Anda di halaman 1dari 1

\\\\NAMA : AUREL VALERINE MOMBILIA

KELAS : XI IPS 2 / 10

SULTAN AGENG TIRTAYASA

Sultan Ageng Tirtayasa atau bernama asli Abdul Fattah lahir di Banten 1631. Anak dari
Sultan Banten yaitu Abdul-Ma’ali Ahmad yg berkuasa pada periode 1640-1650. Ibunya
bernama Ratu Martakusuma. Semasa kecilnya, Sultan Ageng Tirtayasa bergelar Pangeran
Surya. Kehidupannya berkecukupan. Setelah ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan
Muda/pangeran Ratu. Setelah kakeknya wafat, gelarnya menjadi Sultan Abdul Fattah yg
berkuasa pada 1651-1683. Ia berjuang memimpin perlawanan terhadap Belanda karena pada
saat itu, sistem monopoli dagang merugikan Kesultanan Banten dan karena hal itu, Sultan
Ageng Tirtayasa memutuskan untuk melakukan perlawanan dengan menutupi jalur laut
perdagangan Belanda dan kerjasama dgn negara-negara Eropa lainnya spt dengan Denmark
dan Inggris. Saat Sultan Agung melakukan hal tsb serta membuka lahan sawah baru dan
meningkatkan Irigasi, membuat Belanda sangat dirugikan.

Belanda marah dan akhirnya menggunakan politik Adu Domba dgn cara menghasut
anak-anak Sultan Ageng Tirtayasa dan yg terkena hasutannya adalah Sultan Haji. Sultan Haji
mengira bahwa ayahnya akan menyerahkan kekuasaannya ke Pangeran Purbaya dan akhirnya
perselisihan dlm keluarga pun terjadi karena Sultan Haji memilih untuk kerjasama dgn
belanda untuk menentang ayahnya. Tahun 1683, Sultan Ageng ditangkap dan dibuang ke
Batavia hingga wafat di dalam penjara tahun 1692. Dimakamkan di Masjid Banten.

Peran Sultan Ageng Tirtayasa yaitu dlm bidang agama dengan mendatangkan guru Arab dari
Makassar, Aceh dan kerajaan Islam lainnya. Dalam bidang politik yaitu membuka peluang
kerjasama yg baik yaitu seperti kerjasama dengan kerajaan Tumojoyo yg ingin memberontak
Kerajaan Mataram dan kerjasama dgn negara lain spt dgn Denmark,Inggris, Arab. Dlm
bidang ekonomi yaitu membuat saluran Irigasi yg membantu kehidupan masyarakat dan
dalam bidang militer memiliki pasukan yg kuat dan hal tsb terlihat dari setiap adanya
penyerangan terhadap Kesultanan banten, militer Belanda yg harus mengeluarkan biaya
besar. Dlm bidang budaya, Sultan Ageng membuat transformasi pada bangunan2 yaitu
mengubahnya menjadi bahan kayu serta mendatangi arsitektur dari Cina. Sultan Ageng
mendapat gelar pahlawan melalui SK Presiden No.045/TK/TAHUN 1970 tgl 1 Agustus
1970.

Anda mungkin juga menyukai