595 atau 59,5%.
ii
ABSTRACT
Many ship accidents occur in Indonesia. One of the reasons is fire. Based on
National Safety of Transportation Comitee data, 32% of accidents that occurred
around 2010-2019 were caused by fires. The main purpose of writing the final
project is to analyze what factors are causing the fire on the ship. After knowing
the causes of fire, it will be analyzed using Expert Choice software.
The method used in this thesis is the AHP (Analytical Hierarchy Process) so
that it can be known what factors are the most influential in ship fire and to
perceive how much these factors influence in casualties. From the results of the
analysis, it is known that the most influential causing ship fire is engine’s factor
with a value of 0.350 or 35% and the sub-criteria from engine’s factor is the
explosion on the engine or generator of ship with a value of 0.296 or 29.6%,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas tuntunan dan penyertaan-Nya dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
patut disyukuri dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Surya Hariyanto,
ST, MT. selaku pembimbing pertama dan Bapak Baharuddin, ST, MT. selaku
pembimbing kedua yang senantiasa membimbing serta memberikan kritikan dan
saran sejak dimulainya pembuatan skripsi ini sampai selesainya. Tidak lupa juga
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis
hingga selesainya skripsi ini, karena itu di ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
iv
7. Segenap staf administrasi Departemen Teknik Sistem Perkapalan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin yang telah membantu kelancaran administrasi.
8. Keluarga besar - PROTOTYPE 2013 - Perkapalan Universitas Hasanuddin
yang telah menjadi keluarga baru selama penulis menempuh pendidikan..
9. Saudara-saudari di Keluarga Mahasiswa Kristen Oikumene (KMKO)
TEKNIK UNHAS terkhusus Gelora 2013.
10. Keluarga kecil Tongkonan09 Arthur ST, Aldy ST, Agung ST, Aswan ST,
Bram ST, Buyu’ c.ST, Fandi ST, Chrizman ST, Fret ST, Gesna ST,
Gregorius ST, Joey ST, Leon ST, Salmon c.ST, Wansiforus ST, Wiking
ST, Winardi ST, Wira ST, Yizhar ST, Yafet ST yang tak pernah lelah
memberikan support dalam penyelesain skripsi ini.
11. KKN Unhas Gel.99 Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru, Bajingan
Squad, dan Terkhusus Posko Desa Bojo, Amin, Amal, Inci, Inces, dan Ima
yang banyak memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
12. Dan seluruh orang yang tak mungkin disebutkan satu-satu persatu, terima kasih
atas seluruh bantuan moril maupun materil yang telah diberikan selama ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat beberapa
kekurangan yang semata-mata dikarenakan oleh keterbatasan sebagai insan biasa.
Untuk itu, penulis akan senantiasa menerima kritikan dan saran-saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Penyebab Kebakaran
Kapal
Tabel 4.2 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Permesinan
Tabel 4.3 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Kelistrikan
Tabel 4.4 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Manusia
Tabel 4.5 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Teknis
Metode AHP
x
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi satu. Jadi apabila salah satu saja dari dari pada tiga-tiga unsur tidak ada,
sampai dengan 2019 adalah 90 kasus kecelakaan, dimana kasus kebakaran ada 29
kasus.
1
25 Data Kecel akaan Kap al Tah u n 2010-April 2019
20
15
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Lain-Lain
22% 12% Kandas
8%
Tabrakan
26% Kebakaran
32%
Tenggelam
alam, faktor human error atau kelalaian manusia, dan faktor teknis. Masing-
kebakaran, dengan begitu yang perlu dikaji dari masalah itu adalah faktor
2
peneybab dari kebakaran itu sendiri yang terdiri dari banyak macam kemungkinan
Dari data tersebut diatas, belum bisa dipastikan apa saja penyebab
luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah
dipahami.
Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dan
3
1.3 Batasan Masalah
1. Dalam tugas akhir ini, objek penilitian yang akan diteliti adalah faktor
Expert Choice.
atas kapal.
pemilik/operator kapal.
2. Sebagai acuan bagi pihak yang terkait dalam hal ini pihak operator, pihak
4
3. Memberikan informasi hasil analisis menggunakan metode AHP.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi konsep dasar penyusunan skripsi yang meliputi latar
Dalam bab ini akan diuraikan waktu dan lokasi penelitian, tahapan
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang diperoleh dari proses
dilapangan
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk menangkut barang dan manusia sangat tinggi. Dengan jumlah kapal yang
dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
Pada Ayat 34 dinyatakan bahwa Keselamatan kapal adalah keadaan kapal yang
6
alat penolong dan radio, elektronik kapal, yang dibuktikan dengan sertifikat
sesuai standar yang telah dikeluarkan oleh BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) dan
Safety Management (ISM) Code yang diperbaiki dengan amandemen 1978 yang
berlaku bagi semua kapal kapal yang berlayar didunia. Aturan tersebut wajib
berikut:
operasional kapal.
pengoperasian kapal.
7
6. Kandasnya atau tidak mampunya sebuah kapal atau lebih, atau keterlibatan
pengoperasian kapal
hilangnya kapal tersebut atau sama sekali tidak dapat diselamatkan (total
(hull cracking) atau dugaan cacat pada badan kapal (suspected hull
defect) dll;
misalnya ada kebocoran pada badan kapal di bawah garis air, tidak
dan sebagainya.
8
4. Ketidakberdayaan kapal sehingga memerlukan ‘penundaan’
muatan kelaut.
mencederai seseorang.
9
3.3 Faktor Penyebab Kecelakaan
menjadi 3 yaitu:
badai, gelombang yang tinggi, yang dipengaruhi oleh musim, dan arus laut,
Memuat muatan lebih dari kapasitas yang bisa dimuat oleh kapal atau
pelayaran kapal.
kapal
10
3. Faktor Teknis
Faktor teknis biasanya terkait dengan kesalahan pada desain kapal, kelalaian
11
Tabel 2.1 Tabel data investigasi kecelakaan pelayaran tahun 2010-2016
(Sumber: http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/MediaReleaseKNKT2016)
perlengkapan kapal, instalasi listrik dan tempat akomodasi nakhoda dan anak
buah kapal. Sedangkan ledakan dapat terjadi karena kebakaran atau sebaliknya
Keadaan darurat pada situasi kebakaran dan ledakan tentu sangat berbeda
dengan keadaan darurat karena tubrukan, sebab pada situasi yang demikian
terdapat kondisi yang panas dan ruang gerak terbatas dan kadang-kadang
berubah.
peran seluruh anak buah kapal, maka atas keputusan dan perintah
Nakhoda isyarat kebakaran wajib dibunyikan dengan kode suling atau bel
menutup pintu dan jendela kedap air, membawa log book, instalasi
13
Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan.
evakuasi yang dapat bekerja secara otomatis melalui detektor atau secara
dan panel cadangan lainnya. Sistem ini juga dapat diatur untuk
3. Sistem CO2
5. Inergen
14
3.5.5 Sistem Pemadam
C02 Installation
3.6.1 Pengertian
menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai
16
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-
alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding
prioritas.
pengambil keputusan.
keputusan.
17
3.6.2 Prinsip Dasar
Dekomposisi
lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri
18
berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan
menghasilkan prioritas.
Sintesa Prioritas
dengan kriterianya.
Konsistensi Logika
19
Gambar 2.1 Struktur Hierarki
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita
yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi
tahap berikutnya.
20
2. Membuat Struktur Hirarki
21
Tabel 2.2 Matrik Berpasangan
22
Intensitas Kepentingan Definisi Verbal Penjelasan
23
Pengulangan dilakukan untuk semua tingkat hirarki.
mendapatkan rata-rata.
konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10% (< 0.1).
bantu implementasi model dalam Decision Support System (DSS) atau Sistem
24
ini. Data yang dimasukkan merupakan hasil penilaian responden. Beberapa
Perencanaan strategi
Manajemen risiko
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
online dengan mengirimkan file berkas kepada responden yang telah dipilih.
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang akan dilakukan. Kegiatan
26
3.3.2 Identifikasi faktor penyebab kebakaran dengan metode AHP
27
nantinya merupakan data yang valid dan dapat dijadikan patokan
choice.
spesifik.
28
3.4 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Identifikasi Penyebab
Kebakaran Kapal
Identifikasi Penyebab
Kebakaran Kapal Penyusunan
dengan metode AHP Kuisioner
TIDAK
YA
Analisa Data dan Kesimpulan dan
Pembahasan Saran Selesai
29
BAB IV
Tujuan utama dari hirarki ini adalah untuk mengetahui nilai dari
1. Faktor Permesinan
2. Faktor Kelistrikan
3. Faktor Manusia
manajemen perawatan.
4. Faktor Teknis
31
Gambar 4.1 Struktur Hirarki
nilai dari masing kriteria dan subkriteria dari hirarki yang telah disusun
apakah responden yang dipilih sudah tepat sesuai dengan tema quisioner
32
atau tidak. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus
kebenarannya bila memiliki suatu landasan teori yang jelas dan nyata.
33
tersebut. Tujuan dari penyebaran kuesioner tertulis detail untuk
pengambilan keputusan.
choice adalah untuk mendapatkan tingkat prioritas dari tiap kriteria dan
34
subkriteria yang memberikan pengaruh pada tingkat kecelakaan kapal
tugas akhir ini. Pada titik ini nilai bobot keputusan adalah 100%.
Susunan yang ada di bawah tujuan utama ini adalah seluruh kriteria dan
tunggal masalah ini. Bobot keseluruhan yang ada pada masalah utama
expert choice. Namun seluruh metode memiliki dasar yang sama, yaitu
digunakan.
35
Gambar 4.4 Stuktur Hirarki pada Expert Choice
36
dilakukan. Proses penilaian menggunakan metode Pairwise Numerical
skala dalam bentuk angka. Skala penilaian yang digunakan sama seperti
Jika nilai inkonsistensi lebih besar dari 10% (>0.1) maka hasil
sebelumnya. Apabila hasil dari nilai inkonsistensi kurang dari atau sama
dengan 10% (>0.1) maka data tersebut dapat digunakan. Setelah semua
37
Gambar 4.6 Nilai Bobot Relatif pada Expert Choice
Gambar 4.7 Nilai Bobot Relatif Pada Faktor Penyebab Kebakaran Kapal
38
Tujuan Bobot Nilai Fungsi
Faktor
Penyebab
1 1000
Kebakaran
Pada Kapal
Faktor
Tabel 4.1 Tabel Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Penyebab Kebakaran Kapal
permesinan dengan nilai bobor relatif paling besar yaitu 0.350. Disusul
dengan faktor kelistrikan dengan nilai 0.309, faktor teknis dengan nilai
39
4.3.2.2 Perhitungan Nilai Bobot Relatif pada Faktor Permesinan
pipa/tangki bahan bakar, dan sisa-sisa bahan bakar yang tumpah dengan
inkonsistensi 0.001.
40
Tujuan Bobot Nilai Fungsi
Faktor
0.350 1000
Permesinan
Sub-Kriteria
Ledakan
0.595 350
mesin/generator
Bocornya
bahan bakar
Sisa-sisa bahan
tumpah
Tabel 4.2 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Permesinan
Nilai pada tabel 4.2 sesusi dengan perhitungan pada yang
0.206, dan sisa-sisa bahan bakar yang tumpah dengan nilai 0.199.
41
4.3.2.3 Perhitungan Nilai Bobot Relatif pada Faktor Kelistrikan
nilai bobot relatif penyebab kebakaran kapal sebesar 0.309. Kriteria faktor
42
Tujuan Bobot Nilai Fungsi
Faktor
0.309 1000
Kelistrikan
Sub-Kriteria
Korsleting di
Akomodasi
Korsleting di
0.495 309
Kamar Mesin
Modifikasi
Kelistrikan
Tabel 4.3 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Kelistrikan
korsleting di kamar mesin dengan nilai bobor relatif paling besar yaitu
43
4.3.2.4 Perhitungan Nilai Bobot Relatif pada Faktor Manusia
nilai bobot relatif penyebab kebakaran kapal sebesar 0.155. Kriteria faktor
44
Tujuan Bobot Nilai Fungsi
Faktor
0.155 1000
Manusia
Sub-Kriteria
Pengetahuan
0.309 155
dan Skill ABK
Pengalaman
0.315 155
ABK
Manajemen
0.375 155
Perawatan
Tabel 4.4 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Manusia
manajemen perwatan dengan nilai bobor relatif paling besar yaitu 0.375.
45
4.3.2.5 Perhitungan Nilai Bobot Relatif pada Faktor Teknis
nilai bobot relatif penyebab kebakaran kapal sebesar 0.186. Kriteria faktor
46
Tujuan Bobot Nilai Fungsi
Sub-Kriteria
Kegiatan
Kapal
Penggunaan
Marine Use
Masa Pakai
0.214 186
Spare Part
Tabel 4.5 Nilai Fungsi dan Bobot Relatif pada Faktor Teknis
Nilai pada tabel 4.4 sesusi dengan perhitungan pada yang
kegiatan perbaikan kapal dengan nilai bobor relatif paling besar yaitu
47
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
mencapai akhir dari pengerjaan ini dengan diperoleh beberapa hasil yang dapat
ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dari bab sebelumnya, adalah
sebagai berikut;
48
Tujuan Persentase Tingkat
(%) Prioritas
Faktor
Penyebab
100
Kebakaran
Pada Kapal
Peringkat Kriteria
Kelistrikan 30,9
Teknis 18,6
49
Kriteria Persentase Tingkat
(%) Prioritas
Faktor
100
Permesinan
Peringkat Sub-Kriteria
Ledakan
59,5 Tertinggi
mesin/generator
Bocornya
pipa/tangki 20,6
bahan bakar
Sisa-sisa bahan
tumpah
Tabel 5.2 Peringkat Prioritas Sub-Kriteria dari Faktor Permesinan dengan Metode
AHP
50
5.2 SARAN
51
DAFTAR PUSTAKA
52
LAMPIRAN
Lampiran Kuisioner
53
54
55
56
57
58
59
60
61