Infertilitas Usia < 35 tahun Tidak kunjung hamil setelah berhubungan tanpa pengaman secara teratur selama kurang dari 1 tahun.
Usia >35 tahun
Tidak kunjung hamil setelah berhubungan tanpa pengaman secara teratur selama kurang dari 6 bulan Jenis Infertilitas Infertilitas Primer pasangan yang belum pernah hamil sama sekali
Infertilitas Sekunder Pasangan yang pernah hamil/ mempunyai anak namun sekarang kesulitan lagi untuk hamil Konsepsi & Infertilitas Hanya 20% kesempatan hamil setiap kali siklus menstruasi
Kehamilan tergantung pada:
ovulasi fertilisasi implantasi Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Waktu Berhubungan Berhubungan saat masa/ jendela subur meningkatkan peluang hamil
Sperma bisa hidup selama 5 hari
dalam saluran reproduksi wanita Ovum hanya bisa bertahan 12-24 jam setelah ovulasi Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Penyakit Infeksi
Penyakit Infeksi Menular seksual dapat
menyebabkan masalah pada reproduksi wanita saah satunya memicu radang panggul yang bisa mengakibatkan tuba tersumbat Penyakit infeksi seperti infeksi uretra dan epididimis akan menurunkan kesuburan pria Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Usia
Wanita diatas 40 tahun peluang untuk
hamil berkurang hingga 50% dan resiko keguguran serta kehamilan down syndrome meningkat Pertambahan usia pria mempengaruhi libido, fungsi seksual hingga frekuensi berhubungan Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Nutrisi & Gaya Hidup
Makanan tinggi radang seperti gluten,
goregan, gula akan mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan peradangan Rokok, alkohol, hormon disruptor seperti skin care, sabun, polusi dan bahan kimia lain dapat mengganggu hormon Penyebab Infertilitas Pria
Masalah Pretestikular Masalah Testikular Masalah Postestikular
Masalah hormon: Masalah cilia Obstruksi ductus eferen kekurangan hormon gonad, varikokel infeksi TB, Gonorea masalah tiroid & Primary testicular faillure vasektomi hiperprolaktinemia masalah ejakulasi Masalah ereksi & Impotensi (ejakulasi dini & Obat antihipertensi & ejakulasi retrogad antipsikotik Masalah genetik Masalah Sperma Kelainan Jumlah Sperma Jumlah sperma yang normal bagi seorang pria adalah sekitar 39 juta sperma per ejakulasi minimum. Oligospermia: jumlah sperma lebih rendah dari jumlah normal Azoospermia: tidak ada sel sperma yang ditemukan
Kelainan Bentuk Sperma
Sperma dinyatakan masih dapat berfungsi dengan baik jika memiliki 4% sperma yang berbentuk normal kelainan bentuk sperma disebut teratozoospermia
Kelainan Gerakan Sperma
Motilitas adalah persentase sperma yang bergerak. Agar terjadi fertilisasi, sperma harus berenang ke saluran reproduksi wanita untuk membuahi telur. Pria dianggap memiliki motilitas normal jika 40% dari keseluruhan sperma bergerak, dan setidaknya 32% harus berenang dalam gerakan maju atau di dalam lingkaran besar Kelainan motilitas disebut asthenozoospermia Penyebab Infertilitas Wanita
Masalah Rahim & Serviks
Masalah Ovarium Masalah Tuba Masalah kegagalan implntasi dan anovulasi: tidak ada ovulasi Tuba tersumbat karena berkembangan janin: primary ovarian faillure: radang panggul endometrium inkompeten berhentinya ovulasi pada endometrisis fibroid, endometriosis usia reproduksi post KET kelainan bentuk rahim luteal fase defect post tubektomi prolaps uteri PCOS: policystic Ovarian polip kelaian lendir serviks yang faillure menebabkan sperma sulit masuk Pemeriksaan Pasangan Infertil
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Laparoskopi &
Anamesa Laboratorium USG HSG Histeroskopi kaji lamanya Pemeriksaan sperma, Pemeriksaan kondisi Pemerikisaan untuk Pemeriksaan pernikahan, riwayat pemeriksaan hormonal vagina, serviks, rahim, melihat kepatenan tambahan yang berhubungan dan jika diperlukan tuba hingga ovarium tuba (memastikan diperlukan untuk masalah kesuburan tuba tidak tersumbat) melihat kondisi lainnya ovarium, tuba falopi hingga kondisi rahim Penatalaksanaan WANITA
Perubahan pola makan dan gaya hidup
(menjaga BB ideal) untuk masalah hormonal Terapi hormon untuk masalah kesuburan akibat kelainan hormon Antibiotik untuk masalah infeksi pembedahan jika diperlukan rekontruksi atau menghilangkan massa/endometriosis pada organ reproduksi kemoterapi jika diperlukan Penatalaksanaan PRIA
Perubahan pola makan dan gaya hidup,
mengurangi rokok, alkohol dan menghindari memakai celana ketat agar produksi sperma maksimal perhatikan penggunaan lubrikan yang dapat membunuh sperma (spermicidal) terapi hormon untuk masalah hormonal pembedahan untuk masalah seperti varikokel dan obstruksi saluran sperma Terimakasih Silahkan bertanya