Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

PADA Tn.S DI BANGSAL GERANIUM

RSJD Dr.RM SOEJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH :

JOKO DWI JULIANTO

18.0.P.201

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

KARANGANYAR

2020
Kasus :

Tn.S masuk melalui Instalasi Gawat Darurat diantar oleh keluarganya dengan keluhan
adanya perubahan tingkah laku 3 hari yang lalu yaitu pasien mengamuk,pasien
mendengar bisikan untuk mengambil uang di bank tiap hari padahal tidak punya
tabungan,mengaku mendengar bisikan dari gusti Allah, bicara sendiri dan tidak bisa
tidur. Kien merasakan dirinya belum menikah padahal adiknya sudah menikah dan
membuat dirinya sering mendengar bisikan bisikan. Klien pernah dirawat 3x di
bangsal jiwa dan punya riwayat epilepsi sejak SMP kelas 1 dan pengobatan rutin
maka karena itu keluarga membawa klien ke RS Jiwa.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

PADA Tn.S DI BANGSAL GERANIUM

RSJD Dr.RM SOEJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

Nama : Joko Dwi Julianto


NIM : 18.0.P.201
Tanggal Pengkajian : 9 September 2020
Ruang Rawat : Geranium
A. Pengkajian
1. Identitas
Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 38 Tahun
No RM : 047XXX
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan terakhir : SLTP
Tanggal masuk RS : 7 September 2020
Alamat : Sleman

2. Alasan Masuk
Pasien mengatakan adanya perubahan tingkah laku 3 hari yang lalu yaitu
pasien mengamuk,pasien mendengar bisikan untuk mengambil uang di bank
tiap hari padahal tidak punya tabungan,mengaku mendengar bisikan dari
gusti Allah, bicara sendiri dan tidak bisa tidur.
3. Faktor Presipitasi
Pasien merasakan dirinya belum menikah padahal adiknya sudah menikah
dan membuat dirinya sering mendengar bisikan bisikan.
4. Faktor Predisposisi
Pasien pernah dirawat 3x di bangsal jiwa dan punya riwayat epilepsi sejak
SMP kelas 1 dan pengobatan rutin.
5. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mensyukuri apa yang telah dimiliki dalam tubuhnya sebagai
anugerah dari Allah SWT.
b. Identitas
Pasien mengatakan bahwa dirinya laki-laki, belum menikah dan bekerja
dirumah membuat kandang ayam.
c. Peran
Pasien mengatakan didalam keluarganya berperan sebagai anak pertama
dari 5 bersaudara.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang.
e. Harga diri
Pasien merasa minder karena belum menikah sampai sekarang diantara
sama adik adiknya
6. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan sakitnya adalah pemberian dari Alloh SWT.
b. Ibadah
Pasien mengatakan beragama islam, rajin solat 5 waktu.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti
Pasien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya adalah
ayah kandungnya.
b. Peran serta dalam kegitan kelompok
Pasien aktif dalam kegiatan kelompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan berhubungan dengan orang lain

8. Genogram

Keterangan :

: Laki-Laki : Ny. K

: Perempuan : Tinggal serumah

: Keturunan : Menikah

Klien merupakan anak ke 1 dari 5 bersaudara. Klien tinggal dengan


bapak,ibu dan adik yang terakhir. Klien dan adik yang terakhir belum
menikah. Di dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami
riwayat gangguan jiwa
a. Pola pengambilan keputusan
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga yang mengambil keputusan
bersama dengan ayahnya setelah dirundingkan dengan
saudara-saudaranya.
9. Persepsi & harapan pasien
a. Persepsi pasien atas masalahnya
Pasien kadang mendengar suara suara aneh
b. Harapan pasien sehubungan dengan pemecahan masalah
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya
dirumah
10. Masalah Budaya
a. Masalah dg hubungan kelompok / masyarakat
Pasien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJD.
Hal ini di buktikan dengan datangnya pasien diantar oleh ayahnya.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Pasien termasuk orang yang ramah sering mengobrol dengan tetangganya
c. Masalah dalam pendidikan
Pasien tamat SLTA
d. Masalah pekerjaan
Pasien bekerja dirumah membuat kandang ayam.
e. Masalah perumahan
Pasien tidak boleh ikut ke sawah dengan ayahnya karena nanti takut
epilepsinya akan kambuh.
f. Masalah dg pelayanan kesehatan
Pasien kooperatif saat diberi tindakan keperawatan.
11. Status Mental
a. Penampilan
Pasien berpenampilan cukup rapi, berpakaian rapi, dan berambut pendek
b. Pembicaraan
Pasien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan
bicara.Pasien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang
pembicaraan sirkumstansialitas dengan pertanyaan yang diajukan.
c. Aktivitas Motorik
Ketika berbincang-bincang mau menjawab dan mau berkontak mata
d. Alam perasaan
Pasien mengatakan perasaannya gelisah takut mendengar bisikan kembali
e. Afek
Afek klien luas dalam ekspresi wajah, irama suara maupun gerakan
tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.

f. Interaksi selama wawancara


Pasien kooperatif saat diwawancarai
g. Persepsi
Pasien kadang mendengar suara suara aneh, seperti melarangnya untuk
minum obat karena itu utusan dari Allah.
h. Isi pikir
Pasien berfikiran bahwa dirinya paling benar didunia
i. Proses pikir
Pasien sedikit mengalami proses berfikir saat dikaji, seperti pasien selalu
lupa jika kita mengulang kembali pertanyaanya.
j. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik, pasien tidak mengalami disorientasi waktu
atau tempat.
k. Memori
Daya ingat pasien kurang untuk daya ingat jangka pendek.
l. Tingkat konsentrasi & berhitung
Pasien mampu menjawab ketika ditanya nama dan alamat.
m. Kemampuan menilai
Pasien dapat menilai yang baik dan yang buruk.
n. Daya tilik diri
Pasien menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini.
12. Mekanisme koping
Pasien mengatakan, apabila pasien mendengar suara suara aneh tersebut
terkadang masih suka mengikuti apa yang didengar dari bisikan tersebut.
13. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6)
c. TTV
TD: 130/80mmHG
N : 88x/m
S : 36,5 0​ ​C
R : 18x/m
14. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : Obsesi psikiatrik

b. Terapi yg diberikan
Cara Dosis Dosis yang Waktu
No. Nama Obat
Pemberian Obat Diberikan Pemberian

1. Lodomer Injeksi Intra 5 mg 5mg (1 Ampul) - 9


Moskuler September
2020, pukul
09.00 WIB
- 10
September
2020, pukul
09.00 WIB

2. Risperidon Per Oral 25 mg 1 tablet (25 - 2x1


mg) Pukul 06.00
WIB dan
18.00 WIB

3. Phenitoin Per Oral 5 mg 2 tab/3 tab - 2 tab pukul


06.00 WIB
- 3 tab pukul
18.00 WIB

4. Phenobarbital Per Oral 100 mg 30 mg - 1x1


Pukul 09.00
WIB

5. Asam Folat Per Oral 5 mg 1 tablet (5 mg) - 1x1


Pukul 09.00
WIB

15. Kebutuhan perencanaan pulang


a. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Melatih pemenuhan kebutuhan pasien, perawatan kesehatan
b. Kehidupan sehari-hari
Bantuan minimal perawatan diri seperti mandi,makan,BAB/BAK,
kebersihan, berpakaian.
c. Nutrisi
Meningkatkan nafsu makan dalam frekuensi makan sehari 3x.
d. Tidur & Istirahat
Pasien mengatakan sudah tidak mengalami masalah dalam istirahatnya.
e. Penggunaan obat
Pasien minum obat secara mandiri, pasien minum obat secara teratur
dengan dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang
diminum.
f. Pemeliharaan kesehatan
Bila menurut pasien sakitnya biasa saja, pasien tidak pergi ke dokter
(seperti masuk angin, dll). Dan saat ini pasien mengatakan rutin minum
obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat.
g. Aktivitas di rumah
Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan rumah dengan baik
h. Aktivitas diluar
Pasien diharapkan dapat melakukan kegiatan di luar rumah dan
bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
B. Analisa Data
Dx Data Fokus Problem
1. DS : Perubahan persepsi
Pasien mengatakan mendengar bisikan, sensori; Halusinasi
seperti suara menyuruhnya tidak minum Pendengaran
obat.
DO :
- Pasien terlihat gelisah
- Pasien menolak minum obat
- Pasien terlihat kesal ke perawat

C. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain Effect

Perubahan persepsi sensori halusinasi ​Core problem

Isolasi sosial (Menarik diri) Cause

D. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan persepsi sensori; Halusinasi Pendengaran
E. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana
DX. Tindakan Keperawatan
No. Keperawat Rasional
an Tujuan Kriteria Intervensi
Hasil
1. Perubahan a. Pasien dapat Setelah SP I
persepsi membina dilakukan 1. Bina hubungan Hubungan saling
sensori; hubungan tindakan saling percaya, percaya
Halusinasi saling keperawatan dengan : merupakan
Pendengar percaya selama 3x24 a. beri salam langkah awal
an dengan jam setiap untuk melakukan
perawat diharapkan berinteraksi. interaksi
b. Pasien dapat halusinasi b. Perkenalkan
mengenal dapat nama, nama
halusinasi berkurang. panggilan
c. Pasien dapat perawat, dan
menyebutkan tujuan perawat
isi, waktu, berkrnalan
frekuensi, c. Tanyakan dan
situasi, dan panggil nama
kondisi yang kesukaan
menimbulka pasien
n halusinasi d. Tunjukan
d. Pasien dapat sikap jujur dan
mengontrol menepati janji
halusinasi setiap kali
dengan cara berinteraksi
menghardik e. Tanyakan
halusinasi perasaan dan
e. Pasien dapat masalah yang
mengontrol dihadapi klien
halusinasi f. Buat kontrak
dengan cara interaksi yang
bercakap jelas
cakap g. Dengarkan
dengan orang dengan penuh
lain. perhatian
f. Pasien dapat ekspresi
mengontrol perasaan
halusinasi pasien
dengan 2. Tanyakan pada Agar mengerti
minum obat pasien tentang halusinasi yang
teratur. halusinasi yang dirasakan pasien
dirasakan.
3. Tanyakan pada Agar mengetahui
pasien tentang isi, tentang isi, isi,
isi, waktu, waktu, frekuensi,
frekuensi, situasi, situasi, dan
dan kondisi yang kondisi yang
menimbulkan menimbulkan
halusinasi. halusinasi.
4. Ajarkan pasien Agar pasien dapat
mengontrol mengontrol
halusinasi dengan halusinasi dengan
cara menghardik cara menghardik
halusinasi. halusinasi yang
dirasakan.
5. Berikan pujian Agar
kepada pasien meningkatkan
bila dapat semangat dan
melakukan harga diri pasien.
dengan baik
SP II
1. Evaluasi SP I Agar pasien tidak
lupa tentang cara
yang telah
diberikan.
2. Ajarkan pasien Agar pasien dapat
mengontrol mengontrol
halusinasi dengan halusinasi dengan
cara kedua yaitu cara bercakap
bercakap cakap cakap dengan
dengan orang orang lain secara
lain. baik.
3. Berikan pujian
kepada pasien
apabila dapat
melakukan
dengan baik.
F. Implementasi
Dx Waktu Implementasi Respon Paraf
Halusinasi 9 SP I
September 1. Bina Hubungan Saling
Pendengaran
2020 Percaya
14.30 a. Memberi salam
kepada pasien. DS : Pasien menjawab
salam.
DO: Pasien terlihat tidak
tertutup mau diajak
komunikasi
b. Memperkenalkan
14.40 nama, nama DS : Pasien mendengarkan
panggilan perawat, DO: Pasien terlihat
dan tujuan perawat memperhatikan
berkenalan

c. Menanyakan dan
memanggil nama
kesukaan pasien DS : Pasien mengatakan
“supranto aja enggak apa
apa”
14.50 DO : Pasien kooperatif
terlihat bahagia saat
dipanggil namanya
d. Menanyakan
perasaan dan masalah DS : Pasien menjawab ya
yang dihadapi pasien. begini mba rasanya kadang
denger bisikan.
DO : Pasien terlihat terbuka,
15.00
tidak curiga dan mau
bercerita tentang masalah
hidupnya.
e. Mendengarkan
dengan penuh DS : Pasien menjawab
perhatian ekspresi semua jika diberi
15.05 perasaan pasien. pertanyaan
DO : Afek pasien datar.

15.20
f. Menanyakan pada
pasien tentang
halusinasi yang DS : Pasien mengatakan
dirasakan. kadang mendengar bisikan.
DO : Pasien terlihat sedih
g. Menanyakan pada
pasien tentang isi, isi, DS : Pasien mengatakan
waktu, frekuensi, kadang mendengar bisikan
situasi, dan kondisi seperti “ enggak usah
yang menimbulkan minum obat itu utusan
halusinasi. Allah”.
DO : Pasien terlihat percaya
dengan bisikan yang
didengar

Halusinasi 10 SP I
Pendengaran September a. Mengajarkan pasien DS : Pasien mengatakan iya
2020 mengontrol mba bisa.
08.30 halusinasi dengan DO : Pasien terlihat
cara menghardik emperhatikan saat diajari
cara menghardik.
halusinasi.
09.00 DS : Pasien mengatakan
b. Mengevaluasi cara saya lupa lupa terus mba,,
yang telah diajarkan. mba siska yang sabar ya
DO : Pasien terlihat masih
bingung

09.20
c. Memberikan pujian DS : Pasien mengatakan
kepada pasien setelah sekarang sudah bisa
pasien mampu mengingat cara menghadik
melakukan yang telah DO: Pasien Pasien terlihat
senang saat dipuji dan
diajarkan. sudah mampu melakukan
cara menghardik dengan
10.00 sendiri
Pasien terlihat senang saat
dipuji.

d. Melakukan kontrak DS : Pasien mengatakan


untuk pertemuan setuju dengan rencana
selanjutnya. pertemuan berikutnya.
DO : Pasien terlihat antusias
untuk pertemuan
berikutnya.
Halusinasi 11 SP II
pendengaran September 1. Mengevaluasi SP I DS : Pasien mengatakan
2020 dan menjelaskan SP 1
10.00 DO : Pasien tidak perlu
WIB diingatkan kembali
mengenai cara pertama,
yaitu menghardik.

DS : Pasien mengatakan
2. Ajarkan pasien ingin mengetahui cara
mengontrol halusinasi kedua untuk mengontrol
dengan cara kedua halusinasi
DO : Pasien antusias saat
yaitu bercakap cakap
diajari cara kedua, yaitu
dengan orang lain. bercakap-cakap dengan
orang lain.

DS : Pasien mengatakan
3. Mengevaluasi cara bisa mempraktekan sendiri
yang telah diajarkan. setelah diajarin cara kedua
mengontrol halusinasi
DO : Pasien mampu
melakukan cara kedua,
yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain dengan
baik.

DS : Pasien mengatakan
terimakasih setelah
4. Berikan pujian diberikan pujian
kepada pasien apabila DO : Pasien terlihat senang
saat dipuji.
dapat melakukan
dengan baik.

G. Evaluasi
Waktu DX Evaluasi Paraf
9 Halusinasi S:
September pendengaran - Pasien memperkenalkan nama, umur dan
2020 alamatnya.
15.40 WIB - Pasien mengatakan perasaannya gelisah
- Pasien mengatakan kadang mendengar
bisikan

O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak bingung
- Afek luas

A:
- BHSP dengan pasien tercapai
- Identifikasi penyebab halusinasi
pendengaran tercapai.
P:
- Ajarkan pasien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama, menghardik
halusinasi.
- Berikan pujian kepada pasien setelah
pasien mampu melakukan yang telah
diajarkan.
10 Halusinasi - Lakukan kontrak untuk pertemuan
September pendengaran selanjutnya.
2020
10.10 WIB

S:
- Pasien mengatakan ingin belajar cara
mengontrol halusinasi yang pertama, yaitu
dengan cara menghardik

O:
- Pasien terlihat antusias saat dilatih cara
yang pertama untuk mengontrol halusinasi
yaitu menghardik.

A:
- Latihan cara pertama untuk mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik halusinasi
tercapai.

P:
- Lanjutkan SP II yaitu evaluasi SP 1 dan
mengajarkan cara mengontrol halusinasi
yaitu bercakap-cakap dengan orang lain.

11 Halusinasi S:
September Pendengaran - Pasien mengatakan ingin belajar cara
2020 mengontrol marah yang kedua, yaitu
11.00 WIB bercakap-cakap dengan orang lain.

O:
- Pasien terlihat antusias saat dilatih cara
yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.

A:
- Latihan cara kedua yaitu bercakap cakap
dengan orang lain tercapai.

P:
Evaluasi latihan mengontrol halusinasi yang
telah dilatih.

Anda mungkin juga menyukai