Anda di halaman 1dari 4

Bacalah dongeng di bawah ini!

Pohon Apel dan si Cacing

Saat pagi buta ketika matahari belum


menampakkan sinar kehangatannya, tampak
seekor cacing berjalan-jalan di sela-sela akar
pohon apel. Dia bergerak ke kiri dan ke kanan.
Berkali-kali kepalanya membentur akar pohon
apel. Hal ini membuat Pohon Apel terbangun dari
tidurnya. Dan tanpa pikir panjang, benda yang
menggangu akarnya dilemparkan jauh-jauh.
Wushhh...Cacing terkejut karena tiba-tiba
tubuhnya terlempar.
Cacing merasa sakit akibat dilempar oleh Pohon
Apel. Ia menemui Pohon Apel “Mengapa kamu
melemparku. Lihat, badanku penuh luka dan
rasanya sangat sakit” katanya. Akan tetapi, Pohon
Apel balik marah kepada Cacing, “Ooooo, jadi
kamu yang sudah mengganggu tidurku. Gara-gara
kamu menabrak akar-akar pohonku, aku jadi tdak
bisa tidur!”.
“ Pokoknya aku minta ganti rugi!” kata Cacing
geram.
“Kamu yang salah, kok malah minta ganti rugi.
Aku yang seharusnya minta ganti rugi!” teriak
Pohon Apel.
“Tidak bisa! Pokoknya aku menuntut keadilan!”
kata Cacing. Saat itu seekor kupu-kupu melintas di
depan mereka.
“ Selamat pagi, teman-teman. Ada apa ini?
Pagi-pagi kok sudah ribut?” kata Kupu-kupu.
Cacing lalu menceritakan kejadian yang mereka
alami kepada Kupu-kupu.
“O, jadi seperti itu ceritanya” kata Kupu-kupu.
“Kalian tidak ada yang paling salah dan paling
benar. Sebenarnya, semua makhluk hidup di bumi
ini saling membutuhkan. Jadi, seharusnya kalian
berteman dengan baik dan tidak berselisih”.
“Bagaimana mungkin?” kata Pohon Apel.
Lalu, Kupu-kupu menjelaskan, “Cacing tadi
berjalan di sekitar akar-akar pohonmu
sesungguhnya untuk mencari makan karena
makanan Cacing ada di dalam tanah.”
“Siapa suruh Cacing tinggal di dalam tanah!”
Pohon Apel masih protes.
“Itu semua sudah diatur oleh Tuhan Yang
Mahakuasa. Kamu seharusnya bersyukur, Pohon
Apel. Cacing diberi tugas oleh Tuhan untuk
menjaga kesuburan tanah. Bukankah kamu harus
senang jika tanah subur karena pohonmu juga
akan tumbuh subur” Pohon Apel terdiam.
“Lalu, apa manfaatku? Tanya Pohon Apel.
“Sangat banyak. “Bungamu merupakan sumber
makanan bagi kupu-kupu, lebah dan binatang lain
yang memakan madu. Daunmu yang kering juga
dapat menyuburkan tanah sehingga Cacing
mendapat makanan. Pohonmu yang rindang
membuat udara terasa sejuk. Buahmu dapat
dinikmati banyak orang dan binatang pemakan
buah”.
Pohon Apel dan Cacing terdiam. “Jadi, semua
tumbuhan dan binatang itu bermanfaat, ya?” tanya
Cacing.
Kupu-kupu tersenyum. “ Syukurlah kalau kamu
sudah paham. Lebih baik, sekarang kalian
berdamai dan saling berbagi manfaat”.
Pohon Apel dan Cacing saling memandang.
Mereka sadar bahwa mereka saling
membutuhkan. Akhirnya, Pohon Apel dan Cacing
saling memaafkan dan mereka hidup bahagian
bersama tumbuhan dan binatang lain di hutan itu.
======================================

Anda mungkin juga menyukai