Di SUSUN OLEH :
Kelompok 6
Fatimah ( 217110090)
Rakib (217110018)
Rizal Haqiqi(
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iklim dan lahan pertanian yang luas untuk produksi berbagai tanaman. Sebagian
besar mata pencarian rakyat Indonesia bersumber dari sektor pertanian. Kontribusi
sektor pertanian memberikan dampak yang cukup besar terhadap pertumbuhan dan
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak dapat lagi dielakkan pentingnya
kesejahteraan bersama. Salah satu kerjasama internasional yang berkembang saat ini
di kawasan Asia Pasifik adalah Association of South East Asian Nations (ASEAN)
menjalin kerja sama, khususnya di bidang pertanian merupakan salah satu upaya
sektor pertanian. Hal ini juga menyasar berbagai aspek, mengurangi angka
kemiskinan dan pembangunan kawasan pedesaan terpencil yang hidup dari hasil
pertanian. Kerjasama pembangunan daerah tertinggal dimaksudkan sebagai upaya
rata-rata.
hidup masyarakat kecil yang sering menghadapi krisis ekonomi, tetapi untuk
pembangunan bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk membangun sebuah agro-
industri yang mampu menjadi mesin pendorong bagi pertumbuhan ekonomi yang
handal, dibutuhkan ivestasi yang mahal. Di samping itu, pembangunan suatu agro-
akan terjadi pada abad yang akan datang, yang cenderung didominasi oleh negara-
negara maju.
B. Permasalahan
C. Tujuan
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teori
Hubungan antar negara menjadi semakin erat dengan adanya kerja sama
kebutuhan suatu negara terhadap negara lain untuk memenuhi kebutuhsn negaranya.
kebutuhan suatu negara terkadang ada pada negara lain sehungga menjadikan
negara saling bergantung dan menjalin hubungan baik dengan negara lain yang
mampu menjadikan negara berhubungan baik dan bersahabat dengan negara lain.
Kerjasama antar negara adalah hubungan antar bangsa yang memiliki tujuan
menurut Thomas Bernauer dikutip dari Kate O’Neill, “mengubah perilaku suatu
negara dan aktor lain kearah yang dimaksudkan oleh pihak-pihak yang
kerjasama tersebut, kemudian para actor akan mempokuskan masalah apa yang
akan mereka hadapi dan merencanakan skema apa yang paling efektif untuk
menyelesaikan masalah.
kepentingan dalam suatu kerja sama merupakan sesuatu hal yang mustahil. Seperti
kerja sama di bidang pertanian yang di lakukan oleh Indonesia dengan Vietnam ini
tidak luput dari kepentingan nasional Indonesia yakni kepentingan ekonomi. Jadi
kerja sama ini berawal dari solidaritas, rasa saling membantu, namun tidak di
B. Indikator Permasalahan
kawasan Asia. Tentu dalam konteks kerja sama bilateral ini Indonesia memiliki
kepentingan yang lebih khusus selain dari pada membangun kerukunan atau
perdamaian antar negara. Pertama, dalam konteks politik luar negeri yakni
internasional. Selain itu untuk memperkuat solidaritas antar sesama negara kawasan
Asean, agar Indonesia memiliki dan mendapatkan dukungan penuh dari sesama
pertanian.
a. Teknologi
produktifitas pertanian.
petani belum memadai karena belum dapat diakses dan dikelola dengan
c. Permodalan
Di Indonesia belum ada institusi yang berkembang secara signifikan untuk
masyarakat Indonesia. Maka ketersediaan pangan ini penting adanya juga termasuk
Pengalihan konversi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian menjadi
masalah yang pelik mengingat konversi lahan ini dilatar belakangi juga oleh motif
problem yang cukup rumit yang seharusnya dengan mudah di atasi. Selain itu
kondisi para petani yang kurang di dukung oleh para petinggi negara yang di susun
dan dikemas jauh dari upaya menyejahterakan dan memuliakan petani. tingkat
pendidikan para petani lebih besar lulusan sekolah dasar, lemahnya kualitas SDM
para petani Indonesia, pengolahan dan pemasaran hasil produk yang rendah.
pembangunan nasional. Berdasarkan dasar statistik yang ada, saat ini sekitar 75%
E. Pertanian di Vietnam
Vietnam kini menjadi produsen beras terbesar di Asia Tenggara dan dunia
dengan produksi beras per tahunn 45 juta ton,jumlah ekspor 6,5 juta ton, bahkan
kepada Indonesia. Namun beras mereka saat ini bisa surplus 5-6 juta ton/tahun.
Cara tersebut dinilainya telah dilakukan oleh Presiden Soeharto pada masa lalu.
Berkat penggunaan varietas padi baru hasil tinggi dan perbaikan dalam
signifikan. Hasil rata-rata melonjak dari 4,2 ton / hektar pada 2000 menjadi 5,6
PEMBAHASAN
A. Ide Kreatif
lebih unggul dari pada Indonesia. Permasalahan yang mendasarinya adalah kualitas
Sumber Daya Manusia sebagai actor penting dalam pengelolaan lahan pertanian.
pertanian perlu di tingkatkan agar tidak tertinggal dari negara lain. Peningkatan
bersertifikasi dan tenaga kerja yang mampu menciptakan tenaga kerja. Ini menjadi
tidak hanya menikmati SDA yang melimpah tanpa mampu mengelolanya dengan
baik.
pertanian ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tapi perlu kolaborasi yang
masif antara seluruh pelaku yaitu petani, penyuluh, swasta, masyarakat tani dan
B. Solusi
untuk sekolah petani) dan salah cara dengan membuat sebuah trobosan baru
yaitu “petani milenial” di mana didalamnya generasi muda dianjurkan untuk
memberi bekal dan modal untuk mebuka lahan pertanian yang bisa
3. Modal Pertanian
Permodalan adalah masalah yang sering dihadapai oleh petani. Modal sering
modal juga membuat kuantitas dan kualitas hasil yang didapat petani tidak
Oleh karena dalam makalah ini kami mebuat solusi berupa peminjaman
Ombak
http://amp.kompas.com/nasional/read/2015/09/02/095100026/Ini.5.Negara.Pe