Anda di halaman 1dari 6

J. Ked. Hewan Vol. 2 No.

2 September 2008

PERKEMBANGAN AKSIS SEL-SEL HORMON ADRENOKORTIKOTROPIK


(ACTH) ADENOHIPOFISA–KORTEKS ADRENAL MONYET EKOR PANJANG
(Macaca fascicularis) SELAMA MASA PRE DAN POSTNATAL

Development of Adrenocorticotrophic Hormone Cells of Adenohypophysis–Adrenal Cortex


Axis of Long-tailed Monkey (Macaca fascicularis) during Pre and Postnatal Period

Nurhidayat1, Ika K. Syarifah1, Supratikno1, Sri Wahyuni2,


Chairun Nisa’ 1, dan Savitri Novelina1
1Bagian Anatomi, Histologi, dan Embriologi, Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi,

Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.


2Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
E-mail: nhdayat@telkom.net

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan perkembangan aksis sel-sel ACTH


adenohipofisa-korteks adrenal selama periode pre dan postnatal pada monyet ekor panjang
(Macaca fascicularis). Penelitian ini menggunakan fetus umur 70, 85, 100, 120, dan 150 hari serta
anak umur 10 dan 105 hari. Adenohipofisa diproses secara imunohistokimia dengan
menggunakan antiserum human ACTH dan kelenjar adrenal diwarnai dengan Hematoksilin-
Eosin. Perkembangan sel-sel ACTH dan buluh darah adenohipofisa pada fetus umur 120 hari
telah sempurna dan mirip dengan yang ditemukan pada umur yang lebih tua, sehingga diduga
dapat mendistribusikan ACTH ke seluruh tubuh secara optimal. Pada periode ini, korteks
adrenal mengalami proliferasi dan diferensiasi lebih progresif membentuk zona transisi yang
terletak diantara zona definitif dan zona fetus serta vena sentralis di kelenjar adrenal fetus telah
berkembang dengan baik. Pada fetus umur 150 hari, struktur korteks adrenal mirip yang
ditemukan pada umur fetus yang lebih tua. Sel-sel ACTH dan buluh darah adenohipofisa
berkembang lebih awal dibandingkan korteks adrenal, sekresinya diduga akan mempengaruhi
perkembangan sel-sel korteks adrenal fetus monyet ekor panjang.

Kata kunci: monyet ekor panjang, adenohipofisa, ACTH, korteks adrenal

ABSTRACT

The objective of this study is to observe the relationship of development of adrenocorticotropic


hormone (ACTH) cells of adenohypophysis–adrenal cortex axis during pre and postnatal period of long-
tailed monkey (Macaca fascicularis). Five fetuses aged 70, 85, 100, 120, and 150 days of gestation and 2
new born aged 10 and 105 days old were used as research materials. The sections of the pituitary gland
stained immunohistochemically using human ACTH antiserum and the adrenal glands stained by
Hematoxylin-Eosin procedures. At the fetus 120 days old, the ACTH cells and blood vessel of fetal
adenohypophysis developed well and its similar that found in older age. This condition suggested
distributing the ACTH to whole body optimally. At the same time, the adrenal cortex cells of fetus 120
days old were active in proliferation and differentiation processes to form transition zone that lies between
definitive and fetal zones, and central vein also developed in adrenal gland. In fetus aged 150 days, the
cortex adrenal structure was similar with found in older fetus. The adenohypophysis ACTH cells
developed earlier than adrenal cortex and their secretion suggested influencing the development of
adrenal cortex cells of long-tailed monkey.

Keywords: long-tailed monkey, adenohypophysis, ACTH, adrenal cortex.

164
Nurhidayat, dkk

PENDAHULUAN (Sasaki dan Nishioka, 1998). Sejauh ini,


penelitian yang sama belum dilaporkan
Hormon adrenokortikotropik (ACTH) pada primata. Oleh karena itu, perlu
disintesis oleh kortikotrop di adenohipofisa. dilakukan penelitian mengenai hubungan
Hormon ini mempengaruhi banyak perkembangan aksis sel-sel ACTH
jaringan seperti kulit, lemak, pembuluh adenohipofisa dengan korteks adrenal fetus
darah, hati, dan otot jantung, tetapi yang Monyet Ekor Panjang (MEP)/M. fascicularis.
paling utama adalah pengaruhnya pada
korteks adrenal, yaitu menstimulisasi
biosintesa steroid (Wennhold dan Nelson, MATERI DAN METODE
1979). Pada masa fetal, ACTH termasuk
hormon adenohipofisa yang disintesis Pengambilan spesimen dilakukan di
paling awal. Pada manusia, sel-sel Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) LPPM
penghasil ACTH di adenohipofisa dideteksi Institut Pertanian Bogor, pada bulan
pada fetus umur 35 hari (Baker dan Jaffe, Agustus 2002-September 2005. Sedangkan
1975), pada babi umur 40 hari (Sasaki et al. proses pembuatan preparat histologis,
1992), dan tikus umur 13–14 hari (Sasaki pewarnaan dan visualisasi hasil pewarnaan
dan Nishioka, 1998). dilaksanakan di Laboratorium Riset
Sejalan dengan perkembangan sel- Anatomi, Departemen Anatomi, Fisiologi
sel ACTH adenohipofisa, kelenjar adrenal dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran
embrional juga berkembang sangat cepat Hewan, Institut Pertanian Bogor.
(Finding et al., 1997). Perubahan ukuran Penelitian ini menggunakan hipofisa
kelenjar ini terutama pada korteks adrenal dan adrenal fetus MEP umur 70 hari (F-70),
(Hadley, 1992) sebagai akibat dari 85 hari (F-85), 100 hari (F-100), 120 hari (F-
berkembangnya korteks adrenal menjadi 120), dan 150 hari (F-150), serta anak umur
zona fetus dan zona definitif. Pada fetus 10 hari (A-10) dan 105 hari (A-105) masing-
manusia perubahan ini berlangsung pada masing satu ekor yang merupakan
umur 8–10 minggu (Shifren et al., 1998) sumbangan dari PSSP LPPM Institut
sedangkan pada fetus anjing Beagle pada Pertanian Bogor. Fetus diperoleh melalui
umur 35 hari (Sasaki dan Nishioka, 1998). laparotomi medianus dan dibius
Perkembangan sel-sel ACTH adenohipofisa intraumbilikal dengan menggunakan
dan sekresinya terlihat sangat berhubungan pentobarbital (6 mg/kg BB), sedangkan
dengan perkembangan dari korteks pada A-10 dan A-105 dibius dengan
adrenal. Secara fisiologis keduanya ber- pentobarbital (20 mg/kg BB) secara
hubungan erat dan proses pengaturannya intraperitonial. Pelaksanaan penelitian
pada fetus sangat kompleks oleh sejumlah dilakukan di bawah pengawasan dan
faktor yang diperantarai oleh ACTH persetujuan Komisi Kesejahteraan Hewan
(Messiano dan Jaffe, 1997) di samping (Institutional Animal Care and Use
faktor yang lain yaitu insulin-like growth Committee/IACUC) PSSP LPPM IPB nomor
factor II (IGF-II) (Finding et al., 1997). 02-0030IR. Dalam keadaan terbius, semua
Penelitian mengenai aksis per- sampel MEP diperfusi secara intrakardial
kembangan hipofisa dengan kelenjar dengan menggunakan larutan para-
adrenal telah dilakukan pada anjing Beagle formaldehid 0,2% dalam PBS pada suhu

165
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008

370 C. Setelah proses perfusi selesai, hipofisa NIDDK, USA) selama 24 jam pada suhu 40
dan adrenal diambil dan difiksasi dengan C, 0,02% anti rabbit IgG goat serum (Vector
larutan normal buffer formalin 10% dan Labolatories, Inc) selama 30 menit pada
selanjutnya dimasukkan ke dalam larutan suhu 370 C dan kompleks Avidin-Biotin
alkohol 70%. Selanjutnya, hipofisa dan (Vector Labolatories, Inc) selama 30 menit
kelenjar adrenal diproses parafinisasi dan dalam suhu kamar. Visualisasi hasil
pembuatan blok parafin dengan prosedur pewarnaan imunohistokimia dengan meng-
standar (Humason, 1967). gunakan larutan 0,03% 3,3-diaminobenzidine
Blok hipofisa disayat dengan ke- (DAB), sedangkan sebagai pewarna latar
tebalan 10 µm secara serial dan diletakkan belakang digunakan hematoksilin. Akhir-
di atas kaca objek yang telah dilapisi nya dilakukan proses dehidrasi dan clearing
dengan 2% silan (3–aminopropyltriethoxysilane/ jaringan, lalu ditutup dengan kaca penutup
APES) dalam aseton sebagai bahan perekat. dengan bahan perekat entelan. Preparat
Setiap potongan hipofisa kemudian yang telah diwarnai diamati di bawah
dikelompokkan menjadi tiga bagian mikroskop dan dilakukan pemotretan
berdasarkan penelitian pada babi (Sasaki et secara digital. Data yang diperoleh
al., 1992) (Gambar 1). Pewarnaan selanjutnya diolah secara deskriptif.
Hematoksilin-Eosin (H&E) (Humason,
1967) dilakukan pada kelenjar adrenal dan
hipofisa, sedangkan pewarnaan imuno- HASIL DAN PEMBAHASAN
histokimia dengan metode Avidin-Biotin
Complex (ABC) hanya untuk hipofisa. Perkembangan sel-sel ir-ACTH dan
buluh darah pada adenohipofisa terjadi
lebih awal dibandingkan dengan per-
kembangan korteks adrenal pada fetus
MEP. Sel-sel ir-ACTH adenohipofisa MEP
pada F-70 dan F-85 belum mengalami
perubahan pola distribusinya dan masih
mengalami proliferasi dan diferensiasi.
Pada periode ini, sel-sel ACTH berada pada
taraf awal proses sintesis ACTH sehingga
deposit ACTH di dalam sitoplasma dapat
Gambar 1. Pembagian daerah pemotongan
terwarnai secara imunohistokimia. Di
hipofisa pada babi. Potongan a, b antara hormon-hormon adenohipofisa,
dan c adalah daerah medial, ACTH adalah hormon yang paling awal
paramedial dan lateral. (Sasaki et
disintesis oleh adenohipofisa. Pada fetus
al., 1992)
manusia sintesis terjadi pada umur 35 hari
Untuk pewarnaan imunohistokimia
(Baker dan Jaffe, 1975) fetus tikus pada
dilakukan pretreatment dengan 3% H2O2
umur 13-14 hari (Nemeskéri et al., 1988)
dalam aquades dan 10% normal goat serum,
fetus babi pada umur 40 hari (Sasaki et al.,
masing-masing selama 15 menit dan 30
1992), dan fetus anjing Beagle pada umur 30
menit pada suhu kamar. Selanjutnya,
hari (Sasaki dan Nishioka, 1998). Hal ini
preparat diinkubasi dengan anti human
diduga karena ACTH lebih diperlukan
ACTH rabbit serum (1:750) (Sumbangan

166
Nurhidayat, dkk

untuk perkembangan dan pematangan medial, sel-sel ir-ACTH mulai dapat


organ-organ tubuh fetus lainnya dibanding- diamati dengan densitas sedang. Distribusi
kan dengan hormon-hormon adenohipofisa sel-sel ir-ACTH pada F-120 (Gambar 2)
lainnya (Mesiano dan Jaffe, 1997; Sasaki dan telah mengalami perubahan yang nyata
Nishioka, 1998 dan Liu et al., 2003). Tetapi dibandingkan pada umur sebelumnya, sel-
pada periode ini, ACTH yang telah sel ir-ACTH ditemukan tersebar lebih
disintesis belum dapat disekresikan dan merata, baik pada potongan lateral,
berfungsi secara optimal, karena sistem paramedial maupun medial. Perkembangan
vaskularisasi di adenohipofisa pada umur sel-sel ACTH dan buluh darah pada
tersebut belum berkembang. Di sisi lain, adenohipofisa relatif berjalan bersamaan.
pada F-70 dan F-85, korteks adrenal masih Selain itu, pada F-120 buluh darah juga
terdiri dari zona definitif yang berada pada telah berkembang lebih baik dibandingkan
tahap awal perkembangannya dan zona pada F-100 dan menyebar di sebagian besar
fetus yang telah berkembang dengan baik, adenohipofisa. Pada umur ini ditemukan
karena pertumbuhan dan perkembangan buluh darah dan buluh kapiler yang
zona fetus dipengaruhi oleh keberadaan disuplai dari vena porta hipofisa (Gambar
ACTH (Mesiano dan Jaffe, 1997). 2). Perkembangan buluh darah ini
Pada adenohipofisa, pola distribusi memberikan dampak pada perkembangan
sel-sel ir-ACTH mulai mengalami per- korteks adrenal, dengan tersedianya suplai
ubahan pada F-100 dengan densitas sel-sel ACTH yang semakin optimal di peredaran
ir-ACTH tetap dominan pada potongan darah untuk mempengaruhi perkembangan
lateral, dan ditemukan merata pada korteks adrenal fetus MEP. Korteks adrenal
potongan paramedial. Pada potongan fetus mengalami proliferasi dan diferensiasi

A B

NH

PI Sn
KR
AH Bd
H

150 µm 40 µm

Gambar 2. Distribusi sel-sel ir-ACTH adenohipofisa fetus monyet ekor panjang umur 120 hari pada
potongan medial (A), dan tanda panah menunjukkan sel-sel ir-ACTH (B); Bd: buluh darah, Sn:
sinusoid, AH: adenohipofisa, KR: kantong Rathke, NHL: neurohipofisa, PI: pars intermedia

167
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008

A B

M ZF ZT ZD
M

150 µm 30 µm

Gambar 3. Gambaran mikroskopis kelenjar adrenal (A) dan korteks adrenal (B) fetus monyet ekor
panjang umur 150 hari; K: korteks adrenal, M: medulla adrenal, V: vena sentralis, ZD: zona
definitif, ZF: zona fetus, ZT: zona transisi

pada sel-sel zona definitif sehingga terben- selnya semakin bertambah pada F-150.
tuk zona transisi serta berkembangnya vena Adapun sel-sel pada zona definitif merupa-
sentralis. Pada fetus manusia, pertumbuhan kan cikal bakal zona glomerulosa dewasa
dan perkembangan sel-sel korteks adrenal yang akan mensekresikan aldosteron pada
dan buluh-buluh darahnya dipengaruhi masa akhir kebuntingan pada fetus primata
oleh ACTH (Shifren et al., 1998). (Mesiano dan Jaffe, 1997) dan fetus manusia
Pola distribusi sel-sel ir-ACTH dan (Ratcliffe et al., 2003; Sirianni et al., 2005).
buluh darah pada F-120 adenohipofisa Setelah lahir maka korteks adrenal tersusun
(Gambar 2) juga ditemukan pada F-150 dan oleh zona glomerulosa, zona fasikulata dan
pola distribusi ini tetap stabil dan mirip zona retikularis.
dengan yang ditemukan pada umur yang
lebih tua. Sebagai akibatnya, pada F-120
zona definitif dan zona transisi dari korteks KESIMPULAN
adrenal juga mengalami proliferasi dan
diferensiasi yang lebih progresif. Sel-sel Perkembangan aksis sel-sel ACTH -
kedua zona tersebut masing-masing kelenjar adrenal selama periode pre dan
menyerupai sel-sel pada zona glomerulosa postnatal pada MEP memiliki korelasi yang
dan fasikulata pada korteks adrenal hewan positif. Berdasarkan hasil penelitian ini,
dewasa. Pada korteks adrenal F-150 tampak jelas bahwa perkembangan sel-sel
(Gambar 3), buluh-buluh darah dan zonasi ACTH dan buluh darah adenohipofisa
juga telah berkembang dengan sempurna berkembang lebih awal untuk mensintesis
sehingga zona fetus mengalami perubahan dan mensekresikan ACTH yang diperlukan
dan diduga menjadi zona retikularis setelah dalam perkembangan korteks adrenal.
kelahiran (Ratcliffe et al., 2003), meskipun
ACTH tetap disekresi oleh adenohipofisa.
Sel-sel zona transisi merupakan cikal bakal DAFTAR PUSTAKA
zona fasikulata yang akan mensekresikan
kortisol secara optimal setelah densitas sel- Baker, B.L. and R.B. Jaffe. 1975. The
Genesis of cells types in the

168
Nurhidayat, dkk

adenohypophysis of the human fetus fetal zone markers in the human


as observed with immunocyto- fetal adrenal gland reveals putative
chemistry. Am. J. Anat. 143:132-162. developmental genes. J. Clin.
Endocrinol. Met. 88(7):3272-3277.
Finding, J.W., D.C. Aron, and J.B. Tyrrell.
1997. Glucocorticoid and Adrenal Sasaki, F., Y. Ichikawa, and S. Yamauchi.
Androgens: In Basic and Clinical 1992. Immunohistological analysis in
Endocrinology. Eds: Greenspan FS the distribution of cells in the fetal
and Strewler GJ. Appleton & Lange, porcine adenohypophysis. Anat.
Connecticut. Rec. 233:135-141.

Hadley, M.E. 1992. Endocrinology. Sasaki, F. and S. Nishioka. 1998. Fetal


Prentice-Hall International, New development of the pituitary gland
Jersey. in the beagle. Anat. Rec. 251:143-
151.
Humason, G.L. 1967. Animal Tissue
Technique. 2nd Ed. San Francisco: Shifren, J.L, S. Mesiano, R. Taylor, N.
WH Freeman. Ferrara, and R.B. Jaffe. 1998.,
Corticotropin regulates vascular
Liu Ning-Ai, H. Huang, Z. Yang, W. endothelial growth factor expression
Herzog, M. Hammerschmidt, S. Lin, in human fetal adrenal cortical cells.
and S. Melmed. 2003. Pituitary J. Clin. Endocrinol. Met. 83(4):1342-
corticotroph ontogeny and 1347.
regulation in transgenic zebrafish.
Mol. Endocrinol. 17(5):959-966. Sirianni, R., K.S. Rehman, B.R. Carr, C.R.
Parker, and W.F. Rainey. 2005.
Mesiano, S. and R.B. Jaffe. 1997. Corticotropin-releasing hormone
Developmental and functional directly stimulates cortisol and the
biology of the primate fetal adrenal cortisol biosynthetic pathway in
cortex. Endoc. Rev. 18(3):378-403. human fetal adrenal cells. J. Clin.
Endocrinol. Met. 90(1):279-285.
Nemeskéri, Á., G. Sétáló, and B. Halász.
1988. Ontogenesis of three parts of Wennhold, A.R. and D.H. Nelson. 1979.
the fetal rat adenohypophysis: A Pituitary Adrenocorticotrophin. In:
detailed immunohistochemical Endocrinology. Edited by De Groot
analysis. Neuroendocrinology. L.J. Vol. 1. Grune & Stratton, New
48:1161-1172. York.

Ratcliffe, J., M. Nakanishi, and R.B. Jaffe.


2003. Identification of definitive and

169

Anda mungkin juga menyukai