Anda di halaman 1dari 7

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan sejahtera


di Desa Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow Timur

1
Rozaliyanti Anwar
2
Lydia David
2
Cicilia Pali

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulagi Manado
2
Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulagi Manado
Email: rozaliyantia@yahoo.com

Abstract: Happiness is the situation of positive emotion, defined subjectively by


everyone. Preprosperous families can not achieve their basic needs meanwhile
prosperouos families are based on legal marriage, have achieved basic spiritual life,
and material, honor to god, have intense relationship and sustainable with family
members and the community. This study was aimed to obtain the difference in
happiness between the preprosperous and prosperouos families by using the Seligman
questionnaire of happiness with 130 respondents. The results showed that there were
13 (50%) happy preprosperous families and 13 (50%) unhappy prosperouos families.
The Shapiro-Wilk test showed that the data were normally distributed. The t test
showed a degree of freedom 25 as many as 2.60 (t calculated 8.518 > t table 1.62, p =
0.000). Conclusion :There was a difference in happiness between the preprosperous
and prosperous families.
Keywords: happiness, family, unstable family, bounding family

Abstrak: Kebahagiaan adalah keadaan emosi positif didefinisikan secara subjektif


oleh setiap orang. Keluarga prasejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal. Keluarga sejahtera adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual, dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan
masyarakat lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan
kebahagiaan antara keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera menggunakan
kuesioner kebahagiaan Seligman. Jumlah responden sebanyak 130 kepala keluarga.
Hasil penelitian mendapatkan 13 (50%) keluarga prasejahtera yang bahagia dan 13
(50%) keluarga sejahtera yang tidak bahagia (50%). Uji Shapiro-Wilk memperlihatkan
data terdistribusi normal dan dilanjutkan dengan uji t dengan derajat kebebasan 25
sebesar 2,60 (t hitung 8,518 > t 1lter 1,62, p = 0,000). Simpulan :Terdapat perbedaan
kebahagiaan pada keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera.
Kata kunci : kebahagiaan, keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera

Kebahagiaan adalah dambaan setiap orang. setiap orang. Konsep kebahagiaan


Kebahagiaan adalah keadaan emosi positif terkadang masih menjadi misteri.
yang didefinisikan secara subjektif oleh Kebahagiaan termasuk dalam psikologi
Anwar, David,, Pali: Perbedaan kebahagiaan pdda keluarga ...

positif. Kebahagiaan agak sulit diartikan kehidupannya secara keseluruhan.6


karena cakupannya yang luas dan dalam. Kebahagiaan merupakan bagian dari
Semua tolak ukur baik kekayaan material, kesejahteraan, contentment, to do your life
popularitas, kepuasan spritiual maupun satisfaction or equally the absence of
emosional hanya akan bermuara ke satu psychology distress.7
kata yaitu kebahagiaan.1 Penelitian tentang kebahagiaan sangat
Kebahagiaan dalam Bahasa Yunani di penting dilakukan karena kebahagiaan
kenal istilah eudaimonia (eUScauovia) merupakan cita-cita tertinggi yang selalu
yang memiliki arti kebahagiaan. Kata ini ingin diraih oleh semua orang dalam
terdiri dari dua suku kata ³HQ´ EDLN tindakannya.1 Penelitian Diener8 menyata-
bDJXV GDQ ³daimon´ URK GHZD NHNXDWDQ kan bahwa happiness atau kebahagiaan
batin). Kendati demikian, kata kebahagiaan mempunyai makna yang sama dengan
dalam bahasa Indonesia tersebut masih subjective wellbeing dimana subjective
belum cukup kokoh untuk menjelaskan wellbeing terbagi atas dua komponen
maksud pengertian asli dari kata Yunani didalamnya. Kedua komponen tersebut
tersebut. Secara harafiah eudaimonia ialah komponen afektif dan komponen
berarti memiliki roh penjaga yang baik. kognitif.8
Bagi bangsa Yunani, eudaimonia berarti Menurut Undang-Undang No. 52
kesempurnaan, atau lebih tepat lagi, Tahun 2009, keluarga sejahtera adalah
eudaimonia berarti mempunyai daimon keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
yang baik. Eudaimonisme adalah perkawinan yang sah, mampu memenuhi
pandangan hidup yang menganggap kebutuhan hidup spiritual, dan materil yang
kebahagiaan sebagai tujuan segala tindak- layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
tanduk manusia. Dalam eudaimonisme, Esa, memiliki hubungan yang serasi,
pencarian kebahagiaan menjadi prinsip selaras, dan seimbang antar anggota dan
yang paling dasariah. Kebahagiaan yang antar keluarga dengan masyarakat dan
dimaksud bukan hanya terbatas kepada lingkungan. Keluarga pra sejahtera yaitu
perasaan subjektif seperti senang atau keluarga yang belum dapat memenuhi
gembira sebagai aspek emosional, kebutuhan dasarnya (basic needs) secara
melainkan lebih mendalam dan objektif minimal, seperti kebutuhan akan pangan,
menyangkut pengembangan seluruh aspek sandang, papan, kesehatan, dan
kemanusiaan suatu individu (aspek moral, pendidikan.9
sosial, emosional, rohani).2 Hasil data dari pemerintah Kabupaten
Orang yang bahagia memiliki Bolaang Mongondow Timur di Kecamatan
karakteristik seperti good birth, good Modayag terdapat 17 Desa dengan jumlah
health, good look, good luck, good kepala keluarga 5274 (kk), 631 Keluarga
reputation, good friends, good money and Pra Sejahtera, 1840 Keluarga Sejahtera-I,
goodness.3 1781 Keluarga Sejahtera-II, Keluarga
Kebahagiaan menurut Biswas, Diener, Sejahtera-III 888 dan 134 Keluarga
& Dean (2007) merupakan kualitas Sejahtera-III Plus. Di 320 Keluarga
keseluruhan hidup manusia apa yang Sejahtera-I, 137 Keluarga Sejahtera-II, 159
membuat kehidupan lebih baik secara Keluarga Sejahtera-III dan 26 Keluarga
keseluruhan seperti kesehatan yang baik, Sejahtera-III Plus.10
kreativitas yang lebih tinggi ataupun Alasan penelitian ini dilakukan karena
pendapatan yang tinggi.4 Menurut peneliti melihat dari 17 di Kecamatan
5
Venhoven konsep kebahagiaan merupakan Modayag jumlah kepala keluarganya lebih
sinonim dari kepuasan hidup atau tinggi dibandingkan 16 desa yang ada;
satisfaction with life. selain itu jumlah keluarga sejahteranya di
Individu yang menempatkan uang di kecamatan lain seperti kecamatan Dumoga
atas tujuan lainnya juga cenderung menjadi Utara.
kurang puas dengan pemasukan dan
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

METODE PENELITIAN Tabel 2.Distribusi kategori kebahagiaan rumah


Jenis penelitian ini ialah kuantitatif. tangga pada keluarga sejahtera I di Desa
Penelitian dilaksanakan di Desa Modayag Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow
Kecamatan Bolaang Mongondow Timur Timur
pada tanggal 24-26 Januari 2014. Populasi Kategori
n %
penelitian ini berjumlah 670 orang kepala kebahagiaan
keluarga, sedangkan jumlah sampel Bahagia 13 50
sebanyak 130 orang kepala keluarga Tidak Bahagia 13 50
diperoleh dengan teknik consecutive Total 26 100
sampling. Jadi seluruh kepala keluarga di
Desa Modayag yang memenuhi kriteria Tabel 3.Distribusi kategori kebahagiaan rumah
inklusi bisa menjadi sampel penelitian. tangga pada keluarga sejahtera II di Desa
Variabel bebas dalam penelitian ini Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow
Timur
ialah kebahagiaan yang diukur dengan
kuesioner kebahagiaan Seligman (2002) Kategori
n %
yang berisi 29 item. Penilaian setiap item kebahagiaan
menggunakan skala likert. Variabel terikat Bahagia 13 50
ialah keluarga pra sejahtera dan sejahtera Tidak Bahagia 13 50
Pengolahan data menggunakan SPSS Total 26 100
versi 20. Untuk mengetahui perbedaan
kebahagiaan keluarga sejahtera dan pra Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat
sejahtera digunakan uji independen. bahwa pada keluarga sejahtera 3 dengan
kategori bahagia berjumlah 13 keluarga
HASIL PENELITIAN (50%) dan kategori tidak bahagia
Analisis Univariat berjumlah 13 keluarga (50%).
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
bahwa pada keluarga pra sejahtera dengan Tabel 4. Distribusi kategori kebahagiaan
rumah tangga pada keluarga sejahtera III di
kategori bahagia berjumlah 13 keluarga
Desa Modayag
(50%) dan kategori tidak bahagia
berjumlah 13 keluarga (50%). Kategori
n %
kebahagiaan
Tabel 1.Distribusi kategori kebahagiaan rumah Bahagia 13 50
tangga pada keluarga pra sejahtera di Desa Tidak bahagia 13 50
Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow Total 26 100
Timur
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat
Kategori
n % bahwa keluarga sejahtera 3+ dengan
kebahagiaan
Bahagia 13 50 kategori bahagia berjumlah 14 keluarga
Tidak bahagia 13 50 (53,8%) dan kategori tidak bahagia
Total 26 100 berjumlah 12 keluarga (46,2%).

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat Tabel 5.Distribusi kategori kebahagiaan rumah


bahwa keluarga sejahtera 1 dengan kategori tangga pada keluarga Sejahtera III+ di Desa
Modayag Desa Modayag Kecamatan Bolaang
bahagia berjumlah 13 keluarga (50%) dan
Mongondow Timur
kategori tidak bahagia berjumlah 13
keluarga (50%). Kategori
n %
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat kebahagiaan
bahwa keluarga sejahtera 2 dengan kategori Bahagia 14 53,8
bahagia berjumlah 13 keluarga (50%) dan Tidak bahagia 12 46,2
kategori tidak bahagia berjumlah 13 Total 26 100
keluarga (50%).
Anwar, David,, Pali: Perbedaan kebahagiaan pdda keluarga ...

Analisis bivariat 6,633> ttabel 1,62 (p = 0,000) sehingga


hitung
Tabel 6 menunjukkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat
statistik deskriptif masing-masing perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra
kelompok keluarga. Pada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I.
sejahtera, nilai minimum 102, maksimum
166, nilai rata-rata 135,04 dan simpangan Tabel 7. Perbedaan kebahagiaan pada
baku 16,547. Keluarga sejahtera I keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
mempunyai nilai minimum 83, maksimum di Desa Modayag Kabupaten Bolaang
136, nilai rata-rata 106,38 dan simpangan Mongondow Timur
baku 14,538. Keluarga sejahtera II Keluarga Nilai Simpangan t dk Sig
mempunyai nilai minimum 81, maksimum rata-rata Baku
Pra 135,04 16,547 6,63 50 0,000
143, nilai rata-rata 106,69 dan simpangan
Sejahtera
baku 14,661. Keluarga sejahtera III 106,38 14,538
mempunyai nilai minimum 80, maksimum Sejahtera I
143, nilai rata-rata 106,69 dan simpangan
baku 14,661. Keluarga sejahtera III+ Hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung
dengan nilai minimum 71, maksimum 129, sebesar 8,781 dan nilai t tabel dengan derajat
nilai rata-rata 135,65 dan simpangan baku kebebasan 50 sebesar 1,62, sehingga nilai t
14,111. hitung 8,781 > t tabel 1,62 (p = 0,000)
Analisis bivariat dilakukan untuk sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
mendapatkan nilai statistik tentang perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra
perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera II.
sejahtera dengan keluarga sejahtera I,
keluarga pra sejahtera dengan keluarga Tabel 8.Perbedaan kebahagiaan pada keluarga
sejahtera II, keluarga pra sejahtera dengan pra sejahtera dan keluarga sejahtera II di Desa
keluarga sejahtera III dan keluarga pra Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow
sejahtera dengan keluarga sejahtera III+. Timur
Hasil uji normalitas data dengan Keluarga Nilai Simpangan t dk Sig
rata-rata Baku
menggunakan uji Shapiro-Wilk diperoleh Pra sejahtera 8,78 50 0,00
nilai p >0,05 pada semua kategori keluarga 135,04 16,547
Sejahtera II 101,04 10,772
dari pra sejahtera, sejahtera I, sejahtera II,
sejahtera III dan keluarga sejahtera III+.
Hasil ini menjelaskan bahwa distribusi data Hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung
bersifat normal sehingga memenuhi syarat sebesar 6,538 dan nilai t tabel dengan derajat
dilakukan uji parametrik independent t test. kebebasan 50 sebesar 1,62, sehingga nilai t
hitung 6,538 > t tabel 1,62 (p = 0,000)
Tabel 6. Statistik deskriptif keluarga pra
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera II,I
dan sejahtera III+ di Desa Modayag Desa
perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra
Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow sejahtera dan keluarga sejahtera III.
Timur
Tabel 9.Perbedaan kebahagiaan pada keluarga
Kategori Simpangan pra sejahtera dan keluarga sejahtera III di Desa
Min Maks Mean
keluarga baku Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow
Pra Sejahtera 102 166 135,04 16,547
Sejahtera I 83 136 106,38 14,538
Timur
Sejahtera II 81 122 101,04 10,772 Keluarga Nilai Simpangan t dk Sig
Sejahtera III 80 143 106,69 14,661 rata-rata baku
Sejahtera III+ 71 129 103,65 14,111 Pra 135,04 16,547 6,538 50 0,000
sejahtera
Hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung Sejahtera 106,69 14,661
III
sebesar 6,633 dan nilai t tabel dengan derajat
kebebasan 50 sebesar 1,62, sehingga nilai t
Hasil uji statistik diperoleh nilai t hitung
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

sebesar 7,359 dan nilai t tabel dengan derajat baik.4


kebebasan 50 sebesar 1,62, sehingga nilai t Dilihat dari pengertiannya, keluarga
hitung 7,359 > t tabel 1,62 (p = 0,000) pra sejahtera adalah keluarga yang belum
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat dapat memenuhi kebutuhan dasar (basic
perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra needs) secara minimal, seperti kebutuhan
sejahtera dan keluarga sejahtera III+. akan pangan, sandang, papan, kesehatan
dan pendidikan sedangkan keluarga
Tabel 10. Perbedaan kebahagiaan pada sejahtera adalah keluarga yang telah dapat
keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera memenuhui kebutuhan dasarnya secara
III+ di Desa Modayag Kabupaten Bolaang minimal, tetapi belum dapat memenuhi
Mongondow Timur keseluruhan (kebutuhan sosial psiko-
Keluarga Nilai Simpangan t dk Sig logisnya). Memiliki keluarga bahagia
rata-rata Baku merupakan impian semua orang, tetapi
Pra Sejahtera 135,04 16,547 7,359 50 0,000
Sejahtera III+ 103,65 14,111
tidak semua orang tahu bagaimana cara
mewujudkannya dengan indah bahkan
BAHASAN sebagian sibuk membuat standar-standar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tersendiri tentang keluarga bahagia yang
terdapat perbedaan kebahagiaan pada harus diraih hingga akhirnya mereka justru
keluarga pra sejahtera dengan keluarga lupa menikmati perjalanannya dan semakin
sejahtera I, II, III dan III+. Berdasarkan jauh dari tujuan bahagia. Kunci sederhana
hasil uji univariat variabel diperoleh data dari keluarga bahagia sejati ialah
bahwa dari 26 keluarga pra sejahtera kebersamaan baik suami, istri dan anggota
masing-masing terdapat 13 keluarga (50%) keluarga lainnya. Faktor ini yang
dengan kategori bahagia dan tidak bahagia menjadikan suatu keluarga baik itu pra
sedangkan pada keluarga sejahtera I, II dan sejahtera atau sejahtera dapat menikmati
III terdapat masing-masing 13 keluarga kebahagiaan mereka. Kebersamaan
(50%) dengan kategori bahagia dan 13 menciptakan keharmonisan dan keakraban,
keluarga (50%) kategori keluarga tidak memperkuat ikatan keluarga, membuat
bahagia. Pada keluarga sejahtera III+, saling memahami dan menerima satu sama
terdapat 14 keluarga dengan kategori lain, serta membuat waktu yang ada
bahagia dan 12 keluarga dengan kategori menjadi berharga dan dapat dinikmati.
tidak bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa Setelah berusaha mewujudkan dan
tidak semua keluarga pra sejahtera dapat menikmati kebersamaan, setiap keluarga
dikategorikan sebagai keluarga tidak juga harus siap dengan masalah.Tidak ada
bahagia karena ternyata masih terdapat keluarga yang tidak pernah mengalami
keluarga dengan kategori bahagia pada masalah, sekalipun keluarga yang
keluarga pra sejahtera, begitupun berpredikat bahagia. Yang membedakan
sebaliknya pada keluarga sejahtera, ialah bagaimana mereka menyikapi
ternyata pada keluarga ini masih terdapat masalah tersebut.
keluarga dengan kategori tidak bahagia. Hidup bahagia tidak selalu sejalan
Kebahagiaan merupakan bagian dari dengan finansial melimpah dan kesuksesan
kesejahteraan.5 Konsep kebahagiaan adalah dalam berkarier.Menurut studi, mengejar
sinonim dari kepuasan hidup (satisfaction karier sukses dapat membuat anak dan
with life).7 Kepuasan hidup merupakan kehidupan sosial terbengkalai.Keadaan ini
bentuk nyata dari kebahagiaan (happiness) berujung pada hidup dan kerja yang tidak
dimana kebahagiaan tersebut merupakan seimbang. Penelitian tentang kesehatan dan
sesuatu yang lebih dari suatu pencapaian kebahagiaan 2.000 peserta pria dan wanita
tujuan dikarenakan pada kenyataannya di Inggris, separuh dari mereka mengatakan
kebahagiaan selalu dihubungkan dengan bahwa hidup terlalu fokus pada pekerjaan
kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang dan empat dari sepuluh peserta tidak dapat
lebih tinggi serta tempat kerja yang lebih menggambarkan kebahagiaan pada diri
Anwar, David,, Pali: Perbedaan kebahagiaan pdda keluarga ...

mereka. Hidup mereka kerap berkutat pada 3. Dapat menggunakan hasil penelitian ini
jam kerja yang panjang, pola makan yang dalam pengembangan peran anggota
buruk, serta kebiasaan kurang tidur. Semua keluarga dalam menciptakan kebahagian
itu mengurangi kesejahteraan hidup.Lebih dalam keluarga, baik itu keluarga pra
dari setengah peserta mengaku stres dan sejahtera dan keluarga sejahtera.
memiliki kecemasan tingkat tinggi dalam
12 bulan terakhir.Ini terjadi karena mereka DAFTAR PUSTAKA
berusaha menemukan keseimbangan yang 1. Oetami P, Kwararini WY. Orientasi
tepat, antara pekerjaan dan kehidupan kebahagian siswa SMA. Tinjauan
keluarga.Hasil penelitian menunjukkan, psikologi indigenous pada siswa laki-
sepertiga pikiran partisipan disita oleh laki dan perempuan. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada; 2011.
pekerjaan sejak beberapa menit mereka
2. Bertens K. Sejarah Filsafat Yunani.
bangun. Sementara itu, satu dari empat
Jogjakarta: Kanisius, 1999; p. 108.
partisipan mengatakan, mereka hanya 3. Rusydi E. Psikologi Kebahagiaan: Dikupas
berhenti memikirkan pekerjaan saat malam Melalui Pendekatan Psikologi yang
hari. Karier pada umumnya telah Sangat Menyentuh Hati. Yogyakarta:
berdampak pada kehidupan pribadi.Dalam Progresive Books, 2007.
beberapa kasus dapat menyebabkan 4. Diener BR, Dean B. Positive Psychology
kesehatan yang buruk. Sebanyak 57 persen Coaching: Putting the Science of
orang dewasa mengatakan, jam kerja yang Happiness to Work for your Clients.
panjang telah menyebabkan masalah pada John Wiley & Sons, Inc, 2007.
hubungan mereka, misalnya adu argumen. 5. Veenhoven R. The four qualities of life. Jf
Happiness Stud. 2000;1:1-39.
Sepertiga pasangan juga memaparkan,
6. Seligman MEP. Authentic Happiness. New
mereka hanya punya sedikit waktu untuk
York: Free Press, 2002.
dihabiskan bersama anak-anak mereka. 7. Furnham A. Personality and Intelligence at
Work. John Wiley & Sons, 2008.
SIMPULAN 8. Diener E, Emmons RA, Larsen RJ,
Dari hasil penelitian terhadap Griffin S. The satisfication with life
keluarga-keluarga di Desa Modayag scale. J Pers Assess. 1985;49:71-5.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 9. Sunarti E. Kependudukan dan keluarga
dapat disimpulkan bahwa terdapat sejahtera: Isu strategis dalam analisis
perbedaan kebahagiaan keluarga pra dampak kependudukan terhadap
sejahtera dengan keluarga sejahtera I, aspek sosial ekonomi [hand out].
2011. Available from: http://
keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III,
euissunarti.staff.ipb.ac.id/files/2012/0
dan keluarga sejahtera III+
3/Dr.-Euis-Sunarti-Kependudukan-
dan-Keluarga-Sejahtera2A.pdf
SARAN 10. Pemerintah Kabupaten Bolaang
1. Memberikan penyuluhan kepada keluarga Mongondow Timur Badan
tentang perilaku hidup keluarga yang Pemberdayaan Perempuan KB & PA
mengutamakan kebersamaan untuk 11. Wirawan HE. Kebahagiaan Menurut
menciptakan kebahagiaan keluarga, baik Dewasa Muda. [jurnal]. Jakarta.
itu dalam keluarga pra sejahtera dan Universitas Tarumanegara; 2010
keluarga sejahtera di desa Modayag. [cited 2010 Oct 8]. Available from:
2. Memberikan dorongan psikologis kepada http://unimus.
keluarga pra sejahtera dan keluarga ac.id/download/univ/bahagia.pdf
12. Rahman PA. Hubungan religiusitas
sejahtera dalam hal menghadapi masalah
dengan kebahagiaan pada lansia
yang terjadi dalam keluarga untuk muslim [Skripsi]. Medan: Universitas
memecahkan setiap masalah keluarga Sumatra Utara; 2012.
dengan menciptakan jalan keluar secara
bersama sama.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai