Kisi2 PKN Kls 12

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

1.

Tugas Pokok Kepolisian Nkri


O Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
O Menegakkan hukum
O Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

Wewenang Kepolisian ( pasal 16 UU RI NO.2 Tahun 2002 )


a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara untuk kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri.
e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan.
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
J. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak
atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana.
k. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai
negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil
untuk diserahkan kepada penuntut umum.

TUGAS ADVOKAT
Tugas advokat memberi pendampingan hukum, membela dan
memastikan bahwa seorang klien mendapatkan hak-haknya dalam
menjalankan proses hukum

TUGAS DAN WEWENANG KEJAKSAAN


UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan R.I. juga telah mengatur tugas dan wewenang Kejaksaan
sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 30, yaitu :
(1) Di bidang pidana,
Melakukan penuntutan
Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan,
dan keputusan
bersyarat
Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang
Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
(2) Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam
maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah
(3) Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:
Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
Pengamanan peredaran barang cetakan;
Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara;
Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
Penelitian dan pengembangan hukum statistik kriminal.

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM


Y Menetapkan hasil sidang
Y Membuat catatan pinggir pada berita acara putusan pengadilan negeri mengenai hukum
yang dianggap penting
Y Mengemukakan pendapat dalam musyawarah
Y Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk ucapan

TUGAS KPK
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

WEWENANG KPK
Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak
pidana korupsi;
Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi;
• Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
kepada instansi yang terkait;
Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
• Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana
korupsi.

2. Pelanggaran kewajiban sebagai berikut.


a. Membuang sampah sembarangan
b. Melanggar aturan berlalu lintas, misalnya tidak memakai helm, mengemudi tetapi tidak mempunyai
Surat Izin Mengemudi, tidak mematuhi rambu- rambu lalu lintas, berkendara tetapi tidak membawa
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan sebagainya.
c. Merusak fasilitas negara, misalnya mencorat-coret bangunan milik umum, merusak jaringan telepon.
d. Tidak membayar pajak kepada negara, seperti pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor,
retribusi parkir dan sebaganya.
e. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, misalnya mangkir dari kegiatan
siskamling.
Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang
saat ini terjadi misalnya sebagai berikut :
a.Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi kasus salah
tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap para pelanggar hukum dengan
dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat
Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan "Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya" belum sepenuhnya dilaksanakan.
b. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi, padahal
Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan".
c. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan, pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, Pasal 28A-28J UUD NRI Tahun 1945
menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.
d. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat
peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan bahwa "negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu".

PELANGGARAN HAK WARGA NEGARA


-Tidak mendapat persamaan hukum
-tidak mendpaat pengajaran dan pendidikan
-Pembungkaman Pers
-Dilarang mengeluarkan pendapat.
- Diskriminasi politik
- ditangkap tanpa proses hukum yg berlaku

3. Perlindungan hukum terhadap konsumen diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun


1999 tentangPerlindungan Konsumen. UU ini mengatur segala hal yang menjadi hak dan
kewajiban antara produsen dan konsumen.Perlindungan hukum di Indonesia diberikan juga kepada hak
atas kekayaan intelektual (HaKI). Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual meliputi, hak
cipta dan hak atas kekayaan industri. Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual tersebut telah
dituangkan dalam sejumlah peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Undang- Undang
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman, dan lain sebagainya.

perlindungan dan penegakan hukum penting krn dpt mewujudkan:


a. Tegaknya supremasi hukum
Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan mutlak
dalam mengatur pergaulan manusia dalam berbagai macam kehidupan. Dengan kata lain, semua
tindakan warga negara maupun pemerintahan selalu berlandaskan pada hukum yang berlaku. Tegaknya
supremasi hukuni tidak akan terwujud apabila aturan-aturan yang berlaku tidak ditegakkan
baik oleh masyarakat maupun aparat penegak hukum.
b. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap warga negara. Setiap warga negara
dapat menikmati haknya dan melaksanakan kewajibannya merupakan wujud dari keadilan tersebut.
Hal itu dapat terwujud apabila aturan-aturan ditegakkan.
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
Kehidupan yang diwarnai suasana yang damai merupakan harapan setiap orang. Perdamaian akan
terwujud apabila setiap orang merasa dilindungi dalam segala bidang kehidupan. Hal itu akan terwujud
apabila aturan- aturan yang berlaku dilaksanakan.

4. Dengan demikian, suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum


apabila mengandung unsur- unsur sebagai berikut.
a. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.
b. Jaminan kepastian hukum.
c. Berkaitan dengan hak-hak warga negara.
d. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.
Unsur-Unsur Hukum
Secara umum terdapat 4 unsur-unsur hukum yang meliputi :
1. Peraturan yang mengatur tingkah laku dalam pergaulan masyarakat.
Contohnya adalah jika ada seseorang yang melakukan tindakan kriminal seperti merampok atau
membunuh, maka akan dikenakan hukum pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
Contohnya adalah hukum KUHP dibuat oleh negara, dalam hal ini adalah DPR atau Dewan Perwakilan
Rakyat. Artinya lembaga swasta tidak berwenang membuat dan meresmikan KUHP.
3. Peraturan itu bersifat memaksa
Contohnya dalam aturan Undang-Undang pengendara motor wajib mengenakan helm. Jika ada
pengendara yang tidak memakai helm maka harus ditilang meski pengendara menolaknya.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
Contohnya adalah tersangka kasus korupsi maka akan mendapatkan sanksi berupa hukuman
pidana/penjara. Sanksi akan divonis berdasarkan putusan peradilan.
5. Unsur Hukum Riil
Unsur Hukum Idiil mencakup hasrat susila dan rasio manusia. Hasrat menghasilkan asas asas hukum
(Contohnya : tidak ada hukuman tanpa kesalahan). Rasio manusia menghasilkan pengertian hukum
(Cotohnya : subjek hukum, hak dan kewajiban).

OBJEKTIF
1. UU Tentang HAM
 UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti kekejaman,
penyiksaan, perlakuan, atau penghukuman yang kejam, tidak berperikemanusiaan, dan merendahkan
martabat.
 UU Nomor 9 TAhun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyatakan pendapat
 UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh di Indonesia
 UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
 UU Nomor 19, 20, dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal ini UU mengatur
tentang penghapusan ekrja paksa, upah minimum pekerja, dan diskriminsai dalam pekerjaan.
 UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subsversi yang dianggap
membatasi hak berpendapat.
 UU Nomor 39 Tahun 1999 , berisikan tentang HAM.
 UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan kewajibannya.
 UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar HAM.
UUD 1945 Tentang HAM
Pasal 27
Hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak, di mana ayat ini berbunyi
“tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak atas kemanusiaan”. Setiap
warga negara berhak mendapatkannya dengan cara yang sah menurut hukum dengan tidak melanggar
hak asasi orang lain. Ayat 3. Hak asasi manusia terhadap kewarganegaraan dan kebangsaannya, di
mana “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara”. Sejak terakhir
amandemen UUD 1945, pada tahun 2004, pasal 28 dijabarkan dengan lebih terperinci. Dengan bagian
utama tetap pada “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” sebagai berikut:
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang- undang.
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluargadan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. **)
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan kebutuhan pemenuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. **)
(2) Setiap orang berhak untak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
Kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. **)
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. **)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja. **)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerin-
tahan. **)
(4) Setiap orang berhak atas status kewarga- negaraan. **)
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pengajaran,
kewarganegaraan, dan memilih pendidikan pekerjaan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali. **
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap.
sesuai dengan hati nuraninya. **)
(3) Setiap orang berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.**)
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan serta informasi dengan menggunakan segala jenis aluran yang tersedia.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. **)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksa- an atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. **)
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. **
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. **)
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat. **)
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapa pun. **)
Pasal 281
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun. **)
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap diskriminatif itu. **)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban. **)
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah. **)
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang- undangan. **)
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. **)
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyaratkat demokratis

Pasal 31
1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. **)
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. **)
(3) Pemerintah mengusahakan dan menye- lenggarakan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
Sistem pendidikan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
diatur dengan undang-undang. **)
(4) Negara memprioritaskan anggaran pen- didikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan danbelanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. **)
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. **)
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
Serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. **)
(5) Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang- undang. **)

4. Perbedaan tanggung jawab dengan tuntutan


tanggung jawab itu suatu keawajiban yg harus kita penuhi, tanggung jawab itu seperti amanah...
sedangkan tuntutan itu sesuatu yg menuntun kita untuk melakukan sesuatu namun itu bersifat netral,
boleh tidak dilakukan, tp ketika kita melakukannya maka itu jauh lebih baik

5. Nilai-Nilai Pancasila
a) nilai instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih kreatif dan dinamis
dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan Perundang-undangan lainnya, dalam Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004. Nilai instrumental ini
dapat berubah atau diubah.
sila pertama pancasia : Ketuhanan Yang Maha Esa
nilai instrumental dari sila pertama : Pasal 29 ayat 2
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

sila kedua pancasila : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


nilai instrumental dari sila kedua : 
1) Pasal 26 ayat 3
Hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang
2) Pasal 27 ayat 2
Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3) Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang
4) Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
5) Pasal 31 ayat 1
Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan

sila ketiga pancasila : Persatuan Indonesia


nilai instrumental dari sila ketiga :
Pasal 1 ayat 1
Negara Indonesia ialah Negara kesatuan, yang berbentuk republik
2) Pasal 32 ayat 2
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional
3) Pasal 36
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih

pasal keempat pancasila : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
nilai instrumental dari sila keempat : Pasal 1 ayat 2 , Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar

pasal kelima pancasila : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia


nilai instrumental dari sila kelima :
Pasal 27 ayat 1
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
2) Pasal 33 ayat 3
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
3) Pasal 34 ayat 3
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.

b) Nilai-Nilai Dasar Pancasila


Nilai dasar pancasila yang terkandung di dalam sila pertama antara lain adalah sebagai
berikut:
 Percayaan bahwa Tuhan itu ada dan mempunyai sifat sempurna.
 Takwa terhadap Tuhan dengan melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.
 Saling menghormati dan toleransi antar agama.
 Adanya kebebasan untuk beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dipercaya oleh masing-
masing orang.
 Contoh penerapan sila pertama dijumpai di dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 29.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila kedua antara lain adalah: pasal 28 UUD 1945
 Setiap orang mempunyai hak dan martabat yang sama dan sejajar.
 Adanya pengakuan bahwa manusia adalah makhluk sosial paling sempurna .
 Orang yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan memperoleh sikap adil dari orang lain.
 Setiap orang mempunyai rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi. Dengan demikian,
setiap orang tidak bisa berperilaku dan bersikap sesuka hati.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila ketiga antara lain adalah: pasal 35
 Mengutamakan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan
pribadi maupun kepentingan golongan.
 Memiliki rasa cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara yang diwujudkan dengan rela
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
 Mengakui seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia beserta keanekaragaman budaya di setiap
suku tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
Nilai dasar pancasila sila keempat mengandung makna sebagai berikut: pasal 4
 Rakyat Indonesia adalah warga negara yang mempunyai hak, kewajiban serta kedudukan yang
setara.
 Asas yang digunakan dalam musyawarah adalah asas kekeluargaan
 Mengedepankan kepentingan umum dan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi
maupun golongan.
 Setiap keputusan diambil dengan jalan bermusyawarah.
Makna sila kelima pancasila adalah sebagai berikut: pasal 27
 Di mata hukum, setiap orang mempunyai kedudukan yang setara
 Mencintai berbagai macam pembangunan untuk kemajuan bangsa
 Tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan kedudukan dan golongan
 Bersikap adil dan bijaksana dalam semua perbuatan

c) Nilai Praksis Pancasila


NO SILA PANCASILA NILAI PRAKSIS
1 1 a. Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama
sehingga terbina kerukunan hidup.

b. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama


dan kepercayaannya.

c. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang


lain.
2 2 a. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara
Sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.

c. Tenggang rasa kepada orang lain.

d. Tidak semena-mena kepada orang

e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

f. Berani membela kebenaran dan keadilan.

g. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.


a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara .

c. Cinta tanah air dan bangsa.

d. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang


ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4 4 a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama.

d. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah.

e. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara


moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
5 5 a. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

b. Menghormati hak-hak orang lain.

c. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

d. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain.

e. Menjauhi sifat boros dan hidup mewah.

f. Rela bekerja keras.

g. Menghargai hasil karya orang gaya lain.

8. Contoh kewajiban negara terhadap warga negara


1. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
2. Kewajiban negara untuk menjamin HAM
3. Kewajiban negara untuk memberikan kebebasan beribadah
4. Kawajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional
5. Kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional
6. Kewajiban negara untuk menyejahterakan rakyat
7. Kewajiban negara untuk memberi jaminan dan perlindungan dan perlindungan sosial
Contoh Hak negara negara terhadap warganya
1. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahannya.
2. Hak negara untuk dibela
3. Hak negara untuk menguasai bumi, air dan kekayaan untuk kepentingan rakyatnya

10. Pengertian Pancasila ialah sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV(4) yang secara jelas menyatakan , ialah kurang lebih
sebagai berikut
“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan
sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Maksud Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila berperan sebagai
nyawa, sumber, pandangan hidup, Ideologi Bangsa, bahkan ciri khusus bangsa Indonesia dimana
Pancasila ini didapat seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia sehingga mampu
membedakan antara ciri khas bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.

Nilai Pancaslla sebagal dasar Fundamental Negara ialah suatu sumber dari segala hukum dalam
negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1915 secara yuridis
memiliki kedudukan sehagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.

13. 5 upaya pemerintah dalam penanganan kasus hak dan pengingkaran kewajiban yaitu :

 Hukum harus ditegakkan dan tidak pandang bulu kepada siapapun karena setiap orang memiliki
kedudukan yang sama di depan hukum
 Memaksimalkan peran lembaga tinggi negara yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga
negara seperti Komnas HAM, KPK dan lain – lain
 Meningkatkan profesionalisme lembaga pertahanan dan keamanan negara seperti TNI dan Polri
 Menyebarluaskan kesadaran dalam bernegara kepada masyarakat luas
 Meningkatkan kualitas pelayananan publik agar hak warga negara terpenuhi dan kewajiban dapat
dilaksanakan

15. Berdasarkan sumbernya, hukum dapat dibagi sebagai berikut.


 Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan.
 Hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.
 Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian
antarnegara.
 Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.

16. Berdasarkan isinya, hukum dapat dibagi sebagai berikut.


 Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan
orang yang lain dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan.
 Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat
perlengkapannya atau hubungan negara dengan perseorangan (warga negara).
Berdasarkan cara mempertahankanya, hukum dapat dibagi sebagai berikut.
 Hukum material, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang
berlaku umum tentang hal-hal yang dilarang dan dibolehkan untuk dilakukan. Misalnya, hukum
pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.
 Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan dan
melaksanakan hukum material. Misalnya, Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata,
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Hukum Acara, dan sebagainya.
Berdasarkan waktu berlakunya, hukum dapat dibagi sebagai berikut.
 Ius Constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat
tertentu dalam suatu daerah tertentu. Contohnya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
 Ius Constituendum (hukum negatif/prospektif), yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada
waktu yang akan datang. Contohnya, Rancangan Undang-Undang (RUU).
 Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan
untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal batas waktu, melainkan berlaku untuk
selama-lamanya terhadap siapapun dan diseluruh tempat.

17. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam wilayah suatu negara tertentu.
 hukum pidana bertujuan untuk melindungi kepentingan umum, misalnya yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang memiliki implikasi secara langsung pada
masyarakat secara luas (umum), dimana apabila suatu tindak pidana dilakukan, berdampak buruk
terhadap keamanan, ketenteraman, kesejahteraan dan ketertiban umum di masyarakat.  Hukum Pidana
sendiri bersifat sebagai ultimum remedium (upaya terakhir) untuk menyelesaikan suatu perkara.
Karenanya, terdapat sanksi yang memaksa yang apabila peraturannya dilanggar, yang berdampak
dijatuhinya pidana pada si pelaku.
 Hukum perdata sendiri bersifat privat, yang menitikberatkan dalam mengatur mengenai hubungan
antara orang perorangan, dengan kata lain menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa akibat dari ketentuan-ketentuan dalam hukum perdata yang
terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Per) hanya berdampak langsung
bagi para pihak yang terlibat, dan tidak berakibat secara langsung pada kepentingan umum.

18. Proses yang dilakukan dalam Perkara Hukum


 Tahap Penyidikan oleh kepolisian.
 Tahap Penuntutan oleh kejaksaan.
 Tahap pemeriksaan di pengadilan oleh Hakim.
 Tahap pelaksanaan Putusan (eksekusi) oleh kejaksaan dan lembaga pemasyarakatan.

19. Tujuan dibentuknya Komisi Yudisial Republik Indonesia adalah: Mendukung terwujudnya


kekuasaan kehakiman yang mandiri untuk menegakkan hukum dan keadilan. Meningkatkan
integritas, kapasitas, dan profesionalitas hakim sesuai dengan kode etik dan pedoman perilaku
hakim dalam menjalankan kewenangan dan tugasnya.
Tujuan Dibentuknya MA adalah Mengawasi jalannya peradilan diseluruh indonesia
mengawasi perbuatan hakim serta peradilan peradilan meminta keterangan laporan dari semua
peradilan peradilan tingkat pertama untuk mengadili perselisihan.
Tujuan dibentuknya MK lembaga ini untuk mengawal proses penegakan hukum ditanah air
agar sesuai dengan konstitusi yang mengacu pada Pancasila dan UUD 1945.

9. Pasal 26
(1) Yang menjadi warga negara orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang- undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia ialah dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. **)(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. **)

Anda mungkin juga menyukai