Penjelasan historis telah banyak menunjukkan beberapa hal dalam perkembanggan akuntansi di
Indonesia. Menggunakan perspektif arkeologi Foucauldian, keterkaitan antara kompleksitas
lingkungan sosial ekonomi dan kebutuhan akan sistem pencatatan pada tahun-tahun awal berdirinya perusahaan Belanda (pada awal abad ke-17) dapat dilihat sebagai dasar dasar untuk memahami munculnya akuntansi di Indonesia. Upaya awal penggunaan uang dalam kegiatan komersial Indonesia dapat ditelusuri kembali sejak periode Hindu dan Islam (sekitar abad ke-4 dan ke-7). Perhatian khusus ini disebabkan oleh fakta bahwa sistem moneter merupakan persyaratan dasar pencatatan dan pengukuran akuntansi. Di bawah sistem moneter Belanda (1609), jelas terlihat bahwa uang logam Belanda diterima secara luas sebagai standar pertukaran komersial di kepulauan Indonesia. Perkembangan ini menyebabkan munculnya teknik pencatatan.