SEGITIGA PADA KELAS X-2 DI SMA MASEHI 1 PSAK, JL PASIR MAS RAYA NO 1
SEMARANG
Disusun oleh:
Skripsi ini dengan judul “Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan
perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan Sinus Cosinus
dan Luas segitiga pada kelas X-2 di SMA Masehi 1 PSAK, Jl Pasir Mas Raya
no 1 Semarang”.
Hari :
Tanggal :
NIM : 4101906115
ii
HALAMAN MOTTO
“Kehidupan akan mati jika tidak ada mimpi. Harapan akan mati jika tidak
dilakukan. Cinta akan mati jika tidak ada kasih. Pergunakan semuanya dengan
sebaik-baiknya”
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan
luas segitiga pada kelas X-2 di SMA MASEHI 1 PSAK , Jl Pasir Mas Raya no 1
Berhasilnya skripsi ini berkat kerja sama dari berbagai pihak. Dengan
selesainya penyusunan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
Semarang
5. Drs. M. Asikin, M..Pd selaku pembimbing utama penulisan skripsi yang telah
selesai.
iv
6. Dra. Kristina Wijayanti, M.S, selaku pembimbing pembantu penulisan skripsi
7. Dra Rumanti Budiastuti selaku Kepala Sekolah SMA Masehi 1 PSAK yang
8. Drs Wijonarko selaku guru pengamat dan segenap rekan guru SMA Masehi 1
9. Istri dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan mental dalam
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materi
Semoga amal dan budi baik beliau-beliau mendapat balasan yang setimpal dari
kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyusunan bahasa. Dengan
segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang
dewasa ini.
Penulis
v
ABSTRAK
xii
BAB I
PENDAHULUAN
mampu membentuk sumber daya manusia yang terampil, kreatif dan inovatif.
pada proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang
ada pada diri manusia baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
sumber daya manusia dengan didukung oleh pendidikan dalam keluarga dan
masyarakat.
memasuki sekolah juga bertambah. Demikian pula daya serap sekolah terhadap
1
2
rata-rata prestasi belajar siswa untuk hampir semua mata pelajaran yang diujikan
pada Ujian Nasional (UN). Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus besar bahasa
mengurangi atau meniadakan peran dan fungsi unsur yang lain, guru merupakan
salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan berhasil
sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana hal itu dilaksanakan dalam
situasi atau proses belajar mengajar di kelas. Adapun faktor yang mempengaruhi
kondisi internal siswa seperti: tingkat kemampuan awal, minat belajar dan
dijumpai dilapangan yang ditengarai dengan masih adanya guru yang hanya
terpaku menggunakan satu atau dua metode mengajar secara terus menerus saja
3
kondisi raw input siswa yang masuk dikelas X-2 dibanding kelas X-1 memiliki
raw input yang lebih rendah dan hasil prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran
yaitu rata-rata kelas 51 dengan nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 38 sedangkan
nilai SKBM adalah 55, ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika
rendah.
yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun
pokok bahasan tertentu, antara lain pokok bahasan trigonometri, banyak siswa
sinus, cosinus dan luas segitiga. Hal ini berakibat masih rendahnya prestasi belajar
adalah karena belum semua guru mampu memilih pendekatan atau metode
pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk pokok bahasan
tersebut. Misalnya, pada pembelajaran aturan sinus, cosinus dan luas segitiga
digunakan metode ceramah yang dilanjutkan tanya jawab dan diskusi (biasa
dikenal dengan metode konvensional). Hal ini kurang tepat dalam pemilihan
penanaman konsep aturan sinus, cosinus dan luas segitiga masih kabur.
yaitu guru menggunakan metode yang hampir sama pada setiap materi. Hal ini
kombinasi metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Kenyataan lain yang sering
dijumpai adalah masih adanya guru yang tidak merasa siap, mereka merasa
baik untuk guru yang baru memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif
dalam kelas. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan
pendekatan atau metode ini para siswa didorong lebih aktif belajar. Pembelajaran
para siswa berlatih secara tekun dalam memecahkan soal-soal sedemikian rupa
B. Permasalahan
trigonometri.
matematika.
trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan luas segitiga pada
perbandingan dan fungsi trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus
dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi 1 PSAK?.
7
C. Penegasan Istilah
Untuk membatasai istilah dan salah penafsiran, maka penulis perlu memberi
batasan dan keterangan beberapa istilah yang penting yang dijadikan judul dalam
PTK ini.
1. Belajar
Belajar adalah berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 : 13). Belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang
(Nana Sudjana, 1989 : 5). Aktivitas adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan (Tim
Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan seseorang dalam rangka memperoleh suatu
kepandaian/ pengetahuan.
2. Prestasi belajar.
didik untuk bidang studi tertentu. Prestasi belajar seperti itu diukur melalui tes.
Tes semacam itu bukan hanya untuk mengukur kemampuan individual melainkan
karena itu, skor yang diperoleh dari tes seperti itu cenderung sebagai akibat
dengan kata lain memiliki fungsi untuk mengukur capaian kompetensi tertentu.
samping fungsi yang lain lagi yakni untuk dijadikan petunjuk seberapa jauh telah
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan
merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru memulai menerapkan
Universitas John Hopkins. Menurut Mohamad Nur (1999:23) dalam STAD siswa
kelompok campur menurut tingkat kerja, jenis kelamin, suku dan ras, yang
individu anggota. Inti kegiatan dalam STAD adalah sebagai berikut: (1)
Mengajar: Guru mempresentasikan materi pelajaran. (2) Belajar dalam tim: siswa
belajar melalui kegiatan kerja dalam kelompok mereka dengan dipandu oleh LKS
kuis secara individual dan siswa tidak bolek bekerja sama. (4) penghargaan:
pemberian penghargaan pada siswa yang berprestasi dan tim yang memperoleh
segitiga, adapun aspek yang diukur adalah nilai sinus, kosinus, tangen sudut dan
besar sudut segitiga. Perbandingan dan fungsi Trigonometri adalah bagian materi
siswa dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada pokok
bahasan Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus
kosinus dan luas segitiga di kelas X-2” dapat diartikan sebagai upaya peningkatan
aturan sinus kosinus dan luas segitiga kepada siswa dan membimbing siswa untuk
D. Tujuan Penelitian
Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus
dan luas segitiga dengan menggunakan metode cooperative learning tipe STAD
pada siswa kelas X-2 Semester II SMA Masehi I PSAK Semarang Tahun Ajaran
2006/2007
metode cooperative learning tipe STAD pada pokok bahasan Perbandingan dan
fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan luas segitiga
10
pada siswa kelas X-2 Semester II SMA Masehi I PSAK Semarang Tahun Ajaran
2006/2007
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
yang dianggap sulit oleh siswa Sekolah Menengah Atas seperti pokok bahasan
Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus
2. Manfaat Praktis
bahasan Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus
1. Guru dapat menerapkan dan memilih metode pengajaran yang tepat untuk
pelajaran matematika.
landasan teori dan hipotesis tindakan, metode penelitian, hasil penelitian dan
ini yang terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan, penegasan istilah,
Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan (Bab II) memuat tinjauan kepustakaan,
kerangka berpikir dan hipotesis tindakan. Metode Penelitian (Bab III) memuat
lokasi penelitian, subyek yang diteliti, prosedur kerja dalam penelitian, sumber
data dan cara pengambilan data, tolok ukur keberhasilan. Hasil Penelitian dan
pembahasan (Bab IV) bagian yang berisi Pelaksanaan dan hasil siklus I,
pelaksanaan dan hasil pada siklus II dan pembahasan. Penutup (Bab V) bagian ini
A. Landasan teori
bahwa proses belajar pada diri seseorang mengandung tiga proses simultan.
baru. Hal yang diperoleh dari informasi baru sering merupakan pengganti atau
yang diperoleh disesuaikan dengan kebutuhan atau tugas. Dalam proses ini terjadi
analisis atas informasi lalu diubah dalam bentuk lain seperti simbol-simbol.
Ketiga, proses evaluasi. Dalam proses ini terjadi penilaian apakah transformasi
yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan atau tugas yang akan dihadapi.
Proses belajar pada dasarnya adalah proses simultan dari ketiga hal tersebut.
12
13
untuk bidang studi tertentu. Prestasi belajar seperti itu diukur melalui tes. Tes
karena itu, skor yang diperoleh dari tes seperti itu cenderung sebagai akibat
dengan kata lain memiliki fungsi untuk mengukur capaian kompetensi tertentu.
samping fungsi yang lain lagi yakni untuk dijadikan petunjuk seberapa jauh telah
mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan namun sebaliknya dengan ada tujuan pembelajaran yang telah
pembelajaran telah tercapai. Dilihat dari segi proses langkah penyusunan alat
evaluasi sudah barang tentu harus mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan.
Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan
tujuan
evaluasi kegiatan
pembelajaran
Gambar 1
penilaian hasil belajar siswa harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian standar
dapat meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Hal ini dapat diartikan
bahwa setiap peserta didik harus belajar tuntas untuk mencapai kompetensi yang
pelajaran dan diajar sesuai dengan karakteristik mereka maka sebagian besar dari
secara sistematis dan terstruktur maka semua peserta didik akan mampu
2. Aktivitas belajar
Bahasa Indonesia, 1989 : 17). Aktivitas belajar adalah segala bentuk atau
anggota tim.
3. Aktif mengerjakan tugas dan lembar kerja siswa yang diberikan kepada
tiap tim.
5. Aktif bertanggung jawab agar tiap tugas dan soal yang diberikan kepada
tiap individu atau tim dapat selesai dengan benar dan selesai tepat waktu.
adalah agar tidak terjadi aktivitas yang tidak yang tidak mendukung proses
Dari uraian teori belajar dapatlah dimengerti bahwa banyak hal yang dapat
a. Bakat
17
Dasar kepandaiaan dan sifat pembawaan dari lahir yang dimiliki siswa
tertentu.
b. Minat
c. Kemauan belajar.
Salah satu tugas guru mengubah yang tidak mau belajar menjadi antusias
a. metode pembelajaran
18
Terdapat kaitan yang erat antara belajar dan pembelajaran. Tujuan utama
b. Kepribadian guru.
Dewantoro, dihadapan mata anak harus dapat menjadi suri tauladan yang
baik, ditengah aktivitas dengan siswa dapat membangun keinginan dan minat
c. Lingkungan belajar.
pembelajaran, jika lingkungan belajar siswa tertata dengan baik maka proses
19
penelitian
belajar. Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta harapan
masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu, manusia dapat saling asah,
interaksi yang asah, asih, asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (learning
community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga teman dari
siswanya.
terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen itu adalah (1) saling
ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan
(c) saling ketergantungan bahan atau sumber, (d) saling ketergantungan peran, (e)
Interaksi tatap muka akan memaksa saling tatap muka dalam kelompok
sehingga dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru terhadap
3. Akuntabilitas individual
bantuan dan siapa yang akan membantu. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata
hasil belajar semua anggotanya. Penilaian kelompok yang didasrkan atas rata-rata
21
logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri tidak hanya diasumsikan tetapi
secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antarpribadi
Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang yang paling sederhana dan
kepada siswa baik melalui penyajian verbal maupun tertulis. Para siswa di dalam
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok tim, masing-masing tim terdiri atas 4
atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). Tiap anggota
tim menggunakan lembar kerja akademik; dan kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim. Secara
individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk
Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan
kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tertinggi atau
22
semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau
standar tertentu.
kelompok siswa yang menghasilkan kesuksesan dalam artian sukses belajar. Inti
silabus pengajaran. (2) Belajar dalam tim: siswa dengan bimbingan dan arahan
guru belajar melalui kegiatan kerja dalam kelompok mereka dengan dipandu oleh
LKS untuk mengerti dan menuntaskan materi pelajaran. (3) Pemberian kuis :
Siswa mengerjakan kuis secara individual dan siswa tidak boleh bekerja sama
dengan yang lain. (4) penghargaan: pemberian penghargaan pada siswa yang
berprestasi dan tim yang memperoleh skor tertinggi dalam menyelesaikan kuis.
LKS, meteri pelajaran, kuis, lembar angket observasi aktivitas siswa, lembar
observasi guru dan rubrik kinerja guru serta perangkat pengajaran di rumah untuk
diberikan kepada siswa di depan kelas, topik yang akan dibahas adalah materi
Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus
dan luas segitiga. Pada saat yang sudah ditentukan semua perencanaan
dahulu.
kelompok
komitmen
perspektif
baik
b. Jika siswa bertipe tidak dapat bekerja sama maka kelompok menjadi kurang
baik.
c. Bagi guru yang tidak kreatif hal ini hanya merupakan beban saja.
4. Materi pembelajaran
Fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus, cosinus dan luas segitiga
hubungan dari sisi-sisi dan sudut-sudut dari segitiga dan hubungan yang lain yang
timbul dari sini, sedangkan menurut Kamus besar bahasa Indonesia trigonometri
diartikan sebagai ilmu ukur mengenai sudut dan sempadan segitiga. Sehingga
perbandingan dan fungsi trigonometri adalah bagian dari ilmu matematika yang
adalah nilai perbandingan antara panjang sisi dihadapan sudut α dan panjang sisi
perbandingan antara panjang sisi didekat sudut α dan panjang sisi miring pada
Dalam penelitian ini akan digunakan metode cooperative learning tipe STAD
a. pertemuan 1 siklus1
materi (20 menit). Setelah selesai siswa diberi tugas mengisi angket
d. pertemuan 2 siklus1
menit)
materi (20 menit). Setelah selesai siswa diberi tugas mengisi angket
aturan cosinus.
c. pertemuan 1 siklus 2
materi (20 menit). Setelah selesai siswa diberi tugas mengisi angket
d. pertemuan 2 siklus 2
B. Kerangka Berpikir
Melalui kajian teori belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu
siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan secara bersama fakta dan
diduga akan lebih matang dengan adanya kerjasama secara mandiri antar
dalam bentuk ketuntasan belajar siswa akan lebih baik pada pembahasan materi
Perbandingan dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus
dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA MASEHI 1 PSAK Semarang
matematika. fakta
Input rendah
Hipotesis Tindakan
“Terdapat peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa dengan model
dan fungsi Trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus kosinus dan luas
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
belajar siswa dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada
aturan sinus cosinus dan luas segitiga” ini dilaksanakan di kelas X-2 pada
Sekolah Menengah Atas Masehi 1 PSAK, Jalan Pasir Mas Raya no 1 Semarang .
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi kelas X-2 pada
Sekolah Menengah Atas Masehi 1 PSAK, Jalan Pasir Mas Raya no 1 Semarang
yang namanya terdaftar pada tabel daftar siswa siswi kelas X-2 SMA MASEHI 1
kelompok heterogen dengan kondisi pada saat masuk menjadi subyek didik di
SMA Masehi 1 ada yang belum lulus dari Sekolah Menengah Pertama dan
rentang nilai nem 15,00 sampai dengan 21,00 sehingga dapat dikatakan raw input
32
33
tersebut adalah langkah perencanaan dan tindakan serta pengamatan yang terbagi
Siklus 1
Perencanaan.
siswa sebagai ketua kelompok pada siswa kelas X-2 di SMA MASEHI 1
PSAK Semarang
sebagai pengamat dalam hal ini guru pengajar adalah penulis sendiri dan
Tahap perencanaan ini didapat RPP aturan sinus cosinus, LKS aturan sinus
dan aturan cosinus, kunci jawaban LKS, soal kuis dan jawaban, LCD materi
Tindakan
1. Guru membagi seluruh peserta didik dalam kelompok belajar yang terdiri
atas 4 anggota sehingga didapat 8 tim kelompok belajar. Tiap tim mendapat
trigonometri sub pokok bahasan aturan sinus cosinus dan luas segitiga
harus dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang. Tiap tim diberi
kesempatan bertanya mengenai tugas yang diberikan guru dan tiap ketua
34
2. Setiap tim mendapat tugas menyelesaikan tugas LKS 1, tiap tim mendapat
2 LKS agar dapat dikerjakan berdua dengan anggota tim. Tiap anggota tim
Bila ada pertanyaan dari siswa agar diajukan kepada anggota tim dalam
Pengamatan.
1. keaktifan belajar tiap individu yang ternyata dari usaha tiap individu
Refleksi
supervisor.
Siklus 2
Pada prinsipnya kegiatan pada siklus 2 sama dengan kegiatan pada siklus 1.
yang didasarkan pada kegiatan refleksi siklus 1 dan materi yang diajarkan
a. Sumber data
Cara pengambilan data dengan (1) Dibuat lembar observasi kegiatan siswa
observasi kinerja guru dalam pembelajaran dan angket penelitian kegiatan siswa
dalam menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD (2) LKS
yang berisi soal cerita yang akan dipecahkan siswa melalui cooperative learning
E. INDIKATOR KEBERHASILAN.
aturan sinus cosinus dan luas segitiga secara kognitif yang dapat dilihat dari
nilai hasil kuis dan test akhir tiap individu mendapatkan ketuntasan
aturan sinus,cosinus dan luas segitiga siswa kelas X-2 dapat mengembangkan
BAB IV
Pada bab IV ini akan disajikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan di
SMA Masehi 1 PSAK Jl pasir Mas Raya no 1 Semarang. Adapun hasil penelitian
yang akan disajikan yaitu pelaksanaan dan hasil pada siklus I dan siklus II serta
pembahasannya.
A.Pelaksanaan siklus 1
1.1. Pertemuan 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis,10 Mei 2007 pada jam ke 7 dan 8,
yang sudah disiapkan (RPP terlampir). Dalam pertemuan ini diberi motivasi
untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baru bagi mereka kemudian guru
lalu dibagikan LKS pada tiap kelompok untuk diselesaikan dalam kelompok
sampai pada pemberian kuis, dan 5 menit menjelang akhir pelajaran lembar
observasi dapat diselesaikan oleh para siswa. Dari pertemuan ini didapatkan data
1. Dari lembar observasi kegiatan siswa diperoleh gambaran secara total bahwa
(%)
tuntas ada 5 kelompok yaitu I (skor 65), II, IV,VI (skor 70), dan V(skor75)
sedang yang tidak tuntas adalah kelompok III dan VII yang mendapatkan
skor 50.
3. Dari data lembar observasi kinerja guru didapatkan kinerja guru 93% yang
berarti seluruh aspek observasi guru sudah terlaksana dengan sangat baik
(terlampir).
39
4. Dari penilaian kuis didapatkan yang mendapat nilai ≥ 55 ada 18 orang siswa
atau 66,67% sedangkan yang tidak mendapat nilai ada 1 orang siswa karena
5. Dari tes akhir aturan sinus didapatkan analisis data nilai sebagai berikut:
1. Nilai tertinggi 80
2. Nilai terendah 40
4. Tuntas 22
5. Tidak tuntas 4
7. Jumlah peserta 26
Dari hasil analisis data dapat digambarkan pada gambar 1 dibawah ini:
40
ketuntasan klasikal,
90 target klasikal, 85
nilai tertinggi, 80 84.1
80
70 rata-rata nilai, 66.33
60 target individu, 55
50
niiai terendah, 40
40
30
20
10
0
nilai target target
tertinggi individu klasikal
nilai
6. Dari hasil angket kegiatan siswa didapatkan bahwa >75% siswa menjawab ya
Berdasarkan hasil analisis nilai yang tersaji pada table 2 menunjukkan nilai
rata-rata hasil belajar adalah 66,53, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40 , yang
tuntas 22 siswa dan yang tidak tuntas 4 siswa dari 26 siswa sehingga prosentase
ketuntasan secara klasikal hanya 84,61 % .Hasil tersebut bila ditinjau dari
STAD belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan masih terdapat 4
siswa yang tidak tuntas karena kecepatan proses berhitungnya masih lambat yang
41
harus dicari solusi pemecahannya dan 1 anak yang tidak tuntas karena tidak
masuk .
1 siklus 1 ini adalah ketrampilan proses dalam berhitung. Pada waktu proses
tabel sinus cosinus untuk menghitung nilai sinus ataupun cosinus, sehingga siswa
yang tidak membawa tabel ataupun kalkulator terpaksa meminjamnya, hal ini
Dari hasil observasi keaktifan belajar siswa didapatkan hasil analisis 72,2%
siswa aktif dalam proses pembelajaran yang apabila ditinjau dari indikator
aspek yang belum memenuhi kriteria cukup yaitu aspek tangung jawab siswa
dalam diskusi kelompok dan aspek tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan
LKS, guru perlu memotivasi dan mengingatkan kembali tanggung jawab individu
dan LKS.
1.3. Pertemuan 2
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa,22 Mei 2007 pada jam ke 3 dan 4,
yang sudah disiapkan (RPP terlampir). Dalam pertemuan ini diberi motivasi
dibagikan LKS pada tiap kelompok untuk diselesaikan dalam kelompok masing-
masing. Seluruh rencana kerja dapat diselesaikan dalam 2 jam pelajaran sampai
pada pemberian kuis, dan 5 menit menjelang akhir pelajaran lembar observasi
dapat diselesaikan oleh para siswa. Dari pertemuan ini didapatkan hasil
terlampir)
(%)
tuntas ada 6 kelompok yaitu III (skor 65),I, IV,VII (skor 70), dan V,
skor 50.
3. Dari data lembar observasi kinerja guru didapatkan kinerja guru 93% ini
berarti hasil observasi kinerja guru menunjukkan hasil yang baik, dalam
4. Dari penilaian kuis didapatkan yang mendapat nilai ≥ 55 ada 24 orang siswa
atau 88.9%.
1. Nilai tertinggi 90
2. Nilai terendah 40
4. Tuntas 23
5. Tidak tuntas 4
7. Jumlah peserta 27
44
6. Dari hasil angket kegiatan siswa didapatkan bahwa >85% siswa menjawab
Dari hasil keaktifan siswa yang hanya 72,2% menunjukkan bahwa masih
ada beberapa siswa yang belum berinteraksi dengan kelompoknya dengan baik,
namun dilihat dari indikator keaktifan siswa menunjukkan siswa yang aktif dalam
belajar.
Namun demikian ada beberapa aspek yang masih kurang yaitu aspek
partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelas, hal ini
45
,cukup wakil dari kelompok saja yang menjawab pertanyaan. Juga dari hasil
observasi aspek kesesuaian jawaban dengan materi pelajaran yang dibahas tidak
hitung yang lebih teliti, apabila siswa terburu-buru maka hasilnya akan lain.
nilai rata-rata hasil belajar adalah 67,77 nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40 ,
yang tuntas 23 siswa dan yang tidak tuntas 4 siswa dari 27 siswa sehingga
prosentase ketuntasan secara klasikal hanya 85,18 % .Hasil tersebut bila ditinjau
STAD sudah dapat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan masih terdapat
Menyikapi hasil pada siklus 1 ini guru dapat merefleksi diri antara lain
sebagai berikut:
b. Menyuruh siswa untuk membawa tabel sinus cosinus atau calculator untuk
B. Pelaksanaan Siklus2
2.1 . pertemuan 1
Dilaksanakan pada hari Kamis,24 Mei 2007 pada jam ke 7 dan 8, pada
sudah disiapkan (RPP terlampir). Dalam pertemuan ini diberi motivasi untuk
kelompok sesuai dengan daftar yang dibagikan lalu dibagikan LKS pada tiap
kerja dapat diselesaikan dalam 2 jam pelajaran sampai pada pemberian kuis, dan
5 menit menjelang akhir pelajaran lembar angket penelitian kegiatan siswa dapat
diselesaikan oleh para siswa. Dari pertemuan ini didapatkan hasil pengamatan
sebagai berikut
1.Dari lembar observasi kegiatan siswa diperoleh gambaran bahwa 86,1% siswa
terlampir)
47
(%)
3. Dari data lembar observasi kinerja guru didapatkan kinerja guru 93% yan
5. Dari tes akhir luas segitiga didapatkan analisis data nilai sebagai berikut:
1. Nilai tertinggi 80
2. Nilai terendah 50
4. Tuntas 26
5. Tidak tuntas 1
7. Jumlah peserta 27
6. Dari hasil angket kegiatan siswa didapatkan bahwa >85% siswa menjawab ya
Berdasarkan hasil analisis nilai yang tersaji pada tabel 6 menunjukkan nilai
rata-rata hasil belajar adalah 68,51, nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 , yang
tuntas 26 siswa dan yang tidak tuntas 1 siswa dari 27 siswa sehingga prosentase
ketuntasan secara klasikal hanya 96,29 % .Hasil tersebut bila ditinjau dari
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan masih terdapat 1 siswa
1 siklus 2 ini adalah ketrampilan proses dalam berhitung dan pemahaman konsep
siswa atas luas segitiga. Pada waktu proses pembelajaran kooperatif tipe STAD
nilai sinus ataupun cosinus dan hamper semua siswa membawa tabel sinus
Dari hasil observasi keaktifan belajar siswa didapatkan hasil analisis 86,1%
siswa aktif dalam proses pembelajaran yang apabila ditinjau dari indikator
Dilaksanakan pada hari Selasa,29 Mei 2007 pada jam ke 3 dan 4, pada pertemuan
kelompok sesuai dengan daftar yang dibagikan lalu dibagikan LKS pada tiap
kerja dapat diselesaikan dalam 2 jam pelajaran sampai pada pemberian kuis, dan
5 menit menjelang akhir pelajaran lembar observasi dapat diselesaikan oleh para
terlampir)
(%)
tuntas ada 7 kelompok yaitu I (skor 65), III, IV,VII (skor 70), V,
3. Dari data lembar observasi kinerja guru didapatkan kinerja guru 93%
5. Dari tes akhir luas segitiga didapatkan analisis data nilai sebagai berikut:
52
1 Nilai tertinggi 90
2 Nilai terendah 50
4 Tuntas 26
5 Tidak tuntas 1
7 Jumlah peserta 27
Berdasarkan hasil analisis nilai yang tersaji pada tabel 8 menunjukkan nilai
rata-rata hasil belajar adalah 74,44, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50 , yang
tuntas 26 siswa dan yang tidak tuntas 1 siswa dari 27 siswa sehingga prosentase
ketuntasan secara klasikal hanya 96,29 % .Hasil tersebut bila ditinjau dari
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan masih terdapat 1 siswa
1 siklus 2 ini adalah ketrampilan proses dalam berhitung dan pemahaman konsep
siswa atas luas segitiga. Pada waktu proses pembelajaran kooperatif tipe STAD
nilai sinus ataupun cosinus dan hamper semua siswa membawa tabel sinus
Dari hasil observasi keaktifan belajar siswa didapatkan hasil analisis 80,5%
siswa aktif dalam proses pembelajaran yang apabila ditinjau dari indikator
BAB V
A. SIMPULAN
sinus-cosinus, dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi
sinus-cosinus, dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi
B. SARAN
1. Dipersiapkan alat dan bahan secara baik dengan LKS, LCD, dan
dan peralatan yang dibutruhkan guru seperti laptop, lcd atau ruang khusus
hal yang mudah karena peralatan tersebut berharga mahal dan butuh
A. SIMPULAN
sinus-cosinus, dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi
sinus-cosinus, dan luas segitiga pada siswa kelas X-2 di SMA Masehi
B. SARAN
1. Dipersiapkan alat dan bahan secara baik dengan LKS, LCD, dan
54
DAFTAR PUSTAKA
Amin Suyitno, 2006. Penelitian tindakan kelas untuk menyusun skripsi (petunjuk
praktis).
Aiken, Lewis R. 1997. Psychological Testing and Assessment. Boston: Allyn and
Bacon.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dunne Richard & Ted Wragg. 1996. Pembelajaran Efektif. Terjemahan Anwar
Jasin. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.Sunardi dkk, 2003.
Frans Susilo, S.J. 1998. “Matematika yang Manusiawi”. dalam Sumaji, et al.
(Eds). Pendididkan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
56
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...ii
HALAMAN MOTTO………………………………………………………...iii
HALAMAN TABEL…………………………………………………………..x
HALAMAN ABSTRAK……………………………………………………..xii
BAB I PENDAHULUAN………………………….………………………..1
B. Permasalahan…………………….…………………….6
C. Penegasan Istilah………………….…………………...7
D. Tujuan Penelitian………………….…………………...9
E. Manfaat Penelitian…….………………………………10
A. Landasan Teori…………………………….………..….12
B. Kerangka Berpikir………………………….…………..30
C. Hipotesis Tindakan………………………….………….30
A. Lokasi Penelitian………………………………………32
vi
B. Subyek Yang Diteliti…….…………………………..….32
C. Prosedur Kerja…….…………………………………….32
D. Indikator Keberhasilan……………………...…………..35
5.1 SIMPULAN………………………………………...…54
5.2 SARAN………………………………………………..54
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus………………………………….…………………………………….57
2. RPP Sinus…………………………………………………………..………...60
3. RPP Cosinus………………..…………………………………………...…....63
5. LKS Sinus……...………………….…………………………………...…….69
6. LKS Cosinus…...…………..………………………………………………...72
13.Angket Penelitian..……………………………………………………..…….88
viii
23. Lembar observasi kinerja siswa…………………………………………..112
ix
DAFTAR TABEL
23.Daftar nilai………..………………………………………………………...115
x
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
xi