Anda di halaman 1dari 2

Nama : Melianty Popang/L011181362

Fikri/L011181320
BIOLOGI LAUT B

Berdasarkan gambar-gambar yang tercantum, dapat dijelaskan bahwa ada banyak


hewan-hewan yang hidup di terumbu karang atau bisa dibilang hidup berasosiasi dengan
karang. Salah satu contohnya adalah Parrotfish atau ikan kakatua, ikan ini memiliki paruh
seperti burung parrot yang berfungsi untuk mengikis algae dari terumbu karang dengan cara
grazing (pemamahan. Ikan ini memiliki alat rahang faring yang memungkinkan mereka untuk
secara efektif menggiling bahan berkapur dan gigi mulut mereka menyatu dengan
membentuk rahang yang kuat, seperti paruh. Aktivitas grazing yang dilakukan parrotfish
sangat bekerja untuk mengikis algae karena populasi algae yang berlebih akan mematikan
terumbu karang.
Terdapat pula Acanthaster yang merupakan salah satu predator pemakan polip
karang atau disebut corallivore. Acanthaster memakan terumbu karang dengan cara
mengeluarkan lambungnya dan menyelimuti karangnya dan setelah itu akan dicerna
dengan enzim yang dapat menghancurkan jaringan terumbu karang. Kepadatan
Acanthaster dalam keadaan normal merupakan pengontrol bagi ekosistem terumbu karang,
karena hewan ini mempunyai pilihan makanan berupa karang yang pertumbuhannya cepat
dan mendominasi wilayah terumbu, namun apabila dalam jumlah banyak, akan menjadi
ancaman yang serius bagi keutuhan ekosistem tersebut. Beberapa jenis hewan dapat
memakan karang secara langsung, dan banyak hewan lainnya memakan lendir yang
dihasilkan oleh karang. Produksi utama zooxanthelale karang kemudian diteruskan ke
pengumpan karang dan kemudian ke hewan yang memakannya.
Ikan sersan mayor (Abudefduf) juga merupakan hewan yang berasosiasi dengan
karang. Ikan ini merupakan ikan yang unik dalam proses pemijahannya. Ikan jantan akan
mencari gua ataupun celah karang untuk dijadikan sarang yang kemudian akan menarik
perhatian ikan betina untuk ikut ke sarangnya dan kemudian ikan betina akan melepaskan
telur-telurnya pada sarang tersebut dan pergi meninggalkan sarang. Sedangkan ikan jantan,
setelah membuahi telur-telur tersebut, tetap berada di sarang untuk menjaga telur-telur
hingga menetas.
Labroides sp. juga merupakan ikan karang yang aktif pada siang hari (ikan diurnal),
termasuk ikan pemalu dan sulit untuk di dekati dan sangat suka berada pada lokasi perairan
yang bersih dan pada tubir karang dengan kedalaman antara 3-20 meter. Labroides sp. ini
adalah perannya dalam melakukan simbiosis mutualisme dengan ikan karang besar lainnya
seperti ikan karang dari famili Seranidae atau di kenal dengan ikan kerapu. Ikan Labroides
sp. ini melakukan simbiosis mutualisme dengan cara membersihkan kotoran-kotoran pada
tubuh ikan kerapu sekaligus sebagai tempat mancari makan dan perlindungan diri dari
predator.
Selain itu, ada beberapa jenis ikan hiu kecil yang hanya dapat ditemukan di ekosistem
terumbu karang tropis, seperti nurse shark (Ginglymostoma) dan reef shark (Carcharhinus)
yang merupakan salah satu predator teratas paling umum yang terkait dengan ekosistem
terumbu tropis di Samudra Atlantik barat. Terdapat pula beberapa ikan yang berhabitat di
eksositem terumbu tropis antara lain butterflyfish (Chaetodon), angelfish (Pomachantus),
barracuda (Sphyraena) dan surgeonfish (Acanthurus).

Referensi :
Adrim, M. 2008. Aspek Biology Ikan Kakatua (Suku Scaridae). Jurnal Oseana. Vol.XXXIII,
No.1:41-50
Bonaldo, R. M., Andrew S. Hoey and David R. Bellwood. 2014. The Ecosystem Roles Of
Parrotfishes On Tropical Reefs. Oceanography and Marne Biology : An Annual Review.
Departamento de Ecologia, Instituto de Biociêncas, Universidade de São Paulo, São Paulo,
Brazil. Page 52, 81-132.
Adrim, M. 2008. Aspek Biology Ikan Kakatua (Suku Scaridae). Jurnal Oseana. Vol.XXXIII,
No.1:41-50.
Fahmi. 2001. Tingkah Laku Reproduksi Pada Ikan. Jurnal Oseana, Volume XXVI. No.1:17 -
24.
Mayunar 1994. Beberapa Tipe Dan Teori Hermaprodit Pada Ikan Laut. Jurnal Oseana,
Volume XIX, Nomor 1 : 21 – 31.
Morissan, J.F. and James L. Sumich. 2012. Introduce to : Biology Of Marine Life : Tenth
Edition. Canada.
Mayunar 1994. Beberapa Tipe Dan Teori Hermaprodit Pada Ikan Laut. Jurnal Oseana,
Volume XIX, Nomor 1 : 21 – 31.

Anda mungkin juga menyukai