Anda di halaman 1dari 19

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan

Berbasis Web pada Butik Aqila Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:
Litta Huwae (682008072)

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
September 2012
1
2
3
4
1. Pendahuluan

Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [1].
Butik Aqila Salatiga merupakan salah satu usaha dagang yang bergerak
dalam bidang penjualan pakaian batik, dimana batik yang dijual adalah batik
Pekalongan. Dengan persaingan yang semakin ketat dalam penjualan pakaian
maka butik Aqila tidak mau untuk kehilangan pelanggan. Namun dalam hal
pemberian informasi mengenai produk yang dijual oleh Butik Aqila mengalami
kesulitan karena pemberian informasi hanya mengandalkan konsumen saja.
Dimana informasi disampaikan dari satu konsumen ke konsumen yang lain,
sehingga yang mengetahui hanya konsumen yang seringkali melakukan
pembelian. Permasalahan lain yang terjadi juga yaitu informasi persediaan barang
pada Butik Aqila belum tersedia sehingga pemilik butik tidak mengetahui
persediaan barang yang ada karena pemilik butik hanya memberikan kepercayaan
penuh pada karyawannya tanpa melihat langsung persediaan barang.
Berkaitan dengan masalah tersebut, maka penggunaan dan pemanfaatan
perangkat lunak komputer diperlukan dan akan lebih berguna jika ada suatu
aplikasi yang digunakan dapat mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarakan
latar belakang yang telah diuraikan maka akan dibuat suatu sistem informasi
penjualan berbasis web sehingga bisa menjadi media online yang membantu Butik
Aqila dalam melakukan penjualan dan persediaan barang.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian pertama yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi


Penjualan dan Persediaan Barang pada UD. Indah Jati Sport Godean. Pada
penelitian ini sistem yang dibuat menggunakan Visual Basic 6.0 dan Sql Server
2000 sebagai database. Pemanfaatan teknologi komputer dapat memberikan
kemudahan dalam pemrosesan data menjadi informasi dalam dunia usaha maupun
dunia kerja. Hasilnya, dengan ada sistem baru pada UD. Indah Jati Sport Godean
dapat membantu kelancaran, ketetapan dan efisiensi mekanisme kerja dari
pengolahan data UD. Indah Jati Sport Godean sehingga informasi dapat diperoleh
lebih cepat [2].
Penelitian kedua yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penjualan dan Pembelian pada Toko Mairos Sport Yogjakarta. Memiliki latar
belakang masalah mengenai proses penjualan barang pada Toko Mairos Sport
masih dikerjakan dengan cara manual, dengan demikian menyebabkan pelayanan
terhadap konsumen membutuhkan banyak waktu seperti dalam mencari stock data
barang yang tersedia dan pembuatan laporan-laporan. Sistem yang dibuat
menggunakan Java dan MySql sebagai basis data. Hasil rancangan jika
dibandingkan dengan proses manual menunjukan bahwa pemberian informasi
5
lebih cepat, akurat dan relevan kepada konsumen, menghemat waktu untuk
memasukkan data-data sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak berulang-ulang
dan dapat mengedit data dengan mudah, serta hasil laporan dapat dengan mudah
diperoleh dan tepat waktu [3].
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah
perancangan dan implementasi sistem informasi penjualan berbasis web, yang
dibuat dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySql
sebagai database. Dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
metode prototype. Sistem yang dihasilkan dapat bersifat online dan dapat diakses
dari media internet. Selain itu, pada sistem ini terdapat track record yang ada pada
halaman user.
Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan
dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi [4].
Penjualan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan
penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi
urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barangada
atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan
pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku [5].
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak,
animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait
dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan
isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi
informasi website selalu berubah-ubah dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna website [6].

3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah metode
prototype. Metode prototype sistem melibatkan user secara langsung dengan
analisis dan perancangan, ini sangat efektif untuk pengoreksian sistem. Dengan
metode Prototype ini pengembang dan pengguna dapat saling berinteraksi selama
proses pembuatan sistem. Metode Prototype merupakan salah satu teknik atau
pendekatan dalam menerapkan desain sistem.

6
Gambar 1 Metode Prototype [7]

Pendekatan prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan kebutuhan,


perancangan dan membangun prototype, dan evaluasi Prototype. Proses-proses
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses dimulai dengan pengumpulan kebutuhan (requirements). Pada proses
ini pengembang yaitu peneliti dan user yaitu pemilik butik bertemu untuk
mengidentifikasikan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Dari tahap
wawancara tersebut diketahui kebutuhan secara umum sistem yang akan
dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil wawancara pengumpulan
kebutuhan adalah : 1). Sistem dapat menampilkan produk yang dijual pada
butik Aqila. 2). Pada sistem customer dapat melakukan pemesanan online.
3). Sistem dapat memberi informasi terhadap persediaan (Jumlah stock
barang yang masih ada).
2. Setelah mengetahui kebutuhan sistem, maka perancangan sistem dilakukan
dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), dan juga
dilakukan perancangan interface untuk mendasari pembuatan tampilan
aplikasi yang akan dibuat berdasarkan kebutuhan user yaitu pemilik butik.
Selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/ revise mock-up atau
membangun sistem secara cepat. Dalam artian lebih memfokuskan pada input
dan output sistem sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada
pengumpulan kebutuhan. Tahap ini menghasilkan sistem informasi penjualan
prototype pertama.
3. Prototype pertama yang dihasilkan, dievaluasi oleh user yaitu pemilik butik.
Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru tentang
kebutuhan sistem yang akan dibangun nantinya. Kebutuhan sistem dari hasil
evaluasi prototype pertama adalah : 1). Pada evaluasi prototype pengguna
ingin tampilan lebih menarik. 2). Terdapat report barang masuk dan barang
keluar pada sistem.
Hasil evaluasi prototype ini dijadikan bahan untuk perubahan dan
pengembangan selanjutnya yaitu pembuatan prototype kedua. Setelah prototype
kedua selesai dibangun, selanjutnya prototype kedua dievaluasi kembali oleh user,
di mana menurut user prototype yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan
dan tampilannya. Hal ini menyebabkan proses prototyping berhenti sampai pada
prototype kedua, karena tahapan dalam metode prototype dinyatakan selesai jika
user menyatakan bahwa prototype yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan
mereka.

7
Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang akan dibuat menggunakan Unified Modeling
Language (UML). Dalam sistem yang akan dibuat menggunakan beberapa
diagram, yaitu use case diagram, activity diagram dan class diagram.

Use case diagram menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem


yaitu bagaimana memanfaatkan atau menggunakan sistem tersebut. Use case
diagram merepresentasikan kegiatan yang dijalankan oleh sistem dan
menggambarkan hubungan antara aktor dengan setiap proses yang digambarkan
melalui setiap use case. Setiap use case menggambarkan sebuah proses yang
terdapat dalam sistem yang akan dikembangkan. Use case diagram admin dapat
dilihat pada Gambar 2.

Lihat Data Member


Input type stock

Buat Berita
Input stock barang
<<include>>

Login Input data pembelian


Admin

Hapus pesan
Update data pembayaran

Upload file stock

Lihat report barang masuk dan


keluar Lihat data penjualan

Gambar 2 Use Case Diagram Admin

Gambar 2 menjelaskan hak akses yang dimiliki oleh admin yaitu buat berita,
lihat data member, input type stock, input stock barang, input data pembelian,
update data pembayaran, lihat data penjualan, upload file stock, lihat report
barang masuk dan keluar dan hapus pesan.

Lihat profil Edit profil


Lihat berita

Lihat keranjang

<<include>>

Login Lihat Produk


Member

Lihat gallery Pemesanan produk


Batal Pemesanan

Lihat about us

Gambar 3 Use Case Diagram Member

8
Gambar 3 menjelaskan hak akses yang dimiliki oleh member yaitu lihat
berita, lihat profil, edit profil, lihat keranjang, lihat produk, pemesanan produk,
batal pemesanan, lihat about us, dan lihat galeri.

Lihat Produk

Lihat berita

Non Member
Registrasi

Lihat gallery

Lihat about us

Gambar 4 Use Case Diagram Non Member

Gambar 4 menjelaskan hak akses yang dimiliki oleh non member yaitu lihat
produk, lihat berita, registrasi, lihat galeri dan lihat about us.

Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang


dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi
dan bagaimana mereka berakhir. Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat
maka ada terdapat tiga activity diagram yaitu untuk Admin, Member dan non
Member untuk proses dari sistem yang akan dibangun.

Admin Sistem

Start Login

tidak

Validasi

ya
Pilih master Menampilkan
data halaman utama

Pilih menu Menampilkan halaman


stock barang input stock barang

memasukkan
inputan

simpan hasil Menyimpan


inputan hasil inputan

melihat daftar menampilkan daftar


stock barang stock barang

End

Gambar 5 Activity Diagram Input Stock Barang (Admin)

Gambar 5 menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang


Admin. Dimana Admin dapat menggunakan hak aksesnya untuk melakukan

9
aktivitas-aktivitas tersebut. Sistem dimulai dengan melakukan login terlebih
dahulu, kemudian admin dapat melakukan input stock barang.

Member Sistem

Start Login

validas i

pilih menu Menampilkan


produk halaman utama

lihat produk menampilkan


produk

klik keranjang

lihat keranjang menampilkan


pesanan

lihat pesanan

End

Gambar 6 Activity Diagram Pemesanan Produk (Member)

Gambar 6 menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan


menggunakan hak akses sebagai Member. Untuk melakukan pemesanan member
harus melakukan login dengan memasukkan username dan password yang
kemudian akan diperiksa oleh sistem, apabila input-an member adalah valid, maka
sistem akan lanjut, tetapi apabila tidak valid, maka member akan tetap berada
pada form login. Setelah Member berhasil login, maka selanjutnya Member
memilih menu produk, lihat prdouk, kemudian melakukan pemesanan.

Gambar 7 Activity Diagram Registrasi (Non Member)

Gambar 7 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh non member.


Dimana non member dapat melakukan registrasi untuk dapat melakukan
pemesanan produk dan telah mendaftar sebagai member.

10
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan kelas-
kelas yang ada dalam sistem berupa objek yang sedang dikembangkan dan dari
kelas satu ke kelas yang lain yang mempunyai relasi.

Gambar 8 Class Diagram System

Gambar 8 merupakan class diagram yang dimiliki oleh sistem informasi


penjualan. Kelas ini berstereotype boundary, control atau entity yang
menggambarkan sebuah konsep awal mengenai komponen dalam sistem aplikasi
yang memiliki tanggung jawab dan perilaku yang berbeda. Dengan masing-
masing fungsi yang dibawa setiap stereotype ini akan melengkapi pembentukan
class diagram menjadi satu kesatuan yang utuh.
Boundary Class, merupakan bagian yang menyediakan layanan interaksi
antara pengguna aplikasi serta sistem dan termasuk aktivitas yang terjadi di
dalamnya. Pada perancangan sistem ini boundary class terdiri dari RegistrasiUI,
MemberUI, KeranjangUI, dan AdminUI.
Control Class, merupakan sebuah class yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem. Kelas ini menghubungkan antara kelas
entitas dengan kelas boundary. Bagian ini berkaitan dengan adanya perubahan
struktur internal sebuah entitas, berdasarkan parameter yang dikirimkan oleh
pengguna. Pada perancangan sistem ini control class terdiri dari Registrasi,

11
MemberLogin, Keranjang, Admin, Manajemen Berita, Manajemen Data Supplier
dan Manajemen Stock Barang.
Entity Class, berfungsi sebagai media penyimpanan segala informasi yang
berada dalam sistem. Kelas ini juga berfungsi sebagai media pengolahan data
yang disebut database. Pada perancangan sistem ini entity class terdiri dari
Registrasi, Member Login, Keranjang, Admin, Manajemen Berita, Manajemen
Data Supplier dan Manajemen Stock Barang.

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam sistem peenjualan dan persediaan berbasis web pada Butik Aqila,
terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pengunjung sebelum dirinya
terdaftar menjadi Member dari Butik Aqila.

Gambar 9 Tampilan Halaman Utama Web Butik Aqila

Gambar 9 merupakan tampilan utama saat pengunjung ingin mengakses


halaman web Butik Aqila. Halaman utama aplikasi web Butik Aqila memiliki
beberapa menu yang dapat diakses sebelum pengunjung tersebut menjadi Member
dengan melakukan registrasi. Pada halaman utama aplikasi web Butik Aqila,
terdapat menu login yang ditujukan hanya bagi Member. Administrator tidak
dapat menggunakan form login tersebut untuk melakukan hak aksesnya sebagai
admin. Karena Form login yang digunakan oleh Administrator terletak terpisah
dari halaman utama, hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya
penyalahgunaan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan.
12
Gambar 10 Tampilan Produk

Gambar 10 merupakan salah satutampilan produk. Dan yang bisa melakukan


pemesanan produk hanya yang sudah menjadi member. Pada halaman ini member
dapat melakukan pemesanan terhadap produk dengan mengklik langsung tulisan
Add To Your Basket atau tanda plus yang ada disebelah gambar produk. Dengan
demikian maka secara otomatis produk yang dipesan akan langsung masuk ke
keranjang belanja.

Kode Program 1 Tampilan Produk


1. function ajax($kd){
2. if (ISAJAX){
3. $where = array('kode' => $kd);
4. $orderby = "dateadd desc";
5. $data["query"] = $this->modelrecords->getrecords
("tabel_stock", 1, 0, $where, '', '', '', $orderby, '');
6. $data["total_rows"] = $data["query"] ? $data["query"]-
>num_rows() : 0;
7. $head = $this->modelrecords->getsinglefield
("tabel_stock", "nama_barang", array("kode" => $kd));
2. $type = $this->modelrecords->getsinglefield ("tabel_stock",
"type", array("kode" => $kd));
3. $namaType = $this->modelrecords->getsinglefield
("tabel_type_stock", "type", array("id" => $type));
4. $data['heading'] = $namaType . " " . $head;
5. $result = $this->load->view("product/page", $data, true);
6. $response = array(
7. "response" => $result
8. );
9. json_encode($response);
16. }
17. else
18. {
19. die(show_404('page'));
20. }
21. }
Kode Program 1 adalah perintah yang digunakan untuk menampilkan produk.
Pada proses ini memanggil data dari tabel_stock dengan limit 1, where = array
(„kode‟ => $kd), orderby = “dateadd desc”. Kemudian total_rows untuk
menstruktur data yang dipanggil dan load->view "product/page" adalah untuk
menampilkan data yang dipanggil pada folderview/product/page. Response dari
data yang dipanggil akan direspon jika dibuat dalam bentuk json, jika tidak else
akan menampilkan error.

13
Gambar 11 Tampilan Stock Barang

Gambar 11 merupakan halaman input stock barang yang digunakan oleh


admin. Halaman input stock barang berisi beberapa field yang harus diisi oleh
Admin. Setiap inputan yang telah disimpan, sistem dengan otomatis akan langsung
menampilkan hasil inputan di dalam tabel stock barang. Pada tabel stock barang
admin dapat melihat gambar, mengedit dan menghapus stock barang dengan
memilih tombol-tombol yang ada pada kolom setting.

Kode Program 2 Menampilkan Stock Barang


1. function add(){
2. if (ISAJAX){
3. $data["arrtype"] = array("" => "Pilih Type Stack...");
4. $qtype = $this->modelrecords->getrecords
("tabel_type_stock", 0, 0, '','', '', '', 'id asc', '');
5. $totaltype = $qtype ? $qtype->num_rows() : 0;
6. if ($totaltype > 0){
7. foreach ($qtype->result() as $rtype){
8. $data["arrtype"][$rtype->id] = $rtype->type;
9. }
10. }
11. $data['action'] = "stock/submitadd";
12. $result = $this->load->view("stock/form", $data, true);
13. $response = array(
14. "response" => $result
15. );
16. echo json_encode($response);
17. }
18. Else
19. {
20. die(show_404('page'));
21. }
22. }

14
Kode Program 2 adalah perintah yang digunakan untuk stock barang. Pada
proses ini memanggil data dari tabel_type_stock dengan total_rows untuk
menstruktur data yang dipanggil dan load->view "stock/from" adalah untuk
menampilkan data yang dipanggil pada folder view/stock/from. Response dari data
yang dipanggil akan direspon jika dibuat dalam bentukjson, jika tidak else akan
menampilkan error.

Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kinerja antar komponen sistem


yang telah diimplementasikan. Tujuannya untuk mengetahui apakah sistem yang
dibuat telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh user. Pengujian sistem
dilakukan dengan menggunakan metode black box testing. Metode black box
testing digunakan oleh pengembang sistem atau programmer dengan memberikan
inputan tertentu dan melihat hasil dari inputan tersebut. Metode black box testing
lebih ditujukan pada fungsionalitas sebuah sistem.

Pengujian Hak Akses Admin dan Member


Tabel 1 menjelaskan aktivitas yang terjadi pada hak akses yang dilakukan
oleh seorang admin dan member, beserta keluaran dan hasil pengujian dari
aktivitas yang terjadi.
Tabel 1 Pengujian Hak Akses Admin dan Member
Aktivitas Input Output Keterangan
Melakukan Memasukkan - Jika username atau Sukses
Login username dan password yang
password dimasukkan tidak
valid, maka akan
muncul pesan error.
- Jika username dan
password yang
dimasukkan valid,
maka akan langsung
menampilkan halaman
admin.
Input tipe Memasukkan - Nama type stock baru Sukses
stock barang nama tipe barang terdaftar.
- Jika memasukkan data
dengan nama tipe yang
sama, maka akan
muncul pesan type
stock tersebut sudah
terdaftar.
Input stock Memasukkan data - Jika salah satu kolom Sukses
barang stock barang tidak diisi maka stock
sesuai dengan barang gagal disimpan
kolom yang telah dan akan muncul pesan
ditentukan. bahwa data harus diisi .
- Jika semua kolom diisi
dengan benar sesuai
dengan ketentuan,
maka data berhasil
disimpan dan akan
langsung tercetak pada

15
tabel stock barang.
- Jika menginputkan
data dengan nama tipe
dan namabarang yang
sama, maka akan
muncul pesan nama
tipe dan nama barang
sudah terdaftar.
Input data Memasukkan data - Jika salah satu kolom Sukses
pembelian pembelian sesuai tidak diisi maka data
dengan kolom gagal disimpan dan
yang telah akan muncul pesan
ditentukan. bahwa data harus diisi .
- Jika semua kolom diisi
dengan benar sesuai
dengan ketentuan,
maka data berhasil
disimpan dan akan
langsung tercetak pada
tabel data pembelian.
Update data Memilih menu - Admin mengedit data Sukses
pembayaran Entry data dan pembayaran sesuai
sub menu data dengan member yang
pembayaran telah melakukan
kemudian pilih pembayaran.
button pada
kolom set

Lihat data Memilih menu Daftar track record Sukses


penjualan entri data member yang telah
kemudian pilih melakukan pembayaran.
sub menu data
penjualan.

Melakukan Memilih menu - Tampil produk Sukses


pemesanan produk kemudian - Pesanan masuk ke
produk pilih add to your keranjang belanjang
basket. bersama total
pembayarannya.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan tentang sistem


informasi penjualan berbasis web dapat disimpulkan bahwa customer dapat
melakukan pemesanan secara online, namun sistem belum dapat melakukan
konfirmasi pembayaran.
Selain itu, dengan adanya sistem informasi penjualan secara online, setiap orang
dapat menjadi member dan juga dengan cepat mengakses informasi, tanpa harus
datang ke butik untuk melakukan pembelian dan lebih menghemat waktu karena
pemesanan dapat dilakukan dimana saja.

16
6. Daftar Pustaka

[1] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain
dan Implementasi). Yogyakarta : Graha Ilmu.
[2] Muhammad dan Sangaji, Punjar dan Wicaksono, Aminuddin, 2010. Analisis
dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang pada
UD. Indah Jati Sport Godean, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer AMIKOM.
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi%206611_6612_6617.pdf
Diakses pada tanggal 20 November 2011
[3] Anshari, Yudi 2011, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan
dan Pembelian Barang pada Toko Mairos Sport Yogjakarta, Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM.
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1743.pdf. Diakses pada
tanggal 20 November 2011
[4] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
[5] Niswonger, C.Rollin; E.Fess, Philip; S.Warre, Carl. 1999. Prinsip-prinsip
Akuntansi. Jilid-1. Edisi ke-19. Erlangga,Jakarta
[6] Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
[7] Pressman, Roger S. 2011. Software Engineering A Practitioner Aproach.
New York : McGraw-Hill Higher Education.

17

Anda mungkin juga menyukai