Pneumothorax adalah istilah medis untuk terkumpulnya udara pada rongga pleura,
yaitu rongga tipis yang dibatasi dua selaput pleura di antara paru-paru dan dinding dada.
Udara yang terkumpul pada rongga pleura dapat terjadi akibat adanya celah yang
terbentuk akibat cedera pada dinding dada atau robekan pada jaringan paru-paru.
Akibatnya, udara tersebut dapat menekan paru-paru dan membuat paru-paru menjadi
mengempis (kolaps).Secara umum, pneumothorax terbagi menjadi dua, yaitu
pneumothorax primer dan sekunder. Ketika pneumothorax terjadi pada orang yang sehat
tanpa didahului penyakit paru-paru, kondisi ini disebut pneumothorax primer.
Sebaliknya, pneumothorax yang dialami akibat komplikasi dari penyakit paru-paru
disebut pneumothorax sekunder. Selain itu, berdasarkan penyebabnya, pneumothorax
dapat dibagi menjadi pneumothorax trauma yang disebabkan oleh cedera pada
dinding paru-paru atau dada, serta pneumohorax non trauma yang terjadi secara spontan
tanpa diawali cedera.
Seluruh jenis pneumothorax ini merupakan kondisi gawat darurat yang dapat
mengancam nyawa bila tidak ditangani secara cepat, terutama bila terjadi tension
pneumothorax. Tension pneumothorax merupakan kondisi di mana udara
yang terkumpul pada rongga pleura tidak dapat keluar, tetapi udara dari dinding dada
dan paru-paru terus masuk ke rongga tersebut, sehingga akan menekan bukan hanya
paru-paru, melainkan juga jantung.
1.4 Etiologi
Berikut ini adalah beberapa kondisi dan penyakit yang menyebabkan pneumothoraks
adalah:
1. Cidera dada
Cedera tumpul atau tembus ke dada bisa menyebabkan oleh kolaps paru. Beberapa
cedera atau bula paru dapat terjadi akibat cedera misal disebabkan tabrakan mobil,
sementara kasus lain mungkin secara tidak sengaja terjadi saat dilakukan prosedur
medis yang menggunakan jarum ke dalam dada.
2. Penyakit paru-paru
3. Lepuh
Lepuh karena udara kecil (blebs) dapat berkembang di bagian atas paru-paru. Bleb ini
terkadang pecah – memungkinkan udara bocor ke ruang yang mengelilingi paru-paru.
4. Ventilasi mekanis
Jenis pneumotoraks yang parah dapat terjadi pada orang yang membutuhkan
penanganan mekanis untuk bernapas. Ventilator bisa digunakan untuk menciptakan
ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada. Hal yang harus waspadai adalah paru-
paru bisa kolaps sepenuhnya.
1.6 Patofisiologi
Rongga dada mempunyai dua struktur yang penting dan digunakan untukmelakukan
proses ventilasi dan oksigenasi, yaitu pertama tulang, tulang-tulangyang menyusun
struktur pernapasan seperti tulang klafikula, sternum, scapula.Kemudian yang kedua
adalah otot-otot pernapasan yang sangat berperan pada proses inspirasi dan ekspirasi 6
.Jika salah satu dari dua struktur tersebutmengalami kerusakan, akan berpengaruh pada
proses ventilasi dan oksigenasi.contoh kasusnya, adanya fraktur pada tulang iga atau
tulang rangka akibatkecelakaan, sehingga bisa terjadi keadaaan flail chestatau kerusakan
pada otot pernapasan akibat trauma tumpul, serta adanya kerusakan pada organ
viseral pernapasan seperti, paru-paru, jantung, pembuluh darah dan organ lainnya4 di
abdominal bagian atas, baik itu disebabkan oleh trauma tumpul, tajam, akibat senapan
atau gunshot.
Tindakan dekompressi yaitu membuat hubungan rongga pleura dengan udara luar,ada
beberapa cara :
Penatalaksanaan :
1. Dekompresi segera : large-bore needle insertion (sela iga II, linea mid-klavikula)
2. Water Sealed Drainage (WSD)Open PneumothoraxOpen pneumothorax terjadi
karena luka terbuka yang cukup besar pada dadasehingga udara dapat keluar dan
masuk rongga intra toraks dengan mudah.Tekanan intra toraks akan sama
dengan tekanan udara luar. Dikenal juga sebagaisucking-wound. Terjadi kolaps
total paru.
Penatalaksanaan :
Tartowo wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: salemba
medika
Tartowo, wartonah. 2007. Kebutuhan dasar & proses keperawatan. Edisi 3. Salemba Medika.
Jakarta
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba
Medika. Jakarta
Iqbal mubarak SKM, wahit. 2005. Buku kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: penerbit Buku
Kedokteran ECG
Potter & Perry (2005) Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses Dan Praktik Edisi : 4 Vol.
2. Jakarta: EGC