Anda di halaman 1dari 9

Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.

1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

Vol.7 No.1 Juli 2020 p-ISSN: 2356-198X

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


DI PUSKESMAS SULILI

Knowing the relationship of nutritional status of pregnant women with the incidence
of hypertension in Puskesmas sulili

Ramdani

Prodi DIII Kebidanan STIKES Nusantara Lasinrang Pinrang


E-mail: adesdinda01@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita yang
sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan, karena tidak
ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi ibu hamil dengan
kejadian hipertensi di Puskesmas Sulili Kabupaten Pinrang.Metode Penelitian:Desain penelitian adalah
observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Teknik sampling dengan Consecutive sampling. Analisis
data menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil: Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar responden
dengan IMT normal yaitu sebanyak 25 responden (43,9%) dan mayoritas responden yang tidak hipertensi yaitu
sebanyak 51 responden (89,5%). Hasil analisis bivariate Status gizi dengan kejadian hipertensi dengan uji Chi
Squaremaka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Testdi dapatkan nilai p-value sebesar 0,006 lebih kecil dari
0,05(p<0,05).Kesimpulan: Ada hubungan antara status gizi dan kejadian hipertensi di Puskesmas Sulili.

Kata kunci: Hipertensi, Status gizi

ABSTRACT

Background: Hypertension is a dangerous disease, especially if it occurs in women who are pregnant. This can
cause death for the mother and for the baby to be born, because there are no specific symptoms or signs as an
early warning. Objective: To determine the relationship between the nutritional status of pregnant women and
the incidence of hypertension in the Sulili Puskesmas Pinrang Regency. Research Method: The study design
was an analytic observational with a retrospective approach. Sampling technique with consecutive sampling.
Data analysis used Chi Square statistical test. Results: The results of univariate analysis showed that most
respondents with normal BMI were 25 respondents (43.9%) and the majority of respondents who were not
hypertensive were 51 respondents (89.5%). The results of bivariate analysis of nutritional status with the
incidence of hypertension with Chi Squaremaka test based on Fisher's Exatc Test value get p-value of 0.006
smaller than 0.05 (p <0.05). Conclusion: There is a relationship between nutritional status and the incidence of
hypertension in Puskesmas Sulili.

Keywords : Hypertension, nutritional status

© 2020 Jurnal Kesehatan Luwu Raya


 Correspondence Address:
LP2M STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya, Kota Palopo Indonesia P-ISSN : 2356-198X
Email: lp2mstikesluwuraya@gmail.com E-ISSN : -
DOI: -

73
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

PENDAHULUAN bulan terakhir kehamilan atau lebih setelah 20


Kehamilan merupakan suatu hal yang minggu usia kehamilan pada wanita yang
fisiologis atau alamiah. Namun setiap sebelumnya normotensif, tekanan darah
kehamilan berpotensi menjadi patologis mencapai nilai 140/90 mmHg, atau kenaikan
sehingga bidan harus dapat melakukan upaya tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan
promotif dan preventif untuk mengantisipasi diastolik 15 mmHg di atas nilai normal.
terjadinya komplikasi dan kelainan dalam Terdapat banyak faktor resiko untuk
kehamilan. terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang
Menurut WHO tahun 2015, sekitar dapat dikelompokkan dalam faktor resiko
303.000 ibu hamil mengalami kematian di sebagai berikut, primigravida, primipaternitas,
seluruh dunia setiap hari. Tingkat kematian ibu hiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa,
hamil sejak 1990 sampai 2015 mengalami kehamilan multiple, diabetes mellitus, hidrops
penurunan hanya 2,3 % pertahun (jumlah fetalis, bayi besar, umur yang ekstrim, riwayat
kematian per 100.000 kelahiran hidup) keluarga perna preeklamsia/eklamsia,
sedangkan dibeberapa Negara penurunan penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang
tahunan dalam kematian ibu antara tahun sudah ada sebelum hamil, status gizi,
2000-2010 di atas 5,5%. Hampir semua kecemasan, obesitas.
kematian ibu 99% terjadi di negara Menurut jurnal dengan judul “Hubungan
berkembang, lebih dari setengah kematian status gizi dan stress dengan kejadian
terjadi di Afrika sedangkan hampir sepertiga hipertensi pada ibu hamil” didapatkan dari 37
terjadi di Asia Selatan. ibu, jumlah kejadian hipertensi dalam
Angka kematian ibu melahirkan di kehamilan sebanyak 16 orang (43,2%) dari 37
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017 terdapat ibu, status gizi ibu hamil terbanyak adalah
115 Kasus. Menurut Kemenkes, AKI di status gizi baik sebanyak 23 orang (62,2%).
Indonesia terjadi disebabkan oleh kehamilan, Ada hubungan status gizi dengan kejadian
persalinan, nifas, atau pengelolaannya dan hipertensi pada ibu hamil.
juga penyebab lainnya adalah penyebab obsetri Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
langsung yaitu perdarahan 28%, infeksi 11%, dilakukan di Pukesmas Sulili, di dapatkan ibu
sedangkan penyebab tidak langsung adalah hamil trimester II dan trimester III yang
trauma obsetri 5 % dan lain-lain 11%. terdaftar dalam buku register pada bulan
Kematian ibu di Indonesia masih didominasi Desember 2017 sampai dengan bulan Februari
oleh tiga penyebab utama kematian yaitu 2018 berjumlah 388 ibu hamil, perkiraan ibu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan hamil dengan risiko tinggi mencapai 70 ibu
(HDK), dan infeksi. hamil. Jadi berdasarkan latar belakang diatas,
Hipertensi merupakan penyakit yang maka penulis tertarik untuk melakukan
berbahaya, terutama apabila terjadi pada penelitian dengan judul Hubungan Status gizi
wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat ibu hamil dengan kejadian Hipertensi di
menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi Puskesmas Sulili Kabupaten Pinrang.
bayi yang akan dilahirkan, karena tidak ada
gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. BAHAN DAN METODE
Hipertensi dalam kehamilan, kejadian ini Jenis penelitian ini adalah observasional
persentasenya 12% dari kematian ibu di analitik dengan pendekatan retrospektif
seluruh dunia yang menyatakan bahwa .Penelitian ini dilakukan di Puskesmas sulili
hipertensi meningkatkan angka kematian dan Kabupaten Pinrang pada tanggal 24-31 Juli
kesakitan pada ibu hamil.(4) Hipertensi dalam 2019.
kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat Jumlah populasi yaitu 129 orang yang
kehamilan berlangsung dan biasanya pada selama sebulan terakhir mengikuti yoga

74
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

kehamilan. Besar sampel yang digunakan pada 2. Berdasarkan Status Gizi


saat penelitian yaitu 57 ibu hamil. Teknik Tabel 2. Berdasarkan Status Gizi Ibu Hamil
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Puskesmas Sulili Kab. Pinrang
non probability sampling.
Analisis univariat pada penelitian ini
menggunakan analisis distribusi frekuensi
untuk mengetahui gambaran umum responden
berdasarkan karakteristik yaitu usia,
pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan, Sumber: Data skunder 2019
paritas dan indeks massa tubuh (IMT). Analisis Berdasarkan tabel 2 sebagian besar
data yang digunakan adalah statistic non responden dengan Status Gizi nomal yaitu
parametris tehnik bivariate uji “chi square” sebanyak 26 responden (45,6%).
menggunakan fisher’s exach test.
3. Distribusi Frekuensi kejadian hipertensi
HASIL PENELITIAN Tabel 3. Berdasarkan Kejadian Hipertensi Ibu
Analisis Univariat Hamil Puskesmas Sulili Kab. Pinrang
1. Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil
Tabel 1. Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil
Puskesmas Sulili Kab. Pinrang

Sumber: Data primer 2019


Berdasarkan tabel 3, sebagian besar
responden tidak hipertensi yaitu sebanyak 51
responden (89,5%).

4. Distribusi Status Gizi dengan Karakteristik


Responden (IMT)
Tabel 4 Distribusi Status Gizi dengan
Karakteristik Responden (IMT) pada Ibu
Hamil di Puskesmas Sulili.

Sumber: Data primer tahun 2019


Berdasarkan tabel 1 diketahui
karakteristik responden berdasarkan umur
sebagian besar responden adalah yang berusia
20-35 tahun sebanyak 47 responden (82,5%),
tingkat pendidikan sebagian besar responden
dengan tingkat pendidikan menengah yaitu
sebanyak 37 responden (64,9%), pekerjaan
sebagian besar responden dengan bekerja yaitu
31 responden (54,4%), umur kehamilan
sebagian besar umur kehamilan responden
yaitu trimester III sebanyak 30 responden
(52,6%) dan paritas responden yaitu
Sumber: Data Sekunder 2019
multigravida sebanyak 29 responden (50,9%).

75
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

Berdasarkan tabel4 pada Indeks Massa Sumber: Data sekunder 2019


Tubuh (IMT) berdasarkan usia didapatkan Berdasarkan tabel 5 kejadian hipertensi
sebagian besar responden dengan usia 20-53 berdasarkan usia didapatkan sebagian besar
tahun dan status gizi normal yaitu sebanyak 22
responden dengan usia 20-35 tahun dan tidak
responden (38,6%), berdasarkan tingkat hipertensi yaitu sebanyak 41 responden
pendidikan didapatkan sebagian besar (71,9%), berdasarkan pendidikan didapatkan
responden dengan tingkat pendidikan sebagian besar responden dengan pendidikan
menengah dan status gizi normal yaitu menengah dan tidak hipertensi yaitu sebanyak
sebanyak 18 responden (31,6%), berdasarkan
34 responden (59,6%), berdasarkan pekerjaan
pekerjaan didapatkan sebagian besar didapatkan sebagian besar responden dengan
responden dengan pekerjaan tidak bekerja dan
pekerjaan IRT dan tidak hipertensi yaitu
status gizi normal yaitu sebanyak 15
sebanyak 26 responden (45,6%), berdasarkan
responden (24,6%), berdasarkan umur umur kehamilan didapatkan sebagian besar
kehamilan didapatkan sebagian besar
responden dengan umur kehamilan trimester
responden dengan umur kehamilan trimester III dan tidak hipertensi yaitu sebanyak 26
III dan status gizi normal yaitu sebanyak 14
responden (45,6%), berdasarkan paritas
responden (24,6%), berdasarkan paritas
didapatkan sebagian besar responden dengan
didapatkan sebagian besar responden dengan paritas multipara dan tidak hipertensi sebanyak
paritas primigravida dan status gizi normal
27 responden (47,4%).
yaitu sebanyak 13 responden (22,8%). Sama
banyaknya dengan paritas multipara dan status
Analisis Bivariat
gizi normal yaitu sebanyak 13 responden
Tabel 6 Distribusi Responden Hubungan
(22,8%).
Status Gizi pada Ibu Hamil dengan Kejadian
5. Distribusi Kejadian Hipertensi Responden
Hipertensi di Puskesmas Sulili
dengan Karakteristik
Tabel 5 Distribusi Kejadian Hipertensi
Responden dengan Karakteristik pada Ibu
Hamil di Puskesmas Sulili

Kejadian Hiperetensi
Karakteristik Tidak
Hipertensi
Responden Hipertensi Sumber: Data primer 2019
F % F %
Berdasarkan tabel 6 sebagian besar
Usia
20-35 41 71,9 6 10,5
responden mempunyai indeks massa tubuh
<20&>35 10 17,5 0 0 tidak beresiko dan tidak hipertensi yaitu
Pendidikan sebanyak 31 responden (54,4%). Hasil
Dasar 4 7,0 0 0 analisis bivariat diketahui bahwa nilai p-value
Menengah 34 59,6 3 5,3
diperoleh 0,006 berarti P<0,05 sehingga ada
Tinggi 13 22,8 3 5,3
Pekerjaan
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan
Bekerja 25 43,9 6 10,5 kejadian hipertensi di Puskesmas Sulili.
Tidak bekerja 26 45,6 0 0
UK
Trimester II 25 43,9 2 3,5 PEMBAHASAN
Trimester III 26 45,6 4 7,0 1. Karakteristik responden berdasarkan usia,
Paritas tinggkat pendidikan, pekerjaan, umur
Primigravida 24 42,1 4 7,0
kehamilan dan paritas.
Multipara 27 47,4 2 3,5
Total 51 89,5 6 10,5 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
bahwa karakteristik responden berdasarkan

76
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

sebagian besar responden adalah yang berusia ibu dengan paritas tinggi akan mempunyai
20-35 tahun sebanyak47 responden anggota keluarga yang lebih banyak atau
(82,5%).Maka dapat disimpulkan bahwa usia keluarga besar, sehingga akan lebih banyak
20-35 tahun adalah usia reproduktif wanita membutuhkan bahan makanan untuk
untuk hamil dan melahirkan. Ibu hamilyang dikonsumsi. Hal ini akan diperberat jika daya
berusia 20 hingga 30 tahun telah masuk dalam beli rendah yang disebabkan oleh kemampuan
rentang usia dewasa awal, dimana ibu mulai ekonomi yang rendah.
mengalami proses kematangan emosional dan
mampu menerima informasi dengan baik serta 2. Status Gizi
mengambil keputusan yang tepat mengenai Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
perilaku kesehatan seperti status gizi selama bahwa sebagian besar responden dengan IMT
kehamilan. Responden dengan tingkat normal yaitu sebanyak 26 responden (45,6%).
pendidikan menengah yaitu sebanyak 37 Pada trimester II seorang wanita hamil akan
responden (64,9%). Semakin baik tingkat mengalami kenaikan berat badan yang lebih
pendidikan seseorang maka akan semakin baik banyak dibandingkan pada saat trimester I.
pola fikir yang terbentuk, sehingga pola pikir karena pada saat trimester II ini pertumbuhan
yang baik tersebut akan membuat seseorang janin juga semakin besar. Dan sebagian besar
semakin terbuka terhadap hal-hal baru dan penambahan berat badan selama masa
mampu menerima informasi dengan baik.) kehamilan berasal dari uterus dan isi-isi nya.
Responden dengan bekerja yaitu 31 responden Status gizi merupakan hal yang penting
(54,4%). Ibu bekerja untuk mencari nafkah diperhatikan pada masa kehamilan, karna
bagi kepentingan dirinya sendiri maupun faktor gizi sanggat berpengaruh terhadap
keluarganya, faktor bekerja saja tidak terlalu status kesehatan ibu selama hamil serta
memberi peran terhadap timbulnya suatu gunapertumbuhan dan perkembangan
masalah pada ibu hamil akan tetapi kondisi
janin.
kerja yang menonjol serta aktivitas yang
berlebihan dan kurangnya istirahat saat bekerja
3. Kejadian Hipertensi
berpengaruh besar terhadap kehamilan dan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
kesehatan janin yang di kandungnya. Umur
bahwa sebagian besar responden tidak
kehamilan responden yaitu trimester III
hipertensi yaitu sebanyak 51 responden
sebanyak 30 responden (52,6%). Sedangkan
(89,5%). Menurut Wagiyo dan Putrono
kehamilan pada usia >35 tahun merupakan
hipertensi kehamilan adalah kelainan yang
keadaan yang dikategorikan dalam resiko
belum diketahui penyebabnya secara pasti
tinggi terhadap kelainan bawaan sertaadanya
yang terjadi pada masa kehamilan dan
penyulit selama masa kehamilan dan
dimanepestasikan dengan meningkatnya
persalinan. dan sebagian paritas responden
tekanan darah tekanan sistolik naik mmHg
yaitu multigravida sebanyak 29 responden
pertekanan diastolik naik 15 mmHg diatas nilai
(50,9%). Paritas mempengaruhi pengetahuan
dasar) disertai protein urine, udema
ibu karena ibuyang sudah berpengalaman atau
(preklamsia) yang berlanjut pada kejang dan
sudah pernah hamil cenderung memiiki
koma (eklamsia). Hasil penelitian ini tidak
pengetahuan yang lebih banyak tentang
sejalan dengan penelitian Rajamuda yang
kehamilannya. Pada ibu hamil pertama rasa
berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan
ingin tahu dan rasa khawatir tentang
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di
kehamilannya lebih tinggi, ibu hamil pertama
poli klinik Obsetri Ginekologi Rumah Sakit
lebih berhati-hati dan lebih banyak rasa ingin
Jiwa Prof. Dr. V.L Ratum buysang kota
tahunya terhadap kehamilan maupun
Manado”, dimana sebagian besar respondenya
kehamilan risiko tinggi. Dapat dipahami bahwa

77
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

adalah hipertensi yaitu sebanyak 115 orang yang normal akan mengahsilkan anak yang
(55,6%). normal. Demikian juga sebaliknya. Kenaikan
berat badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk
4. Status Gizi berdasarkan Karakteristik ibu yang gemuk ) dan 12,5 kg (untuk ibu yang
kehamilan dan paritas Berdasarkan usia, tidak gemuk). Dalam 3 bulan pertama, berat
tingkat pendidikan, pekerjaan, umur. badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg.
Hasil penelitian didapatkan pada Indeks kemudian, dinilai normal bila setiap minggu
Massa Tubuh (IMT) berdasarkan usia berat badan naik 0,5 kg. pada kehamilan tua,
didapatkan sebagian besar responden dengan rata-rata kenaikan berat badan ibu akan
usia 20-53 tahun dan status gizi normal yaitu mencapai 12 kg. jika kenaikan berat badan
sebanyak 22 responden (38,6%). Salah satu lebih dari normal, dapat, dapat menimbulkan
faktor yang mempengaruhi status gizi komplikasi keracunan kehamilan (pre-
ibuhamil adalah usia lebih muda usia ibu eklampsia), anak terlalu besar sehingga
hamil maka kebutuhan energy lebih baik. menimbulkan kesulitan persalinan.
(11)
Berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan Sebaliknya, jika berat badan ibu hamil kurang
sebagian besar responden dengan tingkat dari normal, kemungkinan ibu beresiko
pendidikan menengah dan status gizi normal keguguran, anak lahir premature, berat badan
yaitu sebanyak 18 responden (31,6%). lahir rendah, gangguan kekuatan rahim
Pengetahuan dan kemampuan seseorang mengeluarkan anak, dan perdarahan sehabis
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. persalinan. Berdasarkan paritas didapatkan
Makin tinggi pendidikan seseorang, maka sebagian besar responden dengan paritas
makin mudah baginya untuk menerima primigravida dan status gizi normal yaitu
informasi. Pengetahuan akan membentuk sebanyak 13 responden (22,8%). Menurut
tindakan dan perilaku seseorang. Berdasarkan buku ilmu kebidanan penyakit kandungan dan
pekerjaan didapatkan sebagian besar KB mengatakan bahwa ibu dengan paritas
responden dengan pekerjaan tidak bekerja dan yang kurang dari empat tidak beresiko
status gizi normal yaitu sebanyak 15 mengalami gangguan dalam kehamilan.
responden (24,6%). Berdasarkan Apabila
pekerjaan ibu berat maka asupan gizi yang 5. Kejadian hipertensi berdasarkan
dikonsumsi juga lebih banyak begitu juga karakteristik usia, tingkat pendidikan, umur
sebaliknya, sehingga asupan gizi ibu hamil kehamilan dan paritas
akan mempengaruhi status gizi ibu hamil Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
selama kehamilan. Selain itu, pekerjaan ibu kejadian hipertensi didapatkansebagian besar
akan berpengaruh pada jumlah pendapatan ibu responden dengan usia 20-35 tahun dan tidak
yang akan mempengaruhi asupan gizi ibu hipertensi yaitu sebanyak 41 responden
selama kehamilan, dimana ibu yang (71,9%). Hipertensi meningkat diumur muda,
mempunyai pendapatan lebih tinggi bisa sehubungan dengan belum sempurnanya
mengkonsumsi makanan yang lebih bervariasi organ-organyang ada ditubuh wanita untuk
dan bergizi, sehingga akan mempengaruhi bereproduksi, selain itu faktor psikologis yang
status gizi ibu hamil. Berdasarkan umur cenderung kurang stabil juga meningkatkan
kehamilan didapatkan sebagian besar kejadian hipertensi diumur muda. Masih
responden dengan umur kehamilan trimester banyaknya kejadian hipertensi pada ibu hamil
III dan status gizi normal yaitu sebanyak 14 diusia muda ini mungkin disebabkan masih
responden (24,6%). Pengaruh gizi kurangnya pemahaman orang tentang usia
terhadapkehamilan sangat penting. Berat reproduksi sehat, sehingga banyak yang
badan ibu hamil harus memadai, bertambah menikah dan hamil diusia belasan tahun. Pada
sesuai dengan umur kehamilan. Berat badan kehamilan <20 tahun, keadaan alat reproduksi

78
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

belum siap untuk menerima kehamilan akan (mmHg). Kemudian, tekanan darah meningkat
meningkatkan kejadian hipertensi dalam lagi pada trimester ketiga. Kemudian tekanan
kehamilan dan bisa mengaruh kekeracunan darah ini bisa berujung pada terjadinya
kehamilan. Umur reproduksi sehat adalah preeklamsia. Wanita hamil yang sebelumnya
umur yang aman untuk kehamilan dan menderita hipertensi bisa juga mengalami
persalinan yaitu 20-30 tahun. Dimana pada perubahan tekanan darah selama hamil.
umur tersebut terjadi perubahan pada jaringan Kejadian hipertensi berdasarkan paritas
dan alat kandungan serta jalan lahir tidak didapatkan sebagian besar responden dengan
lentur lagi. Pada umur tersebut cenderung paritas multiparadan tidak hipertensi sebanyak
didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu 27 responden (47,4%). Pada primipara sering
hamil , salah satunya hipertensi dan eklamsi. mengalami stress dalam menghadapi
Kejadian hipertensi berdasarkan pendidikan persalinan. Stress emosi yang terjadi pada
didapatkansebagian besar responden dengan primipara menyebabkan peningkatkan
pendidikan menengah dan tidak hipertensi pelepasancorticotropic-releasing hormone
yaitu sebanyak 34 responden (59,6%). Tingkat (CRH) oleh hypothalamus, yang kemudian
pendidikan yang rendah berdampak menyebabkan peningkatan kortisol. Efek
pengetahuan dan hal tersebut berpengaruh kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk
pada prilaku. Pendidikan yang cukup belum berespons terhadap semua stressor dengan
bisa menjamin terciptanya prilaku yang baik, meningkatkan respons simpatis, termasuk
karena menurut teori lehendr off dan track respons yang ditunjukan untuk meningkatkan
prilaku tidak hanya dip engaru oleh curah jantung dan mempertahankan tekanan
kemampuan tetapi juga kemauan. Informasi darah. Hal ini sama dengan penelitian
yang diterima masyarakat diluarpendidikannya Purwatiada hubungan signifikan antara paritas
juga berperan penting terhadap peningkatan dengan kejadian preeklamsi. Wanita yang baru
pengetahuan. menjadi ibu atau dengan pasangan baru
Kejadian hipertensi berdasarkan pekerjaan mempunnyai resiko 6 sampai 8 kali lebih
didapatkan sebagian besar responden dengan mudah terkena hipertensi (preeklamsi-eklamsi)
pekerjaan IRT dan tidak hipertensi yaitu dari pada multigravida. Sekitar 85% hipertensi
sebanyak 26 responden (45,6%). Jenis (preeklamsi-eklamsi) terjadi pada kehamilan
pekerjaan berpengaruh dengan pola aktivitas pertama. Teori tersebut menyebutkan blocking
fisik, dimana pekerjaan yang tidak antibodies terhadap antigen plasenta yang
mengandalkan aktivitas fisik berpengaruh pada terbentuk pada kehamilan pertama menjadi
tekanan darah, orang yang bekerja dengan penyebab hipertensi dan sampai kehamilan
melibatkan aktivitas fisik dapat terlindungi dari hipertensi.
penyakit hipertensi. Jam kerja yang panjang
dapat menyebabkan risiko hipertensi melalui 6. Hubungan Status Gizi pada Ibu Hamil
beberapa hal. Selain itu kondisi dilingkungan dengan Kejadian Hipertensi
kerja dapat menjadi faktor risiko hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Kejadian hipertensi berdasarkan umur bahwa dari 57 responden sebagian besar
kehamilan didapatkan sebagian besar memiliki tekanan darah tidak hipertensi
responden dengan umur kehamilan trimester dengan indek masa tubuh (IMT) tidak beresiko
III dan tidak hipertensi yaitu sebanyak 26 yaitu sebanyak 31 responden (54,4%) dan yang
responden (45,6%). Pada trimester pertama, mengalami tekanan darah hipertensi memiliki
tekanan darah relative sama dengan tekanan indeks massa tubuh beresiko yaitu sejumlah 6
darah sebelum kehamilan.Sementara tekanan responden (10,5%) Hasil analisis bivariat
darah selama trimester kedua cenderung diketahui bahwa nilai p value diperoleh 0,006
menurun beberapa millimeter air raksa berarti P<0,05 sehingga ada hubungan antara

79
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

status gizi ibu hamil dengan kejadian Saran


hipertensi di Puskesmas Sulili. Menurut Meningkatkan penyuluhan secara
Romauli menyatakan bahwa pengaruh gizi maksimal mengenai gizi ibu hamil dan
terhadap kehamilan sangat penting. Berat hipertensi, Penelitian lebih lanjut mengenai
badan ibu hamil memadai, bertambah sesuai faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi
dengan umur kehamilan. Berat badan yang seperti usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan,
normal akan menghasilkan anak yang normal umur kehamilan dan paritas pada ibu hamil.
demikian juga sebaliknya, kenaikan berat
badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk ibu DAFTAR RUJUKAN
yang gemuk) dan 12,5 kg (untuk ibu yang Ade, I. 2012. Faktor-faktor Yang
tidak gemuk). Sejumlah metode dapat Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap
digunakan untuk mengkaji status nutrisi Kejadian Preeklamsia di RSUD Cut
Nyak Dien Meulaboh. Skripsi. Aceh
seorang wanita. Membandingkan berat badan
Barat: 2012
dengan tinggi badan sebelum kehamilan
Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan
memberikan perkiraan ukuran tubuh, untuk Kabupaten Sleman. Sleman: Dinas
menentukan standar berat badan dan Kesehatan Kabupaten Sleman; 2018.
mengidentifikasi orang berat badannya kurang Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan
metode ini juga disebut pengukuran indeks Kehamilan. Jakarta: Trans Info
massa tubuh (IMT). Penelitian ini sejalan Media.
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Junaidi, I., 2010. Hipertensi Pengenalan,
Pongmanda Pebriani dengan hasil penelitian Pencegahan, dan Pengobatan.
Chi square diperoleh nilai signifikan Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
p=0,07,X2 = 7,290. Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan
Hal ini menunjukan bahwa terdapat Indonesia 2016. Keputusan Menteri
hubungan stress dengan kejadian hipertensi kesehatan Republik Indonesia.
pada ibu hamil. Dan berhubungan pula Jakarta.
denganpenelitian Desyminda Alferia Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil.
menyatakan bahwa hasil analisi didapatkan p- Yogyakarta: Nuha Medika.
value0,011 dan t = 0,259. Hal ini menunjukan Pantiawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan
1. Jakarta: Nuha Medika.
bahwa ada hubungan obesitas dengan kejadian
Pongmanda, P. 2018. Hubungan Status
preklamsia pada ibu bersalin. Beberapa hasil
Gizi dan Stress Dengan Kejadian
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ada
Hipertensi Pada Ibu Hamil di
hubungan antara status gizi ibu hamildengan Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-
kejadian hipertensi yang mana berhubungan Lepo Kota Kendari. Skripsi. Kendari.
dengan hasil penelitian ini, bahwa terdapat Universitas Poltekkes Kendari: 2018.
hubungan status gizi ibu hamil dengan Prawirohardjo, S. 2009. Hipertensi dalam
kejadian hipertensi. kehamilan dalam : Ilmu Kebidanan
Edisi Keempat. Jakarta : PT Bina
SIMPULAN DAN SARAN Pustaka. hlm 530-61
Simpulan Purwati, F. 2018. Faktor Yang
Sebagian besar responden dengan IMT Berhubungan Dengan
normal yaitu sebanyak 26 responden KejadianHipertensi Pada Ibu Hamil
(45,6%),mayoritas responden yang tidak Di Wilayah Kerja Puskesmas Suli
hipertensi yaitu sebanyak 51 responden Kabupaten Luwu. Skripsi.
(89,5%) dan terdapat hubungan status gizi ibu Makassar.Universitas Hasanuddin
hamil dengan kejadian hipertensi di Makassar Fakultas Kesehatan
Puskesmas Sulili. Masyarakat: 2018

80
Ramdani / JKLR: Jurnal Kesehatan Luwu Raya Vol.7 No.1 (Juli 2020) Hal: 73 - 81

Romauli, S. 2011. Asuhan Kebidanan I.


Yogyakarta: Nuha Medika.
Sukarni, I dan Margareth, Z.H. 2013.
Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nugroho, T. 2012. Patologi Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wagiyo, Ns, Putranto. 2016. Asuhan
Keperawatan Antenatal, Intranatal
& Bayi Baru Lahir Fisiologis Dan
Patologis. Yogyakata :CV.And.
WHO Study Group. 2015. The
Hypertensive Disorders Of
Pregnancy. WHO technical report
series no 758. Geneva: World Health
Organitation.

81

Anda mungkin juga menyukai