menampakkan sinar kehangatannya, tampak seekor cacing berjalan-jalan di sela-sela akar pohon apel. Dia bergerak ke kiri dan ke kanan. Berkali-kali kepalanya membentur akar pohon apel. Hal ini membuat Pohon Apel terbangun dari tidurnya. Dan tanpa pikir panjang, benda yang menggangu akarnya dilemparkan jauh-jauh. Wushhh...Cacing terkejut karena tiba-tiba tubuhnya terlempar. Cacing merasa sakit akibat dilempar oleh Pohon Apel. Ia menemui Pohon Apel “Mengapa kamu melemparku. Lihat, badanku penuh luka dan rasanya sangat sakit” katanya. Akan tetapi, Pohon Apel balik marah kepada Cacing, “Ooooo, jadi kamu yang sudah mengganggu tidurku. Gara-gara kamu menabrak akar-akar pohonku, aku jadi tdak bisa tidur!”. “ Pokoknya aku minta ganti rugi!” kata Cacing geram. “Kamu yang salah, kok malah minta ganti rugi. Aku yang seharusnya minta ganti rugi!” teriak Pohon Apel. “Tidak bisa! Pokoknya aku menuntut keadilan!” kata Cacing. Saat itu seekor kupu-kupu melintas di depan mereka. “ Selamat pagi, teman-teman. Ada apa ini? Pagi-pagi kok sudah ribut?” kata Kupu-kupu. Cacing lalu menceritakan kejadian yang mereka alami kepada Kupu-kupu. “O, jadi seperti itu ceritanya” kata Kupu-kupu. “Kalian tidak ada yang paling salah dan paling benar. Sebenarnya, semua makhluk hidup di bumi ini saling membutuhkan. Jadi, seharusnya kalian berteman dengan baik dan tidak berselisih”. “Bagaimana mungkin?” kata Pohon Apel. Lalu, Kupu-kupu menjelaskan, “Cacing tadi berjalan di sekitar akar-akar pohonmu sesungguhnya untuk mencari makan karena makanan Cacing ada di dalam tanah.” “Siapa suruh Cacing tinggal di dalam tanah!” Pohon Apel masih protes. “Itu semua sudah diatur oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Kamu seharusnya bersyukur, Pohon Apel. Cacing diberi tugas oleh Tuhan untuk menjaga kesuburan tanah. Bukankah kamu harus senang jika tanah subur karena pohonmu juga akan tumbuh subur” Pohon Apel terdiam. “Lalu, apa manfaatku? Tanya Pohon Apel. “Sangat banyak. “Bungamu merupakan sumber makanan bagi kupu-kupu, lebah dan binatang lain yang memakan madu. Daunmu yang kering juga dapat menyuburkan tanah sehingga Cacing mendapat makanan. Pohonmu yang rindang membuat udara terasa sejuk. Buahmu dapat dinikmati banyak orang dan binatang pemakan buah”. Pohon Apel dan Cacing terdiam. “Jadi, semua tumbuhan dan binatang itu bermanfaat, ya?” tanya Cacing. Kupu-kupu tersenyum. “ Syukurlah kalau kamu sudah paham. Lebih baik, sekarang kalian berdamai dan saling berbagi manfaat”. Pohon Apel dan Cacing saling memandang. Mereka sadar bahwa mereka saling membutuhkan. Akhirnya, Pohon Apel dan Cacing saling memaafkan dan mereka hidup bahagian bersama tumbuhan dan binatang lain di hutan itu. ======================================