2 September 2008
ABSTRAK
ABSTRACT
164
Nurhidayat, dkk
165
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
370 C. Setelah proses perfusi selesai, hipofisa NIDDK, USA) selama 24 jam pada suhu 40
dan adrenal diambil dan difiksasi dengan C, 0,02% anti rabbit IgG goat serum (Vector
larutan normal buffer formalin 10% dan Labolatories, Inc) selama 30 menit pada
selanjutnya dimasukkan ke dalam larutan suhu 370 C dan kompleks Avidin-Biotin
alkohol 70%. Selanjutnya, hipofisa dan (Vector Labolatories, Inc) selama 30 menit
kelenjar adrenal diproses parafinisasi dan dalam suhu kamar. Visualisasi hasil
pembuatan blok parafin dengan prosedur pewarnaan imunohistokimia dengan meng-
standar (Humason, 1967). gunakan larutan 0,03% 3,3-diaminobenzidine
Blok hipofisa disayat dengan ke- (DAB), sedangkan sebagai pewarna latar
tebalan 10 µm secara serial dan diletakkan belakang digunakan hematoksilin. Akhir-
di atas kaca objek yang telah dilapisi nya dilakukan proses dehidrasi dan clearing
dengan 2% silan (3–aminopropyltriethoxysilane/ jaringan, lalu ditutup dengan kaca penutup
APES) dalam aseton sebagai bahan perekat. dengan bahan perekat entelan. Preparat
Setiap potongan hipofisa kemudian yang telah diwarnai diamati di bawah
dikelompokkan menjadi tiga bagian mikroskop dan dilakukan pemotretan
berdasarkan penelitian pada babi (Sasaki et secara digital. Data yang diperoleh
al., 1992) (Gambar 1). Pewarnaan selanjutnya diolah secara deskriptif.
Hematoksilin-Eosin (H&E) (Humason,
1967) dilakukan pada kelenjar adrenal dan
hipofisa, sedangkan pewarnaan imuno- HASIL DAN PEMBAHASAN
histokimia dengan metode Avidin-Biotin
Complex (ABC) hanya untuk hipofisa. Perkembangan sel-sel ir-ACTH dan
buluh darah pada adenohipofisa terjadi
lebih awal dibandingkan dengan per-
kembangan korteks adrenal pada fetus
MEP. Sel-sel ir-ACTH adenohipofisa MEP
pada F-70 dan F-85 belum mengalami
perubahan pola distribusinya dan masih
mengalami proliferasi dan diferensiasi.
Pada periode ini, sel-sel ACTH berada pada
taraf awal proses sintesis ACTH sehingga
deposit ACTH di dalam sitoplasma dapat
Gambar 1. Pembagian daerah pemotongan
terwarnai secara imunohistokimia. Di
hipofisa pada babi. Potongan a, b antara hormon-hormon adenohipofisa,
dan c adalah daerah medial, ACTH adalah hormon yang paling awal
paramedial dan lateral. (Sasaki et
disintesis oleh adenohipofisa. Pada fetus
al., 1992)
manusia sintesis terjadi pada umur 35 hari
Untuk pewarnaan imunohistokimia
(Baker dan Jaffe, 1975) fetus tikus pada
dilakukan pretreatment dengan 3% H2O2
umur 13-14 hari (Nemeskéri et al., 1988)
dalam aquades dan 10% normal goat serum,
fetus babi pada umur 40 hari (Sasaki et al.,
masing-masing selama 15 menit dan 30
1992), dan fetus anjing Beagle pada umur 30
menit pada suhu kamar. Selanjutnya,
hari (Sasaki dan Nishioka, 1998). Hal ini
preparat diinkubasi dengan anti human
diduga karena ACTH lebih diperlukan
ACTH rabbit serum (1:750) (Sumbangan
166
Nurhidayat, dkk
A B
NH
PI Sn
KR
AH Bd
H
150 µm 40 µm
Gambar 2. Distribusi sel-sel ir-ACTH adenohipofisa fetus monyet ekor panjang umur 120 hari pada
potongan medial (A), dan tanda panah menunjukkan sel-sel ir-ACTH (B); Bd: buluh darah, Sn:
sinusoid, AH: adenohipofisa, KR: kantong Rathke, NHL: neurohipofisa, PI: pars intermedia
167
J. Ked. Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008
A B
M ZF ZT ZD
M
150 µm 30 µm
Gambar 3. Gambaran mikroskopis kelenjar adrenal (A) dan korteks adrenal (B) fetus monyet ekor
panjang umur 150 hari; K: korteks adrenal, M: medulla adrenal, V: vena sentralis, ZD: zona
definitif, ZF: zona fetus, ZT: zona transisi
pada sel-sel zona definitif sehingga terben- selnya semakin bertambah pada F-150.
tuk zona transisi serta berkembangnya vena Adapun sel-sel pada zona definitif merupa-
sentralis. Pada fetus manusia, pertumbuhan kan cikal bakal zona glomerulosa dewasa
dan perkembangan sel-sel korteks adrenal yang akan mensekresikan aldosteron pada
dan buluh-buluh darahnya dipengaruhi masa akhir kebuntingan pada fetus primata
oleh ACTH (Shifren et al., 1998). (Mesiano dan Jaffe, 1997) dan fetus manusia
Pola distribusi sel-sel ir-ACTH dan (Ratcliffe et al., 2003; Sirianni et al., 2005).
buluh darah pada F-120 adenohipofisa Setelah lahir maka korteks adrenal tersusun
(Gambar 2) juga ditemukan pada F-150 dan oleh zona glomerulosa, zona fasikulata dan
pola distribusi ini tetap stabil dan mirip zona retikularis.
dengan yang ditemukan pada umur yang
lebih tua. Sebagai akibatnya, pada F-120
zona definitif dan zona transisi dari korteks KESIMPULAN
adrenal juga mengalami proliferasi dan
diferensiasi yang lebih progresif. Sel-sel Perkembangan aksis sel-sel ACTH -
kedua zona tersebut masing-masing kelenjar adrenal selama periode pre dan
menyerupai sel-sel pada zona glomerulosa postnatal pada MEP memiliki korelasi yang
dan fasikulata pada korteks adrenal hewan positif. Berdasarkan hasil penelitian ini,
dewasa. Pada korteks adrenal F-150 tampak jelas bahwa perkembangan sel-sel
(Gambar 3), buluh-buluh darah dan zonasi ACTH dan buluh darah adenohipofisa
juga telah berkembang dengan sempurna berkembang lebih awal untuk mensintesis
sehingga zona fetus mengalami perubahan dan mensekresikan ACTH yang diperlukan
dan diduga menjadi zona retikularis setelah dalam perkembangan korteks adrenal.
kelahiran (Ratcliffe et al., 2003), meskipun
ACTH tetap disekresi oleh adenohipofisa.
Sel-sel zona transisi merupakan cikal bakal DAFTAR PUSTAKA
zona fasikulata yang akan mensekresikan
kortisol secara optimal setelah densitas sel- Baker, B.L. and R.B. Jaffe. 1975. The
Genesis of cells types in the
168
Nurhidayat, dkk
169