Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRATIKUM KMB II

STANDAR OPERASONAL PRAKTIKUM


MEMINDAHKAN PASIEN DARI TT KE KURSIH RODA
DAN PEMERIKSAAN ROM

Di susun oleh:
Nama : Desi Maharani
NIM : PO.71.20.3.18.010
Kelas : 2.A
Dosen pebimbing : H.Jhon Feri S.Kep.Ns,M.kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2019/2020
Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda

Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk
berpindah dari tempat tidur ke kursi.

Tujuan
1. Memobilisasi klien.
2. Mendorong dan menstimulasi klien untuk menambah kegiatan atau aktivitas sosial
kepada orang lain
3. Memberikan klien perubahan suasana selain di tempat tidur.

Indikasi
1. Klien yang harus dilakukan pemeriksaan penunjang lain yang harus dilakukan di ruang
lain.
2. Klien yang malas untuk melakukan aktivitas selain di tempat tidur padahal klien sudah
mampu melakukan secara fisik.

Kontraindikasi
Klien dengan penurunan kesadaran yang parah. Akan lebih aman memakai tempat tidur ketika
klien harus dibawa ke tempat lain.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan


1. Sebelum melakukan proses pemindahan, rencanakan dengan baik apa yang akan
dilakukan dan bagaimana mengerjakannya. Perawat perlu mempertimbangkan apakan
memerlukan bantuan perawat lain. Pertimbangkan kekuatan perawat dan berat badan
klien.
2. Periksa terlebih dahulu peralatan sebelum dimulai, misalnya ikat pinggang khusus
memindahkan klien atau kursi rodanya apakah berfungsi dengan baik.
3. Pindahkan barang-barang yang dapat mengganggu proses pemindahan, misalnya kursi
penunggu pasien.
4. Jelaskan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan kepada klien, termasuk apa yang
harus dilakukan perawat.
5. Selama proses pemindahan, berikan klien instruksi setahap demi setahap, misalnya:
“Pak, sekarang pindahkan kaki kanan Bapak ke arah depan”.
6. Jangan lupa memasang kursi roda atau tempat tidur dalam keadaan terkunci pada saat
klien akan dipindahkan menuju atau dari kursi roda.
7. Pasang alas kaki ketika klien sudah dipindahkan ke kursi roda atau lepaskan alas kaki
sebelum klien dipindahkan.

Langkah Kerja

a. Fase prainteraksi
1. Pastikan kebutuhan klien untuk pemindahan dari tempat tidur ke kursi roda.
Persiapan alat-alat :
-Tempat tidur

-Kursi roda
-Selimut

-Sendal pasien

b. Fase orientasi

2. Mengucapkan salam

3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan

4. Melakukan kontrak waktu tindakan yang akan dilakukan

5. Dekatkan alat

c. Fase kerja

6. Tutup sampiran untuk menjada privacy pasien

7. Mencuci tangan

8. Siapkan kursi roda dalam posisi 45° terhadap tempat tidur

9. Tentukan sisi kekuatan pasien

10. Kemudian letakkan kursi roda sampai menghadap kaki tempat tidur pada sisi yang
sama. Kunci kursi roda dan naikkan atau pindahkan pedal kaki.

11. Tutupi kursi roda dengan selimut katun

12. (Lebih aman menempatkan kursi roda dengan merapatkan ke dinding atau perabotan
yang berat untuk meyakinkan bahwa kursi tersebut tidak akan meluncur ke belakang)

13. Turunkan tempat tidur ke posisi horizontal terendah. Kunci roda tempat tidur dan
naikkan bagian kepala.

14. Jika pasien cukup kuat untuk melakukannya, minta klien untuk pindah ke sisi tempat
tidur, dan jika pasien tidak mampu, bantu pasien duduk.

15. Bantu pasien untuk memakai mantel dan sandal.

16. Dengan tetap menghadap ke pasien, yakinkan bahwa pasien kuat berdiri.

17. Minta klien untuk meletakkan kaki di lantai, dan meletakkan tangannya di lengan atas
anda atau bahu bila mampu. (Bantu pasien jika tidak mampu)

18. Amankan dengan sabuk pengaman atau pengait untuk membantu ambulasi dan
keselamatan pasien.

19. Letakkan tangan di kedua sisi dada pasien.


20. Pada hitungan ke tiga, bantu pasien untuk berdiri.

21. (jika pasien tidak mampu mengangkat lengan, mintalah pasien menekan tempat tidur
dengan tangan untuk membantunya berdiri)

Catatan:

Teknik lain yang dapat digunakan jika pasien terlalu lemah atau rapuh adalah
dengan menempatkan tangan pasien di bahu anda atau dengan meminta pasien
mendorong dengan tangan di tempat tidur untuk membantunya berdiri. Minta pasien
untuk menyilangkan lengan di depan dada. Letakkan tangan anda di bawah lengan
pasien. Bantu pasien ke tempat tidur. Kemudian bantu pasien ke posisi berdiri dan
berputar (pivot) ke arah kursi.
22. Pertahankan tangan anda di posisi yang sama, bantu pasien berputar perlahan sampai
punggung pasien membelakangi kursi.
23. Pindahkan ke samping pasien, letakkan satu kaki di belakang kaki depan kursi.
Turunkan klien dengan perlahan pada posisi duduk di kursi, anda membungkuk pada
pinggul dan lutut. (pertahankan punggung anda tetap lurus)
24. Letakkan kaki pasien disandaran kaki.

d. Fase Terminasi
25. Rapihkan pakaian pasien
26. (Perhatikan keamanan pasien, kunci kursi roda dengan aman)
27. Pasang selimut pasien.
28. Tanyakan respon klien setelah tindakan
29. Terminasi dan buka sampiran.
30. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

SOP PEMERIKSAAN ROM


STANDART
OPERASIONAL SOP RANGE OF MOTION (ROM)
PROSEDUR

Pengertian Latihan gerak aktif-pasif atau range of motion (ROM) adalah


latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap
Tujuan 1. Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan
pada otot yang dapat dilakukan secara aktif maupun pasif
tergantung dengan keadaanpasien.
2. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan
kekuatanotot

Indikasi 1. Pasienyangmengalamihambatanmobilitasfisik
2. Pasienyangmengalamiketerbatasanrentanggerak
Prosedur Kerja Tahap Kerja
Gerakan rom
1. Leher
Tekuk kepala kebawah dan keatas lalu menoleh kesamping
kanan dan kiri
2. Lengan/pundak
Angkat tangan keatas lalu kembaliu ke bawah, setelah itu ke
saming dan ke bawah lagi
3. Siku
Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atasdan
kebawah.
4. Pergelangantangan
Tekuk pergelangan tangan kedalam dan keluar lalu samping
kiri dan kanana
5. JariTangan
Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu regangkan
kembali.Kepalkan seluruh jari lalu buka.Tekuk tiap jari satu
persatu.
6. Lutut
Ankat kaki keatas lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan
lagi.Gerakan kaki ke sampinG kanan dan kiri lalu putar
kearah dalam dan luar.
7. Pergelangankaki
Tekuk pergelangan kaki keatas lalu luruskan.Tekuk jari kaki
ke atas dan kebawah.
8. Jika mampu berdiri lakukan gerakan badan
membungkuk kemudian putarpinggangke samping
kanan dan kiri.
INGAT. Tidak dipaksakan dalam latihan, lakukan seringan
mungkin.

Evaluasi a. Respon
Respon verbal: klien mengatakan tidak kaku lagi
Respon non verbal: klien tidak terlihat sulit untuk
menggerakkan sisi tubuhnya yangkaku.
b. Beri reinforcementpositif
c. Lakukan kontrak untuk kegiatanselanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan denganbaik

Anda mungkin juga menyukai