Anda di halaman 1dari 24

S-1 Fakultas Farmasi

Patofisiologi Manusia
Sm III, 2 sks

Pengaruh Genetik dan


Lingkungan pada Penyakit

Prof. Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt.


SEBAB SEBAB PENYAKIT

• Penyebab Penyakit:
a. Murni genetik → baik diturunkan maupun
didapat
b. Multifaktor → interaksi genetik dengan faktor
lingkungan
c. Murni lingkungan → tidak ada komponen genetik
sebagai faktor penyebab.
• Penyakit berhub. dgn faktor genetik dpt diperkirakan
mis. insiden tinggi pd keluarga/ras tertentu atau
berhub. kondisi dibawa (jenis kelamin, gol darah, dll)
• Faktor lingkungan yg diperkirakan menjadi
penyebab penyakit biasanya berhubungan dgn
pekerjaan atau geografis.
• Faktor predisposisi: faktor yang bukan penyebab
langsung penyakit tetapi mempermudah
timbulnya penyakit. Contoh: hipertensi, DM →
Stroke
• Insiden berbagai penyakit berhubungan dengan
umur, sebab:
– Kemungkinan kontak dgn sebab lingkungan
meningkat sesuai lama paparan
– Penyakit mungkin tergantung efek kumulatif satu
atau lebih agen lingkungan
– Menurunnya imunitas sesuai dgn umur, akan
meningkatkan kerentanan thd infeksi.
Indikasi penyakit yang disebabkan faktor genetik
atau lingkungan
Karakter Penyakit Sebab Genetik Sebab Lingkungan
Umur timbulnya Sering anak-anak Setiap waktu
Insiden keluarga Sering Tidak biasa
Remisi Tidak (kecuali dengan Sering (bila sebab
terapi gen) lingkungan dikurangi)
Insiden Relatif jarang Sering
Kluster Pada keluarga Temporal/spatial/
gabungan.
Hub dg faktor Sering Relatif jarang
keturunan
Proporsi resiko penyakit akibat faktor
genetik atau lingkungan
Faktor Genetik Faktor Lingkungan

Kistik fibrosis

Diabetes tipe 1

Kanker payudara

Trauma kepala
KELAINAN GENETIK PADA PENYAKIT
• Kelainan genetik dapat diturunkan, didapat sewaktu
konsepsi atau embriogenesis (prenatal) atau didapat
pada waktu kehidupan post-natal.
• Kelainan genetik diturunkan atau didapat sewaktu
pre-natal sering dihubungkan dengan kelainan
metabolik kongenital (mis. kistik fibrosis,
fenilketonuria) atau kelainan bentuk/struktural (mis.
sindroma Down).
• Kelainan poligenik merupakan hasil interaksi 2 atau
lebih gen yang abnormal.
• Neoplasma (tumor) merupakan akibat yang paling
penting dari kelainan genetik yang didapat post natal.
PENYAKIT AKIBAT DEFEK GENETIK (1)

• Kelainan Jumlah Kromosom


– Dapat dianalisis dengan kariotipik
– Sering berhubungan dengan kelainan morfologis
– Trisomi, bila ada 3 kromosom
– Monosomi, bila hanya ada 1 kromosom
– Kelainan dapat pada:
• Autosom:
– Sindroma Down/trisomi-21 (47 kromosom)
– Sindroma Patau/trisomi-13 (47 kromosom)
• Kromosom seks:
– Sindroma Turner, XO (45 kromosom)
– Sindroma Klinefelter, XXY (47 kromosom)
PENYAKIT AKIBAT DEFEK GENETIK (2)

• Defek Gen Tunggal


– Defek biasanya menyebabkan kelainan biokimia
atau bentuk.
– Kelainan metabolisme yg diturunkan sebagian
besar akibat defek pada gen tunggal, dapat
bersifat dominan atau resesif
– Defek gen tunggal dapat disebabkan:
• Mutasi titik (substitusi)
• Insersi penambahan) atau delesi (pembuangan) satu
atau lebih nukleotida yang menyebabkan pergeseran
pembacaan sekuen
• Fusi satu gen dengan lainnya (translokasi kromosom)
– Autosomal dominan, contoh:
• Neurofibromatosis (Defek pd gen neurofibromin
pada kromosom 17).
• Polip adenomatosus familial (Perpindahan gen
APC pada kromosom 5).
• Penyakit Huntington (Lebihnya pengulangan CAG
di lokus pada kromosom 4).
– Autosomal resesif, contoh:
• Fenilketonuria (Defisiensi fenilalanin hidroksilase)
• Kistik fibrosis (Defek transport membran sel)
• Albinisme (Defisiensi tirosinase)
PENYAKIT AKIBAT DEFEK GENETIK (3)

• Kerapuhan (fragile) Kromosom


– Beberapa individu mempunyai predisposisi terjadi
pertukaran materi kromosom / translokasi dari
satu kromosom ke kromosom lain.
– Translokasi dapat terjadi krn adanya “tempat yg
fragile” pada lokasi spesifik pd kromosom yg
terpengaruh.
– Contoh:
• Sindroma fragile X (letak fragile Xq27.3)
– Pelipis tinggi
– Rahang prominen
– Retardasi mental
– Pada pria, lebih berat
PENYAKIT AKIBAT DEFEK GENETIK (4)

• Kelainan Gen Tunggal yang Terikat Kromosom X


(X-linked).
– Adanya kelainan akibat adanya defek gen yang dibawa
kromosom X.
– Jarang/ringan pada wanita, karena kompensasi dari
kromosom X yang sehat.
– Wanita yang defek, akan menyebabkan sebagian sel
normal dan sebagian lain defektif.
– Contoh:
• (Defisiensi Distrofin)  Kelemahan otot yang progresif
• Hemofili (Defisiensi faktor 8)  Kecenderungan mudah
perdarahan
• Defisiensi Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (Defisiensi G6PD) 
Hemolisis, Resisten terhadap Malaria.
DELESI (PEMBUANGAN GEN)

Normal

Delesi ?
Konsekwensi: hilangnya produk gen

MUTASI TITIK

Normal CAG CTT GAA TAG

Mutasi CAG CGT GAA TAG


Konsekwensi: - Hilangnya produk gen
- Stop kodon palsu  potongan gen
- Perubahan stop kodon  protein panjang
- Perubahan penyatuan signal
FUSI/PENYATUAN

Normal titik pemisahan

Disatukan

Konsekwensi: - protein baru dikode oleh gen yang disatukan


- tidak ada produk

INSERSI/PENYISIPAN
Normal CAG CTT GAA TAG
Insersi CAG CGT TGA ATA G…

Konsekwensi: - pergeseran rangka/frame shift


- pembentukan asam amino berbeda dgn normal
Kromosom Manusia
sel sedang membelah
dalam metafase yang
dihentikan
Karyotipik dari laki-laki penderita Down syndrome
GAMBARAN KLINIS SINDROMA DOWN
Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter merupakan salah satu jenis penyakit gangguan genetika.
Kondisi ini diderita oleh laki-laki yang dilahirkan dengan kromosom X
tambahan. Penderita sindrom klinefelter akan memiliki beberapa
karakteristik yang tidak biasa ditemukan pada laki-laki sejati (hanya ada
pada karakteristik perempuan).
Sindrom Patau
Trisomi 13 atau sindrom Patau adalah kelainan genetik
serius yang terjadi akibat terbentuknya salinan tambahan
kromosom ke-13 di dalam beberapa atau seluruh sel
tubuh. Trisomi 13 merupakan kondisi yang jarang terjadi
dengan rasio kasus 1 berbanding 16.000 pada tiap
kelahiran bayi.
Sindrom Turner
XO; 45 kromosom
FAKTOR LINGKUNGAN
• Sebagian besar penyakit disebabkan faktor
lingkungan dibandingkan dengan faktor gen
yang abnormal.
• Faktor lingkungan penyebab penyakit:
– Agen penyebab infeksi
– Bahan kimia
– Agen fisik
• Kelompok utama sebagai agen penyebab
infeksi ialah:
– Bakteri
– Virus
– Jamur
– Parasit
BAKTERI
• Bakteri yang tumbuh dan berkoloni di tubuh (kulit,
usus, vagina) tanpa membahayakan host bahkan
mendatangkan manfaat bagi host, disebut bakteri
komensal.
• Kelompok bakteri yang mampu menimbulkan
penyakit disebut bakteri patogen.
• Bila resistensi tubuh berkurang, bakteri komensal
dapat masuk ke dalam jaringan dan akan
menyebabkan penyakit.
• Lesi bakteri biasanya terbatas dalam jaringan
tertentu, bila bakteri ditemukan dalam darah
disebut bakteriemia
• Bila bakteri dlm pembuluh darah berkembang biak
dan menyebabkan sakit, disebut septikemia
22
Gambar 3.12. Patogenesis penyakit disebabkan oleh bakteri (Underwood, 54)
BAHAN KIMIA SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
• Efek Korosif,
– Misal asam sulfat (asam), natrium hidroksida (basa).
– Pada kulit dapat menyebabkan kematian epidermis
dan jar. di bawahnya.
• Efek metabolik
– Contoh: etanol, menurunkan kesadaran, kerusakan
hati, pankreatitis dll.
• Efek mutagenik
– Bahan kimia atau hasil metabolisme yg dpt berikatan
DNA menyebabkan perubahan genetik (mutasi).
– Mutagen, dapat :
• Mempengaruhi embriogenesis shg terjadi kelainan kongenital
(teratogen).
• Dapat bertindak sbg karsinogenik yang menginduksi tumor
AGEN FISIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT
• Jejas mekanik
– Jejas mekanik pada jaringan ; trauma.
– Trauma merusak jaringan dan sel, sehingga sel dan jaringan
menjadi terlepas.
– Perbaikan akan terjadi tergantung jaringan terkena trauma.
• Jejas panas
– Pemberian panas pada kulit dapat menimbulkan luka bakar:
• Tkt 1, hanya terjadi eritema (kulit merah)
• Tkt 2, epidermis mengalami nekrosis dan melepuh
• Tkt 3, nekrosis epidermis dan dermis.
• Jejas radiasi
– Radiasi pengion:
• Pembentukan free radikal, reaksi radang, neoplasma
– Radiasi non pengion:
• Sinar uv, dapat menyebabkan kanker kulit, elastosis dermalis

Anda mungkin juga menyukai