Anda di halaman 1dari 56

Minggu, 16 November 2008

PENGARUH JARAK TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Belajar mempunyai peranan penting dalam sejarah kehidupan manusia apalagi dalam masyarakat
modern seperti sekarang ini, belajar merupakan kegiatan yang dapat menentukan berhasil
tidaknya sesorang dalam menentukan langkah hidup selanjutnya. Setiap orang perlu belajar
dengan tanpa meneganal batas waktu dan usia. Dalam belajar seseorang berusaha memperoleh
kepandaianatau ilmu pengetahuan dan dengan belajar pula seseorang dapat mengubah tingkah
laku ataupun tanggapan yang disebabkan pengalaman (KBBI).
Berdasarkan konsep umum, belajar merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan
makhluk hidup. Namun, dalam tulisan ini, belajar yang dimaksud adalah belajar yang mengacu
pada pengajaran di tingkat SMP. Jadi, pengjaran hanya berlangsung manakala usaha tertentu
telah dibuat untuk mengubah sedemikian rupa, sehingga suatu hasil belajar tertentu dapat
dicapai. Dengan demikian, kesenjangan merupakan karakteristik dari suatu pengajaran.
Untuk mencapai prestasi belajar diperlukan adanya pengembangan sistem pengajaran.
Pengembangan sistem pengajaran adalah “suatu proses yang menentukan dan menciptakan
situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan siswa dapat berinteraksi sedemikian rupa
sehingga terjadi perubahan di dalam tingkah lakunya”. Tujuan sistem itu sendiri ialah dapat
menimbulakn belajar. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi sehingga dapat tercapai
tujuan. Untuk mengetahuai apakah sudah terjadi belajar, maka perlu diadakan tes untuk
mengetahui prestasi belajar.
Selain melalui tes, keberhasilan prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal siswa. Faktor internal siswa meliputi tingkat kecerdasan (IQ), emosi (EQ), minat,
psikologi, dan bakat. Sedangkan faktor eksternal meliputi tingkat pendidikan orang tua, strata
ekonomi, jarak tempat tinggal, guru, material pengajaran, lingkungan belajar, dan lingkungan
pergaulan.
Untuk mengetahui informasi tentang ada tidaknya perbedaan antara jarak tempat tinggal dengan
prestasi belajar, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan dapat memberikan sumbangan dan
masukan bagi para pengajar, khususnya guru-guru tingakat SMP.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan
tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan antara tempat tinggal terhadap prestasi
belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009 ?

Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian bertujuan untuk menemukan perbedaan antara tempat tinggal terhadap
prestasi siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.
Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat diopersionalkan sebagai berikut:
1) Memperoleh informasi tentang perbedaan jarak tempat tinggal terhadap prestasi belajar siswa
kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.
2) Memperoleh informasi tentang pengaruh perbedaan antara jarak tempat tinggal terhadap
prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.

Manfaat Penelitian

Secara praktis penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang perbedaan jarak
tempat tinggal dengan prestasi belajar dalam hubungannya dengan proses pelajaran di tingkat
sekolah menengah pertama (SMP). Hasil temuan dalam penelitian diharapkan dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan dalam
meningkatkan prestasi belajar.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Jarak Tempat Tinggal

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud jarak adalah ruang sela yang
menunjukkan panjang luasnya antara satu titik ketitik yang lain. Berdasarkan definisi tersebut
berarti jauh dekatnya ruang sela yang harus ditempuh oleh siswa.
Tempat tinggal adalah keberadaan siswa bernaung atau tinggal di sebuah rumah. Tempat tinggal
yang dimaksud adalah tempat tinggal bersama orang tua, endekost, atau menumpang pada rumah
orang lain. Jadi tempat tinggal yang dimaksud dalam penelitian ini berarti rumah yang ditempati
siswa sehari-hari.

Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan tindak lanjut dari proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan
gambaran secara konkrit mengenai prestasi belajar dapat diperoleh dengan jalan melakukan
penilaian. Ada 2 cara penilaian yang digunakan untuk mengukur prestasi balajar, yakni penilaian
proses dan penilaian hasil.

Hal-hal yang Mempengaruhi Jarak Tempuh ke Sekolah

Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari, siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran
2008/2009 selalu ada yang datang terlambat. Alasan keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh
sarana yang digunakan untuk menempuh jarak ke sekolah, umumnya sarana yang digunakan
siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009untuk menempuh jarak ke sekolah
menggunakan kendaraan umum, sepeda motor, sepeda, dan jalan kaki. Jika sarana merupakan
kendala bagi daya tempuh jarak, berarti jarak tempat tinggal dapat menggangu proses belajar
siswa. Dengan demikian jauh dekatnya jarak dapat berpengaruh terhadap kondisi siswa terutama
dalam meraih prestasi belajar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Kondisi prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009
berdasarkan data yang ada sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut. Secara garis besar ada 2 faktor, yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Untuk mengetahui lebih lanjut uraian dari masing-masing faktor
tersebut akan dijelaskan melalui paparan berikut.
1)Faktor Internal
Faktor utama untuk dapat mencapai prestasi belajar adalah faktor internal karena faktor tersebut
sangat terkait erat dengan individu pembelajaran. Yang termasuk faktor tersebut diantaranya
adalah (1) tingkat kecerdasan, (2) psikologi, (3) minat, (4) bakat. Keempat faktor itulah yang
pada akhirnya menentukan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar menyangkut nilai kognitif,
afiktif, dan psikomotorik.
2)Faktor Eksternal
Selain faktor internal sebagai faktor utama dalam meraih prestasi belajar juga terdapat faktor
pendukung prestasi belajar yang disebut faktor eksternal. Meskipun faktor tersebut tidak
langsung pada diri pembelajar, namun juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi
belajar siswa. Faktor eksternal meliputi (1) tingkat pendidikan orang tua, (2) strata ekonomi, (3)
jarak tempat tinggal, (4) kondisi sekolah, (5) lingkungan masyarakat. Yang jelas, faktor eksternal
dapat juga mempengaruhi nilai-nilai yang berkaitan dengan kognitif, afektif, psikomotorik.
Karena faktor eksternal juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka untuk keperluan
penelitian ini diambil oleh salah satu faktor, yaitu jarak tempat tinggal yang kemudian
dikolerasikan dengan prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 mojokerto tahun pelajaran
2008/2009. Ada tidaknya hubungan kedua variable tersebut sangat menentukan ada tidaknya
pengaruh faktor eksternal terhadap faktor prestasi belajar.

BAB 3
METODOLOGI

Metode Penelitian

Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, dan
tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir tentang materinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyekif tentang pengaruh jarak tempat
tinggal dengan prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.
Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh. Untuk
mencapai tujuan tersebut metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Karakteristik metode deskriptif ini adalah:
1)Mendeskripsikan variable atau kondisinya apa adanya.
2)Data yang dikumpulkan mula-mula disusun dengan urutan tertentu, dijelaskan, kemudian
dianalisis untuk memperoleh deskriptif, peneliti berupaya memberikan apa yang didengar,
dilihat, dan dialami seobyektif mungkin.

Populasi dan Sampel


Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk ditelitiatau diselidiki. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto.

Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari
populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional sampling
atau dokumentasi. Metode ini mencatat segala peristiwa-peristiwa secara benar sesuai denagn
kenyataan yang ada sehingga diperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun besar sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 3 siswa dari 40 jumlah siswa
kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi digunakan
untuk mendapatkan data yang valid dari jarak tempat tinggal siswa, yang diperoleh dari para
siswa itu sendiri. Sedang dokumentasi prestasi siswa diperoleh dari hasil nilai-nilai ulangan
siswa yang saya kumpulkan.

Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan setelah instrument yang telah mengalami uji coba itu
disempurnakan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode dokumentasi atau data
sekunder.
A. Kelebihan Metode Dokumentasi
1) Sifat datanya autentik.
2) Pengambilan data dapat dilakukan sewaktu-waktu.
3) Data yang diperoleh sudah ada ditempat penelitian.
4) Mudah didapatkan.
B. Langkah-langkah
1) Menentukan responden yang akan diambil datanya.
2) Mencari data siswa yang jarak tempat tinggalnya dekat, jarak sedang, jarak jauh.
3) Mencari data kumpulan nilai-nilai siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto.
Dengan demikian terkumpullah data tentang jarak tempat tinggal siswa dan data prestasi belajar
siswa.

Teknik Analisis Data

Pada pembahasannya telah diuraikan bahwa penelitian ini menggunakan data dokumentasi. Data
pertama diperoleh dengan menggunakan data dokumentasi yang telah dikumpulkan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mencatat jarak tempat tinggal masing-masing sampel
2) Mengklasifikasikan jarak tempat tinggal masing-masing sampel menjadi tiga bagian, yakni
jarak dekat, jarak sedang, dan jarak jauh.
Data yang kedua dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menumpulkan data dari para siswa
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data nilai-nilai siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun 2008/2009.
2) Menulis nama siswa dari daftar siswa sesuai denagn sampel.
3) Menulis nilai hasil belajar sesuai dengan sampel yang diambil.
3) Mengurutkan nilai tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah atau sesuai dengan
klasifikasi jarak tempat tinggal yang ditentukan (dekat, sedang, dan jauh).

Penilaian

Penilaian tersebut berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terlebih dahulu dan
berdasarkan sampel yang telah diambil.

sampel , jarak rumah-sekolah , hasil belajar

Y. Mahendra (s1) , 250 m , 95


Fajar D.C. (s2) , 1025 m , 90
Yongky P. (s3) , 2000 m , 75

Rumus= J : HB X 100%

keterangan: s1 = sampel 1
s2 = sampel 2
s3 = sampel 3
J = jarak rumah ke sekolah
HB = hasil belajar

Dengan data tersebut didapatkan hasil prestasi belajar dalam bentuk persen (%) sebagai berikut:
s1 = 38%
s2 = 8,9%
s3 = 3,75%

BAB 4
HASIL ANALISIS DATA

Hasil Analisis Data

Analisis data merupakan seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan penghitungan data. Dalam
penelitian ini perhitungan data yang dimaksud adalah data tentang kondisi jarak tempat tinggal
dan prestasi belajar. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan adanya perbedaan jarak
tempat tinggal terhadap prestasi belajar ditunjukkan dengan adanya pengaruh perbedaan nilai.
Adanya perbedaan prestasi belajar yang diperoleh siswa dengan jarak tempat dekat, sedang, dan
jauh. Hal ini berarti menunjukan bahwa siswa yang jarak tempat tinggalnya dekat memiliki
prestasi yang lebih baik daripada siswa yang jarak tempat tinggalnya sedang atau jauh.

BAB 5
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:


1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara tempat tinggal yang dekat, sedang, dan jauh
terhadap prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.
2) Terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan antara jarak tempat tinggal yang dekat, sedang,
dan jauh terhadap prestasi belajar siswa kelas 9D SMPN 2 Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009.

Saran

Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis data dikemukakan saran yang ada hubungannya
dengan pelaksanaan pelajaran khususnya yang berkaitan dengan prestasi belajar serta
pelaksanaan penelitian selanjutnya.
Berdasarkan temuan penelitian tentang adanya perbedaan yang signifikan antara jarak tempat
tinggal terhadap prestasi belajar, maka disarankan kepada panitia penerimaan siswa baru perlu
mempertimbangkan bahwa alternative jarak tempat tinggal dekat perlu diupayakan, untuk itu
sistem rayonisasi sangat diperlukan. Juga kepada guru BK hendaknya menyarankan kepada para
siswa yang berjarak tempat tinggal jauh untuk mencari tempat tinggal yang jaraknya dekat
dengan sekolah melalui kost atau yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1999. Pembelajaran Terpadu Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang: IKIP Malang.
Donald, Ari. 19982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka.
Depdikbud. 1993. Kurikulum SLTP Garus-Garis Besar Progam Pengajaran. Jakarta : Depdikbud.
Machfud, Imam. 1997. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka.
Muchtar. 1999. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: Bidang Dikmenum.
Sudjono. 1975. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sungkono, Bambang Tahan. 1997. Statistik Sebagai Alat Analisis Data Penelitian. Malang: IKIP
Malang.
Siswanto, Wahyudi. 1997. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud
Universitas Terbuka.
Diposting oleh PERKENALAN di 00.38

7 komentar:
Deno Rangkuti tj jati mengatakan...

terima kasih yang tak berhingga saya ucapkan kepada penulis yang telah sharing ilmu ini.
Alangkah bermanfaat sekali jika setiap instansi pendidikan mengetahui jarak tempat
siswa ke sekolah. Supaya pihak sekolah bisa memberikan / memikirkan jalan keluarnya
pada siswa semacam ini. Ini sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa, tetapi
jarang pihak sekolah menelusuri siswa nya se detail ini.

10 Desember 2010 07.25

Unknown mengatakan...

maaf bolehkah saya meminta teori 2 yang mendukung skripsi ini, karena skripsi saya un
hampirsama dengan skripsi anda ini

31 Maret 2015 19.42

Andrea mengatakan...

alhamdulillah, terimakasih sudah membuat refrensi yg bagus,

3 November 2015 08.39

resa mengatakan...

mau punya dana lebih dari bermain game coba aja gabung sini
Deposit Rendah
Jacpot
Banjir Bonus
KLIK DI SINI

25 Mei 2018 02.03

Unknown mengatakan...

maaf bolehkah saya meminta teori 2 tentang berbicara jarak tempat tinggal yang
mendukung skripsi ini, karena skripsi saya un hampirsama dengan skripsi anda ini

9 Oktober 2018 04.56

Unknown mengatakan...
maaf bolehkah saya meminta teori 2 tentang berbicara jarak tempat tinggal yang
mendukung skripsi ini, karena skripsi saya untuk hampirsama dengan skripsi anda ini

3 Februari 2019 18.25

Muh ilham mengatakan...

Bang bisa liat skripsinya?

22 Juli 2019 05.38

Posting Komentar

Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

proposal
Pengikut
Arsip Blog
 ▼  2008 (1)
o ▼  November (1)

 PENGARUH JARAK TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI

Mengenai Saya
PERKENALAN
Lihat profil lengkapku
 Kategori
o

o


o

 Terpopuler
 Terbaru
 Pilihan Editor
 Topik Pilihan
 VideoNew
 Event
 AffiliationNew
o

Lilis Herlina
FOLLOW
Mahasiswi

Mathematic Education

Edukasi

Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi


Belajar Siswa
22 Agustus 2019   21:09 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:08 1270 0 0

Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar (faktor eksternal) yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan belajar yang nyaman dan efektif akan
mendukung kegiatan pembelajaran berjalan dengan kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan
belajar yang efektif adalah salah satu aspek terpenting keberhasilan dalam pembelajaran.

Lingkungan yang demikian adalah yang mampu menjadikan peserta didik fokus kepada
pelajaran, terhindar dari hal-hal yang negatif seperti merokok, narkoba dan pergaulan bebas.

Adapun lingkungan yang mempengaruhi kegiatan belajar yaitu dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
yang pertama yang dikenal anak sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Pengawasan dari orang tua juga sangat penting bagi perkembangan anak. Lingkungan sekolah
mempengaruhi hasil belajar siswa yang didapatkan anak dari pihak sekolah seperti interaksi
guru, cara guru mengajar dikelas, serta sikap anak terhadap guru dan lingkungan belajarnya.
Lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan secara formal
untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat
anak belajar tentang norma, nilai, aturan dan adat dalam bermasyarakat. Norma norma tersebut
berpengaruh dalam pembentukan pribadi anak dalam bersikap dan bertindak. Oleh karena itu,
lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

Lingkungan belajar kurang kondusif, adanya beberapa siswa yang bermasalah dalam keluarga,
mereka kurang mendapatkan perhatian dari orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak baik
terhadap prestasi belajar siswa disekolah. Lingkungan sekolah yang berada dekat dengan jalan
raya juga memberikan pengaruh negatif terhadap siswa akibat kebisingan yang ditimbulkan oleh
suara kendaraan dan lainnya. Sehingga dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa.

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah tidak hanya


sekedar melakukan perhitungan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan operasi campuran atau mengahafal rumus, namun juga
memperhatikan pemahaman konsep matematika yang diterima oleh siswa 

Berbicara tentang matematika tentunya sudah tidak asing lagi, akan tetapi dalam kenyataanya
tidak sedikit siswa yang mengeluhkan dalam mengikuti pelajaran matematika tersebut, mereka
berpandangan bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang sulit dan pelajaran yang
menyeramkan.

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan disekolah tidak hanya sekedar melakukan
perhitungan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan operasi campuran atau
menghafal rumus, namun juga memperhatikan konsep matematika yang diterima siswa.

Terkadang pemahaman konsep yang diberikan oleh guru berbeda dengan apa yang diterima oleh
siswa.  Pemahaman konsep yang salah akan mempengaruhi siswa dalam berpikir dan memahami
materi selanjutnya.

Lingkungan belajar di sekolah yang mendukung dapat berperan besar dalam keberhasilan siswa.
Karena lingkunhan belajar di sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran secara langsung.

Lingkungan belajar di sekolah yang kondusif dapat membuat peserta didik


nyaman dalam belajar sehingga ilmu yang disampaikan oleh pendidik akan
lebih mudah untuk dipahami.

Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar terutama pembelajaran matematika dibutuhkan
lingkungan belajar yang kondusif yang membuat siswa nyaman dalam belajar sehingga ilmu
yang disampaikan oleh guru akan lebih mudah untuk dipahami.
2
PENDIDIKAN
Jumat, 10 Februari 2017
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS 4 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SDN 3 KOTAKAN KECAMATAN SITUBONDO

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2     Rumusan Masalah............................................................................................ 5
1.3     Tujuan Penelitian............................................................................................. 5
1.4     Manfaat Penelitian........................................................................................... 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Pembahasan Teori............................................................................................ 7
2.1.1 Pengertian Pendidikan....................................................................................... 7
2.1.2 Hasil Belajar...................................................................................................... 10
2.1.3 Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Anak......... 13
2.2.   Kerangka Berpikir............................................................................................ 6
2.3.   Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 15
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1.   Rancangan Penelitian....................................................................................... 16
3.2.   Populasi dan Sampel........................................................................................ 17
3.3.   Definisi Operasional........................................................................................ 17
3.4.   Instrumen Penelitian........................................................................................ 18
3.5.   Metode Pengumpulan Data.............................................................................. 19
3.6.   Analisis Data ................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN –LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 2/1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkaan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
(Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hal.
37). Untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut manusia memasuki dunia
pendidikan melalui proses belajar, dalam proses tersebut muncul pengaruh yang dapat
membawa perubahan sikap atas manusia yang dipengaruhinya. Seiring dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menurut setiap orang untuk membekali
dirinya lebih baik sehingga mampu membekali diri dengan perkembangan yang ada. Salah
satu untuk membekali diri adalah pendidikan, baik formal maupun non formal.
Komponen yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan ada tiga unsur yaitu
orang tua, masyarakat, dan pemerintah (Zaiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi
Aksara, Jakarta 1996, hal. 34).
Dalam dunia pendidikan formal, fenomena belajar mengajar lebih menekankan pada
tercapainya kegiatan pada diri siswa (murid), karena memang pendidikan formal
merupakan jalur pendidikan yang terstruktur. Melalui pendidikan yang terstruktur
seseorang akan memiliki daya pemikiran yang berbeda, dari sejak pendidikan dasar,
menengah sampai perguruan tinggi. Begitupun pengaruhnya pada siswa yang memiliki
orang tua yang latar belakang pendidikan formal orang tua yang berbeda mereka pasti
memiliki sikap, moral dan perilaku yang berbeda dalam kehidupan kesehariannya.
Menjadi orang tua tidak hanya penting bagi keberadaan kita sekarang, tetapi juga bagi
masa depan anak-anak kita, terutama membekalinya dengan Pendidikan Agama Islam
bagi anak, karena kelak orang tua yang memiliki anak yang sukses dan berprestasi dalam
belajarnya merupakan sebuah petualangan, penuh dengan kejutan – kejutan dan
perubahan – perubahan. Pada masyarakat modern tugas dan tanggung jawab pendidikan
pada anak diserahkan kepada suatu lembaga, yaitu sekolah. Sekolah disini merupakan
tempat melakukan kegiatan belajar dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Dalam mewujudkan lembaga pendidikan diatas orang tua siswa selalu
dilibatkan dalam kualitas pendidikan anaknya, oleh karena itu begitu pentingnya latar
belakang pendidikan orang tua bagi anak, sebagai motivator yang aktif.
Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar lebih menekankan terciptanya
kegiatan belajar siswa.Kegiatan yang dilaksanakan pada akhir tahunnya atau akhir
semester dilakukan penilaian (evaluasi). Penilaian sebagai alat akhir untuk mengetahui
keberhasilan kegiatan belajar siswa yang dapat disebut pula dengan sebagai hasil belajar
siswa. Hasil belajar ini secara nyata akan dapat diketahui oleh siswa setiap akhir semester
dinyatakan dalam bentuk angka – angka nilai raport.
Lingkungan tempat tinggal dan adanya dorongan internal yang muncul dari dalam diri
anak sehingga timbul suatu kebiasaan pada diri anak, hal itu merupakan pengaruh dasar
dari orang tua apalagi pengaruh religi pada diri anak yang sangat mendarah daging.
Begitupun pengaruh eksternal yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam anak tersebut. Namun jika tidak mempunyai minat yang tinggi dalam
dirinya, akan mendapat hambatan dalam mencapai hasil belajarnya, sehingga hasil yang
dicapai dibawah yang semestinya.
Ada juga persepsi yang menyatakan bahwa orang tua yang tingkat pendidikannya
tinggi, belum tentu ia mampu memberi perhatian yang penuh terhadap pendidikan
anaknya, begitu sebaliknya ada orang tua yang tingkat pendidikannya rendah tetapi
sangat besar perhatiannya terhadap pendidikan anaknya. Namun hakikatnya sangat
berbeda sekali orang tua yang berpendidikan tinggi dengan orang tua yang berpendidikan
rendah yang pasti kelihatan dalam pengaplikasiannya seorang anak dalam kehidupan
perilaku sehari – hari, orang tua yang berpendidikan tinggi mereka pasti lebih tahu dan
mengerti cara mendidik dan mengarahkan anaknya, mereka mampu memberikan respon
yang tepat dan pengasuhan yang efektif dan mengasyikkan terhadap anaknya. Di samping
itu dalam buku Adventures In Parenting disebutkan bahwa orang tua yang berpendidikan
mereka mampu belajar mengendalikan diri dalam menghadapi anak mereka dan belajar
menajamkan kepekaan dalam menghadapi anak mereka. Orang tua yang berpendidikan
mereka sangat mengerti dan paham bahwa mereka tidak akan meninggalkan generasi
mereka atau anak – anak mereka dalam keadaan lemah, lemah disini lebih ditekankan
dalam artian lemah dari segi intelektualnya untuk berprestasi.
Dalam Al-Qur’an disebutkan Qs. An-Nisa' : 9 Artinya : "Dan hendaklah takut kepada
Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak – anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang
benar". Melalui tercapainya sarana belajar yang memadai, lingkungan tempat tinggal
terutama keluarga, minat belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua yang berbeda.
Semua akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Hasil belajar Pendidikan
Agama Islam siswa yang sangat diharapkan orang tua siswa tersebut dipengaruhi oleh
banyak faktor, diantaranya faktor internal yang timbul dari anak itu sendiri dan faktor
eksternal yang timbul diluar pribadinya terutama orang tua sangat berpengaruh dalam
pencapaian prestasi anak – anaknya.
Berdasarkan hasil observasi pada SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo dan
wawancara dengan salah satu guru SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo, dimana
sekolah ini menerima siswa – siswi dari berbagai macam latar belakang tingkat
pendidikan orang tua yang berbeda. Keragaman tingkat pendidikan orang tua tersebut
dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa pada Pelajaran Agama Islam dalam hal
memberikan perhatian, dan sarana belajar yang memadai kepada anaknya, sehingga
tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pendidikan anak. Nilai KKM Pendidikan Agama Islam di kelas 4 SDN 3 Kotakan
Kecamatan Situbondo adalah 70. Dari seluruh siswa kelas 4 yang berjumlah 15 tersebut,
hanya ada 5 siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan sisanya 10 siswa mendapatkan
nilai dibawah KKM.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Cholilah (2007) dengan judul,
“Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa MI
Hayatul Islam Tanah Abang Jakarta Pusat Tahun 2006/2007”, menjelaskan orang tua
yang berpendidikan tinggi kemungkinan besar prestasi yang diraih anaknya akan lebih
baik, karena selalu dalam bimbingan dan pengawasan. Sedangkan orang tua yang
berpendidikan rendah mereka hanya sebatas menyuruh belajar dan mengawasi
dikarenakan keterbatasan ilmu.
Hasil Penelitian Isna Atik Wildayati (2012), “Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal
Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1
Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012”. Adapun hasil penelitiannya
adalah Tingkat pendidikan formal orang tua tidak mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan dengan prestasi bidang studi PAI di SMP N 1 Ambarawa tahun ajaran
2011/2012. Hal itu dibuktikan dari hasil analisis regresi satu prediktor, diperoleh Freg =
0,503. Kemudian dikonsultasikan dengan Ft pada taraf signifikansi 5% (Ft = 4,08) dan
pada taraf signifikansi 1% (Ft =7,31), jadi Freg < Ft yang artinya tidak signifikan.
Sedangkan besar pengaruhnya setelah melewati uji statistik dengan koefesien determinasi
diketahui variabel X (tingkat pendidikan formal orang tua) berpengaruh 1,3% terhadap
variabel Y (prestasi belajar) sedangkan sisanya, variabel Y dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain.
Penelitian yang dilakukan oleh Septi Wulandari (2013) dengan judul “Hubungan
Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V A di SDN
Rejondani Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta Semester I Tahun Ajaran
2012/2013”. Hasil yang diperoleh dari korelasi product moment sebesar 0.395 atau 39.5%
dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 berarti ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan ibu terhadap prestasi belajar siswa kelas V A di SDN Rejondani
Madurejo Prambanan Sleman Yogyakarta semester I Tahun ajaran 2012/2013.
Dari beberapa uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul "Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4
pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 3 Kotakan“. Alasan peneliti
melakukan penelitian di SDN 3 Kotakan, karena sekolah tersebut mempunyai latar
belakang tingkat pendidikan orang tua siswa kelas 4 yang berbeda – beda. Sehingga
memudahkan peneliti untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat pendidikan orang tua
terhadap hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN
3 Kotakan.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dapat peneliti rumuskan
sebagai berikut :
1.      Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam siswa kelas 4 SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo?

1.3  Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin peneliti capai adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar Pendidikan
Agama Islam siswa kelas 4SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo.

1.4  Manfaat Penelitian


Dari informasi tujuan tersebut, peneliti berharap penelitian ini bermanfaat :
1.      Bagi Orang Tua Murid :
Sebagai informasi bimbingan, mengarahkan dan menciptakan lingkungan religi
yang baik yang diberikan pada anaknya agar dapat memeperoleh prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam.
2.      Bagi sekolah :
Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan dalam upaya
meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam disekolah, dan sebagai bahan pustaka
disekolah :
3.      Bagi Peneliti :
Diharapkan dapat memberi sumbangan dan penelitian lebih lanjut dan
memperkuat serta menambah wawasan sekaligus kreatifitas berfikir dalam penulisan
karya ilmiah.
4.      Bagi Pembaca :
Mendapat ilmu pengetahuan dan tambahan wawasan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembahasan Teori


2.1.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan pada umumnya berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain, menuju kearah suatu cita- cita tertentu (Suwarno, Pengantar Umum
Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1982), cet. 1., hlm. 6.). Pendidikan merupakan kegiatan yang
bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan
sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara
formal seperti di sekolah, madrasah, dan institusi-institusi lainnya(Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 15., hlm.
11.).
“Education is a process of overcoming natural inclination and subtituting in its place
habits acquired under external pressure” (John Dewey, Experience and Education, 1st. Ed., (New
York: Touchstone Rockefeller Center, 1997), hlm. 17.). (Pendidikan adalah proses mengatasi
kecenderungn alami dan menggantikannya dalam kebiasaan yang diperoleh dengan keadaan
tertekan).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah arahan dan
bimbingan kepada seseorang dan merupakan pengaruh dari pengalaman belajar yang terus-
menerus dialami seseorang untuk mencapai sutu tingkat kedewasaan.

a. Pendidikan Orang Tua


Dapat kita ketahui bahwa setiap orang tua mempunyai tingkat kehidupan yang berbeda-
beda. Ada yang berasal dari keluarga mampu, dan ada yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Ada yang berasal dari keluarga berpendidikan tinggi, ada pula yang berasal dari keluarga
berpendidikan rendah. Kesemuanya itu mengakibatkan perbedaan tingkat pendidikan yang
dialami seseorang. Bagi mereka yang berasal dari keluarga mampu banyak mendapatkan
kesempatan yang setinggi-tingginya untuk sekolah, karena biaya mendukung. Sebaliknya pula
bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, tidak banyak mendapatkan
kesempatan yang tinggi untuk sekolah karena biaya yang tidak mendukung. Demikian juga bagi
mereka yang berasal dari keluarga berpendidikan tinggi,merekapun mungkin akan memperoleh
kesempatan untuk sekolah yang tinggi karena orang tuanya akan mempunyai tanggung jawab
terhadap anak-anaknya. Akan tetapi, bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang
pendidikannya, mungkin mereka kurang banyak mendapat kesempatan untuk sekolah karena
orang tua kurang tahu akan tanggung jawabnya pada pendidikan anak-anaknya. Oleh karena itu
pengalaman yang dialami seseorang khususnya pengalaman pendidikan berbeda-beda, baik
dilihat dari jalur maupun jenjang pendidikannya. Untuk lebih jelasnya, maka penulis uraikan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, antara lain:

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua


Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan
yang dialami dalam suatu lembaga formal (maupun informal). Sedangkan orang tua diartikan
ayah-ibu kandung (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 3,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet. 3., hlm. 802).
Adapun tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud disini adalah jenjang pendidikan
formal yang dialami orang tua yaitu tingkat pendidikan dasar (lulusan SD/MI dan SMP/MTs),
tingkat pendidikan menengah (SMA/MA/SMK atau lainnya yang sederajat) dan tingkat
pendidikan tinggi (perguruan tinggi, diploma atau sarjana), jenjang pendidikan informal dan
jenjang pendidikan non formal.

c. Fungsi Tingkat Pendidikan Orang Tua


Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak- anak mereka, karena dari
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dri
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga (Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam,
hlm. 35). Kegagalan orang tua dalam membina anak untuk menjadikan anak yang baik tidak
akan terjadi manakala orang tuanya menjalankan fungsi atau perannya sebagai orang tua yang
bertanggung jawab terhadap anaknya.
Dalam keluarga, orang tua mempunyai peranan yang sangat vital terhadap kemajuan
keluarganya yang meliputi pendidikan anak- anaknya. Sehingga menurut M. Ngalim Purwanto,
orang tua dapat dikatakan sebagai pendidik sejati, pendidik karena kodratnya (M. Ngalim
Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), cet. 13.,
hlm. 80).
Setiap orang tua memiliki keinginan agar anak-anaknya tumbuh berkembang menjadi
anak-anak yang berprestasi dalam pendidikan. Orang tua ingin agar anak-anak mereka dapat
meraih prestasi yang maksimal di sekolah. Mereka pun mengharapka agar anak-anaknya
memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia yang dicintai oleh banyak orang.
Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan pengalaman yang banyak
tentunya akan mempengaruhi gaya kepemimpinannya di dalam keluarga. Sebab semakin tinggi
tingkat pendidikan orang tua maka akan bertambah luas pandangan dan wawasannya, termasuk
dalam mengatur keuarganya.
Bahkan di dalam Al-Quran

dijelaskan bahwa antara orang yang “tahu” (berilmu dan tingkat pendidikannya tinggi)berbeda
dengan orang yang “tidak tahu” (sedikit ilmunya dan berpendidikan rendah) dalam cara
berpikirnya. Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam (Q.S. az- Zumar/39:9):

... Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran
(Departemen Agama RI, AL-JUMANATUL ‘ALI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV
Penerbit J-ART, 2005), hlm. 459).
Di dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa manusia yang beriman dan berilmu (tinggi)
akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Di dalam al-Quran Allah SWT. telah berfirman
dalam (Q.S. al- Mujadilah/58:11) :

“niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan” (Departemen Agama RI, AL-JUMANATUL ‘ALI Al-Qur’an dan Terjemahnya,
hlm. 543).
Dengan demikian dapat dipahami bahwa fungsi tingkat pendidikan orang tua dalam
keluarga adalah akan dapat memajukan kepemimpinannya dalam keluarga, terutama dalam
mendidik anak- anaknya.

2.1.2 Hasil Belajar


Menurut Nana Sudjana (2005:3) menyatakan bahwa hasil belajar pada siswa hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa hasil belajar
dapat berupa perubahan dalam aspekkognitif, afektif dan psikomotorik.
Dimyati dan Mudjiono (2006:10) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk
angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai
yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi
pelajaran.
Eko Putro Widoyoko (2009:1), mengemukakan bahwa hasil belajar terkait dengan
pengukuran, kemudian akan terjadi suatu penilaian dan menuju evaluasi baik menggunakan tes
maupun non-tes. Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan
penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.
Benyamin Bloom (Nana Sudjana , 2010: 22-31) mengemukakan secara garis besar
membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik.
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek. Kelima
aspek dimulai dari tingkat dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks sebagai berikut.
1) Reciving/ attending (penerimaan)
2) Responding (jawaban)
3) Valuing (penilaian)
4) Organisasi
5) Karaakteristik nilai atau internalisasi nilai
c. Ranah Psikomotor
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
1) gerakan refleks yaitu keterampilan pada gerakan yang tidak sadar;
2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar;
3) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif,
motoris dan lain-lain;
4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan;
5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang
kompleks;
6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Tohirin (2006:155) mengungkapkan seseorang yang berubah tingkat kognitifnya
sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya. Suharsimi Arikunto
(2007: 121) mengungkapkan ranah kognitif pada siswa SD yang cocok diterapkan adalah
ingatan, pemahaman dan aplikasi, sedangkan untuk analisis, sintesis, baru dapat dilatih di SMP
dan SMA dan Perguruan Tinggi secara bertahap sesuai urutan yang ada. Pengetahuan atau
ingatan merupakan proses berfikir yang paling rendah, misalnya mengingat rumus, istilah, nama-
nama tokoh atau nama-nama kota. Kemudian pemahaman adalah tipe hasil belajar yang lebih
tinggi daripada pengetahuan, misalnya memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan atau
menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Sedangkan aplikasi adalah penggunaan
abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Menerapkan abstraksi yaitu ide, teori atau
petunjuk teknis ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada
kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu
mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, model atau prosedur yang
dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah
subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penilaian
hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang
diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan dinilai dalam periode tertentu.
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran (Nana Sudjana, 2005: 23).
Dalam pembatasan hasil pembelajaran yang akan diukur, peneliti mengambil ranah
kognitif pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).

2.1.3 Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Anak
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa : orang tua artinya ayah dan ibu
(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa, 2008),
hal. 99).
Sedangkan menurut Miami M.Ed. dikemukakan bahwa : .orang tua adalah pria dan
wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai
ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya (Kartini Kartono, Peranan Keluarga Memandu
Anak, Sari Psikologi Terapan, (Jakarta :Rajawali Press,1982), hal. 8).
Orang tua sebagai pembentuk pribadi pertama dalam kehidupan anak, kepribadian orang
tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang
dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Salah satu tujuan
dari pernikahan adalah untuk mendapat anak yang akan menjadi generasi penerus.
Untuk mewujudkan keinginan dan cita-citanya di dalam mengembangkan dan bimbingan
generasi penerus yang baik, sehat jasmani dan rohani maka perlu pola pemikiran yang terpadu
antara suami istri atau orang tua yang berasal dari dua kutub yang berbeda, mereka harus saling
mempunyai toleransi dan penyesuaian diri yang baik, sehingga kedua belah pihak saling
melengkapi, bila masing-masing dapat menahan diri untuk tidak mementingkan diri sendiri,
maka akan dapat tercipta suatu keluarga harmonis dan bahagia. Orang tua adalah figur dalam
proses pembentukan kepribadian anak, sehingga diharapkan akan memberi arah, memantau,
mengawasi dan membimbing perkembangan anaknya ke arah yang lebih baik. Berdasarkan hal-
hal yang diutarakan di atas dapat diperoleh pengertian bahwa orang tua tidak hanya cukup
memberi makan, minm dan pakaian saja kepada anak- anaknya tetapi harus berusaha agar
anaknya menjadi baik, pandai, bahagia dan berguna bagi hidupnya dan masyarakat. Orang tua
dituntut harus dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki anaknya agar secara jasmani
dan rohani dapat bekembang secara optimal dan seimbang.

2.2 Kerangka Berpikir


Dalam tatanan keluarga, orang tua ditempatkan pada kedudukanyang tinggi dan mulia.
Kedudukan inilah yang menjadikan tanggung jawab dan kewajiban anggota keluarga menjadi
tanggung jawabnya. Keluarga merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam
kehidupan anak selain sekolah dan masyarakat.
Keluarga juga sebagai sentral pendidikan dalam segala aspek, baik agama, pendidikan
umum, sekaligus sebagai tempat untuk beribadah yang serempak untuk mengembangkan anak –
anak agar lebih berpotensi dalam segala hal.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya selalu berusaha menciptakan keluarga yang rukun
karena pendidikan anak dimulai dalam keluarga. Sedangkan sekolah dalam hal ini merupakan
pendidikan lanjutan.
Selain itu tingkat pendidikan orang tua juga sangat menentukan hasil belajar anak.
Dengan tingkat pendidikan orang tua yang tinggi bisa memberikan pengetahuan, dan perhatian
yang baik untuk pendidikan anak, dibandingkan keluarga yang tingkap pendidikannya rendah.
Jadi tingkat pendidikan orang tua memiliki hubungan yang positif dalam pembentukan
karakter dan hasil belajar anak. Dengan pengetahuan dan perhatian terhadap anak akan
memberikan banyak motivasi belajar yang baik, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat.

 
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu
kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar suatu panduan
dalam verifikasi. Hipotesis juga diartikan sebagai “suatu gambaran yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
Jadi hipotesis sangat penting artinya dalam memberikan arahan dan pedoman bagi suatu
penelitian. Dengan kata lain agar penelitian tidak terlalu menyimpang dari apa yang telah
ditargetkan.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar
siswa kelas 4 pada pelajaran agama islam di SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo.
2.      Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil
belajar siswa kelas 4 pada pelajaran agama islam di SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007:52) Rancangan penelitian merupakan
rancangan untuk menggambarkan prosedur atau langkah – langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data
tersebut dihimpun dan diolah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Ex-Post Facto dengan pendekatan
kuantitatif. Menurut Sukardi (2012: 15) ”Penelitian Ex-Post Facto adalah penelitian dimana
variabel-variabel bebas telah terjadi ketika penelitian mulai dengan pengamatan variabel terikat
dalam suatu penelitian”, sedangkan pendekatan data kuantitatif adalah semua informasi atau data
yang diperoleh diwujudkan dengan angka. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif akan
dianalisis dengan teknik statistika.
Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif. Menurut
Sukardi (2012: 171), penelitian kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari
mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian dia berusaha
mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo Tahun Pelajaran
2015/2016.
 

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :
X : Tingkat Pendidikan Orang Tua (Variabel Bebas)
Y : Hasil Belajar (Variabel Terikat)

3.2  Populasi dan Sampel


3.2.1        Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hal. 130).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN 3 Kotakan Kecamatan
Situbondo.
3.2.2        Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut . Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan
(Sukmadinata,N.S.2009).
Dalam penelitian ini, ditetapkan bahwa sampelnya adalah jumlah keseluruhan siswa kelas
4 SDN 3 Kotakan Kecamatan Situbondo yaitu sebanyak 15 siswa.

3.3  Definisi Operasional


Yang dimaksud variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai / sifat dari objek, individu /
kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan
oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini ada dua variabel yang teliti, yakni:
1.      Tingkat Pendidikan Orang Tua (Variabel X)
Tingkat Pendidikan Orang Tua adalah tingkat pendidikan menurut jenjang pendidikan
yang telah ditempuh, melalui pendidikan formal di sekolah berjenjang dari tingkat yang paling
rendah sampai tingkat yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
Tingkat Pendidikan Orang Tua diukur dari tingkat pendidikan terakhir yang sudah ditempuh
orang tua baik dari tingkat SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Untuk memperoleh data
tentang Tingkat Pendidikan Orang Tua dilakukan dengan menggunakan angket. Penskoran
dilakukan dengan menghitung lama tahun menempuh pendidikan. Dalam penelitian ini skor
Tingkat Pendidikan Orang Tua adalah rata – rata pendidikan antara ayah dan ibu. Asumsinya
bahwa antara ayah dan ibu sudah menyamakan pandangan dan persepsi untuk mengarahkan dan
membimbing anaknya dalam hal pendidikan.
2.      Hasil Belajar (Variabel Y)
Hasil belajar adalah penilaian hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam ranah
kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan dinilai
dalam periode tertentu. Dalam pembatasan hasil pembelajaran yang akan diukur, peneliti
mengambil ranah kognitif pada jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).

3.4  Instrumen Penelitian


Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 160) mengatakan bahwa ”Instrumen penelitian
merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga mudah diolah”.
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner / angket. Angket yang disebarkan ke responden
berbentuk angket tidak langsung tertutup dan berjumlah 2 soal. Adapun kisi – kisinya sebagai
berikut:

Variabel Indikator No. Jumlah


Item
Tingkat Pendidikan1.    Tingkat Pendidikan Terakhir Ayah 1,2 2
Orang Tua SD, SMP, SMA, S1.
2.    Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu
SD, SMP, SMA, S1.
Jumlah 2
Tabel 3.1 Kisi – kisi Angket Tingkat Pendidikan Orang Tua

Angket yang disebarkan kepada responden terdiri atas 4 alternatif jawaban.Adapun


pemberian skor dari setiap jawaban adalah sebagai berikut:

Tingkat Pendidikan Orang Tua Skor


SD 1
SMP 2
SMA 3
S1 4
Tabel 3.2 Skor pertanyaan

Untuk variabel hasil belajar siswa menggunakan instrumen dokumentasi yaitu, nilai
raport siswa dalam kurun waktu tertentu sebagai bagian dari instrumen penelitian dengan
pengembangan skala rata- rata hasil belajar yang diperoleh siswa  di mata pelajaran pendidikan
agama islam.  Hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu tergambar  dalam nilai raport
siswa, sehingga pengumpulan data dilakukan  dengan dokumentasi nilai raport siswa kelas 4
semester 2 tahun  pelajaran 2015/ 2016. 

3.5 Metode Pengumpulan Data


Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research),
yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian. Untuk
memperoleh data-data lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
3.5.1        Angket (Kuesioner)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik
pemgumpulan data seperti ini cocok digunakan untuk bila jumlah responden cukup besar atau
tersebar diwilayah yang luas Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&G, hlm. 199). Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah skali likert
berdimensi interval 4 alternatif yaitu :
1)      Pendidikan terakhir SD Skor 1
2)      Pendidikan terakhir SMP Skor 2
3)      Pendidikan terakhir SMA Skor 3
4)      Pendidikan terakhir S1 Skor 4

3.5.2        Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan
(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&G, hlm.
329). Metode dokumen ini digunakan untuk mendapatak data mengenai profil sekolah seperti
visi dan misi, dan juga untuk mendapatkan data nama-nama peserta didik. Setelah data-data
terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data-data, menafsirkan dan
menginterpretasikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu melihat
dokumen hasil belajar siswa pada nilai rapot siswa kelas 4 SDN 3 Kotakan Kecamatan
Situbondo.

3.6  Analisis Data


3.6.1        Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan dan kesahihan suatu
instrumen (Arikunto, 2010). Butir angket dikatakan valid jika r hasil observasi adalah positif dan
besarnya 0,3 ke atas (Sugiyono, 2012:142). Uji Validitas dilakukan dengan
menggunakan software SPSS 16.0 for windows.
Keterangan:
rxy = Korelasi product moment
X = Skor total dari setiap item
Y = Skor/nilai dari setiap item
N = Jumlah sampel

3.6.2        Uji Reliabilitas


Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Apabila koefisien Cronbach
Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel (Johnson & Christensen,
2012).
Sama halnya dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas juga dilakukan dengan
menggunakan software SPSS 16.0 for windows.

Rumus Alpha Cronbach:

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument


k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
4        Uji t-test
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat menggunakan t-test berbantuan SPSS 16.0
for windows. Dengan taraf signifikan 0,05 dan penentuan kriteria penerimaan dan penolakan.
Terima H0 jika signifikan ≥ (α) = 0,05
Tolak H0 jika signifikan ≤ (α) = 0,05

ANGKET TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

Petunjuk Pengisian Angket:


1        Tulislah identitas Anda dengan benar terlebih dahulu
2        Identitas anda akan dirahasiakan karena pengisian identitas anda hanya semata-mata digunakan
untuk mempermudah dalam pengolahan data
3        Perhatikan dengan seksama pernyataan yang ada
4        Jawablah sesuai dengan kondisi diri Anda
5        Jawablah dengan memilih dari alternatif jawaban kemudian lingkari huruf pada jawaban anda
serta lengkapi titik-titik di jawaban yang anda pilih apabila anda memilih jawaban ber titik-titik
kosong
6        Angket ini digunakan untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua dan tidak ada pengaruh
terhadap nilai mata pelajaran yang bersangkutan.

Nama :
No. Absen :
Kelas :

Angket Tingkat Pendidikan Orang Tua


1.      Tingkat pendidikan terakhir Ayah Anda adalah :
a.       SD / MI
b.      SMP / Sederajat
c.       SMA / Sederajat
d.      Perguruan Tinggi

2.      Tingkat pendidikan terakhir Ibu Anda adalah :


a.       SD / MI
b.      SMP / Sederajat
c.       SMA / Sederajat
d.      Perguruan Tinggi

Diposting oleh Lukas Febriyan di 02.33


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

my music
Mengenai Saya

Lukas Febriyan
Lihat profil lengkapku
Total Tayangan Halaman
0 6
Arsip Blog
1 90  ►  2019 (1)
2 22
3 5  ►  2018 (6)
4 16
5 10  ▼  2017 (11)
6 8 o ►  Desember (2)
7 8
8 5
9 4
10 24
11 9 o ►  November (3)
12 99
o ►  Agustus (2)
13 7
14 5 o ►  Juli (1)
15 6
16 5 o ▼  Februari (2)
17 6  hubungan antara motivasi belajar dengan hasil
18 7 bela...
19 7
20 8  PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG
21 13 TUA TERHADAP HAS...
22 8 o ►  Januari (1)
23 11
24 5  ►  2016 (14)
25 11
26 52  ►  2014 (10)
27 11
28 5
29 6
34904

Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.


Keywords Aktivitas Belajar Efikasi Diri Efikasi Diri Keuangan Fasilitas Belajar Hasil Belajar Hasil Belajar
Ekonomi Hasil Belajar. Lingkungan Keluarga Lingkungan Masyarakat Literasi Keuangan Mikro Minat Menjadi Guru
Motivasi Motivasi Belajar Motivasi Belajar Siswa Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran Keuangan Persepsi Tingkat
Pendidikan Orang Tua Tipe Belajar program IPA dan IPS
Article Tools
Print this article
Indexing metadata
How to cite item
Supplementary files
Email this article (Login required)
Email the author (Login required)
About The Author

Eva Pramaswari
Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Indonesia

Related Items
Show all
Font Size
Make font size smaller Make font size default Make font size larger

Information
 For Readers
 For Authors

 For Librarians
JPEKA MENU

EDITORIAL TEAM

REVIEWER TEAM

FOCUS & SCOPE

PUBLICATION ETHICS

TEMPLATE

AUTHOR GUIDELINES

REGISTRATION

AUTHOR FEES

References Manager Software:

Plagiarism Check Software:

Open Journal Systems

View My Stats

Journal Help
User
Top of Form
Username
Password

Remember me

Notifications
 View
 Subscribe

Language
Select Language
Journal Content
Top of Form
Search

Search Scope

Bottom of Form

Browse
 By Issue
 By Author

 By Title
 Other Journals

 Home
 About
 Login
 Register
 Search
 Current
 Archives
 Announcements

Home > Vol 2, No 2 (2018) > Pramaswari

DOI: http://dx.doi.org/10.26740/jpeka.v2n2.p77-82
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orangtua Terhadap Motivasi Belajar

Eva Pramaswari

Abstract

Perhatian  yang  diberikan  oleh  orangtua  juga  meningkatkan  motivasi  belajar  anak.  Ketika
orangtua yang berpendidikan tinggi secara tidak langsung anak  akan termotivasi  untuk belajar
karena orangtua selalu memberikan pengertian kepada anak  bahwa pendidikan sangat  penting
untuk  kehidupan  dimasa  mendatang,  selain  itu  anak  juga  mampu  menghadapi  masalah 
yang dihadapi  dalam  kehidupan  di  masyarakat.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menguji 
pengaruh tingkat  pendidikan  orang  tua  terhadap  motivasi  belajar.  Teknik  analisis  data 
yang  digunakan dalam  penelitian  ini  adalah  menggunakan  regresi  sederhana.  Hasil 
penelitian  menunjukkan bahwa  terdapat  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  tingkat 
pendidikan  orang  tua  terhadap motivasi  belajar  siswa  di  SMA  Negeri  1  Bangsal 
Kabupaten  Mojokerto.  Variable  tingkat pendidikan  orang  tua  memiliki  pengaruh  sebesar 
55,5%  terhadap  variable  motivasi  belajar siswa di SMA Negeri 1 Bangsal Kabupaten
Mojokerto.

Keywords

Tingkat Pendidikan Orang Tua; Motivasi Belajar Siswa

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Andriani, Anik. (2017) pengaruh latar belakang tingkat pendidikan orangtua dan gaya belajar
terhadap hasil belajar siswa. STKIP PGRI Sumatera Barat

Cholifah, Tety Nur, I Nyoman Sudana Degeng & Sugeng Utaya. (2016) Pengaruh Latar
Belakang Tingkat Pendidikan Orangtua dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Kelas IV SDN Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan
Pengembangan, 1 (03), 486-491
Subairi, Subairi. (2010). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Siswa SMP NEGERI 1 SOKOBANAH Sampang. UIN Sunan Ampel Surabaya.
http://digilib.uinsby.ac.id/8352/. Diakses 22 Desember 2017

 Masuk
 Pendaftaran

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP
NEGERI 1 KABILA. Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

 SHARE
 HTML
 DOWNLOAD

Save this PDF as:


 WORD  PNG  TXT  JPG
Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KABILA. Jurusan Pendidikan
Ekonomi ABSTRAK"

 Verawati Budiaman
 3 tahun lalu
 Tontonan:

Transkripsi
1
2 PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KABILA Sunarti Buka 1, Walidun Husain 2,Sri
IndriyaniS.Dai 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK Sunarti Buka, NIM Pengaruh Status
Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila.
Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri
Gorontalo. Pembimbing I Dr. H. WalidunHusain, M.Si dan pembimbing II Sri Indriyani S. Dai,
SE.,ME. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua
terhadap hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII dan sampelnya adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila dengan teknik analisa data.
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda dan koefisien
korelasi.hasil penelitian menunjukan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila yang dibuktikan dengan nilai r²
sebesar = Kesimpulan dari penelitian ini adalah status social ekonomi orang tua berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila. Kata Kunci: Status Sosial
Ekonomi, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Hasil Belajar 1 SunartiBuka. Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2 Dr. H.
Walidun Husain, M.Si dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Gorontalo 3 Sri Indriyani S. Dai, SE., ME. dosen Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

3 PENDAHULUAN Keadaan ekonomi orang tua erat hubungannya dengan kesempatan anak
untuk menikmati pendidikan. Dalam melaksanakan pendidikan diperlukan berbagai sarana dan
prasarana serta biaya yang cukup. Orang yang mempunyai penghasilan yang tinggi atau keadaan
ekonominya baik, tidak akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan tingkat
ekonomi yang demikian, mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memberikan
kebutuhan anaknya dalam proses belajar yang sedang dijalaninya. Dengan terpenuhinya
kebutuhan itu, akan menumbuhkan semangat untuk belajar sehingga anak berkonsentrasi dalam
belajar. Hal ini memungkinkan anak akan memperoleh prestasi yang lebih baik. Disisi lain, siswa
yang berasal dari orang tua yang penghasilannya lemah atau tingkat ekonominya kurang baik,
mereka akan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan sehari-hari dari penghasilan yang
diterimanya. Keadaan yang demikian akan menjadikan hambatan bagi siswa dalam mencapai
hasil belajar, karena konsentrasi belajar mereka terhambat oleh beberapa hal yang dihadapi.
Setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang untuk mencapai hasil belajar yang
memuaskan, namun dari kenyataan sehari-hari nampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan
dalam intelektual, kemampuan fisik, pendekatan belajar dan juga latar belakang keluarga yang
terkadang mencolok antara satu siswa dengan siswa

4 lainnya. Keanekaragaman ini yang dimiliki oleh siswa menjadi penentu dalam meraih prestasi
yang diharapkan. BAB II KAJIAN TEORI Status Sosial Ekonomi Keluarga Status social
ekonomi sebagai pengelompokan orang-orang berdasarkan kesamaan karakteristik pekerjaan,
pendidikan ekonomi.status social ekonomi menunjukan ketidaksetaraan terentu. Secara umum
anggota masyarakat memiliki status social ekonomi yakni pekerjaan, tingkat pendidikan dan
sumberdaya ekonomi yang berbeda serta tingkat kekuasaan untuk mempengaruhi institusi
masyarakat (Santrock, 2007:282). Status social ekonomi terdiri dari pendidikan,pekerjaan,dan
pendapatan. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kecakapan nyata yang dapat diukur langsung
dengan suatu alat berupa test (Abdullah, 2007:35). Sedangkan Sumartono (2007:81) juga
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar, yang di capai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat
tertentu. Hasil belajar merupakan faktor penting untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam
belajar, yang diartikan sebagai produk dari proses belajar.

5 Sebagai suatu produk, maka hasil belajar sesungguhnya merupakan akumulasi dari berbagai
faktor, yang dimulai dari faktor awal, proses sampai hasil. Menurut Ahmad (2001:14), bahwa
hasil belajar adalah perolehan (prestasi) yang dicapai secara maksimal. BAB III METODE
PENELITIAN Teknik pengumpulan data Menurut Arikunto (2006:24), teknik pengumpulan data
adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam
mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik-teknik berikut ini: a. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang
untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti
(Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya
dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions)
dan pertanyaan terbuka (open question).

6 b. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
pertanyaan kepada narasumber untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan variabel
penelitian. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, dan
sebagainya (Arikunto, 2002: 158). Dalam penelitian ini dokumentasi yang dibutuhkan berupa
data siswa dan data orang tua siswa. Metode Analisis a. Analisis Regresi Linier Berganda Jika
data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka tahapan analisis dilanjutkan
dengan pengujian regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah untuk melihat
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,.Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

7 independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio. Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat hubungan status sosial
ekonomi orang tua dengan hasil belajar siswa. Menurut Sugiyono (2009:204) bahwa analisis
regresi linier sederhana dinyatakan dalam bentuk persamaan Ŷ = a + bx1 + bx2 + bx3 Y =
Variabel Dependent (Hasil Belajar) X1 = Variabel Independent (Pendidikan) X2 = Variabel
Independent (Pekerjaan) X3 = Variabel Independent (Pendapatan) a = Nilai konstanta b = Nilai
koefisien b. Analisis Koefisien Korelasi Metode analisis yang digunakan untuk mengukur
pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1
Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan
formulasi sebagai berikut. r = ( )( ) { ( ) }{ ( ) (Sugiono, 2009:181)

8 Keterangan: X : Skor item ke-i Y : Skor total variabel n : Jumlah responden Hipotesis
Statistika H o : β 0 = β 1 = β 2 = β 3 = 0 H 1 : β 0 = β 1 = β 2 = β 3 0 BAB IV METODE
PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian a. Persamaan Regresi Linear Berganda Setelah
mendapatkan hasil jawaban responden dari angket yang diedarkan kemudian data diolah dengan
menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Uji regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui apakah ada pengaruh status sosial yang meliputi pendidikan (X1), pekerjaan
(X2) dan pendapatan (X3) terhadap hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila.
Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien regresi linear
berganda melalui program SPSS versi 17 dengan hasil sebagai berikut.

9 Tabel 4.4 Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B


Std. Error Beta t Sig. (Constant) Pendidikan Pekerjaan Pendapatan a. Dependent Variabel Hasil
Belajar Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a.
Predictors: (Constant), Pendapatan, Pendidikan Ayah, Pekerjaan b. Dependent Variable: Hasil
Belajar

10 Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = X X X3.


Berdasarkan hasil perhitungan dan persamaan regresi berganda di atas maka dapat diketahui
bahwa nilai konstanta adalah 0.261, artinya apabila variabel pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan tidak memberikan kontribusi terhadap variabel hasil belajar maka secara rata-rata
hasil belajar siswa adalah Dari hasil analisa menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 adalah yang
menunjukkan bahwa kontribusi variabel pendidikan terhadap hasil belajar adalah Dari hasil
analisa juga menunjukkan bahwa nilai koefisien X2 adalah yang menunjukkan bahwa kontribusi
variabel pekerjaan terhadap hasil belajar adalah Dari hasil analisa menunjukkan bahwa nilai
koefisien X3 adalah yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pendapatan terhadap hasil
belajar adalah b. Analisa Koefisien Korelasi dan Determinasi Analisis koefisien korelasi
digunakan untuk mencari pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini rumus analisa
koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan analisa SPSS versi 17 yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

11 Tabel 4.5 Hasil Analisa Koefisien Korelasi Std. Error of the Model R R Square Adjusted R
Square Estimate a Berdasarkan hasil perhitungan analisa koefisien korelasi pada tabel 4.5
diperoleh nilai korelasi (r) = 0.845, hal ini menunjukan bahwa kekuatan hubungan status sosial
orang tua dengan hasil belajar adalah Koefisien determinasi mencerminkan besar pengaruh
perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara
bersama sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel
dalam model yang digunakan. Besarnya nilai r² berkisar antara 0 < r² < 1. Jika r² semakin
mendekati satu, maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini analisa
koefisien determinasi juga menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.

12 Mencermati tabel 4.5 diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel status sosial ekonomi
orang tua terhadap hasil belajar ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi ganda atau r square (r
2 ) = Jadi disimpulkan bahwa variabilitas naik turunnya Y disumbangkan oleh variabel
independen dengan persamaan sebesar 0.715, artinya besarnya pengaruh status sosial orang tua
terhadap hasil belajar sebesar sedangkan sisanya sebesar merupakan kontribusi atau pengaruh
variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa
SPSS diketahui juga hubungan status sosial orang tua secara parsial (pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan) terhadap hasil belajar sebagai berikut. Tabel 4.6 Korelasi Hasil Belajar Pendidikan
Pekerjaan Pendapatan Pearson Correlation Hasil Belajar Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Sig.
(1-tailed) Hasil Belajar Pendidikan Pekerjaan Pendapatan N Hasil Belajar

13 Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Dari hasil analisa di atas diketahui bahwa kekuatan
hubungan antara masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent adalah
sebagai berikut. Kekuatan hubungan variabel pendidikan dengan hasil belajar sebesar Kekuatan
hubungan variabel pekerjaan dengan hasil belajar sebesar Kekuatan hubunga variabel
pendapatan dengan hasil belajar sebesar Pembahasan Hasil belajar adalah suatu nilai yang
menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar, yang di capai menurut kemampuan anak dalam
mengerjakan sesuatu pada saat tertentu. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah status sosial orang tua. Berdasarkan hasil analisa regresi linier berganda didapatkan data
bahwa nilai Y = X X X3, berarti bahwa nilai konstanta 0.261, menunjukkan apabila variabel
pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tidak memberikan kontribusi terhadap variabel hasil
belajar maka secara rata-rata hasil belajar siswa adalah Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai
koefisien X1 adalah yang artinya kontribusi variabel pendidikan terhadap hasil belajar adalah

14 Nilai koefisien X2 adalah yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pekerjaan terhadap
hasil belajar adalah Sedangkan nilai koefisien X3 adalah menunjukkan bahwa kontribusi variabel
pendapatan terhadap hasil belajar adalah Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Syah (2007:97) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal
yakni keluarga seperti status ekonomi keluarga.

15 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status sosial
ekonomi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kabila
Kabupaten Bone Bolango yang di buktikan oleh nilai r 2 sebesar= SARAN Sehubungan dengan
kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. a. Peneliti selanjutnya
dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai referensi dan dapat mengkaji faktor lain yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. b. Orang tua dapat meningkatkan status sosial ekonomi
guna menunjang pendidikan anak-anaknya khususnya dalam meningkatkan hasil belajar. c.
Siswa harus bisa meningkatkan hasil belajar dan dapat memahami kondisi status ekonomi orang
tua.

16 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Abu Muhammad Hasil dan Prestasi Belajar. Jurnal
Abdulsyani Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar.Jurnal
Afifudin.,Mawardi Lubis Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka Ahmad Rivai Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi Metode Penelitian. Jakarta. Rineka
Cipta Arikunto, Suharsimi Metode Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Azwar Saefuddin Metode
Penelitian. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Desi Maria Elpulang Hubungan Antara Tingkat Ekonomi
Dengan Kondisi Sosial Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Maumerke
Kabupaten Sirka Propinsi Nusa Tenggara Timur.Skripsi Fajar Annie Model-Model Pembelajaran
Inofatif. Surakarta. Yuma Pustaka Kingsley Howard Proses Belajar Mengajar. Terjemahan.
Jakarta. PT. Bumi Aksara
17 Morgan, Clifford Psikologi Pembelajaran. Terjemahan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Nawawi
Hadari Administrasi Pendidikan. Jakarta. Gunung Agung Pace Wayne Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Terjemahan. Bandung. CV. Pustaka Setia Purwanto, Ngalim Evaluasi Hasil
Belajar. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Santoso, Yudi Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Yogyakarta PustakaPelajar Santrock.John W Psikologi Pendidikan. Jakarta.
Rineka Cipta Skinner Belajar dan Pembelajaran. Bandung. CV. YramaWidya Soekanto Soerjono
Sosiologi. Bandung. UPI Sudjana Nana Evaluasi Hasi lbelajar. Bandung. SinarBaru
SyahMuhibbin Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Thomas, L Psikologi Belajar.
Terjemahan. Jakarta. RinekaCipta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Pendidikan Wahid Hilaludin Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung. UPI Press

18 Winkel W.S Psikologi dan Evaluasi Belajar. Jakarta. RinekaCipta Yerikho Pendapatan. http.
Portal_garuda.co.id diaksestgl. 12 Januari 201

dokumen-dokumen yang mirip

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO Sunarti Pendidikan Ekonomi,


FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo sunarti.panuntun@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP


PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT
KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN


PELAJARAN 2012/2013 Panca Indah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP


KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN ALAM WISATA RESTO Ahmad Mustakim 10213444 PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG MASALAH Seorang pemimpin juga merupakan merupakan salah satu
cara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN


BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL
MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA

ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU


AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang
Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja

Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The
independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing :
Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT


BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Febriani Fitriastuti Pendidikan Ekonomi,


FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo febri.vitri@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat


dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan

tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan
menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis


pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja)
pada BPRS

BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel

independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS Mandiri Mitra Sukses di
Gresik. Selain itu untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG
WONOSOBO

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO


Yuliana Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
anay806@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di

lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah
mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa
penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang

analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis
sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian


ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam

pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden
tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Sena Aradea 16210440 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pembelian Rokok Sampoerna Mild Di Kalangan Mahasiswa Universitas


Gunadarma Latar Belakang Seiring dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci
BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang

analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada
pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja


Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR
BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP


PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS X SMK
PUSPAJATI BULUSPESANTREN KEBUMEN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS X SMK PUSPAJATI BULUSPESANTREN


KEBUMEN Siti Khurotun Azizah 1, Sri Kustilah 2 Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa
kelas XI dan XII Madrasah Aliyah Negeri Demak yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN


BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl.

Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian
dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan


Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie

Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606
Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT.


MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya
adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT.

MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT.


MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian


kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1

Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat
penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN


II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban

responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan,
dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Rudi Aditia Hartono 16210622 Manajemen Ekonomi 2013 Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Kepuasan Konsumen Dalam Memilih Pelayanan Jasa Steam Mobil
Flamboyan. Latar Belakang 1. Jumlah volume kendaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah
Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas

belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y).


berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO Chulasoh Pendidikan Ekonomi, FKIP


Universitas Muhammadiyah Purworejo chu.lasoh@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.


Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

HANDPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang)


Nama : Neneng Badriah NPM : 15212281 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1

Deskripsi Obyek Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Toto Kabupaten Bone Bolamgo digunakan
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan


Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan

membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti
investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai

wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan
IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT


BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D
Kelas : 4EA12 NPM :

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK

SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :
18211253 Latar Belakang Bank Syariah Mandiri yang bergerak di bidang

Lebih terperinci
BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah
masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis

regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen.
Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN


TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK
NEGERI 4 PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP

MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO


Kumalasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP


PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI
PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI


PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan
hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas

dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis SPSS. Uji

Lebih terperinci
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO Fitri Wijayanti Kurniasari


Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo fwijayanti1@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada


Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket

Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah TAUFIK DARMAWAN SAPUTRA 3EA10


(19210434) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi


Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang

Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi
pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS
MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA


UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri
Kurniasih

Lebih terperinci

Anda mungkin juga menyukai