Untuk produk baru yang belum dikenal, buat percepatan bisa menggunakan
strategi Marketing Maraton, mau tau aja atau mau tau banget????
Kasih tau gak ya…..
Begini:
Misal anda punya produk minuman dengan brand DEF 🙂 , dengan HPP (harga
pokok produksi) 3.000
Anda ambil untung 3.000 jadi jual ke agen/reseller 6.000 dan reseller jual ke
konsumen 7.000
Setelah anda tetapkan struktur harga jual seperti dijelaskan tadi, anda rekrut
pegawai freelance 10 orang,10 orang pegawai tadi dibagi 2 team. Team A 8
orang. Team B 2 orang
Suruh team A untuk datengi tiap warung/toko yg jadi target buat dijadikan
reseller kita, ngapain? Team A kan 8 orang, suruh 1 orang datengi warung/toko
itu tanyain ada minuman DEF ga?
*toko pasti bilang ga ada*
Sejam kemudian suruh lagi orang ke 2 dari team A buat nanyain hal yang sama
ke toko itu, lakukan terus sampe orang yang ke 8
Kira-kira apa yang ada di pikiran pemilik toko itu? Ya, minuman DEF kok
banyak yg nyari ya 🙂
Besoknya suruh team B, nawarin produk minuman DEF, kira-kira di beli ga?
Ya, peluang dibeli karena dia tau kemarin banyak yg cari 🙂
Nah besoknya lagi suruh team A lagi untuk beli produk kita itu 🙂
Jadi si warung beli ke team B Rp.6.000, besoknya dibeli semua sama team A
Rp.7.000 🙂
Karena barangnya laku, dia pasti beli lagi kan?
Nah, setiap dia beli, besoknya langsung beli balik sama team A
Biasanya produk yg best seller selalu di simpan di depan dan dia akan
promosiin ke tiap konsumen yg datang 🙂
Lakukan terus menerus secara maraton paling tidak 1 bulan atau sampe terkenal
🙂
Hitungannya gimana?
Ingat ya profit kita 3.000 , dia beli ke kita 6.000 dan dibeli balik 7.000 artinya
dia punya untung 1 ribu,
Sementara untung kita 3 ribu, jadi kita masih untung 2 ribu 🙂
Contoh diatas hanya sedikit contoh dari strategi marketing yang bisa diterapkan,
kita bisa mengeksplor jauh lebih luar biasa lagi.
Selalu ambil manfaat dan nilai positif dari hal baru yang kita alami, sisi negatif
tentu saja ada, memilah dan memilih adalah tugas kita sebagai pribadi yang
berfikir.
MARKETING IS BULLSHIT
Bagi nabi Muhammad, kejujuran harus dijadikan brand dagang para pebisnis.
Apapun jenis bisnisnya, kejujuran harus tetap ditempatkan pada posisi yang
utama.
2. Sayangi Pelanggan
Pelanggan atau pembeli adalah raja, demikianlah prinsip dalam bisnis. Menarik
satu pelanggan memang sulit tapi mempertahankannya justru lebih sulit. Nabi
Muhammad memberikan contoh bahwa keuntungan dalam berbisnis hanyalah
sekedar “hadiah” dari upaya kita.
Nabi selalu melayani costumers dengan ikhlas, beliau tidak relah jika
pelanggannya tertipu saat membeli barangnya. Pesan yang disampaikan oleh
beliau adalah “Cintailah saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri”.
Jika pelayanan yang kita berikan kepada pelanggan itu memuaskan maka
pelanggan juga akan terus percaya dan akan terus berlangganan dengan produk
yang anda tawarkan. Begitu pula sebaliknya.
Dalam dunia marketing bisnis kita mengenal banyak jenis produk yang bisa
dipasarkan. Tapi, faktanya justru sebaliknya. Sebagian besar malah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya dari “Cacat Produk”. Ini tentu akan
merugikan pelanggan dan akan membuat pelanggan tidak percaya lagi dengan
anda.
Mungkin masih banyak lagi nilai-nilai yang dapat diambil dari strategi
marketing ala Rasulullah Muhammad SAW.
1.
MARKETING MIX NABI MUHAMMAD SAW
1. Konsep Promosi yang Digunakan oleh Muhammad
Beliau selalu menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk yang ia jual
dengan baik. Sekali lagi kejujuran memegang peranan penting dalam
perniagaan beliau. Dengan begitu, pelanggan tidak akan merasa dibohongi.
Beliau tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud memikat
pembeli. Beliau menekankan agar tidak melakukan sumpah palsu.
Sumpah yang berlebihan tidak akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan.
Sesaat sumpah yang berlebihan mendatangkan keuntungan, namun ketika
konsumen menyadari kebohongan mereka tidak akan membeli lagi.
Muhammad telah melihat jauh kedepan bahwa sumpah yang berlebihan akan
mengancam kelangsungan usaha sang pedagang.
Sebuah survei mengenai persepsi publik yang terdapat pada buku The Fall of
Advertising and The Rise of PR, di Amerika menunjukan data menarik.
Data diatas menunjukan betapa konsumen memiliki tingkat kepercayaan
yang buruk terhadap beberapa produsen. Hal ini tidak akan terjadi jika sejak
awal produsen menanamkan sikap jujur dan menjauhi sumpah palsu dengan
tujuan melariskan dagangan. Iklan atau promosi yang tidak sesuai dengan
kenyataanpun termasuk dalam kategori sumpah palsu. Selain itu, hal-hal
yang dilarang nabi dala promosi adalah hanya memberitahukan keunggulan
produk tanpa memberitahukan efek samping karena sama dengan
pembodohan konsumen. Mengeksploitasi wanitapun dalam rangka
melariskan produk tidak dibenarkan.
2. Konsep Harga yang Digunakan Nabi MuhammaD
The war of price tidak diperkenankan oleh Rasulullah sampai-sampai beliau
bersabda : Janganlah kamu menjual menyaingi penjualan saudaramu (H.R
Bukhari) . Namun, jika persaingan dalam hal kualitas, layanan, dan nilai
tambahan beliau menganjurkannya. Meskipun beliau hidup di abad ke.7
namun beliau sudah mencanangkan kepada pengusaha agar tidak
membingungkan konsumen dalam hal menentukan harga. Beliau bersabda:
penjual harus tegas terhadap takaran dan timbangan. Menukar emas dengan
emas perak dengan perak, gandum dengan gandum, jelai dengan jelai, kurma
dengan kurma, dan garam dengan garam. Apbila penukaran dilakukan
dengan berlainan jenis lakukan sesukamu asal dengan tunai.
3. Konsep Distribusi /Lokasi yang Digunakan oleh nabi Muhammad
Nabi melarang pemotongan jalur distribusi sebelum pedagang tiba di pasar
dan melarang orang kota membeli barang kepada orang desa dengan tujuan
agar tidak ada tengkulak. Hal lain yang menjadi perhatian adalah adanya
orang lain yang menjadi pelantara perniagaan dengan maksud mendapatkan
keuntungan (calo). Larangan ini berlaku jika petani tidak tahu harga pasaran
barang, sehingga tengkulak menawar barang dengan harga serendah-
rendahnya, akhirnya para petani mengalami kerugian. Nabi Beliau bersabda:
Tidak boleh orang kota menjadi pelantara niaga orang desa. Biarkanlah
orang memperoleh rezeki Alloh lewat satu dari yang lainnya. (HR. Muslim)
Heart Share Nabi Muhammad SAW
Apabila dasar-dasar dari Radical Marketing yang diungkapkan Sam Hill dan
Glenn Rifkin kita sematkan pada diri nabi, maka kita akan menemukan
kesamaan. Uniknya ini dilakukan seorang diri jauh sebelum dasar tersebut
diangkat kepermukaan.
Sebagai contoh kita bandingkan dua ciri utama pemasaran radikal menurut
mereka dengan dua pemikiran Nabi.