Anda di halaman 1dari 28

COVID-19

Kep MenKes Nomor: HK.01.07/MENKES/413/2020


13 Juli 2020
TIM PENULIS BUKU DKJPS COVID-19 : KEPERAWATAN JIWA
TIM PENULIS DKJPS COVID-19 IPKJI

Dr. Ns. Heni


Ns. Thika Dr. M. Fatkhul Ns. M. Ali Ns. Tjahjanti Ns. Dayat
Prof.Dr. Budi Dwi Dr. Akemat dr. Lahargo
Marliana, Mubin, Sodikin, Kristaningsih, Trihadi,
Anna Keliat, Windarwati., Prawiro D., Kembaren,
M.Kep., S.Kp.,M.Kep., M.Kep., M.Kep., M.Kep.,
S.Kp., M.Kep., S.Kp., M.Kep Sp.KJ
Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J Sp.Kep.J
M.App.Sc Sp.Kep.J

Buku dapat diunduh : www.ipkji.org (menu DKJPS) 2


EVALUASI
1. MANAJEMEN
 Apakah sudah ada tujuan sdr mengikuti pelatihan ini?

 Apakah sudah punya rencana meeting keluarga sdr?


COVID - 19
“CO" berarti "CORONA", "VI" untuk "virus", dan "D" untuk
"DISEASE (penyakit)
Virus akan keluar dari mulut dan
PENULARAN : dari orang ke orang hidung saat bernafas, bersin,
melalui percikan batuk.
(droplet) ludah saat Sebelum turun ke permukaan ,
batuk atau bersin virus berada diudara dalam jarak
MASA INKUBASI : antara 1–14 hari 1-2 m
(Kompas, tgl 9 Juli 2020)

VAKSIN & OBAT BELUM DITEMUKAN


AKIBAT VIRUS CORONA DAN
COVID 19

1. MASALAH KESEHATAN FISIK

2. MASALAH KESEHATAN JIWA


1. MASALAH KESEHATAN FISIK
KLASIFIKASI GEJALA COVID-19
Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat
1. Demam > 38 1. Demam > 38 Derajat Celsius 1. Demam > 38 Derajat Celsius yang menetap
Derajat Celsius 2. Sesak napas, batuk menetap dan 2. ISPA berat/ pneumonia berat:
2. Batuk sakit tenggorokan. Klien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi
3. Nyeri Tenggorokan 3. Pada anak: batuk dan takipneu saluran napas, ditambah satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress
4. Hidung Tersumbat Anak dengan pneumonia ringan pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2) <90% pada udara kamar.
5. Malaise (tanpa mengalami batuk atau kesulitan
pneumonia, tanpa bernapas + napas cepat: Klien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya
komorbid) 4. frekuensi napas: <2 bulan, satu dari berikut ini:
≥60x/menit; 2–11 bulan, • sianosis sentral atau SpO2 <90%;
≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit • distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada
dan tidak ada tanda pneumonia yang berat);
berat. • tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi
atau penurunan kesadaran, atau kejang.

Kriteria Dirawat: Kriteria Dirawat:


1. Pneumonia 1. Pneumonia
2. Ko-Morbid
Isolasi Mandiri Rawat di RS Darurat Rawat di RS Rujukan
di Rumah
KONDISI KESEHATAN FISIK TERKAIT
DENGAN COVID-19
1. KASUS SUSPEK (PASIEN DALAM PENGAWASAN=PDP)
2. KASUS PROBABLE
3. KASUS KONFIRMASI
4. KONTAK ERAT
5. PELAKU PERJALANAN
6. DISCARDED
7. SELESAI ISOLASI
8. KEMATIAN
1. KASUS SUSPEK (PASIEN DALAM
PENGAWASAN=PDP)
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria
berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan
transmisi lokal**.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di rumah sakit
DAN tidak adapenyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Catatan:
Istilah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini dikenal kembali dengan istilah kasus suspek.
* ISPA yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; dan disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak
nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat
** Negara/wilayah transmisi lokal adalah negara/wilayah yang melaporkan adanya kasus konfirmasi yang sumber penularannya berasal
dari wilayah yang melaporkan kasus tersebut. Negara transmisi lokal merupakan negara yang termasuk dalam klasifikasi kasus klaster dan
transmisi komunitas, dapat dilihat melalui situs
• https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports
• Wilayah transmisi lokal di Indonesia dapat dilihat melalui situs https://infeksiemerging.kemkes.go.id.
• * Definisi ISPA berat/pneumonia berat dan ARDS dapat dilihat pada tabel 5.1 di BAB V.
2. Kasus Probable
• Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran
klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi
• Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi
dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud
antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam
jangka waktu 15 menit atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-
lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD
yang sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).

• Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak
dihitung dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul
• gejala.
• Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung
dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
5. Pelaku Perjalanan
• Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik) maupun luar negeri pada 14 hari terakhir.
6. Discarded
Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-turut
dengan selang waktu >24 jam.
b. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari.
7. Selesai Isolasi
Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10
hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
b. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR
dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan
gangguan pernapasan.
c. Kasus probable/kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) yang mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1
kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
8. Kematian
• Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal.
KELOMPOK INTERVENSI
Isolasi
Isolasi di
Mandiri
RS Isolasi di RS
di Rumah

Orang Tanpa Orang Pasien


Klien
Orang Sehat Gejala Dalam Dalam Orang
Konfirmasi
(OS) Pemantauan Pengawasan Rentan
(OTG) COVID-19
(ODP) (PDP)

Isolasi
Mandiri
Isolasi di
di Rumah
RS
Orang
Sehat (OS)

1. Orang yang tidak memiliki gejala,


2. Tidak kontak dengan orang dengan COVID-19
(tenaga kerja dari rumah sakit atau serumah
dengan yang sakit COVID-19),
3. Tidak berada di daerah terjangkit luar negeri atau
dalam negeri
Orang Tanpa
Gejala (OTG)

1. Orang yang tidak memiliki gejala


2. Mempunyai riwayat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi
COVID-19.
3. Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1
meter dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus muncul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus muncul gejala.
Orang Dalam
Pemantauan
(ODP)

ODP yang isolasi


1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam DAN mandiri di
rumah adalah
2. Gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit mereka yang tidak
tenggorokan/batuk DAN memiliki penyakit
3. Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan penyerta seperti:
DAN diabetes, penyakit
jantung, kanker,
4. Pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala memiliki riwayat perjalanan penyakit paru
atau tinggal di negara/ wilayah yang melaporkan transmisi lokal. kronis, AIDS, dan
5. Pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala memiliki riwayat kontak penyakit
dengan kasus konfirmasi COVID-19. autoimun.
Pasien Dalam
Pengawasan
(PDP)

1. Orang mengalami demam demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai


salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan DAN
2. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN
3. Pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala memiliki riwayat perjalanan
atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal
4. Pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi COVID-19
Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit
Klien Konfirmasi
COVID-19

Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil


pemeriksaan tes positif melalui pemeriksaan PCR
(polymerase chain reaction), dilakukan
pengambilan spesimen pada hari ke-1 dan ke-14
Orang
Rentan

1. Lansia
2. Orang dengan komorbid penyakit
kronis
3. Ibu hamil, pospartum dan Orang rentan adalah
menyusui kelompok orang
4. Anak-anak
yang berisiko /peka
5. Disabilitas fisik
6. ODGJ terkena infeksi
7. Keluarga pra sejahtera COVID-19 karena
8. Petugas kesehatan yang menangani kondisi saat ini.
secara langsung klien COVID-19
2. MASALAH KESEHATAN
JIWA-PSIKO-SOSIAL
DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP
KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
(WHO, 2005)

Masalah Keswa dan Psikososial Persentase

Gangguan jiwa berat (severe mental 3-4%


disorder)
Gangguan jiwa sedang ke berat (mild to 15-20%
moderate mental disorder)
Distres psikososial sedang ke berat 30-50%
(mild to severe psychosocial distres)
60 - 90%
Distres psikososial sedang (mild 20-40% STRES
psychosocial distress)
STRESOR – STRES – KOPING/KEMAMPUAN

1. COVID-19
2. MERAWAT
COVID-19
3. PERPISAHAN DG ADAPTIF
KEL

STRESOR STRES KOPING

MAL
ADAPTIF
SRQ
1. Jantung: berdebar-
debar
2. Paru: Nafas Cepat
3. Ginjal: Sering
kebelakang
4. Pencernaan: sering
BAB
5. Kepala: Pusing,
sakit kepala
ASESSMEN KONDISI KES JIWA
DENGAN: SRQ
NO KONDISI KESEHATAN YA TIDAK
1 Orang Sehat (kurang dari 6 ya dari 1-20)
2 Gangguan Mental Emosional
(6 ya dari 1-20)
3 Penggunaan Zat Psikoaktif (ya no 21)
4 Gejala Psikotik (ya salah satu no 22-24)
5 Indikasi gejala-gejala PTSD (Post
Traumatic Stress Disorder) (ya salah satu
no 25-29)
#Lawan COVID-19 # RW SIAGA COVID-19 #DESA SIAGA COVID-19 #Curhat Yuk
#Perawat Sahabat Rakyat # Sahabat Perawat # Stay At Home # No
Health Without Mental Health

Anda mungkin juga menyukai