Anda di halaman 1dari 1

Nama : Monica Poluan

NIM : 711430117028

KASUS DILEMA ETIK

Suatu hari ada seorang laki-laki berumur 23 tahun dibawa oleh keluarganya ke salah satu
Rumah Sakit dengan gejala demam dan batuk lebih dari 3 minggu disertai darah. Selain itu
pasien tersebut menderita mengalami penurunan berat badan yang turun secara berangsur-
angsur. Semula badannya gemuk tapi 3 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun 10 Kg
dari berat badan semula. Pasien ini merupakan seorang karyawan di salah satu kantor swasta
.Pasien masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam (infeksius)
karena kondisi psien yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang menanganinya
melakukan visit kepada pasien tersebut, dan memberikan advice kepada perawatnya untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Pasien yang ingin
tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu
penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil
pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya
mengatakan bahwa pasien tersebut positif penyakit Tuberculosis paru. Kemudian perawat
tersebut memanggil keluarga pasien untuk menghadap dokter yang menangani psien tersebut.
Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan
penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama
perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada pasien Keluarga takut pasien akan
frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.
Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan
keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh
Tn. A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.

Anda mungkin juga menyukai