Oleh
Kelompok 17
Blok : Kegawatdaruratan II
Kelompok : 17
Anggota :
Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tension pneumothoraks pada blok kegawatdaruratan II ini dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana.
Kelompok 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pernafasan merupakan salah satu organ terpenting dari bagian
tubuh manusia setelah kardiovaskuler, sehingga bila terjadi gangguan sistem
pernafasan akan mempengaruhi semua organ yang lain yang akan
mengganggu aktivitas manusia.
Seiring dengan kemajuan zaman, semakin banyaknya transportasi dan
pola hidup yang kurang baik dapat menjadi suatu masalah kesehatan jiwa,
salah satunya yaitu gangguan sistem pernafasan yang serius dan
membahayakan jiwa, keadaan ini akan menimbulkan berbagai penyakit primer
yang mengenai sistem bronkopulmoner seperti hemoptisis masif, pneumotorak
ventil status asmatikus dan pneumotorak berat. Sedangkan gangguan fungsi
paru yang sekunder terhadap gangguan organ lain seperti keracunan obat yang
menimbulkan depresi pusat pernafasan.
Di Amerika didapatkan 180.000 orang meninggal akibat gangguan fungsi
paru seperti trauma thorak, baik karena trauma thorak langsung maupun tidak
langsung. Trauma thorak dapat mengakibatkan terjadinya robekan pada pleura,
adanya robekan ini dapat menjadi celah masuknya udara ke dalam rongga
tersebut sehingga menjadi Pneumotoraks. Dari pneumotoraks ini dapat menjadi
tension pneumotoraks jika tidak ditangani dengan baik.
Tension Pneumotoraks merupakan medical emergency dimana
akumulasi udara dalam rongga pleura akan bertambah setiap kali bernapas.
Peningkatan tekanan intratoraks mengakibatkan bergesernya organ
mediastinum secara masif ke arah berlawanan dari sisi paru yang mengalami
tekanan.
Insidensi dari tension pneumotoraks di luar rumah sakit tidak mungkin
dapat ditentukan. Revisi oleh Department of Transportation (DOT) Emergency
Medical Treatment (EMT) Paramedic Curriculum menyarankan tindakan
dekompresi jarum segera pada dada pasien yang menunjukan tanda serta
gejala yang non-spesifik. Sekitar 10-30% pasien yang dirujuk ke pusat trauma
tingkat 1 di Amerika Serikat menerima tindakan pra rumah sakit berupa
dekompresi jarum torakostomi, meskipun pada jumlah tersebut tidak semua
pasien menderita kondisi tension pneumotoraks.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Mahasiswa dapat memahami konsep dari tension pneumothorax
2. Tujuan Khusus
a. Definisi tension pneumothorax
b. Etiologi tension pneumothorax
c. Patofisiologi tension pneumothorax
d. Manifestasi klinis tension pneumothorax
e. Pemeriksaan penunjang tension pneumothorax
f. Penatalaksanaan tension pneumothorax
g. komplikasi tension pneumothorax
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat inspirasi akan terdapat lebih banyak udara lagi yang masuk
dan tekanan udara mulai melampaui tekanan barometrik.Peningkatan
tekanan udara akan mendorong paru yang dalam keadaan recoiling
sehingga terjadi atelektasis kompresi.
A. Kesimpulan
Tension Pneumotoraks merupakan medical emergency dimana
akumulasi udara dalam rongga pleura akan bertambah setiap kali
bernapas. Peningkatan tekanan intratoraks mengakibatkan bergesernya
organ mediastinum secara masif ke arah berlawanan dari sisi paru yang
mengalami tekanan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat membantu para
pembaca khususnya perawat dalam memahami konsep dari tension
pneumothorax. Sehingga dapat menambah pengetahuan yang dapat
diterapkan dalam kasus tension pneumothorax.
DAFTAR PUSTAKA
Alagaff, Hood, dkk 2005, Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlannga
University Press.
Alagaff, Hood, dkk 2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press.
Aru W.Sudoyo,dkk 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Ed V. Jakarta:
Interna Publishing.
Bosswick, John A., Jr. 1988. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta : EGC.
Corwin, Elizabeth J, Corwi 2009, Buku Saku Patofisiologi
Kowalak, Jennifer P, Dkk, 2011 Buku Ajar Patofisiologi: Sistem Pernapasan-
Pneumothoraks, BAB.7-Hal.253 Jakarta: EGC
Manson, J. Robert. 2010. Murray & Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine,
5/e. Saunders. Philadelphia.