TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemasaran
keinginan akan menciptakan permintaan yang lebih spesifik terhadap suatu jenis
suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan
didapat, maka konsumen akan melakukan pertukaran dan transaksi jual beli
barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar. Pasar secara
tradisional merupakan tempat secara fisik dimana para penjual dan pembeli
transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu misalnya, pasar
10
11
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
1 Barang
2 Jasa
3 Pengayaan pengalaman
4 Peristiwa
5 Orang
6 Tempat
7 Property
8 Organisasi
9 Informasi
10 Gagasan
menwarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Daryanto,2011).
barang atau menjual, tetapi lebih dari itu. Yang dimana terdapat kegiatan
Tujuan pemasaran dapat tercipta dengan melakukan analisa dalam hal bauran
hidupnya.
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan
13
mengambil kesimpulan berupa respon yang muncul seperti produk apa yang akan
dibeli.
konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa
keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih
(Swasta, 2011), berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diambil 2 aspek dari
sebuah penekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang
pembelian.
Gambar 2.1
Tahap Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah
kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masalah dapat ditunda
pada tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan (Kotler, 2009).
15
2. Pencarian informasi
kelompok yaitu:
pengemasan.
3. Penilaian Alternatif
penilaian untuk menyaring informasi manakah yang akan digunakan, tahap ini
biasa disebut sebagai tahap evaluasi. Kotler (2009) berpendapat bahwa evaluasi
sering mencerminkan keyakinan dan sikap. Melalui bertindak dan belajar, orang
Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude)
4. Keputusan Pembelian
namun jika keputusan yang diambil adalah membeli maka kmonsumen akan
16
adalah keputusan pembelian dalam jumlah, waktu, cara membeli dan sebagainya,
pada proses ini konsumen benar-benar akan melakukan pembelian. Kotler dan
enam sub keputusan yaitu keputusan memilih produk, memilih merek, tempat
yang menunjukan expresi kepuasan atau tidak puas, selanjutnya konsumen akan
yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam
kesempatan berikutnya.
Dalam hal ini konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk apa yang
2 Kemantapan membeli
produk untuk meyakinkan diri konsumen bahwa produk yang dibeli sesuai
produk untuk meyakinkan diri konsumen bahwa produk yang dibeli sesuai
3 Pembelian ulang
yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai
1 Merek (Brand)
atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk
18
produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat
membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat
2 Pengemasan (Packing)
1 Produk Utama (Care Benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan
2 Produk Generik (Basic Product), adalah produk dasar yang mampu memenuhi
dengan berbagai atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan
pesaing.
mendatang.
dideskripsikan dari dalam produk dan jasa yang bersangkutan untuk mencapai
Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diciptakan menghasilkan
yang ditawarkan maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan
Adapun tujuan dari kualitas produk adalah mengusahakan agar barang hasil
produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan., mengusahakan agar biaya
inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin, mengusahakan agar biaya desain dari
produksi dapat menjadi serendah mungkin (Kotler, 2009). Kualitas produk adalah
20
dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler, 2009). Menurut Garvin (dalam
merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang dibeli. Biasanya ini
Dimensi kedua adalah keterandalan, yaitu peluang suatu produk bebas dari
melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk
sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya
tentu semakin awet. Produk yang awet akan dipresepsikan lebih berkualitas
dinyatakan suatu produk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh
produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai
dengan standarnya.
diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibanding produk yang tidak atau
sulit diperbaiki.
konsumen suka. Ini seringkali dilakukan dalam bentuk desain produk atau
dimata konsumen.
termasuk dimensi kualitas dari kinerja, fitur, daya tahan, dan sebagainya.
22
1 Fitur produk
Daya tahan produk merupakan suatu refleksi umur ekonomis berapa ukuran
3 Reliability
Reliability merupakan suatu hal yang berkaitan dengan fungsi suatu barang
2.1.4 Harga
sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau
dapat didefenisikan secara luas harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan
23
konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang
the one element of the marketing mix that produces revenue; the other elements
produce coasts. Prices are perhaps the easiest element of the marketing program
to adjust; product features, channels, and even communication take more time”
barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama dalam
proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan
informasi
2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli
Armstrong, 2010):
1. Penetapan harga lini produk, yaitu menetapkan jenjang harga diantara barang-
3. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang harus
tertentu.
Pada dasarnya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau
volume produksi dan jumlah penjualan tertentu. Tujuan ini harus selaras
keseluruhan
Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan
sulit untuk dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara
akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga. Bila suatu
pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan
5. Tujuan-tujuan Lainnya
Metode penetapan harga menurut Tjiptono (2010) secara garis besar dapat
diantaranya yaitu:
digunakan sehari-hari.
2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya Dalam metode ini faktor penentu
harga yang utama adalah aspek penawaran atau biaya bukan aspek
dapat dilakukan atas dasar target volume laba spesifik atau dinyatakan dalam
berbasis laba ini terdiri dari target profit, pricing, target return on sales
pertimbangan biaya, permintaan atau laba, harga juga dapat ditetapkan atas
28
dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan pesaing. Metode penetapan harga
1. Keterjangkauan harga
Yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen / penjual yang
Yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen / penjual yang
Yaitu penawaran harga yang diberikan oleh produsen / penjual berbeda dan
bersaing dengan yang diberikan oleh produsen lain pada satu jenis produk
yang sama.
Yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen / penjual yang
sesuai
29
“komunikasi dua arah antara pembeli dan penjual yang bertujuan untuk
menggunakan waktu mereka yang mahal itu melakukan apa yang dapat
2. Pendekatan Pendahuluan
mereka).
4. Mengatasi Keberatan
untuk membeli.
5. Menutup Penjualan
pertanyaan
31
tersebut.
Gambar 2.1
Langkah-Langkah Utama Dalam Penjualan Individu
3. Melayani
hanya mendapatkan manfaat dari produk yang mereka beli, tetapi juga harus
4. Menjual
1. Wiraniaga ke pembeli
lewat telepon.
pembeli.
Menurut Kotler & Amstrong 2012 indikator dari personal selling adalah:
Dalam tahap prospecting and qualifying yang menjadi tahap awal dari
Personal selling dalam tahap ini merupakan tahap paling krusial dari
ini mengenai bagaimana kualifikasi dari calon konsumen yang akan dijadikan
2. Preapproach
Pada tahap ini akan dilakukan kembali pengecekan mengenai calon konsumen
tentang bagaimana calon konsumen yang akan dihubungi. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar target dan sasaran yang dituju sudah tepat.
3. Approach
Dalam tahap ini merupakan awal dari pertemuan antara salesperson dengan
calon konsumennya, pada saat ini calon konsumen akan menilai dari
Dan hal ini menjadi krusial dalam membangun hubungan dengan konsumen
35
tentang bagaimana produk yang disampaikan oleh salesperson. Dalam hal ini
informasi dengan produk yang ditawarkan harus jelas agar calon konsumen
Kotler dan Armstrong (2008) companies must also communicate their value
chance. Berdasarkan teori tersebut dalam tahap ini salesperson harus benar-
kebutuhan yang dimiliki calon konsumen, dan juga dapat menunjukkan bukti
hanya dengan cerita dan hal-hal yang disampaikan, hal ini seiiringan dengan
pendapat Kotler dan Armstrong (2008) Buyer today want solution not smile;
5. Handling Objection
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari harga yang tidak
cocok atau jasa yang tidak sesuai maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu
tersebut, dan hal tersebut harus dilakukan dengan baik dan sopan tidak boleh
36
Kotler dan Armstrong (2008) the sales person should use a positive
approach, seek out hidden objection, ask the buyer to clarify any objection,
6. Closing
Dalam tahap ini salesperson harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
Dan dalam tahap ini salesperson harus mengetahui tanda-tanda dari calon
konsumen bahwa mereka sudah cukup jelas dan akan melakukan pengambilan
person yang mudah di hubungi oleh calon pembeli karena terkadang pembeli
tidak langsung memberi konfirmasi pada saat itu, tetapi terkadang mereka
pada saat itu juga, oleh karena itu dalam pemberian contact person bukan
hanya memberikan nomor contact person, juga harus ada nomor lain
ketika contact person utama tidak dapat dihubungi calon customer dapat
tersebut. Selain contact person pada tahap ini juga salesperson harus
macam alat atau media promosi hotel lainnya menurut Kotler dan Armstrong
(2008) The salesperson may offer the buyer special reasons to close, such as
7. Follow up
Hal ini merupakan tahapan paling akhir dari rangkaian proses personal selling
pelayanan yang di berikan karena pada tahap ini salesperson harus merespon
dan juga harus mengetahui bagaimana tingkat kepuasan dari konsumen. pada
product again, talk favorably to other about the product, pay lessattention to
competing brands and advertising, and buy other products from the company.
38
perilaku setelah pembelian. Tetapi dalam hal ini yang menjadi masalah adalah
when the initial order is received, to make sure there is proper instalation,
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti/Tahun Topik penelitian Hasil/kesimpulan
I Dewa Ayu Gede Diyah Pengaruh Personal Selling Hasil penelitian menunjuk-
Saraswati ., Ni Luh Wayan Agen dan Kualitas Produk kan bahwa ada pengaruh
Sayang Telagawathi, Gede Terhadap Keputusan signifikan parsial dari
Putu Agus Jana Susila (2017) Pembelian Nasabah Pada personal selling terhadap
PT.Sun Life Financial keputusan pembelian dan
Cabang Pemaron A.Yani ada pengaruh signifikan
parsial dari kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dengan
adanya proses personal
selling yang baik dan
kualitas produk yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah
akan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam
memilih asuransi
Driyanto Wahyu Wicaksono, Pengaruh Personal Selling, Hasil penelitian ini
39
Dari data yang telah dijelaskan diatas tersebut maka dari itu kita dapat
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kualitas Produk
(X1)
H1
Keputusan Pembelian (Y)
Harga
(X2) H2
H3
Personal Selling
(X3)
2.4. Hipotesis
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Mobil All New KIA Rio di Kota
Manado”. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas produk yang
ditawarkan tergolong baik dan berkualitas, baik dari keawetan atau ketahanannya
dilihat dari kualitas mesinnya, kualitas desain atau bentuknya, kualitas warna
yang lain. Hal ini yang menjadikan pertimbangan konsumen dalam melakukan
Persepsi harga yang diberikan oleh konsumen terhadap sebuah produk haruslah
positif, mengingat harga sebuah produk menjadi modal titik balik bagi produsen
untuk mendapatkan laba, namun bagi konsumen harga bukanlah menjadi sebuah
masalah apabila harga yang dikorbankan mempunyai nilai yang setara dari produk
yang didapatkan.
harga terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa Harga yang dibayarkan oleh konsumen pada
sebuah produk yang dibeli sudah sebanding dengan manfaat yang akan diterima,
Promosi melalui personal selling adalah cara yang paling lama dari proses
dinamis karena sifatnya yang merupakan kontak langsung antara salesperson dan
konsumen, tenaga penjual berbicara langsung dengan pembeli. Hal ini dilakukan
dengan pihak perusahaan. Seorang tenaga penjual yang baik tidak hanya berusaha
cara memberikan solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi oleh konsumen.
Hal seperti ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh Kotler dan Armstrong
(2008:420) personal presentation by the firm’s sales force for the purpose of
konsumen jauh dari produk dalam arti konsumen belum mengenal produk. Tenaga
dengan baik oleh tenaga penjual, maka konsumen akan mengenal dengan baik
pengaruh personal selling terhadap keputusan tidak dapat dipisahkan, dengan kata
tidak berperan dengan baik maka besar kemungkinan penjualan suatu produk akan