Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH OPEN SUCTION TERHADAP TIDAL VOLUME PADA

PASIEN YANG MENGGUNAKAN VENTILATOR


DI RUANG ICU RSUD dr. SOEDARSO
PONTIANAK
THE INFLUENCE OF THE OPEN SUCTION AGAINST THE TIDAL VOLUME IN PATIENTS WHO
USE VENTILATORS ICU IN HOSPITALS Dr. SOEDARSO PONTIANAK

Riri Fitri Sari *, Suhaimi Fauzan**, Ichsan Budiharto***


*Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura,
**Dosen Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Email: ririfitrisari@gmail.com

ABSTRAK

Pasien yang terpasang ventilasi mekanik dan endotrachealtube (ETT) menghambat mekanisme batuk alami
untuk membantu pasien dalam mengeluarkan sekret perlu di lakukan tindakan suction mempengaruhi tidal
volume maka dalam penelitian ini peneliti melihat open suction terhadap tidal volume.
Tujuan :Untuk mengetahui pengaruh Open Suction terhadap tidal volume pada pasien yang menggunakan
ventilator di ruang ICU RSUD dr. Soedarso Pontianak. Metode :Desain penelitian ini adalah quasi ekperimen
dengan rancangan penelitian “uji pre dan post tanp kontrol” metode pengambilan sampel yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar observasi.
Analisa data yang di lakukan dengan uji-t berpasangan Hasil :analisis uji-t berpasangan menunjukkan ada
pengaruh terhadap tidal volume pasien di ruang ICU RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan nilai p= 0,0001
Kesimpulan :Terdapat pengaruh open suction terhadap perubahan tidal volume sehingga tindakan suction
sebagai upaya membersihkan jalan napas pasien yang dilakukan secara berkala oleh perawat, sesuai dengan
indikasi pasien.
Kata Kunci :Open Suction, Tidal Volume, Ventilator

ABSTRACT

Background: Patients who have mechanical ventilation and endotrachealtube (ETT) inhibit the natural
cough mechanism. Natural cough is the body's natural defense mechanism, to help patients remove
secretions, suctioning measures affect tidal volume then in this study the researchers saw open suction on
tidal volume.
Aim: to find out the effect of Open Suction on tidal volume in patients using a ventilator in the ICU room at
Dr. Soedarso Pontianak. Methods: The design of this study was a quasi-experimental study design "pre and
post without control" The sampling method used in this study was purposive sampling with research
instruments using observation sheets. Data analysis is done by paired t-test Results: paired t-test analysis
showed that there was an influence on the tidal volume of patients in the ICU dr. Soedarso Pontianak with a
value of p = 0,0001 Conclusion: There is the effect of open suction on tidal volume changes so that the
suction action as an effort to clean the patient's airway periodically by nurses, according to the patient's
indication.
Key Words: Open Suction, Tidal Volume, Ventilator
PENDAHULUAN kongesif, memiliki resiko tinggi
Jumlah pasien kritis yang pneumonia dan menderita kegagalan
terpasang ventilator menempati dua organ (Persify, 2013).
per tiga dari seluruh pasien ICU di Salah satu kondisi yang dapat
Indonesia.Kondisi kritis dengan menyebabkan gagal nafas adalah
terpasang ventilator akan obstruksi jalan nafas, termasuk
menimbulkan masalah fisik, obstruksi pada Endotrakeal Tube
psikososial dan spiritual. Tenaga (ETT). Obstruksi jalan nafas
kesehatan terutama perawat perlu merupakan kondisi yang tidak
memberikan asuhan keperawatan normal akibat ketidak mampuan
terhadap pasien ICU yang terpasang batuk secara efektif, dapat
ventilator secara menyeluruh disebabkan oleh sekresi yang kental
(Bastian, 2016). atau berlebihan akibat penyakit
Peralatan standar di intensif infeksi, imobilisasi, statis sekresi,
care unit (ICU) meliputi ventilasi dan batuk tidak efektif karena
mekanik untuk usaha bernafas penyakit persyarafan seperti
melalui endotrakeal tube (ETT) atau cerebrovaskular accident (CVA),
trakheostomi Ventilator merupakan efek pengobatan sedatif, dan lain –
alat bantu pernafasan yang lain (Hidayat, 2005).
digunakan untuk pasien yang Menurut Burns (2011) pasien
mengalami gagal nafas atau tidak yang terpasang ventilasi mekanik dan
mampu bernafas secara mandiri. endotrachealtube (ETT) menghambat
Ventilator akan membantu mekanisme batuk alami yang
memberikan oksigen segar dengan merupakan mekanisme pertahanan
tekanan tertentu ke dalam paru-paru alami tubuh terhadap perlawanan
pasien untuk memenuhi kebutuhan infeksi pernapasan, menghindari
oksigenasi pasien yang terganggu. aspirasi sekret saluran napas bagian
salah satu indikasi klinis pemasangan atas yang normalnya dapat
ventilasi mekanik adalah gagal nafas melindungi saluran pernapasan
(Musliha, 2010). dariinvasif patogen. Adanya ETT
Gagal Nafas adalah suatu kondisi akan mencegah mukosiliar dalam
medis yang ditandai dengan pembersihan sekret kemudian sekret
terjadinya pernafasan yang pendek menumpuk di atas mansetETT dan
secara berat dan tiba-tiba yang akhirnya dapat menyebabkan
biasanya timbul dalam waktu 12-48 microaspiration dan pneumonia.
jam setelah adanya faktor pencetus, Endotracheal tube juga menekan
seperti trauma, sepsis dan aspirasi refleks epiglotic sehingga
(masuknya hasil sekresi lambung memudahkan masuknya bakteri
atau benda asing ke dalam paru-paru) virulen(karena sekresi yang
kerena menurunnya kadar oksigen berlebihan ataupun aspirasi dari
dalam darah oksigen untuk masuk lambung) Pasien yang dirawat di
kedalam darah dengan secukupnya. ruang perawatan intensif dan
Gagal nafas dapat menyebabkan menggunakan ventilator rmekanik
komplikasi seperti memilikiresiko mendapatkan sedatif, analgetik yang
yang lebih tinggi untuk gagal jantung kuat dan relaksan otot. Kondisi ini
mengakibatkan pasien tidak mampu (airway maintenance) hal ini juga di
mengeluarkan sekret secara mandiri. dukung oleh penelitian yang di
Hal ini perlu mendapatkan perhatian lakukan Irmawan, Muflihatin,
karena beresiko terjadinya Khoiroh (2017) Terdapat pengaruh
pneumonia. Kejadian pneumonia tindakan suction terhadap perubahan
nasokomial di ICU (Intensif Care saturasi oksigen perifer pada pasien
Unit) lebih banyak dijumpai hampir yang di rawat diruang ICU, apabila
25% dari semua infeksi dan tindakan suction tidak dilakukan
menyebabkan mortalitas sebesar 33- pada pasien dengan gangguan
50% (Dick, A et al, 2012). bersihan jalan napas maka pasien
Pembersihan sekret di saluran tersebut akan mengalami kekurangan
nafas atau higienitas saluran nafas suplai oksigen (hipoksemia), dan
merupakan proses fisiologis normal apabila suplai oksigen tidak
yang diperlukan untuk menjaga terpenuhi dalam waktu 5 menit maka
kepatenan jalan nafas dan mencegah dapat menyebabkan kerusakan otak
infeksi saluran nafas. Pada pasien yang permanen.
dengan ventilator mekanik, silia Berdasarkan penelitian yang
tidak mampu lagi mengeluarkan di lakukan Bastian (2016) yaitu
sekret dari dalam tubuh secara tentang pengalaman pasien ICU yang
otomatis Oleh karena itu, diperlukan terpasang ventilator yang
suatu tindakan medis khusus untuk mendapatkan tindakan suction pasien
membantu mengeluarkan sekret dari mengatakan mengeluhkan rasa
saluran pernafasan (Agustyn, 2014). ketidak nyamanan berupa nyeri dan
Penanganan untuk obstruksi sesak yang diakibatkan oleh prosedur
jalan napas akibat akumulasi sekresi suction, akan tetapi partisipan tidak
pada Endotrakeal Tube adalah memungkiri bahwa meskipun
dengan melakukan tindakan menimbulkan nyeri dan sesak
penghisapan lendir (suction) dengan prosedur suction ini dapat membantu
memasukkan selang kateter suction pemulihan kondisi partisipan.
melalui hidung/mulut/Endotrakeal Kepala ruangan di ruangan
Tube (ETT) yang bertujuan untuk ICU mengatakan penerapan
membebaskan jalan nafas, tindakan suction di ruangan
mengurangi retensi sputum dan menggunakan sistem open suction
mencegah infeksi paru. Secara umum dan berdasarkan hasil penelitian yang
pasien yang terpasang ETT memiliki di lakukan Debora (2012) yaitu
respon tubuh yang kurang baik untuk membandingkan Perbedaan Jumlah
mengeluarkan benda asing, sehingga Bakteri pada Sistem Closed Suction
sangat diperlukan tindakan dan Sistem Open, Terdapat
penghisapan lendir (suction) penurunan jumlah bakteri trakhea
(Nurachmah & Sudarsono, 2000). pada kelompok closed suction
Untuk membantu pasien system dengan pembilasan
dalam mengeluarkan sekret perlu di chlorhexidine 2% secara bermakna.
lakukan tindakan suction Menurut Terdapat juga penurunan jumlah
Smeltzer et al, (2014), indikasi bakteri trakhea pada kelompok open
tindakan suction adalah untuk suction system dengan pembilasan
menjaga jalan napas tetap bersih chlorhexidine 2% secara bermakna.
penurunan jumlah bakteria trakhea Menyimpulkan volume rendah dapat
pada kelompok closed suction system mengakibatkan penurunan yang
didapatkan tidak bermakna bila signifikan dalam durasi ventilasi,
dibandingkan dengan open suction rawat inap, pneumotoraks, dan
system. kematian pada anak-anak sakit kritis
Menurut penelitian Mazhari dengan ARDS.
(2010) menemukan bahwa metode Berdasarkan hasil studi
hisap terbuka lebih meningkatkan pendahuluan yang di lakukan di
denyut jantung segera setelah RSUD dr. Soedarso peneliti meminta
penyedotan tabung trakea izin untuk melihat data pasien ICU
dibandingkan dengan metode yang menggunakan ventilator
tertutup dan saturasi oksigen darah mekanik di dapatkan data pasien
arteri segera setelah metode hisap yang terpasang ventilator pada bulan
terbuka memiliki penurunan yang januari-desember pada tahun 2017
signifikan Di sisi lain, metode hisap sebanyak 90 pasien yang berada di
terbuka rata-rata meningkatkan ruangan ICU yang menggunakan
denyut jantung hingga enam ketukan. ventilator mekanik.
Open suction memiliki Peneliti juga observasi secara
beberapa kelebihan yaitu langsung pasien-pasien yang
berdasarkan penelitian Jung (2014) menggunakan ventilator mekanik,
penggunaan single use open suction peneliti melihat pasien terpasang
mampu meminimalkan kepadatan ETT yang sangat beresiko untuk
kolonisasi. Penelitian Irene (2014) terjadi akumulasi sekret, karna
juga membuktikan kelebihan Open pemasangan ETT yang sudah lama
suction yaitu mampu menghilangkan mengakibatkan reflek batuk pasien
sekret lebih banyak, meningkatkan menurun.
SaO2 dan biaya operasional yang Setelah melakukan studi
lebih murah. pendahuluan di RSUD dr. Soedarso.
Berdasarkan kesimpulan dari Hasil wawancara kepada kepala
penelitian yang di lakukan Yunita ruangan serta beberapa perawat yang
(2015) metode open suction system bekerja di ruangan ICU mengatakan
mampu mencegah terjadinya tindakan suction sering di lakukan
pneumonia nosokomial yang lebih pada pasien yang terpasang ventilator
baik jika dilakukan dengan prosedur di mana pasien pasien yang
yang tepat seperti penerapan teknik terpasang ventilator yaitu pasien
aseptik yang tepat, penggunaan stroke, CKD , post op yang paling
kateter suction dengan sistem single sering di lakukan pemasangan
use, dan desinfeksi peralatan yang ventilator untuk memberikan bantan
sesuai standar. nafas untuk mempertahankan
Berdasarkan kesimpulan oksigenasi
penelitian yang di lakukan Khilnani Alasan peneliti melakukan
(2005) tentang Pengaruh volume penelitian di RSUD dr. Soedarso
tidal yang rendah vs volume tidal karna mempertimbangkan jumlah
konvensional pada hasil dari sindrom sampel yang akan di teliti dan RSUD
gangguan pernapasan akut pada soedarso merupakan rumah sakit
anak-anak yang sakit kritis. yang sering menjadi tujuan rujukan
dan berdasarkan hasil studi metode pengambilan sampel
pendahuluan secara langsung di yang di gunakan dalam penelitian ini
ruangan ICU alat-alat yang di adalah purposive sampling yang
gunakan di ruangan ICU juga sudah termasuk dalam nonprobability
cukup lengkap seperti ventilator dan sampling. Purposif sampling
alat-alat suction sudah terpasang di merupakan suatu teknik pengambilan
bagian atas bad pasien jadi sewaktu- sampel di mana sampel yang di
waktu tindakan suction bisa sangat tetapkan dengan cara memilih
mudah di lakukan. sampel yang memiliki kesesuaian
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik yang akan di teliti dari
penelitian yang telah di lakukan populasi yang ada (Nursalam, 2011).
banyak sekali mamfaat suction untuk Instrumen yang di gunakan
meningkatkan jalan nafas dan pada penelitian ini berupa standar
mengingat pentingnya pelaksanaan operating procedure (SOP), tindakan
tindakan suction agar kasus gagal suction di lakukan sesuai SOPyang
nafas yang dapat menyebabkan di ambil dari buku alat kesehatan
kematian dapat di cegah, banyak untuk praktik klinik dan SOP
sekali mamfat suction untuk tindakan keperawatan. Alat ukur
membebaskan jalan nafas namun dalam penelitian ini adalah lembar
penelitian pengaruh suction terhadap observasi Peneliti melakukan
tidal volume masih sangat jarang di observasi perubahan tidal volume
lakukan sehingga hal ini yang sebelum di lakukan tindakan, setelah
membuat peneliti tertarik untuk di lakukan tindakan dan lama waktu
melakukan penelitian pengaruh tidal volume kembali normal.
suction terhadap tidal volume pada
pasien yang menggunakan ventilator HASIL PENELITIAN
di ruang ICU tujuan dari penelitian Responden dalam penelitian ini
ini untuk melihat apakah ada adalah 12 orang pasien ICU RSUD
pengaruh suction terhadap tidal dr. Soedarso yang terpasang
volume pada pasien yang ventilator
menggunakan ventilator di ruang Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik
ICU. responden berdasarkan umur dan jenis
kelamin di ruang ICU RSUD dr.Soedarso
Pontianak pada tahun 2018.
METODE
Penelitian ini merupakan Karakteristik f %
Usia
jenis penelitian kuantitatif. Desain
penelitian yang di gunakan dalam 12-16 tahun (remaja awal) 1 8,3
penelitian ini adalah penelitian 26-35 tahun (dewasa awal) 1 8,3
eksperimen (quasi exsperiment)
3 25
dengan rancangan penelitian “pre 36-45 tahun (dewasa akhir)

and post test without control”. Pada 46-55 tahun (lansia awal) 6 50
desain ini peneliti hanya melakukan 1 8,3
65-sampai atas (masa manula
intervensi pada satu kelompok tanpa Jeni Kelamin
pembanding. Efektifitas di nilai Laki-Laki 8 66,6
Perempuan 4 33,3
dengan membandingkan nilai pre test (Sumber : Data Primer, 2018)
dengan nilai post test
Berdasarkan tabel 4.1 di PEMBAHASAN
ketahui responden yang paling Usia
banyak berusia 46-55 tahun yaitu Berdasarkan penelitian yang telah di
sebanyak 6 dengan persentase 50. lakukan sebanyak 12 pasien yang
Jenis kelamin responden yang paling berada di ruang ICU, 6 dari 12 pasien
banyak adalah laki-laki yaitu berada dalam rentang umur 46-55
sebanyak 8 orang dengan persentase tahun pada usia tersebut masuk
66,6 dalam lansia awal kedua pasien
tersebut terpasang ventilator yang
Tabel 4.2 tidal volume sebelum dan membantu pasien dalam pemenuhan
sesudah tindakan suction dan lama waktu
kembali
kebutuhan oksigennya
Penelitian ini Sama dengan
N0 Tidal Mean SD
Volume penelitian yang di lakukan Riatsa
(2018) yang mana di usia 40-70
Sebelum 382 70,637
tahun ke atas lebih banyak
Sesudah 286 69,031 memerlukan pemakaian ventilator
Lama waktu 29 16
mekanik Rata–rata pada umur 40
tahun ke atas seseorang akan
(Sumber: Data Primer 2018) mengalami penurunan fungsi paru
Secara fisiologis dengan
Hasil dari Analisa Univariat bertambahnya umur maka
terdapat 12 responden dengan kemampuan organ-organ tubuh akan
masing-masing di berikan tindakan mengalami penurunan secara
suction setelah di lakukan tindakan alamiah tidak terkecuali gangguan
suction terdapat penurunan pada tidal fungsi paru
volume pasien dengan lama waktu Namun pada penelitian ini
kembali berbeda beda pada setiap fungsi paru pasien terganggu bukan
pasien dengan rata-rata 16 detik. karna faktor usia melaikan karna
penyakit yang di alaminya yaitu
Tabel 4.3 pengaruh tindakan suction
dengan beberapa diagnosa penyakit
Mean S.D P seperti pneumonia yang
mengakibatkan fungsi paru pasien
Sebelumsuction 382 70.637 0,001 tidak bisa bekerja secara optimal
Sesudahsuction 286 69.031
yang mengakibatkan tidal volume
pasien tidak normal, serta salah satu
(Sumber data uji T berpasangan) pasien juga mengalami gangguan
pada sistem pernapannya dengan
Hasil uji statistik pada diagnosa SOL (Space Occupaying
pengaruh open suction terhadap tidal lesions) di mana pasien sol
volume sebelum dan sesudah di mengalami gangguan pada otaknya
berikan suction di dapatkan nilai p = yang menyebabkan timbulnya
0,001 yang berarti bahwp;a tindakan gangguan neurologik progresif.
suction berpengaruh di mana terjadi Gangguan neurologik pada tumor
penurunan pada tidal volume pasien otak disebabkan oleh gangguan fokal
di ruang ICU
akibat tumor dan peningkatan lebih besar di bandingkan wanita hal
tekanan intrakranial (TIK). Yang tersebut yang menyebabkan Pria
mengakibatkan sistem respirasi membutuhkan oksigent lebih banyak
pasien terganggu. untuk menyuplai oksigent ke otot-
Menurut penelitian Laksono otot rangka tersebut hal tersebut yang
(2014) Usia tua dengan adanya SOL membedakan kapasitas udara pria
dan stroke iskemia, besar dan wanita (Oviera,2016).
kemungkinan risiko kejadian iskemia Penelitian Rimba (2013)
selama pembedahan tinggi. menyebutkan bahwa jenis kelamin
Manipulasi selama pembedahan pada tidak mempunyai pengaruh terhadap
daerah leher akan mengganggu gangguan fungsi paru Baik jenis
perfusi otak dengan adanya kelamin laki-laki maupun perempuan
penekanan pada curah balik atau memiliki resiko yang sama untuk
sirkulasi arteri menuju otak. Posisi mengalami terjadinya gangguan
kepala yang hiperekstensi berisiko fungsi paru.
peningkatan TIK. Pada penelitian yang di
lakukan laki-laki lebih banyak
Jenis Kelamin mengalami gangguan fungsi paru di
Hasil penelitian menunjukkan ruang ICU RSUD dr.Soedarso
sebagian besar responden berjenis Pontianak pasien tersebut
kelamin laki-laki yaitu terdapat 8 mengalami gangguan pada sistem
pasien laki-laki yang di berikan pernapasanya salah satu pasien
tindakan suction. Jenis kelamin tidak tersebut mengalami SOL (Space
mempengaruhi tindakan suction pada Occupaying lesions) pasien sol
saat penelitian laki-laki dan mengalami gangguan pada otaknya
perempuan sama-sama di berikan yang menyebabkan timbulnya
tindakan suction tanpa adanya gangguan neurologik progresif.
perbedaan tindakan, laki-laki dan Gangguan neurologik pada tumor
perempuan mempunyai tidal volume otak disebabkan oleh gangguan fokal
yang berbeda beda tetapi saat akibat tumor dan peningkatan
penelitian tidal volume rata-rata tekanan intrakranial (TIK). Yang
laki-laki dan perempuan di ruang mengakibatkan sistem respirasi
ICU RSUD dr.Soedarso di atas 300 pasien terganggu.
ke atas tergantung kapasitas udara
yang di butuhkan pasien makin besar Tidal Volume sebelum dan
badan pasien makin besar pula sesudah serta lama kembali
kapasitas udara yang di butuhkannya. Setelah Tindakan Suction
Jenis kelamin laki-laki dan Terdapat 12 pasien yang
perempuan mempunyai kapasitas berada di ruang ICU RSUD dr.
paru yang berbeda Volume dan Soedarso yang telah di lakukan
kapasitas paru pada wanita kira- suction terdapat penurunan sebelum
kira 20-25% lebih kecil daripada tindakan tidal volume pasien 382 dan
pria. Kapasitas vital paru rata-rata setelah tindakan menjadi 286 pada
pada pria dewasa kira-kira 4,8 tidal volume pasien dan lama waktu
liter dan wanita dewasa 3,1 liter kembali tidal volume pasien rata-rata
pria memiliki masa otot rangka yang 16 detik
Kebutuhan tubuh terhadap dengan SOL mengalami kesadaran
oksigen merupakan kebutuhan yang yang menurun sehingga perlu di
sangat mendesak dan mendesak. lakukan tindakan suction lebih
Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sering.
sel tubuh akan mengalami kerusakan Di mana menurut penelitian
yang menetap dan menimbulkan Wiyoto (2010), apabila tindakan
kematian. Otak merupakan organ suction tidak di lakukan pada pasien
yang sangat sensitif terhadap dengan gangguan bersihan jalan
kekurangan oksigen. Otak masih nafas maka pasien tersebut akan
mampu menoleransi kekurangan mengalami kekurangan suplai O2
oksigen antara tiga sampai lima (hipoksemia), dan apabila suplai O2
menit. Apabila kekurangan oksigen tidak terpenuhi dalam waktu 4 menit
berlangsung lebih dari lima menit, maka dapat menyebabkan kerusakan
maka dapat terjadi kerusakan sel otak otak yang permanen.
secara permanen (Asmadi,2008) Tindakan suction
memberikan patensi jalan nafas yang
Pengaruh Open Suction dapat mengoptimakan pertukaran
terhadap Tidal volume pada oksigen dan karbon dioksida dan
pasien yang terpasang ventilator mencegah pneumonia karena
Penelitian ini di lakukan pada penumpukan sekret. Di lakukan
pasien-pasien ICU yang terpasang sesuai dengan adanya penumpukan
ventilator di ruang ICU RSUD sekret di jalan nafas pasien (Kozier
dr.Soedarso di mana ada 12 pasien & Erb, 2012)
yang memerlukan bantuan nafas Setelah tindakan suction di
menggunakan ventilasi mekanik berikan tidal volume setiap pasien
Pada pasien-pasien ICU RSUD dr. berbeda beda, tidal volume pasien
Soedarso di mana yang terpasang mengalami penurunan di dapatkan
ventilator mengalami penurunan nilai (p 0,000) saat di lakukan
kesadaran, tirah baring yang lama tindakan suction di mana selang
tanpa ada gerak dengan pemasangan suction di masukan ke dalam ETT
ETT yang lama kurangnya reflek dan mulut pasien dengan melepaskan
batuk pasien sehimgga ventilator mekanik kemudian di
mengakibatkan terjadinya akumulasi lakukan penarikan/pengeluaran
sekret yang banyak sehingga pasien sekret sehingga tidal volume pasien
mengalami gangguan dalam sistem juga ikut tertarik hal ini yang
pernafasan yaitu terjadi sesak nafas menyebabkan tidal volume pasien
yang mengakibatkan pasien menurun dengan lama waktu kembali
kekurangan oksigen sehingga tidal normal yang berbeda pula, saat
volume pasien menurun, perlu di terjadinya penurunan otak merespon
lakukan tindakan suction untuk dan memerintah tubuh untuk segera
mengeluarkan lendir tindakan mendapatkan oksigen rata-rata
suction di berikan pada pasien yang kembali tidal volume normal 16
mengalami sekret yang banyak, detik sesuai dengan setingan
tindakan suction waktunya berbeda ventilator yang di berikan perawat
beda tergantung jumlah lendir yang ICU di layar ventilator disesuai
di alami oleh pasien, pada pasien dengan kapasitas paru pasien.
Saat tidal volume Ditkesad,terdapat pengaruh yang
mengalami penurunan sistem sangat bermakna (p<0,005) pada
pernafasan memerlukan jeda untuk tidal volume pasien ICU yang di
bisa melakukan aktivtasnya kembali. lakukan tindakan suction serta dua
Lama waktu kembali tidal volume tindakan lainnya clapping danVibrasi
juga di pengaruhi oleh kondisi paru (Herlina, 2013).
pasien baik buruknya dan komplikasi Tindakan suction lebih baik
penyakit yang berpengaruh pada paru di lakukan pada saturasi oksigen
pasien. selama inspirasi normal dan pasien ICU menurut penelitian yang
kedaluwarsa orang dewasa telah di lakukan Septimar (2018)
mengambil sekitar 500 ml udara terdapat pengaruh antara tindakan
volume ini disebut volume tidal suction dengan kadar saturasi
penting untuk dicatat bahwa volume oksigen pada pasien kritis yang
tidal dapat bervariasi tergantung pada dirawat di ruang ICU Rumah Sakit
usia tinggi dan berat badan juga An-Nisa Tangerang. Hal ini terlihat
mempengaruhi jumlah udara yang dari adanya perubahan yang
dapat dihirup. signifikan antara sebelumdan
Orang dalam posisi sesudah pasien mendapatkan
terlentang mengalami dua proses perlakuan suction.
fisiologis yang menekan respirasi
peningkatan volume darah di dalam Kesimpulan
rongga toraks dan kompresi dada. Terdapat pengaruh perubahan
infeksi konsekuen. obat-obatan tidal volume pasien yang di lakukan
tertentu juga mempengaruhi tindakan suction sebelum dan
kedalaman pernafasan. misalnya, sesudah tindakan yaitu terjadinya
narkotika seperti morfin dan penurunan pada tidal volume pasien
benzodiazepin seperti temazepam Sebelum tindakan tidal
menekan pusat pernapasan di otak, volume 382 sedangkan sesudah
sehingga menekan laju pernapasan tindakan 286 Lama waktu kembali
dan kedalaman. hiperventilasi tidal volume normal sekitar 16 detik,
mengacu pada hipoventilasi respirasi lama waktu tidal volume normal
yang sangat dalam dan cepat tergantung kapasitas paru seseorang
mengacu pada respirasi yang sangat dan keadaan baik buruknya kondisi
dangkal. Berman dkk, (2015). paru masing-masing indivdu.
Penelitian Khilnani (2005)
volume rendah dapat mengakibatkan
penurunan yang signifikan dalam Saran
durasi ventilasi, rawat inap, 1. Bagi profesi perawat
pneumotoraks, dan kematian pada
Dalam melakukan tindakan suction
anak-anak sakit kritis dengan ARDS.
pemantauan tidal volume pasien juga
Pada penelitian sebelumnya
perlu di observasi dengan teliti,
yaitu tentang Pengaruh Clapping,
perubahan tidal volume agar tidal
Vibrasi, dan Suction Terhadap Tidal
volume pasien dapat terjaga dengan
Volume Pada Pasien Pneumonia
baik.
yang Menggunakan Ventilator di
ruang ICU RSPAD Gatot Soebroto
2. Bagi instuti pendidikan Ibu. Dari http://www.depkes.go.id
keperawatan Hasil penelitian dapat diakses pada Januari 2016.
dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan 6. Depkes RI.(2012). Pedoman
tindakan penghisapan lendir Teknis Bangunan Rumah Sakit
(suction) sebagai upaya Ruang Perawatan Intensif.
Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI.
7. Dharma, Kusuma Kelana.
(2011).Metodologi Penelitian
Daftar Pustaka Keperawatan : Panduan
1. Bastian. Suryani. Emaliyati, E. 8. Dick, A., Liu, H., Dwazinger,
(2016). Pengalaman Pasien yang J., Perencevich, E.(2012).
Pernah Terpasang Ventilator. Long Term Survival And
Keperawatan Universitas Health Care Utilization
Padjadjaran. 4(1) Outcomes Atribute To Sepsis
and Pneumonia. BMC. Health
2. Berman, A., Snyder, S J., Kozier,
Care Service. EBSCO.12.432
B., Erb, G. L., Levett-Jones, T.,
Lwyer, T., Hales, M.,Harvey, N., 9. Febri Nugraha. (2014).
Moxham, L., Park, T., Parker, B., Tingkat Kapasitas Vital Paru
Kearl, K. R., & Stanley, D. Siswa yang Mengikuti
(2015).Kozier & Erb’s Ekstrakurikuler Olahraga di
fundamentals of nursing 9th SMP N 1 Prambanan Tahun
Australian edition. Australia: Ajaran 2012/2013.
Pearson Education Yogyakarta: Skripsi FIK
UNY
3. Burns, Karen, et al. ( 2011).
Guidelines for The Prevention of 10. Grossbach, I., S. Stanberg,
Ventilator Associated Pneumonia dan L. Chlan. (2011).
in adults in Ireland, A Srategy for Promoting effective
the control of Antimikrobial communicationfor patients
Resistance In Ireland (SARI) receiving mechanical
Working Group. ventilation. Critical Care
Nurse 31(3): 46-61.
4. Debora, Y, Leksana, E,
Sutiyono, D. (2012). Perbedaan 11. International Ventilator Users
Jumlah Bakteri pada Sistem Network. (2014). Home
Closed Suction dan Sistem Open Ventilator Guide. An Affiliate
Suction pada Penderita dengan
Ventilator Mekanik. Jurnal 12. Kristyaningsih, P.(2015).
Anestesiologi Indonesia, 4(2), Hubungan Pengetahuan
Perawat Terhadap
5. Departemen Kesehatan RI. (2012). Pelaksanaan Tindakan
Survei Demografi Kesehatan Suction. Jurnal Wiyata, 2( 2)
Indonesia dan Angka Kematian Medikal-Bedah. Jakarta:
EGC, pp. 96-98.
Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil
Penelitian, Jakarta, Trans
InfoMedia.
13. Wijaya, R. R, Agustin, W.
R, Nurhayati, Y. (2015).
Perubahan Saturasi Oksigen
Pada Pasien Kritis Yang Di
Lakukan Tindakan
Suction.Bachelor Program In
Nursing Science, 122(7),
122-161

Anda mungkin juga menyukai